KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI ANAK MENURUT MOHAMMAD FAUZIL ADHIM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI ANAK MENURUT MOHAMMAD FAUZIL ADHIM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh LU’LUATUL QULUBIYYAH NIM 11113053 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017
KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI ANAK
MENURUT MOHAMMAD FAUZIL ADHIM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
LU’LUATUL QULUBIYYAH
NIM 11113053
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Lu‟luatul Qulubiyyah NIM : 11113053 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul : KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI
ANAK MENURUT MOHAMMAD FAUZIL ADHIM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dan tidak keberatan untuk dipublikasikan oleh pihak IAIN Salatiga tanpa menuntut konsekuensi apapun. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
MOTTO
“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.” (QS. Luqman: 13).
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT dan ketulusan hati yang paling dalam, kupersembahkan skripsi ini untuk:
1. Ibu Siti Rohmah dan Bapak Zuhri tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, motivasi, dukungan, bimbingan dan nasihat dalam kehidupan ini.
2. Dosen pembimbing skripsi Bapak Prof. Dr. H. Mansur M.Ag yang memberikan bimbingan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
3. Rekan-rekan yang turut membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, Atas segala limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Berkat rahmat dan karuni-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul
“KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI ANAK MENURUT MOHA MMAD FAUZIL ADHIM”.
Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam,Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalamnya. Tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam.
ABSTRAK
Qulubiyyah, Lu‟luatul. 2017. Konsep Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Mohammad Fauzil Adhim. Skripsi. Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.
Kata Kunci: Pendidikan Keimanan, Anak, Mohammad Fauzil Adhim.
Penelitian ini merupakan upaya penggalian konsep pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim. Adapun rumusan masalah pada skripsi ini adalah (1) bagaimana konsep pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim?, (2) bagaimana implementasi pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim di masa kontemporer?. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan informasi kepada semua pihak.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang disajikan secara kualitatif, dengan menganalisa buku-buku atau teks yang berkaitan dengan Mohammad Fauzil Adhim. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan wawancara, sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Keimanan menurut Mohammad Fauzil Adhim adalah kesediaan untuk mengakui, menerima dan berserah diri kepada Allah
Ta‟ala yang dinyatakan secara lisan dan diwujudkan dengan
perbuatan, serta mengikatkan diri dengan Islam dan memiliki komitmen kepadanya, menjadikan Al- Qur‟an dan Al-Hadist sebagai peganganya di dalam kehidupan. Adapun secara garis besar materi pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim yaitu dengan mengenalkan Allah kepada anak seperti membacakan kalimat tauhid kepada anak,. membina keimanan anak, mengajarkan Al-
Qur‟an kepada anak, menumbuhkan kecintaan anak terhadap agama Islam, mengajarkan mereka untuk berislam dengan Ihsan dan dorongan untuk berdakwah. (2) Dalam implementasi atau penerapan pendidikan keimanan bagi anak Mohammad Fauzil Adhim memberikan beberapa metode seperti metode motivasi, kasih sayang, keteladanan, pembiasaan, nasihat dan ditambah dengan metode hukuman. Serta menggunakan langkah-langkah seperti mendekatkan anak dengan kisah atau cerita tentang mengesakan Allah, menanamkan keimanan anak dengan mengenalkan sifat Allah melalui bahasa, mengajak anak untuk mengenali dan merenungkan ciptaan Allah serta membekali anak untuk menuntut ilmu dan mencintai orang yang berilmu.
DAFTAR ISI
SAMPUL .......................................................................................................LEMBAR BERLOGO ................................................................................. i
JUDUL .......................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING… .......................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN
… .............................................................. iv
DEKLARASI ................................................................................................ v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN…… ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR
………………………………………… .................. viii
ABSTRAK
………………………………………. ....................................... x
DAFTAR ISI
………………………………………… ................................. xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian… ................................................................... 7 E. Metode Penelitian…..................................................................... 7 F. Kajian Pustaka…………………………………………………. 11 G. Penegasan Istilah .......................................................................... 13 H. Sistematika Penulisan…………………………………………... 16 BAB II BIOGRAFI MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Latar Belakang Keluarga Mohammad Fauzil Adhim .................. 17
B.
Latar Belakang Pendidikan Mohammad Fauzil Adhim ............... 18 C. Karya-karya Mohammad Fauzil Adhim ...................................... 20 D.
Aktivitas Pendidikan Mohammad Fauzil Adhim………….….. .. 23
BAB III KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI ANAK MENURUT
MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Hakikat Keimanan……………. ................................................... 31 B. Dasar Pendidikan Keimanan Bagi Anak… .................................. 33 C. Indikator Keimanan ..................................................................... 34 D. Materi Pendidikan Keimanan Bagi Anak .................................... 35BAB IV IMPLEMENTASI KONSEP PENDIDIKAN KEIMANAN BAGI
ANAK MENURUT MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Analisis Konsep Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Mohammad Fauzil Adhim dengan Tokoh Lain ...........................58 B. Implementasi Konsep Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Mohammad Fauzil Adhim Di Masa Kontemporer ......................
67 BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan .................................................................................. 79 B. Saran. ............................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Pertanyaan yang diajukan kepada Mohammad Fauzil Adhim Lampiran
2 Hasil Wawancara dengan Mohammad Fauzil Adhim Lampiran
3 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran
4 Daftar Nilai SKK Lampiran
5 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran
6 Riwayat Hidup Penulis Lampiran
7 Ringkasan Power Point Skripsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah berbagai usaha yang dilakukan oleh seseorang
(pendidik) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif (Tafsir, 2014: 28). Pendidikan dapat diperoleh tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga in-formal dan non-formal.
Manusia dalam menjalani kehidupanya di dunia, tidak bisa lepas dari permasalahan keimanana. Karena keimanan sebagai fondasi manusia dalam menjalani kehidupannya. Keimanan ialah kepercayaan yang terhujam di kedalaman hati dengan penuh keyakinan (Qardhawi, 2005: 27).
Adapun menurut Ash-Shiddieqy (1997: 630) keimanan itu membenarkan dengan lisan, membuktikan dengan perbuatan serta meyakini dalam hati.
Keimanan merupakan hal pertama dan paling utama dalam ajaran Islam yang harus tertanam dalam setiap individu. Pertumbuhanya yang bermula sekali, masuk melalui pendidikan yang amat sederhana yaitu dari apa yang kita lihat sehari-hari, dari pekerjaan ibu bapak dan keluarga kita sendiri, dan dari apa yang kita dengar dari pembicaraan-pembicaraan mereka, juga dari apa yang kita alami dalam pengajian-pengajian, semuanya itu ditampung oleh panca indra dan masuk ke dalam perasaan kita dengan cara sederhana (Sutan Mansur, 1981: 10).
Di dalam pandangan Islam anak adalah amanat yang dibebankan oleh Allah kepada orang tuanya, oleh karena itu orang tua harus menjaga dan memelihara amanah tersebut. Manusia adalah milik Allah dan orang tua wajib mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah. Oleh karena itu sulit bagi orang tua untuk mengabaikan peran keluarga dalam pendidikan. Anak-anak sejak masa bayi hingga usia prasekolah memiliki lingkungan tunggal, yakni keluarga. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika dikatakan bahwa kebiasaan yang dimiliki anak- anak sebagian besar terbentuk oleh pendidikan dalam keluarga, sejak dari bangun tidur hingga saat tidur kembali, anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari lingkungan terutama keluarga.
Keluarga merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan utama, pendidiknya adalah orang tua. Orang tua (bapak dan ibu) adalah pendidik kodrati, pendidik bagi anak-anaknya karena secara kodrati ibu dan bapak diberi anugerah oleh Tuhan berupa naluri orang tua. Dengan naluri ini timbul rasa kasih sayang pada orang tua kepada anak-anak mereka, hingga secara moral keduanya merasa terbebani tanggung jawab untuk memelihara, mengawasi dan melindungi serta membimbing keturunan mereka (Mansur, 2005: 336-338).
Menurut Uhbiyati (2009:67) langkah awal yang perlu dilakuakan oleh orang tua atau pendidik adalah menanamkan keimanan, yaitu dengan cara mengenalkanlah kalimat tauhid kepada anak semenjak dini. Ketika anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Biasanya, tanpa diperintah ia akan segera menirukan ucapan yang ia dengar ataupun gerakan yang ia saksikan, maka ajarkanlah laa ilaaha illalllah sebagai kalimat yang pertama kali bisa mereka ucapkan secara fasih, sehingga kalimat itu menjadi yang pertama-tama mereka ucapkan (Choiriyah dan Al-Atsary 2010: 65).
Dalam Islam penanaman kalimat laa ilaaha illallah ke dalam lubuk hati anak sangat penting. Hal itu merupakan fundamen bagi aspek-aspek kehidupan yang lain. Kalimat laa ilaaha illallah harus lebih dahulu ditanamkan ke dalam sanubari anak-anak lewat ucapan, sebelum anak mengenal kalimat yang lain. Meskipun pada waktu anak dilahirkan telah dibacakan adzan ditelinga mereka (telinga kanan) dan iqomah (telinga kiri) namun pada waktu itu anak belum mengenalinya dengan baik. Sedangkan penyampaian kalimat laa ilaaha illalllah pada saat ini, anak telah memiliki pemahaman atas kesadaran yang demikian baik, sehingga akibatnya pun akan berpengaruh besar terhadap aqidah atau keimanan mereka (Uhbiyati, 2009: 68).
Allah memerintahkan hal ini secara jelas di dalam Al Qur‟an melalui kisah Luqman dengan anaknya, yang terdapat dalam QS. Luqman ayat 13:
Artinya:
“Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya,
di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu
mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." Ayat tersebut memberi gambaran secara jelas bahwa pendidikan pertama yang harus diberikan orang tua kepada anaknya adalah nilai keimanan yang merupakan sumber moral dan akhlak.
Usaha penanaman iman sejak dini bisa dilakukan oleh orang tua dengan cara: memperkenalkan Allah kepada anak dengan membiasakan mereka di setiap memulai pekerjaan apapun bentuknya untuk membaca
basmallah. Kita ajari mereka menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang (Adhim, 2006: 229). Dengan membiasakan anak untuk membaca basmallah di setiap kebaikan, maka akan memupuk anak akan pentingnya menyandarkan harapan hanya kepada Allah. Sekaligus sebagai bentuk rasa syukur sehingga kebiasaan baik tersebut membuat anak akan mengenal dan dekat dengan tuhan-Nya.
Pendidikan keimanan sejak dini akan mampu membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik dalam kehidupanya. Maka dari itu, orang tua harus benar-benar menanamkan nilai keimanan dengan baik. Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa orang tua wajib mengantarkan anaknya untuk mengenal dan menghadapkan diri kepada Allah. Jika para orang tua menempuh jalan yang baik dan benar dalam mendidik anak, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mulia.
Menurut Fauzil Adhim (2013: 40) tugas utama orang tua adalah mengantarkan anak menjadi manusia yang mengerti tujuan hidupnya, untuk apa ia diciptakan. Kita bekerja keras agar bisa memeberi pendidikan yang terbaik, bukan dengan memasukkan mereka ke sekolah unggulan yang kita inginkan, tetapi memasukkan landasan hidup yang penting ke dalam jiwa mereka sehingga kemanapun mereka pergi, ridha Allah juga yang mereka cari.
Di dalam penelitian ini, penulis mengangkat karya-karya dari Mohammad Fauzil Adhim mengenai pendidikan keimanan bagi anak.
Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yang berkompeten tentang keluarga dan pendidikan anak. Beliau menyukai kajian tentang perkembangan anak, keluarga, komunikasi dan ia produktif menulis di berbagai media massa.
Menurut beliau pendidikan keimanan sangat penting diterapkan dalam pola pengasuhan anak khususnya dalam menghadapi tantangan di jaman modern seperti sekarang ini. Orang tua harus membekali anak- anaknya dengan iman. Mohammad Fauzil Adhim bercita-cita melahirkan generasi ulil-albab yaitu generasi pilihan yang cemerlang hidupnya, tajam pikiranya, jernih hatinya, kukuh jiwanya, dan kuat imanya.
Karena tidak ada yang lebih berharga untuk kita wariskan kepada anak-anak kita melebihi segenggam iman yang kita harapkan dengan sepenuh kesungguhan agar tumbuh berakar menguat di dalam jiwa mereka. Karena iman itu menggerakkan mereka untuk senantiasa bersungguh- sungguh dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat baginya, termasuk belajar mendalami berbagai cabang pengetahuan. Mereka akan menjadi pribadi yang kuat karena mereka tidak menyandarkan harapan kecuali kepada Allah
„Azza wa Jalla semata (Adhim, 2013: 13-14).
Berangkat dari pernyataan di atas penulis tertarik untuk mengangkat pemikiran Mohammad Fauzil Adhim mengenai pendidikan keimanan bagi anak dan membahasnya dalam skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Mohammad Fauzil Adhim”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan- pertanyaan yang hendak dicarikan jawabanya melalui penelitian. Di dalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diambil penulis adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim? 2. Bagaimana implementasi pendidikan keimanan bagi anak menurut
Mohammad Fauzil Adhim di masa kontemporer? C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah dalam mengadakan pembahasan setiap kegiatan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim.
2. Untuk mengetahui implementasi pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim di masa kontemporer.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritik Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan khususnya dalam pendidikan keimanan bagi anak yang sesuai dengan syariah dan dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi para orang tua atau para pendidik dalam meningkatkan kualitas dalam mendidik anak.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi orang tua, guru, maupun lembaga, hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang beberapa gagasan dari Mohammad Fauzil Adhim dalam pendidikan anak sehingga dapat dijikan sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi semua pihak yang berkepentingan, khususnya yang berhubungan dengan pendidikan anak.
b.
Bagi mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan bagi pelaksanaan penelitian- penelitian yang lebih relevan.
E. Metode Penelitian
Secara umum metodologi penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009: 3). Adapun komponen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan termasuk jenis penelitian bibliografi karena berusaha mengumpulkan data, menganalisa, dan membuat interpretasi tentang pemikiran tokoh, dalam hal ini pemikiran Mohammad Fauzil Adhim dengan menggunakan telaah kepustakaan (library research), atau dalam bahasa lain dengan melakukan studi kepustakaan.
Library research sendiri merupakan suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan data serta informasi dengan bantuan buku-buku, peredodikal, naskah-naskah, catatan-catatan, kisah sejarah tertulis, dokumen, dan materi pustaka lainya yang terdapat dalam koleksi perpustakaan. Di sini menuntut seorang penulis harus bersifat “prespetif emic” yang berarti memperoleh data bukan “sebagaimana seharusnya” tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang dialami dan difikirkan oleh partisipan atau sumber data (Sugiyono, 2009: 295-296).
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu mengumpulakan atau memaparkan konsep-konsep dan pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang pendidikan keimanan bagi anak, implementasinya di masa kontemporer serta menganalisanya dengan menggunakan pendekatan atau teori yang telah ada.
2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu langkah penelitian, diperlukan prosedur sistematik, logis dan valid, baik secara langsung
(primer ) atau tidak langsung (seconder) dan (tersier). Metode ini terkait
dengan keperluan analisis dan pelaksanaan pembahasan (process) riset secara benar untuk menemukan kesimpulan, memperoleh jawaban
(output) dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi (Ruslan, 2010: 27).
Adapun metode yang penulis gunakan untuk mengumpulkan data adalah: a.
Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan (Sudaryono, 2013: 41).
b.
Metode wawancara mendalam adalah teknik wawancara yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada informan yang mengarah kepada kedalaman informasi serta dilakukan tidak formal, tidak terstruktur guna menggali informasi yang lebih jauh dan mendalam (Sutopo, 2002: 56-60).
3. Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah sumber data yang relevan dengan pembahasan skripsi. Data yang terkumpul melalui penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai konsep pendidikan keimanan bagi anak. menurut Mohammad Fauzil Adhim. Adapun sumber data yang penulis paparkan sebagai berikut: a.
Sumber data primer, merupakan sumber utama yang digunakan penulis untuk penelitian. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu buku hasil karya Mohammad Fauzil Adhim yang berjudul:
Segenggan Iman Anak Kita (Pro-U media, Yogyakarta, cetakan
kedua Oktober, 2013). Positive Parenting : Cara-cara Islami
Mengembangkan Karakter Positif pada Anak Anda (PT Mizania,
Bandung, September, 2006). Saat Berharga untuk Anak Kita (Pro-U Media, Yogyakarta, 2009). Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik
Anak bagi Ummahat (Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1996). Mendidik
Anak Menuju Taklif (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996) dan
wawancara dengan Mohammad Fauzil Adhim (27 April 2017).
b.
Sumber data sekunder, yaitu karya orang lain yang berkenaan dengan pemikiran tokoh lain atau sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini, dan berbagai literatur yang relevan dengan objek penelitian berupa wawancara, buku, majalah, dan website.
Adapun data sekunder dalam penelitian ini di anataranya yaitu: Tips
Mendidik Anak Gemar Beribadah Sejak Dini (Umi Munawaroh,
Brilliant Books, Yogyakarta, 2011). Mencetak Generasi Rabbani (Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ikhsan Al-Atsary, Pustaka Darul Ilmi, Bogor, 2010). Pendididkan Islam: Antara Tradisi dan
Modernitas (Muhammad Hafidz dan Kastolani, STAIN Salatiga
Press, Salatiga, 2009), Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam (Mansur, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005).
4. Metode Analisis Data
Analisis data dari hasil pengumpulan data, merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah.
Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk member arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (Kasiram, 2010: 351).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis) yaitu suatu teknik untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara obyektif dan sistematis (Suryabrata, 1983: 94).
Metode ini menitikberatkan pada bagaimana memperoleh sebuah keterangan dari berbagai banyak sumber. Keterangan- keterangan ini kemudian akan dianalisis ke dalam suatau konstruksi yang rapi dan teratur. Dan hasilnya akan dibuat kesimpulan- kesimpulan dari konsep yang dianalisis mengenai pendidikan keimanan bagi anak.
F. Kajian Pustaka
Berdasarkan pengamatan dan penelusuran penulis, tedapat beberapa karya ilmiah dalam bentuk skripsi yang mengkaji tentang pemikiran Mohammad Fauzil Adhim. Pertama, skripsi Asmarita (2016) dengan judul
“Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim Tentang Konsep Pendidikan
Keluarga”. Penelitian ini berisi tentang pendidikan anak sangat penting
dalam keluarga. Perlunya pendidik dan orang tua mengetahui perkembangan anak pada masa usia dini jika ingin generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal.
Kedua, skripsi Fajar Ekawati (2008) dengan judul
“Telaah
Pemikiran Mohammad Fauzil Adhim Tentang Pendidikan Tauhid dan
Relevansinya dalam Pengembangan Kreativitas terhadap Anak“.
Penelitian ini berisi tentang hubungan pendidikan tauhid dengan kreativitas anak.
Ketiga, skripsi Irni Iriani Sopyan (2010) dengan judul “Nilai-Nilai
Pendidikan Islam Dalam Buku „Salahnya Kodok‟ (Bahagia Mendidik Anak
Bagi Ummahat) Karya Mohammad Fauzil Adhim”. Penelitian ini berisi
tentang mendidik dan mengajar anak bukan hal mudah, serampangan, atau sampingan. Minimal ada dua pendidikan islam yang harus diterapkan oleh orang tua kepada anaknya yaitu pendidikan akhlak dan pendidikan aqidah.
Keempat , skripsi Erny Tyas Rudati (2010) dengan judul “Konsep
Positive Parenting Menurut Mohammad Fauzil Adhim dan Implikasinya
Terhadap Pendidikan Ana k”. Penelitian ini berisi tentang cara yangdilakukan dalam mendidik dan mengasuh anak agar memiliki kemampuan intelektual, fisik, emosi dan sosial yang bagus. Implikasinya jika anak dididik dengan kasih sayang akan menjadikan anak berjiwa besar dan jika dididik dengan kasar akan menjadikan anak menjadi penakut, brutal, kasar dan tak bermoral.
Di antara karya ilmiah di atas tidak ada yang membahas pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang konsep pendidikan keimanan bagi anak.
Sehingga penelitian ini berbeda dengan penelitian di atas.
G. Penegasan Istilah
Judul skripsi ini tentang “Konsep Pendidikan Keimanan Bagi Anak Menurut Mohammad Fauzil Adhim” supaya tidak menyimpang dari alur substansinya, maka penulis akan mendifinisikan beberapa istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, di antaranya sebagai berikut: 1.
Konsep Pendidikan Keimanan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, konsep yaitu: rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret (Pustaka bahasa Depdiknas, 2007: 588). Pendidikan adalah suatu aktvitas untuk mengembangkan seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Dengan kata lain pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi berlangsung pula di luar kelas.
Pendidikan tidak bersifat formal saja, tetapi mencakup pula non formal (Zuhairini, 1995: 149).
Pendidikan menurut Arifin (1994: 10) diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik (jasmani) yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah, maka pendidikan berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung jawab. Usaha kependidikan bagi manusia menyerupai makanan yang berfungsi memberikan vitamin bagi pertumbuhan manusia.
Achmadi (1992: 16) berpendapat bahwa pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan Negara (Maslikhah, 2009: 130).
Perkataan Iman ( نامٌلإا) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (
نامٌإ) diambil dari kata kerja 'aamana' (همأ), „yukminu' ( همؤٌ) yang berarti “percaya” atau “membenarkan” (Said, 1979: 11).
Menurut KBBI (1985: 174) Keimanan berasal dari kata dasar
iman yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an yang mempunyai arti
keyakinan, ketepatan hati dan keteguhan hati. Sedangkan menurut Ash- Shiddieqy (1997: 630) keimanan itu membenarkan dengan lisan, membuktikan dengan perbuatan serta meyakini dalam hati.
Berdasarkan beberapa istilah di atas, maka konsep pendidikan keimanan yang dimaksud penulis adalah suatu rancangan ide guna mewujudkan dan mengembangkan potensi diri dengan memberikan bimbingan agar memiliki keimanan.
2. Anak Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pusat bahasa
Depdiknas, 2007: 41) dijelaskan bahwa anak adalah keturunan kedua, manusia yang masih kecil (baru berumur 6 tahun).
3. Mohammad Fauzil Adhim Mohammad Fauzil Adhim adalah Seorang Ustadz kosmopolitan yang memiliki segudang karya. Selain sebagai seorang pendakwah, ustadz Fauzil (panggilannya) ini juga merupakan seorang penulis yang aktif dan produktif tentang masalah-masalah pendidikan anak, rumah tangga, keluarga Islami dan komunikasi. Beberapa tulisannya begitu menyentuh dan menginspirasi banyak orang.
Mohammad Fauzil Adhim tercatat sebagai penulis tetap di kolom parenting majalah Suara Hidayatullah. Selain itu juga aktif di akun facebook dan twitter menegenai berbagai hal, di antaranya adalah pendidikan anak. Mohammad Fauzil Adhim juga aktif mengisi seminar dan kajian-kajian seputar keluarga dan pendidikan anak, baik itu di dalam maupun di luar negeri.
Sebagai seorang penulis dan konsultan parenting Islami mohammad Fauzil Adhim telah menorehkan banyak karya yang berpengaruh. Sudah ada 28 buku yang ditulis. Beberapa karya
bestseller- nya antara lain: Kupinang Engkau dengan Hamdalah,
Saatnya untuk Menikah dan Mencari Ketenanangan di Tengah Kesibukan dan buku lainnya yaitu Segenggam Iman Anak Kita, Saat Berharga untuk Anak Kita (Adhim, Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017).
H. Sistematika Penullisan
Sistematika penulisan skripsi yang disususn terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab yang rincianya dalah sebagai berikut: BAB I : Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah yang mendasari terjadinya penelitian, rumusan masalah, menentukan tujuan penelitian dan manfaat penelitian, memilih metode penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan, penegasan istilah dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini akan diuraikan mengenai biografi dari Mohammad Fauzil Adhim tentan sekilas pandang kehidupan Mohammad Fauzil Adhim, latar belakang keluarga, pendidikan, pengalaman, karir serta karya-karyanya. Hal ini dimaksudkan untuk memeberikan pemahaman awal kepada pembaca tentang tokoh yang sedang dikaji.
BAB III : Analisis tentang pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang konsep pendidikan keimanan bagi Anak. BAB IV : Bab ini berisi implementasi pendidikan keimanan bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim di masa kontemporer. BAB V : Dalam bab penutup berisi kesimpulan dan saran.
BAB II BIOGRAFI MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Latar Belakang Keluarga Mohammad Fauzil Adhim, lelaki kelahiran Mojokerto, 29 Desember 1972, ibunya bernama Aminatuz Zuhriyah seorang guru TK. Mohammad Fauzil Adhim sangat menyukai kajian tentang pendidikan anak, keluarga dan komunikasi (Adhim, 1996:129). Mohammad Fauzil Adhim dikenal sebagai ustadz kosmopolitan
yang memiliki segudang karya. Selain sebagai seorang pendakwah, ustadz Fauzil (panggilannya) juga merupakan seorang penulis yang aktif dan produktif. Beberapa tulisanya begitu menyentuh dan menginspirasi banyak orang. Sebagai seorang penulis dan konsultan parenting Islami Mohammad Fauzil Adhim ditunjuk menjadi pemateri tetap forum diskusi
parenting para orang tua di Yogyakarta dan menjadi kolumnis majalah
„Aisyah (majalah khusus pra-nikah dan awal nikah bagi muslimah) Kualalumpur, Malaysia, mulai Desember 2012 (Adhim, Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017).
Penulis tetap Jendela Keluarga majalah suara Hidayatullah ini sekarang aktif sebagai narasumber berbagai seminar dan workshop bagi para guru, khususnya tentang merancang program motivasi di sekolah dan menjadi guru yang disegani. Mohammad Fauzil Adhim juga aktif mengisi seminar keayahbundaan (parenting), termasuk powerful seminar dan I
Care Training sebagai salah satu trainer, seminar for Parents and teacher on raising Young Khalifah, Dewan Tabung Haji Kualalumpur, Malaysia,
November 2012. Dan menjadi kolumnis tetap Amanah Ayah di majalah Demi Cinta, Kualalumpur, mulai Oktober 2014 (Adhim, Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017).
Mohammad Fauzil Adhim menikah pada saat kuliah, dengan seorang wanita yang bernama Mariana Anas Beddu, dan sampai sekarang dikaruniai tujuh anak. Empat putra, dan tiga putri yaitu: Fatimatuz Zahra, Muhammad Husain As-Sajjad, Muhammad Hibatillah Hasanin, Muhammad Nashiruddin An-Nadwi, Muhammad Navies Ramadhan, Syahidah Nida‟ul Haq, dan Sakinah Nida‟uz Zakiyyah (Adhim, Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017).
Saat ini Mohammad Fauzil Adhim beserta istri dan ketujuh anaknya tinggal di Jln. Monjali Gg. Masjid Mujahadah RT 15 RW 40, Karangjati, SIA, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Untuk menjalin silaturahim dengan Mohammad Fauzil Adhim bisa juga mengunjungi di alamat virtual: Facebook page Mohammad Fauzil Adhim, Twitter @Kupinang,
Telegram Channel @MohammadFauzilAdhim dengan nama channel Bincang Parenting Fauzil Adhim.
B. Latar Belakang Pendidikan
Berdasarkan keterangan Mohammad Fauzil Adhim (Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017), beliau telah mengenyam pendidikan di beberapa sekolah yaitu:
1. SDN Ketidur, Kecamatan Mojokerto Jawa Timur, lulus tahun 1985.
2. SMPN Kutorejo, Mojokerto, lulus tahun 1988.
3. SMAN 2 Jombang, lulus tahun 1991.
4. Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Beliau masuk di UGM mengambil jurusan Psikologi, lulus tahun 2001.
Berawal dari buku yang dipinjamkan ibunya dari perpustakaan, Mohammad Fauzil Adhim tumbuh menjadi pecinta buku semenjak SD.
Buku-buku itu yang kemudian merangsangnya untuk menulis. Mohammad Fauzil Adhim menulis di media masa sejak SMP kelas 3, tetapi mulai benar-benar ditekuni semenjak masuk SMA Negeri 2 Jombang. Menulis buku untuk pertama kali sebenarnya ketika masih belajar di SMP Negeri Kutorejo, Mojokerto. Ketika itu buku tentang belajar bahasa Inggris secara mudah. Tetapi buku itu tidak selesai, Mohammad Fauzil Adhim baru bisa menulis buku sampai benar-benar selesai dan diterbitkan akhir tahun kedua kuliahnya.
Sebagai seorang penulis yang aktif dan produktif Mohammad Fauzil Adhim telah menelorkan banyak karya yang berpengaruh. Saat ini sudah ada 28 buku yang ditulis. Beberapa karya bestseller-nya antara lain:
Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Saatnya untuk Menikah dan
Mencari Ketenanangan di Tengah Kesibukan, dan buku lainya adalah
Segenggam Iman Anak Kita, Saat Berharga untuk Anak Kita.Mohammad Fauzil Adhim telah menulis buku-buku yang cukup
marketable di kalangan pembaca, khususnya yang berkaitan dengan
masalah pendidikan anak, keluarga dan komunikasi. Kepiawaiannya memainkan pena di atas kertas serta rangkaian kata-kata sepertinya sudah terlatih sejak kecil. Sehingga mampu menulis secara ringan namun mengandung arti yang dalam, bisa menyampaikan pesan pemikirannya secara sederhana dengan bahasa yang menarik dan mudah untuk dimengerti oleh para pembaca.
C. Karya-karya Mohammad Fauzil Adhim
Semenjak Mohammad Fauzil Adhim tinggal di Yogyakarta, kegemarannya menulis seakan-akan tidak terbendung lagi, mulai tulisan yang sering menghiasi media masa dan buku-buku. Berikut ini ada 28 buku karya Mohammad Fauzil Adhim yang sudah terbit (Wawancara melalui Facebook, 27 April 2017) yaitu, sebagai berikut: 1.
Positive Parenting: Cara-cara Islami Mengembangkan Karakter Positif
pada Anak Anda. PT Mizania, Bandung, Oktober 2015, Cetakan 4.
2. Membuat Anak Gila Membaca. Pro-U Media, Yogyakarta, Maret 2015, Cetakan 3.
3. Segenggan Iman Anak Kita. Pro-U media, Yogyakarta, Oktober 2013, cetakan kedua Oktober 2013, sekarang mau cetakan 5.
4. Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan. Pro-U Media, Yogyakarta, 2012, cetakan kedua (edisi diperkaya) Desember 2012.
5. Saat Berharga untuk Anak Kita. Pro-U Media, Yogyakarta, 2009.
Cetakan kesepuluh, sedang antre cetak ulang.
6. Agar Cinta Bersemi Indah, buku kedua trilogy Indahnya Pernikahan Dini. Gema Insani Press, Jakarta, Januari 2002.
7. Salahnya Kodok: Bahagia Mendidik Anak bagi Ummahat. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1996, cet. Ke-2.
8. Mendidik Anak Menuju Taklif. Pustaka Pelajar, 1996.
9. Ku Pinang Engkau dengan Hamdalah. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997, cetakan ke 26.
10. Mencapai Pernikahan Barakah. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997, cetakan ke-33.
11. Kado Pernikahan untuk Istriku. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cetakan ke-28.
12. Memasuki Pernikahan Agung. Mitra Pustaka , Yogyakarta, 1998.
13. Mencapai Pernikahann Barokah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997.
14. Disebabkan oleh Cinta Kupercayakan Rumahku Padamu. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cet. Ke-7.
15. Indahnya Pernikahan Dini. Gema Insani Press, Jakarta, Januari 2002.
Terbit juga kaset dengan judul yang sama sebagai audio book. Telah dicetak 25.000 eksemplar dalam waktu 6 bulan.
16. Agar Cinta Bersemi Indah, buku kedua dari trilogy Indahnya Pernikhahan Dini . Gema Insani Press, Jakarta, Agustus 2002.
17. Membuka Jalan ke Surga. Pustaka Inti, Bekasi, 2004.
18. Mengajar Anak Anda Mengenal Allah Melalui Membaca. Bandung, Al- Bayan, 1994.
19. Menuju Kreativitas, tulisan bersama Wahyudin. Gema Insani Press, Jakarta, 2003.
20. Janda, kolaborasi dengan H. Abdul Azis Salim Basyaril. Gema Insani Press, Jakarta, 1999.
21. Saat Anak Kita Lahir, Gema Insani Press, Jakarta, Desember, 2001.
22. Dunia Kata Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian. Mizan, Bandung, 2004.
23. Saatnya untuk Menikah. Gema Insani Press, Jakarta, 2000.
24. Di Ambang Pernikahan. Gema Insani Press, Jakarta, Juni, 2002, kolaborasi dengan M. Nazhif Masykur.
25. Bahagia saat Hamil bagi Ummahat.Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2003.
26. Menjadi Ibu Bagi Muslimah. Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1995.
27. Menembus UMPTN Tanpa Stress. Pustaka Pelajar, 1996.
28. Bersikap Terhadap Anak: Pengaruh Perilaku Orang Tua Terhadap Kenakalan Anak. PT. Mizan Pustaka, Bandung, 2006.
Banyak sekali tulisan-tulisannya Mohammad Fauzil Adhim tentang pernikahan, keluarga dan pendidikan anak, dalam buku-bukunya. Hal ini mengindikasikan bahwa Mohammad Fauzil Adhim adalah orang yang mempunyai perhatian khusus terhadap pendidikan anak.
D. Aktivitas Pendidikan Mohammad Fauzil Adhim
Mohammad Fauzil Adhim seorang tokoh yang begitu intens memperhatikan pendidikan anak-anak, baik lembaga pendidikan formal (sekolah) maupun lembaga pendidikan informal yang paling mendasar (keluarga). Mohammad Fauzil Adhim juga beberapa kali menulis tentang tema pernikahan dan keluarga. Banyak bukunya yang seringkali masuk dalam kategori best seller. Masa remaja dihabiskan oleh Mohammad Fauzil Adhim untuk mengasah potensi kreatifnya dalam dunia baca-tulis, dengan mengawalinya sebagai kolumnis di berbagai majalah yang ada kaitannya dengan pendidikan keluarga.
Mohammad Fauzil Adhim merupakan lulusan Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta, lulus tahun 2001. Kini tercatat sebagai penulis tetap di kolom parenting majalah Suara Hidayatullah. Selain itu juga aktif di akun
facebook nya mengenai berbagai hal, di antaranya adalah pendidikan anak.
Mohammad Fauzil Adhim juga aktif mengisi seminar dan kajian-kajian seputar keluarga dan pendidikan anak (Adhim, Wawancara melalui
Facebook , 27 April 2017).