KONSEP ETOS KERJA ISLAMI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

KONSEP ETOS KERJA ISLAMI

DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

RIF’AH MUNAWAROH

NIM 11111047

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

i

  

MOTTO

Bekerja Itu Ibadah, Berprestasi Itu Indah

(Tasmara, 2002:73)

  

       

“Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan

sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu

akan menemui- Nya.” (Q.S. Al-Insyiqaq: 6)

  

PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah Swt, skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Bapakku, Sutarna, dan ibuku, Durotul Basaroh, dengan segala perjuangan, do‟a, keringat pengorbanan, kesabaran dan cinta kasih yang membentuk diriku menjadi seorang perempuan yang tegar dalam mengarungi kehidupan yang penuh liku. Semoga Allah Swt memberikan umur panjang, kesehatan, dan kesakinahan dalam hubungan bapak dan ibu, serta semoga Allah Swt memasukkan mereka ke dalam golongan penghuni surga.

  2. Adikku, Riza Gunawan, yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan pengertian, utamanya dalam proses pembuatan skripsi ini. Semoga Allah Swt memberi kelancaran agar dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik, tercapai apa yang dicita-citakan, dan yang terpenting semoga Allah Swt menjadikanmu anak saleh yang dapat meninggikan derajat keluarga.

  3. Kekasihku, Slamet Setiawan, yang tak pernah henti memberikan motivasi, semangat dan dukungan dalam mengarungi masa-masa sulit dalam hidupku, serta tak pernah lelah menasehatiku agar menjadi seorang perempuan yang lebih dewasa dan bijaksana. Semoga Allah Swt senantiasa menjagamu dan meridhoi niat baik kita untuk segera bersatu dalam ikatan suci pernikahan.

KATA PENGANTAR

  Terucap syukur kepada Allah Swt Yang Maha Sempurna beserta Asmaul HusnaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu persyaratan wajib untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Srata Satu Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Tak lupa sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Baginda Rasulullah saw.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, tetapi dengan rahmat-Nya dan perjuangan penulis serta bantuan berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan banyak terima kasih atas segala nasehat, bimbingan, dukungan, dan bantuannya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

  4. Ibu Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran terbaiknya dalam masa bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

  5. Bapak M. Gufron, M.Ag., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang telah banyak memberikan hikmah dan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.

  7. Bapak dan Ibuku tercinta, yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materi serta dengan tulus dan ikhlas mengetuk pintu langit berdoa untuk kelancaran dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini.

  8. Keluarga Besar Biro Konsultasi Psikologi Tazkia khususnya Tim Majelis Do‟a Mawar Allah yeng telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran berharga bagi penulis.

  9. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si., yang telah memotivasi penulis untuk selalu optimis dalam meraih kesuksesan.

  10. Para pustakawan di IAIN Salatiga, yang telah memberikan pelayanan dalam menggali wacana selama proses perkuliahan, khususnya Mbak Fera dan Mbak Devi yang telah mendukung kelancaran pencarian bahan pustaka selama pembuatan skripsi penulis.

  11. Saudara-saudaraku seperjuangan di KOPMA “FATAWA” IAIN Salatiga, yang telah memberikan pengalaman dalam berorganisasi.

  12. Sahabat-sahabatku, Evi Triyani, Rini Riftiyani, Nur Anisah, Ratih Siti Nur Jannah, Yuli Hastuti, Ika Khusnul Fadhilah, Al Milatul Mizza yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  13. kelas PAI B angkatan tahun 2011, kelompok KKL, kelompok Rekan-rekanku di

  PPL, kelompok KKN yang telah memberikan banyak pengalaman berharga selama perkuliahan.

  

ABSTRAK

  Munawaroh, Rif‟ah. 2015. Konsep Etos Kerja Islami dalam Perspektif Pendidikan

  Islam. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Maslikhah, S.Ag., M.Si.

  Kata Kunci: Etos Kerja Islami, Pendidikan Islam, Guru dan Siswa

  Etos kerja Islami merupakan karakter berkenaan dengan kerja yang bukan hanya berorientasi pada materi tetapi lebih jauh bekerja merupakan ibadah. Etos kerja Islami sebagai karakter kerja memiliki pandangan utuh tentang dunia dan akhirat, materi dan non materi, serta jasmani dan rohani. Peneliti tertarik untuk mengkaji tentang etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam. Peneliti secara khusus mencari implikasi etos kerja Islami pada pendidikan Islam. Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana konsep etos kerja Islami?, (2) Bagaimana konsep etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam?, (3) Bagaimana implikasi etos kerja Islami terhadap guru dan siswa dalam pendidikan Islam?.

  Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka (library research), yaitu meneliti tentang Konsep Etos Kerja Islami dan Konsep Pendidikan Islam dari berbagai literatur. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer yaitu data utama berupa buku-buku tentang etos kerja Islami dan pendidikan Islam dan sumber data sekunder yaitu data pendukung dari data primer yang berhubungan secara tidak langsung dengan permasalahan penelitian. Pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode analisis data dengan analisis deduktif, induktif, dan sintesis. Analisis deduktif memaparkan teori-teori secara umum kemudian ditarik sesuai permasalahan penelitian. Analisis induktif dengan membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan temuan-temuan dari pembahasan terhadap permasalahan dalam penelitian. Analisis sintesis dengan menggabungkan antarkonsep untuk ditemukan hubungan antarkomponen.

  Hasil penelitian menunjukkan (1) Konsep etos kerja Islami menunjukkan bahwa bekerja merupakan fitrah dan amanah yang esensinya iman, ilmu, dan amal. Bekerja dilakukan dengan semangat jihad, menempatkan tujuan utama bekerja bukan berupa materi, melainkan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt; (2) Konsep etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam merupakan konsep yang memiliki pandangan utuh tentang iman, ilmu, dan amal, kerja dan ibadah, materi dan non materi. Hal ini selaras dengan pendidikan Islam yang berlandaskan prinsip kesatuan dan keseimbangan untuk menciptakan insan kamil; (3) Implikasi etos kerja Islami bagi guru dan siswa dalam pendidikan Islam merupakan spirit yang dapat melahirkan performa kerja profesional dan religius. Etos kerja Islami bagi guru dan siswa dapat membangkitkan motivasi mengajar-belajar yang dilandasi keyakinan bahwa mengajar-belajar merupakan fitrah, amanah, dan ibadah yang dijiwai semangat jihad untuk mengintegrasikan iman, ilmu, dan amal dalam mencapai tujuan pendidikan Islam.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................ ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................. iii NOTA PEMBIMBING ............................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... v MOTTO ...................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ....................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................ viii ABSTRAK .................................................................................................. xi DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ................................................................... .

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................

  B.

  8 Fokus Masalah .....................................................................

  C.

  8 Tujuan Penelitian .................................................................

  D.

  9 Kegunaan Penelitian ...........................................................

  E.

  10 Metode Penelitian ................................................................

  F.

  13 Penegasan Istilah .................................................................

  G.

  15 Sistematika Penulisan ..........................................................

  BAB II KONSEP ETOS KERJA ISLAMI ...........................................

  17 A.

  17 Etos Kerja ............................................................................

  1.

  17 Pengertian Etos Kerja .....................................................

  2.

  19 Sumber Etos Kerja ..........................................................

  3.

  24 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja ...............

  4.

  29 Ciri-ciri Etos Kerja Tinggi ..............................................

  5.

  33 Ciri-ciri Etos Kerja Rendah ............................................

  B.

  34 Etos Kerja Islami .................................................................

  1.

  34 Pengertian Etos Kerja Islami ..........................................

  2.

  38 Sumber Etos Kerja Islami ...............................................

  3.

  44 Prinsip-prinsip Etos Kerja Islami ....................................

  4.

  56 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Islami ....

  5.

  61 Pedoman Sikap Pekerja Beretos Kerja Islami ................

  6.

  65 Karakteristik Etos Kerja Islami ......................................

  BAB III KONSEP PENDIDIKAN ISLAM ...........................................

  78 A.

  78 Pengertian Pendidikan Islam ...............................................

  B.

  84 Dasar Pendidikan Islam .......................................................

  1.

  88 Dasar Pandangan Terhadap Manusia ..............................

  2.

  89 Dasar Pandangan Terhadap Masyarakat .........................

  3.

  89 Dasar Pandangan Terhadap Alam Semesta ....................

  4.

  90 Dasar Pandangan Terhadap Ilmu Pengetahuan ..............

  5.

  92 Dasar Pandangan Terhadap Akhlak ................................

  C.

  93 Tujuan Pendidikan Islam .....................................................

  D.

  95 Karakteristik Pendidikan Islam ...........................................

  1.

  95 Karakteristik Filosofis ....................................................

  2.

  97 Karakteristik Substansi ...................................................

  3.

  102 Karakteristik Aplikatif ....................................................

  E.

  105 Domain Pendidikan Islam ...................................................

  1.

  105 Guru ................................................................................

  2.

  119 Siswa ...............................................................................

  3.

  124 Materi Pendidikan Islam .................................................

  4.

  128 Metode Pendidikan Islam ...............................................

  5.

  135 Alat dan Media Pedidikan Islam .....................................

  6. Lembaga Pendidikan Islam ............................................. ` 137

  BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... 141 A.

  141 Konsep Etos Kerja Islami ....................................................

  1.

  141 Perpaduan Berbagai Konsep dalam Etos Kerja Islami ...

  2.

  149 Etos Kerja Islami Melahirkan Kerja yang Religius ........

  B.

  Konsep Etos Kerja Islami dalam Perspektif Pendidikan Islam .................................................................................... 154 1.

  155 Etos Kerja Islami dalam Diri Insan Kamil .....................

  2.

  160 Etos Kerja Islami dalam Karakteristik Pendidikan Islam 3.

  166 Etos Kerja Islami dalam Diri Guru .................................

  4.

  171 Etos Kerja Islami dalam Diri Siswa ................................

  C.

  175 Implikasi Etos Kerja Islami dalam Pendidikan Islam ..........

  1. Etos Kerja Islami dalam Membentuk Guru Profesional dan Religius .................................................................... 176

  2. Etos Kerja Islami dalam Membentuk Karakter Insan Kamil pada Siswa ........................................................... 181

  BAB V PENUTUP ................................................................................ 191 A.

  191 Kesimpulan ..........................................................................

  B.

  192 Saran .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 194 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 198

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 198 Lampiran 2 Nota Penunjukan Pembimbing ............................................. 199 Lampiran 3 Jurnal Konsultasi Skripsi ...................................................... 200 Lampiran 4 Daftar Nilai SKK .................................................................. 202

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bekerja merupakan kewajiban bagi manusia dalam mengarungi

  kehidupan di dunia. Setiap orang memiliki pandangan, sikap, kebiasaan yang berbeda dalam bekerja. Pandangan, sikap, kebiasaan seseorang terhadap kerja inilah yang dinamakan etos kerja (Buchori, 1994:6). Terbentuknya etos kerja didorong atau dimotivasi oleh berbagai faktor. Dorongan kebutuhan dan aktualisasi diri, nilai-nilai yang dianut, keyakinan atau ajaran agama tertentu dapat berperan dalam proses terbentuknya etos kerja (Asifudin, 2004:30). Etos kerja yang dimotivasi oleh ajaran agama, lebih khusus yaitu oleh nilai-nilai ajaran Islam disebut sebagai etos kerja Islami.

  Etos kerja Islami merupakan sebuah spirit yang harus mendarah daging dalam diri pribadi muslim. Allah Swt tidak akan mengubah keadaan seseorang atau suatu kaum apabila ia tidak berusaha mengubahnya sendiri, yaitu dengan bekerja. Sebagaimana penjelasan firman Allah Swt dalam Surah Ar-

  Ra‟du ayat 11 berikut ini:

           

  Artinya:

  Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga (Q.S. mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

  Ar- Ra‟du: 11).

  

1 Etos kerja Islami berbeda dengan etos kerja secara umum. Etos kerja secara umum melahirkan semangat kerja yang berorientasi untuk memperoleh kepuasan duniawi, sedangkan etos kerja Islami bukan sekadar melahirkan semangat kerja yang berorientasi pada materi atau kepuasan duniawi, melainkan lebih jauh kerja sebagai ibadah yang tujuannya untuk memperoleh ridho Allah Swt.

  Tasmara (2002) mengemukakan bahwa etos kerja Islami dimotivasi oleh semangat jihad dan tauhid. Semangat jihad mendorong seorang muslim untuk bekerja dengan kesungguhan yang luar biasa. Sedangkan tauhid dalam etos kerja seorang muslim menjadi daya pendorong agar terus berkreasi tanpa merasa takut terhadap apapun kecuali Allah Swt. Iman yang menghujam dalam dirinya tampak pada amal shalih yang memberikan rahmat bagi alam sekitarnya (Tasmara, 2002:39). Etos kerja seorang muslim idealnya digerakkan oleh dorongan iman dan semangat jihadnya, kemudian diolah dengan daya nalar yang tajam (Tasmara, 2002:58).

  Seorang yang beretos kerja Islami selalu kecanduan untuk beramal shalih, suatu perbuatan disebut sebagai amal shalih apabila perbuatan itu dilakukan dengan niat ibadah kepada Allah Swt (Sastrahidayat, 2009:12). Oleh karena itu, Tasmara (2002:73-135) mengemukakan 25 ciri seorang yang kecanduan beramal sholih sebagai karakteristik etos kerja Islami. Karakteristik etos kerja Islami tersebut tampak pada perilakunya sehari-hari, seperti: menghargai waktu, jujur, istiqomah, bertanggungjawab, memiliki semangat perubahan, kecanduan belajar dan mencari ilmu, berorientasi pada produktivitas, senang bersilaturahmi, dan lain-lain. Luth (2001:39-40) selanjutnya menjelaskan karakteristik seorang yang memiliki etos kerja Islami yaitu ia bekerja semata-mata karena Allah Swt, bekerja keras, dan memiliki cita-cita tinggi.

  Etos kerja Islami menurut Asifudin (2004:96) merupakan salah satu wujud pemahaman Islam kaffah, di antaranya yaitu menyeluruh dan seimbang dalam mengerjakan ibadah mahdhah maupun ibadah dalam arti luas seperti bekerja. Etos kerja Islami memberikan dorongan amat kuat agar kerja sebagai ibadah disikapi dan diperlakukan sebagaimana ibadah-ibadah lainnya (ibadah

  

mahdhah ) (Asifudin, 2004:57). Pemahaman tersebut membawa akibat

  dipraktekkannya etos kerja Islami dalam seluruh dimensi aktivitas kehidupan, baik aktivitas ubudiyah maupun keduniaan; baik aktivitas berkenaan dengan

  

hablumminallah maupun hablumminannas (Asifudin, 2004:52-53). Etos kerja

  Islami yang melahirkan keyakinan bahwa bekerja sebagai ibadah, merupakan penjabaran dari tujuan hidup manusia. Tujuan hidup manusia ialah semata- mata untuk mengabdi kepada Allah Swt., sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah Swt Surah Adz-Dzariyat ayat 56 yang berbunyi:

       

  Artinya:

  Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat:56).

  Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang selaras dengan tujuan hidup manusia, yaitu menjadikan hamba Allah Swt yang paling taqwa (Achmadi, 1987:90). Hamba Allah Swt yang paling taqwa merupakan gelar yang akan didapatkan oleh seorang muslim yang senantiasa beribadah kepada Allah Swt. Ibadah yang dimaksud yaitu mengabdikan diri kepada Allah Swt dalam berbagai aspek kehidupan agar memperoleh ridho-Nya (Faridi, 1982:79). Beribadah kepada Allah Swt dalam berbagai aspek kehidupan atau disebut ibadah dalam arti luas merupakan tujuan tertinggi yang ingin dicapai pendidikan Islam, sebab pendidikan Islam menuntut keseimbangan dalam aspek duniawi ukhrawi; jasmani rohani; individu dan kemaslahatan masyarakat; ilmu agama dan ilmu duniawi, serta teori dan praktik (Hafidz dan Kastolani, 2009:58-67). Ibadah harus dipahami secara komprehensif; tidak hanya terbatas pada melakukan ritual-ritual agama secara pasif saja, melainkan juga meliputi segala aspek kegiatan: iman, berfikir, merasa dan bekerja (Achmadi, 1987:90).

  Ibadah dalam arti luas merupakan sarana untuk melaksanakan misi

  

khalifatullah fil ardhi . Manusia sebagai khalifatullah fil ardhi dibekali dengan

  potensi-potensi atau fitrah. Fitrah pada manusia tidak lain adalah sifat-sifat Allah Swt yang ditiupkannya kepada manusia sebelum lahir (Langgulung, 2004:50). Sifat-sifat Allah itu disebut dalam Al-

  Qur‟an sebagai nama-nama yang indah atau Asmaul Husna. Pengembangan sifat-sifat Allah setinggi- tingginya sesuai kemampuan manusia merupakan cara untuk mengantarkan manusia pada keberhasilan melaksanakan misi khalifatullah fil ardhi yang mampu memakmurkan alam dan membawa rahmah bagi alam sekitarnya.

  Tujuan tertinggi pendidikan Islam dari berbagai uraian di atas sesungguhnya adalah untuk menghasilkan insan kamil. Insan kamil adalah manusia yang utuh jasmani, akal, dan rohani, berguna bagi dirinya dan masyarakat serta gemar mengamalkan ajaran Islam dalam hubungannya dengan Allah Swt dan sesama manusia serta dapat mengambil manfaat dari alam untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat (Daradjat, 2011:29).

  Konsep etos kerja Islami memiliki keselarasan dengan pendidikan Islam. Keselarasan tersebut di antaranya dapat dilihat dari pandangan keduanya yang komprehensif. Etos kerja Islami memandang kerja bukan sekadar untuk memperoleh kepuasan duniawi, melainkan lebih jauh ialah untuk mendapatkan ridho Allah Swt. Sejalan dengan pandangan tersebut, pendidikan Islam memiliki pandangan yang menyeluruh dalam aspek duniawi ukhrawi; jasmani rohani; individu dan kemaslahatan masyarakat; ilmu agama dan ilmu duniawi, serta teori dan praktik.

  Pandangan yang menyeluruh dalam pendidikan Islam dapat pula dilihat dari substansi pendidikan Islam yang utuh, yaitu meliputi pendidikan keimanan, pendidikan amal, pendidikan ilmiah, pendidikan akhlak, dan pendidikan sosial. Substansi tersebut marupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan membentuk pola hubungan sebagai berikut: iman adalah pondasi akhlak yang mulia, akhlak yang mulia menjadi pondasi ilmu yang benar, ilmu yang benar menjadi pondasi amal yang shalih (Aly dan Munzier, 2003:72-73). Pola hubungan yang demikian juga terdapat dalam konsep etos kerja Islami. Etos kerja Islami bersumber dari keimanan kepada Allah Swt sehingga berbuah pada keyakinan bahwa kerja adalah ibadah. Keyakinan bahwa kerja adalah ibadah melahirkan performa kerja yang penuh kesungguhan, semangat yang luar biasa, dan hasil yang optimal. Performa kerja yang penuh kesungguhan ini dilandasi dengan etika yang mulia; sikap yang berlandaskan nilai-nilai yang dikehendaki oleh Allah Swt, sebab kesadaran bahwa bekerja merupakan wujud pengabdian kepada Allah Swt dan merasa selalu dalam pengawasan-Nya. Seorang yang beretos kerja Islami dalam bekerja juga berlandaskan pada ilmu, oleh karena itu membuahkan kerja yang profesional.

  Insan kamil sebagai manusia yang ingin diupayakan atau dihasilkan oleh pendidikan Islam, merupakan sosok manusia yang memiliki karakteristik etos kerja Islami. Insan kamil yaitu manusia yang utuh secara jasmani, akal, dan rohani. Etos kerja Islami apabila dilihat dari karakteristiknya mampu mengembangkan ketiga dimensi tersebut secara utuh. Dari segi jasmani, etos kerja Islami melahirkan karakter manusia yang memperhatikan kesehatan, karena dengan jasmani yang sehat maka akan membuahkan kerja yang optimal. Selanjutnya, dari segi akal akan menumbuhkan karakter manusia yang rasional, ilmiah, proaktif, kreatif, menguasai iptek, menggunakan perencanaan yang baik, disiplin, dan profesional. Etos kerja Islami dari segi rohani akan membentuk manusia yang bekerja dengan kejujuran dan akhlak yang mulia atas dasar keyakinan bahwa kerja merupakan wujud pengabdian dirinya kepada Allah Swt, kerja merupakan amanat dari Allah Swt yang dipikulkan padanya serta ia selalu merasa dalam pengawasan Allah Swt.

  Etos kerja Islami diperlukan dalam proses pendidikan Islam, hal ini di antaranya dapat dilihat dari domain guru dan siswa. Guru dalam pendidikan Islam misalnya, di antaranya disyaratkan mempunyai kepribadian yang mulia, seperti mandiri dan dewasa. Kepribadian yang mandiri dan dewasa tentunya dimiliki oleh seorang yang menghayati etos kerja Islami dalam melaksanakan setiap aktivitasnya. Seorang guru selanjutnya memiliki tugas selain mengajar dan mendidik siswa, juga bertugas sebagai fasilitator, motivator, dan manager atau pemimpin. Guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut hendaknya didasarkan pada niat ikhlas karena Allah Swt, memiliki jiwa melayani, serta memiliki karakter yang patut untuk diteladani siswa, seperti sabar, jujur, disiplin, bertanggungjawab, percaya diri, konsisten, senang memperkaya wawasan keilmuan, pandai mengelola waktu dan akhlak mulia yang lainnya.

  Karakter seorang guru dalam perspektif pendidikan Islam seperti dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya selain harus profesional, juga harus berlandaskan keikhlasan semata-mata untuk mengabdi kepada Allah Swt. Guru dengan karakter demikian tentu tidak akan terlahir jika hanya mempraktikkan etos kerja secara umum yang berorientasi materi saja, melainkan harus dengan mempraktikkan etos kerja Islami.

  Etos kerja Islami hendaknya juga dimiliki oleh siswa, sebab ia adalah manusia yang akan diupayakan oleh pendidikan Islam agar menjadi insan kamil. Etos kerja Islami seperti telah diuraikan di atas memiliki karakteristik insan kamil, yaitu karakter yang utuh jasmani, akal, dan rohani. Etos kerja Islami memiliki prinsip bahwa bekerja adalah ibadah, oleh karenanya dalam perspektif siswa bekerja diterjemahkan sebagai belajar, sehingga belajar adalah ibadah. Apabila siswa mampu menempatkan belajar sebagai ibadah, maka ia akan terdorong untuk menciptakan prestasi yang setinggi-tingginya. Belajar yang diinsyafi sebagai ibadah bukan hanya akan membuahkan prestasi pada siswa, tetapi lebih dari itu akan tumbuh karakter insan kamil dalam dirinya.

  Siswa dengan karakter insan kamil tentunya membutuhkan peran guru yang memiliki pandangan utuh dalam bekerja, yaitu guru yang mempraktikkan etos kerja Islami.

  Berdasarkan pada permasalahan tersebut, maka penulis berkeinginan untuk menggali lebih dalam konsep etos kerja Islami kaitannya dengan pendidikan Islam, sehingga judul yang penulis ambil dalam penelitian ini yaitu “Konsep Etos Kerja Islami dalam Perspektif Pendidikan Islam”.

B. Fokus Masalah

  Fokus masala h dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Konsep Etos Kerja Islami dalam Perspektif Pendidikan Islam”. Fokus masalah tersebut dapat dirinci dalam sejumlah pertanyaan berikut:

1. Bagaimana konsep etos kerja Islami? 2.

  Bagaimana konsep etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam? 3. Bagaimana implikasi etos kerja Islami terhadap guru dan siswa dalam pendidikan Islam?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui konsep etos kerja Islami.

  2. Untuk mengetahui konsep etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam.

  3. Untuk mengetahui implikasi etos kerja Islami terhadap guru dan siswa dalam pendidikan Islam.

D. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan atau manfaat dari hasil penelitian yang penulis harapkan adalah:

  1. Teoretik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi khasanah keilmuan pendidikan Islam, antara lain berupa temuan keselarasan antara konsep etos kerja Islami dengan tujuan pendidikan Islam yaitu untuk membentuk insan kamil.

  2. Praktis a.

  Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi untuk melaksanakan tugas secara profesional karena tumbuh kesadaran dalam dirinya bahwa tugas yang dipikulnya merupakan amanat dari Allah Swt.

  b.

  Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai motivasi untuk belajar dengan giat, dan lebih jauh lagi timbul dalam dirinya sebuah semangat untuk berprestasi karena semata-mata untuk beribadah kepada Allah Swt.

  c.

  Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah wawasan untuk mengupayakan timbulnya etos kerja khususnya terhadap guru dan siswa. d.

  Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini selain dapat mengembangkan wawasan keilmuan juga sebagai motivasi agar lebih bersemangat dalam beramal di dunia, utamanya dalam rangka membagi ilmu pengetahuan kepada orang lain atas dasar ibadah kepada Allah Swt.

E. Metode Penelitian

  Metode penelitian dalam penelitian ini didasari oleh beberapa hal pokok agar dapat digunakan untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, antara lain: jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka (library

  research), yaitu menghimpun data dari berbagai literatur, tidak terbatas pada

  buku-buku tetapi dapat juga berupa bahan-bahan dokumentasi, majalah- majalah, koran-koran, dan lain-lain. Literatur-literatur tersebut di dalamnya dapat ditemukan berbagai teori, hukum, dalil, prinsip-prinsip, pendapat, gagasan, dan lain sebagainya yang dapat dipergunakan untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang diselidiki (Nawawi, 1995:30). Dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Meneliti literatur-literatur tentang etos kerja Islami dan pendidikan Islam sebagai objek kajian utama penelitian.

  b.

  Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan berkaitan dengan ”Konsep Etos Kerja Islami” dalam literatur-literatur tentang etos kerja Islami dan

  “Konsep Pendidikan Islam” dalam literatur-literatur tentang pendidikan Islam.

  c.

  Memaparkan berbagai teori tentang “Konsep Etos Kerja Islami” dan “Konsep Pendidikan Islam”, kemudian ditarik kesimpulan dari beberapa teori yang sesuai dengan pokok permasalahan dalam penelitian.

  d.

  Menganalisis pokok permasalahan dengan cara menguraikan “Konsep Etos Kerja Is lami”, kemudian mencari perspektif “Pendidikan Islam” terhadap “Konsep Etos Kerja Islami”, dan implikasi “Etos Kerja Islami dalam Pendidikan Islam”, khususnya ditinjau dari domain guru dan siswa.

  e.

  Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan fokus masalah dalam penelitian.

2. Sumber Data

  Data-data yang terkait dengan penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka. Penulis dalam penelitian ini menggunakan 2 sumber data yaitu sebagai berikut: a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data utama yang akan dikaji sebagai bahan rujukan dalam penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah buku-buku yang membahas etos kerja Islami dan pendidikan Islam. b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data pendukung dari data primer.

  Data sekunder diambil dari sumber-sumber yang lain, yaitu dengan cara mengumpulkan data dari buku, internet, dan informasi lainya yang berhubungan secara tidak langsung dengan permasalahan dalam penelitian ini.

  3. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan menyelidiki benda- benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2010:201). Penulis dalam penelitian ini menggunakan benda-benda tertulis yaitu buku-buku etos kerja Islami, pendidikan Islam dan buku-buku lainnya yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.

  4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: a.

  Deduktif Metode deduktif adalah metode berfikir yang berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik tolak dari yang umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang khusus (Hadi, 1981:42). Metode deduktif dalam penelitian ini digunakan untuk menjelaskan berbagai teori tentang konsep etos kerja Islami dan konsep pendidikan Islam kemudian ditarik kesimpulan dari beberapa teori yang sesuai dengan pokok permasalahan dalam penelitian.

  b.

  Induktif Metode induktif adalah metode berfikir yang berangkat dari fakta- fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian ditarik generalisasi-generalisasi yang bersifat umum (Hadi, 1981:42). Metode ini digunakan untuk membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan temuan-temuan dari pembahasan terhadap fokus masalah dalam penelitian ini.

  c.

  Sintesis Sintesis yaitu metode untuk mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya, kemudian kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/ label lagi (Moleong, 2009:289). Metode ini digunakan untuk menganalisis mengenai konsep etos kerja Islami, perspektif pendidikan Islam terhadap konsep etos kerja Islami, dan implikasi etos kerja Islami terhadap guru dan siswa dalam pendidikan Islam.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian, maka penulis memberikan pengertian dan batasan penelitian ini, yaitu:

1. Etos Kerja Islami

  Etos kerja adalah sikap terhadap kerja, pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri tentang cara bekerja atau sifat-sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok atau suatu bangsa (Buchori, 1994:6). Etos kerja menurut Asifudin (2004:27) adalah karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Etos kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007:309-310).

  Etos kerja Islami dapat didefinisikan sebagai sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai manivestasi dari amal sholih dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur (Tasmara, 2002:27). Asifudin (2004:234) menjabarkan etos kerja Islami sebagai karakter dan kebiasaan manusia berkenaan dengan kerja, terpancar dari sistem keimanan atau aqidah Islam yang merupakan sikap hidup mendasar terhadapnya. Etos kerja Islami menurut Anoraga (2009:29) adalah suatu pandangan dan sikap bahwa kerja bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materi dan kepuasan lahiriah saja, tetapi yang lebih hakiki kerja merupakan perintah Allah Swt sehingga di sinilah sumber motivasi yang bisa membimbing dan memberi arahan semangat pengabdian.

  Etos kerja Islami menurut penulis dalam penelitian ini adalah karakter dan kebiasaan berkaitan dengan kerja yang terpancar dari keyakinan bahwa bekerja itu bukan sekadar untuk memperoleh kepuasan lahiriah atau duniawi, tetapi yang lebih hakiki bekerja sebagai ibadah dalam rangka memperoleh ridho Allah Swt.

2. Pendidikan Islam

  Pendidikan Islam adalah segala usaha untuk mengembangkan fitrah manusia dan sumber daya insani menuju terbentuknya insan kamil sesuai dengan norma Islam (Achmadi, 1987:9). Pendidikan Islam menurut Marimba (1989:23) adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim.

  Tafsir (2008:32) menyimpulkan bahwa pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim semaksimal mungkin dalam segala aspeknya.

  Berdasarkan pada definisi di atas, maka pengertian pendidikan Islam menurut penulis dalam penelitian ini adalah bimbingan untuk mengembangkan fitrah manusia berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam menuju terbentuknya kepribadian muslim dalam hubungannya dengan Allah Swt, dengan sesama manusia, serta dengan alam sekitar.

G. Sistematika Penulisan

  Penelitian ini berisi lima bab untuk membahas Konsep Etos Kerja Islami dalam Perspektif Pendidikan Islam, sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini memuat tentang latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II KONSEP ETOS KERJA ISLAMI Pada bab ini membahas tentang etos kerja dan etos kerja Islami. Pembahasan mengenai etos kerja meliputi pengertian, sumber, faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja, ciri-ciri etos kerja tinggi dan etos kerja rendah. Selanjutnya pembahasan mengenai etos kerja Islami meliputi pengertian, sumber, prinsip-prinsip etos kerja Islami, faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja Islami, pedoman sikap pekerja beretos kerja Islami, dan karakteristik etos kerja Islami.

  BAB III KONSEP PENDIDIKAN ISLAM Pada bab ini berisi tentang pengertian pendidikan Islam, dasar pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, karakteristik pendidikan Islam, dan domain pendidikan Islam.

  BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas tentang konsep etos kerja Islami, konsep etos kerja Islami dalam perspektif pendidikan Islam, dan implikasi etos kerja Islami terhadap guru dan siswa dalam pendidikan Islam. BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi beberapa kesimpulan dan beberapa saran.

BAB II KONSEP ETOS KERJA ISLAMI A. Etos Kerja 1. Pengertian Etos Kerja a. Pengertian Bahasa Etos kerja secara etimologi berasal dari kata etos dan kerja. Kata

  etos berasal dari kata dalam bahasa Yunani ethos yang artinya ialah ciri, sifat, atau kebiasaan, adat istiadat atau juga kecenderungan moral, pandangan hidup yang dimiliki seseorang, suatu kelompok atau suatu bangsa (Buchori, 1994:6). Kata etos dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007:309). Etos dalam kamus sosiologi memiliki arti nilai-nilai dan ide-ide dari suatu kebudayaan atau karakter umum suatu kebudayaan (Soekanto, 1983:106). Arti kata etos dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah watak dasar suatu masyarakat, sedangkan perwujudan luarnya adalah struktur dan norma sosial (Wiradi, 2004:218).

  Kata kerja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan atau sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah; mata pencaharian (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007:554). Kerja dalam arti luas adalah semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi atau non materi, intelektual atau fisik, maupun hal-hal yang berkaitan dengan masalah keduniaan atau keakhiratan (Sofyan, 2010:76). Asifudin (2004:58) mengemukakan arti kerja kepada tiga hal: Pertama, kerja merupakan aktivitas bertujuan maka dengan sendirinya dilakukan secara sengaja; Kedua, pengertian kerja dalam konteks ekonomi adalah penyelenggaraan proses produksi maka merupakan upaya memperoleh hasil. Pengertian kerja di sini mencakup pula konteks keagamaan, oleh karenanya pengertian hasil dapat bersifat transenden dan non materil, di samping bersifat materil; dan Ketiga, kerja itu mencakup kerja bersifat fisik dan non fisik atau kerja batin. Kesimpulannya, kerja menurut Asifudin (2004:59) berarti aktivitas bertujuan memperoleh hasil, mencakup kerja lahir dan batin.

  Penjelasan mengenai kerja lahir dan batin ini secara lebih rinci adalah sebagai berikut: Kerja lahir merupakan aktivitas fisik, anggota badan, termasuk panca indera seperti melayani pembeli di toko, mencangkul di kebun, mengajar di sekolah, menjalankan sholat, dan mengawasi anak buah bekerja. Kerja batin, ada dua macam: pertama, kerja otak, seperti belajar, berpikir kreatif, memecahkan masalah, menganalisis, dan mengambil kesimpulan, kedua kerja qalb, seperti berusaha menguatkan kehendak mencapai cita-cita, berusaha mencintai pekerjaan dan ilmu pengetahuan, sabar dan tawakal dalam rangka menghasilkan sesuatu (Asifudin, 2004:59). As‟ad (2003:47) sejalan dengan pengertian kerja menurut Asifudin (2004) tersebut, mengemukakan bahwa kerja merupakan aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang pada dasarnya merupakan bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapat kepuasan.

b. Pengertian Istilah

  Pengertian etos kerja secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Etos kerja menurut Buchori (1994:6) adalah sikap terhadap kerja, pandangan terhadap kerja, kebiasaan kerja, ciri-ciri tentang cara bekerja atau sifat-sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu kelompok atau suatu bangsa. Buchori (1994:7) selanjutnya menjelaskan bahwa: “Etos kerja adalah bagian dari tata nilai (value system

  )”. Etos kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007:309-310). Asifudin (2004:27) mengemukakan bahwa etos kerja merupakan karakter dan kebiasaan berkenaan dengan kerja yang terpancar dari sikap hidup manusia yang mendasar terhadapnya. Sikap hidup mendasar ini terbentuk dari dorongan kebutuhan dan aktualisasi diri, nilai-nilai yang dianut, serta keyakinan atau ajaran agama (Asifudin, 2004:30).

  Etos kerja berdasarkan uraian di atas menurut penulis dapat disimpulkan sebagai sikap, pandangan, karakter, kebiasaan berkenaan dengan kerja, atau dapat juga diartikan sebagai semangat yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok dalam bekerja.

2. Sumber Etos Kerja

  Sumber etos kerja menurut kesimpulan Siswanto (2012) berdasarkan pengamatannya terhadap berbagai hasil penelitian ada tiga hal, yaitu: nilai- nilai religius, nilai-nilai budaya, serta ideologi masyarakat. Penjelasan mengenai sumber-sumber tersebut adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IMAM AL GHAZALI (Studi Analisis Kitab Ihya’ Ulumuddin) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

1 1 90

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM KITAB TAISIRUL KHALAQ KARYA HAFIDZ HASAN AL-MAS’UDI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

0 1 108

KONSEP PENDIDIKAN JASMANI DALAM KITAB ZAADUL MA’AD KARANGAN IBNU QAYYIM AL JAUZIYAH SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd)

0 3 81

REWARD DAN PUNISHMENT DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 122