KONSEP PENDIDIKAN TAUHID BAGI ANAK DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

KONSEP PENDIDIKAN TAUHID BAGI ANAK

DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA

KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

AYU PERMATASARI

NIM: 111-12-247

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

اوُلوُقَ يْلَو َوَّللا اوُقَّ تَيْلَ ف ْمِهْيَلَع اوُفاَخ اًفاَعِض ًةَّيِّرُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم اوُكَرَ ت ْوَل َنيِذَّلا َشْخَيْلَو ًلًْوَ ق

  اًديِدَس

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

di belakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka.

  

Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.” (Qs. An-Nisa:9).

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, penulis persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Bp. Suyatno dan Ibu Sumiyati sebagai ayah dan ibu yang telah banyak berkorban dengan jiwa, raga, harta, dan do‟a untuk putrinya. Tidak pernah lelah untuk membimbing, mendidik putrinya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Sehingga putrinya dapat menempuh pendidikan sampai saat ini.

2. Keluarga Mbah Maridjo, Mbah kakung, Mbah putri, Om Ihsan, Bulek

  Yusi, Om Rosyid, Bulek Tina, Om Ngatiman, Bulek Nur, Om Kholis, Tante Eci yang telah membimbing dan mendidikku dengan penuh kesabaran, rasa cinta dan kasih sayang. Yang telah membantu membiayai sekolah dan kuliahku. Tak pernah lelah memberikan arahan, motivasi, pelajaran, do‟a serta sumber inspirasi dalam hidupku. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian, dimudahkan rezekinya, diberi keselamatan, kesehatan dan selalu dalam lindungan-Nya. Amiin.

  3. Bapak K.H. Ihsanudin beserta ibu, serta Ibu Nyai Kamalah Isom, seluruh keluarga PONPES AL-HASAN Salatiga yang dengan tulus ikhlas memberikan pendidikan dasar-dasar keagamaan dan juga semangat spiritual untuk dijadikan bekal dan pedoman hidup.

  4. Ibu Djami‟atul Islamiyah sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Teman-teman seperjuangan mbak Kholis, Nia, Rikha, Indah, Alifah, Isna,

  Lida, Dewi, teman-teman PAI G, teman-teman PPP, teman-teman KKN dan semua teman senasib seperjuangan IAIN Salatiga yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

KATA PENGANTAR

   ِمْي

ِحَّرلا ِنَمْحَّرلا ِللها ِمْسِب

  Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Konsep Pendidikan Tauhid Bagi Anak dalam buku

  Segenggam Iman Anak Kita Karya

  Mohammad Fauzil Adhim”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Rukhayati, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Bapak Mukti Ali, M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing, memberikan nasehat, dan arahan selama per semester.

  5. Ibu Dra. Djami‟atul Islamiyah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberikan nasehat, arahan serta masukan-masukan yang sangat membantu dan membangun dalam penyelesaian tugas akhir ini.

  6. Ayah, ibu, kakek dan nenek tersayang yang telah mencurahkan segalanya demi penulis dan adik-adikku tercinta yang selalu memberikan semangat.

  7. Seluruh dosen dan petugas administrasi Jurusan Pendidikan Agama Islam

  IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan juga penelitian berlangsung.

  8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  9. Terakhir untuk kampus tercinta IAIN Salatiga, terimakasih telah menjadi bagian terpenting dari perjalanan hidup.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan tugas-tugas penulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan pada umumnya. Amin Ya Robbal „Alamin.

  Salatiga, 14 September 2016 Penulis

  Ayu Permatasari NIM 111-12-247

  

ABSTRAK

  Permatasari, Ayu. 2016. Konsep Pendidikan Tauhid bagi Anak dalam Buku Segenggam Iman Anak Kita Karya Mohammad Fauzil Adhim. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Djami‟atul Islamiyah, M. Ag. Kata Kunci : Konsep Pendidikan Tauhid, Anak

  Tauhid adalah masalah yang paling mendasar dan utama dalam ajaran islam. Karena diterima atau tidaknya amal perbuatan manusia muslim di sisi Allah sangat tergantung kepada tauhid itu sendiri. Menghadapi segala tantangan globalisasi modern pada gilirannya bukan tidak mungkin bisa mengikis aqidah anak. Buku Segenggam Iman Anak Kita karangan M. Fauzil Adhim akan membahas cara mendidik anak berbasis tauhid untuk mengarahkan orang tua dalam membekali jiwa tauhid pada mereka. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku Segenggam Iman

  

Anak Kita menurut M. Fauzil Adhim. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam

  penelitian ini adalah 1) Bagaimana konsep pendidikan tauhid dalam buku

  

Segenggam Iman Anak Kita karangan M. Fauzil Adhim? 2) Bagaimana relevansi

  konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku Segenggam Iman Anak Kita di konteks kehidupan sekarang? Analisis ini menggunakan metode literature (kepustakaan). Yaitu menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen resmi, buku-buku, kemudian diklarifikasi sesuai dengan masalah yang dibahas dan dianalisa isinya. Buku-buku mengenai pendidikan tauhid, mendidik anak dengan tauhid, serta tulisan mengenai pendidikan tauhid baik di artikel, koran, majalah, penelitian, disertasi maupun jurnal yang dikumpulkan kemudian diadakan analisis yang terkait dengan pembahasan tersebut.

  Setelah semuanya terkumpul, kemudian memaparkan pemikiran M. Fauzil Adim kepada pendidikan tauhid bagi anak. Berdasarkan hasil analisis konsep dari gagasan Fauzil dalam buku Segenggam Iman Anak Kita antara lain Pertama, membekali pendidikan tauhid kepada anak meliputi membangun orientasi hidup yang jelas dengan memberikan kasih sayang, memberikan rangsangan dengan tantangan yang ada untuk berfikir, dan menumbuhkan cita-cita yang visioner. Dan bekal untuk mengasuh tauhid pada anak meliputi membekali rasa takut terhadap masa depan, takwa kepada Allah, berbicara dengan perkataan yang benar, mendisiplinkan anak dengan shalat, serta menunjukkan kesalahan anak dengan pengarahan. Kedua, mengajarkan dan mendekatkan Al-

  Qur‟an pada diri anak, meliputi mengajarkan anak untuk membaca Al- Qur‟an, mengajarkan anak untuk menghafal Al-

  Qur‟an, serta mengajarkan anak untuk mengamalkan Al-Qur‟an.

  

Ketiga , membekali jiwa tauhid pada anak dengan mengenalkan Allah kepada

  anak, bersyukur kepada Allah, tidak menyekutukan Allah, percaya terhadap takdir, iman melahirkan keteladanan, serta berislam dengan bangga dan berlaku ihsan. Adanya berbagai tantangan globalisasi modern yang mungkin dapat mengikis aqidah anak. Maka ide pemikiran Fauzil menjadi sangat relevan dalam kehidupan sekarang.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN BERLOGO

  …….........…………………………………………….. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING

  ..........……………………………………. iii HALAMAN PENGESAHAN

  .....………………….........………………………. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  ..……….........………………...…….....v MOTTO

  …………………………………………….......……………………......vi PERSEMBAHAN

  ………………………………………………………….........vii KATA PENGANTAR

  ……………………………………………………...........ix ABSTRAK

  ………………………………………………………………….........xi DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………….........xii DAFTAR LAMPIRAN

  …………………………………………………….........xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………….........………… 1 B. Rumusan Masalah ………………………........…………………………. 6 C. Tujuan Penelitian ………………………………………........………….. 6 D. Kegunaan Penelitian ………………………………………….......………7

  E.

  Metode Penelitian …………………………………………........………. 8 F. Penegasan Istilah ………………………………………………....…….. 11 G.

  Sistematika Penulisan Skripsi …………………………………........….. 15

  BAB II BIOGRAFI MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Latar Belakang Sosial M. Fauzil Adhim ……………………….........…. 17 B. Riwayat Pendidikan M. Fauzil Adhim ..........………………........…….. 18 C. Karya-karya M. Fauzil Adhim ...............……………………….........…. 19 BAB III KONSEP PENDIDIKAN TAUHID DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Membekali Pendidikan Tauhid Pada Anak …..…………….......……… 22 B. Mengajarkan Al-Qur‟an Pada Diri Anak ……………………........……. 30 C. Membekali Jiwa Tauhid Pada Diri Anak .................................................36 BAB IV RELEVANSI KONSEP PENDIDIKAN TAUHID YANG TERKANDUNG DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM DALAM KEHIDUPAN SEKARANG A. Analisis Konsep Pendidikan Tauhid bagi Anak dalam Buku Segenggam Iman Anak Kita Karya Mohammad Fauzil Adhim dengan Pemikiran Tokoh Lain....................………………………………………………… 50

  B.

  Relevansi Konsep Pendidikan Tauhid bagi Anak yang Terkandung Dalam Buku Segenggam Iman Anak Kita Karya Mohammad Fauzil Adhim dalam Konteks Kehidupan Sekarang....................................................................61

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………..…………………........….68 B. Saran....................…………………………………………...…………... 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Nota pembimbing skripsi 2. Lembar konsultasi 3. Surat Keterangan Kegiatan 4. Riwayat hidup penulis 5. Lembar Power Point

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tauhid adalah masalah yang paling mendasar dan utama dalam

  ajaran islam. Karena diterima atau tidaknya amal perbuatan manusia muslim di sisi Allah sangat tergantung kepada tauhid itu sendiri. Namun demikian masih banyak dikalangan umat islam yang belum memahami dan menghayati sebenarnya akan makna dan hakikat tauhid yang dikehendaki oleh ajaran islam. Sehingga tidak sedikit dari mereka secara tidak sadar telah terjerumus dalam pemahaman tauhid yang keliru (Qardhawi, 1992:8). Tauhidullah adalah dasar iman kepada Allah swt, bila ketauhidan yang benar tidak terwujud dalam diri seseorang, berarti dia telah terjerumus kedalam lembah kekufuran dan kemusyrikan, kekotoran dan kebohongan. Melakukan tindakan kedzaliman yang besar, serta berada dalam kesesatan yang nyata (Qardhawi, 1992:21). Sebagaimana Allah swt, berfirman:

   َّنَنوُكَتَلَو َكُلَمَع َّنَطَبْحَيَل َتْكَرْشَأ ْنِئَل َكِلْبَ ق ْنِم َنيِذَّلا ىَلِإَو َكْيَلِإ َيِحوُأ ْدَقَلَو . َنيِرِساَخْلا َنِم “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan),

  

niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang

yang merugi”(Qs. Az-Zumar:110).

  Dalam sejarah manusia, agama tauhid telah begitu tersebar. Ia menyebar kepada masyarakat-masyarakat yang beragam, sehingga konsep tauhid kadang mengalami bias. Banyak orang yang mengakui diri mereka adalah pengemban iman, tetapi kadang tidak mengetahui atau tidak memahami makna sebenarnya dari tauhid (monoteisme) dan syirik (politeisme). Mereka adalah orang islam dari luar tampak keislamannya namun secara tidak sadar telah melakukan perbuatan yang tergolong syirik (Syahid, 2001:77).

  Menurut Madjid (2005:74) dalam pandangan keagamaan umumnya kaum Muslim Indonesia terdapat kesan amat kuat bahwa ber-Tauhid hanyalah berarti beriman atau percaya kepada Allah. Padahal orang-orang musyrik di Makkah yang memusuhi Rasulullah dahulu itu adalah kaum yang benar-benar percaya kepada Allah swt. Namun tauhid tidak cukup hanya percaya kepada Allah saja, sebab percaya kepada Allah swt masih mengandung kemungkinan percaya kepada yang lain-lain sebagai peserta Allah swt dalam keilaihan.

  Tauhid adalah fondasi utama dalam pendidikan. Sebagaimana tujuan utama pendidikan untuk mengarahkan manusia kepada fitrahnya dengan sempurna, maka mengajarkan anak tentang Tuhan harus didahulukan dari pada pengajaran yang lain. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh dalam hal ini. Pengajaran tauhid kepada anak tidak boleh didelegasikan kepada orang lain (Falah, 2014:161). Keluarga menurut para pendidik merupakan lapangan pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang tua. Menurut Rasul Allah swt, fungsi dan peran orang tua bahkan mampu untuk membentuk arah keyakinan anak-anak mereka (Jalaluddin, 2012:294). Sebagaimana Rasulullah saw, bersabda:

   ُش ِنْب وِرْمَع ْنَع اوُرُم َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِوَّللا ُلوُسَر َلاَق َلاَق ِهِّدَج ْنَع ِويِبَأ ْنَع ٍبْيَع

اوُقِّرَ فَو ٍرْشَع ُءاَنْ بَأ ْمُىَو اَهْ يَلَع ْمُىوُبِرْضاَو َنيِنِس ِعْبَس ُءاَنْ بَأ ْمُىَو ِة َلََّصلاِب ْمُكَد َلًْوَأ

)دواد وبأ

  وجرخأ( ِعِجاَضَمْلا يِف ْمُهَ نْ يَ ب

Dari „Amr bin Syu‟aib dari ayahnya dari kakeknya berkata : Rasulullah

saw bersabda : “Perintahkan anak-anakmu melaksanakan shalat sedang

mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka karena tinggal shalat sedang

mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat

tidurnya”.(HR Abu Dawud: 417)

  Hadis ini menjelaskan bagaimana mendidik agama pada anak- anak. Pendidikan agama diberikan kepada anak sejak kecil, sehingga nanti usia dewasa perintah-perintah agama dapat dilakukan secara mudah dan ringan. Di antara perintah agama yang disebutkan dalam Hadis ada 3 perintah yaitu perintah melaksanakan shalat, perintah memberikan hukuman bagi pelanggarnya dan perintah mendidik pendidikan seks (Ngatiman, 2016:23)

  Pendidikan shalat pada anak sangatlah penting dalam menanamkan nilai-nilai tauhid sejak dini. Mengenalkan Allah, menjadikan anak lebih mengerti posisinya sebagai makhluk ciptaan-Nya. Maka kewajiban orang tua mengarahkan anaknya memiliki fondasi yang kuat. Membekali jiwa mereka dengan menanamkan nilai-nilai tauhid dalam dirinya. Agar kelak setelah dewasa dapat menjadi pribadi yang kuat imannya serta memiliki tujuan yang jelas sebagai khalifatul di bumi dan beribadah kepada Allah swt. Dan terhindar dari perbuatan yang tidak sesuai dengan syariat agama, serta terhindar dari perbuatan syirik.

  Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yang berkompeten tentang keluarga dan pendidikan anak. Bukunya yang berjudul “segenggam iman anak kita” menjadi salah satu buku best seller. Buku

  “segenggam iman anak kita”adalah buku bacaan ringan yang mudah

  dipahami oleh semua kalangan. Dengan bahasanya yang ringan dan mengalir menjadikan bacaan yang menarik dan mudah di pahami oleh pembaca mengenai membekali anak dengan pendidikan tauhid, disamping buku Tauhid yang lain. Dalam buku ini membahas mendidik anak dengan membekali jiwa mereka dengan iman terbagi menjadi lima bagian antara lain pertama, menjadi orang tua yang baik untuk anak kita. Kedua, membekali jiwa anak kita dengan iman. Ketiga, sekedar cerdas belum cukup. Keempat, menempa jiwa anak. Dan kelima, menyempurnakan bekal masa depan.

  Dalam buku “segenggam iman anak kita” karya Mohammad Fauzil Adhim menjelaskan bahwasanya menanamkan iman dalam jiwa anak agar tumbuh menguat dan berkembang sangatlah penting. Nilai dasar yang ditawarkan oleh Mohammad Fauzil Adhim adalah memiliki kepribadian yang kuat dan memiliki arah yang jelas, yang harus dimiliki anak.

  Perlunya perhatian orang tua yang lebih dalam memberikan pendidikan tauhid sejak awal. Zaman sekarang ini banyak orang tua yang terlalu sibuk untuk mencari tahu bakat mereka, lupa mencintai tanpa syarat, meluangkan waktu untuk mereka serta menempanya agar mereka memiliki kesungguhan dan tujuan hidup yang jelas. Disamping banyaknya tantangan globalisasi modern yang terjadi, maka orang tua tidak hanya memperhatikan kecerdasan saja akan tetapi lebih memperhatikan iman serta kesalihan mereka.

  Sepeninggal kita nanti, selain shadaqah jariyah dan ilmu yang manfaat, tak ada lagi yang dapat diharapkan melainkan anak-anak shalih yang mendoakan. Artinya, jika anak-anak menjadi pribadi shalih karena upaya kita atau mengantarkan mereka melalui didikan guru terbaik, maka setiap kebaikan yang mereka perbuat ada pahala yang mengalir untuk kita. Jadi keshalihan itu pun berlimpah manfaatnya walau belum mendoakan kita. Apalagi jika mereka tak putus-putus mendoakan kita (Adhim, 2013:15). Dengan berbekal keimanan serta kesalihan anak akan memiliki tujuan hidup yang jelas dan fondasi yang kuat. Tidak akan mudah terjerumus dalam hal-hal syirik serta perbuatan dosa. Dan juga amalnya menjadi bekal untuk kehidupan selanjutnya yaitu kehidupan akhirat.

  Dari kelebihan buku Segenggam Iman Anak Kita, menjadikan mudah diterima oleh pembaca semua kalangan dengan pembahasan pembekalan tauhid pada anak yang menarik daripada bacaan tauhid lainnya. Dengan berbagai tantangan globalisasi yang semakin merajalela, dapat mempengaruhi pondasi anak jika tidak dibekali jiwa tauhid sejak kecil. Maka buku tersebut dapat menjadi acuan para pendidik dan orang tua untuk membekali jiwa tauhid pada anak, agar dapat menghadapi tantangan di masa depannya. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat tema tersebut dengan mengambil judul skripsi “KONSEP PENDIDIKAN TAUHID BAGI ANAK DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM”.

  B.

  Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penulis paparkan di atas maka yang menjadi pokok dalam bahasan ini adalah:

1. Bagaimana konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku

  segenggam iman anak kita karya Mohammad Fauzil Adhim? 2.

  Bagaimana relevansi konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku

  Segenggam Iman Anak Kita karya Mohammad Fauzil Adhim dalam

  konteks kehidupan sekarang? C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat menentukan tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku segenggam iman anak kita karya Mohammad Fauzil Adhim.

  2. Untuk mengetahui bagaimana relevansi konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku Segenggam Iman Anak Kita karya Mohammad Fauzil Adhim dalam konteks kehidupan sekarang.

  D.

  Kegunaan penelitian Manfaat dari penelitian ini dapat dikemukakan menjadi dua sisi: 1. Manfaat Teoritis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dunia pendidikan Islam.

  b.

  Dapat menambah khasanah teoritis tentang konsep pendidikan tauhid dalam keluarga dan sekolah.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Penulis Menambah wawasan penulis mengenai konsep pendidikan tauhid untuk selanjutnya dijadikan sebagai pedoman sebagai seorang pendidik.

  b.

  Bagi Lembaga pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input pemikiran dalam menumbuh-kembangkan materi pendidikan agama, khususnya islam, terutama pentingnya penanaman konsep tauhid sejak dini serta implikasinya bagi struktur kepribadian di kemudian hari.

  E.

  Metode Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal pokok yang mendasari penelitian, yaitu: pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data dan analisis data.

  1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bersifat literature (kepustakaan) yang berfokus pada referensi buku dan sumber-sumber yang relevan. Penelitian dilakukan dengan mencermati sumber-sumber tertentu, mencari, menelaah buku- buku, artikel atau sumber lain yang berkaitan dengan konsep pendidikan tauhid bagi anak menurut Mohammad Fauzil Adhim. Selain bersifat literature penelitian ini termasuk jenis penelitian bibliografi, hampir sama dengan literature yaitu dilakukan dengan mencari, menganalisis, membuat interpretasi, serta generalisasi dari fakta-fakta hasil pemikiran, ide-ide yang telah ditulis oleh pemikir dan ahli (Nazir, 1998:62).

  2. Sumber Data Penelitian ini berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Sedangkan data-data tersebut dibagi menjadi dua bagian, yaitu primer dan sekunder. a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang paling utama digunakan dan sesuai dengan permasalahan dalam peneliti ini.

  Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah buku Segenggam Iman Anak Kita .

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah buku-buku, artikel, dan sumber data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Diantara sumber tersebut adalah Parents Power karya Saiful Falah, Pendidikan Agama

  Dalam Keluarga karya Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag, Kitab Tauhid karya Dr. Shalih bin Al Fauzan, Islam Doktrin dan Peradaban karya Nur Cholish Majid, Positif Parenting karya

  Mohammad Fauzil Adhim dan buku atau artikel tentang pemikiran Mohammad Fauzil Adhim maupun studi pendidikan tauhid di dalam perkuliahan dan lain sebagainya (Arikunto, 1987:135).

3. Teknik Pengumpulan Data

  Data penelitian dicari dengan pendekatan Library Research, yaitu penelitian perpustakaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.

  Mengumpulkan buku-buku yang ada relevansinya dengan kajian permasalahan.

  b.

  Mengidentifikasi semua permasalahan yang berkaitan dengan penelitian. c.

  Menarik suatu kesimpulan sebagai hasil suatu penelitian tentang pokok permasalahan (Komaruddin, 1988:145).

4. Analisis Data

  Untuk menganalisis data penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: a.

  Metode Deskriptif Metode deskriptif yaitu “perumusan filsafat tersembunyi dideskripsikan sedemikian rupa sehingga terus menerus ada referensi pada masalah konkret sedetail- detailnya” (Anton dan Achmadi, 1994:112). Peneliti melakukan analisis data dengan metode deskripsi, yaitu menggambarkan pemikiran Mohammad Fauzil tentang Konsep Pendidikan Tauhid bagi Anak.

  b.

  Metode Analisis Metode Analisa yaitu penanganan terhadap suatu obyek- obyek penelitian ilmiah dengan memilah-milah pengertian yang satu dengan pengertian yang lain. Dalam proses analisa ini penulis menggunakan dua cara yang saling bergantian, yaitu: 1)

  Proses Analisa Deduksi, yaitu analisa dari pengertian yang umum kemudian dibuat eksplisitasi dan penerapan lebih khusus. Yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dalam permasalahan umum kemudian mengerucut pada proses pengambilan permasalahan-permasalahan yang bersifat khusus.

  2) Proses Analisa Induksi (dari khusus ke umum). Induksi pada umumnya disebut generalisasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data-data dalam jumlah tertentu, dan atas dasar data itu menyusun suatu ucapan umum. Yaitu dengan cara analisa dari data yang bersifat khusus kemudian yang bersifat umum (Sumargono, 1980:31).

  F.

  Penegasan Istilah 1.

  Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa karya ilmiah berbentuk skripsi yang membahas tentang pemikiran Mohammad Fauzil Adhim. Pertama, skripsi Erny

  Tyas Rudati dengan judul “Konsep Positive Parenting Menurut

  Mohammad Fauzil Adhim dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak

  ”. Penelitian ini berisi tentang konsep positive parenting dalam mendidik anak dapat memiliki kemampuan intelektual dan fisik yang bagus, termasuk perkembangan emosi dan sosialnya. Implikasinya jika anak dididik dengan kasih sayang akan menjadikan anak berjiwa besar dan jika dididik dengan kasar akan menjadikan anak menjadi penakut, brutal, kasar dan tak bermoral.

  Kedua

  , skripsi Asmarita dengan judul “Pemikiran Mohammad

  Fauzil Adzim Tentang Konsep Pendidikan Keluarga

  ”. Penelitian ini berisi tentang pendidikan anak sangat penting dalam keluarga.

  Perlunya pendidik dan orang tua mengetahui perkembangan anak pada masa usia dini jika ingin generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal.

  Ketiga , skripsi Irni Iriani So

  pyan dengan judul “Nilai-Nilai

  Pendidikan Islam Dalam Buku „Salahnya Kodok‟(Bahagia Mendidik Bagi Ummahat) Karya Mohammad Fauzil Adhim . Penelitian ini berisi

  tentang mendidik dan mengajar anak bukan hal yang mudah, bukan pekerjaan yang dilakukan serampangan, dan bukan pula hal yang bersifat sampingan. Mendidik anak dimulai sejak lahir, dalam hal ini orangtua harus memperhatikan pokok-pokok dasar ajaran sunah Rasul.

  Mendidik dengan cara humanis akan lebih mengena terhadap keberhasilan pendidikan anak-anak. Minimal ada dua pendidikan islam yang harus diterapkan oleh orang tua kepada anaknya yaitu pendidikan akhlak dan pendidikan aqidah.

  Setelah pemaparan penyusunan diatas terhadap karya ilmiah terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa belum ada penelitian mengenai pemikiran Mohammad Fauzil Adhim tentang konsep pendidikan tauhid bagi anak.

2. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan, maka penulis akan mencoba memberikan sebuah penegasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Dan akan lebih mudah setelah dijelaskan lebih lanjut secara terperinci sebagai berikut: a.

  Konsep Pendidikan Konsep yang penulis maksud seperti dalam Kamus Besar

  Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa, “Konsep yaitu: rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret (Pusat bahasa Depdiknas, 2007: 588).

  Menurut Ahmadi (1987:16) Pendidikan adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil).

  Di dalam UU No. 20/2003 tentang sitem pendidikan nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Suwarno, 2006:21).

  Kamal Hasan dalam Kurniasih (2010:63) memberikan penjelasan pendidikan dalam perspektif Islam, adalah suatu proses seumur hidup untuk mempersiapkan seseorang agar dapat mengaktualisasikan peranannya sebagai khalifatullah di muka bumi. Dengan kesiapan tersebut, diharapkan dapat memberikan sumbangan sepenuhnya terhadap rekonstruksi dan pembangunan masyarakat dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Jadi yang penulis maksud dengan konsep pendidikan adalah suatu rancangan dengan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, agar dapat mengaktualisasikan perannya sebagai khalifah di bumi untuk dapat bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  b.

  Tauhid bagi Anak Tauhid artinya mengesakan (mengesakan Allah-

  Tauhidullah). Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh sebab itu aqidah dan iman diidentikan dengan istilah tauhid (Ilyas, 1992:5). Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan Islam. Ia adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Razak, 1996:39).

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(Pusat bahasa Depdiknas, 2007: 41) dijelaskan bahwa anak adalah keturunan kedua, manusia yang masih kecil (baru berumur 6 th). Jadi yang dimaksud penulis dengan tauhid bagi anak adalah ajaran mengesakan Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa, satu satunya tuhan yang disembah ditujukan kepada manusia kecil yang belum dewasa atau anak yang masih perlu bimbingan orang tua. c.

  Buku Segenggam Iman Anak Kita Buku Segenggam Iman Anak Kita adalah sebuah buku yang disajikan oleh penulis Best Seller Muhammad Fauzil Adhim dengan gaya penulisnya yang khas, disampaikan dengan penuturan yang renyah dan mengalir, serta tidak terjebak pada panjangnya kalam dan rumitnya teori. Buku yang membahas mengenai menanamkan arti penting kepengasuhan (parenting) dan pendidikan anak berbasis tauhid. Maka dari uraian tersebut di atas, judul skripsinya adalah Konsep Pendidikan Tauhid bagi Anak dalam Buku Segenggam Iman Anak Kita Karya Mohammad Fauzil Adhim.

  G.

  Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif dan menyeluruh maka diperlukan sebuah sistematika penulisan yang runtut dari satu bab ke bab yang selanjutnya. Sedangkan sistematika sendiri memiliki arti suatu tata urutan yang saling berkaitan, saling berhubungan, dan saling melengkapi. Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan laporan hasil penelitian.

  BAB II : Akan dijelaskan tentang biografi Mohammad Fauzil Adhim, setting sosial, riwayat pendidikan dan karya-karyanya.

  BAB III : Bab ini berisi analisa tentang konsep pendidikan tauhid bagi anak yang terkandung dalam buku Segenggam Iman Anak Kita karya Mohammad Fauzil Adhim.

  BAB IV : Bab ini berisi relevansi konsep pendidikan tauhid bagi anak yang terkandung dalam buku Segenggam Iman Anak Kita karya Mohammad Fauzil Adhim dalam konteks kehidupan.

  BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan mengenai konsep pendidikan tauhid bagi anak dalam buku Segenggam Iman Anak Kita, saran yang dapat diterapkan dalam pendidikan masa kini dan penutup.

BAB II BIOGRAFI MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Latar Belakang Sosial Dalam karya ilmiah yang ditulis Rudati (2008:39) di dokumen

  pribadi Mohammad Fauzil Adhim adalah seorang penulis yang berkompeten tentang keluarga dan pendidikan anak, beliau mengawalinya sebagai kolumnis di berbagai majalah yang kaitannya dengan keluarga. Dari beberapa bukunya yang telah diterbitkan, diantaranya “Kupinang Engkau Dengan Hamdalah”, “Kado Pernikahan Untuk Isteriku”, “Salahnya Kodok”, “Bahagia Mendidik Anak Bagi Ummahat”, “Membuat Anak Gila Membaca”, menjadi best seller, sehingga namanya tidak cukup asing bagi kalangan para remaja muslim.

  Beliau dilahirkan pada tanggal 29 Desember 1972 di daerah Mojokerto sebuah kabupaten yang berbatasan dengan Jombang. lbunya bernama Aminatuz Zuhriyah berasal dari keluarga pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, sedang ayah berasal dari Pacitan, termasuk keluarga pesantren Termas.

  Dari Pacitan yang berpindah ke daerah Banyuwangi, nenek dari ibu juga berasal dari keluarga kiai, tetapi pesantrennya telah bubar pada saat Fauzil (masih kecil), sehubungan dengan pesantren ini dulunya menjadi tempat belajar kader NU dan kader Muhammadiyah.

  Beliau menikah pada saat masih kuliah dengan seorang akhwat bernama Siti Mariana Anas beddu, sampai sekarang telah dikaruniai enam putra, yaitu Fathimatuz Zahra, Muhammad Husain As-Sajjad, Muhammad Hibatillah Hasanin, Muhammad Nashiruddin An-Nadwi, Muhammad Navies Ramadhan, dan Safa. Alamat sekarang: Jln. Monjali Gg. Masjid Mujahadah RT 15 RW 40 Karangjati, Melati, Sleman, Yogyakarta.

B. Riwayat Pendidikan 1.

  Pendidikan formal beliau (Rudati, 2008:40-41) a.

  SDN Ketidur, Kecamatan Mojokerto Jawa Timur b. SMPN Kutorejo, Mojokerto c. SMAN 2 Jombang d. SI Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta 2. Pengalaman kerja a.

  Koresponden majalah Ayahanda (Jakarta), freelance, 1994-1995.

  b.

  Staf pengajar sekolah guru taman kanak-kanak Islam terpadu (SGTKIT), Yogyakarta, 1996-1998.

  c.

  Dosen psikologi keluarga (marriage dan parenting) dan psikologi komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, 2001-2004.

  d.

  Kolumnis tetap jendela keluarga majalah suara Hidayatullah mulai Agustus 2002 khusus untuk masalah parenting.

  e.

  Kolumnis tetap majalah An-nida' selama setahun sampai Agustus 2003.

  f.

  Pengaruh rubrik konsultasi psikologi majalah Nebula, majalah komunitas ESQ Jakarta.

3. Kegiataan sekarang ini a.

  Staf pengajar fakultas psikologi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

  Narasumber dalam berbagai forum diskusi, seminar talkshow diberbagai daerah seluruh Indonesia tentang masalah-masalah pernikahan, keluarga dan pendidikan.

  3. Disebabkan oleh Cinta kupercayakan rumahku padamu, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cet. Ke -7.

  2. Mencapai Pernikahan Barokah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997.

  Kupinang Engkau dengan Hamdalah, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 1997, cetakan kedua puluh, terjual lebih dari 55 eksemplar.

  Pembina SDIT Hidayatullah Yogyakarta sekaligus menjadi anggota team perancang kurikulum SD unggulan.

  g.

  f.

  b.

  Menjadi pemateri tetap forum diskusi parenting para orang tua di Yogyakarta.

  e.

  Menjadi pemateri tetap untuk pelatihan menulis ibu-ibu rumah tangga di Yogyakarta.

  d.

  Kolumnis tetap untuk harian umum republika untuk renungan jum'at kolom DIY-Jateng.

  c.

  Kolumnis tetap majalah Hidayatullah Surabaya untuk kolom Tarbiyah.

C. Karya-karya Mohammad Fauzil Adhim 1.

  4. Kado Pernikahan untuk Isteriku, mitra Pustaka, Yogyakarta, 1998, cet.

  Ke -11, memasuki cet. Ke -12 5. Indahnya Pernikahan Dini, Gema Insani Press, Jakarta, januari 2002.

  Terbit juga kaset dengan judul yang sama sebagai audio book, telah dicetak 25.000 eksemplar dalam waktu 6 bulan.

  6. Agar Cinta Bersemi Indah buku kesua trilogi Indahnya Pernikahan Dini , Gema Insani Press, Jakarta, Agustus 2002.

  7. Membuat Anak Gila Membaca, Al- Bayan, Bandung, Mendidik dengan hati, Better Life, Surabaya.

  8. Membuka Jalan ke Syurga.

  9. Menuju Kreativitas, tulisan bersama Wahyudin, Gema Insani Press, Jakarta, 2003.

  10. Janda, Gema Insani Press, 1999.

  11. Saat Anak Kita Lahir, Gema Insani Press, Jakarta, Desember, 2001.

  12. Dunia Kata Mewujudkan Impian Menjadi Penulis Brilian.

  13. Saatnya untuk Menikah, Gema Insani Press, Jakarta, 2000, cet ke -5.

  14. Di ambang Pernikahan, Gema Insani Press, Jakarta, Juni 2002, Kolaborasi dengan M. Nazhif Masykur.

  15. Bahagia Saat Hamil bagi Ummahat.

  16. Salahnya Kodok, Bahagia Mendidik Anak bagi Ummahat.

  17. Mendidik Anak Menuju Taklid.

  18. Menembus UMPTN Tanpa Stres.

  19. Bersikap terhadap Anak.

20. Memasuki Pernikahan Agung.

  21. Positive Parenting: Cara-Cara Islam Mengembangkan Karakter Positif Pada Anak Anda , PT Mizan Pustaka, Bandung, 2006 (Rudati,

  2008:41-42).

BAB III KONSEP PENDIDIKAN TAUHID BAGI ANAK YANG TERKANDUNG DALAM BUKU SEGENGGAM IMAN ANAK KITA KARYA MOHAMMAD FAUZIL ADHIM A. Membekali Pendidikan Tauhid kepada Anak 1. Membangun Orientasi Hidup Pada Diri Anak Tugas utama orang tua adalah mengantarkan anak menjadi manusia yang

  mengerti tujuan hidupnya, untuk apa ia diciptakan. Banyak orang tua bekerja keras agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya.

  Dengan cara memasukkan mereka ke dalam sekolah-sekolah unggulan (Adhim, 2013:40). Dengan harapan di sekolah unggulan anak mendapatkan pendidikan dari guru yang terbaik pula. Agar anaknya dapat cerdas dan membanggakan kedua orang tuanya.

  Akan tetapi memasukkan landasan hidup ke dalam jiwa anak adalah yang terpenting. Kemanapun mereka pergi maka ridha Allah juga yang mereka cari(Adhim, 2013:40). Dengan orientasi hidup yang ditumbuhkan semenjak dini akan menjadi daya penggerak (driving force) bagi kehidupannya kelak, sehingga anak dapat belajar menimbang dan menilai. Jika orientasinya semenjak awal bagus, insya Allah masa remaja mereka tidak mengalami krisis identitas dan keguncangan jiwa (Adhim, 2013:41).

  Menurut Fauzil Adhim tugas orang tua dan guru bukanlah mempersiapkan anak-anak memiliki prestasi akademik yang menakjubkan.

  Akan tetapi membimbing anak-anak agar mencintai ilmu, sehingga dengan kecintaan terhadap ilmu akan menumbuhkan semangat belajar di hati mereka. Kecintaan ilmu mendorong mereka untuk berprestasi, tetapi prestasi akademik bukan tujuan utama. Jika prestasi akademiknya bukan yang terbaik di kelas tidak akan membuat mentalnya runtuh akan tetap kuat (Adhim, 2013:42).

  Sebelumnya tanamkan pada diri anak tentang kebutuhan akan belajar. Dengan cara membangun perasaan positif terhadap belajar kepada anak. Membangun perasaan positif terhadap belajar kepada anak dimulai semenjak dini, terutama pada rentang usia 4-8 tahun. Sikap positif ditumbuhkan dengan memberi pengalaman belajar yang menyenangkan, membangun kedekatan emosi dengan anak, menciptakan kondisi belajar yang positif sebelum dan selama anak belajar, menunjukkan manfaat belajar. Selain itu, memberi apresiasi terhadap belajar melalui ucapan-ucapan yang terencana maupun spontan, serta menjadikan diri sebagai contoh. Selanjutnya perlu diperhatikan membangun percaya diri terhadap kompetensi yang dimiliki anak perlu juga ditumbuh kembangkan. Jadi hal yang menjadikan belajar sebagai kebutuhan anak, yang perlu dibangun oleh orang tua dan pendidik adalah sikap positif terhadap belajar dan keyakinan bahwa anak memiliki kompetensi (Adhim, 2013:231).

  Dengan menumbuhkan sikap positif dan keyakinan anak atas kompetensi yang dimilikinya. Membuat anak semangat dalam mencari ilmu, mencintai ilmu dan dapat bermanfaat bagi dirinya serta orang lain. Banyak orang tua berharap anaknya cerdas, memiliki banyak hafalan atas ayat-ayat Al-

  Qur‟an dan hadis. Akan tetapi ada juga anak hanya mendapatkan ilmunya saja, banyak menghafal tanpa ada cahaya dalam jiwanya. Banyak anak pintar dalam ilmu agama, pintar berbicara tidak menjadikan anak memiliki rasa kecintaan terhadap agama.

  Hal-hal yang perlu diberikan kepada anak-anak agar memiliki orientasi hidup yang baik menurut Fauzil Adhim (2013:44-46) antara lain:

  a. Memberikan Kasih Sayang

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 156

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM KITAB TAISIRUL KHALAQ KARYA HAFIDZ HASAN AL-MAS’UDI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi)

0 1 108

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AL-QUR’AN BAGI ANAK BALITA DI TAMAN PENGASUHAN ANAK (TPA) ASSALAM BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 6102 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 109

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

KONSEP ETOS KERJA ISLAMI DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 221

PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM BUKU CARA NABI MENDIDIK ANAK KARYA MUHAMMAD IBNU ABDUL HAFIDH SUWAID SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 79

KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA PERSPEKTIF ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 88