NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN

DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SITI HANIAH

  

NIM 111 11 117

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id Email: administrasi@iainsalatiga.ac.id Maslikhah, S. Ag., M.Si.

  Dosen IAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  : Saudara Siti Haniah Kepada Yth. Rektor IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamualaikum. Wr. Wb .

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Siti Haniah Nim : 111 11 117 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Nilai-nilai Kedisiplinan dalam novel Anak Sejuta Bintang. Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamualaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 11 September 2015 Maslikhah, S. Ag., M.Si.

  NIP. 19700529 200003 2001

  

SKRIPSI

NILAI-NILAI KEDISIPLINAN

DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG

DISUSUN OLEH

SITI HANIAH

NIM: 111-11-117

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memebuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Ghufron, M.Ag  Sekertaris Penguji : Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si  Penguji I : Drs. Mubasirun, M.Ag  Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M.Pd. 

  Salatiga, 29 September 2015 Dekan FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd.

  NIP. 196701221 199903 1 002

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar 02 Phone (0298) 323706 Salatiga 50721 Website: www.iainsalatiga.ac.id Email: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Siti Haniah NIM : 111 11 117 Jurusan : Tarbiyah Progam studi : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan atau karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, Agustus 2015 Yang menyatakan

  Siti Haniah NIM: 111 11 117

  

MOTTO

  “Kedisiplinan itu tak semata diterapkan pada hal-hal besar, tapi juga dalam hal-hal kecil … ” (Anak Sejuta Bintang, 2012: 309).

  “Tetapkan tujuanmu berdasarkan bintang di langit, bukan pada kerlap-kerlip lampu kapal yang datang dan pergi” (Aburizal Bakrie mengutip Bradley, pidato penghargaan Achmad Bakrie 2011).

  “… Belum lagi guru-gurumu di sekolah yang menjadi bintang penerangmu sehari- hari. Mereka bintang yang menemani kamu menemukan sesuatu, dari yang semula tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti” (Anak Sejuta Bintang, 2012: 396).

  

PERSEMBAHAN

  Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan. Semua telah Kau tetapkan hidupku dalam tangan-Mu dalam takdir-Mu rencana indah yang telah Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan. Harapan kesuksesan terpangku di pundak s ebagai janji kepada mereka…

  1. Orang Tuaku yaitu Bapak (Muhammad Munir) dan Ibu (Fatonah), yang sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam keadaan apapun, Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak mampu membalas semua kebaikan yang telah Bapak dan Ibu berikan.

  Senyuman Bapak dan Ibu selalu menjadi motivasi terkuat ananda berjuang di sini. Besar harapan ananda untuk dapat menjadi anak yang menjadi sebab keselamatan dan kebaikan Bapak dan Ibu di dunia dan akhirat. Ananda bersyukur mempunyai orang tua seperti Bapak dan Ibu.

2. Adikku (Nur Azizah) yang sangat kusayangi. Terima kasih telah menjadi

  penyemangat dan sumber inspirasi disaat menyelesaikan skripsi ini. Besar harapan, kakak dapat menjadi contoh yang baik sehingga mampu manjadi sosok yang jauh lebih hebat.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Nilai-nilai Ke disiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang” dapat terselesaikan.

  Pada penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Siti Rukhayati, M.Ag. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) 3.

  Maslikhah, S.Ag., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  5. Mujib Sahli, S.Ag., M.SI yang telah memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. .

  7. Guru-guru ku dari RA sampai perguruan tinggi yang turut memberikan motivasi serta ilmu kepada penulis, sehingga penulis bisa mendapatkan sedikit pengetahuan.

  8. Sahabat-sahabatku (Fitri Ikhmah, Nur Hidayah, Irwina Saftri, Siti Fatimah, Diyah Idhawati, Nur Ja nnah, Al Millatul Mizza), yang selalu memberikan do‟a dan semangat kepadaku.

  9. Teman-temanku di kampus yaitu kelas PAI C dan D angkatan tahun 2011, kelompok KKL, kelompok PPL, kelompok KKN, dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

  10. Almamaterku tercintaInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.

  Salatiga, 8 September 2015 Penulis

  Siti Haniah NIM: 11111117

  

ABSTRAK

Haniah. Siti. 2015. Nilai-nilai Kedisiplinan dalam novel Anak Sejuta Bintang.

  Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing: Maslikhah, S.Ag., M.Si.

  Kata kunci: Nilai-nilai Kedisiplinan, Novel Anak Sejuta Bintang.

  Fakta di masyarakat tampaknya belum menunjukkan kalau disiplin sebagai budaya. Budaya yang justru berkembang adalah budaya melanggar aturan. Masih banyak disekolah-sekolah bahwa peserta didik yang tidak disiplin. Novel Anak Sejuta

  

Bintang ini merupakan salah satu cara penyampaian penanamam nilai-nilai

  kedisiplinan sejak dini kepada anak-anak. Kedisiplinan itulah kiranya yang dapat menerangkan resep keberhasilan dari Aburizal Bakrie. Banyak kiranya manusia di dunia yang memiliki talenta, kompetensi, namun tidak memiliki disiplin. Disiplin menjadi distingsi yang menjadi penerang antara keberhasilan dan kegagalan. Maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:(1) Bagaimana nilai- nilai kedisiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang?(2) Bagaimana nilai-nilai kedisiplinan menurut para tokoh?(3) Bagaimana nilai-nilai kedisiplinan dalam belajar?(4) Bagaimana implikasi nilai-nilai kedisiplinan terhadap proses belajar.

  Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan(library research), sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode deskriptif analisismengenai (bibliographis), dengan menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu novelAnak Sejuta Bintang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini yang realitasnya tentang nilai-nilai kedisiplinan. Analisis data yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis isi (content analysis) atau analisis dokumen, dan dari analisis tersebut ditarik kesimpulan.

  Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Nilai-nilai kedisiplinan dalam novel

  

Anak Sejuta Bintang antara lain disiplin dalam menggunakan waktu, dalam belajar,

  dalam beribadah, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.(2) Nilai-nilai kedisiplinan menurut para tokohadalah proses mengubah perilaku kebiasaan individu anak menjadi tertib dan patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang berguna bagi kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya.(3) Nilai-nilai kedisiplinan dalam belajar merupakan proses mengubah perilaku kebiasaan individu anak dalam proses belajar menjadi tertib dan patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang berguna bagi kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya. (4) Implikasi nilai-nilai kedisiplinan terhadap proses belajar yaitu mengembangkan pendidikan penyadaran, latihan pembiasaan, membangun karakter/kepribadian.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL ..................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii JUDUL ........................................................................................................ iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI.......................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................... vi MOTTO ....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................. x ABSTRAK ................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTARLAMPIRAN ................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................

  1 B. Rumusan Masalah..................................................................

  9 C. Tujuan Penelitian ....................................................................

  9 D. Kegunaan Penelitian ..............................................................

  10 E. Metode Penelitian ...................................................................

  11 F. Penegasan Istilah

  15

  G.

  17 Sistematika Penulisan ............................................................

  BAB II KAJIAN TEORI A.

  19 Novel .....................................................................................

  1.

  19 Pengertian Novel ...............................................................

  2.

  21 Novel sebagai Karya Ilmiah ...............................................

  3.

  25 Jenis-jenis Novel ................................................................

  4.

  29 Unsur-unsur Novel .............................................................

  a.

  30 Unsur Intrinsik ............................................................

  b.

  31 Unsur Entrinsik ...........................................................

  5.

  43 Tujuan Novel ......................................................................

  6.

  45 Peran novel dalam membangun karakter ...........................

  B.

  46 Nilai-nilai Kedisiplinan ..........................................................

  1.

  46 Nilai ............................................................................

  a.

  46 Pengertian Nilai ...................................................

  b.

  48 Macam-macam Nilai ............................................

  2.

  50 Kedisiplinan ................................................................

  a.

  50 Pengertian Kedisiplinan ....................................... Macam-macam Kedisiplinan ...............................

  c.

  55 Tujuan Kedisiplinan .............................................

  d.

  56 Fungsi Kedisiplinan .............................................

  e.

  58 Unsur-unsur Pembentuk Kedisiplinan .................

  f.

  59 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin ........

  BAB III BIOGRAFI A.

  61 Biografi Pengarang.................................................................

  1. Riwayat Hidup Pengarang ................................................

  61 2.Aktifitas Pengarang ...........................................................

  61 3. Hasil Karya Pengarang .....................................................

  63 B.

  73 Biografi Novel ........................................................................

  1. Unsur Intrinsik Novel Anak Sejuta Bintang ....................

  73 a.

  73 Tema .........................................................................

  b.

  73 Penokohan ................................................................

  c.

  76 Alur ...........................................................................

  d.

  78 Sudut Pandang ..........................................................

  e.

  78 Latar atau Setting ......................................................

  f.

  79 Amanat ......................................................................

  2. Keunggulan Novel Anak Sejuta Bintang .........................

  80 C.

  81 Nilai-nilai Kedisiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang .

  BAB IV ANALISIS DATA A.

  85 Nilai-nilai Kedisplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang.... Nilai-nilai Kedisiplinan menurut Para Tokoh ........................

  C.

  90 Nilai-nilai Kedisiplinan dalam Belajar ...................................

  D.

  Implikasi Nilai-nilai Kedisiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang....................................................................................

  98

  BAB V PENUTUP A.

  101 Kesimpulan .............................................................................

  B.

  103 Saran ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kian maraknya pelanggaran nilai moral oleh remaja dapat dipandang

  sebagai perwujudan rendahnya kedisiplinan diri. Pemicu utamanya diduga, adalah situasi dan kondisi keluarga yang negatif (Shochib, 1998). Saat ini, banyak orang tua yang berasumsi bahwa keti ka mendengar kata “disiplin” yang tergambar dalam pikirannya adalah “keras, hukuman, dan penuh paksaan”. Padahal tidak demikian, mengajarkan kedisiplinan tidak identik dengan kekerasan. Dunia militer, menegakkan disiplin acap kali sering berkonotasi dengan pengertian-pengertian tersebut. Namun, dalam dunia mendidik anak, kedisiplinan justru diterapkan dengan cara fleksibel dan bermakna (Rahman, 2014: 62).

  Kedisplinan masih menjadi barang mewah di negeri ini. Padahal, disiplin adalah salah satu mutlak dalam menggapai kesuksesan, dalam menggapai cita- cita besar, dalam dunia pendidikan. Tanpa kedisiplinan yang tinggi, kualitas disiplin tinggi, seperti Malaysia, Australia, Cina, dan jepang ( Asmani, 2009: 87).

  Dilematis, jika orang tua tidak mengajarkan kedisiplinan disatu sisi dan pada satu sisi orang tua salah mengartikan kedisiplinan itu sendiri. Namun, sebagai orang tua ataupun pendidik haruslah tetap menegakkan disiplin (Rahman, 2014: 63).

  Aburizal Bakrie yang berbasiskan dari keluarga entrepreneur, merupakan sosok yang telah terlatih disiplin sejak kecil. Aburizal Bakrie membagi ilmu tentang disiplinnya, Aburizal berpendapat bahwa:

  “Satu hal dari kecil, saya dididik menjadi seorang yang disiplin khususnya disiplin pada waktu, jadi dari kecil saya itu selalu diatur per setengah jam, satu hari dibagi menjadi setengah jam-setengah jam, setiap setengah jam saya selalu beraktifitas, itu saya lakukan dari SD, SMP, SMA, kemudian mahasiswa samp ai sekarang juga begitu.” Kedisiplinan itulah kiranya yang dapat menerangkan resep keberhasilan dari

  Pria kelahiran Jakarta, 15 November 1946 ini. Banyak kiranya manusia di dunia yang memiliki talenta, kompetensi, namun tidak memiliki disiplin. Disiplin menjadi distingsi yang menjadi penerang antara keberhasilan dan kegagalan. Bahkan menurut sebuah buku manajemen, diperlukan 10.000 jam latihan secara intens untuk menjadi seorang yang ahli. Hal tersebut tentu saja berkorelasi dengan disiplin. Aburizal terbukti keberhasilannya dalam mengelola perusahaan dari berbagai varian produk, kiprah di kementerian, dalam berkeluarga, ataupun memimpin nakhoda Partai Golkar menuju pencapaiannya menjadi Suara Golkar, Suara Rakyat. Seperti dalam percakapan ketika Ical bersama ayahnya tentang kedisiplinan berikut ini:

  “Papa bisa membagi waktu dengan baik, nilai Papa selalu bagus. Akhirnya, Atuk terus mengizinkan Papa untuk terus berjualan.” “Caranya bagaimana?”“Jualannya?”. “Bukan, bagi waktu, Pa…” “Harus disiplin. Semua ada jadwalnya. Waktu belajar, waktu cari gambir, waktu jualan kue, waktu main…”(Basral, 2012: 147).

  Disiplin diri merupakan aspek utama dan esensial pada pendidikan dalam keluarga yang diemban oleh orang tua karena mereka bertanggung jawab secara kodrati dalam meletakkan dasar-dasar dan fondasinya kepada anak- anak. Upaya orang tua atau pendidik akan tercapai jika anak telah mampu mengontrol perilakunya sendiri dengan acuan dari nilai-nilai moral yang terinternalisasi (Shochib, 1998).

  Disiplin identik dengan konsistensi dalam melakukan sesuatu. Disiplin merupakan simbol dari stamina yang powerful, kerja keras yang tidak mengenal malas, orang yang selalu berfikir pencapaian target secara perfect, dan tidak ada dalam pikirannya kecuali hasil terbaik dari pekerjaan yang dilakukannya (Asmani, 2009: 88). Kedisiplinan sebagai suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib, norma- norma yang berlaku dalam pendidikan disekolah. Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua pihak. Orang tua sebagai figur utama untuk memberikan contoh sikap disiplin oleh anak-anaknya. Guru sebagai figur teladan murid harus memberikan contoh yang baik dalam pergerakan disiplin ini.

  Ajaran Islam mengajarkan kepada umat islam untuk menerapkan disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam ibadah, belajar dan kegiatan lainnya sebagaimana dalam melaksanakan fardhu 'ain di dalam Islam yang merupakan suatu latihan atau yang sangat berarti untuk disiplin diri sendiri( self

  . Perintah untuk disiplin secara implisit tertulis didalam firman Allah

  discipline)

  yaitu surat An- nisa‟ ayat 103:

           

         

  

  Artinya: “Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah diwaktu berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring, kemudian apabila kamu terasa aman maka dirikanlah shalat itu (sebagimana biasa) sesungguhnya shalat itu kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman." (Q.S.An-Nisa: 103).

  Sayyidina Ali selalu memposisikan kedisiplinan diatas segalanya. Kedisiplinan adalah gerbang menuju sebuah kesuksesan. Sayyidina Ali selalu menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya. Beliau selalu mengajarkan anak- anaknya untuk shalat tepat waktu (Rahman, 2014: 61). Dradjat (1995: 47), bahwa shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi. Shalat fardlu lima waktu dalam waktu-waktu tertentu dapat membentuk disiplin yang kuat pada seseorang. Ketaatan melaksanakan pada waktunya, menumbuhkan kebiasaan untuk selalu teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan.

  Berdasarkan uraian diatas bahwa dengan menerapkan kebiasaan shalat tepat waktu akan tertanam disiplin diri. Pada akhirnya kebiasaan disiplin tersebut tidak hanya ketika melaksanakan shalat namun, implementasinya pada kehidupan sehari-hari seperti salah satunya disiplin dalam belajar.

  Djamarah ( 2002: 10), menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang kita lakukan untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Bahwa dalam belajar tidak bisa melepaskan diri dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar dengan susah payah, tetapi tidak mendapatkan hasil apa-apa, hanya kegagalan yang ditemui. Penyebabnya tidak lain karena belajar tidak teratur, tidak disiplin, dan kurang bersemangat, tidak tahu bagaimana berkonsentrasi dalam belajar, mengabaikan masalah pengaturan waktu dalam belajar. Istirahat yang kurang cukup, dan kurang tidur .

  Belajar disiplin sangat diperlukan. Disiplin dapat melahirkan semangat menghargai waktu, bukan menyia-nyiakan waktu berlalu dalam kehampaan (Djamarah, 2002: 13). Bahwa dengan jalan berdisiplin untuk melaksanakan pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar, barulah seseorang mungkin mempunyai cara belajar yang baik. Disiplin akan menciptakan kemauan untuk bekerja secara teratur (Liang, 1977: 51).

  Pada awal proses belajar perlu adanya orang tua. Hal ini dapat dilakukan dengan cara: (1) melatih, (2) membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai- sesuai dengan nilai-nilai moral maka (3) perlu adanya kontrol orang tua untuk mengembangkannya (Shochib, 1998: 21). Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh seorang mahasiswa. membaca atau mempelajari pengetahuan mengenai cara belajar yang baik dan tidak sukar. Tetapi mengusahakan agar kecakapan itu benar-benar dimiliki dan harus digunakan sehari-hari dalam usaha belajarnya, hingga menjadi kebiasaan yang melekat pada dirinya. Kalau cara belajar yang baik telah menjadi kebiasaan. Maka tidak ada lagi resep-resep yang harus selalu diperhatikan sewaktu belajar. Demikian pula unsur keteraturan dan disiplin tidak akan terasa lagi sebagai beban yang berat (Liang, 1977: 51).

  Kedisiplinan di sekolah merupakan salah satu aspek yang harus ada, karena, kedisiplinan merupakan suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan yang ada di sekolah. Adanya kedisiplinan akan memotivasi para siswanya untuk bersaing dengan cerdas dalam meraih prestasi. Dengan demikian, kedisiplinan di sekolah perlu diterapkan terutama pada pelaksanaan proses belajar mengajar, karena disiplin merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.

  Karya sastra yang ada di Indonesia salah satunya adalah novel. Novel merupakan karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya.

  Nurgiantoro (2012), bahwa karya fiksi menceritakan kehidupan manusia dalam interaksi dengan lingkungan sesama, diri sendiri, dan interaksi pengarang dengan jawab, sekaligus cerita yang memberikan hiburan pada pembaca.

  Secara etimologis, sastra juga berarti alat untuk mendidik. Lebih jauh, dikaitkan dengan pesan muatannya hampir secara keseluruhan karya sastra merupakan sarana-sarana etika. Memahami karya sastra pada gilirannya merupakan pemahaman terhadap nasehat dan peraturan, larangan dan anjuran, kebenaran yang harus ditiru, jenis-jenis kejahatan yang harus ditolak, dan sebagainya (Ratna, 2005: 447).

  Relevansi karya sastra novel terhadap nilai-nilai kedisiplinan akan diperoleh manfaat berbagai pesan yang terkandung di dalamnya. Kedisiplinan sebagai suatu sikap dan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib, norma-norma yang berlaku dalam pendidikan disekolah.

  Membangun kesadaran hidup disiplin patut digalakkan semua pihak. Orang tua sebagai figur di dalam rumah serta guru sebagai figur teladan murid harus memberikan contoh yang baik dalam pergerakan disiplin.

  Persentase di kalangan masyarakat yang kebanyakan membeli novel adalah kalangan pelajar terutama pelajar remaja. Salah satu alasannya, cerita yang dilampirkan oleh pengarang hampir sama dengan kejadian yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebanyakan bercerita tentang cinta.

  Seharusnya anak membaca novel tidak hanya seke dar “menina bobokan”. Akan tetapi, bermanfaat serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti nilai-nilai kedisiplinan yang ada dalam novel. sekaligus politikus terkenal, Aburizal Bakrie. Novel Anak Sejuta Bintang ini menarik untuk dibaca. Menurut Dini sebagai sastrawan berpendapat sebagai berikut:

  “Anak Sejuta Bintang adalah novel biografis yang sangat berguna, baik dibaca untuk dijadikan dasar cara pendidikan terhadap anak. Lebih-lebih dimasa tumbuh kembang anak tersebut.”( Basral, 2012).

  Penerbit Mizan sebuah media online mengungkapkan bahwa novel ini telah masuk kategori best seller yang terbit pada Januari 2012. Hal ini terbukti dengan larisnya novel tersebut di pasaran dengan angka penjualan hampir 10 ribu eksemplar bulan pertama.

  Ical (sapaan kecil Aburizal Bakrie) adalah tokoh utama dan pertama dalam novel tersebut. Ical merupakan anak sulung dari Ahmad Bakrie dan Roosniah.

  Ical juga seorang yang sangat patuh kepada kedua orang tuanya. Ical dan keluarganya tinggal di Emma Laan, Jakarta Timur. Ical memiliki tiga adik kandung yakni Odi, Nirwan, dan Indra. Ical juga tinggal bersama kerabatnya Hajja Rafiah dan Tati. Sejak kecil, Ical tumbuh dalam lingkungan keluarga yang berkecukupan. Namun, hal itu tidak membuatnya menjadi anak yang manja.

  Justru ia sering mengalami kekalahan dan pernah pula mengalami penolakan. Kehadiran keluarganya yang selalu mendengarkan cerita dan keluhannya serta memberi semangat menghadapi hidup ini membuatnya menjadi pribadi yang kuat, disiplin dan pantang menyerah.

  Ical mulai digelari “Anak Sejuta Bintang” Novel Anak Sejuta Bintang merupakan salah satu novel edukasi, yang dapat memotivasi tentang nilai-nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.

  Terbukanya sebuah cara baru tentang cara orang tua serta guru dalam mengarahkan anak-anak supaya belajar mengenai kedisiplinan , yang diharapkan dengan disiplin diri akan membuat hidup menjadi bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang. Novel Anak Sejuta Bintang sebagai kilas balik keberhasilan seorang tokoh pengusaha serta politikus. Realitas itu tidak dapat disangkal.

  Oleh karena itu, penelitian novel Anak Sejuta Bintang menjadi sangat menarik untuk diteliti. Maka peneliti tertarik membahas mengenai nilai-nilai kedisiplinan yang terdapat dalam novel Anak Sejuta Bintang dalam sebuah skripsi yang berjudul

  “NILAI-NILAI KEDISIPLINAN DALAM NOVEL ANAK SEJUTA BINTANG , Sebagai inspirasi untuk membangkitkan motivasi kedisiplinan.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah berisi penegasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui penelitian. Didalamnya tercakup keseluruhan ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah (Maslikhah, 2013: 302). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana nilai-nilai kedisiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang? 2. Bagaimana nilai-nilai kedisiplinan menurut para tokoh? Bagaimana nilai-nilai kedisiplinan dalam belajar? 4. Bagaimana implikasi nilai-nilai kedisiplinan terhadap proses belajar? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan pernyataan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Perbedaannya terletak pada bentuk keilmuannya dalam rumusan masalah, kalimatnya berbentuk pertanyaan, maka dalam tujuan penelitian berbentuk kalimat pernyataan (STAIN Salatiga, 2008:16). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui nilai-nilai kedisiplinan dalam novel Anak Sejuta Bintang.

  2. Untuk mengetahui nilai-nilai kedisiplinan menurut para tokoh.

  3. Untuk mengetahui nilai-nilai kedisiplinan dalam belajar.

  4. Untuk mengetahui implikasi nilai-nilai kedisiplinan terhadap proses belajar.

D. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat Teoretis Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya bagi pengembangan nilai-nilai pendidikan karakter khususnya pada kedisiplinan belajar melalui pemanfaatan karya sastra. Serta untuk menambah wawasan tentang keberadaan karya sastra (novel) yang memuat tentang kedisiplinan.

2. Manfaat Praktis

  Secara praktis, efektifitas penyampaian pesan melalui karya sastra ada 3 a.

  Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran diri dalam memanfaatkan potensi yang ada sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. b.

  Bagi dunia sastra, diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan menjadi bahan pertimbangan dalam membuat sebuah karya, yaitu tidak hanya memuat tentang keindahan dan hiburan semata sebagai daya jual namun juga memperhatikan isi dan memasukkan pesan-pesan yang dapat diambil dari karya sastra tersebut.

  c.

  Bagi civitas akademica, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk penelitian-penelitian yang relevan di masa yang akan datang.

E. Metode Penelitian

  Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Djamarah, 2000: 19). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 160). Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, cermat dan akurat, maka pada penelitian ini akan digunakan tahap-tahapan sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), Penelitian pustaka adalah sesuatu penelitian yang dilakukan diruang baik berupa buku-buku, periodikal-periodikal, seperti majalah-majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah (Fathoni, 2011: 96).

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Deskripsi analisis ini mengenai bibliografis yaitu pencarian berupa fakta, hasil dan ide pemikiran seseorang melalui cara mencari, menganalisis, membuat interpretasi serta melakukan generalisasi terhadap hasil penelitian yang dilakukan (Moleong, 2005: 29).

  Penelitian ini menggunakan literatur dan teks sebagai objek utama analisis yaitu dalam penelitian ini adalah novel yang kemudian dideskripsikan dengan cara menggambarkan dan menjelaskan teks-teks dalam novel yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan.

  Penulis juga menggunakan pendekatan sastra dalam mengkaji subyek penelitian yaitu pendekatan pragmatis. Pendekatan pragmatis memberikan perhatian utama terhadap peranan pembaca. Pendekatan pragmatis memiliki manfaat terhadap fungsai-fungsi karya sastra dalam masyarakat, perkembangan, dan penyebarluasannya, sehingga membertikan manfaat terhadap pembaca (Ratna, 2007: 71- 72). Pendekatan ini digunakan karena mempertimbangkan aspek kegunaan dan manfaat karya sastra (novel) yang 2.

  Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi yaitu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).

  Metode dokumentasi ini, data mengenai penelitian diperoleh dengan cara menghimpun data dari berbagai literatur, baik artikel, jurnal, majalah, maupun buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini guna menjadi referensi dalam penyusunan skripsi ini yang realitasnya tentang nilai-nilai kedisiplinan.

3. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2006:129). Penulisan skripsi ini, sumber data yang digunakan adalah beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan skripsi. Adapun sumber data terdiri dari dua macam yaitu sumber data primer dan sekunder, sebagai berikut: a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer yaitu utama yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu novel Anak Sejuta Bintang karya Akmal Nasery Basral yang diterbitkan oleh Expose pada tahun 2012. Sumber Data Sekunder

  Sumber data sekunder yaitu berbagai literatur yang berhubungan dan relevan dengan objek penelitian, baik itu berupa transkrip, wawancara, buku, artikel di surat kabar, majalah, tabloid, website, multiplay, dan blog di internet yang berupa jurnal tentang nilai- nilai kedisiplinan.

4. Metode Analisis Data

  Metode yang digunakan adalah analisis isi, dengan menguraikan dan menganalisis serta memberikan pemahaman atas teks-teks yang dideskripsikan. Isi dalam metode analisis isi terdiri atas dua macam, yaitu isi laten dan isi komunikasi. Isi laten adalah isi yang terkandung dalam dokumen dan naskah, sedangkan isi komunikasi adalah pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi (Ratna, 2007: 48).

  Sebagaimana metode kualitatif, dasar pelaksaanaan metode analisis isi adalah penafsiran. Apabila proses penafsiran dalam metode kualitatif memberikan perhatian pada situasi ilmiah, maka dasar penafsiran dalam metode analisis isi memberikan perhatian pada isi pesan.

  Oleh karena itulah, metode analisis isi dilakukan dalam dokumen- dokumen yang padat isi. Peneliti menekankan bagaimana memaknakan isi komunikasi, memaknakan isi interaksi simbolik yang terjadi dalam peristiwa komunikasi (Ratna, 2007: 49). Penelitian ini, penulis akan mengkaji isi novel Anak Sejuta Bintang yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan. Langkah-langkah yang peneliti gunakan dalam pengolahan a.

  Langkah deskriptif, yaitu menguraikan teks-teks dalam novel Anak Sejuta Bintang yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan.

  b.

  Langkah interpretasi, yaitu menjelaskan teks-teks dalam novel Anak Sejuta Bintang yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan. c.

  Langkah Analisis, yaitu menganalisis penjelasan dari novel Anak Sejuta Bintang yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan.

  d.

  Langkah mengambil kesimpulan, yaitu mengambil kesimpulan dari Novel Anak Sejuta Bintang yang mengandung nilai-nilai kedisiplinan.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian di atas, maka penulis berusaha menjelaskan dari berbagai istilah pokok yang terkandung dalam judul tersebut, yaitu: 1.

  Nilai Nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan (Poerwadarminto, 1982: 667). Manusia menganggap sesuatu bernilai karena ia merasa memerlukannya atau menghargainya. Melalui akal dan budinya manusia menilai dunia dan alam sekiranya untuk memperoleh kepuasan diri baik dalam arti memperoleh apa yang diperlukannya, apa yang menguntungkannya, atau apa yang menimbulkan kepuasan batinnya.

  Wujud atau bentuk kebudayaan sebagai pendukung nilai hidup/ kehidupan itu paling sedikit ada tiga macam, yaitu sebagai suatu komplieks peraturan-peraturan dan sebagainya yang semua itu mencerminkan alam pikiran yang memancarkan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat pendukungnya ( Muslich, 2011: 19).

  Berbagai pengertian serta pemikiran tentang nilai diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa nilai adalah sifat-sifat atau hal- hal yang melekat pada sesuatu yang dapat dijadikan petunjuk berguna bagi kehidupan manusia.

  2. Kedisiplinan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), mendefinisikan bahwa disiplin adalah a) Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya), b)

  Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib c) Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu. Kedisiplinan, yakni sikap dan perilaku yang menunjukkan ketertiban dan kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan peraturan (Zuchdi, 2013: 27). Arikunto (1993: 114), mengatakan disiplin merupakan suatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan. Peraturan dimaksud dapat ditetapkan oleh orang-orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar.

  Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu sikapdan perilaku yang mencerminkan ketaatan dan ketepatan terhadap peraturan, tata tertib,norma-norma yang berlaku,baik tertulis maupun yang tidak tertulis. perilaku kebiasaan individu anak menjadi tertib dan patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan yang berguna bagi kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya.

  3. Novel

  Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya. Burhan (1988: 3). Mendefinisikan novel merupakan salah satu bentuk karya sastra prosa fiksi, mengandung beberapa unsur pokok, yaitu: pengarang atau narator, isi penciptaan, media penyampaian isi berupa bahasa, dan elemen-elemen fiksional atau unsur-unsur intrinsik yang membangun karya fiksi itu sendiri sehingga menjadi suatu wacana. Pada sisi lain, dalam rangka memaparkan isi, pengarang akan memaparkannya melalui penjelasan atau komentar, dialog maupun monolog, dan melalui perbuatan atau action (Aminuddin, 1991:66).

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi yang disusun terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar lampiran.

  Bagian Inti atau Isi dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam lima bab BAB I: PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan penelitian.

  BAB II: KAJIAN TEORI Bab ini akan diuraikan mengenai: Definisi Novel, Novel sebagai

  sebuah Karya Ilmiah, Jenis-jenis Novel, Unsur-unsur Novel, Tujuan Novel, Definisi Nilai, Macam-macam Nilai, Definisi Kedisiplinan, Macam-macam Kedisiplinan, Tujuan Kedisiplinan, Fungsi Kedisiplinan, Unsur-unsur Pembentuk Kedisiplinan.

  BAB III: BIOGRAFI Pada bab ini akan diuraikan mengenai: Biografi Pengarang, Riwayat Hidup Pengarang, Aktivitas Pengarang, Hasil Karya Pengarang, Biografi Novel, Nilai-nilai Kedisiplinan dalam Novel Anak Sejuta Bintang BAB IV: ANALISIS DATA Bab ini akan disajikan pembahasan mengenai: Nilai-nilai kedisiplinan

  dalam Novel Anak Sejuta Bintang, Nilai-nilai kedisiplinan menurut para tokoh. Nilai-nilai kedisiplinan dalam belajar, Implikasi nilai-nilai kedisiplinan dalam novel Anak Sejuta Bintang.

  BAB V: PENUTUP

BAB II KAJIAN TEORI A. Novel 1. Pengertian Novel Sebutan novel (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Italia, novella yang

  berarti „sebuah kisah atau sepotong berita‟ (Haryanta, 2012: 20). Abrams dalam Nurgiyantoro, novella diartikan sebagai „cerita pendek dalam bentuk prosa (Jathee, 2013: 121). Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Biasanya dalam bentuk cerita (Maslikhah, 2013:126).

  Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), bahwa novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Berikut ini adalah definisi novel menurut beberapa para ahli: a.

  Nurgiyantoro Novel merupakan karya yang bersifat realistis dan mengandung nilai psikologi yang mendalam, sehingga novel dapat berkembang dari sejarah, roman atau romansa lebih bersifat puitis. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa novel dan romansa berada dalam kedudukan yang berbeda. b.

  Jassin Novel sebagai suatu cerita yang bermain dalam dunia manusia dan benda yang di sekitar kita, tidak mendalam, lebih banyak melukiskan satu saat dari kehidupan seseorang dan lebih mengenai sesuatu episode. Mencermati pernyataan tersebut, pada kenyataannya banyak novel Indonesia yang digarap secara mendalam, baik itu penokohan maupun unsur-unsur intrinsik lain (Nurgiyantoro, 2012: 15- 16).

  c.

  Furqonul Aziez Novel merupakan sebuah genre sastra yang memiliki bentuk utama prosa, dengan panjang yang kurang lebih bisa mengisi satu atau dua volume kecil, yang menggambarkan kehidupan nyata dalam suatu plot yang cukup kompleks.

  d.

  Badudu dan Zain Novel merupakan karangan dalam bentuk prosa tentang peristiwa yang menyangkut kehidupan manusia seperti yang dialami orang dalam kehidupan sehari-hari, tentang suka-duka, kasih dan benci, tentang watak dan jiwanya, dan sebagainya (Aziez , 2010: 2-7).

  Batos Novel merupakan sebuah roman, pelaku-pelaku mulai dengan waktu muda, menjadi tua, bergerak dari sebuah adegan yang lain dari suatu tempat ke tempat yang lain (Tarigan, 1995: 164).

  Berdasarkan beberapa pengertian tentang novel di atas yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa novel merupakan suatu karangan prosa yang didalamnya berisi rangkaian cerita yang mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik.