PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL KELAS V NEGERI KRAMAT 4 KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007-2008 - Test Repository

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN

MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

KELAS V NEGERI KRAMAT 4 KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 - 2 0 0 8

  

Oleh:

ACHSANUDIN

  

N IM :11406252

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

  

2008

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN

MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL

KELAS V NEGERI KRAMAT 4 KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 7 - 2 0 0 8

  S K R I P S I

(Diajukan untuk^tMemenufi Tugas

dan tMeCengkgpi Syarat guna MemperoCeh

  

Qe(arSarjana datam iCmu darSiyafi

Oleh:

  ACHSANUDIN

NIM: 11406252

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  S A L A T I G A

  

2008

  

PERSETU JU A N

P E N IN G K A T A N K E M A M PU A N M E M B A C A A L Q U R ’AN

M E L A L U I M E D IA PE M B E L A JA R A N A U D IO V ISU A L

  

K E L A S V SD N E G E R I K R A M A T 4

K O T A M A G E L A N G T A H U N P E L A JA R A N 2007 - 2008

  Telah di ajukan dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

  Pada Hari : .......................... Tanggal: ............................ 2008

  Dosen Pembimbing Drs. KASTOLAN1. M.Ag.

  N IP: 150 267 026

  

PENGESAHAN SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN

  Judul :

  MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL KELAS V SD NEGERI KRAMAT 4 TAHUN PELAJARAN 2007/2008

  Nama : ACHSANUDIN NIM :11406252 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji,

  Ketua Sekretaris Penguji II

  Penguji I

  / j t C - Drs. H. Nasafi Muna Erawati, M. Si.

  NIP.15020J971 NIP. 150293624

  

P E R N Y A T A A N

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Achsanudin NIM 11406252 Jurusan Tarbiyah

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Perguruan Tinggi

  M enyatakan bahwa skripsi yang beijudul: “PENINGKATAN KEM AM PUAN M EM BACA AL Q UR’AN M ELALUI M EDIA PEM BELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KRAM AT 4 M EGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008” adalah benar-benar karya saya yang saya kerjakan sendiri, dan judul ini belum pernah ada yang mempublikasikan.

  Demikian pernyataan saya, apabila di kem udian hari terbukti bahwa skripsi ini tidak sesuai dengan pernyataan, saya bersedia m enerim a sanksi akademik.

  M agelang, 5 A gustus 2008 Penulis

  NIM . 11406252

  

MOTTO

^ J

  I j^ O y W A jI £*

  O J (jjj)

  £-A (JP

Kjirena Sesungguhnya sesudah hesufoan itu ada hemudahan,

Sesungguhnya sesudah £esu&tan itu ada kemudahan.

  PERSEMBAHAN

  Teriring rasa syukur kepada Allah SW T, karya ini ku persembahkan untuk :

  1. Allah SWT yang selalu m emberikan petunjuk- Nya

  2. Bapak dan Ibu tercinta sebagai tanda bakti

  3. Istri dan anak-anakku tersayang

  4. Almamaterku Sekolah Tinggi A gam a Islam Negeri Salatiga

  5. Teman-teman yang telah m em berikan banyak dorongan dan semangat

  

ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN MELALUI

MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI KRAMAT 4 KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 ACHSANUDIN, 2008 Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) U ntuk m engetahui bagaimana motivasi siswa dalam pem belajaran dengan menggunakan M edia A udio Visual (2) Untuk mengetahui bagaim ana keijasam a antar siswa dalam pem belajaran melalui M edia Audio Visual, (3) U ntuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca A l qur’an melalui Media Audio Visual

  M edia audio visual adalah media instruksional m odem yang sesuai dengan perkembangan zam an (kem ajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar. Sedangkan kemampuan membaca Al qur’an yaitu upaya pengukuran kem am puan siswa dalam m embaca Al qur’an dengan baik dan benar yang dilihat dari segi tajwid, makhroj dan kelancarannya.

  Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan m edia audio visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca al Q ur’an. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kramat 4 M agelang, populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Kramat 4 M agelang sebanyak 26 siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, Pengumpulan data m enggunakan teknik dokumentasi dan observasi untuk mendapatkan data yang tepat terhadap siswa dan tes berupa soal uraian (pre test dan pos test),serta lembar pengam atan selama proses belajar mengajar.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran dengan M edia Audio Visual memberikan motivasi maksimal kepada siswa, hal ini dapat dilihat dari prosentase jum lah nilai hasil pengam atan pada siklus I (75,1 % ) dan siklus II (87,2 %).

  Pembelajaran dengan M edia Audio Viasual dapat menumbuhkan keija sama yang konstruktif antarsiswa, hal ini dapat dilihat dari prosentase jum lah nilai hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap materi baca tulis Al qur’an pada siklus I ( 72,0 % ) dan siklus II ( 88,5 %). Hasil pembelajaran siswa pada pembelajaran Pedidikan Agama Islam dapat meningkatkan kemampuan membaca Al qur’an setelah menggunakan M edia A udio Visual, hal ini dapat dilihat dari prosentase hasil nilai pos-tes mata pelajaran pendidikan Agama Islam bagi kelas V yang telah mencapai ketuntasan belajar pada siklus I (69,2 %) dan siklus II (88,5 %).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan segala Rahmat karuniaNya telah menyertai langkah peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang peneliti susun beijudul Peningkatan Kemampuan Membaca Al Q ur’an Melalui M edia Pem belajaran A udio Visual Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kramat 4 Kota M agelang Tahun Pelajaran 2007/2008 yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Strata Satu pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

  • kekurangan. Oleh karena itu kritik ataupun saran-saran yang bersifat membangun untuk melangkah ke arah yang lebih sempurna dalam m enulis skripsi sangat peneliti harapkan.

  Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terim a kasih yang sebesar- besarnya atas segala bantuan dalam penyusunan skripsi kepada yang terhormat b ap ak /Ib u :

  1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, Ketua Sekolah Tinggi A gam a Islam N egeri Salatiga

  2. Drs. Joko Sutopo, Kaprodi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  3. Drs. Kastolani, M.Ag, Dosen pembimbing yang secara tulus telah memberi bimbingan dan petunjuk - petunjuknya.

  4. Sardjimat, S.Pd, Kepala SD Negeri Kramat 4 M agelang yang telah memberi ijin penelitian.

  5. Semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga atas bantuan yang telah diberikan kepada peneliti m endapat pahala dari Allah SWT. Skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan penelitian penulis. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian penulis. A khir kata semoga skripsi ini dapat berm anfaat bagi peneliti khususnya dan pem baca umumnya.

  Penulis

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  

  

  

  

  

  

  

   BAB II LANDASAN TEORI

  

  

   BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

  

  

   BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

  PEMBAHASAN

  

  

  

  

  

   BAB V PENUTUP

  

  

  

   LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel 1.

  Tabel 2.

  Tabel 3.

  Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6.

  Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12

  Pengam atan Motivasi Siswa Terhadap M ata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Hasil Pengamatan Kerja sam a Siswa dalam Kelompok pada pembelajaran pendidikan Agama Islam Siklus II W awancara Siswa (Tanggapan Pem belajaran Pendidikan A gam a Islam melalui M edia Audio Visual) Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

  Hasil Penilaian Pre-tes dan Pos-tes Siklus I Analisis Hasil P re-test Siklus I

  Analisis Hasil Pos-tes t Siklus I Kegiatan Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus II Hasil Penilaian Pre-tes dan Pos-tes Siklus II Analisis Hasil P re-test Siklus II Analisis Hasil P os-test Siklus II Hasil w awancara dengan siswa (Tanggapan Pem belajaran Pendidikan Agama Islam melalui media Audio Visual)

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Instrumen pengamatan motivasi dan keija sam a siswa Lampiran 2. Pedoman wawancara siswa

  Lampiran 3. Lembar hasil angket motivasi siswa Lampiran 4 Lembar hasil angket kerja sama siswa dalam kelom pok Lampiran 5

  Materi surat Al m a’un dan Al fiil Lampiran 6

  Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 7 Soal pre test dan post test siklus I dan II Lampiran 8 Surat keterangan sekolah Lampiran 9 Gambar/foto kegiatan Lampiran 10 Riwayat penulis

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan keagamaan anak perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak termasuk orang tua, karena saat ini anak banyak dimanjakan dengan hal-hal yang kurang membangkitkan semangatnya untuk mempelajari ilmu keagamaan (Barus, 2007). Haidar (2003) mengemukakan dua hal yang menjadi sebab utama gagalnya pendidikan agama di Indonesia. Pertama, karena pengajaran agama selama ini dilakukan secara simbolik-ritualistik.

  Agama diperlakukan sebagai kumpulan simbol-simbol yang harus diajarkan kepada anak didik dan diulang-ulang, tanpa memikirkan korelasi antara simbol-simbol ini dengan kenyataan dan aktivitas kehidupan di sekeliling mereka. Kedua, pendidikan agama di Indonesia dinilai gagal karena mengabaikan syarat-syarat dasar pendidikan yang mencakup tiga komponen: intelektual, emosional, dan psikomotorik. Namun pelaksanaan Pendidikan agama tidak berimbang dalam menerapkan tiga syarat dasar ini.

  Dalam dunia pendidikan, keyakinan seperti itu direfleksikan dengan mengampanyekan pentingnya pendidikan agama di sekolah. Pendidikan agama diusahakan untuk mendapat porsi penting dan perhatian lebih. Bahkan, secara lebih radikal, keyakinan atas pendidikan agama diwujudkan dalam bentuk pendirian dua sistem pendidikan menjadi sistem pendidikan agama (di bawah Departemen Agama) dan sistem pendidikan umum (di bawah Departemen Pendidikan).

  Pentingnya pendidikan agama diajarkan di sekolah tak perlu diperdebatkan lagi. Kita semua sepakat, percaya dan yakin bila pendidikan agama memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk moralitas siswa.

  Karena hanya pendidikan agamalah yang mempunyai misi utama menanamkan dan menciptakan pribadi atau akhlak mulia anak, pendidikan agama di SD mengemban misi utama untuk menanamkan dasar keimanan, ibadah, Al Quran, dan akhlak pada siswa. Secara umum implikasi negatif dari realitas tersebut adalah pelaksanaan pendidikan agama di SD menjadi mentah dan tidak maksimal. Pertama, anak menjadi kurang menguasai materi pelajaran agama. Karena untuk melahirkan atau mencetak anak yang mampu menguasai materi pelajaran agama diperlukan bimbingan yang lebih dari guru agama terutama tentang baca tulis Al qur’an. Apalagi pendidikan agama di SD, yang masih banyak materi pelajaran wajib dihafalkan anak (Alia, 2007).

  Penggunaan multimedia dalam pembelajaran belum banyak diteliti, sehingga hasilnya belum banyak dipublikasikan. Namun pada beberapa penelitian di bidang lain menunjukkan bahwa penggunaan multimedia tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep (Susetyo,

  2005).

  Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti bermaksud melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Al qur'an dengan benar Melalui Media Pembelajaran Audio Visual“ pada siswa kelas V SD Negeri Kramat 4 Kota Magelang tahun

  pelajaran 2007/2008 B. Perumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual ?

  2. Bagaimana kerjasama antar siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual ?

  3. Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca Al qur'an melalui Media Audio Visual? C.

  Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian merupakan bagian yang terpenting dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui:

  1. Untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan Media Audio Visual.

  2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama antar siswa dalam pembelajaran melalui Media Audio Visual

  3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam membaca Al qur'an melalui Media Audio Visual

D. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, hipotesis penelitian ini adalah: ” Penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al qur’an” .

  E. Kegunaan Penelitian Suatu penelitian tidak akan bermanfaat apabila penelitian tidak membawa manfaat, oleh karena pemilihan judul dan perlu dipertimbangkan dengan seksama sehingga dapat membawa manfaat. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

  1. Bagi peserta didik

  a. Meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dalam belajar

  b. Menarik perhatian siswa terhadap mata pelajaran

  c. Meningkatkan prestasi hasil belajar

  2. Bagi guru

  a. Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya dan menciptakan kondisi belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa b. Meningkatkan motivasi guru untuk selalu berupaya menemukan dan menggali pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif, efisien dan bermakna

  c. Meningkatkan kreatifitas guru untuk mencapai pembelajaran yang berkualitas d. Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian

  3. Bagi sekolah

  a. Meningkatkan prestasi sekolah dengan meningkatnya prestasi hasil belajar peserta didik b. Meningkatkan kineija sekolah dengan mengoptimalkan kineija guru

  c. Sebagai kontribusi adanya inovasi pembelajaran

  4. Bagi masyarakat

  a. Upaya menaruh kepercayaan masyarakat terhadap sekolah

  b. Meningkatkan kajian keilmuan dan wawasan proses pembelajaran partisipasi masyarakat dan orang tua c. Meningkatkan keijasama antar sekolah, masyarakat dan orang tua

  d. Memperkenalkan teknologi Media Audio Visual kepada masyarakat melalui peserta didik F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari penafsiran yang salah dan melebar, maka perlu adanya penjelasan terhadap istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini: a. Kemampuan membaca Al qur’an

  Al qur’an adalah merupakan sumber ilmu pengetahuan, penuntun sikap, serta petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka untuk mampu membaca Al qur’an dengan baik dan benar ada tahapan - tahapan pembelajaran Al qur’an yaitu pengenalan huruf-huruf hijaiyah, pengetahuan ilmu tajwid dan latihan membaca (Taqror).

  Jadi yang dimaksud dengan kemampuan membaca Al qur’an yaitu upaya pengukuran kemampuan siswa dalam membaca Al qur’an dengan baik dan benar yang dilihat dari segi tajwid, makhroj dan kelancarannya, b. Media Audio Visual

  Media audio visual adalah media instruksional modem yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. 1

  G. Metode Penelitian

  1. Rancangan penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Nugroho (2005 : 5) melalui empat tahapan utama sebagai berikut: (1) perencanaan (planning),

  (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), empat tahap kegiatan ini disebut satu siklus pemecahan masalah.

  Sedangkan menurut Supardi (2005 : 23) PTK mengandung empat tahapan, untuk setiap putaran (siklus). Daur ulang setiap siklus dalam PTK diawali dengan perencanaan tindakan {planning), penerapan tindakan

  (action),

  mengamati dan mengenali proses dan hasil tindakan

  (observation and evaluation),

  dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator/kriteria/keberhasilan).

  Adapun alur kegiatan siklus dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

1 Ahmad Rohani. Media Instruksional Edukatif. Rineka Cipta. Jakarta. 1997. him. 97

  Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode

  Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 2 (dua) siklus yaitu siklus I dan siklus II.

  2. Subyek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa SD Negeri Kramat 4 Kota Magelang tahun pelajaran 2007/2008 kelas V ( L im a).

  3. Langkah - langkah/siklus penelitian Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain : a. Guru memberikan appersepsi dan motivasi.

  b. Membagikan pre tesi.

  c. Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran . d. Membagi kelompok dengan menggunakan undian.

  e. Menjelaskan tujuan dan materi pembelajaran

  f. Mempersiapkan media audio visual dengan menggunakan komputer g. Secara berkelompok siswa mengamati dan mencatat hal - hal yang penting dalam pembelajaran melalui media audio visual kemudian didiskusikan

  h. Memotivasi siswa melakukan diskusi dalam kelompok i. Presentasi hasil diskusi j. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan tanya jawab k. Guru bersama siswa membuat kesimpulan bersama

  l . Guru mengevaluasi hasil pembelajaran dengan praktek membaca

  Al qur’an secara individu m. Guru membagikan pos tesi. n. Guru menutup pelajaran

  4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematika sehingga lebih mudah diolah.2

  

: Suharsimi Arikunto, Peosedur Penelitian Suatu Pendekatan PraktisBina Aksara. Jakarta. 2002

him. 136

  Di dalam penelitian data memiliki kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang teliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan reliabilitas.

  Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes tertulis (pos test dan pre test) sebagai umpan balik untuk memberikan perlakuan atau intervensi, serta tes performance dengan menggunakan lembar pengamatan terhadap siswa dalam melakukan praktek membaca Al qur’an secara individu..

  5. Pengumpulan Data

  a. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.3

  Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat teijadi atau berlangsungnya penelitian tindakan kelas.

  b. Wawancara Wawancara atau interviu adalah pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.4 Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah percakapan antara guru peneliti dengan subjek penelitian (siswa) dengan

  3 S.Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. : Rineka Cipta,Jakarta. 2000 him. 121

  4 Opcit cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara tertulis untuk dijawab secara tertulis pada lembar wawancara yang telah disediakan.

  c. Tes Siswa sebelum mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa pre-tes, dan siswa yang sudah mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I dan II diadakan penilaian melalui tes berupa pos-tes. Dari tes tersebut akan diperoleh hasil penilaian yang berupa skor nilai tes. Berdasarkan data hasil penilaian dari tes akan dapat diketahui sejauh mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam . Hasil penilaian juga dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memberikan perlakuan atau intervensi.

  d. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk melihat dokumen yang ada berupa nomor kode siswa, nomor induk siswa, dan hasil belajar yang terdiri atas nilai pre-test dan pos-test serta tes performance terhadap kemampuan membaca Al qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Kramat 4 Kota Magelang.

  6. Analisis Data Analisa data pada penelitian ini menggunakan analisis diskriptif:

  a. Hasil belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil belajar (nilai tes) antar siklus. b. Observasi maupun wawancara dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman isi skripsi ini, penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi Operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan

  BAB II : Kajian Pustaka, terdiri dari analisa teori yang berkaitan dengan penelitian yaitu tentang kemampuan membaca Al qur'an dan media audio visual.

  BAB 111 : Pelaksanaan Penelitian, mencakup deskripsi pelaksanaan siklus 1 dan siklus ke II BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup deskripsi tiap siklus dan pembahasan tiap siklus BAB V : Penutup, mencakup kesimpulan hasil penelitian dan saran - saran yang selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori maupun praktek bidang yang diteliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. MEDIA AUDIO VISUAL

  1. Pengertian Media Audio visual Media berasal dari bahasa latin dengan bentuk jamak medium yang berarti perantara. Dalam dunia pendidikan kata media memiliki beberapa pengertian. Menurut Usman media merupakan sesuatu yang mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien(siswa) sehingga dapat mendorong teijadinya proses belajar pada dirinya.5

  Menurut Marshall Mcluhan media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.6 Gerlach & Elye (1971) mengartikan media sebagai berikut:

  Media secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membantu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap. Dengan kata lain media cenderung diartikan alat - alat grafis, photografis atau elektronika untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.7 Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah alat yang dipakai untuk menyampaikan pesan dari pengirim

  5 Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Delia Citra Utama, Jakrta, 2002 him. 11

  6 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2006 him. 246

  7 Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2006. him. 243 kepada penerima. Karena yang dibahas disini adalah media pembelajaran maka yang menjadi obyek adalah siswa dan subyeknya adalah guru.

  Audio berarti dapat didengar, sedangkan visual artinya dapat dilihat Audio visual artinya dapat didengar dan dapat dilihat. 8 Media audio visual adalah media instruksional modem yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat didengar dan yang dapat dilihat dan didengar.9

  2. Jenis-Jenis Media Audio Visual

  a. Film Film adalah salah satu jenis media audio visual. Dibanding dengan media yang lain film mempunyai kelebihan sebagai berikut:

  1) Penerima pesan akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, karena antara melihat dan mendengar dapat dikombinasikan menjadi satu. 2) Dapat menikmati kejadian dalam waktu yang lama pada suatu proses atau peristiwa tertentu

  3) Dengan teknik Slow Motion dapat mengikuti suatu gerakan atau aktifitas yang berlangsung cepat 4) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

  5) Dapat membangun sikap, perbuatan dan membangkitkan emosi dan mengembangkan problema

  8 JS Badudu), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka sinar Harapan, 2001, Jakarta

  9 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, Rineka Cipta, Jakarta. 1997. him. 97

b. Televisi

  Spesifikasi dari televisi sebagai media instruksional edukatif serta implikasinya ke dalam dunia pendidikan antara lain : 1) Kenyataan ditayangkan konkret dan langsung

  2) Melalui indra penglihatan dan pendengar, TV dapat membawa kontak dengan peristiwa nyata dan langsung 3) Memberikan tantangan untuk mengetahui lebih lanjut 4) Keseragaman komunikasi

  5) Keterangan ringkas yang diprogramkan harus bersifat komprehensif. 9

  3. Kegunaan Media Pembelajaran Para ahli telah sepakat bahwa media pendidikan dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.

  Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata - kata tertulis atau lisan belaka).

  b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti; 1) Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film, atau model

9 Opcit. Him. 98

  2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar 3) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal

  4) Obyek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-lain c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:

  1) Menimbulkan kegairahan belajar 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan 3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

  d. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuan dalam:

  1) Memberikan perangsang yang sama 2) Mempersamakan pengalaman

  3) Menimbulkan persepsi yang sama

  4. Sifat-Sifat Bahan Audio Visual Untuk menentukan bahan audio visual mana yang digunakan biasanya diajukan pertanyaan “Bagaimana alat bantu ini bisa digunakan sehingga sifat-sifat serta atributnya bisa dimanfaatkan?” Secara umum bahan audio visual memiliki 5 sifat yaitu: a. Kemampuan untuk meningkatkan persepsi

  b. Kemampuan untuk meningkatkan pengertian

  c. Kemampuan untuk meningkatkan transfer/pengalihan belajar

  d. Kemampuan untuk memberi penguat (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang dicapai e. Kemampuan untuk meningkatkan retensi

  5. Fungsi Media Pembelajaran Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sarana membangkitkan motivasi dan minat siswa, juga sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

  Fungsi media pembelajaran khususnya media berbasis audio visual antara lain: a. Fungsi atensi Media berfungsi menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran

  b. Fungsi afektif Media berfungssi sebagai alat untuk menggugah emosi dan sikap siswa sehingga siswa lebih menikmati pelajaran c. Fungsi kognitif

  Media visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar

  d. Fungsi kompensatoris Media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

  6. Pemilihan Media Menurut Prof. Drs. Hartono Kasmadi M.Sc. bahwa didalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu : a. Pertimbangan produksi

  1) Availability: tersedianya bahan. Media akan lebih efektif dalam mencapai tujuan, bila tersedia bahan dan benda pada sistem yang tepat

  2) Cost (harga) yang tinggi tidak menjamin penyusunan menjadi tepat, demikian sebaliknya tanpa biasanya juga tidak berhasil, artinya tujuan belum tentu dapat tercapai

  3) Phisycal Condition (kondisi fisik). Misalkan dengan warna yang buram, akan mengganggu belajar mengajar 4) Accessibility to student (mudah dicapai) maksudnya pembelian bahan (peralatan) hendaknya yang dwi fungsi yaitu : guru dapat menggunakannya, peserta didik juga akan semakin mudah mencerna pelajaran.

  5) Emotional Impact. Sejauh mana yang dapat dicapai oleh pendidikan, maka pelaksanaan pengajaran dengan menggunakan media harus mampu bernilai estetika sebab akan lebih menarik untuk menumbuhkan motivasi.

  b. Pertimbangan peserta didik 1) Student Charactyeristics (watak peserta didik). Guru harus mampu memahami tingkat kematangan dan latar belakang peserta didik

  2) Student relevance (sesuai dengan peserta didik). Bahan yang relevan akan memberi nilai positif dalam mencapai tujuan belajar, pemgaruhnya akan meningkatkan pengalaman peserta didik, pengembangan pola pikir, analisi pelajaran, hingga dapat menceritakan kembali pelajaran yang diajarkan dengan baik

  3) Student Involvement (keterlibatan peserta didik). Bahan yang disajikan , akan memberikan kemampuan peserta didik dan keterlibatan peserta didik secara fisik dan mental untuk meningkatkan potensi belajar c. Pertimbangan isi

  1) Penggunaan media harus sesuai dengan isi kurikulum, tujuannya harus jelas, perlu dengan baik 2) Banyak media yang sudah diprogram {software) siap pakai jadi seperti; Film slide, sound slide, video cassette dan sebagainya, tapi kemungkinan bahan jadi tersebut belum tentu cocok dan mungkin sudah tidak up to date atau sudah out o f print, sudah ketinggalan zaman, sehingga tidak sesuai lagi. Maka perlu kejelian dalam memilih media antara lain: a) Pembelian yang efektif disesuaikan dengan kebutuhan

  b) Pembelian hanya untuk referensi bukan untuk demonstrasi

  c) Jika memungkinkan guru harus mampu membuat sendiri media yang cocok dengan kebutuhan up to date 3) Jika isi sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan, perlu juga cara menyajikan yang harus benar d. Pertimbangan guru

  1) Teacher utilization. Guru harus mempertimbangkan dari segi pemanfaatan media yang akan digunakan, sebagai bahan pertimbangan :

  a) Apakah digunakan untuk kepentingan individu atau kelompok

  b) Apakah yang digunakan media tunggal atau multi media c) Yang lebih berorientasi terhadap tujuan pendidikan 2) Teacher peace o f mind. Media yang digunakan mampu memecahkan problem jangan malah menimbulkan masalah, maka perlu observasi dan review bahan-bahan tersebut sebelum disajikan. 11

B. KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN

  1) Pengertian Al qur'an Al qur'an menurut bahasa dan istilah adalah masdar dari kata kerja qa ra ’a , ya q ra ’u, qur'anan yang berarti bacaan.12 * Dalam Al qur'an sendiri ada pemakaian kata-kata Qur'an yang terdapat dalam surat Qiyamah ayat 17 dan 18.

  • * Artinya : Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

  £ _ o l 3 4 J j l ) 4 j \ f - f i y UwJ-P

  Apabila kami Telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannva itu. L' Sedangkan menurut istilah ada beberapa definisi tentang Al qur'an yaitu : a) Al qur'an adalah kitab suci umat islam yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia 14

  11 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Rincka Cipta, Jakarta, 2005 him. 245

  12 Mahmud Yunus, Kamus Arah Indonesia. Mahmud Yunus Wad/.uryah, Jakarta. 1990 him. 335 ' DI TAG RI, Al qur'an dan Terjemahannya. Jakarta. 1971 him. 999

  11 A. Syadali. I ‘lumtil Our'an. Pustaka Setia. Jakarta. 2000 him 11 b) Al qur’an adalah kalam Tuhan yang diturunkan kepada nabi Muhammad dalam waktu kurang lebih dua puluh tiga tahun yang tertuang dalam mushaf (lembaran) yang selanjutnya sebagai pedoman manusia sepanjang masa.15

  Berdasarkan definisi diatas maka dapat dikatakan bahwa kalam Allah yang diturunkan kepada nabi-nabi selain nabi Muhammad SAW tidak dinamakan Al qur’an seperti taurot yang diturunkan kepada nabi Musa AS atau Injil yang diturunkan kepada nabi Isa AS. Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al qur’an adalah merupakan kitab suci umat Islam yang selalu dibaca oleh umatnya karena membaca merupakan nilai ibadah.

  Al qur’an merupakan kalam Allah yang suci dan diagungkan yang disampaikan kepada nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia yang meyakini kebenarannya. Barang siapa yang meyakini dan mengamalkan Al qur’an maka akan mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dan untuk dapat menghayati dan mengamalkan dengan baik isi Al qur’an maka posisi kemampuan membaca Al qur’an merupakan kunci utama dalam mencapai tujuan itu.

15 Amin Syukur. Metodologi Studi Islam. Gunug Jati. Semarang, 1998 him. 5

  2) Keutamaan Al qur’an Al qur’an merupakan kalam Allah yang suci dan Allah menjaga dan menjamin bahwa kemurnian Al qur’an tetap teijaga, hal ini dijamin oleh Allah SWT dalam surat al Hijr ayat 9 : Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan

  Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.16 Allah menjamin kepada orang-orang yang mempelajari, membaca, menghayati dan mengamalkan dengan beberapa keutamaan

  • keutamaan diantaranya adalah:

  a) Sebagai obat hati Penyakit yang menimpa hati adalah penyakit yang bersifat batiniah yang sulit disembuhkan secara medis seperti iri, dengki, hasut dan lain-lain. Untuk menyembuhkan penyakit seperti itu bagi umat islam konsep spiritual yang mengacu kepada nilai- nilai Al qur’an adalah merupakan obat yang paling mujarab. Agar semua penyakit hati dapat terobati maka penghayatan dan pengamalan Al qur’an adalah harus dilakukan secara konsekuensi.

  b) Sebagai petunjuk orang-orang yang bertaqwa Al qur’an adalah merupakan sumber ilmu pengetahuan, penuntun sikap serta petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

  Dijelaskan dalam surat Al Baqoroh ayat 2 - 5 :

16 Opcit. h im . 391

  Artinya : Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang Telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang Telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang- orang yang beruntung.17

  Untuk dapat menjadi orang yang bertaqwa sebagaimana disebutkan dalam Al qur’an tidak haruslah memiliki kemampuan dan pemahaman yang cukup terhadap nilai-nilai agama. Hal itu dapat tercapai apabila memiliki kemampuan untuk membaca, memahami dan menghayati serta mengamalkan Al qur’an.

  c) Akan mengangkat derajat bagi orang-orang yang mempelajari Terdapat dalam Al qur’an surat al mujaadilah ayat 11:

17 Opcit. h im . 8

  Artinya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu, dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu keijakan.18

  Pengertian ayat di sini menunjukkan bahwa derajat manusia dan keunggulannya manusia dihadapan Allah dibanding makhluk lainnya adalah sejauh mana mereka mau mengkaji dan mendalami nilai - nilai yang terkandung dalam ajaran agama yang tercermin dalam kitab suciAl qur’an. 3) Pembelajaran Al qur’an

  Sesuai dengan namanya Al qur’an berarti bacaan maksudnya yaitu suatu kitab (buku) yang selalu dibaca oleh penganutnya dan menjadi suatu nilai ibadah. Hal ini sesuai dengan perintah wahyu Allah yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu surat al Alaq ayat 1 - 5:

  jt

  • -S

  f !/ c . is $ jj

  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

  3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

18 Open. h im . 91 0

  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.19 Dari pengertian ayat tersebut diatas para ulama’ berijtihad dan menafsiri bahwa Al qur’an sesuatu materi yang wajib diajarkan kepada semua penganut agama Islam bahkan bukan hanya sekedar dibaca tetapi harus dipahami, dihayati dan diamalkan sebagai pedoman hidup bermasyarakat dan bernegara. Untuk dapat mempelajari Al qur’an dengan baik dan benar ada tahap-tahap pembelajaran Al qur’an yaitu:

  a. Pengenalan huruf-huruf hijaiyah (makhorijul huruf) Makhorijul huruf adalah suatu metode tentang pengenalan huruf- huruf menyangkut:

  1. dari mana huruf dikeluarkan

  2. Sifat- sifat huruf

  3. Jens-jenis huruf

  b. Pengetahuan ilmu tajwid Ilmu tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara - cara membaca Al qur’an dan sebaik-baiknya.20 Sedangkan hukum-hukum bacaan itu adalah :

  4. Idzhar, adalah bunyi huruf yang dibaca dengan terang artinya tidak berdengung dan tidak sama.

  5. Idghom, adalah bunyi huruf yang dibaca dengan memasukkan bunyi huruf kepada huruf didepannya

  19 Opcit. him. 1079

  20 Imam Zarkasyi. Pelajaran Tajwid. Trimurti Press. Gontor Ponorogo, 1995 him. 6

  3. Iqlab, adalah bunyi huruf yang dibaca dengan mengubah bunyi huruf dengan huruf yang lain

  4. Ikhfa’ adalah bunyi huruf yang dibaca dengan samar yaitu membaca huruf antara idzhar dan idghom tanpa tasydid dengan ghunnah pada awal hurufnya.

  c. Latihan membaca Setelah mengetahui makhorijul huruf dan ilmu pengetahuan tentang tajwid pada tahapan selanjutnya adalah mempraktekkan pengetahuan dengan bacaan, artinya kita dapat membaca Al qur’an dengan baik apabila telah mengetahui dua hal tersebut kita rajin dan rutin untuk mempraktekkan keduanya dengan taqror (sering membaca Al qur’an). Hal ini penting mengingat bahwa khususnya bagi umat islam khususnya di Indonesia lidah ‘ajam (bukan lidah arab) untuk melafalkan h u ru f- huruf hijaiyah akan merasa sulit sehingga latihan membaca secara berulang-ulang sangat membantu untuk dapat membaca dengan baik. 21

21 DEPAG RI, Al qur’an dan Teijemahannya, Jakarta, 1971 him. 102

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian tindakan kelas (PTK) melalui empat tahapan utama sebagai

  berikut : (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), empat tahap kegiatan ini disebut satu siklus pemecahan masalah. Sedangkan menurut Supardi PTK mengandung empat tahapan, untuk setiap putaran (siklus). Daur ulang setiap siklus dalam PTK diawali dengan perencanaan tindakan {planning), penerapan tindakan (action),

  (observation and

  mengamati dan mengenali proses dan hasil tindakan

  evaluation),

  dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator/kriteria/keberhasilan).

  Adapun alur kegiatan siklus dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini.

  Gambar 1. Tahapan Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 (d u a) siklus yaitu siklus I dan siklus II.

A. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I

  1. Perencanaan ( Planning) Peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: (1) Menyusun soal pre- tes/pos-tes untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum/sesudah pelaksanaan tindakan kelas, (2) Menyiapkan media audio visual dan fasilitas pendukung, (3)

  Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dan metode ataupun pendekatan pembelajaran, (4) Membuat panduan observasi (instrumen) untuk mengetahui motivasi belajar siswa, kerjasama antarsiswa dalam diskusi/kerja kelompok, dan kelancaran kegiatan pembelajaran dengan media audio visual.

  2. Tindakan (Acting) Pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti untuk mengoptimalkan kemampuan membaca Al qur’an bagi siswa kelas V SD Negeri Kramat 4

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V MIN MILANGEN SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 86

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA IQRO' MELALUI PENDEKATAN CBSA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KEBLUKAN KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 56

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAFALKAN DAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MODEL PAKEM BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI KRAMAT I KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008. - Test Repository

0 0 65

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN WAYANG FANTASI DI KELAS A RA AL-IKHLAS KECANDRAN SIDOMKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

1 2 115

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN AL QUR'AN HADIST MELALUI METODE CARD SORT DI MIS DARUSSALAM SIDOAGUNG TEMPURAN MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 88

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTI MEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS V III A SMP NEGERI 9 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 121

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE IQRO' MELALUI TUTOR TEMAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JURANGOMBO SELATAN I KOTA MAGELANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 3 64

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN IQRO' MELALUI TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS 2 SD NEGERI KEDUNGSARI 5 MAGELANG

0 1 57

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAK KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 3 61