PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAK KABUPATEN MAGELANG - Test Repository
PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN
QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
PADA SISW A RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAK
KABUPATEN MAGELANG
S K R I P S I
Oleh:
A H M A D
N I M : 11406307
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2 0 0 8
PENINGRATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN
QUR'AN HADIS MELALUI PEMBELAJARAN RONTERSTUAL
PADA SISW A RELAS VIII DI MTs. NEGERI NGABLAR
RABUPATEN MAGELANG
S K R I P S I
<D ia ju ^ a n u n tu H jM e m e n u fi T u g a s
cfan M eC eng^ api S y a r a t Cjuna tytem peroC ef
Q e fa r S a r ja n a d a ta m iCmu T a rS iya fi
Oleh:
A H M A D
N I M : 11406307
SEROLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
2 0 0 8 H.M. Irfan Helmy, Lc.MA Dosen STAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Salatiga, 23 Juli 2008 Lamp : 3 eksemplar Kepada Yth. Hal : Naskah Skripsi Ketua STAIN Salatiga
Sdr. Ahmad di- Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb Setelah dilakukan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara : Nama : Ahmad
NIM : 11406307 Jurusan : Tarbiyah
Progdi : PAI Judul : Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Qur’an Hadis’ melalui Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas VIII D
MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang. Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqosah. Demikian surat ini harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
IV
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Qur’an Hadis’ Melalui Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas VIII D
MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang Nama : AHMAD NIM : 11406307 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, 23 Agustus 2008 Dewan Penguji
E
Pernyataan Keaslian Tulisan
Bismillahirrohmannirrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak pernah ditulis oleh orang lain dan diterbitkan, demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran o ang lain kecuali inl'ormasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Apabila dikemudian hari temyata terd< pat materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang penulis cantumkan maka penulis sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang rnunaqosah skripsi.
Demikian pernyataan ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Penulis
IV
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Peningkatan Penguasaan Materi Pelajaran Qur’an Hadis’ melalui pembelajaran kontekstual pada siswa kelas VIII di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
Qur’an Hadis’ merupakan salah satu dari unsur pengajaran Pendidikan Againa Islam. Tujuan pokok dari mata pelajaran Qur’an Hadis’ adalah agar peserta didik bergairah untuk membaca Qur’an dan Hadis’ dengan baik dan benar serta mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.
Di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kabupaten Magelang tidak semua siswa masuk di madrasah tersebut sudah mampu membaca Al-Qur’an disamping itu dorongan orangtua terhadap anaknya untuk belajar AI-Qur’an masih sangat rendah karena pemahaman orang tua yang juga rendah tentang pengetahuan agamanya.
Masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu tentang pembelajaran kontextual apakah dapat meningkatkan perhatian siswa, aktifitas siswa dan prestais siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadis’.
Adapun tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pelajaran Qur’an Hadis’, ingin mengetahui apakah strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mempelajari mata pelajaran Qur’an Hadis’ dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kegunaan penelitian ini yaitu : dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadis’ dan sebagai pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
Untuk mengupayakan peningkatan pengetahuan dalam penguasaan materi pelajaran Qur’an Hadis’ melalui pembelajaran kontekstual dengan metode pemberian tugas untuk mencari contoh-contoh dalam pelaksanaan/pengamalan ilmu pengetahuan yang ada hubungannya dengan materi pelajaran Qur’an Hadis’ tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan penguasaan materi pelajaran Qur’an Hadis' melalui pembelajaran kontextual pada siswa kelas VIII D MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya peninngkatan kualitas pembelajaran dan prestasi yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran Qur’an Hadis’serta siswa dapat lebih mandiri dan lebih bertanggung jawab.
KATA PENGANTAR
j jV I i _ i J b ? i t U l j i UJ1 L A ^ '
l u
f L_
- •** >
Jlx j Uo I .( J j 5 A j I j (^ j j L uj Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, dimana berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Penguasaan Materi Pelajaran Qur’an Hadis Melalui Pembelajaran Kontekstual pada Siswa Kelas VIII D MTs Negeri Ngablak Kab. Magelang.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl) pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Dalam penyelesaian skripsi ini sudah barang tentu tidak lupa dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menghaturkan terima kasih dan penghargaan setulusnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ke.ua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga dan stafnya.
2. Bapak Dr. Muh Saerozi, M.Ag selaku Pe nbantu Ketua Bidang Akademik Sekolah Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga beserta stafnya.
3. Bapak Drs. Joko Sutopo selaku Kepala Program Studi Pendidikan Ekstensi Sekolah Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
4. Bapak H.M Irfan Helmiy, Lc, MA. Selaku Dosen pembimbing, yang telah membimbing dan mengarahkan sampai selesainya skripsi ini.
5. Seeluruh staf edukatif dan administratif Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan peleyanan dengan ramah.
6. Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kab. Magelang yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini
J
D A FTA R ISI
x
DAFTAR TABEL
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
A. Daftar Pustaka B.
Lembar Kerja Siswa
C. Lembar Konsultasi
D. Riwayat Hidup Penulis
E. Rencana Pembelajaran (Rp) F.
Surat Permohonan Ijin Penelitian dari STAIN Salatiga G. Surat Keterangan tentang Penelitian dari MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan beragama Islam, p;ndidikan memiliki arti penting. Agama Islam sangat memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
pendidikan. Setiap orang yang beriman diperintahkan oleh Allah SWT untuk mendidik dirinya sendiri dan keluarganya age r terhindar dari siksa api neraka.
Sebagaimana disebutkan didalam A1 Qur'an Surat Tahrim ayat 6 :
1 J l5 1 j I i
j 3
^ J J l
9 * i ■ ' . j ' , . ? i- 'i' l-4 Qj l* 0 i>j *-A jA
- -- \ ' \ s ''*1.' *
I Lfl aJJl 21 ^1 JL«» ^ y s - OOlLa
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakamya yang terdiri dari manusia dan batu- batu dan didaiamnya terdapat malaikat yang sangat kejam dan tidak menyelesihi (maksiat) perintah Allah serta mereka melaksanakan apa saja yang diperintahkan-Nya”. 1
Pendidikan Agama Islam terdiri dari berbagai macam mata pelajaran, yang salah satunya adalah mata pelajaran Qur'an-Hadis’. Orang-orang Islam juga diperintahkan untuk membaca Al-Qur'an dan mengajarkannya. Hal itu 1 Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Alwaah, Semarang, 1993. hal 951
1 disebutkan dalam suatu hadis’ dari Abi Urnammah R.A yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut: Artinya : Bacalah Al-qur'an dan mengajarkannya karena sesungguhnya Al- Qur'an itu akan datang hari kiamat untuk memberi syafa'at kepada pembacanya.2
Dengan demikian belajar membaca dan mengajar Al-Qur'an adalah wajib dilaksanakan yang pembelajarannya perlu ditingkatkan, termasuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kabupaten Magelang. Membaca merupakan perintah pertama dari Allah SWT yang ditujukan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai mana yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an Surat A1 Alaq 1-5 sebagai berikut
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari A1 Alaq. Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.3
Pengulangan perintah membaca dalam wahyu pertama ini bukan
2 Abdul Wadud., Al-Qur'an-Hadits Madrasah Tsanawiyah, Toha Putra, Semarang. 1994. hal 39
3 Departemen Agama . Op. Cit hal 1079
2 sekedar menunjukkan bahwa pei'cakapan membaca tidak akan diperokh kecuali mengulang-ulang dalam membacanya atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan. 1 etapi j ika untuk mengisyaratkan bahwa mengulangi bacaan akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru. walaupun yang dibaca itu-itu saja. Mengulang-ulang membaca ayat-ayat Al-Qur’an memmbulkan penafsiran baru, pengembangan gagasan dan menambah kesucian jiwa serta kesejahteraan batin. Berulang- ulang membaca alam raya akan membuka takbir rahasianya dan rnemperluas wawasan serta menambah kesejahteraan lahir.
Perintah membaca merupakan sesuatu yang paling berharga yang pemah dan dapat diberikan kepada manusia. Disamping membaca Rasulullah SAW menekankan pentingnya mendidik anal*, menulis huruf-huruf Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Memperlajari Al-Qur’an itu kewajiban setiap muslim dan wajib mengetahui, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu anak wajib didik mempelajari Al-Qur’an mulai dari membaca, menulis dan seterusnya. Sehingga pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis’ sangat penting termasuk bagi siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
Adapun Madrasah tersebut berada di wilayah yang banyak tantangan- tantangan yang serius terhadap keberadaan umat Islam, seperti berdampingan dengan SMP Khatolik Pendowo, Gereja-gereja, Sekolah Al-Kitab bertaraf Nasional (Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan) dan juga dekat dengan
3 Sekolah Tinggi Agama Budha, dan sebagainy t.
Keberadaan siswa Madrasah tersebut juga tidak sedikit yang berdomisili di daerah mayoritas Agama Kristen, Khatolik, dan Budha. Ada pula siswa yang didesa asalnya belum pernah belajar ngaji terutama belajar baca tubs Al-Qur'an, sehingga siswa tersebut belum mengenal huruf-huruf Al-
Qur'an apalagi meinbaca atau menulis Al-Qur'an, labih-lebih input siswa MTs Negeri Ngablak tersebut mayoritas dari Sekolah Dasar (SD) yang mata pelajaran Agama Islamnya diberi alokasi waktu yang sangat terbatas, yaitu dua jam pelajaran dalam seminggu.
Dengan demikian baca tubs Al-Qur'an yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD) itu juga sangat minim alokasi waktunya, sehingga tidak sedikit siswa MTs Negeri Nga.blak Kabupaten Magelang yang pada awal masuknya belum dapat menguasai tentang baca tubs Al-Qur'an.
Mengingat hal-hal tersebut diatas maka mendorong kami untuk meneliti tentang Pelaksanaan Materi Pembelajaran bidang studi Al-Qur'an- Hadis’ pada MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang sebagai lokasi penebtian untuk mengetahui lebih mendalam tentang pelaksanaan materi pembelajaran Qur'an Hadis’ di madrasah tersebut.
Untuk itu, agar proses pembelajaran Qur’an Hadis’ dapat meningkat kuabtasnya maka perlu diuji cobakan penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk dapat diketahui dampaknya bagi proses dan hasil pembelajarannya. Maka perlu kiranya dikaji melalui kegiatan penebtian tindakan kelas (PTK).
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Qur’an Hadis’ ?
2. Apakah penerapan pembelajaran kontekstual mempunyai dampak yang positif dalam peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar mata nelajaran Qur’an Hadis’ ?
3. Apakah penerapan pembelajaran kontekstual siswa dapat lebih mandiri dalam bekerja dan juga dapat bekerja secara kelompok serta dapat bertanggung jawab baik secara individu muupun secara kelompok. ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Qur’an Hadis’.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran kontekstual mempunyai dampak yang positif dalam peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar mata pelajaran Qur’an Had's’
3. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran kontekstual siswa dapat lebih mandiri dalam bekerja dan juga dapat bekerja secara kelompok serta dapat bertanggung jawab baik : ecara individu maupun secara kelompok.
5
D. Hipotesis Tindakan
1. penerapan pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Qur’an Hadis’ 2. penerapan pembelajaran kontekstual mempunyai dampak yang positif dalam peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar mata pelajaran
Qur’an Hadis. 3. penerapan pembelajaran kontekstual siswa dapat lebih mandiri dalam bekerja dan juga dapat bekerja secara kelompok serta dapat bertanggung jawab baik secara individu maupun secara kelompok.
E. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Qur’an Hadis’ maupun mata pelajaran lainnya di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
2. Sebagai pola pengembangan strategi dan pengelolaan pembelajaran di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
F. Definisi Operasional
1. Materi pelajaran Al-Qur’an dan Hadis’ Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis’ merupakan unsur dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Tsanawiyah yang diberikan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadis’ sebagai sumber ajaran agama Islam dan mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-
6 hari.
Adapun tujuannya untuk membuat peserta didik (siswa) dapat bergairah dalam membaca Qur’an Hadis’ dengan benar serta mempelajari, memaknai, meyakini kebenarannya, mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
2. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang ada hubungannya dalam penelitian ini adalah berlaku dermawan, mendemontrasikan bacaan mad dan menunjukkan sikap cinta kepada Allah dan Rasul
3. Pembelaj aran Kontekstual Pembelajaran kontekstual yang juga dapat dikatakan Contextual
Teaching and Learning (CTL) adalah suatu konsepsi yang membantu
guru dalam mengkaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan yang nyata atau proses belajar mengajar yang erat hubungannya dengan pengalaman yang nyata.
Adapun strategi dalam pembelajaran CTL adalah sebagai berikut:
a. Menekankan pentingnya pemecahan masalah
b. Mengakui perlunya kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat dilakukan dalam berbagai koteks seperti sekolah, mmah, masyarakat dan sebagainya
c. Mengajak siswa memantau dan mengarahkan pembelajaran mereka agar dapat belajar mandiri d. Menekankan pembelajaran pada konteks kehidupan nyata
e. Menggunakan penilaian otentik
7
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini dengan penelitian tindakan kelas.
Prosedur dan langkah-langkah penelitian ini mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan yang tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
b. Rancangan tindakan
c. Tahap pelaksanaan
d. Tahap pemantauan
e. Refleksi
f. Siklus
2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas VIII, mata pelajaran Qur’an Hadis’ di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
Dasar pertimbangan penelitian subyek yaitu perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Qur’an Hadis’ Madrasah Tsanawiyah, khususnya pada kelas VIII di MTs Negeri Ngablak Kabupaten Magelang.
3. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Lembar observasi aktifitas siswa Lembar observasi aktifitas siswa ini untuk mengamati keaktifan btrtanya, keaktifan menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat
8 dan keaktifan dalam mengeijakan latihan.
b. Lembar soal pre-test dan post-test Soal-soal pre-test diambil dari mata pelajaran sebelumnya yang ada hubungannya dengan materi pelajaran yang akan datang, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran tersebut.
Sedangkan untuk soal-soal post-test untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Daftar Nilai Daftar nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nilai yang diambil dari dokumentasi yaitu nilai-nilai yang didapat sebelum dilaksanakannya penelitian ini, dan j jga daftar nilai dengan nilai-nilai yang didapat selama dalam penelitian ini.
4. Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga cara yaitu : a. Dokumentasi
Untuk melihat nilai mata pelajaran Qur’an Hadis’ sebelum penerapan penelitian tindakan kelas menggunakan nilai-nilai yang telah didapat sebelumnya, sehingga dapat digunakan untuk mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok; tinggi, sedang dan rendah.
b. Tes Dengan menggunakan lembar tes yang dikerjakan siswa baik berupa pre-test dan post-test.
9 c. Pengamatan Dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Analisis Data Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif yaitu untuk mengetahui anak yang tadinya dalam proses pembelajaran kurang aktif dapat menjadi aktif, yang tadinya tingkah lakunya kurang baik menjadi lebih baik lagi. Dalam menganalisa data juga dilaksanakan secara kualitatif yaitu dengan nilai hasil tes yang telah dilaksanakan.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah mempelajari dan memahami skripsi ini, maka dalam pembahasan skripsi ini dibagi menjadi lima bao. Untuk lebih jelasnya, penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab pertama adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi istilah/operasional, metode penelitian yang terdiri dari rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah/siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan dan analisis data. Adapun yang tes akhir dalam bab pertama ini adalah sistematika penelitian.
Selanjutnya bab kedua berisi tentang kajian pustaka yang membahas tentang tujuan pengajaran Al-Qur’an, metode pengajaran dan kemampuan membaca Al-Qur’an.
10 Bab yang ketiga tentang pelaksanaan penelitian yang terdiri dari diskripsi pelaksanaan siuklus I dan diskripsi pelaksanaan siklus II yang masing-masing membahas tentang rencana, pekiksanaan, pengamatan dan refleksi.
Bab yang keempat berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup tentang diskripsi per siklus dan pembahasannya.
Adapun bab kelima merupakan bab yang terakhir (penutup) yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam pandangan penulis ada hal-hal yang dapat dijelaskan dan cukup mendasar sebagai dasar teoritik dalam penelitian ini. A. Tujuan Pengajaran AI-Qur'an Adapun tujuan dari pada pengajaran Al-Qur'an adalah sebagai berikut:
1. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan Tuhan serta sekalian alam.
2. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradap yakni bahwa umat manusia merupakan suatu umat vang dapat bekerja sama dalam pengabdiannya kepada Allah SWT.
3. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bukan saja antar suku bangsa, akan tetapi juga kesatuan kehidupan dunia akhirat, kesatuan, kepribadian manusia dan lain-lain yang kesemuanya itu berada di bawah satu keesaan yaitu keesaan Allah SWT.
4. Untuk mengajak manusia berfikir dan bekeija sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bemegara melalui musyawarah mufakat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan.
5. Untuk membasmi kemiskinan materiil spiritual, kebodohan dan penderitaan hidup.
6. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang, dengan menjadikan keadilan sosial sebagai landasan pokok kehidupan masyarakat manusia.
12 Adapun Al-Qur'an itu sendiri secara karfiah berarti “bacaan” yang merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh sangat tepat, karena tiada sesuatu bacaan pun yang dapat menandingi AlQur’an sebagai bacaan yang sempuma.
Mata pelajaran Quran Hadis’ pengertian dan fungsinya disebutkan dalam kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah sebagai berikut : “Mata Pelajaran Quran dan Hadis’ merupakan unsur mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah Tsanawiyah yang diberikan kepada peserta didik untuk memahami Al-Qur’an dan Hadis’ sebagai sumber ajaran Agama Islam dan mengamalkan isi kandungannya sebagai petunjuk dan landasan dalam kehidupan sehari-hari.4
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadis’ bertujuan agar peserta didik bergairah untuk membaca Al-Qur’an dan Al-Hadis’ dengan baik dan benar, serta mempelajarinya, memahami, meyakini kebenarannya dan mengamalkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sebagai petunjuk dan pedoman dalam seluruh aspek kehidupannya.
Al-Qur'an yang merupakan bagian dari mata pe'ajaran AlQur’an-Al Hadits yang diajarkan di Madrasah Tsanawiyah, termasuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ngablak Kabupaten Magelang. Dimana penulis melakukan penelitian dengan tujuan agar siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil, menterjemahkan, menghafalkan dan memahami isi
- kandungannya. 1
1 Departemen Agama Rl, Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah, Diijen Kelembagaan Agama Islam, Jakarta 2004 hal.4.
13 Suatu nama pilihan Allah yang sungguh sangat tepat, karena tiada sesuatu bacaan pun yang dapat menandingi Al-Qur’an sebagai bacaan yang sempuma.
Jadi mata pelajaran Al-Qur'an Hadis’ yang diajarkan di Madrasah Tsananawiyah, termasuk di Madrasah Tsananawiyah Negeri Ngablak Kabupaten Magelang dimana penulis melakukan penelitian dengan tujuan agar siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil, menterjemahkan, menghafalkan dan memahami isi kandungannya
B. Metode Pengajaran
Metode merupakan salah satu aspek yang paling menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran Qur’an-Hadis’.
Berangkat dari anggapan tersebut, pengertian metode banyak diberikan oleh para ahli. Diantaranya adalah sebagai berikut
1. Prof. Dr.Winamo Surahmat, M.Sc Ed. dalam bukunya yang berjudul “Metodologi Pengajaran Nasional”.
Metode adalah, cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan.3
2. Drs. Ign.S.Ulih Bukit Karo-karo dkk, menyebutkan sebagai berikut : “ Metode berasal dari bahasa Greeko, meto ( melewati atau melalui ) kodos (jalan atau cara). Metode berarti, jalan atau cars yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.” 5
6 Metodologi pengajaran nasional, Jemars, Bandung, 1979 hal 75
5 Winamo Surahmad,
6 Ulih Bukit Karo-Karo dkk, Metodologi Pengajaran, CV iaudara, Salatiga, 1974, hal 7
14
3. Prof.Dr.Hasan Langgulung menyebutkan bahwa metode bermakna cara
7 atau jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan adanya pengertian-pengertian metode diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode adalah suatu jalan atau cara yang harus ditempuh atau dilalui untuk mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu hasil sesuai tujuan yang diharapkan. Metode itu ada bermacam-macam misalnya : Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode latihan, metode membaca, metode terjemah,dsb.
Penggunaan metode itu harus tepat supaya dapat mencapai apa yang menjadi tujuannya. Sebagaimana disebutkan dalam buku Pendidikan Agama Islam oleh Dr.E.Mulyasa, M.Pd sebagai berikut : “Dalam proses belajar di kelas guru menggunakan metode-metode dan pendekatan-pendekatan belajar agama yang lebih tepat guna dan berhasil guna tepat pada sasaran pembentukan nilai-nilai dan moral agama pai a peserta.7
8 Adapun diantara metode-metode tersebut yang sering digunakan dalam pembelajaran Qur'an-Hadis’ seperti, metode membaca, metode teijemah, metode ceramah, metode latihan, dan metode tanya jawab dan metode campuran.
Sebenamya metode-metode tersebut mempunyai kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan masing-masing.
Karena itu guru mempunyai hak untuk memahami secara kombinasi atau dengan kata lain guru menggunakan metode campuran, karena metode ini merupakan campuran dari unsur-unsur yang terdapat berbagai macam metode.
7 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan. Pustaka A1 Husna Barn, 2004. hal.35
Mulyasa, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Remaja Rosdakarya, Bandung,
2002:hal.l00.15 C. Kamampuan Membaca Al-Qur’an Kemampuan yang berasal dari kata “ narnpu” berarti kuasa, bisa atau sanggup melakukan sesuatu. Sedangkan kamampuan itu sendiri berarti kesanggupan, kekuatan atau kecakapan. Adapun kata membaca artinya ada bermacam-macam yang antara lain adalah melihat dan memahami dari isi sesuatu yang tertulis baik dengan lesan (ucapan) atau hanya dalam hati saja.
Membaca juga dapat diartikan mengeja atau melafalkan sesuatu yang tertulis, sedangkan yang dimamksud sesuatu yang tertulis yang di eja atau dilafalkan adalah Al-Qur’an.
Yang dimaksud Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan bagi yang membacanya merupakan suatu ibadah.
Dalam pembahasan ini Al-Qur’an adalah huruf arab bukan Al-Qur’an yangn telah di translitkan kedalam huruf latin. Hal ini sesuai dengan defmisi Al-Qur’an menurut istihah “
Al-Qur’an adalah kallamullah yang mengandung mu’jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang termaktub dalam mushaf- mushaf (lembaran-lembaran yang diberi jilid) yang disalin dengan jalan muntawatir yang membacanya bemilai ibadah.9
Jadi yang dimaksud dengan kemampuan baca Al-Qur’an dalam pembahasan ini yang tertulis dengan lafal aslinya yaitu dengan tulisan arab.
Kemampuan dalam mata pelajaran Al-Qur’an sebagaimana yang tercantum
9 Abdul Wadud, Lok Cit. him. 9
16 dalam kurikulum 2004 standar kompetensi Madrasah Tsanawiyah adalah sebagai berikut:
1. Mampu menerapkan kaidah ilmu Tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
2. Mampu memahami ayai-ayat Al-Qur’ar tentang akhlak terhadap ibu bapak dan sesama manusia. 10
D. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual yaitu suatu konsep belajar dan mengajar yang membantu guru dalam menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajaran dengan situasi yang nyata dan yang memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan sebagai anggota masyarakat dimana ia hidup atau dapat juga dikatakan bahwa pembelajaran konstekstual adalah pembelajaran yang situasi dan isinya khusus dan memberi kesempatan siswa dapat melakukan pemecahan masalah, latihan, dan tugas secara autentik.
Dengan demikian maka dapat menulis simpulkan bahwa pembelajaran konstekstual yang sering disebut Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah proses belajar mengajar yang erat kaitannya dengan pengalaman yang nyata.
Menurut Prof. Dr. A. Chaedar Alwasilah dalam bukunya yang beijudul Contextual Teaching & Learning menyebutkan bahwa “Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning) adalah
10 Departemen Agama R1 Lok Cit him. 5
17 salah satu topik hangat dalam dunia pendidikan saat ini. Anehnya, sejauh ini tidak ada panduan menyeluruh mengenai CTL, yang menjelaskan secara tepat apa CTL, dan mengapa metode itu berhasil11
Adapun unsur-unsur penting dalarn Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah sebagai berikut
1. Pembelajaran bermakna : pemahaman, relevasi dan penghargaan pribadi siswa bahwa dia berkepentingan terhadap isi pelajaranan dan pembelajaran di rasakan penting dan relevan dengan kehidupannya.
2. Penerapan pengetahuan : kemampuan untuk melihat bagaimana dan apa yang dipelajari, diterapkan dalam tatanan lain dan berfungsi pada masa sekarang dan yang akan datang.
3. Berpikir tingkat lebih tinggi : siswa dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu issu, atau memecahkan suatu masalah.
4. Kurikulum yang dikembangkan : berdasarkan standar isi pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar lokal, Negara bagian nasional, asosiasi, dan atau industn.
5. Responsive terhadap budaya pendidik harus memahami dan menghormati nilai-nilai keyakinan dan kebiasaan siswa, sesama rekan, pendidik dan masyarakat tempat mereka mendidik, berbagai macam budaya mempengaruhi pembelajaran. Paling tidak harus dipertimbangkan individu siswa, kelompok siswa, tatanan sekolah dan tatanan masyarakat yang lebih
11 A. Chaedar Alwasilah. Contextual Teaching & Learning. MLC. Bandung, 2007, hal 31
18 besar.
6. Penilaian autentik : pengunaan berbagai rnacam strategi penilaian yang secara valid, mencerminkan hasil belajar sesungguhnya yang diharapkan dari siswa.
Strategi ini dapat meliputi penilaian atas proyek dan kegiatan sisv'a, pengunaan fortofolio, publik, ceklis dan panduan pengamatan disamping memberikan kesempatan kepada siswa ikut aktif dalam menilai pembelajaran mereka sendiri dan pengunaan tiap-tiap penilaian untuk memperbaiki ketrampilan menulis mereka.
Hal ini disampaikan oleh D;:s. Ahmad Syaefudin (Kepala SMA Negeri
I Salatiga Tahun 2004) dalam pelatihan / Worl Shop KBK dan CTL guru Madrasah Tsanawiyah se {Coordinator Kelompok Kerja Madrasah (K3M) Kota / Kabupaten Magelang di Magelang pada Tahun 2004.
Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan sebuah system
yang menyeluruh yang terdiri dari bagian-bagian yang mana system yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan. )engan demikian maka hasilnya akan lebih baik dari pada hasil yang diberikan dengan bagian-bagian yang terpisah.
Adapun system CTL tersebut menurut A. Chaedar Alwasilali mencakup 8 komponen sebagai berikut:
1. Membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna
2. Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berarti 3. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri.
19
4. Bekerja sama.
5. Berfikir kritis dan kreatif.
6. Membantu individu untuk tumbuh dan be'kembang.
7. Mencapai standar yang tinggi.
i 8. Mengunakan penilaian yang autentik.
Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat penulis sampaikan bahwa pembelajaran kontekstual yang disebut dengan Contextual Teaching and
Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situas dunia nyata bagi siswa dapat mendorong (memotivasi) siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan mereka sehari-hari dalam lingkungan kel^rga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. 1
2
12 Ibid, hal 66
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Rcncana Penelitian
1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Reseach), dilaksanakan di MTs Negeri Ngablak kelas VIII D semester dua, tahun pelajaran 2007 / 2008.
Karena melihat adanya permasalahan yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam mata pelajaran Qur'an-Hadis’, oleh karena itu perlu adanya penyelesaian masalah tersebut.
2. Variabel yang diteliti.
Untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini ada beberapa faktor yang diselidiki. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut: a. Aktifitas siswa pada saat pembelajaran
b. Tanggapan siswa dalam proses pembelajaran
c. Nilai pre-test dan post-test Secara terperinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Perencanaan
b. Rancangan Tindakan
c. Tahap Pelaksanaan
d. Tahap Pemantauan
e. Refleksi
f. Siklus”13
13 STAIN Salatiga. Pedoman Penyusunan Proposal Penelitian, STAIN, Salatiga, 2008, hal.86
21
3. Rencana tindakan Penelitian ini, mengacu pada spiral penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat tahapan yang merupakan titik estafet dalam satu siklus. Empat tahapan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :14
Perencanaan SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan SIKLUS n p#lr,gamatan
» /
a. Siklus I
1) Persiapan Tindakan Mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan siswa dapat ditingkatkan dengan metode campuran.
a) Pada penelitian ini dengan kesepakatan guru dan peneliti akan dilaksanakan tehnik pertanyaan yang ditempelkan, pertanyaan-
Refleksi
14 Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. 2007. hal 16
22 pertanyaan di LKS (PR) untuk disampaikan di kelas dalam proses pembelajaran secara lesan.
b) Membuat kesepakatan bersama guru untuk menetapkan konsep yang akan diajarkan yaitu Q.S. A1 Baqaroh ayat 261 s/d 264 tentang sikap dermawan dan Hadiis tentang cinta kepada Allah dan hukum bacaan mad.
c) Merancang program pembelajaran yaitu meliputi, PR, soal-soal test, lembar angket kesiapan belajar siswa terhadap mata pelajaran Qur'an Hadist, LKS dan pembelajaran yang dilaksanakan.
d) Sebelum pelaksanaan pembelajaran, abservasi, penelitian dan guru bersama untuk menyamakan persepsi dan cara penggunaan lembar observasi. 2) Tindakan
Dalam tahap ini guru mengajarkan ayat-ayat tentang sabar dalam menghadapi musibah yaitu dalam A1 Qur'an surat A1 Baqaroh ayat 261 s/d 264, hadits tentang cinta kepada Allah dan hukum bacaan Mad dengan penerapan kontekstual.
3) Observasi Pengamatan (Observasi) dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dengan dipandu lembar observasi.
4) Refleksi Data yang diperoleh dari hasil observasi kemudian di diskusikan antara dcsen, peneliti dan guru untuk mengetahui:
23 a) Apakah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rancangan.
b) Kendala apa yang dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran.
c) Kemajuan belajar yang dicapai oleh.siswa.
d) Data dan cara pengumpulannya (1) Data
Data yang dicapai dalam penelitian ini meliputi: (a) Kesiapan belajar siswa (b) Tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan (c) Aktivitas siswa dikelas pada saat proses pembelajaran
(d) Kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran (2) Cara pengumpulan data
Tehnik pengumpulan data kesiapan belajar dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan yaitu dengan meminta siswa untuk mengisi angket kesiapan belajar siswa dan angket pembelajaran. Data-data tersebut kemudian dikumpulkan.
e) Indikator Kineija Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya kemampaan, pemahaman dan keterampilan siswa dalam mata pelajaran yang diajarkan.
b. Siklus II
1) Persiapan Tindakan Persiapan dilakukan oleh penehti dan guru dengan mempertimbangkan
24 hasil refleksi pada siklus I. 2) Tindakan
Tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan yang dikembangkan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
3) Observasi Observasi atau pengamatan tetap oleh observer yang sama dengan dipandu lembar observasi.
4) Refleksi Seluruh data baik data kualitatif maupun data kuantitatif yang diperoleh dianlisis dan diolah.
Hasil refleksi siklus II ini selanjutnya dibandingkan dengan hasil refleksi pada siklus I, apakah teijadi peningkatan siswa termasuk kendala yang dihadapi dulu siswa dan observer. Hasil refleksi ini selanjutnya dapat digunakan oleh guru untuk merancang program pembelajaran selanjutnya.
B. Deskripsi Pclaksanaan Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada minggu ke empat dan ke lima bulan
Maret tahun 2008 dan minggu pertama dan 1 edua pada bulan Mei tahun 2008, dengan pokok bahasan sikap dermawan yang terdapat pada Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 263 dan ayat 264. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
25
1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan-kegiatan seperti berikut in i: a. Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi tahap pembelajaran pada pokok bahasan sebelumnya yaitu tentang pahala bagi dermawan (Q.S Al-Baqarah ayat 261-262) yang dilakukan dan menunjukkan kelemahm, yaitu kurang ianeamya dalam bacaan dan hafalannya.
b. Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran c. Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana perbaikan pembelajaran sesuai dengan pol ok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian ini dilaksanakan.
d. Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi : 1) Buku Pelajaran Qur’an - Hadis’ untuk MTs
2) Kitab Al-Qur’an 3) Qur’an dan Terjemahannya
2. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menerapkan strategi pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu menggunakan metode pemberian tugas dengan penerapan pembelajaran kontekstual.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah ayat-ayat Al-Qur’an tentang sikap dermawan yaitu pada Al-Qur’an tentang sikap dermawan yaitu pada Al- Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 261 sampai dengan ayat 264. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi:
26 a. Melakukan pre-test tentang bacaan-bacaan dan hafalannya pada pokok bahasan sebelumnya (Q.S Al-Baqarah 261 s/d 262) siswa mengenal materi pelajaran. Adapun soal pre-test adalah sebagaimana terlampir
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/ langkah- langkah dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut:
1) Setelah salam dan doa siswa diberi tugas untuk menyiapkan buku pelajaran Qur’an Hadis’, membaca baik secara individu maupun secara klasikan Qur’an surat Al-Baqarah ayat 263 s/d ayat 264
2) Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang tata cara membacanya yang baik dan tentang isi kandungannya 3) Siswa diberi tugas untuk menyalin bacaan dan terjemahannya 4) Guru melaksanakan post-test (soal-soal post-test terlampir) dan memberikan tugas kepada siswa untuk membaca, menghafalkan dan mencari contoh-contoh yang sesuai dengan ayat-ayat Al- Qur’an yang dipelajarinya tersebut yaitu tentang berlaku dermawan baik yang dialaminya sendiri, keluarganya maupun yang teijadi dalam masyarakat sekitamya. 5) Saran-saran kepada siswa dan diakhiri dengan doa serta salam
3. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologik dan psikologik. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. “ I5
Metodologi Research, Andi, Yogyakarta, 1989, halaman 137.
15 Sutrisno Hadi.
27 Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keaktifan siswa/kegiatan siswa, maka observasi difokuskan pada situasi kelas untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran Qur’an Hadis’.
Dalam observasi/pengamatan ini peneliti menggunakan lembar observasi/pengamatan sebagai berikut: Tabel 1