KULIAH UMUM LAPORAN AKUTANBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN ANGGARAN 2012 - Repository IPDN
KULIAH UMUM LAPORAN AKUTANBILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN ANGGARAN 2012
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
KEPULAUAN ANAMBAS
Fernandes Simangunsong
SELAMAT DATANG PESERTA BIMBINGAN TEKNIS BAGI PIMPINAN PERANGKAT DAERAH DAN JAJARANNYA DALAM MEMAHAMI LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
Kesepakatan
BersamaSelamat… Pagi! Semangat… Pagi! PESERTA BIMTEK Luar…..Biasa Salam Kita
Biodata Narasumber
• Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
- Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
- NIP : 19770304 1995 11 1 001
- Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
- Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
- Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut- BANDUNG
- Email :
- HP: 08122445916
Dasar Hukum :
1. Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggara
negara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme
2. UU No. 28 Tahun 1999 penyelenggaraan negaraa
yang bersih danbebasdari korupsi, kolusi dan nepotisme
3. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
4. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan
pembangunan nasional5. UU No. 32 Tahun 2004 ttg. Pemerintahan Daerah
6. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 ttg. Percepatan
7. PP N0.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah.
8. Permendagri No. 13 Tahun 2006 ttg. Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah.
9. Permenpan No. 20/M.PAN/11/2008 ttg. Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama.
10.SE Menpan No. SE/31/M.PAN/12/2004 ttg.
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja.
11.Kepmenpan No. Kep/135/M.PAN/9/2004 ttg.
Pedoman Umum Evaluasi LAKIP.
12.Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 ttg.
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP
13.Permenpan dan RB No. 29 Tahun 2010 ttg. Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Lanjutan :Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Rencana Strategis
RPJM ck aRencana Kinerja
b Tahunan ed e Rencana Kerja F dan Anggaran (RKA ) ePenetapan
cKinerja
n(Performance
a Agreement) Contract/ rm fo
Kinerja
er
Aktual
PLaporan LAKIP pertanggungjawaban
KONDISI EXISTING DI KEP. ANAMBAS
RPJMD KAB. KEP. ANAMBAS
1. Peraturan Bupati Kep. Anambas No. 18
Tahun 2010 ttg Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Kepulauan
Anambas 2011-2015 2. Peraturan Daerah Kab. Kep. Anambas No.
8 Tahun 2011 ttg Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Kepulauan
Anambas 2011-2015VISI :
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten
Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju,
Misi RPJMD Kab. Kep.
Anambas
1. Mendorong terciptanya pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang merata diseluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang akan menumbuhkan kegiatan pembangunan pulau- pulau kecil dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan terpadu.2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.
3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia
Kabupaten Kepulauan Anambas agar memiliki kemampuan yang diakui, trampil dan berakhlak mulia.
4. Menciptakan aparatur pemerintah daerah
Kabupaten Kepulauan Anambas yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakatTujuan (Misi 1)
1. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau;
2. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
kerakyatan yang merata dan sesuai dengan zonasi dan potensi wilayah;
3. Meningkatkan pasokan energi untuk mendukung
aktivitas Perekonomian;4. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan;
5. Meningkatkan investasi pada usaha-usaha yang berbasis
sumber daya alam dan pengolahannya;6. Menjaga fungsi-fungsi lingkungan hidup;
7. Meningkatkan tingkat pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya kelautan dan perikanan;
8. Mengoptimalkan potensi wisata yang berbasis sumber
daya alam dan budaya setempat;
9. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha mikro,
kecil, dan menengah khususnya pada sektor perikananTujuan (Misi 2)
11.Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap layanan kesehatan;
12.Menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan sesuai kebutuhan, minat, dan bakat;
13.Meningkatkan tingkat pendidikan formal masyarakat;
14.Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
15.Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah;
16.Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap
Tujuan (Misi 3)
19.Meningkatkan keterampilan dan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil,dan menengah;
20.Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan produktivitas petani dan nelayan;
21.Menyelenggarakan pendidikan nonformal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
22.Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pencari kerja.
Tujuan (Misi 4)
23.Mengoptimalkan tingkat pelayanan masyarakat oleh aparatur pemerintah daerah;
24.Mewujudkan sumber daya aparatur daerah yang berkualitas;
25.Mewujudkan pemerintah yang bersih;
26.Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah;
27.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan Daerah;
28.Memperkuat kelembagaan-kelembagaan masyarakat;
29.Meningkatkan kualitas komunikasi dan
Tujuan (Misi 5)
30.Meningkatkan aktivitas keagamaan;
31.Meningkatkan aktivitas budaya Melayu;
32.Meningkatkan kualitas moral generasi muda.
Sasaran (Tujuan 1)
1. Meningkatnya jumlah orang dan barang yang melalui pelabuhan sebesar 50% pada 2015
2. Terbangun dan beroperasinya paling kurang satu (1) bandara perintis pada 2013
3. Terbangun dan beroperasinya jembatan antar pulau Coverage area telekomunikasi seluler mencapai 100% pada 2013
4. Terbangunnya port of entry dengan fungsi
Custom, Immigration,Quarantine, and Port (CIQP)
Sasaran (Tujuan 2)
5. Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015
dengan industri mikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu faktor pendorong.
6. Optimalnya Tarempa sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW) dengan infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsi utamanyanya sebagai pusat kegiatan perdagangan, sentra produksi perikanan dan perkebunan, pengolahan perikanan, kawasan pariwisata, dan simpul transportasi laut skala nasional.
7. Optimalnya Letung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
dengan8. infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya
sebagai pusat produksi perikanan dan perkebunan, koleksi, distribusi, dan pengolahan hasil perikanan, pusat pengembangan pertanian, kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara skala regional.Sasaran (Tujuan 3)
10.Terpenuhinya seluruh kebutuhan daya listrik industri dan rumah tangga tahun 2015.
11.Adanya SPDN untuk aktivitas usaha nelayan.
Sasaran (Tujuan 4)
12.Terbangunnya infrastruktur simbol-simbol negara dan kabupaten di lima pulau terluar.
13.Disepakatinya perbatasan definitif antara Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten
Sasaran (Tujuan 5)
14.Meningkatnya nilai investasi berskala nasional, baik dari Penanaman
15.Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) paling kurang 5% setiap tahun.
16.Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja PMA/PMDN.
17.Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber daya alam.
18.Terbangunnya destinasi wisata bahari sekurang-kurangnya di satu pulau tidak berpenghuni.
Sasaran (Tujuan 6)
19.Terkuranginya praktek-praktek
penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
20.Ditetapkannya kawasan-kawasan hutan
lindung, suaka alam, suaka alam laut, cagar alam, dan DPL (Daerah Perlindungan Laut) di tahun 2012.
21.Tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai guna mendukung rehabilitasiSasaran (Tujuan 7 )
23.Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasarana perikanan tangkap.
24.Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasarana marikultur.
25.Meningkatnya peran pemerintah daerah dengan instansi vertikallainnya dalam Bakorla
Sasaran (Tujuan 8 )
26.Adanya budaya setempat yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah.
27.Meningkatnya jumlah grup kesenian yang aktif.
28.Jumlah wisatawan (mancanegara dan nusantara) meningkat sebesar 20% pada 2015.
Sasaran (Tujuan 9)
29.Tersedianya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah .
30.Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dan cakupan pasar.
31.Meningkatnya volume ekspor produk UMKM ke negara-negara tetangga.
32.Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan jaringan produksi dan pemasaran
Sasaran (Tujuan 10)
33.Terbentuknya BUMD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2012
34.Terselesaikannya persoalan aset BUMD antara pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas
Sasaran (Tujuan 11) 36.Meningkatnya Angka Harapan Hidup.
37. Terbangunnya satu RSUD Tipe C.
38.Meningkatnya Puskesmas menjadi Puskesmas
Perawatan.39.Meningkatnya Pustu menjadi Puskesmas.
40.Status gizi buruk pada balita <2% di 2015.
41.Status gizi kurang pada balita <1% di 2015
Sasaran (Tujuan 12)
42. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga di 26 pulau yang berpenghuni.
Sasaran (Tujuan 13) 43.Meningkatnya rata-rata lama sekolah.
Sasaran (Tujuan 14)
45.Jumlah tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 paling kurang 50% pada 2015.
46.Meningkatnya kualifikasi tenaga kependidikan sebagai pengawas
Sasaran (Tujuan 15)
47.Meningkatnya jumlah sekolah dengan kondisi bangunan baik.
48.Terjaganya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah yang memadai
Sasaran (Tujuan 16)
49. Meningkatnya penggunaan internet oleh
Sasaran (Tujuan 17)
50.Terbangun dan terjaganya catchment area di 26 pulau berpenghuni.
51.Meningkatnya persentase penduduk berakses air minum.
Sasaran (Tujuan 18)
52. Terbangun dan beroperasinya Tempat Pengolahan
Sampah Terpadu (TPST) paling kurang di Pulau Siantan, Palmatak, dan Letung pada tahun 2013
53. Meningkatnya volume sampah terangkut ke Tempat
Pemrosesan Akhir (TPA)
54. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam
pengurangan timbulan sampah rumah tangga Sasaran (Tujuan 19)55.Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dan cakupan pasar.
Sasaran (Tujuan 20)
57.Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (dengan migas) paling kurang sebesar 20% pada 2015.
58.Meningkatnya Indeks Swasembada.
59.Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang usaha petani dan nelayan.
60.Adanya kelembagaan pemerintah daerah yang menangani penyuluhan dan pembinaan petani dan nelayan pada tahun 2012.
Sasaran (Tujuan 21) 61.Meningkatnya angka melek huruf.
62.Meningkatnya jumlah peserta PAUD
Sasaran (Tujuan 22)
63. Menurunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,0-6,0% pada 2015.
Sasaran (Tujuan 23)
64.Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap
pelayanan publik paling kurang berkategori “baik” dengan nilai indeks > 3,00.
65.Terbangun dan tersedianya sarana dan prasarana
perkantoran yang memadai pada tahun 2013 Sasaran (Tujuan 24)66. Paling kurang 90% sasaran lima tahun pembangunan daerah dalam RPJM tercapai pada 2015.
67. Paling kurang 90% sasaran tahunan pembangunan
daerah dalam RPJM tercapai setiap tahun pada periode
2011-2015.68. Nilai efektivitas dan efisiensi kerja dari hasil analisis
Sasaran (Tujuan 25)
71.Opini pengelolaan keuangan daerah paling kurang adalah "Wajar Dengan Pengecualian".
72.Tidak adanya (zero incident) kasus-kasus penyalahgunaan wewenang dan jabatan.
Sasaran (Tujuan 26)
73.Tersedianya basis data dan informasi yang valid dan termutakhirkan setiap tahun.
74.Adanya konsistensi antar dokumen perencanaan kabupaten (RPJP, RPJM, Renstra SKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW).
Sasaran (Tujuan 27)
75.Partisipasi Rukun Warga (RW) dalam Musrenbang
Desa/Kelurahan mencapai 100% setiap tahunnya.
76.Partisipasi desa/kelurahan dalam Musrenbang
Kecamatan mencapai 100% setiap tahunnya.
77.Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang
desa/kelurahan terakomodir dalam RKPD.
78.Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang
kecamatan 79.terakomodir dalam RKPDSasaran (Tujuan 28) 80.Meningkatnya jumlah LSM yang aktif.
81.Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dan PKK paling kurang 10% setiap tahun
Sasaran (Tujuan 29)
82.Adanya media sosialisasi rencana dan program-program pembangunan daerah.
83.Adanya media yang efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan.
Sasaran (Tujuan 30)
84.Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan.
85.Meningkatnya angka melek Al-Quran.
Sasaran (Tujuan 31)
86.Meningkatnya jumlah grup kesenian Melayu yang aktif.
87.Adanya event-event budaya Melayu secara rutin setiap tahun.
88.Adanya budaya Melayu yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah.
Sasaran (Tujuan 32)
89.Tersedianya media bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan minat.
90.Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif.
91.Adanya event-event kepemudaan secara rutin
ENVISIONING THE FUTURE ENVISIONING THE FUTURE Fokus Penciptaan Nilai Tambah
Membangun VISI Kedepan
ENVISIONING THE FUTURE
KONDISI MENUJU VISI 1 MISI (Upaya menuju Visi)
TUJUAN (VISI)
Kebijakan TERCAPAI? Meskipun sudah dibungkus dengan Perencanaan Tata
KONDISI MENUJU VISI 2 MISI (Upaya menuju Visi)
TUJUAN (VISI) TERCAPAI ! KEBIJAKAN Jabaran visi dan misi, tujuan, skenario makro, langkah strategis, program, dan
Abstrak Visi Daerah Visi Pemerintah Daerah Visi Perangkat Daerah Kongkret & Terukur Hierarkhi Visi Daerah
Ciri Visi yang Baik : Spesifik (specific) Sederhana (simple) Terikat Waktu (time-bound)
Mungkin untuk dicapai (achieveable)
Terukur (measurable)
MPR MPR
jawab
TanggungPemerintah Pengawasan Pemerintah DPR Pusat DPR Bin Was Pusat
Bin jawab Tanggung Pemerintah DPRD Pemerintah DPRD Propinsi Propinsi Bin Propinsi Propinsi Was
jawab Tanggung
Pemerintah DPRD Pemerintah DPRD Kab./Kota Kab./Kota Kab./Kota Kab./Kota Pemerintah Bin Was Pemerintah RAKYAT
Kecamatan Tanggung Kecamatan jawab
Pemerintah Pemerintah BPD BPD Desa Desa
Gambar : Model Orbitasi Pemerintahan Visi Misi Kegiatan Program
Tujuan Strategi
Visi Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program KINERJA PRIMA
Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program (mengacu struktur UU No.25/2004)
Kebingunan
X Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program Visi
X Frustrasi Tujuan Strategi Kebijakan Program Tidak Terarah
Visi Misi
X Strategi Kebijakan Program Visi Misi Tujuan
Tidak Efektif
X Kebijakan Program Strategi Program
Salah Langkah
X Visi Misi Tujuan Kebijakan
Tidak Efisien Strategi Visi Misi Tujuan
Keselarasan dalam Perencanaan Strategis
VISI MISI O P TUJUAN E R S A U S K
STRATEGI
IO N FO A L KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
KAITAN ANTARA VISI DAERAH KAB/KOTA,
PROPINSI DENGAN VISI NASIONAL ? ? PROPENAS
RENSTRA NASIONAL RENSTRA NASIONAL RENSTRADA PROPINSI RENSTRADA PROPINSI RENSTRA KAB./KOTA RENSTRA KAB./KOTA
PROPENAS PROPEDA PROPINSI PROPEDA PROPINSI
PROPEDA KAB./KOTA PROPEDA KAB./KOTA
Pemda DPRD POLA POLA DARI ATAS KE BAWAH DARI BAWAH KE ATAS
? ? VISI NASIONAL VISI NASIONAL
VISI DAERAH KAB./KOTA TAP MPR RI NO. VII/MPR/2001 Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara Uu NO.
17 TAHUN 2007 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR TAP MPR RI NO. VII/MPR/2001 Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara Uu NO.
17 TAHUN 2007 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
VISI DAERAH PROPINSI
VISI DAERAH PROPINSI
? Seluruh Dunia dan di wilayah manapun di ujung dunia tujuannya pasti satu yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sehingga Visi dan misi harus disusun sesuai dengan Kondisi Masyarakat dan Kekuaatan Bisnis Utama yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan pemerintahan.
Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Visi Daerah Kontributor PDRB Terbesar 1) 2) 3) Mata Pencarian Penduduk Terbanyak 1) 2) 3) Penetapan Bisnis Inti (Core Business)
Susun Visi Keunggulan yang di- Rencanakan di masa Mendatang : 1) Sumber daya alam 2)Sumber daya buatan 3) Sumber daya budaya
Hubungan antara RPJPD dan RPJMD UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah: Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman kapada RPJP daerah.
UU No.25/2004 tentang SPPN
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.RPJPD RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD
Hubungan RPJMD dan RKPD
Pasal 150 UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah.“RKPD merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada rencana kerja Pemerintah”
Pasal 5 UU No.25/2004 Tentang SPPN RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,
memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,
rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung olehpernerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
RPJMD s.d P1 K1 K6 M1 P2 K1
,
P3 K1 K2
V s.d
P1 K1 K4 M2 , a = VM1P1K1 : indikator-indikator untuk bisa melihat K1 bisa mencapai V P2 K1 K2 dimensi waktu ( Input-Output-Hasil) Pelaksanaan dan pengendalian K2 s.d K3 = KEGIATAN RUTIN K1 , K1 , K1 = KEGIATAN PEMBANGUNAN t1 t+4 t t+1 t+2 monev Matrik Penyusunan Renstra SKPD Kab ……… Tahun …..
SKPD : ……………………………… Tujuan Sasaran (Dalam 5 Tahun) Kegiatan Sasaran Tahunan Transisi Program 1 2 3 4 5
Kegagalan Perencanaan (1) Kegagalan Perencanaan (1)
1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:
informasinya kurang lengkap, metodologinya belum dikuasai, perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan- pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
Kegagalan Perencanaan (2) Kegagalan Perencanaan (2)
2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya. aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten, masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.
Kegagalan Perencanaan (3) Kegagalan Perencanaan (3)
3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.
Misalnya, orientasi
semata-mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan. Dengan demikian,
yang keliru bukan semata-mata perencanaannya,
Kegagalan Perencanaan (4) Kegagalan Perencanaan (4)
4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.
Perencanaan di sini tidak memberikan
kesempatan berkembangnya prakarsa
individu dan pengembangan kapasitas
serta potensi masyarakat secara penuh.
Sistem ini bertentangan dengan hukum
penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
Perencanaan seperti inilah yang disebut
sebagai sistem perencanaan terpusat
(centrally planned system).Bias-bias dalam
Perencanaan yang Ideal
Perencanaan yang Ideal
- Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
- Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
- Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
- Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).
Dokumen yang Digunakan dalam Sistem AKIP 2008 2009 2005
2007 2006 Rencana Strategis 2005-2009
Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja
2005 2006 2007 2008 2009Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja
2005 2006 2007 2008 2009Perencanaan Kinerja Tahunan
Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan
proses penyusunan Rencana Kinerja
sebagai penjabaran dari Sasaran dan
Program yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis, yang akan dilaksanakanoleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan
Kegiatan Utama Penyusunan Rencana Kinerja
Menetapkan target indikator sasaran
- Merumuskan kegiatan
- Merumuskan indikator kegiatan
- Merumuskan satuan setiap indikator
- kegiatan Menetapkan target setiap indikator
- pada kegiatan
SASARAN PROG- RAM KEGIATAN KET URAIAN
INDIKTOR KINERJA TARGET URAIAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9 Form RS Form RKT
Hakekat Penetapan Kinerja
Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen- yang merepresentasikan tekad dan janji untuk
mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu satu tahun Penetapan Kinerja merupakan kesepakatan antara
- pengemban tugas (penerima amanah) dengan atasannya (pemberi amanah) Penetapan Kinerja merupakan ikhtisar Rencana •
Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya.
Realisasi Penetapan Kinerja dilaporkan dalam Laporan
Isi Penetapan Kinerja
- Penetapan Kinerja memuat:
a. Pernyataan Penetapan Kinerja Aparatur;
b. Lampiran yang berisi :
- Program-Program Utama;
- Sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome); Ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa:
- Indikator Kinerja Output dan atau Outcome;
- – – Rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator;
- Anggaran untuk setiap Program Utama.
Nama
CONTOH PERNYATAAN PENETAPAN
pemerintah instansi
KINERJA KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
Nama unit kerja PENETAPAN KINERJA menyampaikan yang DEPUTI BIDANG AKUNTABILITAS APARATUR Kinerja Penetapan Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada Pernyataan tahun 2007 sebagaimana daftar terlampir. mewujudkan untuk Rencana kinerja yang telah ditetapkan ini merupakan tolok ukur keberhasilan suatu kinerja tertentu organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada Pejabat atasan yang menyetujui akhir tahun anggaran 2007. diwujudkan yang akan tingkat kinerja
Jakarta, Januari 2007 dibuatnya tanggal Tempat dan Menyetujui, Pendayagunaan Aparatur Negara Menteri Negara kerja yang Pimpinan unit Akuntabilitas Aparatur Deputi Bidang Kinerja Penetapan pernyataan memberikan
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2007
LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DEPUTI BIDANG AKUNTABILITAS APARATURKEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
PROGRAM UTAMA SASARAN IK OUTPUT IK OUTCOME ANGGARAN URAIAN TARGET URAIAN TARGET1 2 3 4 5 6 7 Pengawasan dan akuntabilitas Terwujudnya sistem AKIP yg efektif Jumlah seminar yg diselenggarakan 2 kali % IP yg menyerahkan Penetapan Kinerja 60% 1.761 juta Jumlah kebijakan di bidang akuntabilitas kinerja yg diterbitkan 1 set % IP yg menerapkan SAKIP yg ‘baik’ 40% Jumlah modul yg disusun 2 modul % IP yg menyerahkan LAKIP tepat waktu 50% Tahapan Penyusunan Penetapan Kinerja Rencana Rencana Kinerja RPJM
Tahunan Strategis Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Penetapan Kinerja Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA/ DASK/DPA)
Kinerja Aktual
Indikator Kinerja Untuk Mengukur Keberhasilan Tujuan Tujuan Keberhasilan Strategis Strategis organisasi Indikator Sasaran Sasaran dalam mencapai Strategis Kinerja Strategis tujuan/sasaran untuk memenuhi Kebijakan Kebijakan visi/misi dapat diukur dan Program Program dimonitor secara langsung
PENGERTIAN KINERJA Kebiasaan selama ini, kita
menganggap sudah berkinerja apabila telah:
- -
menghabiskan dana yang disediakan
-melaksanakan kegiatan. -menghasilkan produk.