KULIAH UMUM LAPORAN AKUTANBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN ANGGARAN 2012 - Repository IPDN

  KULIAH UMUM LAPORAN AKUTANBILITAS KINERJA

  INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

KEPULAUAN ANAMBAS

  

Fernandes Simangunsong

  SELAMAT DATANG PESERTA BIMBINGAN TEKNIS BAGI PIMPINAN PERANGKAT DAERAH DAN JAJARANNYA DALAM MEMAHAMI LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

  

Kesepakatan

Bersama

  Selamat… Pagi! Semangat… Pagi! PESERTA BIMTEK Luar…..Biasa Salam Kita

  

Biodata Narasumber

  • • Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

  • Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
  • NIP : 19770304 1995 11 1 001
  • Jabatan : Dosen Fungsional (Lektor Kepala)
  • Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)
  • Instansi : Kampus IPDN Jatinangor • Alamat : Komp. Singgasana Pradana Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut- BANDUNG
  • Email :

  

  • HP: 08122445916

  Dasar Hukum :

  

1. Tap MPR RI No XI/MPR/1998 tentang penyelenggara

negara yang bersih, dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme

  

2. UU No. 28 Tahun 1999 penyelenggaraan negaraa

yang bersih danbebasdari korupsi, kolusi dan nepotisme

  

3. Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

  

4. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan

pembangunan nasional

  5. UU No. 32 Tahun 2004 ttg. Pemerintahan Daerah

  

6. Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2004 ttg. Percepatan

  

7. PP N0.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah.

  

8. Permendagri No. 13 Tahun 2006 ttg. Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

  

9. Permenpan No. 20/M.PAN/11/2008 ttg. Petunjuk

Penyusunan Indikator Kinerja Utama.

  

10.SE Menpan No. SE/31/M.PAN/12/2004 ttg.

  Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja.

  

11.Kepmenpan No. Kep/135/M.PAN/9/2004 ttg.

  Pedoman Umum Evaluasi LAKIP.

  

12.Keputusan Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 ttg.

  Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP

  

13.Permenpan dan RB No. 29 Tahun 2010 ttg. Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Lanjutan :

  Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Rencana Strategis

RPJM ck a

Rencana Kinerja

b Tahunan ed e Rencana Kerja F dan Anggaran (RKA ) e

Penetapan

c

Kinerja

n

(Performance

a Agreement) Contract/ rm fo

  

Kinerja

er

  

Aktual

P

  Laporan LAKIP pertanggungjawaban

KONDISI EXISTING DI KEP. ANAMBAS

  RPJMD KAB. KEP. ANAMBAS

1. Peraturan Bupati Kep. Anambas No. 18

  

Tahun 2010 ttg Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten Kepulauan

Anambas 2011-2015 2. Peraturan Daerah Kab. Kep. Anambas No.

  

8 Tahun 2011 ttg Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten Kepulauan

Anambas 2011-2015

  VISI :

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten

Kepulauan Anambas yang Sejahtera, Maju,

  

Misi RPJMD Kab. Kep.

  Anambas

  

1. Mendorong terciptanya pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang merata diseluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang akan menumbuhkan kegiatan pembangunan pulau- pulau kecil dan pengelolaan sumber daya alam secara optimal dan terpadu.

2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas.

  

3. Meningkatkan mutu sumber daya manusia

Kabupaten Kepulauan Anambas agar memiliki kemampuan yang diakui, trampil dan berakhlak mulia.

  

4. Menciptakan aparatur pemerintah daerah

Kabupaten Kepulauan Anambas yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat

  Tujuan (Misi 1)

  1. Meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas pulau-pulau;

  

2. Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi

kerakyatan yang merata dan sesuai dengan zonasi dan potensi wilayah;

  

3. Meningkatkan pasokan energi untuk mendukung

aktivitas Perekonomian;

  4. Meningkatkan pembangunan kawasan perbatasan;

  

5. Meningkatkan investasi pada usaha-usaha yang berbasis

sumber daya alam dan pengolahannya;

  6. Menjaga fungsi-fungsi lingkungan hidup;

  

7. Meningkatkan tingkat pemanfaatan dan pengelolaan

sumber daya kelautan dan perikanan;

  

8. Mengoptimalkan potensi wisata yang berbasis sumber

daya alam dan budaya setempat;

  

9. Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha mikro,

kecil, dan menengah khususnya pada sektor perikanan

  Tujuan (Misi 2)

  11.Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap layanan kesehatan;

  12.Menyediakan sarana dan prasarana olahraga yang memadai dan sesuai kebutuhan, minat, dan bakat;

  13.Meningkatkan tingkat pendidikan formal masyarakat;

  14.Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;

  15.Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah;

  16.Meningkatkan aksesibilitas penduduk terhadap

  Tujuan (Misi 3)

  19.Meningkatkan keterampilan dan produktivitas pelaku usaha mikro, kecil,dan menengah;

  20.Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan produktivitas petani dan nelayan;

  21.Menyelenggarakan pendidikan nonformal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

  22.Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pencari kerja.

  Tujuan (Misi 4)

  23.Mengoptimalkan tingkat pelayanan masyarakat oleh aparatur pemerintah daerah;

  24.Mewujudkan sumber daya aparatur daerah yang berkualitas;

  25.Mewujudkan pemerintah yang bersih;

  26.Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah;

  27.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan Daerah;

  28.Memperkuat kelembagaan-kelembagaan masyarakat;

  29.Meningkatkan kualitas komunikasi dan

  Tujuan (Misi 5)

  30.Meningkatkan aktivitas keagamaan;

  

31.Meningkatkan aktivitas budaya Melayu;

  32.Meningkatkan kualitas moral generasi muda.

  Sasaran (Tujuan 1)

  1. Meningkatnya jumlah orang dan barang yang melalui pelabuhan sebesar 50% pada 2015

  2. Terbangun dan beroperasinya paling kurang satu (1) bandara perintis pada 2013

  3. Terbangun dan beroperasinya jembatan antar pulau Coverage area telekomunikasi seluler mencapai 100% pada 2013

  4. Terbangunnya port of entry dengan fungsi

  Custom, Immigration,Quarantine, and Port (CIQP)

  Sasaran (Tujuan 2)

  

5. Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,0-7,7% pada 2015

dengan industri mikro, kecil, dan menengah sebagai salah satu faktor pendorong.

  

6. Optimalnya Tarempa sebagai Pusat Kegiatan Wilayah

(PKW) dengan infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsi utamanyanya sebagai pusat kegiatan perdagangan, sentra produksi perikanan dan perkebunan, pengolahan perikanan, kawasan pariwisata, dan simpul transportasi laut skala nasional.

  

7. Optimalnya Letung sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

dengan

8. infrastruktur yang memadai untuk mendukung fungsinya

sebagai pusat produksi perikanan dan perkebunan, koleksi, distribusi, dan pengolahan hasil perikanan, pusat pengembangan pertanian, kawasan pariwisata, dan simpul pelayanan transportasi laut dan udara skala regional.

  Sasaran (Tujuan 3)

  10.Terpenuhinya seluruh kebutuhan daya listrik industri dan rumah tangga tahun 2015.

  11.Adanya SPDN untuk aktivitas usaha nelayan.

  Sasaran (Tujuan 4)

  12.Terbangunnya infrastruktur simbol-simbol negara dan kabupaten di lima pulau terluar.

  13.Disepakatinya perbatasan definitif antara Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten

  Sasaran (Tujuan 5)

  14.Meningkatnya nilai investasi berskala nasional, baik dari Penanaman

  15.Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) paling kurang 5% setiap tahun.

  16.Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja PMA/PMDN.

  17.Meningkatnya jumlah dan jenis industri-industri pengolahan sumber daya alam.

  18.Terbangunnya destinasi wisata bahari sekurang-kurangnya di satu pulau tidak berpenghuni.

  Sasaran (Tujuan 6)

  

19.Terkuranginya praktek-praktek

penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

  

20.Ditetapkannya kawasan-kawasan hutan

lindung, suaka alam, suaka alam laut, cagar alam, dan DPL (Daerah Perlindungan Laut) di tahun 2012.

  

21.Tersedianya sarana dan prasarana yang

memadai guna mendukung rehabilitasi

  Sasaran (Tujuan 7 )

  23.Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasarana perikanan tangkap.

  24.Meningkatnya kemampuan sumber daya manusia dan kapasitas sarana/prasarana marikultur.

  25.Meningkatnya peran pemerintah daerah dengan instansi vertikallainnya dalam Bakorla

  

Sasaran (Tujuan 8 )

  26.Adanya budaya setempat yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah.

  27.Meningkatnya jumlah grup kesenian yang aktif.

  28.Jumlah wisatawan (mancanegara dan nusantara) meningkat sebesar 20% pada 2015.

  Sasaran (Tujuan 9)

  29.Tersedianya akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah .

  30.Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dan cakupan pasar.

  31.Meningkatnya volume ekspor produk UMKM ke negara-negara tetangga.

  32.Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menguatkan jaringan produksi dan pemasaran

  

Sasaran (Tujuan 10)

  33.Terbentuknya BUMD Kabupaten Kepulauan Anambas pada tahun 2012

  34.Terselesaikannya persoalan aset BUMD antara pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas

  Sasaran (Tujuan 11) 36.Meningkatnya Angka Harapan Hidup.

  37. Terbangunnya satu RSUD Tipe C.

  

38.Meningkatnya Puskesmas menjadi Puskesmas

Perawatan.

  39.Meningkatnya Pustu menjadi Puskesmas.

  40.Status gizi buruk pada balita <2% di 2015.

  41.Status gizi kurang pada balita <1% di 2015

Sasaran (Tujuan 12)

  42. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga di 26 pulau yang berpenghuni.

  Sasaran (Tujuan 13) 43.Meningkatnya rata-rata lama sekolah.

  Sasaran (Tujuan 14)

  45.Jumlah tenaga pendidik berkualifikasi S1/D4 paling kurang 50% pada 2015.

  46.Meningkatnya kualifikasi tenaga kependidikan sebagai pengawas

  

Sasaran (Tujuan 15)

  47.Meningkatnya jumlah sekolah dengan kondisi bangunan baik.

  48.Terjaganya rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah yang memadai

  Sasaran (Tujuan 16)

  49. Meningkatnya penggunaan internet oleh

  Sasaran (Tujuan 17)

  50.Terbangun dan terjaganya catchment area di 26 pulau berpenghuni.

  51.Meningkatnya persentase penduduk berakses air minum.

  

Sasaran (Tujuan 18)

  

52. Terbangun dan beroperasinya Tempat Pengolahan

Sampah Terpadu (TPST) paling kurang di Pulau Siantan, Palmatak, dan Letung pada tahun 2013

  

53. Meningkatnya volume sampah terangkut ke Tempat

Pemrosesan Akhir (TPA)

  

54. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam

pengurangan timbulan sampah rumah tangga Sasaran (Tujuan 19)

55.Tersertifikasinya produk yang dihasilkan UMKM untuk meningkatkan nilai jual dan cakupan pasar.

  Sasaran (Tujuan 20)

  57.Meningkatnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (dengan migas) paling kurang sebesar 20% pada 2015.

  58.Meningkatnya Indeks Swasembada.

  59.Dimanfaatkannya teknologi informasi untuk menunjang usaha petani dan nelayan.

  60.Adanya kelembagaan pemerintah daerah yang menangani penyuluhan dan pembinaan petani dan nelayan pada tahun 2012.

  Sasaran (Tujuan 21) 61.Meningkatnya angka melek huruf.

  62.Meningkatnya jumlah peserta PAUD

  Sasaran (Tujuan 22)

  63. Menurunnya tingkat pengangguran menjadi sebesar 5,0-6,0% pada 2015.

  

Sasaran (Tujuan 23)

  

64.Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap

pelayanan publik paling kurang berkategori “baik” dengan nilai indeks > 3,00.

  

65.Terbangun dan tersedianya sarana dan prasarana

perkantoran yang memadai pada tahun 2013 Sasaran (Tujuan 24)

  66. Paling kurang 90% sasaran lima tahun pembangunan daerah dalam RPJM tercapai pada 2015.

  67. Paling kurang 90% sasaran tahunan pembangunan

daerah dalam RPJM tercapai setiap tahun pada periode

2011-2015.

  68. Nilai efektivitas dan efisiensi kerja dari hasil analisis

  Sasaran (Tujuan 25)

  71.Opini pengelolaan keuangan daerah paling kurang adalah "Wajar Dengan Pengecualian".

  72.Tidak adanya (zero incident) kasus-kasus penyalahgunaan wewenang dan jabatan.

  Sasaran (Tujuan 26)

  73.Tersedianya basis data dan informasi yang valid dan termutakhirkan setiap tahun.

  74.Adanya konsistensi antar dokumen perencanaan kabupaten (RPJP, RPJM, Renstra SKPD, RKPD, Renja-SKPD, RTRW).

  Sasaran (Tujuan 27)

  

75.Partisipasi Rukun Warga (RW) dalam Musrenbang

Desa/Kelurahan mencapai 100% setiap tahunnya.

  

76.Partisipasi desa/kelurahan dalam Musrenbang

Kecamatan mencapai 100% setiap tahunnya.

  

77.Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang

desa/kelurahan terakomodir dalam RKPD.

  

78.Paling kurang sebagian usulan hasil musrenbang

kecamatan 79.terakomodir dalam RKPD

  Sasaran (Tujuan 28) 80.Meningkatnya jumlah LSM yang aktif.

  81.Meningkatnya rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dan PKK paling kurang 10% setiap tahun

  Sasaran (Tujuan 29)

  82.Adanya media sosialisasi rencana dan program-program pembangunan daerah.

  83.Adanya media yang efektif bagi masyarakat untuk menyampaikan kritik dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan.

  Sasaran (Tujuan 30)

  84.Meningkatnya aktivitas kelompok-kelompok keagamaan.

  85.Meningkatnya angka melek Al-Quran.

  Sasaran (Tujuan 31)

  86.Meningkatnya jumlah grup kesenian Melayu yang aktif.

  87.Adanya event-event budaya Melayu secara rutin setiap tahun.

  88.Adanya budaya Melayu yang menjadi obyek wisata dan identitas daerah.

  Sasaran (Tujuan 32)

  89.Tersedianya media bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan minat.

  90.Meningkatnya jumlah organisasi kepemudaan yang aktif.

  91.Adanya event-event kepemudaan secara rutin

  ENVISIONING THE FUTURE ENVISIONING THE FUTURE Fokus Penciptaan Nilai Tambah

  

Membangun VISI Kedepan

ENVISIONING THE FUTURE

  KONDISI MENUJU VISI 1 MISI (Upaya menuju Visi)

TUJUAN (VISI)

  Kebijakan TERCAPAI? Meskipun sudah dibungkus dengan Perencanaan Tata

  KONDISI MENUJU VISI 2 MISI (Upaya menuju Visi)

  TUJUAN (VISI) TERCAPAI ! KEBIJAKAN Jabaran visi dan misi, tujuan, skenario makro, langkah strategis, program, dan

  Abstrak Visi Daerah Visi Pemerintah Daerah Visi Perangkat Daerah Kongkret & Terukur Hierarkhi Visi Daerah

  Ciri Visi yang Baik :Spesifik (specific)Sederhana (simple)Terikat Waktu (time-bound)

Mungkin untuk dicapai (achieveable)

Terukur (measurable)

       

  MPR MPR

   

jawab

Tanggung

  Pemerintah Pengawasan Pemerintah DPR Pusat DPR Bin Was Pusat

   Binjawab Tanggung Pemerintah DPRD Pemerintah DPRD Propinsi Propinsi Bin Propinsi Propinsi Was

    jawab Tanggung

  Pemerintah DPRD Pemerintah DPRD Kab./Kota Kab./Kota Kab./Kota Kab./Kota Pemerintah Bin Was Pemerintah RAKYAT

   

  Kecamatan Tanggung Kecamatan jawab

  Pemerintah Pemerintah BPD BPD Desa Desa

Gambar : Model Orbitasi Pemerintahan Visi Misi Kegiatan Program

  Tujuan Strategi

  Visi Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program KINERJA PRIMA

  Keselarasan Kebijakan dan Pelaksanaan Program (mengacu struktur UU No.25/2004)

  Kebingunan

  X Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program Visi

  X Frustrasi Tujuan Strategi Kebijakan Program Tidak Terarah

  Visi Misi

  X Strategi Kebijakan Program Visi Misi Tujuan

  Tidak Efektif

  X Kebijakan Program Strategi Program

  Salah Langkah

  X Visi Misi Tujuan Kebijakan

  Tidak Efisien Strategi Visi Misi Tujuan

  Keselarasan dalam Perencanaan Strategis

  VISI MISI O P TUJUAN E R S A U S K

  STRATEGI

  IO N FO A L KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

KAITAN ANTARA VISI DAERAH KAB/KOTA,

  PROPINSI DENGAN VISI NASIONAL ? ?   PROPENAS  

RENSTRA NASIONAL RENSTRA NASIONAL RENSTRADA PROPINSI RENSTRADA PROPINSI RENSTRA KAB./KOTA RENSTRA KAB./KOTA

PROPENAS PROPEDA PROPINSI PROPEDA PROPINSI

  PROPEDA KAB./KOTA PROPEDA KAB./KOTA

  Pemda DPRD POLA POLA DARI ATAS KE BAWAH DARI BAWAH KE ATAS      

  ? ?  VISI NASIONAL  VISI NASIONAL

  VISI DAERAH KAB./KOTA TAP MPR RI NO. VII/MPR/2001 Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara Uu NO.

  17 TAHUN 2007 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR TAP MPR RI NO. VII/MPR/2001 Visi Indonesia 2020 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara Uu NO.

  17 TAHUN 2007 TERWUJUDNYA INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

VISI DAERAH PROPINSI

VISI DAERAH PROPINSI

  ? Seluruh Dunia dan di wilayah manapun di ujung dunia tujuannya pasti satu yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sehingga Visi dan misi harus disusun sesuai dengan Kondisi Masyarakat dan Kekuaatan Bisnis Utama yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan pemerintahan.

  Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Visi Daerah Kontributor PDRB Terbesar 1) 2) 3) Mata Pencarian Penduduk Terbanyak 1) 2) 3) Penetapan Bisnis Inti (Core Business)

  Susun Visi Keunggulan yang di- Rencanakan di masa Mendatang : 1) Sumber daya alam 2)Sumber daya buatan 3) Sumber daya budaya

  Hubungan antara RPJPD dan RPJMD UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah: Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang penyusunannya berpedoman kapada RPJP daerah.

  UU No.25/2004 tentang SPPN

RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya

berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

RPJPD RPJMD RPJMD RPJMD RPJMD

  

Hubungan RPJMD dan RKPD

Pasal 150 UU No.32/2004 tentang Pemerintah Daerah.

  “RKPD merupakan penjabaran dari RPJM daerah untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada rencana kerja Pemerintah”

Pasal 5 UU No.25/2004 Tentang SPPN RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP,

  

memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan Daerah,

rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh

pernerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

  RPJMD s.d P1 K1 K6 M1 P2 K1

  ,

P3 K1 K2

  V s.d

  P1 K1 K4 M2 , a = VM1P1K1 : indikator-indikator untuk bisa melihat K1 bisa mencapai V P2 K1 K2 dimensi waktu ( Input-Output-Hasil) Pelaksanaan dan pengendalian  K2 s.d K3 = KEGIATAN RUTIN  K1 , K1 , K1 = KEGIATAN PEMBANGUNAN t1 t+4 t t+1 t+2 monev Matrik Penyusunan Renstra SKPD Kab ……… Tahun …..

  SKPD : ……………………………… Tujuan Sasaran (Dalam 5 Tahun) Kegiatan Sasaran Tahunan Transisi Program 1 2 3 4 5

  Kegagalan Perencanaan (1) Kegagalan Perencanaan (1)

1. Penyusunan perencanaan tidak tepat, mungkin karena:

   informasinya kurang lengkap,  metodologinya belum dikuasai,  perencanaannya tidak realistis sehingga tidak mungkin pernah bisa terlaksana  pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan- pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.

  Kegagalan Perencanaan (2) Kegagalan Perencanaan (2)

2. Perencanaannya mungkin baik, tetapi pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.

   kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya.  aparat pelaksana tidak siap atau tidak kompeten,  masyarakat tidak punya kesempatan berpartisipasi sehingga tidak mendukungnya.

  Kegagalan Perencanaan (3) Kegagalan Perencanaan (3)

  3. Perencanaan mengikuti paradigma yang ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan perkembangan serta tidak dapat mengatasi masalah mendasar negara berkembang.

  Misalnya, orientasi

   semata-mata pada pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan. Dengan demikian,

   yang keliru bukan semata-mata perencanaannya,

  Kegagalan Perencanaan (4) Kegagalan Perencanaan (4)

  4. Karena perencanaan diartikan sebagai pengaturan total kehidupan manusia sampai yang paling kecil sekalipun.

   Perencanaan di sini tidak memberikan

kesempatan berkembangnya prakarsa

individu dan pengembangan kapasitas

serta potensi masyarakat secara penuh.

  

 Sistem ini bertentangan dengan hukum

penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.

  

 Perencanaan seperti inilah yang disebut

sebagai sistem perencanaan terpusat

(centrally planned system).

  Bias-bias dalam

  Perencanaan yang Ideal

Perencanaan yang Ideal

  • Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
  • Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
  • Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
  • Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).

  Dokumen yang Digunakan dalam Sistem AKIP 2008 2009 2005

  2007 2006 Rencana Strategis 2005-2009

Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja Rencana Kinerja

2005 2006 2007 2008 2009

Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja

2005 2006 2007 2008 2009

  Perencanaan Kinerja Tahunan

Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan

proses penyusunan Rencana Kinerja

sebagai penjabaran dari Sasaran dan

Program yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis, yang akan dilaksanakan

oleh instansi pemerintah melalui berbagai

kegiatan tahunan

  

Kegiatan Utama Penyusunan Rencana Kinerja

Menetapkan target indikator sasaran

  • Merumuskan kegiatan
  • Merumuskan indikator kegiatan
  • Merumuskan satuan setiap indikator
  • kegiatan Menetapkan target setiap indikator
  • pada kegiatan

SASARAN PROG- RAM KEGIATAN KET URAIAN

INDIKTOR KINERJA TARGET URAIAN

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 Form RS Form RKT

  

Hakekat Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja merupakan pernyataan komitmen

  • yang merepresentasikan tekad dan janji untuk

  mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam waktu satu tahun Penetapan Kinerja merupakan kesepakatan antara

  • pengemban tugas (penerima amanah) dengan atasannya (pemberi amanah) Penetapan Kinerja merupakan ikhtisar Rencana

  Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya.

  Realisasi Penetapan Kinerja dilaporkan dalam Laporan

  Isi Penetapan Kinerja

  • Penetapan Kinerja memuat:

  a. Pernyataan Penetapan Kinerja Aparatur;

  b. Lampiran yang berisi :

  • Program-Program Utama;
  • Sasaran yang mencerminkan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dalam rumusan yang spesifik, terukur, dan berorientasi pada hasil (outcome); Ukuran-ukuran kinerja yang jelas berupa:
  • Indikator Kinerja Output dan atau Outcome;
    • – – Rencana tingkat capaian untuk masing-masing indikator;

  • Anggaran untuk setiap Program Utama.

  Nama

CONTOH PERNYATAAN PENETAPAN

  pemerintah instansi

KINERJA KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

  Nama unit kerja PENETAPAN KINERJA menyampaikan yang DEPUTI BIDANG AKUNTABILITAS APARATUR Kinerja Penetapan Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama ini kami sampaikan Penetapan Kinerja Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur, Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, merupakan ikhtisar rencana kinerja yang akan dicapai pada Pernyataan tahun 2007 sebagaimana daftar terlampir. mewujudkan untuk Rencana kinerja yang telah ditetapkan ini merupakan tolok ukur keberhasilan suatu kinerja tertentu organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada Pejabat atasan yang menyetujui akhir tahun anggaran 2007. diwujudkan yang akan tingkat kinerja

  Jakarta, Januari 2007 dibuatnya tanggal Tempat dan Menyetujui, Pendayagunaan Aparatur Negara Menteri Negara kerja yang Pimpinan unit Akuntabilitas Aparatur Deputi Bidang Kinerja Penetapan pernyataan memberikan

  

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2007

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DEPUTI BIDANG AKUNTABILITAS APARATUR

KEMENTERIAN NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PROGRAM UTAMA SASARAN IK OUTPUT IK OUTCOME ANGGARAN URAIAN TARGET URAIAN TARGET

  1 2 3 4 5 6 7 Pengawasan dan akuntabilitas Terwujudnya sistem AKIP yg efektif Jumlah seminar yg diselenggarakan 2 kali % IP yg menyerahkan Penetapan Kinerja 60% 1.761 juta Jumlah kebijakan di bidang akuntabilitas kinerja yg diterbitkan 1 set % IP yg menerapkan SAKIP yg ‘baik’ 40% Jumlah modul yg disusun 2 modul % IP yg menyerahkan LAKIP tepat waktu 50% Tahapan Penyusunan Penetapan Kinerja Rencana Rencana Kinerja RPJM

  Tahunan Strategis Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

  Penetapan Kinerja Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA/ DASK/DPA)

  Kinerja Aktual

  Indikator Kinerja Untuk Mengukur Keberhasilan Tujuan Tujuan Keberhasilan Strategis Strategis organisasi Indikator Sasaran Sasaran dalam mencapai Strategis Kinerja Strategis tujuan/sasaran untuk memenuhi Kebijakan Kebijakan visi/misi dapat diukur dan Program Program dimonitor secara langsung

  PENGERTIAN KINERJA Kebiasaan selama ini, kita

   menganggap sudah berkinerja apabila telah:

  • -

    menghabiskan dana yang disediakan

    -melaksanakan kegiatan. -menghasilkan produk.