Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui penerapan metode PAKEM di Kelas VII SMP Negeri 2 Popayato Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato - Tugas Akhir
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato dibangun di atas tanah seluas
2
2
2.100 M dengan luas bangunan sekolah 480 M berbentuk huruf C dengan 4 ruang kelas, 1 ruangan perpustakaan, 1 ruang UKS dan ruangan guru serta ruangan, Kepala Sekolah. Halaman sekolah cukup untuk lokasi olah raga dan upacara dengan berpagarkan tembok dicat rapi., pada bagian - bagian sudut halaman dan didepan - depan ruangan - ruangan kelas ditanami tanam - tanaman hias yang tertata rapih.
Setiap ruangan kelas tertata rapi, setiap kelas memiliki ventilasi udara dan cahaya yang cukup serta dilengkapi dengan alat bantu pengajaran. Setiap kelas memiliki 1 meja dan kursi guru serta dilengkapi dengan lemari yang kesemuanya dalam keadaan baik dan layak untuk dipakai. Demikian juga meja dan kursi yang ditempati oleh siswa yang diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan mereka untuk saling berkomunikasi terutama dalam proses pembelajaran kelompok kerja. Selain itu juga dilengkapi dengan alat bantu pelajaran yang sangat membantu siswa dalam memahami segala materi pelajaran yang ada.
Penelitian ini dilaksanakan sekitar dua bulan mulai dari bulan januari dan februari 2012.
4.1.1 Keadaan Guru SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato
Dalam melaksanakan aktivitas di sekolah, Kepala Sekolah yang bertindak sebagai pimpinan sekolah tersebut membutuhkan element - element tenaga pendidik yang dapat membantunya dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang baik, sehingga kualitas dan kuantitas tenaga pendidik sangat dibutuhkan dalam mewujudkan tujuan yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah atau lembaga pendidikan itu sendiri. Dengan demikian maka keadaan guru SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1 : Keadaan Guru SMP 2 Popayato Kab. Pohuwato
No Nama Guru L/P Jabatan Jumlah
1 Abdul latif mokambu, SPd L Kepsek
2 Ratna Pasili, Spdi P Gr. Agama/B.ind
3 Tantriawati Rahmola, SPd P Gr. IPA
4 Husran Laonu, A.Md P Wakasek
5 Arlin Ag Yunus, SPd P Wali Kelas II
6 Maryam Saleh SPd P Wali Kelas III
7 Rosida S.Sos L PKn/ ketr
8 Yanto Ibrahim P Gr penjasorth
8 Sumber: Tata usaha SMP Negeri 2 Popayato Dengan demikian dalam mewujudkan kualiat sumber daya anak didik yang berkualitas yang nantinya melanjutkan tugas dalam pendidikan, maka tenaga pendidik dalam melaskanakan pembelajaran ditekankan sesuai dengan bidang masing masing. Selain itu pula sebagian guru saat ini sedang melanjutkan ke jenjang Strata Satu (S1).
4.1.2 Keadaan Siswa SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato
Dalam mensukseskan tujuan pendidikan tidak terlepas juga pada kondisi siswa di sekolah tersebut, dimana dengan jumlah siswa yang ada maka pihak sekolah dapat membuat strategi pembelajaran yang baik dan berkualitas. Adapun kondisi siswa SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2: Keadaan Siswa SMP Popayato Kab. Pohuwato
Keadaan Siswa No Kelas Jumlah Laki-Laki Perempuan
1 Kelas I
9
10
19
2 Kelas II
12
8
20
3 Kelas III
9
17
26 Jumlah
30
35
65 Sumber tata usaha SMP Negeri 2 Popayato
SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato selain mendidik juga memiliki sistem pembinaan bakat siswa yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan pramuka, keagamaan, olahraga dan kesenian. Tujuan pembinaan ini adalah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan sekaligus dapat memiliki perilaku yang positif dalam kehidupan di sekolah maupun dimasyarakat.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Tindakan Siklus I
A. Tahap Perencanaan Tindakan Yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : Kegiatan Menyusun jadwal pelaksanaan tindakan, Membuat RPP ,Mempersiapkan materi yang diberikan pada saat penelitian dilakukan, Dalam penelitian ini peneliti membahas hasil observasi dimana dalam kegiatan belajar mengajar siswa kurang mengerti dalam menerima materi pelajaran PKn. Hal ini disebabkan oleh penjabaran pelajaran PKn yang belum dipahami siswa. Kurangnya pemahaman inilah yang menyebabkan aktivitas belajar siswa rendah.
B. Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini di laksanakan di kelas VII SMP 2 Popayato pada hari
Selasa Tanggal 2 mei mata pelajaran PKn
C. Tahap Pengamatan dan Evaluasi Dari kegiatan pada siklus I ini diperoleh hasil sebagaimana terlihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 : Data Hasil Tindakan Siklus I
6
6
6
8
7
4
8
7
7
5
3
5
5
4
5
8
7 √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5
L L L L L L L L L L P P P P P P P P
No Nama Siswa L/P Nilai Keberhasilan Ya Tidak
8
1
2
3
4
5
6
7
9
18 Andika s Nahu Herdi Tahir Zulkifli Atu Roy Poliyoto Rofiudin David E Munaingin Moh. Rifald Lapatau Amirudin Saleh Moh. Rival mardani Mursidun Mas’ud Selvin Ismail Non Suwawa Ferawati Hasan Husna Matoiya Nurhalisah Laindi Suhartin Djafar Triyani Siti Maysaroh
10
11
12
13
14
15
16
17
Berdasarkan tabel 3 tersebut dapat dilihat data dimana dari 18 orang siswa hanya 8 orang siswa yang memperoleh nilai 6.5 ke atas atau sekitar 54% D. Tahap refleksi Setelah melakukan Siklus I penelitian melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar siswa dengan pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Refleksi terutama ditunjukan untuk melihat apakah aktivitas belajar siswa meningkat melalui penerapan metode PAKEM dalam pembelajaran
Dalam refleksi yang dilakukan melalui pembelajaran ini disimpulkan bahwa tindakan Siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan. Ada beberapa komponen yang belum terlaksana dengan baik sehingga mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa. Komponen komponen tersebut yaitu : 1) Penguasaan siswa terhadap materi PKn masih kurang. 2) Pelaksanaan proses belajar mengajar belum dilaksanakan secara optimal.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut, pelaksanaan siklus I dinyatakan belum berhasil, maka penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.2.1 Tindakan Siklus II A.
Tahap Perencanaan Pada siklus II ini untuk meningkatkan pembelajaran PKn akan menerapkan metode PAKEM dalam pembelajaran
B.
Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan hari tanggal 15 Februari 2012 merupakan lanjutan kegiatan pada siklus I. Pada Siklus II ini diupayakan untuk mengatasi masalah yang ditemukan pada siklus I, untuk itu dilakukan hal hal sebagai berikut :
1. Mengusahakan agar siswa lebih siap dalam menerima pelajaran.
9
L L L L L L L L L L P P P P P P P P
7
6
7
6
9
9
7
8
17
8
7
6
7
8
7
7
8
7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
18 Andika s Nahu Herdi Tahir Zulkifli Atu Roy Poliyoto Rofiudin David E Munaingin Moh. Rifald Lapatau Amirudin Saleh Moh. Rival mardani Mursidun Mas’ud Selvin Ismail Non Suwawa Ferawati Hasan Husna Matoiya Nurhalisah Laindi Suhartin Djafar Triyani Siti Maysaroh
16
2. Memberi penjelasan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari.
4
3. Memberikan bantuan kepada siswa yang lamban dalam menerima materi melalui metode PAKEM dalam pembelajaran .
4. Merencanakan kelas agar tetap hidup pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
C.
Tahap Pengamatan dan Evaluasi Tabel 4 : Data Hasil Tindakan Siklus II
No Nama Siswa L/P Nilai Keberhasilan Ya Tidak
1
2
3
5
15
6
7
8
9
10
11
12
13
14
√ √ √ Berdasarkan tabel 4 tersebut dapat dilihat hasil data dimana dari 18 orang siswa, 15 orang siswa yang memperoleh nilai 6.5 ke atas atau sekitar 85%.
D.
Tahap Refleksi Setelah mengadakan tindakan siklus II peneliti melakukan refleksi kembali dengan pihak pihak yang terlibat dalam penelitian. Dari hasi refleksi yang dilakukan diperoleh bahwa komponen komponen yang belum terlaksana pada siklus I sudah terlaksana dengan baik pada siklus II sehingga hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa. Komponen komponen tersebut yaitu : 1.
Penguasaan serta aktivitas siswa terhadap materi PKn sudah optimal 2. Motivasi dan bimbingan guru melalui metode PAKEM dalm pembelajaran
PKn sudah dilaksanakan secara optimal 3. Menjadikan kelas tetap hidup pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Dari refleksi yang dilaksanakan melalui pembelajaran ini disimpulkan bahwa tindakan Siklus II telah berhasil karena sudah terlaksana dengan baik dan nilai yang diperoleh siswa telah mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan.
4.3 Pembahasan
Dalam proses belajar mengajar, guru sering mengalami berbagai macam kendala kendala dimana salah satunya adalah kurang mengertinya siswa dalam menerima materi pelajaran PKn dimana penjabaran materi PKn yang belum dipahami siswa, sebagaimana hasil data yang diperoleh pada siklus I. Analisis data hasil penelitian pada siklus I mengggunakan metode PAKEM yang terlebih dahulu di awali dengan apersepsi dan motivasi kemudian di lanjutkan dengan menuliskan indikator
Pada kegiatan ini guru mulai dengan menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan di pelajari. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang akan di jelaskan. Jika siswa telah memahami materi yang akan di pelajari maka guru guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok, masing masing kelompok di berikan masalah/ kasus bersadasarkan materi yang akan di ajarkan. Kemudian guru memberikan kesempatan kapada masing masing kelompok untuk membacakan jawaban atas masalah yang akan di berikan sesui dengan kemampuan mereka. Jika ada siswa yang kurang memahami pelajaran maka guru membimbing siswa tersebut. Pada pelaksanaan Siklus I ini indikator ketuntasan yang ditetapkan tidak tercapai sesuai dengan hasil refleksi, dimana hanya sekitar 54% siswa yang memperoleh nilai 6.5 ke atas. Hal ini terjadi karena masih ada beberapa komponen yang belum terlaksana dengan baik. Selain itu pula banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dan guru, misalnya kendala umum yang sering disebabkan oleh siswa dalam lingkungan sekolah yaitu kelemahan intelektual yakni kemampuan berfikir yang terbatas, syaraf ingatan yang lemah yang menyebabkan hasil belajar rendah, kekurangan motivasi yaitu kurang bersemangat dan kurang minat dalam belajar. Kendala kendala yang ditimbulkan siswa tersebut disebabkan oleh kondisi baik internal maupun eksternal yang dialaminya, juga disebabkan oleh minimnya kemampuan siswa dalam mentransfer pelajaran yang disajikan. Disisi lain kendala yang ada pada siswa tersebut disebabkan oleh karena kurangnya strategi pengajaran, sehingga siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tersebut merasa sulit untuk menerima pelajaran. Oleh karena itu pelaksanaan Siklus I sesuai hasil refleksi dengan pihak pihak yang terlibat dalam penelitian dinyatakan belum berhasil karena tidak mencapai nilai ketuntasan sebanyak 75%, selanjutnya penelitian tindakan ini dilanjutkan ke siklus berikutnya
Berbagai kekurangan pada siklus I selanjutnya di sempurnakan pada siklus II . Pada siklus II ini lebih di titik beratkan pada aspek aspek yang masih di anggap memperoleh penilaian yang cukup pada pengelolaan kegiatan belajar mengajar, serta lebih memperjelas indikator indikator yang belum di pahami siswa., agar pada pelaksanaan evaluasi pemahaman siswa akan lebih meningkat sesui harapan.
Hasil analisis siklus II memberikan gambaran bahwa nilai pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar sudah dilakukan beberapa perbaikan pada beberapa komponen yang belum terlaksana pada Siklus I. Sesuai hasil data pada Siklus II diperoleh 85% dari siswa memperoleh nilai 6,5 ke atas.
Jika memperhatikan indikator kinerja yang ditetapkan untuk dicapai pada penelitian ini yaitu minimal 75% dari siswa sudah menguasai pelajaran PKn maka pelaksanaan Siklus II dinyatakan berhasil karena telah mencapai target indikator ketuntasan yaitu 85%.
Dengan hasil yang diperoleh siswa pada Siklus II menunjukan bahwa pelaksanan tindakan Kelas di Kelas VII SMP 2 Popayato Kabupaten Pohuwato mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Atas dasar hal tersebut peneliti berkesimpulan dengan hipotesis yang berbunyi dengan penerapan metode PAKEM dalam pembelajaran PKn maka Aktivitas belajar siswa kelas VII SMP 2 Popayato meningkat, dapat diterima.