Paparan hasil FGD Standar Pendidikan Jarak Jauh
Standar Pendidikan Jarak Jauh
LAPORAN FGD
LOKAKARYA BNSP
12 DESEMBER 2015
Pendahuluan
Peserta FGD adalah Stake Holder dari
lingkungan Kemenristekdikti, Kemendikbud dan
Kemenag, Kemenkes, dan perguruan tinggi
swasta
FGD tidak membahas dokumen draft peraturan
Diskusi mencakup pandangan stake holder
terkait
Dampak pemberlakuan PJJ
Model pelaksanaan PJJ
Isu Kompetensi PJJ
Peran Stake Holder
Terkait pengembangan:
perencanaan dan penyusunan Standar PJJ
Standar diperlukan untuk menghindari
penyimpangan dari penyelenggara PJJ,
misalnya menjadi bentuk lain kelas jauh.
Standar perlu memayungi juga PJJ yang
tengah berjalan karena kebutuhan khusus,
contoh PJJ Kemenkes
Peran Stake Holder
Terkait pengembangan:
penyusunan dan penetapan peraturan
Perlu sinkronisasi standard PJJ dengan
regulasi yang terkait, misalnya pada
penggunaan istilah
Lembaga terkait (direktorat teknis,
perguruan tinggi) perlu menurunkan standar
dalam panduan juklak dan juknis untuk halhal yang umum/generik.
Peran Stake Holder
Terkait Implementasi:
Sosialisasi
Perlu sosialisasi pengertian kelas jauh/
kelas khusus, pendidikan di luar domisili,
PJJ, PDITT, MOOCs, dll
Perlu ditekankan bahwa PJJ tidak fullonline, tetapi ada pertemuan tatap muka,
praktikum, dll. sesuai dengan kebutuhan
kurikulum program studi
Peran Stake Holder
Terkait Implementasi:
Advokasi:
Perlu jaminan kualitas yang lebih ketat,
akreditasi perlu memperhatikan PJJ.
Kendala:
Belum ada sistem akreditasi unt
Alternatif solusi:
Mekanisme reward dan punishment,
Pendataan yang baik uk PJJ
Peran Stake Holder
Terkait Pencapaian:
Draft Standar PJJ telah tersedia, penting
dan perlu ditetapkan dalam regulasi.
Telah diperoleh lesson learned dari
penyelenggaraan PJJ (UT, Kemenkes, dll)
termasuk pendidikan karakter melalui PJJ.
Peran Stake Holder
Terkait Evaluasi:
perlu sinkronisasi dengan regulasi yang
ada.
Kebutuhan Stake Holder
Terkait Standar PJJ
Perlu kerjasama dengan BAN-PT untuk
penyusunan kriteria akreditasi PJJ.
Perlu dimasukkan aspek pembinaan dan
sinergitas ke perguruan tinggi lain sebagai
point reward (masuk dalam akreditasi)
Daftar Inventaris
Masalah
Standar menyatakan kompetensi lulusan PJJ
sama dengan dan lulusan tatap muka
Penyelenggara PJJ harus menyusun
instrumen pengukuran kompetensi yang
sama untuk PJJ dan tatap muka
mekanisme untuk menjamin lulusan PJJ
sama dengan lulusan tatap muka (melalui
perbaikan berkelanjutan)
Daftar Inventaris
Masalah
Pengembangan softskill dan ranah “sikap”
lebih sukar dilaksanakan pada PJJ
perlu ada penekanan sebagai kompensasi
saat tatap muka bagi PJJ
Pengembangan sikap terintegrasi dengan
sistem
Potensi penyalahgunaan PJJ
Keberlanjutan
Lain-lain
Frekuensi pertemuan tatap muka untuk
bimbingan penelitian (skripsi, thesis, TA, dll)
masih sangat kurang (satu kali untuk setiap
tahap), terutama untuk verifikasi data.
Perlu ada jaminan untuk kualitas penelitian
melalui PJJ.
Kesimpulan
Pengertian tentang PJJ dan bentuk
pengajaran online lain masih harus
disosialiasikan
Peraturan Menteri terkait Standard Pendidikan
Jarak Jauh penting dan perlu segera
diberlakukan
Saran
Istilah pada draft ada yang berbeda dengan
peraturan lain sehingga masih perlu
disinkronkan dengan peraturan yang lain
Untuk menangani masalah pengembangan
softskill dan ranah “sikap: perlu dilakukan
kodifikasi Lesson Learned menjadi Best
Practice.
Tindak Lanjut
Standar diturunkan dalam panduan juklak dan
juknis untuk hal-hal yang umum/generik
LAPORAN FGD
LOKAKARYA BNSP
12 DESEMBER 2015
Pendahuluan
Peserta FGD adalah Stake Holder dari
lingkungan Kemenristekdikti, Kemendikbud dan
Kemenag, Kemenkes, dan perguruan tinggi
swasta
FGD tidak membahas dokumen draft peraturan
Diskusi mencakup pandangan stake holder
terkait
Dampak pemberlakuan PJJ
Model pelaksanaan PJJ
Isu Kompetensi PJJ
Peran Stake Holder
Terkait pengembangan:
perencanaan dan penyusunan Standar PJJ
Standar diperlukan untuk menghindari
penyimpangan dari penyelenggara PJJ,
misalnya menjadi bentuk lain kelas jauh.
Standar perlu memayungi juga PJJ yang
tengah berjalan karena kebutuhan khusus,
contoh PJJ Kemenkes
Peran Stake Holder
Terkait pengembangan:
penyusunan dan penetapan peraturan
Perlu sinkronisasi standard PJJ dengan
regulasi yang terkait, misalnya pada
penggunaan istilah
Lembaga terkait (direktorat teknis,
perguruan tinggi) perlu menurunkan standar
dalam panduan juklak dan juknis untuk halhal yang umum/generik.
Peran Stake Holder
Terkait Implementasi:
Sosialisasi
Perlu sosialisasi pengertian kelas jauh/
kelas khusus, pendidikan di luar domisili,
PJJ, PDITT, MOOCs, dll
Perlu ditekankan bahwa PJJ tidak fullonline, tetapi ada pertemuan tatap muka,
praktikum, dll. sesuai dengan kebutuhan
kurikulum program studi
Peran Stake Holder
Terkait Implementasi:
Advokasi:
Perlu jaminan kualitas yang lebih ketat,
akreditasi perlu memperhatikan PJJ.
Kendala:
Belum ada sistem akreditasi unt
Alternatif solusi:
Mekanisme reward dan punishment,
Pendataan yang baik uk PJJ
Peran Stake Holder
Terkait Pencapaian:
Draft Standar PJJ telah tersedia, penting
dan perlu ditetapkan dalam regulasi.
Telah diperoleh lesson learned dari
penyelenggaraan PJJ (UT, Kemenkes, dll)
termasuk pendidikan karakter melalui PJJ.
Peran Stake Holder
Terkait Evaluasi:
perlu sinkronisasi dengan regulasi yang
ada.
Kebutuhan Stake Holder
Terkait Standar PJJ
Perlu kerjasama dengan BAN-PT untuk
penyusunan kriteria akreditasi PJJ.
Perlu dimasukkan aspek pembinaan dan
sinergitas ke perguruan tinggi lain sebagai
point reward (masuk dalam akreditasi)
Daftar Inventaris
Masalah
Standar menyatakan kompetensi lulusan PJJ
sama dengan dan lulusan tatap muka
Penyelenggara PJJ harus menyusun
instrumen pengukuran kompetensi yang
sama untuk PJJ dan tatap muka
mekanisme untuk menjamin lulusan PJJ
sama dengan lulusan tatap muka (melalui
perbaikan berkelanjutan)
Daftar Inventaris
Masalah
Pengembangan softskill dan ranah “sikap”
lebih sukar dilaksanakan pada PJJ
perlu ada penekanan sebagai kompensasi
saat tatap muka bagi PJJ
Pengembangan sikap terintegrasi dengan
sistem
Potensi penyalahgunaan PJJ
Keberlanjutan
Lain-lain
Frekuensi pertemuan tatap muka untuk
bimbingan penelitian (skripsi, thesis, TA, dll)
masih sangat kurang (satu kali untuk setiap
tahap), terutama untuk verifikasi data.
Perlu ada jaminan untuk kualitas penelitian
melalui PJJ.
Kesimpulan
Pengertian tentang PJJ dan bentuk
pengajaran online lain masih harus
disosialiasikan
Peraturan Menteri terkait Standard Pendidikan
Jarak Jauh penting dan perlu segera
diberlakukan
Saran
Istilah pada draft ada yang berbeda dengan
peraturan lain sehingga masih perlu
disinkronkan dengan peraturan yang lain
Untuk menangani masalah pengembangan
softskill dan ranah “sikap: perlu dilakukan
kodifikasi Lesson Learned menjadi Best
Practice.
Tindak Lanjut
Standar diturunkan dalam panduan juklak dan
juknis untuk hal-hal yang umum/generik