PAPARAN HASIL FGD PEMANTAUAN IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN
HASIL FGD
(2)
Tim FGD
Anggota BSNP : 1. Dr. Ir Kiki Yuliati, M.Sc
2. Prof. Dr. Ir. Erika Budiarti Laconi, MS 3. Dr. Teuku Ramli Zakaria, MA
4. Bambang Suryadi, Ph.D
Tim Ahli Standar : 1. Ir. Hari Setiadi, Ph.D 2. Dr. Lili Nurlaili, M.ED
Tim Perumus : 1. Dr. Wawan Setiawan, M.Kom ( Ketua) 2. Dra. Hj. Rini Herlina R, M.Pd ( Sekretaris )
3. Drs. Samsudin, M.Pd
4. Dr. Ir. Agung Budi Susanto, M.M 5. Susmiyati, M.Pd
(3)
IMPLEMENTASI
STANDAR PENILAIAN
1. Perencanaan Penilaian.
2. Pelaksanaan Peniaian.
3. Pelaporan Penilaian.
(4)
HASIL FGD
IMPLEMENTASI
(5)
1. Perencanaan Penilaian
a. Pembuatan Kisi-Kisi;
b. Pembuatan Soal;
c. Analisis Soal;
(6)
1.a Diskusi di FGD
a. Pembuatan Kisi-Kisi
Banyak guru masih kesulitan
mengembangkan kisi-kisi
penilaian: tidak faham; tidak
cukup waktu; dan formalitas.
(7)
1.b Diskusi di FGD
b. Pembuatan Soal
Banyak guru tidak
menggunakan kisi-kisi dalam
mengembangkan soal: tidak
ada; tidak sesuai; dan tidak
faham hubungannya.
(8)
1.c Diskusi di FGD
c. Analisis Soal
Banyak guru tidak melakukan
analisis terhadap soal: tidak
(9)
1.d Diskusi di FGD
d. Pembuatan Pedoman
Banyak guru tidak memiliki
pedoman penilaian
(pengetahuan, keterampilan):
tidak faham; tidak cukup
(10)
1.a Diskusi di FGD
a. Pembuatan Kisi-Kisi;
b. Pembuatan Soal;
c. Analisis Soal;
(11)
2. Pelaksanaan Penilaian
a. Penilaian pengetahuan;
b. Penilaian keterampilan;
c. Penilaian sikap.
(12)
2. Diskusi di FGD
Banyak guru melakukan
penilaian tidak melalui
sistimatika pengembangan
standar penilaian; kesulitan
menilai keterampilan, sikap;
dan tematik.
(13)
3.a Pelaporan Penilaian
Para guru senantiasa
melakukan pelaporan
penilaian kepada kepala
(14)
3.b Pelaporan Penilaian
Penggunaan rentang
0-100 akan memudahkan
(15)
3.c Pelaporan Penilaian
Pelaporan kepada dinas
pendidikan dapat dilakukan
secara rekap melalui fasilitas
yang ada disekolah.
(16)
KESIMPULAN
1. Pada umumnya satuan pendidikan telah
memiliki dokumen Permendiknas
Nomor 20 tahun 2007, Permendikbud
Nomor 66 tahun 2013 dan
Permendikbud Nomor 104 tahun 2014.
Tetapi cukup banyak guru yang belum
memahami dan belum melaksanakan
sepenuhnya standard tersebut.
(17)
KESIMPULAN
2. Perencanaan penilaian hasil belajar di satuan pendidikan belum dilakukan sesuai ketentuan standard penilaian pendidikan. Hal tersebut
ditunjukan oleh antara lain : membuat soal tidak diawali dengan kisi-kisi, tidak dilengkapi dengan pedoman penskoran atau rubrik, tidak melakukan analisis instrument penilaian hasil belajar yang
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa terutama untuk ulangan harian dan UTS. Selain itu juga para guru, banyak yang beum
(18)
KESIMPULAN
3. Secara substantif, banyak guru yang
masih mengalami kesulitan melakukan
penilaian ketiga ranah kompetensi secara
simultan dan terintegrasi dalam proses
pembelajaran.
Dari tiga ranah kompetensi, guru paling
mengalami kesulitan dalam penilaian
kompetensi sikap dan siswa mengalami
kesulitan dalam penilaian diri dan penilaian
antar teman.
(19)
KESIMPULAN
4. Pelaporan hasil penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kepada kepala sekolah, orangtua dan siswa
yang dibuat belum memenuhi prinsip
transparansi dan akuntabilitas karena guru
masih mengalami kendala dalam bentuk
(20)
SARAN
1. Pelu dilakukan workshop secara komprehenship dan berkelanjutan mengenai standar penilaian dengan narasumber yang kredibel.
2. Perlu sosialisasi tentang beban dan tugas guru secara terus menerus oleh semua pihak yang terkait.
3. Perlu dilakukan penceraahan dan peningkata
kemampuan manajerial pimpinan yang berorientasi pada proses bukan hanya produk.
4. Perlu mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK untuk memudahkan pimpinan
(21)
SARAN
4. Peningkatan kompetensi guru untuk perencanaan
penyusunan soal masih dibutuhkan pelatiham/workshop kepada para guru sehingga kemampuannya meningkat.
5. Proses pelatihan dibutuhkan kesepakatan waktu pelaksanan workshop/pelatihan dan didukung oleh Dinas pendidikan setempat
6. Diperlukan Monitoring dan evaluasi yang dilakukan pengawas sekolah secara berkala dengan pendekatan
supervisi akademik untuk memantau proses perencanaan penilaian yang dilakukan guru melalui jurnal/portopolio kegiatan yang telah dibuat diketahui Kepala sekolah dan pengawas sekolah.
(22)
SARAN
7. Untuk guru yang belum mencapai kompetensi optimal dalam perencanaan penilaian dibutuhkan program pendampingan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah, TPK sekolah atau daerah.
8. Hasil kegitan workshop/pelatihan harus segera
dideseminasikan kepaga guru-guru lain melalui forum MGMP atau KKG.
(23)
REKOMENDASI
1. Sistematika/tahapan pengembangan penilaian melalui implementasi standar penilaian yang ada peru perkuat dilapangan.
2. Kemampuan para guru dalam
mengimplementasikan standar peniaian masih periu ditingkatkan kemampuannya, dan
didampingi terus menerus.
3. Unsur pimpinan sekolah dapat berperan aktif
dalam mengawal implementasi standar penilaian. 4. Peru dirancang workshop/diklat/bimtek yang
komrehenship semua unsur sekolah dan dikontrol sampai tingkat implementasi disekolah.
(1)
KESIMPULAN
3. Secara substantif, banyak guru yang
masih mengalami kesulitan melakukan
penilaian ketiga ranah kompetensi secara
simultan dan terintegrasi dalam proses
pembelajaran.
Dari tiga ranah kompetensi, guru paling
mengalami kesulitan dalam penilaian
kompetensi sikap dan siswa mengalami
kesulitan dalam penilaian diri dan penilaian
antar teman.
(2)
KESIMPULAN
4. Pelaporan hasil penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan
kepada kepala sekolah, orangtua dan siswa
yang dibuat belum memenuhi prinsip
transparansi dan akuntabilitas karena guru
masih mengalami kendala dalam bentuk
(3)
SARAN
1. Pelu dilakukan workshop secara komprehenship dan
berkelanjutan mengenai standar penilaian dengan
narasumber yang kredibel.
2. Perlu sosialisasi tentang beban dan tugas guru
secara terus menerus oleh semua pihak yang
terkait.
3. Perlu dilakukan penceraahan dan peningkata
kemampuan manajerial pimpinan yang berorientasi
pada proses bukan hanya produk.
4. Perlu mengembangkan sistem manajemen sekolah
berbasis TIK untuk memudahkan pimpinan
(4)
SARAN
4. Peningkatan kompetensi guru untuk perencanaan
penyusunan soal masih dibutuhkan pelatiham/workshop kepada para guru sehingga kemampuannya meningkat.
5. Proses pelatihan dibutuhkan kesepakatan waktu pelaksanan workshop/pelatihan dan didukung oleh Dinas pendidikan setempat
6. Diperlukan Monitoring dan evaluasi yang dilakukan pengawas sekolah secara berkala dengan pendekatan
supervisi akademik untuk memantau proses perencanaan penilaian yang dilakukan guru melalui jurnal/portopolio kegiatan yang telah dibuat diketahui Kepala sekolah dan pengawas sekolah.
(5)
SARAN
7. Untuk guru yang belum mencapai kompetensi optimal dalam perencanaan penilaian dibutuhkan program pendampingan dari teman sejawat, kepala sekolah atau pengawas sekolah, TPK sekolah atau daerah.
8. Hasil kegitan workshop/pelatihan harus segera
dideseminasikan kepaga guru-guru lain melalui forum MGMP atau KKG.
(6)