PRINSIP PRINSIP PERKEMBANGAN SOSIAL EMOS
PRINSIP-PRINSIP
PERKEMBANGAN
SOSIAL
EMOSIONAL ANAK
Nama : St. Munawaroh1
Abstrack
Development and learning occur within and are influenced by the multiple
social cultural contexts. Bronfenbrenner (1979, 1989, 1993) provides an
ecological model for understanding human development. Bronfenbrenner
explains that child development is best understood in the context of
family, educational settings, community, and wider society. These diverse
contexts are related to each other and all have an influence on the
developing child. For example, even if a child is cared for in a loving and
supportive family, a healthy community is influenced by wider biases of
society, such as racism or sexism, and the possibility of showing the
negative effects of negative stereotypes and discrimination.
Keyword: principles of emotional social development of children
1 Jurusan Tarbiyah IAIN MADURA, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia.
Abstrak
Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek
sosial
kultural
yang
majemuk,
Bronfenbrenner
(1979,1989,1993)
menyediakan sbuah modelekologis untuk memahami pengembangan
manusia. Bronfenbrenner menjelaskan bahwa perkembangna anak paling
baik memahami dalam kontek keluarga, setting pendidikan, komunitas,
dan masyarakat yang lebih luas. Konte0kontek yang beragam ini
berhubungan satu sama lain dan semuanya, memiliki pengaruh terhadap
anak yang sedang berkemabng sebagai contoh bahkan seorang anak
diasuh dalam keluarga yang mencintai dan mendudkungnya, komunita
yang sehat dipengaruhi oleh bias-bias masyarakat yang lebih luas ,
seperti
rasisme
atau
seksisme,
dan
kemungkinan
memperlihtkan
pengaruh negatif dari sterotif negatif dan diskriminasi
Kata Kunci : Prinsip-prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak
PENDAHULUAN
Setiap individu pasti mengalami perkembangasehingga dapat
menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi
fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badanya, tidak hanya aspek
fisik tetapi juga aspek kognitif, misalnya: yang awalnya saat prasekolah
belum
bisa
menghitung
dari
angka
1-10,
tetapi
sekarang
bisa
mengerjakan atau menghitung angka-angka yang rumit, perubahan yang
dialami oleh masing-masing individu dari sejak perubahan sampai akhir
hayat hidupnya, ada liku-liku perkembangan yang harus dilalui oleh
masing-masing individu, adakalanya beberapa aspek tertentu sama
dengan individu yang lain tetapi juga bisa berbeda, dan
generasi penerus bangsa.
anak adalah
Dipundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang
telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan arti penting
generasi penerus yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali
anak dengan pendidikan yang baik agar dirinya menjadi manusia
seutuhnya dan menjadi generasi dan menjadi generasi yang lebih baik
dari pendahulunya.
Perkembangan yang terjadi dalam diri anak merupakan hasil dari
beberapa proses, yaitu proses biologis,kognitif, dan sosioemosional yang
saling berkaitan dan yang saling mempengaruhi.untuk mengetahuai
bagaimana ciri-ciri perkembangan anak usia taman kanak-kanak yang
semakin berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya,
mengetahui
tentang
pengelompokan
perkembangan
disepanjang
hidupnya, dan juga prinsip-prinsip dalam perkembangan. Dan disini
terdapat rumusan masalah (a).perngertian perkembangan (b). Bagaimana
ciri-ciri perkembangan (c). Bagaimana tahap-tahap perkembangan
Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif
dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir
sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahanperubahan
yang
dialami
individu
atau
organisme
menuju
tingkat
kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan
adalah sebagai berikut.
sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat
saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam, meluas baik secara fisik maupun psikis
Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme
itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara
kebetulan atau loncat-loncat
Perkembangan itu secara umum memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan
berat badan serta organ-organ tubuh lainnya) , aspek psikis
(semakin
bertambahnya
perbendaharaan
dan
matangnya
kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi
kreatifnya.)
b. terjadinya perubahan dalam proporsi: aspek fisik,(proporsi tubuh
anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada
usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia
remaja), aspek psikis: (perubahan imajinasi dari yang fantasi ke
realitas)
c. lenyapnya tanda-tanda yang lama, tanda-tanda fisik, (lenyapnya
kelenjar kanak-kanak ), tanda-tanda psikis, (lenyapnya masa
mengoceh)
Diperolehnya tanda-tanda yang baru, tanda fisik: pergantian gigi dan
karakteristik seks pada pada usia remaja, baik secara primer maupun
sekunder. Tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingi tahu
terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai
moral, dan keyakinan dalam beragama2
Prinsip-prinsip Perkembangan
Perkembangan
Process),
Kognitif
mencakup
(Cognitive
proses-proses
Process),
biologis
dan
(Biological
Sosioemosional
(Sosioemosional Process).
Proses biologis meliputi perubahan fisik individu seperti pertambahan
berat dan tinggi badan, pertumbuhan otak, perubahan pada keterampilan
2 Djawad Dahlan,psikologi perkembangan anak dan remaja,(Bandung: PT remaja rosda karya, 2012),
hlm 15-16.
motorik, dan lain-lain. Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan pada
pemikiran, intelegensi, dan bahasa. Proses sosioemosional meliputi
perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan emosi, dan
kepribadian individu dengan orang lain, perubahan emosi dan kepribadian
individu. Ketiga proses ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Misalnya, proses biologis akan mempengaruhi proses kognitif, proses
kognitif dapat meningkatkan atau membatasi proses sosioemosional, dan
proses sosioemosional mempengaruhhi proses kognitif. Oleh karena itu,
ketiga aspek ini aspek biologis, kognitif, dan sosioemosional tidak boleh
dipandang secara terpisah, ketiganya merupakan satu kesatuan, serta
semua aspek harus memperoleh perhatian dan stimulasi yang harus
memadai agar ketiga aspek berkembang optimal dan terintegrasi.
Tahun-Tahun permulaan (Perkembangan Awal)
Merupakan Masa KritisArtinya tahun-tahun pertama kehidupan
adalah sangat penting karena merupakan dasar perkembangan atau
penentu perkembangan selanjutnya. Tentu tidak berarti tahap usia
berikutnya tidaklah penting, namun dapat dikatakan tahun- tahun
permulaan merupakan fondasi bagi perkembangan individu. Sikap,
kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk di awal sangat menetukan
seberapa jauh anak tersebut berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan
yang akan datang. Dapat dikatakan bahwa usia-usia awal merupakan
tahapan penting karena diusia inilah banyak aspek penting yang
berkembang pesat dan masa diletakannya pola-pola dasar perilaku
individu. Beberapa ahli menyatakan bahwa usia-usia awal tersebut ada
disekitar lima tahun pertama kehidupan (Hurlock, 1980), antara lain: para
ahli mengatakn bahwa tahun-tahun persekolah, yaitu sekitar dua sampai
lima tahun , merupakan periode diletakannya dasar struktur perilaku yang
kompleks yang dibentuk didalam kehidupan seorang anak .
Namun individu mengalami perkembangan disepanjang hayat
hidupnya dan ada banyak hal yang mempengaruhi selama proses
perkembangan. Oleh karena itu menurut Horlock(1980) , pola-pola
perilaku yang terbentuk di tahun-tahun kehidupan dan yang cenderung
mapan tersebut, bukan berarti tidak bisa berubah. Ada tiga kondisi yang
memungkinkan perubahan cenderung terjadi, yaitu:
a. Individu
memperoleh
bantuan
atau
bimbingan
untuk
berubah
Orang-orang yang berarti bagi individu yanag memberlakukan dengan
cara-cara yang baru atau berbeda.
b. Individu memiliki motivasi yang kuat untuk berubah.
Perkembangan Individu Bersifat Holistik
Berbagai aspek perkembangan manusia tidak terjadi secara terpisah
dan sendiri-sendiri, melainkan saling mempengaruhi antara satu aspek
dengan aspek yang lain. Hambatan pada salah satu aspek dapat
menghambat perkembangan aspek yang lainnya, oleh karena itu seluruh
aspek perkembangan harus dianggap sama pentingnya dan semuanya
diupayakan berkembang optimal. Contoh: anak tidak hanya diperhatikan
aspek kognitifnya saja, tetapi juga emosi, sosial, moral, dan aspek
lainnya. Kecendrungan yang terjadi sampai saat ini, aspek kognitif yang
lebih memperoleh perhatian dan anak-anak banyak ditekan untuk
mempunyai prestasi menonjol dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan aspek kognitifnya. Orang tua dan guru lebih bangga apabila anakanak
menunjukkan
prestasi
yang
menonjol
dalam
aspek
kognitif.
Kemampuan yang baik dalam aspek lain, terutama aspek sosioemosional,
kurang dihargai. Anak yang suka menolong temannya, menunjukkan
sopan santun, mandiri, atau perilaku-perilaku positif lainnya dianggap hal
yang biasa.
Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diprediksi
Secara umum pada pola-pola tertentu dalam perkembangan individu.
Misalnya, dalam perkembangan fisik dan motorik ada pola perkembangan
menyebar keseluruh tubuh dari arah kepala ke kaki, dan perkembangan
menyebar dari titik poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh
Perkembangan Dibantu oleh Stimulasi
Agar perkembangan individu terjadi seoptimal mungkin, diperlukan
memberikan stimulasi sesuai dengan taraf perkembangannya
Perkembangan Merupakan Hasil Kematangan 3
Kematangan
merupakan
terbukanya
karakteristik
yang
secara
potensial sudah ada pada individu yanag berasal dari warisan genetik
individu. Faktor belajar atau pemberian stimulasi pada saat kematangan
organ
tertentu
akan
mempengaruhi
sejauh
mana
pencapaian
perkembangan individu
Ada Perbedaan Individual dalam Perkembangan
Setiap individu berbeda,tidak ada yang sama karena secara biologis
dan genetis berbeda-beda, sehingga sebenarnya setiap individu memiliki
kekhasan
sendiri-sendiri.
Terbukti
bahwa
perbedaan-perbedaan
itu
semakin bertambah bukannya berkurang, sejak anak-anak beranjak dari
masa kanak-kanak kemasa remaja dan akhirnya beranjak ke usia lanjut
Perkembangan Dipengaruhi oleh Budaya
Bagaimana seorang anak berkembang sangat dipengaruhi oleh
budaya yang tumbuh dilingkungannya. Misal, budaya dilingkungan anak
tersebut menekankan seks tradisional(anak perempuan tidak perlu
pandai, tidak mandiri, tugasnya beres-beres rumah dll) maka orang tua
cenderung mendidik anak perempuannya bersikap dan berprilaku seperti
dilingkungannya tersebut sehingga anak perempuannya cenderung akan
terbentuk menjadi demikian juga.
Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Tugas-tugas Perkembangan
3 Ibid, hlm 17
Terdapat harapan sosial tertentu pada setiap tahap perkembangan.
Tahap bayi (0-2 tahun), anak (2-12 tahun), remaja (12-21 tahun), dewasa
(21-65 tahun), usia lanjut (65 tahun
sampai keatas), masing-masing
mempunyai tugas perkembangan yang berbeda. Tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam
kehidupan individu, yang jika dicapai akan menimbulkan rasa bahagia dan
membawa kearah keberhasilan untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya.
dan apabila gagal akan menimbulkan 4 rasa tidak bahgia dan hambatan
dalam perkembangan berikutnya.
Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif
dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir
sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahanperubahan
yang
dialami
individu
atau
organisme
menuju
tingkat
kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
Setiap individu pasti mengalami perkembangasehingga dapat
menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi
fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badanya, tidak hanya aspek
fisik tetapi juga aspek kognitif, misalnya: yang awalnya saat prasekolah
belum
bisa
menghitung
dari
angka
1-10,
tetapi
sekarang
bisa
mengerjakan atau menghitung angka-angka yang rumit, perubahan yang
dialami oleh masing-masing individu dari sejak perubahan sampai akhir
hayat hidupnya5
4 Christiana Hari Soetjiningsih, perkembangan anak sejak pembuahan sampai kanak-kanak akhir,
(Jakarta:prenada,2012),hlm 8-16.
5 Ibid, hlm 17
DAFTAR RUJUKAN
Dahlan, Djawad psikologi perkembangan anak dan remaja,(Bandung: PT remaja rosda karya,
2012.
Hari Soetjiningsih, Christiana perkembangan anak sejak pembuahan sampai kanak-kanak
akhir,(Jakarta:prenada,2012.
PERKEMBANGAN
SOSIAL
EMOSIONAL ANAK
Nama : St. Munawaroh1
Abstrack
Development and learning occur within and are influenced by the multiple
social cultural contexts. Bronfenbrenner (1979, 1989, 1993) provides an
ecological model for understanding human development. Bronfenbrenner
explains that child development is best understood in the context of
family, educational settings, community, and wider society. These diverse
contexts are related to each other and all have an influence on the
developing child. For example, even if a child is cared for in a loving and
supportive family, a healthy community is influenced by wider biases of
society, such as racism or sexism, and the possibility of showing the
negative effects of negative stereotypes and discrimination.
Keyword: principles of emotional social development of children
1 Jurusan Tarbiyah IAIN MADURA, Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia.
Abstrak
Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek
sosial
kultural
yang
majemuk,
Bronfenbrenner
(1979,1989,1993)
menyediakan sbuah modelekologis untuk memahami pengembangan
manusia. Bronfenbrenner menjelaskan bahwa perkembangna anak paling
baik memahami dalam kontek keluarga, setting pendidikan, komunitas,
dan masyarakat yang lebih luas. Konte0kontek yang beragam ini
berhubungan satu sama lain dan semuanya, memiliki pengaruh terhadap
anak yang sedang berkemabng sebagai contoh bahkan seorang anak
diasuh dalam keluarga yang mencintai dan mendudkungnya, komunita
yang sehat dipengaruhi oleh bias-bias masyarakat yang lebih luas ,
seperti
rasisme
atau
seksisme,
dan
kemungkinan
memperlihtkan
pengaruh negatif dari sterotif negatif dan diskriminasi
Kata Kunci : Prinsip-prinsip Perkembangan Sosial Emosional Anak
PENDAHULUAN
Setiap individu pasti mengalami perkembangasehingga dapat
menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi
fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badanya, tidak hanya aspek
fisik tetapi juga aspek kognitif, misalnya: yang awalnya saat prasekolah
belum
bisa
menghitung
dari
angka
1-10,
tetapi
sekarang
bisa
mengerjakan atau menghitung angka-angka yang rumit, perubahan yang
dialami oleh masing-masing individu dari sejak perubahan sampai akhir
hayat hidupnya, ada liku-liku perkembangan yang harus dilalui oleh
masing-masing individu, adakalanya beberapa aspek tertentu sama
dengan individu yang lain tetapi juga bisa berbeda, dan
generasi penerus bangsa.
anak adalah
Dipundak merekalah kelak kita menyerahkan peradaban yang
telah kita bangun dan akan kita tinggalkan. Kesadaran akan arti penting
generasi penerus yang berkualitas mengharuskan kita serius membekali
anak dengan pendidikan yang baik agar dirinya menjadi manusia
seutuhnya dan menjadi generasi dan menjadi generasi yang lebih baik
dari pendahulunya.
Perkembangan yang terjadi dalam diri anak merupakan hasil dari
beberapa proses, yaitu proses biologis,kognitif, dan sosioemosional yang
saling berkaitan dan yang saling mempengaruhi.untuk mengetahuai
bagaimana ciri-ciri perkembangan anak usia taman kanak-kanak yang
semakin berkembang sesuai dengan tingkat perkembangan usianya,
mengetahui
tentang
pengelompokan
perkembangan
disepanjang
hidupnya, dan juga prinsip-prinsip dalam perkembangan. Dan disini
terdapat rumusan masalah (a).perngertian perkembangan (b). Bagaimana
ciri-ciri perkembangan (c). Bagaimana tahap-tahap perkembangan
Pengertian dan Ciri-ciri Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif
dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir
sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahanperubahan
yang
dialami
individu
atau
organisme
menuju
tingkat
kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan
adalah sebagai berikut.
sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat
saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisme (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan
mendalam, meluas baik secara fisik maupun psikis
Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme
itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara
kebetulan atau loncat-loncat
Perkembangan itu secara umum memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan tinggi dan
berat badan serta organ-organ tubuh lainnya) , aspek psikis
(semakin
bertambahnya
perbendaharaan
dan
matangnya
kemampuan berpikir, mengingat, serta menggunakan imajinasi
kreatifnya.)
b. terjadinya perubahan dalam proporsi: aspek fisik,(proporsi tubuh
anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada
usia remaja proporsi tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia
remaja), aspek psikis: (perubahan imajinasi dari yang fantasi ke
realitas)
c. lenyapnya tanda-tanda yang lama, tanda-tanda fisik, (lenyapnya
kelenjar kanak-kanak ), tanda-tanda psikis, (lenyapnya masa
mengoceh)
Diperolehnya tanda-tanda yang baru, tanda fisik: pergantian gigi dan
karakteristik seks pada pada usia remaja, baik secara primer maupun
sekunder. Tanda-tanda psikis: seperti berkembangnya rasa ingi tahu
terutama yang berhubungan dengan seks, ilmu pengetahuan, nilai-nilai
moral, dan keyakinan dalam beragama2
Prinsip-prinsip Perkembangan
Perkembangan
Process),
Kognitif
mencakup
(Cognitive
proses-proses
Process),
biologis
dan
(Biological
Sosioemosional
(Sosioemosional Process).
Proses biologis meliputi perubahan fisik individu seperti pertambahan
berat dan tinggi badan, pertumbuhan otak, perubahan pada keterampilan
2 Djawad Dahlan,psikologi perkembangan anak dan remaja,(Bandung: PT remaja rosda karya, 2012),
hlm 15-16.
motorik, dan lain-lain. Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan pada
pemikiran, intelegensi, dan bahasa. Proses sosioemosional meliputi
perubahan pada relasi individu dengan orang lain, perubahan emosi, dan
kepribadian individu dengan orang lain, perubahan emosi dan kepribadian
individu. Ketiga proses ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.
Misalnya, proses biologis akan mempengaruhi proses kognitif, proses
kognitif dapat meningkatkan atau membatasi proses sosioemosional, dan
proses sosioemosional mempengaruhhi proses kognitif. Oleh karena itu,
ketiga aspek ini aspek biologis, kognitif, dan sosioemosional tidak boleh
dipandang secara terpisah, ketiganya merupakan satu kesatuan, serta
semua aspek harus memperoleh perhatian dan stimulasi yang harus
memadai agar ketiga aspek berkembang optimal dan terintegrasi.
Tahun-Tahun permulaan (Perkembangan Awal)
Merupakan Masa KritisArtinya tahun-tahun pertama kehidupan
adalah sangat penting karena merupakan dasar perkembangan atau
penentu perkembangan selanjutnya. Tentu tidak berarti tahap usia
berikutnya tidaklah penting, namun dapat dikatakan tahun- tahun
permulaan merupakan fondasi bagi perkembangan individu. Sikap,
kebiasaan, dan pola perilaku yang dibentuk di awal sangat menetukan
seberapa jauh anak tersebut berhasil menyesuaikan diri dalam kehidupan
yang akan datang. Dapat dikatakan bahwa usia-usia awal merupakan
tahapan penting karena diusia inilah banyak aspek penting yang
berkembang pesat dan masa diletakannya pola-pola dasar perilaku
individu. Beberapa ahli menyatakan bahwa usia-usia awal tersebut ada
disekitar lima tahun pertama kehidupan (Hurlock, 1980), antara lain: para
ahli mengatakn bahwa tahun-tahun persekolah, yaitu sekitar dua sampai
lima tahun , merupakan periode diletakannya dasar struktur perilaku yang
kompleks yang dibentuk didalam kehidupan seorang anak .
Namun individu mengalami perkembangan disepanjang hayat
hidupnya dan ada banyak hal yang mempengaruhi selama proses
perkembangan. Oleh karena itu menurut Horlock(1980) , pola-pola
perilaku yang terbentuk di tahun-tahun kehidupan dan yang cenderung
mapan tersebut, bukan berarti tidak bisa berubah. Ada tiga kondisi yang
memungkinkan perubahan cenderung terjadi, yaitu:
a. Individu
memperoleh
bantuan
atau
bimbingan
untuk
berubah
Orang-orang yang berarti bagi individu yanag memberlakukan dengan
cara-cara yang baru atau berbeda.
b. Individu memiliki motivasi yang kuat untuk berubah.
Perkembangan Individu Bersifat Holistik
Berbagai aspek perkembangan manusia tidak terjadi secara terpisah
dan sendiri-sendiri, melainkan saling mempengaruhi antara satu aspek
dengan aspek yang lain. Hambatan pada salah satu aspek dapat
menghambat perkembangan aspek yang lainnya, oleh karena itu seluruh
aspek perkembangan harus dianggap sama pentingnya dan semuanya
diupayakan berkembang optimal. Contoh: anak tidak hanya diperhatikan
aspek kognitifnya saja, tetapi juga emosi, sosial, moral, dan aspek
lainnya. Kecendrungan yang terjadi sampai saat ini, aspek kognitif yang
lebih memperoleh perhatian dan anak-anak banyak ditekan untuk
mempunyai prestasi menonjol dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan aspek kognitifnya. Orang tua dan guru lebih bangga apabila anakanak
menunjukkan
prestasi
yang
menonjol
dalam
aspek
kognitif.
Kemampuan yang baik dalam aspek lain, terutama aspek sosioemosional,
kurang dihargai. Anak yang suka menolong temannya, menunjukkan
sopan santun, mandiri, atau perilaku-perilaku positif lainnya dianggap hal
yang biasa.
Perkembangan Mengikuti Pola Tertentu yang Dapat Diprediksi
Secara umum pada pola-pola tertentu dalam perkembangan individu.
Misalnya, dalam perkembangan fisik dan motorik ada pola perkembangan
menyebar keseluruh tubuh dari arah kepala ke kaki, dan perkembangan
menyebar dari titik poros sentral tubuh ke anggota-anggota tubuh
Perkembangan Dibantu oleh Stimulasi
Agar perkembangan individu terjadi seoptimal mungkin, diperlukan
memberikan stimulasi sesuai dengan taraf perkembangannya
Perkembangan Merupakan Hasil Kematangan 3
Kematangan
merupakan
terbukanya
karakteristik
yang
secara
potensial sudah ada pada individu yanag berasal dari warisan genetik
individu. Faktor belajar atau pemberian stimulasi pada saat kematangan
organ
tertentu
akan
mempengaruhi
sejauh
mana
pencapaian
perkembangan individu
Ada Perbedaan Individual dalam Perkembangan
Setiap individu berbeda,tidak ada yang sama karena secara biologis
dan genetis berbeda-beda, sehingga sebenarnya setiap individu memiliki
kekhasan
sendiri-sendiri.
Terbukti
bahwa
perbedaan-perbedaan
itu
semakin bertambah bukannya berkurang, sejak anak-anak beranjak dari
masa kanak-kanak kemasa remaja dan akhirnya beranjak ke usia lanjut
Perkembangan Dipengaruhi oleh Budaya
Bagaimana seorang anak berkembang sangat dipengaruhi oleh
budaya yang tumbuh dilingkungannya. Misal, budaya dilingkungan anak
tersebut menekankan seks tradisional(anak perempuan tidak perlu
pandai, tidak mandiri, tugasnya beres-beres rumah dll) maka orang tua
cenderung mendidik anak perempuannya bersikap dan berprilaku seperti
dilingkungannya tersebut sehingga anak perempuannya cenderung akan
terbentuk menjadi demikian juga.
Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Tugas-tugas Perkembangan
3 Ibid, hlm 17
Terdapat harapan sosial tertentu pada setiap tahap perkembangan.
Tahap bayi (0-2 tahun), anak (2-12 tahun), remaja (12-21 tahun), dewasa
(21-65 tahun), usia lanjut (65 tahun
sampai keatas), masing-masing
mempunyai tugas perkembangan yang berbeda. Tugas perkembangan
adalah tugas-tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam
kehidupan individu, yang jika dicapai akan menimbulkan rasa bahagia dan
membawa kearah keberhasilan untuk melakukan tugas-tugas selanjutnya.
dan apabila gagal akan menimbulkan 4 rasa tidak bahgia dan hambatan
dalam perkembangan berikutnya.
Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai ”perubahan yang progresif
dan kontinnyu(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir
sampai mati. Pengertian lain dari perkembangan adalah ”perubahanperubahan
yang
dialami
individu
atau
organisme
menuju
tingkat
kedewasaanya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.
Setiap individu pasti mengalami perkembangasehingga dapat
menjadi pribadi seperti yang sekarang ini. Pribadi yang memiliki kondisi
fisik tertentu, misalnya yang semula tinggi badanya, tidak hanya aspek
fisik tetapi juga aspek kognitif, misalnya: yang awalnya saat prasekolah
belum
bisa
menghitung
dari
angka
1-10,
tetapi
sekarang
bisa
mengerjakan atau menghitung angka-angka yang rumit, perubahan yang
dialami oleh masing-masing individu dari sejak perubahan sampai akhir
hayat hidupnya5
4 Christiana Hari Soetjiningsih, perkembangan anak sejak pembuahan sampai kanak-kanak akhir,
(Jakarta:prenada,2012),hlm 8-16.
5 Ibid, hlm 17
DAFTAR RUJUKAN
Dahlan, Djawad psikologi perkembangan anak dan remaja,(Bandung: PT remaja rosda karya,
2012.
Hari Soetjiningsih, Christiana perkembangan anak sejak pembuahan sampai kanak-kanak
akhir,(Jakarta:prenada,2012.