Pengaruh LDR CAR NPL BOPO ROA DAN DPK Te
x
Jurnal EKSbKtjT'IF \"olttilr€
PENGARUH LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, DAN DPK
TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT
(BPR) DI KABUPATEN MAGETAN: PERIODE
PENGAMATAN Tahun 2008 - 2014
Moh. Sofyan
sofyan.proyek@ gmail. com
ABSTRAK:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena tingginya penyaluran
kredit BPR di Kabupaten Magetan yang ditunjukkan dengan peningkatan LDR.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian faktor - faktor yang mempengaruhi
Kredit BPR, yang meliputi LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK Penelitian
ini menggunakan 5 BPR Di Kabupaten Magetan yang terdaftar di Bank Indonesia
sebagai satu unit obyek penelitian, dengan periode penelitian dari Januari 2008 April 2014 (76 bulan). Metode Least Square digunakan untuk menganalisa data
dengan bantuan sofnuare Eviews Yersi 8. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil
bahwa LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK berpengaruh secara bersamasama terhadap Kredit BPR sebesar 98.72%o. Secara Parsial pengaruh LDR
terhadap Kredit BPR sebesar 0.2%o, pengaruh NPL terhadap Kredit BPR sebesar
1.080%0, pengaruh DPK terhadap Kredit BPR sebesar -2.07%a Sedangkan CAR,
BOPO, dan ROA tidak berpengaruh secarq parsial terhadap Kredit BPR. Untuk
meningkatkan Kredit, BPR harus melakukan penghimpunan dana secara optimal,
mengoptimalkan kegunaan sumber daya finansial (modal) yang dimiliki, dan
memiliki ntanajemen perkreditan yang baik agar NPL tetap beracla dalam tingkat
yang rendah clan dalarn batas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
KAtA KUrrCi: BPR, Krcdit, LDR, CAR, NPL, BOPO, dAN DPK.
ABSTRACT:
This reseorch is motivatecl by the phenomenon o.f mral banks lending in Magetan
indicuted b1t on increctse in LDR. Therefot'e, it is necessct: to test .foctors thcrt
c{Jbct the Credit BPR, ,,-hich inchrcle LDR, CAR, NPLs, ROA, ROA, and DPK.
This study uses a 5 RBs in Magetan registered in Bank Indonesia as one unit of
the object, with a study period of January 2008 - April 2014 (76 months). Least
Square method is used to analyze the data with the help of sofhuare Eviews
version B. Based on the research results that LDR, CAR, NPLs, ROA, ROA, and
DPK effect together against Credit BPR by 98.72%. Partial effect of the credit
BPR LDR of 0.2%u the effect of NPL to loans BPR by 1.080%, the effict of the
credit BPR DPK amounted to -2.07%o. While the CAR, ROA and ROA no partial
effect on BPR Credit. To improve credit, BPR must perform optimally fund
raising, optimizing the usability of financial resources (capital) owned, and have
347
Jurnal EKSEKLITIF: }'olutncr
a good credit management in order NPL remain in low levels and within the limits
required by Bank Indonesia.
Key wordsz BPR, Kredit, LDR, CAR, NPL, BOPO, dan DPK.
PENDAHULUAN
BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Sektor kredit yang disalurkan oleh BPR mempunyai peranan yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi karena kredit yang digunakan oleh pengusaha
untuk kegiatan produktif akan memberikan
produksi.
Di
samping
nilai
itu, kredit konsumsi
tambah terhadap faktor
digunakan untuk membiayai
pembelian barang-barang konsumsi. Kedua kegiatan tersebut secara bersamasama akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengusaha memproduksi barang
atau jasa yang akan meningkatkan pendapatan,
di sisi lain produk mereka
dikonsumsi oleh masyarakat.
Kabupaten Magetan sebagai salah satu kabupaten yang berada
di wilayah
Provinsi Jarva Timur merupakan kabupaten dengan pertumbuhan kredit BpR yang
cr-rkup
tinggi, berdasarkan data publikasi Statistik Perbankan Indonesia periode
Tahtrn 2008
-
2014, rata-rata pertumbuhan Kredit sebesar
2,r8o
dengan
pertumbuhan DPK sebesar 1,81o/o. Rata-rata LDR sebesar 90,3 7o/o, rata-rata CAR
sebesar 15,03yo, rata-rata NPL sebesar 2,l9Yo, rata-rata
BoPo
sebesar 73,68yo,
dan ruta-rata rasio ROA sebesar 4,66yo.
Pertumbuhan kredit BPR Kabupaten Magetan yang cukup tinggi dari
pertumbuhan DPK selama periode Tahun 2008
-
2014 menyebabkan LDR
meningkat hingga mencapai 97,31o . Hal ini mencerminkan perlunya peningkatan
kewaspadaan dan pengawasan kredit BPR di kabupaten Magetan.
l,t8
J*rnal EKSEKTJTIS Ybluilrs
Kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan akan semakin rendah jika
LDR semakin tinggi dikarenakan jumlah dana yang digunakan untuk penyaluran
kredit semakin besar. Sebaliknya, kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan
akan semakin tinggi jika LDR bank tersebut semakin rendah.
Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan pihak bank
untuk menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang
besar. Besaran modal yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan penyaluran
kredit pada akhirnya akan ikut terkikis jika harus menyediakan pencadangan yang
lebih besar.
Bank yang nilai rasio BOPO-nya tinggr menunjukkan bahwa bank tersebut
tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini
memperlihatkan besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh
pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Semakin kecil BOPO
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil dan semakin banyak kredit yang dapat disalurkan.
Berdasarkan Latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana Pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
simultan terhadap Kredit BPR?
2.
Bagaimana Pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
parsial terhadap Kredit BPR?
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian
lnr adalah untuk:
1.
Menganalisa pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
simultan terhadap Kredit BPR.
2.
Menganalisa pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
parsial terhadap Kredit BPR
3 -19
J*rnal IIKSEKU?,IF }trluurc*
I?
LOAN to DEpOSTT RATIO (LDR)
Loan to Depostit R4lro (LDR) merupakan
rasio yang membandingkan
antara jumlah kredit yang disalurkan
oleh bank dengan dana
bank (Dend awirjaya,
yang dihimpun oleh
2OO3).
Menurut Hamonangan dan siregar daram
Galih (20r 1) mengatakan bahwa
LDR digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan bank guna membayar
semua dana masyarakat serta modar
sendiri dengan mengandalkan kredit yang
telah didistribusikan ke masyarakat.
Bank Indonesia sebagai bank sentral telah
memberikan standar unfuk rasio
LDR perbankan di Indonesia, yaitu pada kisaran
antara g5% - too%. Dengan
demikian, jika rasio LDR yang dimiliki
oreh bank terlalu tinggi ataupun terlalu
rendah maka bank tersebut akan mengarami
kesulitan dalam meningkatkan
labanya.
Pengukuran rasio
LDR menurut Surat Edaran Bank Indonesia
6/23IDPNP tanggal3l Mei 2004 dapatdihitung
dengan rumus sebagai berikut:
No.
Jrrsdit
fSfi =
oruoor*E@ tr 10S%
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
capital culequuctt rcttio tnerupakan rasio yang
memperrihatkan seberapa
ja,h seluruh aktiva bank yang mengandung
Risiko (kredit penyertaan,
surat
berharga, tagihan pada bank lain)
u'nrk dibiayai dari dana modal bank sendin,
disamping memperoreh dana-cla,a dari
sumber-sumber di luar, seperti dana
rrra
syaraka t,
pi,jama, ( uta,g)
clan lain Jain (De, 0,05). Artinya, bahwa jumlah kredit tidak
dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya CAR.
3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan NPL terhadap jumlah kredit (Prob.
0,0256 < 0,05). Artinya, semakin tinggi jumlah kredit, maka semakin tinggi
pula risiko NPL.
358
Jurnal EKSEKUTIf \"oluilrc
4.
Terdapat pengaruh positif, namun tidak signifikan BOPO terhadap jumlah
dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya BOPO.
5.
Terdapat pengaruh positif, rurmul tidak signifikan ROA terhadap jumlah
kredit (Prob. 0,2955 > 0,05). Artinya, bahwa jumlah kredit tidak pengaruhi
oleh tinggi atau rendahnya ROA.
6.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan DPK terhadap jumlah kredit (Prob.
0,0000
<
0,01). Artinya semakin tinggi jumlah kredit dipengaruhi oleh
peningkatan DPIC
Berdasarkan enam (6) variable, yaitu LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan
DPI! hanya 3 (tiga) variabel
yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
jumlah kredit yaitu LDR, NPL dan DPK. Variabel CAR, BOPO, dan ROA
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap jumlah kredit.
BPR harus meningkatkan kemampuan dan menjalankan fungsi intermediasi
dengan baik dengan menjaga tingkat LDR nya agar tidak melampaui batas yang
telah ditetapkan Bank Indonesia dengan tingkat LDR sebesar 78o/o
-
100%.
Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya finansial yang idle.
Kondisi CAR yang cukup tinggi jauh di atas ketentuan minimal yang disyaratkan
oleh Bank Indonesia sebesar
80/o,
mengharuskan BPR untuk lebih optimal dalam
memanfaatkan kegunaan sumber daya finansial yang dimiliki melalui penyaluran
kredit pada sektor produktif. Rasio NPL walaupun sudah di bawah ketentuan
Bank Indonesia yaitu sebesar maksimal 5o/o, namun agar lebih memperhatikan
kembali tingkat rasio NPL agar bank tersebut tidak mengalarni kesulitan untuk
mengembalilcan dana yang telah dititipkan oleh nasabah, karena kredit yang
disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah.
dipertahankan pada kisaran
nilai ideal yaitu antara
Nilai rasio BOPO harus
50% - 75olo sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
Rasio ROA agar tetap dipertahankan untuk memenuhi kewajiban terhadap
pemegang saham, penilaian atas kine{a pimpinan, dan menigkatkan daya tarik
investor untuk menanamkan modalnya inilah yang menjadi alasan mengapa
perbankan berusaha memperoleh laba. DPK merupakan faktor yang mendukung
359
penyaluran kredit perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka
semakin besar pula jumlah laedit yang disalurkan. Oleh karena
itu BPR
harus
melakukan penghimpunan DPK secara optimal.
Saran penelitian berikutrya adalah agar menambah periode penelitian yang
lebih panjang; menambah variabel Net Interest Margin (NIM), Suku Bunga Kredit
BPR, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBD sebagai faktor-faktor
yang
mempengaruhi kredit dengan didukung informasi dan data-data primer guna
khususnya yang lebih bersifat kualitatif terkait manajemen BPR agar hasil yang
didapatkan lebih kredibel dan akuntabel.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia, Cyndi dan Jafar. (2007). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran
Kredit.
Ali, Masyud. (2004). Asset Liability
Management: Menyiasati Risiko Pasar dan
Risiko Operasional. Jakarta: PT Gramedia.
Billy Arma
Pratama. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Penyaluran Krddit Perbankan (Stucli Pada Bank Umum Di Indonesia Periode
Tahun 2005 - 2009). Download di www.undip.ac.id pada Tgl l2Feb 2014.
Darmarvan, Komang.
(2004). Analisis Rasio-Rasio Bank. Info Bank, Juli, l8-21
Laporan Pengawasan Perbankan 2008, Bank Indonesia. Download di
rvrvw.unhas.ac.id pada Tgl 12 Feb 2014.
Dentlau,rjaya. Lukman. (2003). \4anajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Fransiska dan Hasan Sakti Siregar. (2009). Penganrh Faktor Internal Bank Terhadap
Voltule Kredit
Di lndonesia. Jumal Akuntansi
6,
di www.unisbank.ac.id pada Tgl
12
Pada Bank Yang Go Publik
Universitas Sumatera Utara. Download
Feb 2014.
Febry Amithya Yuwono. (2012). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To
Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On
Assets, Dan Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit
360
Jurnnl EKSEKUTIF tr/iiluilrs
(Studi Empiris: bank yang terdaftar di BEI). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Galih, Tito Adhitya. (2011). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio,
Non Performing Loan, Return On Assets, Dan Loan To Deposit Ratio
Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Di Indonesia (Studi Empiris:
bank yang terdaftar di BEI). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali,Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Himaniar Triasdini. (2010). Pengaruh CAR, NPL DAN ROA terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja (Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2004-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Kasmir. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Riyadi, Selamet. (2004). Banking Assets and Liability Management, Edisi Kedua,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakana
Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal Pedoman
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating), Bank
Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang Nomor Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7
Tahun I 992 T entang Perbankan.
Warji.vo. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi dua. Jakarla: Salernba
Empat.
www.bi.go.id
LAMPIRAN
Tabel 1. Kinerja BPR Konvensional di Kab. Magetan Tahun 2008-2014
200 8
15,990/0
2009
17
,3lo
,7lo
82,680/,
3,520
4,900/o
2,180h
2,730/,
91,050h
13,830
5,08o4
2,4Loh
2,780h
2,090
1,600h
L,480
l,4gyo
2,6loh
87
2010
15,860/o
86,550
12,820h
5,31o
l,7lo
20tr
14,930/0
85,340h
73,500
4,554h
1,560h
36t
20t2
13,3loh
88.31%
74.g7yo
4]3%
l.4go
2,170h
2"360h
70,8AoA
4,50yo
1,650h
0,g7yo
l,4Lyo
20t3
13,650h
95,920
20t4
l4,l20h
97,3ryo
67,200h
5,450
l,63Yo
1,480h
2,53yo
Rerata
15,030
90,31o
73,690
4,660h
2,190h
l.8lyo
2.18o/o
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia QAl4)
Tabel 2: Peringkat Bank berdasarkan Rasio BOPO
w;t',
Brt,Et1,.*ran,....'nimit,B;orP,rfi-i;:il',,:':',",,
1
Sangat Sehat
50 - 75 persen
2
Sehat
76 - 93 persen
J
Cukup Sehat
94
-
96 persen
4
Kurang Sehat
96
-
100 persen
5
Tidak Sehat
> 100 persen
Sumber: SEBI No.6|23/DPNP tanggal 31 Mei 2A04
Gambar 1. l\,Iodel Konseptual Penelitian
I-abel 3. Ilaftrtr Nama IIPR di Kabupaten Nlagetan
No
2
J
4
5
- Jaw'a T.inlrlr'
Nama Barik
I'}l-. BPR Ekaclharma Bhina ltal-rarclra
PT. BPR Mulyo Raharjo
PT. BPR Buan a Citra Selaras
PT. BPR Artha Dharma
Kopkar BPR Takeran
Sumber : www.bi.go.id di Download Pada 11 Mei 2015
362
Jurn*rl EKSEI{UTIF Vuluilrs
12
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Metode Least Square
Dependent Variable: KREDIT_BPR
Method: Least Squares
Date: 07129115 Time: 14:1 1
Sample (adjusted): 2008M0 I 2014M04
Included observations: 76 after adjustments
Variable
C
DPK
CAR
ROA
BOPO
LDR
NPL
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
-0.802832
1.079961
-0.020691
-0.001686
-0.00419 1
a.002867
0.924s7 6
-0.868324
29.3e244
-4347AA9
-0.124942
-r.073464
3.292553
0.011520
0.009124
0.3882
0.0000
0.0000
0.9009
0.2868
0.0016
0.2110
Adjusted R-squared
S.E. ofregression
0.988 r94
0.987 t67
0.05247 4
Sum squared resi
0.1 89996
R-squared
Log likelihood
1
F-statistic
Prob(F-statistic)
1
9.837
I
962.s833
0.000000
0.036743
0.0047 60
0.01349s
0.003904
0.000871
r.262564
Mean dependent var
S.D. dependent bar
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
t8.24517
0.463224
-2.e69398
-2.7 5472s
-2.883604
0.466137
Raxi* CAR tsPR di Kal-:upittnn h'{ag*tftn
Feriade ?t]*.B-3*14
3$.CICr
i
i riil
i
r:)
"*
'l
,r.
$
.1:F,
.1
r,
::
;{:}$"'''rr'+r':"'i':
.:.:
:H+:::::#:ry:iif,i?f
?.
:t
;j::::
).t-ru
iii i -i
:ti i.i
Gambar 2. Rasio CARBPR Di Kabupaten Magetan Periode Tahun 2008-2014
363
Jurnal EKSbKtjT'IF \"olttilr€
PENGARUH LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, DAN DPK
TERHADAP KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT
(BPR) DI KABUPATEN MAGETAN: PERIODE
PENGAMATAN Tahun 2008 - 2014
Moh. Sofyan
sofyan.proyek@ gmail. com
ABSTRAK:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena tingginya penyaluran
kredit BPR di Kabupaten Magetan yang ditunjukkan dengan peningkatan LDR.
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian faktor - faktor yang mempengaruhi
Kredit BPR, yang meliputi LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK Penelitian
ini menggunakan 5 BPR Di Kabupaten Magetan yang terdaftar di Bank Indonesia
sebagai satu unit obyek penelitian, dengan periode penelitian dari Januari 2008 April 2014 (76 bulan). Metode Least Square digunakan untuk menganalisa data
dengan bantuan sofnuare Eviews Yersi 8. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil
bahwa LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK berpengaruh secara bersamasama terhadap Kredit BPR sebesar 98.72%o. Secara Parsial pengaruh LDR
terhadap Kredit BPR sebesar 0.2%o, pengaruh NPL terhadap Kredit BPR sebesar
1.080%0, pengaruh DPK terhadap Kredit BPR sebesar -2.07%a Sedangkan CAR,
BOPO, dan ROA tidak berpengaruh secarq parsial terhadap Kredit BPR. Untuk
meningkatkan Kredit, BPR harus melakukan penghimpunan dana secara optimal,
mengoptimalkan kegunaan sumber daya finansial (modal) yang dimiliki, dan
memiliki ntanajemen perkreditan yang baik agar NPL tetap beracla dalam tingkat
yang rendah clan dalarn batas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
KAtA KUrrCi: BPR, Krcdit, LDR, CAR, NPL, BOPO, dAN DPK.
ABSTRACT:
This reseorch is motivatecl by the phenomenon o.f mral banks lending in Magetan
indicuted b1t on increctse in LDR. Therefot'e, it is necessct: to test .foctors thcrt
c{Jbct the Credit BPR, ,,-hich inchrcle LDR, CAR, NPLs, ROA, ROA, and DPK.
This study uses a 5 RBs in Magetan registered in Bank Indonesia as one unit of
the object, with a study period of January 2008 - April 2014 (76 months). Least
Square method is used to analyze the data with the help of sofhuare Eviews
version B. Based on the research results that LDR, CAR, NPLs, ROA, ROA, and
DPK effect together against Credit BPR by 98.72%. Partial effect of the credit
BPR LDR of 0.2%u the effect of NPL to loans BPR by 1.080%, the effict of the
credit BPR DPK amounted to -2.07%o. While the CAR, ROA and ROA no partial
effect on BPR Credit. To improve credit, BPR must perform optimally fund
raising, optimizing the usability of financial resources (capital) owned, and have
347
Jurnal EKSEKLITIF: }'olutncr
a good credit management in order NPL remain in low levels and within the limits
required by Bank Indonesia.
Key wordsz BPR, Kredit, LDR, CAR, NPL, BOPO, dan DPK.
PENDAHULUAN
BPR adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
atau dalam bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Sektor kredit yang disalurkan oleh BPR mempunyai peranan yang besar
terhadap pertumbuhan ekonomi karena kredit yang digunakan oleh pengusaha
untuk kegiatan produktif akan memberikan
produksi.
Di
samping
nilai
itu, kredit konsumsi
tambah terhadap faktor
digunakan untuk membiayai
pembelian barang-barang konsumsi. Kedua kegiatan tersebut secara bersamasama akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengusaha memproduksi barang
atau jasa yang akan meningkatkan pendapatan,
di sisi lain produk mereka
dikonsumsi oleh masyarakat.
Kabupaten Magetan sebagai salah satu kabupaten yang berada
di wilayah
Provinsi Jarva Timur merupakan kabupaten dengan pertumbuhan kredit BpR yang
cr-rkup
tinggi, berdasarkan data publikasi Statistik Perbankan Indonesia periode
Tahtrn 2008
-
2014, rata-rata pertumbuhan Kredit sebesar
2,r8o
dengan
pertumbuhan DPK sebesar 1,81o/o. Rata-rata LDR sebesar 90,3 7o/o, rata-rata CAR
sebesar 15,03yo, rata-rata NPL sebesar 2,l9Yo, rata-rata
BoPo
sebesar 73,68yo,
dan ruta-rata rasio ROA sebesar 4,66yo.
Pertumbuhan kredit BPR Kabupaten Magetan yang cukup tinggi dari
pertumbuhan DPK selama periode Tahun 2008
-
2014 menyebabkan LDR
meningkat hingga mencapai 97,31o . Hal ini mencerminkan perlunya peningkatan
kewaspadaan dan pengawasan kredit BPR di kabupaten Magetan.
l,t8
J*rnal EKSEKTJTIS Ybluilrs
Kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan akan semakin rendah jika
LDR semakin tinggi dikarenakan jumlah dana yang digunakan untuk penyaluran
kredit semakin besar. Sebaliknya, kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan
akan semakin tinggi jika LDR bank tersebut semakin rendah.
Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan pihak bank
untuk menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang
besar. Besaran modal yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan penyaluran
kredit pada akhirnya akan ikut terkikis jika harus menyediakan pencadangan yang
lebih besar.
Bank yang nilai rasio BOPO-nya tinggr menunjukkan bahwa bank tersebut
tidak beroperasi dengan efisien karena tingginya nilai dari rasio ini
memperlihatkan besarnya jumlah biaya operasional yang harus dikeluarkan oleh
pihak bank untuk memperoleh pendapatan operasional. Semakin kecil BOPO
berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang
bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah
semakin kecil dan semakin banyak kredit yang dapat disalurkan.
Berdasarkan Latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana Pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
simultan terhadap Kredit BPR?
2.
Bagaimana Pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
parsial terhadap Kredit BPR?
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian
lnr adalah untuk:
1.
Menganalisa pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
simultan terhadap Kredit BPR.
2.
Menganalisa pengaruh LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan DPK secara
parsial terhadap Kredit BPR
3 -19
J*rnal IIKSEKU?,IF }trluurc*
I?
LOAN to DEpOSTT RATIO (LDR)
Loan to Depostit R4lro (LDR) merupakan
rasio yang membandingkan
antara jumlah kredit yang disalurkan
oleh bank dengan dana
bank (Dend awirjaya,
yang dihimpun oleh
2OO3).
Menurut Hamonangan dan siregar daram
Galih (20r 1) mengatakan bahwa
LDR digunakan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan bank guna membayar
semua dana masyarakat serta modar
sendiri dengan mengandalkan kredit yang
telah didistribusikan ke masyarakat.
Bank Indonesia sebagai bank sentral telah
memberikan standar unfuk rasio
LDR perbankan di Indonesia, yaitu pada kisaran
antara g5% - too%. Dengan
demikian, jika rasio LDR yang dimiliki
oreh bank terlalu tinggi ataupun terlalu
rendah maka bank tersebut akan mengarami
kesulitan dalam meningkatkan
labanya.
Pengukuran rasio
LDR menurut Surat Edaran Bank Indonesia
6/23IDPNP tanggal3l Mei 2004 dapatdihitung
dengan rumus sebagai berikut:
No.
Jrrsdit
fSfi =
oruoor*E@ tr 10S%
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
capital culequuctt rcttio tnerupakan rasio yang
memperrihatkan seberapa
ja,h seluruh aktiva bank yang mengandung
Risiko (kredit penyertaan,
surat
berharga, tagihan pada bank lain)
u'nrk dibiayai dari dana modal bank sendin,
disamping memperoreh dana-cla,a dari
sumber-sumber di luar, seperti dana
rrra
syaraka t,
pi,jama, ( uta,g)
clan lain Jain (De, 0,05). Artinya, bahwa jumlah kredit tidak
dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya CAR.
3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan NPL terhadap jumlah kredit (Prob.
0,0256 < 0,05). Artinya, semakin tinggi jumlah kredit, maka semakin tinggi
pula risiko NPL.
358
Jurnal EKSEKUTIf \"oluilrc
4.
Terdapat pengaruh positif, namun tidak signifikan BOPO terhadap jumlah
dipengaruhi oleh tinggi atau rendahnya BOPO.
5.
Terdapat pengaruh positif, rurmul tidak signifikan ROA terhadap jumlah
kredit (Prob. 0,2955 > 0,05). Artinya, bahwa jumlah kredit tidak pengaruhi
oleh tinggi atau rendahnya ROA.
6.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan DPK terhadap jumlah kredit (Prob.
0,0000
<
0,01). Artinya semakin tinggi jumlah kredit dipengaruhi oleh
peningkatan DPIC
Berdasarkan enam (6) variable, yaitu LDR, CAR, NPL, BOPO, ROA, dan
DPI! hanya 3 (tiga) variabel
yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
jumlah kredit yaitu LDR, NPL dan DPK. Variabel CAR, BOPO, dan ROA
berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap jumlah kredit.
BPR harus meningkatkan kemampuan dan menjalankan fungsi intermediasi
dengan baik dengan menjaga tingkat LDR nya agar tidak melampaui batas yang
telah ditetapkan Bank Indonesia dengan tingkat LDR sebesar 78o/o
-
100%.
Tingginya CAR mengindikasikan adanya sumber daya finansial yang idle.
Kondisi CAR yang cukup tinggi jauh di atas ketentuan minimal yang disyaratkan
oleh Bank Indonesia sebesar
80/o,
mengharuskan BPR untuk lebih optimal dalam
memanfaatkan kegunaan sumber daya finansial yang dimiliki melalui penyaluran
kredit pada sektor produktif. Rasio NPL walaupun sudah di bawah ketentuan
Bank Indonesia yaitu sebesar maksimal 5o/o, namun agar lebih memperhatikan
kembali tingkat rasio NPL agar bank tersebut tidak mengalarni kesulitan untuk
mengembalilcan dana yang telah dititipkan oleh nasabah, karena kredit yang
disalurkan mengalami kegagalan atau bermasalah.
dipertahankan pada kisaran
nilai ideal yaitu antara
Nilai rasio BOPO harus
50% - 75olo sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
Rasio ROA agar tetap dipertahankan untuk memenuhi kewajiban terhadap
pemegang saham, penilaian atas kine{a pimpinan, dan menigkatkan daya tarik
investor untuk menanamkan modalnya inilah yang menjadi alasan mengapa
perbankan berusaha memperoleh laba. DPK merupakan faktor yang mendukung
359
penyaluran kredit perbankan. Semakin besar DPK yang berhasil dihimpun maka
semakin besar pula jumlah laedit yang disalurkan. Oleh karena
itu BPR
harus
melakukan penghimpunan DPK secara optimal.
Saran penelitian berikutrya adalah agar menambah periode penelitian yang
lebih panjang; menambah variabel Net Interest Margin (NIM), Suku Bunga Kredit
BPR, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBD sebagai faktor-faktor
yang
mempengaruhi kredit dengan didukung informasi dan data-data primer guna
khususnya yang lebih bersifat kualitatif terkait manajemen BPR agar hasil yang
didapatkan lebih kredibel dan akuntabel.
DAFTAR PUSTAKA
Adelia, Cyndi dan Jafar. (2007). Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran
Kredit.
Ali, Masyud. (2004). Asset Liability
Management: Menyiasati Risiko Pasar dan
Risiko Operasional. Jakarta: PT Gramedia.
Billy Arma
Pratama. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan
Penyaluran Krddit Perbankan (Stucli Pada Bank Umum Di Indonesia Periode
Tahun 2005 - 2009). Download di www.undip.ac.id pada Tgl l2Feb 2014.
Darmarvan, Komang.
(2004). Analisis Rasio-Rasio Bank. Info Bank, Juli, l8-21
Laporan Pengawasan Perbankan 2008, Bank Indonesia. Download di
rvrvw.unhas.ac.id pada Tgl 12 Feb 2014.
Dentlau,rjaya. Lukman. (2003). \4anajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Fransiska dan Hasan Sakti Siregar. (2009). Penganrh Faktor Internal Bank Terhadap
Voltule Kredit
Di lndonesia. Jumal Akuntansi
6,
di www.unisbank.ac.id pada Tgl
12
Pada Bank Yang Go Publik
Universitas Sumatera Utara. Download
Feb 2014.
Febry Amithya Yuwono. (2012). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To
Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On
Assets, Dan Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit
360
Jurnnl EKSEKUTIF tr/iiluilrs
(Studi Empiris: bank yang terdaftar di BEI). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Galih, Tito Adhitya. (2011). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio,
Non Performing Loan, Return On Assets, Dan Loan To Deposit Ratio
Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit Pada Bank Di Indonesia (Studi Empiris:
bank yang terdaftar di BEI). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali,Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.
Himaniar Triasdini. (2010). Pengaruh CAR, NPL DAN ROA terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja (Studi Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2004-2009). Skripsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Kasmir. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Riyadi, Selamet. (2004). Banking Assets and Liability Management, Edisi Kedua,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakana
Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Perihal Pedoman
Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (CAMELS Rating), Bank
Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang Nomor Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas UU No. 7
Tahun I 992 T entang Perbankan.
Warji.vo. (2005). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi dua. Jakarla: Salernba
Empat.
www.bi.go.id
LAMPIRAN
Tabel 1. Kinerja BPR Konvensional di Kab. Magetan Tahun 2008-2014
200 8
15,990/0
2009
17
,3lo
,7lo
82,680/,
3,520
4,900/o
2,180h
2,730/,
91,050h
13,830
5,08o4
2,4Loh
2,780h
2,090
1,600h
L,480
l,4gyo
2,6loh
87
2010
15,860/o
86,550
12,820h
5,31o
l,7lo
20tr
14,930/0
85,340h
73,500
4,554h
1,560h
36t
20t2
13,3loh
88.31%
74.g7yo
4]3%
l.4go
2,170h
2"360h
70,8AoA
4,50yo
1,650h
0,g7yo
l,4Lyo
20t3
13,650h
95,920
20t4
l4,l20h
97,3ryo
67,200h
5,450
l,63Yo
1,480h
2,53yo
Rerata
15,030
90,31o
73,690
4,660h
2,190h
l.8lyo
2.18o/o
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia QAl4)
Tabel 2: Peringkat Bank berdasarkan Rasio BOPO
w;t',
Brt,Et1,.*ran,....'nimit,B;orP,rfi-i;:il',,:':',",,
1
Sangat Sehat
50 - 75 persen
2
Sehat
76 - 93 persen
J
Cukup Sehat
94
-
96 persen
4
Kurang Sehat
96
-
100 persen
5
Tidak Sehat
> 100 persen
Sumber: SEBI No.6|23/DPNP tanggal 31 Mei 2A04
Gambar 1. l\,Iodel Konseptual Penelitian
I-abel 3. Ilaftrtr Nama IIPR di Kabupaten Nlagetan
No
2
J
4
5
- Jaw'a T.inlrlr'
Nama Barik
I'}l-. BPR Ekaclharma Bhina ltal-rarclra
PT. BPR Mulyo Raharjo
PT. BPR Buan a Citra Selaras
PT. BPR Artha Dharma
Kopkar BPR Takeran
Sumber : www.bi.go.id di Download Pada 11 Mei 2015
362
Jurn*rl EKSEI{UTIF Vuluilrs
12
Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Metode Least Square
Dependent Variable: KREDIT_BPR
Method: Least Squares
Date: 07129115 Time: 14:1 1
Sample (adjusted): 2008M0 I 2014M04
Included observations: 76 after adjustments
Variable
C
DPK
CAR
ROA
BOPO
LDR
NPL
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
-0.802832
1.079961
-0.020691
-0.001686
-0.00419 1
a.002867
0.924s7 6
-0.868324
29.3e244
-4347AA9
-0.124942
-r.073464
3.292553
0.011520
0.009124
0.3882
0.0000
0.0000
0.9009
0.2868
0.0016
0.2110
Adjusted R-squared
S.E. ofregression
0.988 r94
0.987 t67
0.05247 4
Sum squared resi
0.1 89996
R-squared
Log likelihood
1
F-statistic
Prob(F-statistic)
1
9.837
I
962.s833
0.000000
0.036743
0.0047 60
0.01349s
0.003904
0.000871
r.262564
Mean dependent var
S.D. dependent bar
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
t8.24517
0.463224
-2.e69398
-2.7 5472s
-2.883604
0.466137
Raxi* CAR tsPR di Kal-:upittnn h'{ag*tftn
Feriade ?t]*.B-3*14
3$.CICr
i
i riil
i
r:)
"*
'l
,r.
$
.1:F,
.1
r,
::
;{:}$"'''rr'+r':"'i':
.:.:
:H+:::::#:ry:iif,i?f
?.
:t
;j::::
).t-ru
iii i -i
:ti i.i
Gambar 2. Rasio CARBPR Di Kabupaten Magetan Periode Tahun 2008-2014
363