ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGAN

ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA
MAHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN
1. 1. MAKALAH ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA
MAHLUK HIDUP, SERTA PENCEMARAN DAN ETIKA LINGKUNGAN Disusun untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Kajian Dasar IPA lanjut Dosen Pengampu: Drs.
Daroni, M.Pd Disusun oleh: Laeli Masfufah (1401413) Twindy Amana Tiara (1401413) Tetty
Wahyuningsih (1401413) Ganeswari Arumpoko (1401413) Fajar Mentari (1401413496)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG 2013 i
2. 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “KONSEP DASAR IPA 2:
ORGANISASI KEHIDUPAN DAN SALING KETERGANTUNGAN ANTARA MAKHLUK
HIDUP, SERTA PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN ETIKA LINGKUNGAN”. Makalah ini
merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk memperoleh nilai pada mata kuliah
kajian dasar IPA lanjut, program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri
Semarang. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin. ii Tegal, 10 Maret 2014 Penulis

3. 3. DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
................................................................................................
i
KATA
PENGANTAR
.............................................................................................
ii
DAFTAR
ISI
.........................................................................................................
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang

Masalah
..........................................................................1
B.
Rumusan
Masalah
....................................................................................2
C.
Tujuan
Penulisan .....................................................................................2 iii BAB II PEMBAHASAN
A.
Keanekaragaman
Pada
Sistem
Organisasi
Kehidupan ................................................................................................3 B. Ekosistem
Beserta
Satuan
Mahluk
Hidup
Dalam

Ekosistem .....................................................................................6 C. Saling Ketergantungan
Antara
Mahluk
Hidup
......................................7
D.
Pencemaran
Lingkungan
.....................................................................14
E.
Etika
Lingkungan ...................................................................................18 BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan
............................................................................................20
B.
Saran
......................................................................................................20
DAFTAR
PUSTAKA ...........................................................................................21
4. 4. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang

berhubungan dengan organisme dalam melangsungkan kehidupannya. Keseluruhan unsur
atau komponen yang berada di sekitar individu yang memengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan disebut dengan lingkungan hidup. Pengertian ini
secara umum mencakup lingkungan hidup alami, lingkungan hidup buatan, dan lingkungan
hidup sosial. Lingkungan hidup alami merupakan lingkungan bentukan alam yang terdiri atas
berbagai sumberalam dan ekosistem dengan komponen-komponennya baik fisik, biologis

maupun berbagai proses alamiah yang menentukan kemampuan dan fungsi ekosistem
dalam mendukung perikehidupan, lingkungan hidup buatan mencakup lingkungan buatan
manusiayang dibangun dengan masukan teknologi. Sedangkan lingkungan hidup sosial
meliputi lingkungan yang merupakan bentukan interaksi sosial masyarakat. Pada masa kini,
biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang
sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Namun, pencabangan
biologi selalu mengikuti tiga dimensi yang saling tegak lurus: keanekaragaman (berdasarkan
kelompok organisme), organisasi kehidupan (taraf kajian dari sistem kehidupan), dan
interaksi (hubungan antar unit kehidupan serta antara unit kehidupan dengan
lingkungannya). Makhluk hidup didunia ini sangat beranekaragam. Keanekaragaman ini
meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan antara lain: molekul,
sel, jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Makhluk hidup
didunia ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga adanya saling ketergantungan

antar makhluk hidup (manusia dengan hewan, manusia dengan lingkungan dan manusia
dengan tumbuhan). Sehingga perlu adanya pengelolaan sistem Ekosistem yang baik supaya
bisa menjaga keanekaragaman dan kelestariannya. Dalam suatu ekosistem umumnya tidak
hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan yang saling
berhubungan dan saling mempengaruhi.
5. 5. 2 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalahmasalah sebagai berikut : 1. Bagaimana keanekaragaman pada sistem organisasi
kehidupan? 2. Bagaimana saling ketergantungan antara mahluk hidup? 3. Apa itu
pencemaran lingkungan? 4. Apa itu etika lingkungan? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan masalah ini sebagai berikut : 1.
Mengetahui tentang keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan? 2. Mengetahui
tentang saling ketergantungan antara mahluk hidup? 3. Mengetahui tentang pencemaran
lingkungan? 4. Mengetahui etika lingkungan?
6. 6. BAB II PEMBAHASAN A. Keanekaragaman Pada Sistem Organisasi Kehidupan
Keanekaragaman pada sistem organisasi kehidupan memiliki tingkatan organisasi
kehidupan, yaitu seperti yang berurutan pada gambar di bawah ini : Gambar 1.1 Urutan
Tingkatan Organisasi Kehidupan Tingkat organisasi tersebut adalah Molekul, Sel, Jaringan,
Organ, Organisme, Populasi, Komunitas, Ekosistem, serta Bioma. 1. Molekul Molekul adalah
kumpulan atom-atom yang saling berikatan, contohnya Molekul 3 Air, Protein, dan DNA. 2.
Sel Sel adalah satuan terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk
dan ukurannya bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena

dalam sel terjadi fungsi atau kegiatan hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga bagian-bagian
sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Bagian-bagian tersebut adalah
sebagai berikut: a) Membran plasma Membran plasma berfungsi sebagai pelindung sel dan
mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam atau dari luar sel. Pada sel hewan terdapat
dinding sel sehingga bentuknya kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak
terdapat dinding sel sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar. Membran sel
tersusun atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel. Tidak
semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
7. 7. 4 b) Sitoplasma Sitoplasma adalah larutan yang berada di antara membran sel dan inti
sel. Sitoplasma mengandung 90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk
kehidupan, seperti ion-ion dan molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam
lemak, vitamin, dan gas-gas yang membentuk larutan. Di dalam sitoplasma terdapat struktur
halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah:  Mitokondria berfungsi untuk
respirasi atau pernapasan sel  Badan golgi berfungsi dalam proses ekskresi sel.  Ribosom
berfungsi sebagai tempat sintesis protein.  Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim

untuk mencerna makanan.  Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya
kromosom saat pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia.  Vakuola
berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Biasanya terdapat pada sel tumbuhan.  Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada

yang mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat hijau daun
disebut kloroplas. c) Inti plasma Inti sel disebut juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti
sebagai pembungkus inti, nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di
dalam plasma inti terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat
keturunan. Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel. 3. Jaringan Jaringan
adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama. Contohnya jaringan
hewan dan jaringan tumbuhan. a. Jaringan hewan, antara lain: 1) Jaringan epitel, berfungsi
sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi dua macam, yaitu epitel
berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel lapisan tunggal, contohnya epitel pipih
selapis terdapat pada alveoli. Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih
pada epidermis kulit vertebrata. 2) Jaringan penyokong, berfungsi untuk menyokong tubuh.
Jaringan ini dibedakan menjadi:  Jaringan ikat berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai
penghubung antarjaringan.
8. 8.  Jaringan tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini
dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan. 3) Jaringan otot,
Jaringan ini berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu
otot lurik, otot polos, dan otot jantung. 4) Jaringan darah, berfungsi sebagai alat transportasi
dan pelindung tubuh dari bibit penyakit. Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan
trombosit. 5) Jaringan saraf, berfungsi untuk menghantarkan rangsangan atau impuls.
Jaringan ini terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit,

dan akson. b. Jaringan tumbuhan, antara lain: 1) Jaringan epiderrmis, terletak pada
permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan di
bawahnya. 2) Jaringan meristem, adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah.
Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan ujung akar
serta pada kambium (ikatan pembuluh). 3) Jaringan parenkim, merupakan jaringan pengisi
antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan parenkim terdapat hampir di seluruh
bagian tubuh tumbuhan. 4) Jaringan pengokoh, berfungsi menguatkan bagian tubuh
tumbuhan. Terdapat di akar, batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas
jaringan kolenkim dan sklerenkim. 5) Jaringan pengangkut, dibagi menjadi dua macam, yaitu
jaringan xilem dan floem. Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari
tanah ke daun. Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke
seluruh tubuh tanaman. 6) Jaringan endodermis, jaringan ini terdapat pada akar dan
batanng, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut. 4. Organ dan Sistem Organ Organ
adalah struktur yang terbentuk dari beberapa jaringan yang bekerja sama untuk melakukan
fungsi tertentu, contohnya Organ pada tumbuhan: akar, batang, daun, dan bunga. Organ
pada manusia: mata, paru-paru, telinga, jantung, lambung, hati dan ginjal. Sedangkan
sistem organ yang terdapat pada tumbuhan: sistem pernafasan, sistem pengangkutan, dan
sistem reproduksi. Sistem organ yang terdapat pada manusia atau hewan: sistem
pernapasan (Respirasi), sistem peredaran darah atau sistem transportasi, dan sistem
pencernaan, sistem gerak, sistem pengeluaran (Ekskresi), sistem reproduksi. 5

9. 9. 6 5. Organisme atau Individu Individu dapat berupa organisme uniseluler maupun
multiseluler, contoh organisasi uniseluler yaitu bakteri dan Protozoa.Contoh organisasi
multiseluler yaitu manusia, kucing, tanaman jambu. 6. Populasi Populasi adalah individuindividu yang berkumpul di suatu tempat tertentu pada waktu yang sama dan akan
membentuk organisasi kehidupan. Individu-Individu dalam Populasi tersebut dapat

melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. Contohnya populasi semut, lebah, dan
burung. 7. Komunitas Komunitas adalah kumpulan Populasi yang menempati area yang
sama dan saling berhubungan. Di dalam komunitas selalu ada interaksi baik antar anggota
spesies yang sama maupun antarpopulasi yang berbeda.Contohnya dalam komunitas
sawah terdapat populasi ular, padi, rumput, tikus, rumput, dll. 8. Ekosistem Ekosistem
adalah organisasi kehidupan yang selalu menunjukkan saling keterkaitan, ketergantungan,
dan hubungan timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya. Contohnya
ekosistem darat dan laut. Ekosistem merupakan unit fungsional yang meliputi komponen
Biotik dan Abiotik yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. 9. Bioma Bioma
adalah kumpulan ekosistem yang ada di dunia. Misalnya, bioma tundra, taiga, padang
rumput. B. Ekosistem Beserta Satuan Mahluk Hidup dalam Ekosistem Ekosistem merupakan
kesatuan dari seluruh komponen yang membangunnya. Di dalam suatu ekosisiem terdapat
kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen. Pada suatu
ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). 1)
Komponen biotik Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk komponen biotik yang terdapat

dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3 golongan yaitu ; produsen,
konsumen dan dekomposer (pengurai). a) Produsen Semua produsen dapat menghasilkan
makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan
hijau menghasilkan makanan (karbohidrat) melalui proses fotosintesis. Makanan di
manfaatkan oleh tumbuhan itu
10. 10. sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber
energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen. b) Konsumen Semua konsumen tidak
dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka
mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen,atau dari konsumen lain
yang menjadi mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di kelompokkan
sebagai berikut; 7  Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya kambing, kerbau, kelinci, dan
sapi.  Pemakan daging (karnivora), misalnya harimau, burung elang, dan serigala. 
Pemakan tumbuhan dan daging (omnivora), misalnya ayam, itik, dan orang hutan. c)
Pengurai (dekomposer) Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini
tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap
utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat
organic (dari bangkai) menjadi zat-zat organik penyusunnya. 2) Komponen abiotik Bagian
dari komponen abiotik adalah :  Tanah, Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam
ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.  Air, Hal-hal
penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar

mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.  Udara, Udara merupakan
lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk
hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup.  Cahaya matahari, Cahaya matahari merupakan sumber energi
utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian, penyebaran cahaya di bumi belum
merata. Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.  Suhu atau temperature, Setiap makhluk hidup
memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya. C.
Saling Ketergantungan Antara Mahluk Hidup a) Hubungan antara mahluk hidup Disekeliling
kita banyak dijumpai bentuk saling ketergantungan antar manusia, hewan, dan tumbuhan.
Ayam dibutuhkan daging dan telurnya oleh manusia, ayam memakan biji-bijiandari
tumbuhan, tumbuhan dan hewan
11. 11. membutuhkan manusia untuk menjaga dan memeliharanya. Antara makhluk hidup ada
saling ketergantunga, contohnya; kambing atau sapi dengan rumput, cacing dengan daun-

dan busuk dan kegembua tanah. b) Saling Ketergantungan atau Interdependensi antara
Produsen, Konsumen, dan Pengurai 1. Rantai makanan Untuk kelangsungan hidupnya
semua organisme membutuhkan energi. Energi diperoleh dari bahan organik. Bahan organik
yang mengandung energi dihasilkan oleh organisme autotrof atau tumbuhan hijau dengan
bantuan energi cahaya matahari dan karbondioksida (CO2) serta air (H2O) melalui proses
fotosintesis. Energi yang berasal dari bahan organik disebut energi kimia,dan energi ini akan
mengalami perpindahan dari organisme satu ke organisme yang lain. Proses perpindahan
materi dan energi melalui peristiwa makan dan dimakan suatu organisme dengan urutan
tertentu disebut rantai makanan. Misalnya: tumbuhan dimakan oleh herbivora, herbivora
dimakan karnivora (konsumen tingkat I atau konsumen primer), lalu konsumen primer
dimakan konsumen tingkat II atau konsumen sekunder), dan konsumen sekunder dimakan
oleh konsumen tertier. Tiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut
tingkat trofik. Pada tingkat trofik pertama adalah organisme yang mampu menghasilkan zat
makanan yaitu tumbuhan hijau atau organisme autotrof dengan kata lain sering disebut
produsen. Organisme autotrof yaitu organisme yang dapat membuat bahan organik sendiri
dengan bantuan cahaya matahari melalui proses fotosintesis, seperti tumbuhan dan
fitoplankton. Tetapi ada beberapa jenis organisme autotrof yang tidak menggunakan energi
matahari untuk membuat bahan organik, melainkan dengan zat kimia yang disebut
kemoautotrof, misalnya bakteri sulfur, bakteri besi. Tingkat selanjutnya yang merupakan
tingkat trofik kedua yaitu hewan pemakan tumbuhan yang disebut herbivora atau konsumen
primer. Untuk tingkat trofik ketiga adalah hewan pemakan konsumen primer yang disebut
konsumen sekunder, terdiri dari hewan-hewan karnivora atau pemangsa hewan lainnya.
Sedangkan konsumen tersier terdiri dari hewan pemakan konsumen sekunder yang
menempati tingkat trofik keempat, dan seterusnya hingga membentuk puncak piramida.
Jumlah tingkat trofik antar ekosistem yang satu dengan ekosistem yang lain tidak selalu
sama. 8
12. 12. 9  Macam-macam rantai makanan Berdasarkan tingkat trofiknya, dibedakan menjadi: a.
Rantai makanan perumput, yaitu rantai makanan dimana tingkat trofik pembentuk rantai
makanan terdiri dari produsen atau tumbuhan hijau. Misalnya: padi  belalang  katak  ular
 burung elang. b. Rantai makanan detritus, yaitu rantai makanan dimana tingkat trofik
pembentuk rantai makanan terdiri dari detritus. Misalnya: detritus  cacing tanah  burung
jalak putih  burung elang Detritus adalah fragmen (hancuran) dari organisme (hewan dan
tumbuhan) yang mati dan sisa organisme seperti: kotoran hewan, daun, ranting yang gugur
yang diuraikan oleh pengurai (dekomposer). Kemudian yang termasuk organisme pemakan
detritus disebut detritivor, misalnya cacing, rayap, keluwing dan sebagainya. Contoh rantai
makanan: 1. Rantai makanan diekosistem darat Gambar 4.1 Rantai makanan di ekosistem
darat Bunga  ulat  katak  ular  burung hantu Pada rantai makanan tersebut bunga
merupakan produsen, ulat sebagai konsumen tingkat pertama, katak merupakan konsumen
tingkat kedua, ular merupakan konsumen tingkat ketiga, dan burung hantu sebagai
konsumen tingkat keempat. 2. Rantai makanan diekosistem sawah Gambar 4.2 Rantai
makanan di ekosistem sawah
13. 13. Tanaman padi  tikus  ular  burung elang. Pada rantai makanan tersebut tanaman
padi merupakan produsen, tik us merupakan konsumen tingkat pertama, ular merupakan
konsumen tingkat kedua, dan burung elang sebagai konsumen tingkat ketiga. 3. Rantai
makanan diekosistem laut 10 Gambar 4.3 Rantai makanan di laut Fitoplankton (misalnya
alga)  zooplankton (misalnya larva nyamuk)  ikan kecil  ikan besar  mamalia laut Pada
rantai makanan tersebut, fitoplankton merupakan produsen ya ng mengandung nutrisi
penting, zoplankton merupakan konsumen tingkat pertama, dst. 2. Jaring-jaring makanan
Rantai-rantai makanan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain disebut

jaring-jaring makanan. Gambar 4.4 Jaring-jaring makanan Dalam suatu ekosistem umumnya
tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak rantai makanan. Tumbuhan
hijau tidak hanya dimakan oleh satu organisme saja, tetapi dapat dimakan oleh berbagai
konsumen primer. Misalnya: bunga sepatu daunnya dimakan ulat, ulat juga makan daun
sawi. Daun sawi juga dimakan belalang, belalang dimakan katak dan burung pipit, burung
pipit juga makan ulat, burung pipit dimakan burung elang. Daun sawi juga dimakan oleh
tikus, tikus dimakan oleh burung elang. Akibatnya dalam suatu ekosistem tidak hanya
terdapat satu rantai makanan saja tetapi banyak bentuk rantai makanan.
14. 14. 11 3. Piramida makanan Piramida makanan adalah bentuk piramida yang
menggambarkan kandungan (massa) zat makanan dan energy dari produsen sampai
konsumen tertinggi dalam suatu ekosistem. Gambaran tersebut akan membentuk komposisi
(susunan) yang semakin ke atas kandungan zat dan jumlah energinya semakin kecil. Hal itu
terjadi agar suatu ekosistem ada suatu keseimbangan yang mantap. Produsen selalu
menempati tingkat trofik I, konsumen tingkat I menempati tingkat trofik II, dan seterusnya.
Semakin rendah t ingkat trofiknya, semakin besar kandungan zat makanan atau energinya.
Konsumen terakhir yang tidak dimakan oleh konsumen lain, disebut : “ Konsume n Puncak “
yaitu konsumen puncak yang dapat dihuni oleh dua jenis hewan yang berlainan sehingga
membentuk piramida dua puncak. Gambar 4.5 Piramida makanan + Piramida makanan dua
puncak 4. Aliran energi dan materi Aliran energi dan materi dapat terjadi apabila ada
peristiwa makan dan dimakan antara komponen biotik dalam suatu ekosistem yang berarti
terjadi perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke makhluk hidup lainnya.
Perpindahan materi atau zat dan energi dari makhluk yang satu ke makhluk yang lain
disebut aliran materi dan energi. Gambar 4.6 Aliran energi dan Materi
15. 15. Sumber energi utama bagi semua kehidupan di bumi adalah energi cahaya matahari.
Dan hanya tumbuhan hijau yang dapat memanfaatkan energi matahari untuk aktivitas
hidupnya melalui proses fotosintesis. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi
dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Berdasarkan hal tersebut
maka energi matahari yang telah digunakan oleh makhluk hidup tidak akan kembali ke
matahari lagi, tetapi akan lepas ke alam bebas karena peristiwa radiasi dan tidak dapat
dimanfaatkan oleh kehidupan. Peristiwa perpindahan energi dalam ekosistem disebut aliran
energi, dan karena perpindahan energi hanya satu arah saja, maka pada energi tidak ada
siklus energi. 5. Daur (siklus) zat Zat terdiri dari unsur-unsur kimia seperti karbon (C),
oksigen (O), hidrogen (H), dan Nitrogen (N). Peredaran unsur-unsur dari lingkungan masuk
ke tubuh makhluk hidup dan kembali lagi ke lingkungan disebut siklus zat. 1) Siklus Karbon
(C) Sumber karbon di alam bebas adalah gas karbon dioksida (CO2), yang banyak terdapat
bebas di udara, maupun yang terlarut di dalam air serta terdapat di kerak bumi dalam bentuk
batu bara dan minyak bumi (bahan bakar minyak). 12 Gambar 5.1 Siklus Karbon (C) Karbon
dioksida masuk ke dalam ekosistem melalui produsen. Produsen yang terdapat di darat atau
di perairan menggunakan CO2 untuk membentuk senyawa organik yaitu karbohidrat melalui
proses fotosintesis. Senyawa organik yang dihasilkan produsen ini menjadi sumber
makanan bagi organisme heterotof khususnya herbivora. Apabila herbivora dimakan oleh
karnivora maka senyawa organik dari herbivora akan diubah menjadi bentuk lain. Respirasi
dari organisme seperti tumbuhan, hewan maka akan membebaskan karbon dioksida ke
udara bebas.
16. 16. Dan jika tumbuhan, hewan, serta manusia yang mati akan di uraikan, salah satunya
akan menjadi karbon dioksida. 2. Siklus Oksigen (O2) Oksigen (O2) dalam keadaan bebas
terdapat di atmosfer dan di dalam air. Oksigen tersebut diambil atau digunakan oleh
makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia untuk pernapasan (respirasi).
Oksigen yang diambil itu kemudian diganti oleh tumbuhan hijau yang melepas oksigen ke

atmosfer pada saat berlangsungnya proses fotosintesis. 13 Gambar 5.2 Siklus Oksigen (O2)
3. Siklus Nitrogen (N) Beberapa unsur nitrogen (N) yang ada di alam tidak berubah menjadi
unsur lain dan senantiasa jumlahnya tetap, tetapi hanya berubah dari senyawa satu ke
senyawa yang lain. Tumbuhan hanya dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk senyawa
nitrit dan senyawa nitrat, sedangkan hewan dan manusia memanfaatkan nitrogen dalam
bentuk protein. Nitrogen relatif sangat jarang ditemukan dalam bentuk senyawa karena
lambat atau susah bereaksi dengan unsur lain, maka satu-satunya cara organisme
memperoleh nitrogen melalui fiksasi. Fiksasi nitrogen (N) merupakan proses pemisahan dua
atom nitrogen (gas N2) kemudian digabung. Fiksasi ini terjadi melalui kerja enzim
nitrogenase dengan menggunakan energi dari metabolisme organisme, sedangkan proses
fiksasi tanpa enzim dilakukan oleh industri kimia seperti pembuatan pupuk urea, NPK, dan
amonium nitrat. Gambar 5.3 Siklus Nitrogen (N)
17. 17. 14 4. Siklus Air (H2O) Jika hujan turun, tidak semua air hujan itu dimanfaatkan oleh
makhluk hidup karena sebagian airnya menguap dengan cepat ke atmosfer dan hanya
sebagian yang dimanfaatkan oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, dan manusia
kemudian dilepaskan lagi ke atmosfer melalui pernapasan, keringat, dan urin. Selebihnya,
air meresap ke bawah menuju lapisan air di dalam tanah serta yang di permukaan tanah
mengalir ke danau, sungai, dan pada akhirnya menuju ke laut lalu menguap ke atmosfer.
Gambar 5.4 Siklus Air (H2O) Perputaran air dari atmosfer berupa air hujan turun ke bumi
kemudian kembali lagi ke atmosfer merupakan daur air. D. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran (polusi) adalah masuknya suatu bahan maupun organisma hidup kedalam
suatu lingkungan (tanah, air, maupun udara)sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut
tidak sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran lingkungan dapat berupa : Pencemaran
air dan tanah, Pencemaran suara, dan Pencemaran udara. Pencemaran terhadap alam
lingkungan dapat mengurangi kualitas lingkungan hidup kita. 1. Macam-macam pencemaran
dan faktor pemicu serta cara mengatasinya a. Pencemaran akibat limbah padat Limbah
padat merupakan zat padat atau material yang timbul dari kegiatan manusia yang dibuang
karena tidak digunakan. Limbah padat ini biasanya dikenal dengan sampah. Jenis sampah
yang ada, antara lain sampah rumah tangga, pasar, pertokoan, jalan, pabrik, rumah sakit,
peternakan, pertanian, dan kontruksi. Bentuknya bisa berupa sampah-sampah material sisa
bangunan. Sampah yang berlebihan akan menimbulkan beberapa dampak, antara lain
sebagai berikut: 1. Mengandung bibit penyakit 2. Mengandung bahan kimia beracun yang
membahayakan kesehatan.
18. 18. 3. Merupakan tempat hidup dan berkembang biak binatang pembawa penyakit, seperti
lalat dan tikus. 4. Dapat menyumbat saluran-saluran air. 5. Menyebabkan bau tidak enak. 6.
Dapat merusak konstruksi jembatan dan pipa air karena bersifat korosif. b. Pencemaran
tanah Pencemaran tanah umumnya berasal dari sampah atau limbah berbentuk cair dan
padat. Limbah cair biasanya disebabkan oleh pemakaian racun serangga atau pupuk yang
berlebihan. Limbah padat biasanya berupa sampah plastik, gelas, dan kaleng. Tanah
merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari
tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tet api sebagian besar
dari makanan kita berasal dari permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban
kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi
ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun
akibat kegiatan manusia juga. Cara menanggulangi pencemaran tanah Limbah domestik
yang berjumlah sangat banyak memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari
tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh

mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh karena itu, sangatlah bijaksana jika setiap rumah
tangga dapat memisahkan sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan
anorganik dalam dua wadah yang berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
15 c. Pencemaran air Pencemaran air banyak terjadi di aliran sungai atau air tanah.
Pencemaran air merupakan suatu konsentrasi pencemaran tertentu di dalam air yang
menimbulkan pengaruh tertentu. Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya
persediaan air bersih yang memenuhi syarat, sehingga berpengaruh terhadap kesehatan
manusia dan mahluk hidup lainnya. Kualitas air dapat diketahui seperti di bawah ini: a.
Secara kimia dapat dilihat dari kandungan kimia baik organik maupun anorganik. b. Secara
fisik dapat diketahui dari warna, bau dan temperatur.
19. 19. Kualitas air menurut Keputusan Menteri KLH Nomor 20 Tahun 1990 telah menetapkan
mutu air yang dijadikan standar sebagai berikut : 1) Golongan A : air yang digunakan
sebagai air minum tanpa memerlukan pengolahan terlebih dahulu. 2) Golongan B : air yang
dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah
tangga. 3) Golongan C : air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan. 4) Golongan D : air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat
digunakan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik tenaga air. Kalau pengaruh tersebut
berhubungan dengan kesehatan manusia dan dapat menimbulkan penyakit tertentu disebut
kontaminasi. Kalau pengaruh tersebut berhubungan dengan terbatasnya air yang tersedia
dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan disebut pencemaran air. Hasil buangan yang
masuk kedalam air pada waktu dan jumlah tertentu dapat menimbulkan penyakit seperti
gatal-gatal, tanaman sulit berkembang. Penyakit minamata di Jepang muncul akibat air yang
biasa digunakan tercemar oleh unsur-unsur logam dan mercuri yang melebihi ambang batas
minimal. 16 d. Pencemaran Udara Pencemaran udara adalah terjadinya satu jenis atau lebih
pencemaran, seperti debu, uap, gas, kabut, asap, atau bau di udara, dalam jumlah yang
membahayakan bagi kehidupan manusia,hewan dan tumbuhan. Di Indonesia khususnya
pada musim kemarau terjadi pencemaran udara sebagai akibat kebakaran hutan. Bahkan
pengaruh asap kebakaran seringkali mengganggu negara lain, seperti Singapura dan
Malaysia. Dampak pencemaran udara, antara lain terjadinya efek rumah kaca, kerusakan
ozon, dan hujan asam. Sinar matahari yang menembus permukaan bumi sebagian di serap
oleh bumi sebagian lagi dipantulkan kembali ke udara. Gas karbon dioksida (CO2) yang
dihasilkan dari asapkendaraan bermotor, dapur rumah tangga, pabrik-pabrik disebut efek
gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang berlebihan di udara akan berkumpul membentuk
sebuah lapisan yang bening dan tidak berwarna. Lapisan udara tersebut memayungi dan
menyelimuti permukaan bumi. Lapisan udara yang mengandung gas rumah kaca tersebut
memiliki sifat dapat ditembus sinar matahari, tetapi tidak dapat memantulkannya kembali ke
udara. Akibatnya, sinar matahari yang jatuh ke permukaan bumi akan teperangkap oleh
lapisan gas rumah kaca. Sinar matahariyang terperangkap pada lapisan udara tersebut akan
menaikkan suhu di sekitarnya. Panas
20. 20. yang dirasakan saat itu, adalah seperti ketika berada dalam rumah kaca. Dampak efek
rumah kaca terhadap kehidupan di muka bumi yaitu terjadi peningkatan suhu udara.,
sehingga terjadi perubahan iklim dunia. Jika suhu bumi menjadi bertambah panas, maka
berakibat : a. Es di kutub akan mencair sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik,
daerah pantai dan pulau-pulau kecildapat tenggelam. b. Udara yang terlalu panas tidak baik
bagi tanaman, sehingga produksi akan berkurang dan tanaman akan rusak. Saat ini lapisan
ozon (O3) sudah menipis, bahkan di atas kutub selatan sudah membentuk lingkaran yang
kosong dan cukup besar. Lapisan ozon berada dilapisan udara stratosfer. Lapisan ozon
merupakan suatu lapisan udara yang memiliki sifat menyerap sinar ultraviolet yang berasal
dari matahari. Dengan adanya lapisan ozon, sinar ultraviolet tidak semuanya jatuh ke bumi.

Hanya sebagian kecil sinar ultraviolet yang sampai ke permukaan bumi. Pengaruh lapisan
ozon terhadap kehidupan manusia adalah sebagai berikut: a. Ketika sinar ultraviolet
mengenai lapisan ozon, maka sebagian besar akan terserap. Hanya sebagian kecil saja
yang sampai kepermukaan bumi. b. Kalau sinar ultraviolet terlalu banyak jatuh ke
permukaan bumi, maka akan membahayakan mahkuk hidup bahkan akan menimbulkan
kematian. c. Kalau lapisan ozon tidak ada maka sinar ultraviolet sebagian besar akan
sampai kepermukaan bumi,akibatnya di permukaan bumi tidak akan ada kehidupan. Proses
rusaknya lapisan ozon adalah sebagai berikut : a. Lapisan ozon akan beraksi dengan zat-zat
tertentu yang sampai lapisan itu, antara lain flourokarbon. b. Flourokarbon yang
membumbung ke udara akan masuk ke lapisan ozon. Flourokarbon selanjutnya akan
mengambil lapisan ozon sehingga lapisan menjadi berkurang. c. Flourokarbon banyak
terdapat pada barang buatan manusia, seperti lemari es, mesin pendingi udara, busa,
semprotan minyak wangi, dan semprotan insektisida. d. Kalu hal itu terjadi terus-menerus,
maka lapisan ozon akan rusak dan makin lama makin menjadi tipis, bahkan mungkin hilang.
Seandainya lapisan ozon menipis, maka sinar ultraviolet akan menerobos ke permukaan
bumi dalam jumlah yang melebihi ambang batas. Kalau sinar ultraviolet yang berlebihan
sampai ke permukaan bumi, maka ia akan memengaruhi kehidupan, sebagia berikut : 17
21. 21. a. Dapat menimbulkan penyakit kanker kulit. b. Dapat menimbulkan penyakit katarak. c.
Dapat mengakibatkan tanaman tidak dapat tumbuh, sehingga petani sulit bercocok tanam.
Terjadinya hujan asam, akibat dari bercampurnya senyawa sulfat, nitrat, dan oksida serta air
hujan. Senyawa tersebut bereaksi dengan air hujan menghasilakan senyawa asam sulfat,
asam nitrat, dan asam bikarbonat. Senyawa-senyawa tersebut, dihasilkan oleh industri
seperti minyak bumi, pengecoran, dan batu bara. Dampak hujan asam terhadap kehidupan
manusia, antara lain sebagai berikut : a. Pada sungai dan danau akan memengaruhi
kehidupan air tawar, seperti ikan, plankton, dan biota lainnya. b. Air hujan dengan keasaman
rendah dapat merusak tanaman, menyebabkan karat pada benda logam, merusak marmer,
beton, arca-arca atau candi-candi. Ada beberapa cara untuk melindungi diri dari udara
tercemar, yaitu : a. Memakai helm pada saat berkandaraan dengan sepeda motor. b.
Menutuphidung dengan sapu tangan (menggunakan masker) bila melewati daerah
berdebu,berasap, atau berbau tidak sedap. c. Membersihkan kulit dengan air dan
sabunsetelah berpergian. Cara mengatasi pencemaran udara : a. Menanam lebih banyak
tanaman hias dan tanaman pelindung. b. Melakukan reboisasi pada hutan gundul. c.
Melakukan pengolahan sampah dengan benar. 18 E. Etika Lingkungan Etika adalah
penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada kesadaran dan moral
seseorang. Etika biasanya tidak tertulis. Namun ada etika yang tertulis, misalnya etika
profesi, yang dikenal sebagai kode etik. Etika lingkungan, pada dasarnya adalah perbuatan
apa yang dinilai baik untuk lingkungan dan apa yang tidak tidak baik bagi lingkungan. Etika
lingkutan bersumber pada pandangan seseorang tetang lingkungan. Beberapa contoh
tindakan tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan adalah sebagai berikut : 1)
Membuang sampah (missal bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan
tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya dimasukkan ke saku terlebih dahulu
sebelum di buang pada tempatnya.
22. 22. 2) Menggunakan air secukupnya. Jika tidak sedang digunakan, matikan keran. Dari
keran yang menetes selama semalam, dapat ditampung air sebanyak 5- 10 liter, cukup
untuk minum bagi dua orang dalam sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk
manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya. 3) Hemat energi. Mematikan lampu listrik
jika tidak digunakan. Jika kamu memasak air, kecilkan api kompor tersebut segera setelah
air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air mendidih, suhunya tidak dapat ditingkatkan lagi.
Menggunakan api kompor besar ketika air sudah mendidih hanya memboroskan bahan

bakar. 4) Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap, atau
memeliharanya. 5) Tidak memetik daun, bunga, ranting, atau menebang pohon tanpa tujuan
yang jelas dan bermanfaat. 6) Gemar menanam bunga, merawat tanaman, melakukan
penghijauan. 7) Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. 8) Mengembalikan hewan
atau tumbuhan ke habitat aslinya. Pentingnya etika lingkungan, bertujuan: 1. Tercapainya
keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan
membangun manusia Indonesia seutuhnya. 2. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya
secara bijaksana. 3. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup. 4.
Terlaksananya pembanguan berwawasan lingkungan untuk generasi sekarang dan 19
mendatang. 5. Terlindunginya negara terhadap dampak kegiatan diluar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.
23. 23. BAB III PENUTUP 20 A. Kesimpulan Makhluk hidup didunia ini sangat beranekaragam.
Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan variasi tingkat kehidupan yang berurutan
antara lain: molekul, sel, jaringan, organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan b
ioma. Makhluk hidup didunia ini saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga adanya
saling ketergantungan antar makhluk hidup (manusia dengan hewan, manusia dengan
lingkungan dan manusia dengan tumbuhan). Sehingga perlu adanya pengelolaan sistem
Ekosistem yang baik supaya bisa menjaga keanekaragaman dan kelestariannya. Dalam
suatu ekosistem umumnya tidak hanya terdiri dari satu rantai makanan, akan tetapi banyak
rantai makanan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Lingkungan adalah
tempat tiggal semua makhluk hidup. Dengan lingkungan yang bersih akan memberikan
dampak yang baik bagi makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Sedangkan pencemaran
lingkungan merupakan faktor terganggunya keseimbangan ekosistem, jika keseimbangan
ekosistem terganggu maka ekosistem makhluk hidup juga akan terganggu pula. Untuk
menanggulangi pencemaran lingkunga tersebut maka perlu adanya etika lingkungan yang
dijunjung tinggi sehingga menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. B. Saran Dalam
makalah ini penulis sadar materi yang disampaikan banyak kekurangan. Sehingga kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.
24. 24. DAFTAR
PUSTAKA
http://kelik_ajza.heck.in/ruang-lingkup-biologi.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem - cite_note-b-0 GURITA 03 BIOLOGI SMP KL. 1 Smt.
2.
Jl.
Pakis
96
Cemani,
Solo.
http://smpn2-candi-sda.info/?page_id=104
http://budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/daur-materi-dan-suksesi/ Drs. Soetarno. R,
Ak. 2001. RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam Lengkap)SD IV,V , dan VI Semarang: CV
Aneka Ilmu Syarifudin. 2012. Bahas Tuntas RPAL (Rangkuman Pengetahuan Alam
Lengkap). KARISMA: Tangerang Selatan. Tim Kreatif Graha Pustaka. 2010. Geografi untuk
SMA Semester 2. Graha 21 Pustaka: Jakarta.