ANALISIS ARUS KAS pada hotel (1)

ANALISIS ARUS KAS
Laporan Arus Kas
Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield mendefinisikan laporan arus kas
adalah Laporan yang memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran
kas entitas selama suatu entitas. Laporan arus kas (statement of cash flow)
merupakan penyajian laporan arus kas dari suatu entitas yang menjelaskan perubahan
kas dan setara kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi (operating
activities), investasi (investing activities) dan pendanaan (fianancing activities) pada
suatu periode tertentu.
Menurut Hery (2013:460) mendefinisikan laporan arus kas melaporkan arus
kas masuk maupun arus kas keluar perusahaan selama periode. Laporan arus kas ini
akan memberikan informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dari aktivitas operasi, melakukan investasi, melunasi kewajiban dan membayar
dividen. Laporan arus kas digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kegiatan
operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan aktivitas investasi dan
pembiayaan di masa yang akan datang. Laporan arus kas juga digunakan oleh
kreditur dan investor dalam menilai tingkat likuiditas maupun potensi perusahaan
dalam menghasilkan laba (keuntungan). Dalam laporan arus kas penerimaan dan
pembiayaan kas diklasifikasikan menurut tiga kategori utama, yaitu aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Klasifikasi Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode teretentu dan
diklasifikasikan menurut Skousen (2009: 284):
1. Aktivitas Operasi. Aktivitas Operasi adalah aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan dan aktivitas lainnya yang bukan merupakan aktivitas
investasi dan aktivitas pendanaan.
2. Aktivitas Investasi. Aktivitas Investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva
jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

3. Aktivitas

Pendanaan.

Aktivitas

Pendanaan

adalah

aktivitas


yangmengakibatkan perubahaan dalam jumlah atau komposisi modal dan
pinjaman perusahaan.
Perusahaan menyajikan arus kas aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut.
Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi
keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut
dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas
tersebut. Klasifikasi yang dipergunakan dalam laporan arus kas adalah sebagi
berikut:
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Klasifikasi ini termasuk semua arus kas yang tidak didefinisikan sebagai kegiatan
investasi atau pembiayaan. Yang dilaporkan dalam klasifikasi ini adalah arus kas
masuk maupun arus kas keluar yang berkaitan dengan laba bersih. Arus kas biasanya
didefinisikan sebagai berikut:
a) Arus kas masuk - kas yang diterima dari


Pelanggan.




Piutang bunga.



Dividen dari investasi.



Dana yang dikembalikan oleh pemasok.

b) Arus kas keluar - kas yang dibayarkan untuk


Pembelian barang untuk dijual kembali.



Kewajiban bunga.




Pajak penghasilan.



Gaji dan upah.

Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar disebut arus kas masuk bersih
dari kegaitan operasi. Pada umumnya, jumlah bersih merupakan arus kas masuk,
karena dalam jangka panjang penerimaan kas dari operasi harus melebihi arus kas
keluar agar perusahaan dapat terus melanjutkan usahanya.

Arus Kas dari Kegiatan Investasi
Klasifikasi ini termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar yang berkaitan
dengan pelepasan atau perolehan fasilitas operasi (properti pabrik dan peralatan),
penjualan atau pembelian investasi, dan kegiatan non-operasi (investasi) lainnya.
Arus kas keluar adalah investasi kas oleh entitas untuk memperoleh aktiva non
kas. Arus kas masuk menurut klasifikasi ini terjadi hanya ketika kas diterima dari

penjualan atau pelepasan investasi lama. Berikut ini jenis arus kas yang termasuk
dalam kegiatan investasi:
a. Arus kas masuk/kas yang diterima dari:


Pelepasan atau penjualan aktiva.



Pelepasan atau penjualan sekuritas investasi.



Penerimaan pinjaman (tidak termasuk bunga karena masuk dalam kegiatan
operasi).

b. Arus kas keluar/kas yang dibayar untuk:


Perolehan atau pembelian aktiva.




Investasi jangka panjang dalam hutang sekuritas ekuitas.



Pinjaman kepada pihak lain (tidak termasuk bunga karena masuk dalam
kegiatan operasi).



Perolehan aktiva lainnya yang digunakan dalam produksi seperti paten atau
aktiva tak berwujud lainnya (tidak termasuk persediaan, karena masuk dalam
kegiatan operasi).

Selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar disebut arus kas masuk (keluar)
bersih dari kegiatan investasi.
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan
Klasifikasi ini termasuk arus kas masuk maupun arus kas keluar yang berkaitan

dengan kegiatan pendanaan (peminjaman atau penerbitan saham) yang digunakan
untuk memperoleh kas guna menjalankan usaha. Arus kas keluar terjadi hanya ketika
kas dibayarkan kepada pemilik dan kreditor untuk investasi mereka sebelumnya.
Arus kas yang biasanya masuk dalam klasifikasi ini;
a. Arus kas masuk atau yang diterima dari:


Pemilikan dari penerbitan sekuritas ekuitas.



Kreditor dari penerbitan sekuritas hutang.

b. Arus kas keluar atau yang dibayarkan kepada:


Pemilik untuk dividen dan distribusi lainnya.




Pemilik untuk penarikan saham atau pembelian saham treasuri.



Kreditor untuk pembayaran kembali sejumlah pinjaman (tidak termasuk
bunga masuk dalam kegiatan operasi).

Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Tujuan arus kas sendiri dalam PSAK No.2 (2009:Paragraf 2.1) memiliki
pengertian bahwa informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para
pemakai perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Adapun tujuan dari laporan arus kas menurut Giri (2012: hal.80) yaitu
menyediakan informasi kepada kreditur, investor, dan pemakai lainnya mengenai:
1. Kemampuan entitas menimbulkan aliran kas bersih positif.
2. Kemampuan entitas menyelesaikan kewajiban-kewajibannya.
3. Menjelaskan perbedaan antara laba bersih dihubungkan dengan pembayaran

dan penerimaan kas.
4. Menjelaskan pengaruh transaksi kas dan transaksi pendanaan, serta investasi
bukan kas terhadap posisi keuangan perusahaan.
Kegunaan arus kas dalam PSAK No.2 (2009:Paragraf 2.1) disebutkan bahwa jika
laporan arus kas digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain,
laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai
untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah
serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan

model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan
(future cash flows) dari berbagai perusahaan.
Metode dalam Menghitung Arus Kas dari Operasi
Berdasarkan PSAK No.2 (2009, hal.18) ada dua metode yaitu metode
langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method). Kedua
metode ini hanya digunakan dalam pelpaporan arus kas dari kegiatan operasi, kedua
metode itu adalah sebagai berikut:
Metode langsung (direct method) adalah pemeriksaan kembali setiap pos

(atau akun) laporan rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang
diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut. Metode ini menghasilkan
informasi yang berguna dalam mengestimasikan arus kas masa depan yang tidak
dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.
Metode tidak langsung adalah laba bersih yang dilaporkan di laporan laba
rugi, dan menyesuaikan nilai akrual ini untuk setiap hal yang tidak mempengaruhi
arus kas penyesuaian adalah dalam tiga hal: (1) Pendapatan dan beban yang tidak
melibatkan arus kas masuk dan arus kas keluar, (2) Keuntungan dan kerugian karena
aktivitas

investasi

atau

investasi

pendanaan,

dan


(3)

Penyesuaia

untuk

perubahanperubahan dalam asset dan kewajiban lancar yang mengindentifikasi
sumber pendapatan dan beban non kas.
Kemudian menurut Syafri (2007:97), perusahaan harus melaporkan arus kas
dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode berikut ini:
Metode Langsung. Dalam metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto dilaporkan. Metode ini menghasilkan informasi
yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan
dengan metode tidak langsung. Dengan metode ini, informasi mengenai kelompok
utama penerimaan kas bruto dapat diperoleh baik:


Dari catatan akuntansi perusahaan.



Dengan menyesuaikan penjualan, harga pokok penjualan, dan pos-pos lain
dalam laporan laba rugi untuk: perubahaan persediaan, piutang usaha, dan
hutang usaha selama periode berjalan, pos bukan kas, dan pos lain yang
berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.


Metode Tidak Langsung. Metode ini laba atau rugi bersih (disesuaikan
dengan mengkoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau
akrul dari penerimaan kas atau pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa
depan, dan unsur-unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan. Dalam metode ini, arus kas bersih dari aktivitas ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi berih dari pengaruh:


Perubahaan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode
berjalan.



Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan,
keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba
perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba
rug/rugi konsolidasi.



DAFTAR PUSTAKA
Kaunang, James M. 2013. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS SEBAGAI ALAT UKUR
MENILAI KINERJA PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG MANADO
TIMURi. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3: Hal. 455-464.
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=108758&val=1025.
(Diakses 17 November 2015)
Kieso, Weygant, dan Warfield.2002. Akuntansi Keuangan. Jakarta:Erlangga.
Marisya, Fitria. 2013. ANALISA METODE PELAPORAN ARUS KAS PADA PT
CAHAYA FAJAR INDONESIA CAB. PALEMBANG. STIE MDP.
http://eprints.mdp.ac.id/719/1/Jurnal%20Fitria%20Marisya%202009210066.pdf.
(Diakses 17 Novemver 2015)
Wehantouw, Andre B. dan Jantje J. Tinangon. 2015. ANALISIS LAPORAN ARUS
KAS OPERASI, INVESTASI DAN PENDANAAN PADA PT. GUDANG GARAM
TBK. Jurnal EMBA, Vol. 3, No. 1: Hal. 806-817.
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=316060&val=1025&title=ANALISIS%20LAPORAN%20ARUS
%20KAS%20OPERASI,%20INVESTASI%20DAN%20PENDANAAN
%20PADA%20%20PT.%20GUDANG%20GARAM%20TBK. (Diakses 17
November 2015)