MATA DAN MEKANISME MELIHAT net
                                                                                MATA DAN MEKANISME MELIHAT
ANATOMI VETERINER I
OLEH :
RAMBU L.A PAREMADJANGGA
YUDITH E. CH. MAUWALAN
JEMRIS SABNENO
REYNALDY M. CHRISTIAN
ALEXANDRA P. SUNGGA
MARIA S. APONG
KEFIN E. TAHUN
ORIZA S. NINGSIH
DEBORA I. WEKI
GRACELA U. ARA
ANDRIANUS F. SURAK
EZEQUIEL N DA COSTA RIBEIRO
ROMULA A. JEMADI
1609010002
1609010006
1609010010
1609010014
1609010018
1609010023
1609010027
1609010031
1609010036
1609010039
1609010044
1609010051
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, atas berkatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Anatomi Veteriner I sesuai dengan waktu yang telah diberikan,
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian kami telah
berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuanketentuan yang ada.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kupang, Mei 2017
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat khusus,
sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang,
propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak membentuk alat khusus.
Makhluk hidup selalu berhubungan dengan perubahan lingkungan luar untuk
mengatasi perubahan lingkungan mahluk hidup di lengkapi dengan organ yang dapat
menerima impuls syaraf dengan berbagai bentuk, organ tersebut ialah reseptor yang
mampu menerima impuls dan disebut indra. Mata adalah organ penglihatan. Mata
mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Dalam
organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan
cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma,
memfokuskan melalui perakitan yang menyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah
gambar, mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan
mentransmisikan
sinyal-sinyal
ke
otak
melalui
jalur
saraf
kompleks
yang
menghubungkan mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari otak.
Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio.
Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu :
1. Penonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik
2. Permukaan ektoderm yang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur
pelengkap di bagian depan mata.
3. Jaringan mesenkim yang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yang
berkaitan dengan orbita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mata ?
2. Apa saja struktur dari mata ?
3. Bagaimana mekanisme melihat ?
4. Apa saja kelainan yang terjadi pada mata ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mata
2. Untuk mengetahui struktur mata
3. Untuk mengetahui mekanisme melihat
4. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada mata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mata
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari luar
ke dalam. Isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam mata. Indera
penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang
berupa cahaya. Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif
terhadap cahaya yaitu retina. Lensa adalah sabuah benda bening berbentuk cakram yang
tergantung di belakang selaput pelangi dan manik mata. Lensa mata bersifat transparan dan
elastis yang fungsinya untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan bayangan
benda pada retina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah
impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan
sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses.
Lensa mata pada manusia cembung sehingga bayangan benda yang di hasilkan retina adalah
nyata, terbalik, dan diperkecil. Alat-alat tambahan mata adalah otot-otot mata yang berguna
untuk menggerakkan bola mata, pelupuk-pelupuk mata serta selaput ikat pelupuk nya dan
radas air mata. Pelupuk-pelupuk mata adalah lipatan-lipatan kulit yang terletak di depan bola
mata.
2.2 Struktur dan Fungsi Mata
Bola mata berdiameter antara 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga
mata dan hanya1/6 bagianya saja yang tampak pada bagian luar. Mata juga memiliki struktur
disekitar mata yang melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala
arah. Struktur tersebut juga melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan
bahan bahan berbahaya lainya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga
cahaya masih bisa masuk. Secara garis besar mata mempunyai 2 bagian utama, yakni bagian
dalam bola mata dan bagian luar bola mata.
 Bagian dan fungsi luar mata ialah :
Alis mata, merupakan bagian yang terdapat tepat di atas kelopak mata yang tersusun
dari rambut – rambut, alis mata tersebut berfungsi untuk melindungi mata dari air
serta kotoran yang hendak masuk ke dalam mata.
Kelopak mata, merupakan bagian yang menutupi mata, serta berfungsi untuk dapat
melindungi dan juga membersihkan mata. Kelopak mata tersebut dapat menutup dan
juga membuka. Kelopak mata itu mempunyai gerak refleks untuk dapat berkedip
apabila terjadi sesuatu, misalnya pada saat intensitas cahaya yang diterima bola mata
itu meningkat dengan secara tiba-tiba.
Bulu mata, merupakan bagian yang terdapat di ujung kelopak mata yang juga terdiri
atas rambut – rambut halus. Bulu Mata tersebut berfungsi untuk melindungi mata dari
adanya kotoran serta juga untuk menyaring intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mata. Bulu mata tersebut terdapat suatu kelenjar yang disebut dengan kelenjar
meibow yang berfungsi untuk menghasilkan lemak untuk mencegah kedua kelopak
mata tersebut lengket saat berkedip.
 Bagian dan fungsi dalam mata ialah :
 Dinding bola mata disusun oleh 3 tunika (lapisan) yaitu:
A. Tunika fibrosa (lapis sklera-kornea) merupakan lapisan luar bola mata terdiri atas
sklera dan kornea.
B. Tunika vaskularis (lapis uvea) merupakan lapisan tengah bola mata terdiri atas
khoroid, badan siliaris (corpus ciliaris) dan iris.
C. Tunika neuralis (lapis retina) merupakan lapisan dalam bola mata terdiri atas retina.
Ketiga tunika (lapisan) tersebut ialah:
1. Sklera, merupakan bagian dinding mata yang paling luar, bagian tersebut
berwarna putih buram dan juga bersifat keras disebabkan tersusun dari
jaringan ikat dengan serat yang kuat. Sklera merupakan bagian 5/6 dari tunika
fibrosa yang berfungsi untuk membungkus serta melindungi bola mata dari
kerusakan.
2. Kornea, berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata.
Kornea bersifat sangat transparan/tidak tembus cahaya dan tidak mengandung
pembuluh darah, serta kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea tersebut
merupakan bagian 1/6 dari tunika fibrosa yang berfungsi untuk melindungi
lensa mata serta meneruskan cahaya yang akan masuk ke mata.
Dibentuk oleh 5 lapisan (dari superfisial) :
a) Lapis epithelium : daya regenerasi besar, corneal ulcers should heal within
7 days
b) Membrana Bowman : tak ada regenerasi
c) Substansia propria : tebal, serabut collagen, serabut syaraf sangat halus,
ada leukosit, limfosit, fibroblast.
d) Membrana Descemet : bersifat elastik, ada protuberansia ke profundal
‘Hassal-Henle bodies’, membrana ini dapat ikut rusak pada deep ulcers.
e) Endothelium corneale : selapis sel.
3. Koroid, merupakan bagian dinding mata lapisan tengah yang berguna ialah
sebagai penyuplai oksigen serta nutrisi untuk bagian lain, terutama pada
bagian retina. Koroid tersusun atas jaringan penyambung jarang yang
mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah
dan melanosit. Koroid pada umumnya berwarna coklat kehitaman / hitam.
Warna gelap pada Koroid tersebut berfungsi suapaya cahaya tidak
direfleksikan/dipantulkan. Bagian depan koroid yang terputus tersebut akan
membentuk suatu iris (selaput pelangi), pada bagian tengah iris itu terdapat
lubang yang dinamakan dengan pupil.
Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu:
a) Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat
kolagen dan elastin.
b) Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari
pembuluh darah dan melanosit.
c) Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler,
jaring-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit.
Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini mensuplai
nutrisi untuk bagian luar retina.
d) Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel
pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu
lapisan dalam lamina basal yang homogen.
4. Badan siliaris, merupakan struktur melingkar yang menonjol ke dalam mata
terletak di antara ora serrata dan limbus, perluasan lapisan khoroid ke arah
depan. Tersusun atas jaringan penyambung jarang yang mengandung seratserat elastin, pembuluh darah dan melanosit.
5. Iris adalah lanjutan corpus ciliaris dan merupakan bagian yang memberi warna
pada mata, iris tersebutlah yang memberikan kesan berwarna pada mata yang
berwarna biru , coklat dll. Iris terletak pada bagian depan bola mata, pada
bagian iris tersebut terdapat suatu pingmen warna, oleh sebab itu iris sering
juga disebut dengan selaput pelangi, iris bisa mengkerut serta mengembang,
iris berfungsi untuk mengatur pergerakan dari pupil sesuai dengan intensitas
cahaya yang masuk. Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu otot dilatator
pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah
diameter pupil.
6. Pupil, merupakan suatu bagian lubang yang terdapat dibagian tengah iris yang
berguna untuk mengatur banyak sedikitnya suatu cahaya yang masuk ke mata.
Pupil tersebut akan melebar jika sedikit cahaya yang masuk ke dalam mata
(pada saat keadaan semakin gelap) , dan akan mengecil jika banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata (pada saat keadaan semakin terang). Proses
membesar serta mengecilnya pupil berguna supaya cahaya yang masuk tidak
berlebihan serta tidak terlalu sedikit agar kita tetap bisa melihat dengan baik.
7. Retina, merupakan bagian dinding paling dalam dari suatu mata yang
berfungsi untuk dapat menangkap bayangan benda disebabkan memiliki sel
yang peka terhadap suatu cahaya.
Retina dibagi menjadi 3 bagian :
 Retina pars optica : bagian terluas
 Retina pars ciliaris: di daerah corpus ciliaris, selaput tipis tidak bersyaraf
 Retina pars iridicae: di posterior iris, berpigmen
Retina merupakan suatu bagian yang mempunyai reseptor cahaya yang terdiri
dari sel – sel saraf yakni :
 Sel Batang (Basilus), sering disebut titik buta yang merupakan suatu sel
yang peka terhadap intensitas cahaya yang tidak kuat dan jika bayangan
benda jatuh pada titik itu maka kita tidak dapat melihat. Titik Buta
merupakan bagian yang berfungsi untuk dapat meneruskan serta
membelokkan berkas saraf menuju ke otak. ( lebih berperan lagi pada
saat malam hari / pada saat keadaan gelap)
 Sel Kerucut (Konus), disebut dengan titik kuning yang merupakan suatu
sel yang peka terhadap bagian yang paling peka terhadap adanya cahaya,
jika bayangan benda jatuh pada titik kuning tersebut, maka manusia
mampu untuk melihat dengan jelas. ( lebih berperan pada saat siang hari /
pada saat keadaan terang)
Lensa merupakan suatu bagian yang bersifat lunak serta transparan yang terdapat di
belakang iris. Lensa tersebut berfungsi untuk dapat mengumpulkan serta
memfokuskan cahaya supaya bayangan benda jatuh di tempat yang tepat. Lensa
tersebut mempunyai kemampuan yang disebut dengan daya akomodasi, yakni
kemampuan untuk dapat menebal maupun menipisnya atau/dan mencembung atau
memipihnya lensa sesuai dengan jarak benda yang akan dilihat. Lensa tersebut diikat
oleh otot pemegang lensa, otot tersebutlah yang berfungsi didalam kemampuan daya
akomodasi lensa. Jika lensa akan semakin cembung pada saat melihat benda yang
dekat serta semakin memipih saat melihat benda yang jauh.
Kelenjar Lakrimal (kelenjar air mata) merupakan suatu bagian mata yang
berfungsi untuk dapat menghasilkan air mata yang akan membasahi kornea,
melindungi mata dari adanya kuman, menjaga mata serta kelopak mata bagian
dalam supaya tetap lembut serta sehat.
2.3 Mekanisme Melihat
Sumber cahaya
↓
Masuk ke mata melalui kornea
↓
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
↓
Dibiaskan oleh lensa
↓
Terbentuk bayangan diretina yang bersifat nyata, terbalik, dperkecil
↓
Sel-sel batang dari sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
↓
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
↓
Obyek terlihat sesuai aslinya
Manusia dapat melihat benda karena adanya cahaya. Cahaya yang ditangkap mata
berturut-turut akan melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan retina.
Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang terpantul dari benda-benda yang terlihat
sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Cahaya ini akan merangsang fotoreseptor
untuk menyampaikan impuls ke saraf penglihat dan berlanjut sampai lobus oksipitalis pada
otak besar.
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang
bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada
di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur
perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak
di dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot yang berpigmen, maka iris juga
berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai
ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otot–otot
siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke
retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot–otot siliaris akan
berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila mata
memfokuskan objek yang jauh, maka otot–otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi
lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel–sel batang dan sel–sel
kerucut yang merupakan sel–sel yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyal–
sinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap
oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap
tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan
normal.
2.4 Kelainan pada Mata
Kelainan yang dapat terjadi pada mata adalah, sebagai berikut :
Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya
terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari
mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat
maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi
pada lansia.
Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja
diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat
melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya
"membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat
membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih.
Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna,
hampir pasti anaknya juga buta warna.
Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena
penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat
cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan
kacamata slinder/Operasi refrakti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau
gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Secara
garis besar mata mempunyai 2 bagian utama, yakni bagian dalam bola mata dan bagian luar
bola mata.
3.2 Saran
Kita tahu bahwa mata adalah penting bagi manusia karena tanpa mata manusia tidak
bisa melihat apa-apa menggunakan mata. Setelah kita mengetahui apa pentingnya fungsi
mata bagi manusia diharapkan supaya dapat memelihara atau merawat mata dengan baik agar
tidak terjadi sakit yang parah seperti katarak, astigmatisma dan lain sebagainya.
Tips-tips untuk memelihara mata:
Sering-sering melihat pemandangan yang hijau dengan merelaksasi otot mata. Jika tak
ada yang hijau tak apa, lihatlah sesuatu dengan titik terjauh.
Sering mengedipkan mata dengan tujuan menghindari mata menjadi kering.
Banyak makan makanan yang bervitamin A (mengandung karoten) contohnya wortel.
Jangan membaca dalam jarak yang dekat.
Mengisitirahatkan mata sejenak jika lelah akibat lamanya membaca atau kurangnya
pencahayaan.
Pijatan lembut pada kelopak mata.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas SH. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Diterjemahkan oleh Novrianti A,
Dany F, Resmisari T, Rachman LY, Muttaqin H, Nugroho AW, dkk. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2008.
Sherwood L, Santoso BI, editor. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC,
2001.h.160-76.
Doctorology. Mekanisme melihat. Post at 2009.
                                            
                ANATOMI VETERINER I
OLEH :
RAMBU L.A PAREMADJANGGA
YUDITH E. CH. MAUWALAN
JEMRIS SABNENO
REYNALDY M. CHRISTIAN
ALEXANDRA P. SUNGGA
MARIA S. APONG
KEFIN E. TAHUN
ORIZA S. NINGSIH
DEBORA I. WEKI
GRACELA U. ARA
ANDRIANUS F. SURAK
EZEQUIEL N DA COSTA RIBEIRO
ROMULA A. JEMADI
1609010002
1609010006
1609010010
1609010014
1609010018
1609010023
1609010027
1609010031
1609010036
1609010039
1609010044
1609010051
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan YME, atas berkatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah Anatomi Veteriner I sesuai dengan waktu yang telah diberikan,
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian kami telah
berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuanketentuan yang ada.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kupang, Mei 2017
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indera adalah kumpulan dari reseptor yang membentuk organ atau alat khusus,
sedangkan reseptor adalah ujung syaraf yang berfungsi untuk menerima rangsang,
propioseptor adalah kumpulan reseptor yang tidak membentuk alat khusus.
Makhluk hidup selalu berhubungan dengan perubahan lingkungan luar untuk
mengatasi perubahan lingkungan mahluk hidup di lengkapi dengan organ yang dapat
menerima impuls syaraf dengan berbagai bentuk, organ tersebut ialah reseptor yang
mampu menerima impuls dan disebut indra. Mata adalah organ penglihatan. Mata
mendeteksi cahaya dan mengubahnya menjadi impuls elektrokimia pada sel saraf. Dalam
organisme yang lebih tinggi, mata adalah sistem optik kompleks yang mengumpulkan
cahaya dari lingkungan sekitarnya, mengatur intensitasnya melalui diafragma,
memfokuskan melalui perakitan yang menyesuaikan lensa untuk membentuk sebuah
gambar, mengkonversi gambar tersebut menjadi satu himpunan sinyal listrik, dan
mentransmisikan
sinyal-sinyal
ke
otak
melalui
jalur
saraf
kompleks
yang
menghubungkan mata melalui saraf optik menuju korteks visual dan area lain dari otak.
Secara embriologis proses pembentukan mata dimulai pada minggu ke 4 masa embrio.
Proses pembentukan mata berasal dari 3 sumber yaitu :
1. Penonjolan forebrain yang akan membentuk retina dan saraf optik
2. Permukaan ektoderm yang akan diinduksi menjadi lensa dan beberapa struktur
pelengkap di bagian depan mata.
3. Jaringan mesenkim yang mengumpul membentuk tunika dan struktur-struktur yang
berkaitan dengan orbita.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mata ?
2. Apa saja struktur dari mata ?
3. Bagaimana mekanisme melihat ?
4. Apa saja kelainan yang terjadi pada mata ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mata
2. Untuk mengetahui struktur mata
3. Untuk mengetahui mekanisme melihat
4. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada mata
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mata
Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang di bungkus oleh tiga lapisan dari luar
ke dalam. Isi bola mata terdiri atas lensa , badan bening dan cairan dalam mata. Indera
penglihatan juga dinamakan fotoreseptor karena mampu menerima rangsang fisik yang
berupa cahaya. Cahaya kemudian difokuskan oleh lensa ke bagian saraf mata yang sensitif
terhadap cahaya yaitu retina. Lensa adalah sabuah benda bening berbentuk cakram yang
tergantung di belakang selaput pelangi dan manik mata. Lensa mata bersifat transparan dan
elastis yang fungsinya untuk membiaskan cahaya yang masuk dan memfokuskan bayangan
benda pada retina. Retina mengandung sel-sel batang dan kerucut yang akan mengubah
impuls cahaya menjadi impuls saraf. Setelah melintasi suatu rangkaian lapisan sel saraf dan
sel-sel penyokong informasi penglihatan diteruskan oleh saraf optik ke otak untuk diproses.
Lensa mata pada manusia cembung sehingga bayangan benda yang di hasilkan retina adalah
nyata, terbalik, dan diperkecil. Alat-alat tambahan mata adalah otot-otot mata yang berguna
untuk menggerakkan bola mata, pelupuk-pelupuk mata serta selaput ikat pelupuk nya dan
radas air mata. Pelupuk-pelupuk mata adalah lipatan-lipatan kulit yang terletak di depan bola
mata.
2.2 Struktur dan Fungsi Mata
Bola mata berdiameter antara 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga
mata dan hanya1/6 bagianya saja yang tampak pada bagian luar. Mata juga memiliki struktur
disekitar mata yang melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala
arah. Struktur tersebut juga melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan
bahan bahan berbahaya lainya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga
cahaya masih bisa masuk. Secara garis besar mata mempunyai 2 bagian utama, yakni bagian
dalam bola mata dan bagian luar bola mata.
 Bagian dan fungsi luar mata ialah :
Alis mata, merupakan bagian yang terdapat tepat di atas kelopak mata yang tersusun
dari rambut – rambut, alis mata tersebut berfungsi untuk melindungi mata dari air
serta kotoran yang hendak masuk ke dalam mata.
Kelopak mata, merupakan bagian yang menutupi mata, serta berfungsi untuk dapat
melindungi dan juga membersihkan mata. Kelopak mata tersebut dapat menutup dan
juga membuka. Kelopak mata itu mempunyai gerak refleks untuk dapat berkedip
apabila terjadi sesuatu, misalnya pada saat intensitas cahaya yang diterima bola mata
itu meningkat dengan secara tiba-tiba.
Bulu mata, merupakan bagian yang terdapat di ujung kelopak mata yang juga terdiri
atas rambut – rambut halus. Bulu Mata tersebut berfungsi untuk melindungi mata dari
adanya kotoran serta juga untuk menyaring intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mata. Bulu mata tersebut terdapat suatu kelenjar yang disebut dengan kelenjar
meibow yang berfungsi untuk menghasilkan lemak untuk mencegah kedua kelopak
mata tersebut lengket saat berkedip.
 Bagian dan fungsi dalam mata ialah :
 Dinding bola mata disusun oleh 3 tunika (lapisan) yaitu:
A. Tunika fibrosa (lapis sklera-kornea) merupakan lapisan luar bola mata terdiri atas
sklera dan kornea.
B. Tunika vaskularis (lapis uvea) merupakan lapisan tengah bola mata terdiri atas
khoroid, badan siliaris (corpus ciliaris) dan iris.
C. Tunika neuralis (lapis retina) merupakan lapisan dalam bola mata terdiri atas retina.
Ketiga tunika (lapisan) tersebut ialah:
1. Sklera, merupakan bagian dinding mata yang paling luar, bagian tersebut
berwarna putih buram dan juga bersifat keras disebabkan tersusun dari
jaringan ikat dengan serat yang kuat. Sklera merupakan bagian 5/6 dari tunika
fibrosa yang berfungsi untuk membungkus serta melindungi bola mata dari
kerusakan.
2. Kornea, berasal dari penonjolan tunika fibrosa ke sebelah depan bola mata.
Kornea bersifat sangat transparan/tidak tembus cahaya dan tidak mengandung
pembuluh darah, serta kaya akan ujung-ujung serat saraf. Kornea tersebut
merupakan bagian 1/6 dari tunika fibrosa yang berfungsi untuk melindungi
lensa mata serta meneruskan cahaya yang akan masuk ke mata.
Dibentuk oleh 5 lapisan (dari superfisial) :
a) Lapis epithelium : daya regenerasi besar, corneal ulcers should heal within
7 days
b) Membrana Bowman : tak ada regenerasi
c) Substansia propria : tebal, serabut collagen, serabut syaraf sangat halus,
ada leukosit, limfosit, fibroblast.
d) Membrana Descemet : bersifat elastik, ada protuberansia ke profundal
‘Hassal-Henle bodies’, membrana ini dapat ikut rusak pada deep ulcers.
e) Endothelium corneale : selapis sel.
3. Koroid, merupakan bagian dinding mata lapisan tengah yang berguna ialah
sebagai penyuplai oksigen serta nutrisi untuk bagian lain, terutama pada
bagian retina. Koroid tersusun atas jaringan penyambung jarang yang
mengandung serat-serat kolagen dan elastin, sel-sel fibroblas, pembuluh darah
dan melanosit. Koroid pada umumnya berwarna coklat kehitaman / hitam.
Warna gelap pada Koroid tersebut berfungsi suapaya cahaya tidak
direfleksikan/dipantulkan. Bagian depan koroid yang terputus tersebut akan
membentuk suatu iris (selaput pelangi), pada bagian tengah iris itu terdapat
lubang yang dinamakan dengan pupil.
Khoroid terdiri atas 4 lapisan yaitu:
a) Epikhoroid merupakan lapisan khoroid terluar tersusun dari serat-serat
kolagen dan elastin.
b) Lapisan pembuluh merupakan lapisan yang paling tebal tersusun dari
pembuluh darah dan melanosit.
c) Lapisan koriokapiler, merupakan lapisan yang terdiri atas pleksus kapiler,
jaring-jaring halus serat elastin dan kolagen, fibroblas dan melanosit.
Kapiler-kapiler ini berasal dari arteri khoroidalis Pleksus ini mensuplai
nutrisi untuk bagian luar retina.
d) Lamina elastika, merupakan lapisan khoroid yang berbatasan dengan epitel
pigmen retina. Lapisan ini tersusun dari jarring-jaring elastik padat dan suatu
lapisan dalam lamina basal yang homogen.
4. Badan siliaris, merupakan struktur melingkar yang menonjol ke dalam mata
terletak di antara ora serrata dan limbus, perluasan lapisan khoroid ke arah
depan. Tersusun atas jaringan penyambung jarang yang mengandung seratserat elastin, pembuluh darah dan melanosit.
5. Iris adalah lanjutan corpus ciliaris dan merupakan bagian yang memberi warna
pada mata, iris tersebutlah yang memberikan kesan berwarna pada mata yang
berwarna biru , coklat dll. Iris terletak pada bagian depan bola mata, pada
bagian iris tersebut terdapat suatu pingmen warna, oleh sebab itu iris sering
juga disebut dengan selaput pelangi, iris bisa mengkerut serta mengembang,
iris berfungsi untuk mengatur pergerakan dari pupil sesuai dengan intensitas
cahaya yang masuk. Pada iris terdapat 2 jenis otot polos yaitu otot dilatator
pupil dan otot sfingter/konstriktor pupil. Kedua otot ini akan merubah
diameter pupil.
6. Pupil, merupakan suatu bagian lubang yang terdapat dibagian tengah iris yang
berguna untuk mengatur banyak sedikitnya suatu cahaya yang masuk ke mata.
Pupil tersebut akan melebar jika sedikit cahaya yang masuk ke dalam mata
(pada saat keadaan semakin gelap) , dan akan mengecil jika banyak cahaya
yang masuk ke dalam mata (pada saat keadaan semakin terang). Proses
membesar serta mengecilnya pupil berguna supaya cahaya yang masuk tidak
berlebihan serta tidak terlalu sedikit agar kita tetap bisa melihat dengan baik.
7. Retina, merupakan bagian dinding paling dalam dari suatu mata yang
berfungsi untuk dapat menangkap bayangan benda disebabkan memiliki sel
yang peka terhadap suatu cahaya.
Retina dibagi menjadi 3 bagian :
 Retina pars optica : bagian terluas
 Retina pars ciliaris: di daerah corpus ciliaris, selaput tipis tidak bersyaraf
 Retina pars iridicae: di posterior iris, berpigmen
Retina merupakan suatu bagian yang mempunyai reseptor cahaya yang terdiri
dari sel – sel saraf yakni :
 Sel Batang (Basilus), sering disebut titik buta yang merupakan suatu sel
yang peka terhadap intensitas cahaya yang tidak kuat dan jika bayangan
benda jatuh pada titik itu maka kita tidak dapat melihat. Titik Buta
merupakan bagian yang berfungsi untuk dapat meneruskan serta
membelokkan berkas saraf menuju ke otak. ( lebih berperan lagi pada
saat malam hari / pada saat keadaan gelap)
 Sel Kerucut (Konus), disebut dengan titik kuning yang merupakan suatu
sel yang peka terhadap bagian yang paling peka terhadap adanya cahaya,
jika bayangan benda jatuh pada titik kuning tersebut, maka manusia
mampu untuk melihat dengan jelas. ( lebih berperan pada saat siang hari /
pada saat keadaan terang)
Lensa merupakan suatu bagian yang bersifat lunak serta transparan yang terdapat di
belakang iris. Lensa tersebut berfungsi untuk dapat mengumpulkan serta
memfokuskan cahaya supaya bayangan benda jatuh di tempat yang tepat. Lensa
tersebut mempunyai kemampuan yang disebut dengan daya akomodasi, yakni
kemampuan untuk dapat menebal maupun menipisnya atau/dan mencembung atau
memipihnya lensa sesuai dengan jarak benda yang akan dilihat. Lensa tersebut diikat
oleh otot pemegang lensa, otot tersebutlah yang berfungsi didalam kemampuan daya
akomodasi lensa. Jika lensa akan semakin cembung pada saat melihat benda yang
dekat serta semakin memipih saat melihat benda yang jauh.
Kelenjar Lakrimal (kelenjar air mata) merupakan suatu bagian mata yang
berfungsi untuk dapat menghasilkan air mata yang akan membasahi kornea,
melindungi mata dari adanya kuman, menjaga mata serta kelopak mata bagian
dalam supaya tetap lembut serta sehat.
2.3 Mekanisme Melihat
Sumber cahaya
↓
Masuk ke mata melalui kornea
↓
Melewati pupil yang lebarnya diatur oleh iris
↓
Dibiaskan oleh lensa
↓
Terbentuk bayangan diretina yang bersifat nyata, terbalik, dperkecil
↓
Sel-sel batang dari sel kerucut meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik
↓
Otak membalikkan lagi bayangan yang terlihat di retina
↓
Obyek terlihat sesuai aslinya
Manusia dapat melihat benda karena adanya cahaya. Cahaya yang ditangkap mata
berturut-turut akan melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreus humor, dan retina.
Lensa mata berfungsi memfokuskan cahaya yang terpantul dari benda-benda yang terlihat
sehingga menjadi bayangan yang jelas pada retina. Cahaya ini akan merangsang fotoreseptor
untuk menyampaikan impuls ke saraf penglihat dan berlanjut sampai lobus oksipitalis pada
otak besar.
Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang
bundar anterior di bagian tengah iris yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
Pupil membesar bila intensitas cahaya kecil (bila berada di tempat gelap), dan apabila berada
di tempat terang atau intensitas cahayanya besar, maka pupil akan mengecil. Yang mengatur
perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan cincin otot yang berpigmen dan tampak
di dalam aqueous humor, karena iris merupakan cincin otot yang berpigmen, maka iris juga
berperan dalam menentukan warna mata. Setelah melalui pupil dan iris, maka cahaya sampai
ke lensa. Lensa ini berada diantara aqueous humor dan vitreous humor, melekat ke otot–otot
siliaris melalui ligamentum suspensorium. Fungsi lensa selain menghasilkan kemampuan
refraktif yang bervariasi selama berakomodasi, juga berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke
retina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot–otot siliaris akan
berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Dan apabila mata
memfokuskan objek yang jauh, maka otot–otot siliaris akan mengendur dan lensa menjadi
lebih tipis dan lebih lemah. Bila cahaya sampai ke retina, maka sel–sel batang dan sel–sel
kerucut yang merupakan sel–sel yang sensitif terhadap cahaya akan meneruskan sinyal–
sinyal cahaya tersebut ke otak melalui saraf optik. Bayangan atau cahaya yang tertangkap
oleh retina adalah terbalik, nyata, lebih kecil, tetapi persepsi pada otak terhadap benda tetap
tegak, karena otak sudah dilatih menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan
normal.
2.4 Kelainan pada Mata
Kelainan yang dapat terjadi pada mata adalah, sebagai berikut :
Miopi
Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya
terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Hipermetropi
Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari
mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Presbiopi
Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat
maupun berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi
pada lansia.
Kerabunan dan kebutaan
Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja
diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat
melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya
"membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
Buta warna
Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat
membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih.
Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna,
hampir pasti anaknya juga buta warna.
Katarak
Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena
penebalan Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Astigmatis = ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat
cahaya tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan
kacamata slinder/Operasi refrakti.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang
paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau
gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Secara
garis besar mata mempunyai 2 bagian utama, yakni bagian dalam bola mata dan bagian luar
bola mata.
3.2 Saran
Kita tahu bahwa mata adalah penting bagi manusia karena tanpa mata manusia tidak
bisa melihat apa-apa menggunakan mata. Setelah kita mengetahui apa pentingnya fungsi
mata bagi manusia diharapkan supaya dapat memelihara atau merawat mata dengan baik agar
tidak terjadi sakit yang parah seperti katarak, astigmatisma dan lain sebagainya.
Tips-tips untuk memelihara mata:
Sering-sering melihat pemandangan yang hijau dengan merelaksasi otot mata. Jika tak
ada yang hijau tak apa, lihatlah sesuatu dengan titik terjauh.
Sering mengedipkan mata dengan tujuan menghindari mata menjadi kering.
Banyak makan makanan yang bervitamin A (mengandung karoten) contohnya wortel.
Jangan membaca dalam jarak yang dekat.
Mengisitirahatkan mata sejenak jika lelah akibat lamanya membaca atau kurangnya
pencahayaan.
Pijatan lembut pada kelopak mata.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas SH. Ilmu penyakit mata. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2005.
Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Diterjemahkan oleh Novrianti A,
Dany F, Resmisari T, Rachman LY, Muttaqin H, Nugroho AW, dkk. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2008.
Sherwood L, Santoso BI, editor. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: EGC,
2001.h.160-76.
Doctorology. Mekanisme melihat. Post at 2009.