MANFAAT FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI PER
MANFAAT FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI , PERSPEKTIF
FUNGSI NILAI
DI BIDANG ENGINEERING
A. PENDAHULUAN
Apa yang kita maksud dengan filsafat sains dan teknologi dan
mengapa kita ingin tahu tentang hal itu?. Dua pertanyaan itulah yang akan
dibahas dalam bab ini. Jawaban atas pertanyaan itu,tentunya tidak terlalu
jelas. Kata ‘filsafat’, pada pertanyaan pertama di gunakan dalam berbagai
cara. Misalnya seorang guru/dosen, menyatakan bahwa dia bekerja atas
‘filsafat’, diri dalam menghadapi siswa/mahasiswa di kelas,atas dasar untuk
melakukan apa yang terbaik. Kata “filsafat’’ yang di jadikan jawaban tadi,
tidak mengacu pada suatu disiplin ilmu, tetapi lebih kepada suatu
‘pendekatan’ tertentu. Jika kata tersebut digunakan dalam arti disiplin ilmu,
maka sudah dipastikan tidak semua orang tertarik untuk mengetahui hal
‘filsafat’.. Pertanyaan kedua tidak bisa dijawab dengan benar, tanpa harus
menjawab yang pertama. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan arti dari
istilah “Filsafat Teknologi”.
Filisafat
umum,
merupakan
suatu
disiplin
ilmu
yang
bertujuan
sistematis dan refleksi pada semua aspek realitas. Dalam filsafat kita
mencoba untuk mendapatkan informasi tentang sifat sesungguhnya dari
aspek-aspek tertentu. Kita dapat melakukan dengan menanyakan hal berikut
pertanyaan: “ apa yang anda maksud apabila anda katakan?. Hal ini dapat
disebut fungsi analitis filsafat.
Mengajukan pertanyaan seperti ini dapat memiliki tujuan praktis. Hal
ini dapat, membantu kita untuk keluar dari berakhirnya perdebatan,
khususnya ketika hal ini disebabkan oleh penggunaan istilah naïf.
Sebuah contoh, seperti mengalami jalan buntu sebgaai berikut, selama
bertahun-tahun orang berdebat tentang masalah apakah teknologi tepat
atau tidak disebut ‘ilmu terapan’. Perdebatan seperti itu sering menimbulkan
frustasi, karena pendapat teknologi adalah ilmu terapan, dan terdapat pula
pendapat berlawanan.
Tampaknya ada sebuah paradoks: teknologi adalah ilmu terapan
pendapat bisa didukung oleh bukti dan dibantahkan dengan bukti pada saat
yang sama. Contoh transistor bisa digunakan sebagai bukti untuk klaim
teknologi adalah ilmu terapan, tetapi pada ssat yang sama, mesin uap dapat
digunakan untuk membantah hal itu.
Paradoks ini tampaknya, merupakan satu bantahan hanya ketika
seseorang mengajukan pertanyaaan: apa yang kita maksud ketika kita
berkata ‘sains’ dan apa yang kita maksud ‘teknologi’, ketika kita mengatakan
dalam kita debat? Hanya saat itulah kita mulai menyadari bahwa paradoks
tersebut merupakan hasil penggunaan kata yang terbatas pada persyaratan.
B. PEMBAHASAN
1. STRUKTUR FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI
Struktur filsafat sains dan teknologi dapat ditinjau dari aspek ontology,
epistemology, aksiologi . Keempat kajian tersebut , mempunyai ikatan kuat
untuk mencapai satu kesatuan makna.
a) Aspek Ontologi
Berdasarkan pengertian ontology, yang menjadi fokus adalah
“apa
sains
dan
teknologi”
dan
“mengapa
ada”.
Sebuah
pemandangan pertama yang mungkin nampak sepele, misalnya,
kita dapat bertanya apakah produk teknologi benar-benar memiliki
sifat system atau apakah ini hanya sesuatu yang kita telah
‘diciptakan’ untuk memahaminya. Esensi tersebut, akan terjawab
atas aspek Ontologi. Keberadaan Ontologi , berdasarkan lintas batas
berfikir dari kebermaknaan manusia sebagai makhluk mulia dalam
komunitas social mikrokosmos dan makrokosmos.
b) Aspek Epistemologi
Epistemologi berfokus pada sifat sains dan teknologi. Misalnya
apa,yang kita maksudkan ketika kita mengatakan bahwa kita ‘tahu’
bahwa bulan mengelilingi lingkaran bumi? Atau apa yang kita
maksudkan ketika kita mengatakan bahwa kita ‘tahu’ bahwa objek di
depan kita adalah material geoteknik.
Berdasarkan
pengertian epistemology,
yang
menjadi
fokus
adalah “seperangkat pengetahuan apa yang ada dalam sains dan
teknologi yang harus ada”. Hal itu, dapat dikaji berdasarkan lintas
batas multi disiplin keilmuan.
c) Aspek Aksiologi
Secara metafisik ilmu ingin mempelajari alam sebagaimana
adanya, sedangkan di pihak lain, terdapat keinginan agar ilmu
mendasarkan kepada pernyataan (nilai-nilai) yang terdapat dalam
ajaran
di
luar
bidang
keimuan,seperti
yang
dilakukan
oleh
pengadilan inkuisisi Galileo pada tahun 1633. Galileo dipaksa untuk
mencabut
matahari.
pernyataannya
bahwa
bumi
berputar
mengelilingi
Berdasarkan pengertian aksiologi, yang menjadi fokus adalah
“Pengetahuan yang bagaimana dalam sains dan teknologi dipelajari,
agar terjadi keseimbangan antara manusia sebagai makhluk social
dengan lingkungannya”. Hal itu, dapat dikaji berdasarkan lintas
batas aksiologi.
2. HUBUNGAN
PERSAMAAN
&
PERBEDAAN
SAINS
DENGAN
TEKNOLOGI
Dari penelusuran terhadap konsep ilmu dan teknologi dengan berbagai
aspek dan nuansanya, kiranya mulai jelas keterkaitan antara ilmu dan
teknologi.
Sir Bertrand Russel, merumuskan hubungan sains dan teknologi dengan
rumusan yang amat sederhana. Menurut dia dengan akalbudinya manusia
mempunyai dua kemampuan. Pertama, akalbudi memberinya kemungkinan
mengetahui
berbagai
kemungkinan
hal.
menciptakan
Kedua,
akalbudi
berbagai
hal.
yang
Ilmu
sama
adalah
memberinya
pengetahuan.
Sedangkan teknologi adalah penciptaan
Beberapa keterkaitan antara sains dan teknologi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a) Baik sains maupun teknologi memiliki aspek ideasional maupun
faktual, dimensi abstrak maupun konkrit, dan aspek teoritis maupun
praktis.
b) Terdapat hubungan dialektis (timbal balik) antara sains dan teknologi.
Pada satu sisi sains menyediakan bahan pendukung penting bagi
kemajuan
teknologi
yakni
berupa
penemuan-penemuan
teknologis
cakrawala
ilmiah,
penelitian
teori-teori;
sangat
yakni
pada
membantu
dengan
sisi
lain
perluasan
dikembangkannya
perangkat-perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat
dikatakan, dewasa ini kemajuan sains mengandalkan dukungan
teknologi, sebaliknya, kemajuan teknologi mengandalkan dukungan
sains.
c) Sebagai klarifikasi konsep, istilah ilmu lebih tepat dikaitkan dengan
konteks teknologis, sedangkan istilah pengetahuan lebih sesuai bila
digunakan dalam konteks teknis.
Adapun perbedaan dasar dari sains dengan teknologi terurai pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1. Perbedaan dasar dari Sains dengan Teknologi
ASPEK
SAINS
TEKNOLOGI
Mencari pengetahuan
Menciptakan barang
Memperoleh pengertian
Mengusahan perubahan
Hasil
Karya tulis ilmiah
Barang teknologis
Lingkungan
Kebudayaan umumnya
Kebudayaan khususnya
Khususnya teknologi
Khususnya ilmu
pengetahuan yang ada
Berbagai sumber alam, manusia
Penelitian
dan
pengetahuan
Pembuatan
sampai produksi
Berdasarkan feedback
Berdasarkan feedback
peralatan keilmuan
pengetahuan ilmiah
Tujuan
Sumber
Komponen
aktivitas
Proses kendali
Sumber :(The Kiang Gie, 1996:94)
3. KOMPONEN
ILMU
Semakin lama pengetahuan manusia semakin berkembang, demikian
juga pemikiran manusia semakin tersebar dalam berbagai bidang kehidupan,
hal ini telah mendorong para akhli untuk mengklasifikasikan ilmu ke dalam
beberapa kelompok dengan sudut pandangnya sendiri-sendiri, namun seara
umum pembagian ilmu lebih mengacu pada obyek formal dari ilmu itu
sendiri, sedangkan jenis-jenis di dalam suatu kelompok mengacu pada obyek
formalnya. Pada tahap awal perkembangannya ilmu terdiri dari dua bagian
yaitu :
1. trivium yang terdiri dari :
a) gramatika, tata bahasa agar orang berbicara benar
b) dialektika, agar orang berfikir logis
c) retorika, agar orang berbicara indah
2. quadrivium yang terdiri dari :
a) aritmetika, ilmu hitung
b) geometrika, ilmu ukur
c) musika, ilmu musik
d) astronomis, ilmu perbintangan
pembagian tersebut di atas pada dasarnya sesuai dengan bidang-bidang
ilmu yang menjadi telaahan utama pada masanya, sehingga ketika
pengetahuan manusia berkembangan dan lahir ilmu-ilmu baru maka
pembagian ilmupun turut berubah sementara
Herbert Spencer, membagi ilmu atas dasar bentuk pemikirannya/objek
formal, atau tujuan yang hendak dicapai, dia membagi ilmu ke dalam dua
kelompok yaitu :
a) Ilmu murni (pure science). Ilmu murni adalam ilmu yang maksud
pengkajiannya
hanya
semata-mata
memperoleh
prinsi-prinsip
umum atau teori baru tanpa memperhatikan dampak praktis dari
ilmu itu sendiri, dengan kata lain ilmu untuk ilmu itu sendiri.
b) Ilmu terapan (applied science), ilmu yang dimaksudkan untuk
diterapkan dalam kehidupan paraktis di masyarakat.
Pembagian ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mesti dipandang
sebagai kerangka dasar pemahaman, hal ini tidak lain karena pengetahuan
manusia terus berkembang sehingga memungkinkan tumbuhnya ilmu-ilmu
baru, sehingga pengelompokan ilmu pun akan terus bertambah seiring
dengan perkembangan tersebut, yang jelas bila dilihat dari objek materilnya
ilmu dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok saja, yaitu ilmu yang
mengkaji/menelaah alam dan ilmu yang menelaah manusia, dementara
variasi penamaannya tergantung pada objek formal dari ilmu itu sendiri.
4. KOMPONEN SAINS DAN TEKNOLOGI
Contoh penggolongan kelembagaan teknologi dilandasi oleh kajiaan tiga
dokumen utama. Pertama, bibliografi sejarah teknologi yang ditulis oleh Jack
Goodwin (1964) dalam majalah Technology and Culture . Kedua, The new
Encyclopedia Britannica
and Cultu Edisi ke 15 (1982) . Ketiga : Sca Part
Seven Division III,
1. Jack Goodwin (1964) Technology and Culture .
Rincian 10 rubrik meliputi komponen sebagai berikut:
a) Civil engineering : Architecture and building contruction, Bridges,
harbors, tunnels, surveying , instrument and maps, cartography,
urban engineering
b) Transportation
vehicles)
: Land transportation (roads,vehicles,railroads and
, marine transportation (ships,navigation and charting,
canals and boats), air and spacecraft ( pengangkutan udara dan
ruang angkasa).
c) Energy conversion : Hdraulic engineering, internal combustion
engines, steam engine, steam-electric central stations,electric
power transmissions, lighting, heating and ventilating, refrigeration,
nuclear, solar and direct-conversion.
d) Material and processes (Bahan dan Proses) : Metals,mining,
processing,
metallurgy
coal,rubber,
plastics),
(lumber,textiles )
,chemical
industries
(
oil
and
ceramics
(glass,cement,stone),
gas,
paper
e) Mechanical and Electro-mechanical Technology : Tools, machines,
instruments, timekeepers,calculating machines and computers,
Automatoc
control
,
sewing
machines
,
mechanical
powr
transmission, weights and measures.
f) Communication
and
record
(Printing,
telegraph,
telephone,radio,phonographs and recorders.
g) Agriculture and Food Technology,
h) Industrial organization
i) Military Technology
2. The New Encyclopedia Britennica Edisi ke-15
Unsur teknologi mencakup lima kelompok besar, terinci sebagai berikut
:
a) Technology og energy conversion and utilization : Major types of
energy useful to man, devices and technique for the utilization of
energy,
devices
for
enery
convertion,
devices
for
energy
concentration and control, devices for unlimited production of free
enery.
b) Technology of tools and machines : Hands tools, machines and
machine components.
c) Technology of measurement, observation and control .
a. Technology involved in the extraction and conversion of industrial
raw materials. (Teknologi yang terlibat dalam pengambilan dan
pengubahan bahan mentah industry) .
b. Technology of industrial production processes.
C. PENUTUP
Deskripsi tentang eksistensi dan interaksi manusia dalam konteks
berfikir dan menghasilkan seperangkat pengetahuan yang berkembang.
Masing-masing unsur
eksistensi budaya manusia berinteraksi, menjadi
wilayah baru yang terus berkembang. Perkembangan tersebut
mencakup
interaksi kepercayaan dengan filsafat menjadi teologi, kepercayaan dengan
seni menjadi mitos, filsafat dengan ilmu menjadi filsafat ilmu dan seni
dengan ilmu menjadi teknologi, kepercayaan dengan ilmu menjadi psikologi
empiris , seni dengan filsafat menjadi kritik seni.
Filsafat sains dan teknologi berdasarkan pengertian yang dikemukakan
terdahulu, adalah kegiatan totalitas dalam menyelesaiakan suatu masalah
melalui penggabungan entitas-entitas dari beberapa sumberdaya dengan
hasil berupa barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomi dan nilai tambah
sebagi harapan kesejahteraan manusia serta lingkungan. Struktur filsafat
sains dan teknologi dapat ditinjau dari aspek ontology (“apa sains dan
teknologi” dan “mengapa ada”) , aspek epistemology (“seperangkat
pengetahuan apa yang ada dalam sains dan teknologi yang harus ada”) dan
aspek aksiologi (“Pengetahuan yang bagaimana dalam sains dan teknologi
dipelajari, agar terjadi keseimbangan antara manusia sebagai makhluk social
dengan lingkungannya”).
Perbedaan dan persamaan sains dan teknologi sebagai kerangka
system, yaitu teknologi sebagai suatu system ketrampilan praktis dan sains
sebagai suatu system pengetahuan rasional dengan lima segi berupa :
tujuandan hasil, lingkungan sekeliling , sumber, komponen aktivitas dan
proses control.
DAFTAR PUSTAKA
1. A.C. Ewing, Persoalan-Persoalan Mendasar Filsafat. Jakarta:Pustaka
Pelajar,2003. Terjemahan.
2. Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat. Yogayakarta: Tiara wacana, 1996.
Terjemahan.
3. Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2003.
4. The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Penerbit Liberty
Yogyakarta.
5. Gordon, Scott. 1991. The history and philosophy of social science. New
York: Routledge
6. Wallace, Walter L. 1971. The Logic of Science in Sociology. New York:
Aldine Publishing Company
7. Wedberg, Anders. 1982. A History of Philosophy. Oxford: Clarendon Press.
Volume 1 & 2.
8. Wowo Sunaryo Kuswana, Filsafat Pendidikan Teknologi Vokasi dan
Kejuruan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
9. www.philosophy.ui.ac.id/
FUNGSI NILAI
DI BIDANG ENGINEERING
A. PENDAHULUAN
Apa yang kita maksud dengan filsafat sains dan teknologi dan
mengapa kita ingin tahu tentang hal itu?. Dua pertanyaan itulah yang akan
dibahas dalam bab ini. Jawaban atas pertanyaan itu,tentunya tidak terlalu
jelas. Kata ‘filsafat’, pada pertanyaan pertama di gunakan dalam berbagai
cara. Misalnya seorang guru/dosen, menyatakan bahwa dia bekerja atas
‘filsafat’, diri dalam menghadapi siswa/mahasiswa di kelas,atas dasar untuk
melakukan apa yang terbaik. Kata “filsafat’’ yang di jadikan jawaban tadi,
tidak mengacu pada suatu disiplin ilmu, tetapi lebih kepada suatu
‘pendekatan’ tertentu. Jika kata tersebut digunakan dalam arti disiplin ilmu,
maka sudah dipastikan tidak semua orang tertarik untuk mengetahui hal
‘filsafat’.. Pertanyaan kedua tidak bisa dijawab dengan benar, tanpa harus
menjawab yang pertama. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan arti dari
istilah “Filsafat Teknologi”.
Filisafat
umum,
merupakan
suatu
disiplin
ilmu
yang
bertujuan
sistematis dan refleksi pada semua aspek realitas. Dalam filsafat kita
mencoba untuk mendapatkan informasi tentang sifat sesungguhnya dari
aspek-aspek tertentu. Kita dapat melakukan dengan menanyakan hal berikut
pertanyaan: “ apa yang anda maksud apabila anda katakan?. Hal ini dapat
disebut fungsi analitis filsafat.
Mengajukan pertanyaan seperti ini dapat memiliki tujuan praktis. Hal
ini dapat, membantu kita untuk keluar dari berakhirnya perdebatan,
khususnya ketika hal ini disebabkan oleh penggunaan istilah naïf.
Sebuah contoh, seperti mengalami jalan buntu sebgaai berikut, selama
bertahun-tahun orang berdebat tentang masalah apakah teknologi tepat
atau tidak disebut ‘ilmu terapan’. Perdebatan seperti itu sering menimbulkan
frustasi, karena pendapat teknologi adalah ilmu terapan, dan terdapat pula
pendapat berlawanan.
Tampaknya ada sebuah paradoks: teknologi adalah ilmu terapan
pendapat bisa didukung oleh bukti dan dibantahkan dengan bukti pada saat
yang sama. Contoh transistor bisa digunakan sebagai bukti untuk klaim
teknologi adalah ilmu terapan, tetapi pada ssat yang sama, mesin uap dapat
digunakan untuk membantah hal itu.
Paradoks ini tampaknya, merupakan satu bantahan hanya ketika
seseorang mengajukan pertanyaaan: apa yang kita maksud ketika kita
berkata ‘sains’ dan apa yang kita maksud ‘teknologi’, ketika kita mengatakan
dalam kita debat? Hanya saat itulah kita mulai menyadari bahwa paradoks
tersebut merupakan hasil penggunaan kata yang terbatas pada persyaratan.
B. PEMBAHASAN
1. STRUKTUR FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI
Struktur filsafat sains dan teknologi dapat ditinjau dari aspek ontology,
epistemology, aksiologi . Keempat kajian tersebut , mempunyai ikatan kuat
untuk mencapai satu kesatuan makna.
a) Aspek Ontologi
Berdasarkan pengertian ontology, yang menjadi fokus adalah
“apa
sains
dan
teknologi”
dan
“mengapa
ada”.
Sebuah
pemandangan pertama yang mungkin nampak sepele, misalnya,
kita dapat bertanya apakah produk teknologi benar-benar memiliki
sifat system atau apakah ini hanya sesuatu yang kita telah
‘diciptakan’ untuk memahaminya. Esensi tersebut, akan terjawab
atas aspek Ontologi. Keberadaan Ontologi , berdasarkan lintas batas
berfikir dari kebermaknaan manusia sebagai makhluk mulia dalam
komunitas social mikrokosmos dan makrokosmos.
b) Aspek Epistemologi
Epistemologi berfokus pada sifat sains dan teknologi. Misalnya
apa,yang kita maksudkan ketika kita mengatakan bahwa kita ‘tahu’
bahwa bulan mengelilingi lingkaran bumi? Atau apa yang kita
maksudkan ketika kita mengatakan bahwa kita ‘tahu’ bahwa objek di
depan kita adalah material geoteknik.
Berdasarkan
pengertian epistemology,
yang
menjadi
fokus
adalah “seperangkat pengetahuan apa yang ada dalam sains dan
teknologi yang harus ada”. Hal itu, dapat dikaji berdasarkan lintas
batas multi disiplin keilmuan.
c) Aspek Aksiologi
Secara metafisik ilmu ingin mempelajari alam sebagaimana
adanya, sedangkan di pihak lain, terdapat keinginan agar ilmu
mendasarkan kepada pernyataan (nilai-nilai) yang terdapat dalam
ajaran
di
luar
bidang
keimuan,seperti
yang
dilakukan
oleh
pengadilan inkuisisi Galileo pada tahun 1633. Galileo dipaksa untuk
mencabut
matahari.
pernyataannya
bahwa
bumi
berputar
mengelilingi
Berdasarkan pengertian aksiologi, yang menjadi fokus adalah
“Pengetahuan yang bagaimana dalam sains dan teknologi dipelajari,
agar terjadi keseimbangan antara manusia sebagai makhluk social
dengan lingkungannya”. Hal itu, dapat dikaji berdasarkan lintas
batas aksiologi.
2. HUBUNGAN
PERSAMAAN
&
PERBEDAAN
SAINS
DENGAN
TEKNOLOGI
Dari penelusuran terhadap konsep ilmu dan teknologi dengan berbagai
aspek dan nuansanya, kiranya mulai jelas keterkaitan antara ilmu dan
teknologi.
Sir Bertrand Russel, merumuskan hubungan sains dan teknologi dengan
rumusan yang amat sederhana. Menurut dia dengan akalbudinya manusia
mempunyai dua kemampuan. Pertama, akalbudi memberinya kemungkinan
mengetahui
berbagai
kemungkinan
hal.
menciptakan
Kedua,
akalbudi
berbagai
hal.
yang
Ilmu
sama
adalah
memberinya
pengetahuan.
Sedangkan teknologi adalah penciptaan
Beberapa keterkaitan antara sains dan teknologi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a) Baik sains maupun teknologi memiliki aspek ideasional maupun
faktual, dimensi abstrak maupun konkrit, dan aspek teoritis maupun
praktis.
b) Terdapat hubungan dialektis (timbal balik) antara sains dan teknologi.
Pada satu sisi sains menyediakan bahan pendukung penting bagi
kemajuan
teknologi
yakni
berupa
penemuan-penemuan
teknologis
cakrawala
ilmiah,
penelitian
teori-teori;
sangat
yakni
pada
membantu
dengan
sisi
lain
perluasan
dikembangkannya
perangkat-perangkat penelitian berteknologi mutakhir. Bahkan dapat
dikatakan, dewasa ini kemajuan sains mengandalkan dukungan
teknologi, sebaliknya, kemajuan teknologi mengandalkan dukungan
sains.
c) Sebagai klarifikasi konsep, istilah ilmu lebih tepat dikaitkan dengan
konteks teknologis, sedangkan istilah pengetahuan lebih sesuai bila
digunakan dalam konteks teknis.
Adapun perbedaan dasar dari sains dengan teknologi terurai pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1. Perbedaan dasar dari Sains dengan Teknologi
ASPEK
SAINS
TEKNOLOGI
Mencari pengetahuan
Menciptakan barang
Memperoleh pengertian
Mengusahan perubahan
Hasil
Karya tulis ilmiah
Barang teknologis
Lingkungan
Kebudayaan umumnya
Kebudayaan khususnya
Khususnya teknologi
Khususnya ilmu
pengetahuan yang ada
Berbagai sumber alam, manusia
Penelitian
dan
pengetahuan
Pembuatan
sampai produksi
Berdasarkan feedback
Berdasarkan feedback
peralatan keilmuan
pengetahuan ilmiah
Tujuan
Sumber
Komponen
aktivitas
Proses kendali
Sumber :(The Kiang Gie, 1996:94)
3. KOMPONEN
ILMU
Semakin lama pengetahuan manusia semakin berkembang, demikian
juga pemikiran manusia semakin tersebar dalam berbagai bidang kehidupan,
hal ini telah mendorong para akhli untuk mengklasifikasikan ilmu ke dalam
beberapa kelompok dengan sudut pandangnya sendiri-sendiri, namun seara
umum pembagian ilmu lebih mengacu pada obyek formal dari ilmu itu
sendiri, sedangkan jenis-jenis di dalam suatu kelompok mengacu pada obyek
formalnya. Pada tahap awal perkembangannya ilmu terdiri dari dua bagian
yaitu :
1. trivium yang terdiri dari :
a) gramatika, tata bahasa agar orang berbicara benar
b) dialektika, agar orang berfikir logis
c) retorika, agar orang berbicara indah
2. quadrivium yang terdiri dari :
a) aritmetika, ilmu hitung
b) geometrika, ilmu ukur
c) musika, ilmu musik
d) astronomis, ilmu perbintangan
pembagian tersebut di atas pada dasarnya sesuai dengan bidang-bidang
ilmu yang menjadi telaahan utama pada masanya, sehingga ketika
pengetahuan manusia berkembangan dan lahir ilmu-ilmu baru maka
pembagian ilmupun turut berubah sementara
Herbert Spencer, membagi ilmu atas dasar bentuk pemikirannya/objek
formal, atau tujuan yang hendak dicapai, dia membagi ilmu ke dalam dua
kelompok yaitu :
a) Ilmu murni (pure science). Ilmu murni adalam ilmu yang maksud
pengkajiannya
hanya
semata-mata
memperoleh
prinsi-prinsip
umum atau teori baru tanpa memperhatikan dampak praktis dari
ilmu itu sendiri, dengan kata lain ilmu untuk ilmu itu sendiri.
b) Ilmu terapan (applied science), ilmu yang dimaksudkan untuk
diterapkan dalam kehidupan paraktis di masyarakat.
Pembagian ilmu sebagaimana dikemukakan di atas mesti dipandang
sebagai kerangka dasar pemahaman, hal ini tidak lain karena pengetahuan
manusia terus berkembang sehingga memungkinkan tumbuhnya ilmu-ilmu
baru, sehingga pengelompokan ilmu pun akan terus bertambah seiring
dengan perkembangan tersebut, yang jelas bila dilihat dari objek materilnya
ilmu dapat dikelompokan ke dalam dua kelompok saja, yaitu ilmu yang
mengkaji/menelaah alam dan ilmu yang menelaah manusia, dementara
variasi penamaannya tergantung pada objek formal dari ilmu itu sendiri.
4. KOMPONEN SAINS DAN TEKNOLOGI
Contoh penggolongan kelembagaan teknologi dilandasi oleh kajiaan tiga
dokumen utama. Pertama, bibliografi sejarah teknologi yang ditulis oleh Jack
Goodwin (1964) dalam majalah Technology and Culture . Kedua, The new
Encyclopedia Britannica
and Cultu Edisi ke 15 (1982) . Ketiga : Sca Part
Seven Division III,
1. Jack Goodwin (1964) Technology and Culture .
Rincian 10 rubrik meliputi komponen sebagai berikut:
a) Civil engineering : Architecture and building contruction, Bridges,
harbors, tunnels, surveying , instrument and maps, cartography,
urban engineering
b) Transportation
vehicles)
: Land transportation (roads,vehicles,railroads and
, marine transportation (ships,navigation and charting,
canals and boats), air and spacecraft ( pengangkutan udara dan
ruang angkasa).
c) Energy conversion : Hdraulic engineering, internal combustion
engines, steam engine, steam-electric central stations,electric
power transmissions, lighting, heating and ventilating, refrigeration,
nuclear, solar and direct-conversion.
d) Material and processes (Bahan dan Proses) : Metals,mining,
processing,
metallurgy
coal,rubber,
plastics),
(lumber,textiles )
,chemical
industries
(
oil
and
ceramics
(glass,cement,stone),
gas,
paper
e) Mechanical and Electro-mechanical Technology : Tools, machines,
instruments, timekeepers,calculating machines and computers,
Automatoc
control
,
sewing
machines
,
mechanical
powr
transmission, weights and measures.
f) Communication
and
record
(Printing,
telegraph,
telephone,radio,phonographs and recorders.
g) Agriculture and Food Technology,
h) Industrial organization
i) Military Technology
2. The New Encyclopedia Britennica Edisi ke-15
Unsur teknologi mencakup lima kelompok besar, terinci sebagai berikut
:
a) Technology og energy conversion and utilization : Major types of
energy useful to man, devices and technique for the utilization of
energy,
devices
for
enery
convertion,
devices
for
energy
concentration and control, devices for unlimited production of free
enery.
b) Technology of tools and machines : Hands tools, machines and
machine components.
c) Technology of measurement, observation and control .
a. Technology involved in the extraction and conversion of industrial
raw materials. (Teknologi yang terlibat dalam pengambilan dan
pengubahan bahan mentah industry) .
b. Technology of industrial production processes.
C. PENUTUP
Deskripsi tentang eksistensi dan interaksi manusia dalam konteks
berfikir dan menghasilkan seperangkat pengetahuan yang berkembang.
Masing-masing unsur
eksistensi budaya manusia berinteraksi, menjadi
wilayah baru yang terus berkembang. Perkembangan tersebut
mencakup
interaksi kepercayaan dengan filsafat menjadi teologi, kepercayaan dengan
seni menjadi mitos, filsafat dengan ilmu menjadi filsafat ilmu dan seni
dengan ilmu menjadi teknologi, kepercayaan dengan ilmu menjadi psikologi
empiris , seni dengan filsafat menjadi kritik seni.
Filsafat sains dan teknologi berdasarkan pengertian yang dikemukakan
terdahulu, adalah kegiatan totalitas dalam menyelesaiakan suatu masalah
melalui penggabungan entitas-entitas dari beberapa sumberdaya dengan
hasil berupa barang dan jasa yang memiliki nilai ekonomi dan nilai tambah
sebagi harapan kesejahteraan manusia serta lingkungan. Struktur filsafat
sains dan teknologi dapat ditinjau dari aspek ontology (“apa sains dan
teknologi” dan “mengapa ada”) , aspek epistemology (“seperangkat
pengetahuan apa yang ada dalam sains dan teknologi yang harus ada”) dan
aspek aksiologi (“Pengetahuan yang bagaimana dalam sains dan teknologi
dipelajari, agar terjadi keseimbangan antara manusia sebagai makhluk social
dengan lingkungannya”).
Perbedaan dan persamaan sains dan teknologi sebagai kerangka
system, yaitu teknologi sebagai suatu system ketrampilan praktis dan sains
sebagai suatu system pengetahuan rasional dengan lima segi berupa :
tujuandan hasil, lingkungan sekeliling , sumber, komponen aktivitas dan
proses control.
DAFTAR PUSTAKA
1. A.C. Ewing, Persoalan-Persoalan Mendasar Filsafat. Jakarta:Pustaka
Pelajar,2003. Terjemahan.
2. Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat. Yogayakarta: Tiara wacana, 1996.
Terjemahan.
3. Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2003.
4. The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Penerbit Liberty
Yogyakarta.
5. Gordon, Scott. 1991. The history and philosophy of social science. New
York: Routledge
6. Wallace, Walter L. 1971. The Logic of Science in Sociology. New York:
Aldine Publishing Company
7. Wedberg, Anders. 1982. A History of Philosophy. Oxford: Clarendon Press.
Volume 1 & 2.
8. Wowo Sunaryo Kuswana, Filsafat Pendidikan Teknologi Vokasi dan
Kejuruan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
9. www.philosophy.ui.ac.id/