ETIKA BISNIS DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMP
ETIKA BISNIS DAN FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAANNYA
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang dengan rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Etika Bisnis dengan tema Pelanggaran
Etika Bisnis.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini
dapat berguna bagi kami dalam memenuhi tugas
Mata Kuliah Etika Bisnis. Dan dengan tersusunnya
makalah ini diharapkan juga bisa menjadi pedoman
bagi yang membaca
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah
berusaha dengan segenap kemampuan, sebagai
pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran-saran
anda kami butuhkan agar makalah ini menjadi
lebih baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................
1
KATA PENGANTAR............................................................................
2
DAFTAR ISI......................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
4
A. LATAR BELAKANG................................................................
4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................
4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
5
A. PENGERTIAN ETIKA.............................................................
5
B. PENGERTIAN BISNIS...........................................................
5
C. PENGERTIAN ETIKA BISNIS.................................................
...............................................................................................
6
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ETIKA BISNIS..........................
7
E. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS......................................
9
BAB III PENUTUP.............................................................................. 13
A. KESIMPULAN...................................................................... 13
B. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa
etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil
penelaahan itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian
moralitas. Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau
kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan.
Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan
moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah
menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan
dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar
dan salah, dan moral yang baik dan jahat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian etika bisnis ?
2.
Apa saja hak-hak konsumen ?
3.
Bagaimana tanggung jawab sosial bisnis ?
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa
Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,
tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan,
yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan
yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika adalah Ilmu yang
membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
B. PENGERTIAN BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis
5
kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.Kata “bisnis”
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan.Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis
pertelevisian.”Penggunaan yang paling luas merujuk
pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa.Meskipun demikian, definisi
“bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan
hingga saat ini.
Ada beberapa pendapat yaitu :
HUGHES DAN KAPOOR
Bisnis adalan suatu kegitan individu yang
teroganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan
jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Secara kegiatan ini ada di dalam
masyarakat dan ada dalam industri.
6
Brown and Petrello
Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Manullang
Bisnis dapat di definisikan sebagai segala aktifitas
dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan
jasa yang diperlukan dalam keadaan masyarakat seharihari.
Bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang
atau jasa untuk memperoleh laba. Keuntungan atau laba
adalah selisih antara pendapatan dan biaya bisnis
C. PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh para pelaku-pelaku bisnis dimanapun
berada.
7
D.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB ETIKA BISNIS
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
etika bisnis yaitu:
1.External Stakeholder (Pihak Luar)
a.Pelanggan atau Konsumen
Konsumen dapat di bagi atau dibedakan menjadi
2, yaitu konsumen perorangan atau individu dan
konsumen lembaga atau perusahaan atau bisnis.
Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya
untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh
perusahaan.
b.Pemasok / Suplier / Vendor
Membantu perusahaan untuk mendapatkan
faktor produksi atau input untuk diolah menjadi
keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.
c. Pemerintah
Sebagai lembaga yang membuat regulasi,
undang-undang, kebijakan serta peraturan agar
roda perekonomian suatu negara atau daerah
dapat berjalan seperti yang telah direncanakan.
d.Serikat Pekerja
Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan
dengan pekerja seperti upah, jam kerja, fasilitas,
kondisi kerja dan sebagainya.
2.Internal Stakeholder (Pihak Dalam)
9
a.Karyawan
Dengan memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang baik akan sangat membantu dunia bisnis
untuk maju.
b.Pemegang Saham dan Dewan Direksi
Adalah 2 bagian penting yang mengatur kegiatan
atau jalannya roda perusahaan public dimana para
pemegang saham memiliki kemungkinan untuk
memengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara
yang dimilikinya sesuai dengan persentase saham
yang dimiliki.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Prinsip
Etika Profesi
Pada dasarnya prinsip-prinsip etika
bisnis tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip
yang ada pada kehidupan sehari-hari kita, dan
prinsip-prinsip tersebut juga berhubungan erat
dengan kehidupan masyarakat pada umumnya di
seluruh belahan dunia.
Menurut (Sonny Keraf, 1998, dikutip oleh
Arijanto, 2011), prinsip-prinsip etika bisnis meliputi:
Prinsip otonomi
10
Sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan.
Prinsip kejujuran
Kegiatan bisnis tidak akan bisa bertahan lama
dan berhasil jika tidak didasarkan atas kejujuran.
Jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak.
Kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding.
Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.
Prinsip keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan
secara sama sesuai dengan aturan yang adil sesuai
kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual
benefit principle)
Menuntut agar binis dijalankan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip integritas
Dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
perilaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
11
menjalankan bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baik pimpinan, karyawan, maupun perusahaannya.
E.TANGGUNG JAWAB ETIKA BISNIS
Tanggung jawab Sosial suatu bisnis adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu,
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakanaktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial
dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu,
baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
(minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
12
dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya
etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan
masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi
adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup
besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi
humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa,
dan karya yang ikut mendorong diciptakannya
etika bisnis yang baik dan jujur.
A. Tanggung Jawab kepada Pelanggan
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih
luas dari pada hanya menyediakan barang atau
jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab
ketika memproduksi dan menjual produk.Dalam
praktek tanggung jawab ydm meliputi :
1.
Tanggung Jawab Produksi :
Produk harus diproduksi dengan keyakinan
menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan
harus ada guna mencegah kecelakaan karena
salah dalam penggunaan dan adanya
efek samping .
2.
Tanggung Jawab Penjualan :
13
Perusahaan tidak melakukan strategi
penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang
menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan,
dimana ybs diperlakukan sebagaimana mestinya.
B.Tanggung Jawab kepada Karyawan
a)
Rasa Aman para Karyawan
Meyakinkan karyawan tempat kerja adalah
aman bagi karyawan dengan selalu mengecek
peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak
dan tidak berbahaya.
b) Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan
layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul
biasanya masalah diversitas (kelainan, perbedaan)
karyawan dan pelecehan seksual
c)
Kesempatan yang sama
Karyawan yang melamar untuk suatu posisi
tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi
masalah.
C.Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk
memuaskan pemilik (pemegang saham).
14
perusahaan memonitor keputusan perusahaan
untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya
untuk kepentingan pemilik. Gaji karyawan
dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini
karyawan tinggal memfocuskan pada
memaksimalkan nilai perusahaan
D. Tanggung jawab kepada kreditor
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan
dan tidak dapat memenuhi kewajibannnya, harus
memberi tahu para kreditor.
Biasanya kreditor bersedia memperpanjang
jatuh tempo pembayaran serta memberi advis
dalam mengatasi masalah keuangan
E.Tanggung jawab pada lingkungan
Proses produksi yang digunakan perusahaan
juga produksi yang dihasilkan dapat mencemari
atau merusak lingkungan. misalnya polusi udara
(CO2) yang berbahaya bagi masyarakat dan polusi
tanah akibat sampah/limbah beracun yang
mengakibatkan tanah tidak atraktif dan tidak
berguna untuk keperluan lain seperti pertanian
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi tentang Etika Bisnis
dan Tanggung Jawab Sosial ini kita tahu bahwa
etika dan tanggung jawab sangat dibutuhkan
dalam berbisnis agar bisnis menjadi lancar. Etika
bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh
perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
16
DAFTAR PUSTAKA
Agus Arijanto. 2011. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Hartman Desjardins. 2011. Etika Bisnis. Jakarta:
Erlangga.
17
18
YANG MEMPENGARUHI
PELAKSANAANNYA
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT
yang dengan rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Etika Bisnis dengan tema Pelanggaran
Etika Bisnis.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini
dapat berguna bagi kami dalam memenuhi tugas
Mata Kuliah Etika Bisnis. Dan dengan tersusunnya
makalah ini diharapkan juga bisa menjadi pedoman
bagi yang membaca
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah
berusaha dengan segenap kemampuan, sebagai
pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran-saran
anda kami butuhkan agar makalah ini menjadi
lebih baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
2
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................
1
KATA PENGANTAR............................................................................
2
DAFTAR ISI......................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................
4
A. LATAR BELAKANG................................................................
4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................
4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................
5
A. PENGERTIAN ETIKA.............................................................
5
B. PENGERTIAN BISNIS...........................................................
5
C. PENGERTIAN ETIKA BISNIS.................................................
...............................................................................................
6
D. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ETIKA BISNIS..........................
7
E. TANGGUNG JAWAB SOSIAL BISNIS......................................
9
BAB III PENUTUP.............................................................................. 13
A. KESIMPULAN...................................................................... 13
B. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Istilah etika memiliki banyak makna berbeda. Ada yang menyebutkan bahwa
etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil
penelaahan itu sendiri. Pendapat lain menyebutkan bahwa etika adalah kajian
moralitas. Sedangkan moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau
kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat suatu perbuatan.
Meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan
moralitas. Etika merupakan studi standar moral yang tujuan utamanya adalah
menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan
dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar
dan salah, dan moral yang baik dan jahat.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian etika bisnis ?
2.
Apa saja hak-hak konsumen ?
3.
Bagaimana tanggung jawab sosial bisnis ?
4
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa
Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan
erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari
bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang
buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya,
tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan,
yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan
yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian
sistem nilai-nilai yang berlaku. Etika adalah Ilmu yang
membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia
sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
B. PENGERTIAN BISNIS
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.Secara historis
5
kata bisnis dari bahasa Inggrisbusiness, dari kata
dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana
seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.Kata “bisnis”
sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk
pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan.Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk
pada sektor pasar tertentu, misalnya “bisnis
pertelevisian.”Penggunaan yang paling luas merujuk
pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas
penyedia barang dan jasa.Meskipun demikian, definisi
“bisnis” yang tepat masih menjadi bahan perdebatan
hingga saat ini.
Ada beberapa pendapat yaitu :
HUGHES DAN KAPOOR
Bisnis adalan suatu kegitan individu yang
teroganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan
jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat. Secara kegiatan ini ada di dalam
masyarakat dan ada dalam industri.
6
Brown and Petrello
Bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Manullang
Bisnis dapat di definisikan sebagai segala aktifitas
dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan
jasa yang diperlukan dalam keadaan masyarakat seharihari.
Bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang
atau jasa untuk memperoleh laba. Keuntungan atau laba
adalah selisih antara pendapatan dan biaya bisnis
C. PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika bisnis adalah merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh para pelaku-pelaku bisnis dimanapun
berada.
7
D.
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB ETIKA BISNIS
Ada 2 faktor yang mempengaruhi pelaksanaan
etika bisnis yaitu:
1.External Stakeholder (Pihak Luar)
a.Pelanggan atau Konsumen
Konsumen dapat di bagi atau dibedakan menjadi
2, yaitu konsumen perorangan atau individu dan
konsumen lembaga atau perusahaan atau bisnis.
Konsumen membelanjakan uang yang dimilikinya
untuk barang atau jasa yang dimiliki oleh
perusahaan.
b.Pemasok / Suplier / Vendor
Membantu perusahaan untuk mendapatkan
faktor produksi atau input untuk diolah menjadi
keluaran atau output yang memiliki nilai tambah.
c. Pemerintah
Sebagai lembaga yang membuat regulasi,
undang-undang, kebijakan serta peraturan agar
roda perekonomian suatu negara atau daerah
dapat berjalan seperti yang telah direncanakan.
d.Serikat Pekerja
Berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan
dengan pekerja seperti upah, jam kerja, fasilitas,
kondisi kerja dan sebagainya.
2.Internal Stakeholder (Pihak Dalam)
9
a.Karyawan
Dengan memiliki sumber daya manusia (SDM)
yang baik akan sangat membantu dunia bisnis
untuk maju.
b.Pemegang Saham dan Dewan Direksi
Adalah 2 bagian penting yang mengatur kegiatan
atau jalannya roda perusahaan public dimana para
pemegang saham memiliki kemungkinan untuk
memengaruhi suatu perusahaan dengan hak suara
yang dimilikinya sesuai dengan persentase saham
yang dimiliki.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Prinsip
Etika Profesi
Pada dasarnya prinsip-prinsip etika
bisnis tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip
yang ada pada kehidupan sehari-hari kita, dan
prinsip-prinsip tersebut juga berhubungan erat
dengan kehidupan masyarakat pada umumnya di
seluruh belahan dunia.
Menurut (Sonny Keraf, 1998, dikutip oleh
Arijanto, 2011), prinsip-prinsip etika bisnis meliputi:
Prinsip otonomi
10
Sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan
kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik
untuk dilakukan.
Prinsip kejujuran
Kegiatan bisnis tidak akan bisa bertahan lama
dan berhasil jika tidak didasarkan atas kejujuran.
Jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak.
Kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga yang sebanding.
Jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan.
Prinsip keadilan
Menuntut agar setiap orang diperlakukan
secara sama sesuai dengan aturan yang adil sesuai
kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggung jawabkan.
Prinsip saling menguntungkan (mutual
benefit principle)
Menuntut agar binis dijalankan sedemikian
rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip integritas
Dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
perilaku bisnis atau perusahaan, agar perlu
11
menjalankan bisnis atau perusahaan, agar perlu
menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama
baik pimpinan, karyawan, maupun perusahaannya.
E.TANGGUNG JAWAB ETIKA BISNIS
Tanggung jawab Sosial suatu bisnis adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun
bukan hanya) perusahaan adalah memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh
pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu,
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakanaktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi,
misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial
dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu,
baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka
yang lebih panjang. Dengan pengertian tersebut,
CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan cara manajemen dampak
(minimisasi dampak negatif dan maksimisasi
12
dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya
etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan
masyarakat. Kendala yang akan sering dihadapi
adalah adanya biaya tambahan yang kadang cukup
besar bagi perusahaan.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi
humanisme pebisnis yang melibatkan rasa, karsa,
dan karya yang ikut mendorong diciptakannya
etika bisnis yang baik dan jujur.
A. Tanggung Jawab kepada Pelanggan
Tanggung Jawab kepada Pelanggan jauh lebih
luas dari pada hanya menyediakan barang atau
jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab
ketika memproduksi dan menjual produk.Dalam
praktek tanggung jawab ydm meliputi :
1.
Tanggung Jawab Produksi :
Produk harus diproduksi dengan keyakinan
menjaga keselamatan pelanggan. Label peringatan
harus ada guna mencegah kecelakaan karena
salah dalam penggunaan dan adanya
efek samping .
2.
Tanggung Jawab Penjualan :
13
Perusahaan tidak melakukan strategi
penjualan yang terlalu agresive atau iklan yang
menyesatkan. Perlu survey kepuasan pelanggan,
dimana ybs diperlakukan sebagaimana mestinya.
B.Tanggung Jawab kepada Karyawan
a)
Rasa Aman para Karyawan
Meyakinkan karyawan tempat kerja adalah
aman bagi karyawan dengan selalu mengecek
peralatan kerja supaya selalu dalam kondisi layak
dan tidak berbahaya.
b) Perlakuan layak oleh karyawan lain
Perusahaan bertanggung jawab untuk
meyakinkan bahwa para karyawan diperlakukan
layak oleh karyawan lain. Issue yang timbul
biasanya masalah diversitas (kelainan, perbedaan)
karyawan dan pelecehan seksual
c)
Kesempatan yang sama
Karyawan yang melamar untuk suatu posisi
tidak seharusnya ditolak karena diskriminasi
masalah.
C.Tanggung Jawab Kepada Pemegang Saham
Perusahaan bertanggung jawab untuk
memuaskan pemilik (pemegang saham).
14
perusahaan memonitor keputusan perusahaan
untuk meyakinkan bahwa mereka membuatnya
untuk kepentingan pemilik. Gaji karyawan
dikaitkan dengan kinerja perusahaan, dalam hal ini
karyawan tinggal memfocuskan pada
memaksimalkan nilai perusahaan
D. Tanggung jawab kepada kreditor
Jika perusahaan mengalami masalah keuangan
dan tidak dapat memenuhi kewajibannnya, harus
memberi tahu para kreditor.
Biasanya kreditor bersedia memperpanjang
jatuh tempo pembayaran serta memberi advis
dalam mengatasi masalah keuangan
E.Tanggung jawab pada lingkungan
Proses produksi yang digunakan perusahaan
juga produksi yang dihasilkan dapat mencemari
atau merusak lingkungan. misalnya polusi udara
(CO2) yang berbahaya bagi masyarakat dan polusi
tanah akibat sampah/limbah beracun yang
mengakibatkan tanah tidak atraktif dan tidak
berguna untuk keperluan lain seperti pertanian
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi tentang Etika Bisnis
dan Tanggung Jawab Sosial ini kita tahu bahwa
etika dan tanggung jawab sangat dibutuhkan
dalam berbisnis agar bisnis menjadi lancar. Etika
bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh
perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
16
DAFTAR PUSTAKA
Agus Arijanto. 2011. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Hartman Desjardins. 2011. Etika Bisnis. Jakarta:
Erlangga.
17
18