PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA Suhendro Hadi Saputro
PRESTASI KERJA DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI PADA
KARYAWAN PT.CIPTA MANDIRI PERKASA
Suhendro Hadi Saputro1
Flora Grace Putrianti 2
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Abstract
The purpose of this study is to determine the relationship between job performance and achievement
motivation in employees. Subjects in this study were employees PT.Cipta Mandiri Perkasa Yogyakarta. Sampling
technique was purposive sampling. The method of analysis used in this study is Product Moment by Karl Pearson.
Results of data analysis variable performance with achievement motivation variable indicates the value of r
0.750 p = 0.000 (p < 0,05). Based on the results of the correlation can be stated that there is a significant positive
relationship between achievement motivation with the work performance of employees.
Correlation test results showed that achievement motivation variables with job performance determinant
coefficient has a value of 0.563. Means of achievement motivation variables contribute effectively to the work
performance of 56.30 % , while the remaining 43.70 % is influenced by other factors such as job satisfaction, stress
level, physical working conditions, compensation systems and job design.
Keywords : Achievement motivation, work performance of employees.
INTISARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara prestasi kerja dan motivasi berprestasi
pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Cipta Mandiri Perkasa Yogyakarta. Teknik
pengambilan sample adalah purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Product Moment dari Karl Pearson.
Hasil analisis data variabel prestasi kerja dengan variabel motivasi berprestasi menunjukan nilai r 0,750
dengan p = 0,000 (p < 0,05). Berdasarkan hasil korelasi tersebut dapat dinyatakan bahwa ada hubungan positif yang
sangat signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi kerja pada karyawan.
Hasil uji korelasi menunjukan bahwa variabel prestasi motivasi dengan prestasi kerja mempunyai nilai
koefisien determinan sebesar 0,563. Artinya variable motivasi berprestasi memberikan sumbangan efektif terhadap
prestasi kerja sebesar 56,30%, sedangkan sisanya sebesar 43,70 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti
kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan, system kompensasi, desain pekerjaan.
Kata kunci: Motivasi berprestasi, Prestasi kerja pada karyawan.
1Alumni
2
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Jurnal SPIRITS, Vol. 3, No.2, Mei 2013. 1‐92 ISSN: 2087‐7641
32
PENDAHULUAN
Aktivitas perusahaan tidak dapat dipisahkan dari potensi sumber daya manusia. Sumber
daya manusia merupakan unsur-unsur yang paling dominan menentukan berhasil tidaknya
tujuan perusahaan selain itu sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap
kegiatan perusahaan, karena bagaimanapun canggihnya teknologi yang digunakan tanpa
didukung oleh manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya tidak akan mampu
menghasilkan output yang sesuai dengan tingkat efisiensi yang diharapkan.
Menurut Priyono (2012) peranan sumber daya manusia dalam organisasi sebenarnya
sudah ada sejak dikenalnya organisasi sebagai wadah usaha bersama dalam mencapai suatu
tujuan,dengan berbagai macam individu yang ada dalam suatu organisasi perusahaan, dimana
terdapat perbedaan dalam latar belakang seseorang seperti pendidikan, pengalaman, ekonomi,
status, kebutuhan, harapan dan lain sebagainya menuntut pimpinan perusahaan untuk dapat
mengelola dan memanfaatkannya sedemikian rupa sehingga tidak menghambat tujuan
organisasi yang ingin dicapai. Dalam usaha mengelola dan memanfaatkan sumber daya
manusia diperlukan adanya manajemen yang baik, karena manusia sebagai makhluk sosial
memunyai karakter yang sangat berbeda dengan alat produksi lainnya. Manusia sebagai
makhluk sosial juga memunyai pemikiran dan keinginan yang berbeda-beda, sedangkan
perusahaan mengharapkan karyawannya dapat bekerja dengan baik, dan memiliki produktivitas
yang tinggi serta mampu menjabarkan visi dan misi yang telah disepakati bersama dalam
rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 September
2013, peneliti menemui bagian HRD berinisial FS, untuk memperoleh data serta meminta ijin
mewawancarai tiga orang karyawan yang berinisial PA, TC, KG di PT. Cipta Mandiri Perkasa
Yogyakarta, diperoleh informasi bahwa prestasi kerja karyawan tersebut sangat di pengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya adalah motivasi berprestasi, individu tersebut
mengungkapkan apabila terdapat stimulus yang baik dari perusahaan memungkinkan
karyawan-karyawan untuk dapat termotivasi dalam berprestasi sehingga menghasilkan
prestasi-prestasi kerja yang baik pula. Dalam sebuah perusahaan seringkali terdapat
kesenjangan antara karyawan dan pimpinan perusahaan, yang pada akhirnya membuat
karyawan merasa takut, sementara itu dukungan dari pimpinan perusahaan akan motivasi
berprestasi sangat di perlukan dalam suatu perusahaan agar terjadi hubungan kerja yang baik.
Namun pada kenyataannya terdapat perbedaan prestasi kerja antara karyawan perusahaan
walaupun karyawan telah memperoleh perlakuan yang sama dari perusahaan. Hal ini dapat
dilihat dari adanya karyawan yang mampu mencapai target yang dituntut perusahaan,
sementara banyak pula karyawan yang gagal dalam memenuhi target yang telah ditetapkan
oleh perusahan. Karyawan yang mampu memenuhi bahkan melampaui target, dikatakan
memiliki prestasi kerja yang baik atau tinggi.
Seiring dengan prestasi kerja yang tinggi, karier karyawan akan meningkat sesuai dengan
jenjang karier yang ada diperusahaan. Sebaliknya prestasi kerja yang rendah juga akan
berakibat pada rendahnya motivasi berprestasi pada karyawan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti prestasi kerja ditinjau
dari motivasi berprestasi pada karyawan.
Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah: Ada
Hubungan yang Positif antara Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Kerja pada Karyawan.
Jurnal SPIRITS, Vol. 3, No.2, Mei 2013. 1‐92 ISSN: 2087‐7641
33
METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Cipta Mandiri Perkasa Yogyakarta.
2. Metode Pengumpulan Sampel
Sampel diambil secara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara
memberikan skala prestasi kerja dan skala motivasi berprestasi pada setiap karyawan.
3. Alat Ukur
Alat ukur berupa Skala Prestasi Kerja, Skala Motivasi dikembangkan dengan model likert,
skala disajikan kedalam kalimat pernyataan favourable dan unfavourable dengan
menyediakan empat pilihan respon yaitu SS (Sangat sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai),
STS (Sangat Tidak Sesuai).
4. Teknik Analisis Data
Data akan dianalisis menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Komputasi
dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan SPSS.
HASIL PENELITIAN
Hasil analisis korelasi Product Moment dari Karl Pearson antara variabel prestasi kerja
dengan motivasi berprestasi (r) = 0,750 dengan taraf signifikan p = 0,000 (p