PASARklarifikasi teknis DAN HARGA

PASAR DAN HARGA
A. Manfaat dan Batasan Teori Ekonomi Mikro Islam
Segala pembahasan mikro ekonomi Islam ditujukan untuk melakukan
penjelasan dan prediksi yang didasarkan pada teori dengan menggunakan hukumhukum dasar dan beberapa asumsi yang terpenuhi. Dalam pembentukannya,
hukum-hukum dasar ekonomi murni tetap digunakan sepanjang hukum dasar
tersebut tidak bertentangan dengan hukum syariah.
Teori ini dapat menerangkan bagaimana industri memilih dan menentukan
komposisi tenaga kerja, modal, barang-barang pendukung proses produksi,
penentuan jumlah output dan beberapa kombinasi cost of capital dengan
pertimbangan kaidah syariah. Teori ekonomi juga dapat berfungsi untuk
memprediksi dampak dari adanya perubahan satu variabel terhadap variabel
lainnya.
B. Kontribusi Ekonomi Muslim Klasik
Sejarah membuktikan bahwa para pemikir Muslim melihat berbagai ilmu
alam maupun ilmu sosial sebagai “ayat-ayat” Alloh yang bertebaran di seluruh
alam, dan menurut mereka walaupun ilmu-ilmu itu berbeda pada hakikatnya
berasal dari Alloh SWT. Mereka melakukan klasifikasi ilmu dengan pembedaan,
bukan pemisahan. Sehingga banyak diantara mereka menguasai berbagai macam
bidang ilmu, seperti Ibn Sina, Al-Ghazali, dan Ibn Khaldun.
Namun tradisi seperti itu tidak berlanjut sampai sekarang karena mundurnya
peradaban umat Muslim hampir disegala bidang disebabkan karena musuh dari

luar dan sikap umat Muslim sendiri. Hal itu mengakibatkan negeri Muslim
menjadi sasaran penjajahan bangsa-bangsa non-Muslim, dan masa kini umat
Muslim identik dengan kebodohan dan kemiskinan.
Dalam sejarah pemiiran ekonomi terjadi great gap selama 500 tahun yang
dikenal sebagai dark ages (masa kegelapan) Barat, dimana sebenarnya merupakan
masa kegemilangan umat Muslim yang justru bersaha ditutup-tutupi oleh Barat
dan mengakibatkan pemikirannya dicuri oleh para Ekonom Barat, misalnya Teori

Pareto Optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah Imam Ali dan Gresham-law
dab Iresne Treatuse dari kitab Ibn Taimiyah.
Ibn al-Nadim (438/1047 M) mencatat nama-nama beberapa ulama dengan
sejumlah karya ilmiah yang secara khusus membahas masalah ekonomi dan
keuangan. Sebagian karya itu ada yang masih bertahan sampai sekarang, sebagian
lagi sudah hilang. Setahun setelah itu banyak lagi pemiir Muslim yang lahir dan
menyumbangkan pemikiran-pemikiran ekonominya, misal Ibn Taimiyah, Abu
Hamid al-Ghazali, dan Ibn Khaldun.
Sebenarnya ekonomi Islam bukan ilmu baru sehingga para pemikir Muslim
telah memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu ekonomi
modern. Oleh karena itu, terhadap ilmu-ilmu Barat umat Islam harus bersikap la
tukadzibuhu jamii’a, wala tushahhihuhu jami’a (jangan menolah semuanya, dan

jangan pula menerima semuanya). Dilain pihak, fukaha Islami juga perlu
mempelajari ekonomi modern agar dapat menerjemahkannya dalam bahasa kitab
klasik Islami.
C. Mekanisme Pasar
Mekanisme adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran
yang akan menentukan tingkat harga tertentu yang akan mengakibatkan terjadinya
proses transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut.
Suatu pola ekonomi sangat tergantung dari peradaban yang berlaku. Peradaban
yang tumbuh dan berkembang dari dunia perdagangan sangat memungkinkan
mendorong terwujudnya dan terpenuhinya sistem pertanian maupun industri.


Sejarah Ekonomi di Eropa
Sebenarnya masyarakat Eropa Barat dan Amerika termasuk sangat terlambat

dalam menerapkan sistem ekonomi pasar dibandingkan negeri-negeri Muslim.
Menurut Heilbroner, faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahanperubahan di Eropa sehingga masyarakat pasar timbul, antara lain:
1. Pedagang Keliling
Walaupu pedagang adalah golongan yang diremehkan namun tanpa
kehadiran mereka kehidupan abad pertengahan akan menjadi sangat


membosankan. Pedagang inilah yang membangkitkan perdagangan ke
seluruh benua Eropa yang sudah tenggelam.
2. Urbanisasi
Dengan adanya urbanisasi dalam abad pertengahan yang lambat
menimbulkan kota-kota baru, dan berkembang tempat-tempat perdagangan
yang bersifat agak permanen, yang dalam perkembangan selanjutnya menjadi
pusat kota-kota kecil.
3. Perang Salib
Perang salib yang terjadi antara dua dunia menyebabkan hubungan yang
berlainan. Dunia yang satu adalah masyarakat Eropa yang lamban, sedang
pihak lain yakni masyarakat Byzantium yang gemerlapan. Prajurit perang
salib mengira bahwa mereka akan menemui bangsa yang masih biadab,
namun justru mereka menemui penduduk yang jauh lebih beradab dari
mereka. Perang salib ini memainkan peranan yang sangat penting sehingga
dapat mempercepat transformasi perekonomian Eropa.
4. Perubahan Suasana Kehidupan Beragama
Ketika orang-orang Eropa Abad Pertengahan masih sibuk bertani dengan
sistem feodal, sistem perdagangan barter, dan pandangan hidup yang
memandang


laba

sebagai

dosa,

masyarakat

Muslim

hidup

dalam

perekonomian yang jauh lebih bergairah, dengan sistem perdagangan yang
sudah termonetisasi. Kepercayaan di Eropa Abad Pertengahan yang
menganggap laba sebagai dosa, justru umat Muslim memandang laba sebagai
sesuatu yang halal bahkan mendapat dukungan agama.
 Pasar : Pemikiran Ilmuwan Muslim

Antara Permintaan dan Penawaran
Hukum permintaan mengatakan bila harga komoditi naik maka akan
direspons oleh penurunan jumlah komoditi yang dibeli. Begitu juga apabila
harga komoditi turun maka akan direspons oleh konsumen dengan
meningkatkan jumlah komoditi yang dibeli. Abu Yusuf membantah
pemahaman seperti ini, dia menyatakan
“Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal dan kadangkadang makanan sangat sedikit tetapi murah”.

Abu Yusuf mengatakan,
“Tidak ada batasan tertentu tentang murah dan mahal yang dapat
dipastikan. Hal tersebut ada yang mengaturnya. Prinsipnya tidak bisa
diketahui. Murah bukan karena melimpahknya makanan, demikian juga mahal
tidak disebabkan karena kelangkaan makanan. Murah dan mahal merupakan
ketentuan Alloh”.
Hukum penawaran mengatakan bila harga komoditi naik, akan direspon
oleh penambahan jumlah komoditi yang ditawarkan. Begitu juga apabila harga
komoditi turun, akan direspons oleh penurunan jumlah komoditi yang
ditawarkan. Di lain pihak Abu Yusuf juga menegaskan bahwa ada beberapa
variabel lain yang mempengaruhi, tetapi dia tidak menjelaskan lebih rinci.
Namun pernyataannya tidak menyangkal pengaruh dari permintaan dan

penawaran dalam penentuan harga.
Menurut Siddiqi, ucapan Abu Yusuf harus diterima sebagai pernyataan hasil
pengamatannya

saat

itu,

yakni

keberadaan

yang

bersamaan

antara

melimpahnya barang dan tingginya harga serta kelangkaan barang dan harga
rendah.

D. Al-Ghozali : keseimbangan penawaran dan permintaan
Al-Ghozali sudah menyajikan penjabaran yang rinci akan peranan aktifitas
perdagangan dan timbulnya pasar yang harganya bergerak sesuai dengan kekuatan
permintaan dan penawaran. Bagi Al-Ghozali, pasar merupakan bagian dari
“keteraturan alami”.
Al-Ghozali tidak menolak kenyataan bahwa keuntunganlah yang menjadi
motif perdagangan. Dan pada saat lain ia menjabarkan pentingnya peran
pemerintah dalam menjamin keamanan jalur perdagangan demi kelancaran
perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Walaupun Al-Ghozali tidak menjelaskan
permintaan dan penawaran dalam terminologi modern, beberapa paragraf dalam
tulisannya jelas menunjukkan bentuk kurva penawaran dan permintaan.
Al-Ghozali juga telah memahami konsep elastisitas permintaan, bahkan ia
telah mengidentifikasikan produk makanan sebagai komoditas dengan kurva
permintaan yang inelastis. Ia dan juga para pemikir sezamannya ketika

membicarakan harga biasanya langsung mengaitkan dengan keuntungan.
Keuntungan belum secara jelas dikaitkan dengan pendapatan dan biaya. Bagi AlGhozali, keuntungan adalah kompensasi dari kepayahan perjalanan, resiko bisnis
dan ancaman keselamatan diri si pedagang.
Alur Pembentukan Kurva Permintaan dan Penawaran


RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM
A. Ekonomi Islam : Perbedaan Sudut Pandang
Ekonomi islam dibangun atau diwarnai oleh prinsip-prinsip religius
( berorientasi pada kehidupan dunia dan kehidupan akhirat ). Dalam tatanan
paradigma seperti ini, ekonom-ekonom Muslim tidak menghadapi masalah
perbedaan pendapat yang berarti. Namun, ketika mereka diminta untuk
menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam it, mulai muncullah
perbedaan pendapat. Sampai saat ini, pemikiran ekonom-ekonom Muslim
kontemporer dapat kita klasifikasikan menjadi tiga madzhab :
Mazhab Baqir as-Sadr
Mazhab Baqir berpendapat bahwa masalah ekonomi muncul karena
adanya distribusi yang tidak merata dan adil sebagai akibat sistem ekonomi
yang membolehkan eksploitasi pihak yang kuat terhadap pihak yang lemah.
Menurut mereka, ekonomi islami adalah istilah yang bukan hanya tidak sesuai
dan salah, tetapi menyesatkan dan kontradiktif, jadi penggunaannya harus
dihentikan.
Tokoh mazhab ini adalah Muhammad Baqir as-Sadr adalah Abbas
Mirakhor, Baqir al-Hasani, Kadim as-Sadr, Iraj Toutounchian, Hedayati.
Mazhab Mainstream
Pandangan mazhab ini tentang masalah ekonomi hampir tidak ada bedanya

dengan pandangan ekonomi konvensional. Perbedaannya terletak pada cara
penyelesaiannya masalah itu. Dilema sumber daya yang terbatas versus
keinginan yang tak terbatas mamaksa manusia untuk melakukan pilihanpilihanatas

keinginannya.

Umer

Chapra

berpendapat

bahwa

usaha

mengembangkan ekonomi islam bukan berarti memusnahkan semua hasil
analisis yang baik dan sangat berharga yang telah dicapai oleh konvensional
lebih dari seratus tahun terakhir.
Mazhab Alternatif-kritis

Mazhab ini adalah mazhab yang kritis. Mereka berpendapat bahwa analisis
kritis bukan saja harus dilakukan terhadap sosialisme dan kapitalisme, tetapi
juga terhadap ekonomi islam itu sendiri. Mereka yakin bahwa Islam pasti

benar, tetapi ekonomi islami belum tentu benar karena ekonomi islami adalah
hasil tafsiran manusia atas Al-qur’an dan Sunnah, sehingga nilai kebenarannya
tidak mutlak. Proposisi dan teori yang diajukan oleh ekonomi islami harus
selalu diuji kebenarannya sebagaimana yang dilakukan terhadap ekonomi
konvensional.
B. Nilai-nilai Universal : Teori Ekonomi
Nilai-nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori-teori ekonomi
islam :
Tauhid ( keesaan Tuhan )
Tauhid adalah fondasi ajaran islam. Dengan tauhid, manusia menyaksikan
bahwa “tiada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah”, dan “tidak ada
pemilik langit, bumi, dan isinya, selain daripada Allah” karena Allah adalah
pencipta alam semesta dan isinya dan sekaligus pemiliknya.
‘Adl ( Keadilan )
Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifatNya adalah adil.
Dia tidak membedakan perlakuan terhadap makhlukNya secara zalim.

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi harus memelihara hukum Allah
dibumi, dan menjamin bahwa pemakaian segala sumber daya diarahkann
untuk kesejahteraan manusia, supaya semua dapat manfaat daripadanya secara
adil dan baik.
Nubuwwah ( Kenabian )
Fungsi Rasul adalah untuk menjadi model terbaik yang harus diteladani
manusia agar mendapat keselamatan didunia dan akhirat.
Sifat utama yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya adalah :
-

Siddiq ( banar, jujur )

-

Amanah ( tanggung jawab, keprcayaan, kredibilitas )

-

Fathanah ( kecerdikan, kebijaksanaan, intelektualitas )

-

Tabligh ( komunikasi, keterbukaan, pemasaran )

Khilafah ( Pemerintahan )
Dalam islam, pemerintah memainkan peranan yang kecil, tetapi sangat
penting dalam perekonomian. Peran utamanya adalah untuk menjamin

perekonomian agar berjalan sesuai dengan syariah, dan untuk memastikan
supaya tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak manusia.
Ma’ad ( Hasil )
Secara harfiah berarti “kembali”, karena kita semua akan kembali kepada
Allah. Hidup manusia bukan hanya didunia, tetapi terus berlanjut hingga alam
setelah dunia (akhirat). Allah menandaskan bahwa manusia diciptakan didunia
untuk berjuang. Perjuangan ini akan mendapatkan ganjaran, baik didunia
maupun diakhirat. Perbuatan baik dibalas dengan kebaikan yang berlipat-lipat,
perbuatan jahat dibalas dengan hukuman yang setimpal.
C. Prinsip-Prinsip Derivatif: Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Islam
1. Multitype Ownership (Kepemilikan Multi Jenis)
Terlahir dari

nilai tauhid dan nilai adil. Multitype ownership

merupakan terjemahan dari nilai tauhid: pemilik primer langit, bumi dan
segala

isinya,

sedangkan

manusia

hanya

diberi

amanah

untuk

mengelolanya sebaik mungkin sehingga hanya dianggap sebagai pemilik
sekunder. Terdapat beberapa konsep dari filosofi, norma dan nilai-nilai
islam, diantaranya Negara menguasai cabang-cabang yang penting dan
menguasai hajat hidup orang banyak. Sistem kepemilikan swasta dan
campuran juga diakui dalam islam.
2. Freedom to Act (Kebebasan Bertindak/Berusaha
Terlahir dari gabungan keempat nilai nubuwwah (siddiq, amanah,
fathanah dan tabligh) dan akan menciptakan mekanisme pasar dalam
perekonomian. Mekanisme pasar merupakan keharusan dalam islam jika
tidak ada distorsi (proses penzaliman) yang dapat dikurangi dengan
penghayatan nilai keadilan. Penegakan nilai keadilan dalam ekonomi dapat
dilakukan dengan melarang semua mafsadah (segala yang merusak), riba
(tambahan

yang

didapat

secara

zalim),

gharar

(uncertainty,

ketidakpastian), tadlis (penipuan) dan maysir (perjudian, zero-sum game:
orang mendapat keuntungan dengan merugikan orang lain).

3. Social Justice (Keadilan Sosial)
Terlahir dari gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad. Dalam
sistem sosialis, keadilan akan terwujud apabila masyarakatnya dapat
menikmati barang dan jasa dengan sama rasa dan sama rata. Sedangkan
dalam sistem kapitalis, adil apabila setiap individu mendapatkan apa yang
menjadi haknya. Dalam Islam, keadilan diartikan dengan suka sama suka
(antarraddiminkum) dan satu pihak tidak menzalimi pihak lain
(latazlimuna wa la tuzlamun).
D. Akhlak: Perilaku Islami dalam Perekonomian
Produsen, konsumen, pengusaha, karyawan atau pejabat pemerintah harus
berperilaku berakhlak, secara profesional (ihsan, itqan) dalam bidang ekonomi.
Perekonomian umat Islam baru dapat maju bila pola pikir dan pola laku Muslimin
dan Muslimat sudah itqan (tekun) dan ihsan (profesional). Ini mungkin rahasia
sabda Nabi Saw: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.
Karena akhlak (perilaku) menjadi indikator baik buruknya perilaku bisnis para
pengusaha menentukan sukses-gagalnya bisnis dijalankan.

Anggota Kelompok 2:
1. Mazidatul Jannah

1741143216

2. Millatun Khanifah

1741143222

3. Nihayatus Zulfa

1741143256