PENDIDIKAN AGAMA ISLAM id . docx

BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Materi PAI SD,SMP,SMA,SMK
Dosen : Drs. Buyamin Tonen , M.Pd

Oleh:
- Bibit Sukmanjaya
- Fikri Aulia
- Rano Aldi
Kelompok/semester: -/5
Kelas: PAI V (PAGI)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
MIFTAHUL ULUM
2015/2016

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “Pengembangan Materi Bahan Ajar PAI”. Kemudian shalawat
beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah

memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di
dunia.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Drs. Buyamin Tonen, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Materi Bahan Ajar PAI dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan
serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tanjunpinang, 22 Desember 2015

( Penyusun )

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...........................................................................................i
Daftar Isi ……………………………………………………...………….ii
Bab I Pendahuluan .....................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 1
Bab II Pembahasan .................................................................................... 2

A. PengertianBahanAjar/MateriAjar Pendidikan Agama Islam (PAI)............2
B. Landasan dan prinsip pengembangan bahan ajar
Pendidikan Agama Islam (PAI)………………………………………......2
C. Isi Bahan Ajar /Materi Pembelajaran........................................................ .5
D. Merumuskan Bahan Ajar atau Materi Ajar dalam RPP PAI………..........6
Bab III Penutup .........................................................................................11
Daftar Pustaka .......................................................................................... 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan Ajar atau Materi Ajar atau sering disebut sebagai materi pelajaran
merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, materi pelajaran merupakan
inti dari kegiatan pembelajaran.Istilah bahan ajar atau materi ajar ditemukan dalam
Permendiknas Nomor. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dan Panduan
Pengembangan RPP yang disusun oleh Depdiknas Tahun 2008. Dalam
mengembangkan bahan ajar/materi ajar, mesti merujuk dalam aturan yang ada
tersebut. Pada sisi lain, Depdiknas juga telah menyusun panduan pengembangan
materi pembelajaran. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah
dalam membuat bahan ajar atau materi ajar dalam RPP, mesti merujuk ke dalam

aturan tersebut.
Di dalam GBPP PAI disekolah umum dijelaskan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha sadar untuk menyiapkan sisi dalam meyakini, memahami, menghayati
dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan dengan memperhaikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan
persatuan nasional.
B. Tujuan
Dari latar belakang diatas Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui
tentang pengertian Bahan Ajar/ Materi Ajar Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahan
ajar /Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dapat merumuskan
Bahan Ajar/Materi dalam RPP Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan adanya
makalah ini, semoga dapat membantu pendidik dalam merumuskan bahan ajar/materi
ajar yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
BAHAN AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
A. Pengertian Bahan Ajar/Materi Ajar Pendidikan Agama Islam
Bahan Ajar /Materi adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[1]
Menurut Nana Sudjana, Bahan Ajar atau Materi Ajar adalah isi yang diberikan
kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mangajar. Melaui Bahan Ajar
atau Materi Ajar ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan perkataan
lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh Bahan Ajar atau
Materi Ajar. Bahan Ajar atau Materi Ajar pada hakekatnya adalah isi dari mata
pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum
yang digunakannya.[2]
Bahan Ajar atau Materi Ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan
guru atau instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi
pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa kaset, video, CD-Room, kamus, buku bacaan,
buku kerja, atau fotokopi latihan soal. Bahan juga bisa berupa koran, paket makanan,
foto, perbincangan langsung dengan mendatangkan penutur asli, instruksi-instruksi
yang diberikan oleh guru, tugas tertulis atau kartu atau juga diskusi antar siswa.
Adapun Di dalam GBPP Pendidikan Agama Islam (PAI) disekolah umum
dijelaskan bahwa pendidikan Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan sisi dalam
meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhaikan tuntutan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam

masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Dari pengertian diatas Maka dapat
disimpulkan bahwa Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam adalah segala bentuk
bahan/materi Ajar Pendidikan Islam yang digunakan untuk membantu
guru Pendidikan Agama Islam (PAI) atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar tentang Pendidikan Islam.
B. Landasan dan prinsip pengembangan bahan ajar Pendidikan Agama Islam (PAI)
1. Landasan Pendidikan Agama Islam
a. Dasar Yuridis/Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan Agama Islam berasal dari perundang-undangan
yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan
agama di sekolah formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari:
1. Dasar pancasila yaitu dasar falsafah Negeri RI, pada sila pertama Ketuhanan Yang
Maha Esa.

2. Dasar struktural atau konstitusional, yaitu UUD 1945 dalam bab XI pasal 29 ayat 1
dan 2 yang berbunyi bahwa : a) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa,
b) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masingmasing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu.
3. UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional :
Pasal 37
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama,

kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olah raga, keterampilan atau
kejujuran, dan muatan lokal.
4. Peraturan pemerintah Nomor 55 tahun 2007 Tentang pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan.
b. Dasar Religius
Dasar Religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. menurut ajaran islam
Pendidikan Agama adalah perintah dari Tuhan dan merupakan perwujudan Ibadah
Kepada-Nya, dalam Al-Quran banyak ayat-ayat yang menunjukan perintah tersebut
antara lain:
a. Q.S Al-Nahl ayat 125
b. Q.S Al-Imran ayat 104
c. Al-Hadis.” sampaikanlah ajaran kepada orang lain walaupun hanya sedikit.”
c. Aspek Psikologis
Psikologis, yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan
bermasyarakat. hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia baik sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarat dihadapkan pada hal-hal yang membuat
hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan adanya pegangan hidup.
untuk membuat hati tenang dan tentram adalah dengan jalan mendekatkan diri kepada
Tuhan. sebagaimana Firman Allah dalam Q.S Ar-Rad ayat 28. [3]

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar/Materi Pembelajaran
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan adekuasi/kecukupan.
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada
kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi, kompetensi
dasar dan standar isi. Sebagai contoh, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa
berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
Sedangkan jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa berupa menggunakan
sifat/konsep, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa prinsip.
Misalkan pada mapel PAI untuk KD: Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin
dan mim mati, maka materi pembelajarannya mencakup konsep atau hukum nun
mati/tanwin dan mim mati.

2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
satu macam, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan juga harus meliputi satu
macam. Untuk mapel PAI, pada saat mengembangkan materi pembelajaran dari suatu
KD:Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, misalnya, harus
dirinci terlebih dahulu indikator-indikator yang akan mendukung pencapaian
kompetensi dasar tersebut. Jika satu KD terdiri atas tiga indikator, maka bahan yang
harus disediakan harus berkait dengan ketiga indikator tersebut. Sebagai contoh,

indikator dari KD: Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati adalah
(a) Menjelaskan pengertian nun mati/tanwin; (b) Menjelaskan pengertian mim mati;
(c) Menyebutkan contoh-contoh bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.
Selain ketiga bentuk isi materi pembelajaran tentang hukum bacaan tanwin/nun
mati dan mim mati tidak perlu lagi dikembangkan. Pola pengembangan seperti ini
menganut prinsip keajegan (konsistensi). Pada mata pelajaran matematika, misalkan
Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa adalah: Melakukan operasi hitung
bilangan bulat dan pecahan,maka materi yang harus diajarkan adalah penggunaan
operasi hitung, yang terdiri atas penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
3. Prinsip adekuasi (kecukupan) berarti bahwa materi yang diajarkan hendaknya cukup
memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi
tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan
kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya,
jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya. Sebagai contoh, jika yang ingin dicapai adalah KD Menjelaskan
hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati yang dibatasi dengan tiga indikator,
yakni (a) Menjelaskan pengertian nun mati/tanwin; (b) Menjelaskan pengertian mim
mati; (c) Menyebutkan contoh-contoh bacaan nun mati/tanwin dan mim mati, maka
materi yang disediakan juga harus lengkap memungkinkan siswa mampu

meningkatkan tiga indikator tersebut.
Ketiga indikator ini juga mencerminkan kedalaman KD tentang hukum bacaan
tanwin/nun mati dan mim mati. Tanggapan siswa atas kompetensi tentang hukum
bacaan tersebut bukan hanya tanggapan sepintas. Di dalam kegiatan untuk mencapai
kompetensi tersebut, siswa harus berkonsentrasi, mencatat segala informasi yang
relevan, menunjukkan contoh, menunjukkan prosedur yang lebih baik, serta bersikap
positif terhadap pembaca. Pola pengembangan materi pembelajaran yang sedemikian
ini bersifat cukup memadai dalam membantu siswa menguasai KD
tentang Menjelaskan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati.
Pengembangan materi pembelajaran yang memenuhi prinsip kecukupan tidak
boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang
membantu mencapai SK dan KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak, waktu dan tenaga
terbuang sia-sia, baik bagi guru maupun bagi siswa.[4]

C. Isi Bahan Ajar /Materi Pembelajaran
1. Pengetahuan sebagai Materi Pembelajaran [5]
Isi Materi Pembelajaran yang berupa pengetahuan meliputi:
a. Fakta
Dalam Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran yang diterbitkan oleh
Depdiknas (2008) dan Andi Prastowo (2011) fakta didefenisikan dengan segala hal

yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah,
lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan
sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran PAI yakniSejarah Nabi Muhammad Saw
dan Hitungan zakat dan waris
b. Konsep
Dalam Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran (Depdiknas, 2008) dan Andi
Prastowo (2011) konsep didefenisikan dengan segala yang berwujud pengertianpengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi,
pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi. Contoh dalam mata pelajaran PAI: Shalat
adalah gerakan yang dimulai dari takbir, diakhiri dengan salam.
c. Prinsip
Dewi Salma Prawiradilaga (2008) menjelaskan prinsip dengan mengutip pendapat
Kemp, et.al. dengan Merrill. Menurut Kemp, et.al prinsip merupakan menjelaskan
hubungan antara dua konsep. Sedangkan menurut Merril, prinsip adalah berupa
penjelasan atau ramalan atas kejadian di dunia ini dan menyangkut hukum sebab
akibat dengan sifat hubungan korelasi untuk menginterpretasikan kejadian khusus.
Sejalan dengan defenisi tersebut, Depdiknas (2008) dan Andi Prastowo (2011)
mendefenisikan prinsip dengan berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi
terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta
hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat. Contoh dalam
mata pelajaran PAI adalah dalil beriman kepada Allah terdapat dalam surat al-Ikhlas

ayat 1-4.
d. Prosedur
Prosedur menurut Dewi Salma Prawiradilga (2008) diartikan dengan isi atau
materi tentang pelaksanaan suatu pekerjaan atau tugas yang berurutan. Dalam
Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran (Depdiknas, 2008) dan Andi Prastowo
(2011) prosedur didefenisikan dengan langkah-langkah sistematis atau berurutan
dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh dalam mata
pelajaran PAI: Langkah-langkah mempratikkan wudhu’.[6]
2. Keterampilan sebagai Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan misalnya pada IPA
antara lain kemampuan mengembangkan ide, memilih, menggunakan bahan,
menggunakan peralatan, dan teknik kerja. Keterampilan ini merupakan materi

pembelajaran utama pembelajaran bahasa Indonesia dan pembelajaran pendidikan
jasmani dan olahraga. Empat aspek dalam pembelajaran bahasa Indonesia berkaitan
dengan keterampilan, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Demikian juga halnya pada mata pelajaran pendidikan jasmani. Dalam mapel PAI
materi yang berupa ketrampilan ini tidak ada, sehingga tidak terlalu dituntut untuk
dikembangkan, kecuali dalam hal pengembangan kemampuan membaca ayat-ayat alQuran. Jika siswa sudah mampu membaca ayat al-Quran dengan benar, maka ia bisa
meningkatkan kemampuannya untuk membacanya dengan lagu-lagu tertentu.
Membaca dengan lagu-lagu tertentu ini merupakan ketrampilan dalam membaca ayat
al-Quran.[7]
3. Sikap atau Nilai sebagai Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran jenis sikap atau nilai adalah materi pembelajaran yang
berkenaan dengan kejujuran, sabar, amanah, kasih sayang, tolong-menolong,
semangat dan minat belajar, semangat bekerja, bertanggung jawab, bangga berbahasa
Indonesia, bersikap positif pada bahasa Indonesia, dan hormat pada sesama. Adapun
untuk mata pelajaran PAI materi pembelajaran yang terkait dengan sikap ini menjadi
materi pokok yang masuk dalam SK-KD, khususnya dalam aspek akhlak. Materi
pembelajaran PAI yang tergolong sikap atau nilai diantaranya adalah yang berkenaan
dengan sikap ilmiah, antara lain:
a) Nilai–nilai kebersamaan, mampu bekerja berkelompok dengan orang lain yang
berbeda suku, agama, dan strata sosial;
b) Nilai kejujuran, mampu jujur dalam melaksanakan observasi, eksperimen, tidak
memanipulasi data hasil pengamatannya;
c) Nilai kasih sayang, tak membeda-bedakan orang lain yang mempunyai karakter sama
dan kemampuan sosial ekonomi yang berbeda, semua sama-sama makhluk Tuhan;
d) Tolong menolong, mau membantu orang lain yang membutuhkan tanpa meminta dan
mengharapkan imbalan apapun;
e) Semangat dan minat belajar, mempunyai semangat, minat, dan rasa ingin tahu;
f) Semangat bekerja, mempunyai rasa untuk bekerja keras, belajar dengan giat;
g) Mau menerima pendapat orang lain bersikap legowo, mau dikritik, menyadari
kesalahannya sehingga saran dari teman /orang lain dapat diterima dan tidak sakit hati.
[8]
D. Merumuskan Bahan Ajar atau Materi Ajar dalam RPP PAI
langkah-langkah merumuskan Bahan Ajar atau Materi Ajar sesuai dengan panduan
pengembangan materi pembelajaran (Depdiknas, 2008) sebagai berikut:
a. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan Bahan Ajar atau Materi Ajar terlebih dahulu perlu di
identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau dikuasai

1)
2)

3)
b.

c.

d.

peserta didik. Melakukan identifikasi merupakan upaya dalam menentukan apakah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk
ranah kognitif, psikomotor ataukah afektif. Berikut ini uraian tentang tiga ranah
tersebut dalam melihat identifikasi SK dan KD, sebagai berikut:
Ranah Kognitif, jika kompetensi yang ditetapkan meliputi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan.
Ranah Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerakan meniru, gerakan
manipulasi, gerakan melakukan dengan prosedur, Gerakan melakukan dengan baik
dan tepat, gerakan melakukan tindakan secara alami.
Ranah Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi menerima, merespon,
menghargai, mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai (internalisasi).
Identifikasi Jenis-jenis Materi PAI
Melakukan identifikasi terhadap materi PAI pada ranah kognitif ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Dengan
demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep,
prinsip dan prosedur.
Melakukan identifikasi materi PAI pada ranah afektif ditentukan berdasarkan
perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi,
dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah
afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti menerima, merespon, menghargai,
mengorganisasikan dan karakterisasi menurut nilai (internalisasi). Melakukan
identifikasi materi PAI pada ranah psikomotor ditentukan berdasarkan perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai
untuk ranah psikomotor terdiri gerakan meniru, gerakan manipulasi, gerakan
melakukan dengan prosedur, Gerakan melakukan dengan baik dan tepat, gerakan
melakukan tindakan secara alami. Contoh untuk gerakan pada ranah psikomotor
adalah gerakan shalat.
Identifikasi Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah diketahui ranah kompetensi dasar, perumusan Bahan Ajar atau Materi Ajar
harus dilihat pada rumusan indikator yang ada pada silabus. Hirarki dimensi
pengetahuan dan dimensi kognitif harus disesuaikan, sehingga Bahan Ajar atau Materi
Ajar yang dirumuskan berdasarkan tingkatan indikator yang ada.
Penulisan Bahan Ajar atau Materi Ajar dalam RPP
Penulisan Bahan Ajar atau Materi Ajar yang terdapat dalam RPP dilakukan dalam
bentuk butir-butir, sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi. Makna
dari butir-butir di sini pahami dengan point-point penting yang disusun secara terurai
dan terstruktur sesuai dengan disiplin keilmuan dan rumusan indikator pencapain
kompetensi.
Contoh Bahan Ajar atau Materi Ajar PAI pada RPP. [9]

BAHAN AJAR
A.IDENTITAS
SATUAN PENDIDIKAN : Sekolah Menengah Atas ( SMA )
KELAS
: XI
SEMESTER
: II
ALOKASI WAKTU
:
B.STANDAR KOMPETENSI ( Kompetensi Inti )
Ki : 1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Ki : 2.Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif)
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Ki : 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Ki : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C.KOMPETENSI DASAR
1.1 Membaca Q.S. Al-Baqarah; 148, Q.S. Al Fatir; 32 .
1.2 Menjelaskan arti Q.S. Al-Baqarah; 148, Q.S. Al Fatir; 32 .
D.INDIKATOR
1 Kognitif :
a. Menjelaskan membaca surah Al-Baqarah; 148, dan surah Al Fatir; 32 dengan
harkat dan makhraj yang benar .
b. Mengulang-ulang membaca surah Al-Baqarah; 148, dan surah Al Fatir; 32
dengan harkat dan makhraj yang benar .
c. Mengartikan surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
d. Menunjukkan hafal surah Al-Baqarah; 148, dan surah Al Fatir 32.
2. Psikomotor
a. Mendemonstrasikan membaca surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
b. Menghafal surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.

3. a. Merubah Perilaku Berkarakter :
i. Disiplin
iv. Menghargai Orang lain
ii. Tanggungjawab
v. Cermat
iii. Percaya Diri
vi. Tekun
E. SASARAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
Sekolah melakukan kegiatan ini siswa di harapkan
a. Dapat membaca surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32 dengan harkat
dan makhraj yang benar .
b. Dapat Menghafal surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
c. Dapat Mengkaji isi pokok pada surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
2. Psikomotor
a. Mendemonstrasikan Pembacaan surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32
3. Affektif
a. Merubah Perilaku Berkarakter :
i. Disiplin
ii. Tanggung Jawab
iii. Percaya Diri

iv. Menghargai Orang lain
v. Cermat
vi. Tekun

b. Keterampilan Sosial :
i.Kerja Sama
ii.Berkomunikasi dengan baik
F. TOPIK MATERI
Surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
G. URAIAN MATERI
1. Siswa membaca surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32 dengan harkat
dan makhraj yang benar .
2. Menerapkan hukum bacaan yang ada pada surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al
Fatir; 32.
3. Mengartikan surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.

H. LATIHAN
1. Siswa ditugaskan menulis surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32 di
buku tugas.

I. RANGKUMAN MATERI
a. Surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
b. Harkat dan Makhraj dari surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
c. Arti dari surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
d. Isi Pokok dari surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
J. RUJUKAN
a. Teks lafal surah Al-Baqarah; 148, dan Surah Al Fatir; 32.
b. Tulisan hukum-hukum bacaan yang ada pada surah Al-Baqarah; 148, dan Surah
Al Fatir; 32.
c. Buku Tajwid
d. Alqur’an juz ‘amma
e. Kaset atau CD tentang cara membaca Al-quran

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Bahan Ajar /Materi adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud
bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
2. Bahan ajar bisa berupa kaset, video, CD-Room, kamus, buku bacaan, buku kerja, atau
fotokopi latihan soal. Bahan juga bisa berupa koran, paket makanan, foto,
perbincangan langsung dengan mendatangkan penutur asli, instruksi-instruksi yang
diberikan oleh guru, tugas tertulis atau kartu atau juga diskusi antar siswa.
3. Isi Bahan Ajar /Materi Pembelajaran yaitu: Pengetahuan sebagai Materi
Pembelajaran, Keterampilan sebagai Materi Pembelajaran, dan Sikap atau Nilai
sebagai Materi Pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul . Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT
RemajaRosdakarya. 2012.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Offset.
2009
Sudjana, Nana. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
2009
http://apri76.wordpress.com/2011/12/12/teknik-merumuskan-materi-ajar-dalam-rpp-pai/
online), diunduh 27 Oktober 2013 pukul 12:20 WIB).
https://www.google.com/#q=Pengembangan+Bahan+Ajar+PAI+SMP.pdf. (online),
diunduh 27 Oktober 2013 pukul 12:20 WIB).

[1] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Offset, 2009), hlm. 173
[2] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), hlm. 67
[3] Majid.Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2012. hal: 14
[4] Pengembangan Bahan Ajar PAI SMP.pdf.hlm 5
[5] Ibid. hlm 2
[6] http://apri76.wordpress.com/2011/12/12/teknik-merumuskan-materi-ajar-dalamrpp-pai/
[7] Op. Cit pdf hlm. 3
[8] Ibid.pdf hlm. 4
[9]http://apri76.wordpress.com/2011/12/12/teknik-merumuskan-materi-ajar-dalamrpp-pai/

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PERKEMBANGAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM DARUL HIKMAH DI JATILUHUR BEKASI 1997.2010

0 50 151

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59