PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN COOPERATIF LEARN
Assalammuallaikum Wr.
Wb.
Cooperative
Learning
ARDI YULIS
HUTRI HELIZARSYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTHIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU
PEKANBARU
2015
Pengertian Cooperative Learning
• Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
• Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru
biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
• Berdasarkan pengertian diatas dapat di kemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif disini belajar kelompok, kelompok itu dapat
terdiri dari dua orang saja, tetapi juga dapat terdiri dari banyak orang
Lanjutan
• Pembelajaran kooperatif tidak sama sekedar belajar dalam
kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif
yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan asal-asalan
• Model pembelajaran koopertif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu
yang “bermanfaat” seperti fakta, keterampilan, nilai,
konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. (2)
pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka
yang berkompeten menilai.
Fase Model pembelajaran kooperatif
Perilaku Guru
Fase-fase
•Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
peserta didik
•Present information
Menyajikan informasi
•Organize Students into learning teams
Mengorganisir peserta didik kedalam timtim belajar
•Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
•Test on the materials
Mengevaluasi
•Provide recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
•
•
•
•
•
•
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap
belajar
Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal
Memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang tata cara pembentukan tim
belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efesien
Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik melakukan tugasnya
Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai materi pembelajaran
atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun
kelompok
3 Metode Pembelajaran Kooperatif
JIGSAW
SFAE
CIRC
1. JIGSAW
• Model pembelajaran ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson
dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris
adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle
yaitu sebuah teka-teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji
(zigzag),yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja
sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
• Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “ pertukaran
dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu
perbedaan setiap siswa mengajarkan sesuatu. Model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang menarik untuk digunakan jika materi
yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dari materi
tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaiannya.
Lanjutan
• Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6
orang (kelompok asal). Setiap anggota masing-masing
kelompok diberi materi yang berbeda . kemudian siswa
yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok
baru (kelompok ahli) dan membahasnya bersama. Setelah
selesai berdiskusi, setiap anggota ahli kembali kepada
kelompok asalnya dan menjelaskan kepada teman-teman
yang lain. Jadi dalam model pembelajaran jigsaw siswa
bekerja kelompok sebanyak dua kali, yakni dalam
kelompok mereka sendiri dan dalam kelompok ahli.
• Pemberian penghargaan
• Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa berprestasi
• Pemberian kuis individu semua materi
• Guru melakukan penilaian untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa mengenai seluruh pembahasan
• Diskusi kelompok asal
• Siswa berdiskusi kembali dalam kelompok asalnya masing masing berdasarkan ketentuan guru
• Diskusi kelompok ahli
• Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli masing-masing berdasarkan ketentuan guru
7
6
5
4
22
• Membentuk kelompok yang heterogen
• Guru membagi siswa dalam kelompok yang berjumlah 4-6 orang disebut kelompok asal
3
• Membagi tugas materi
• Membagi tugas materi yang berbeda pada tiap siswa dalam tiap kelompok dan meminta siswa berkelompok dengan siswa yang
mendapatkan materi yang sama, yang disebut dengan kelompok ahli.
• Kajian materi
• Guru menyampaikan dasar-dasar materi yang telah ditentukan .
1
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw
Gambar Langkah-Langkah Teknik
Jigsaw
Kelompok Asal
A
C
A
C
A
B
D
D
B
D
A
A
A
A
B
B
B
B
C
B
A
C
B
D
C
C
D
D
C
C
D
D
Kelompok Ahli
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe Jigsaw
Kelebihan
• Meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang
lain.
• Siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga
harus siap memberikan dan
mengerjakan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain,
sehingga pengetahuannya jadi
bertambah.
• Menerima keragaman dan menjalin
hubungan sosial yang baik dalam
hubungan dengan belajar
• Meningkatkan berkerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi
yang ditugaskan.
Kekurangan
• Jika guru tidak mengingatkan agar
siswa selalu menggunakan
keterampilan-keterampilan
kooperatif dalam kelompok
masing-masing maka
dikhawatirkan kelompok akan
macet dalam pelaksanaan diskusi.
• Jika anggota kelompoknya kurang
akan menimbulkan masalah.
• Membutuhkan waktu yang lebih
lama, apalagi bila penataan ruang
belum terkondisi dengan baik
sehingga perlu waktu untuk
merubah posisi yang dapat
menimbulkan kegaduhan.
2. SFAE (STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING)
•
•
Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model
pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling
membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar mengajar.
Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana
siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta
didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk
menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/
penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap
peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau
terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
5
• Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat ini.
6
• Penutup
• Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya
melaluibaik melalui bagan atau peta konsep, hal ini bisa dilakukan secara bergiliran.
4
3
1
• Guru menyampaikan materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2
• Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe SFAE
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe SFAE
Kekurangan
Kelebihan
•
•
•
•
•
Materi yang di sampaikan
lebih jelas dan konkret
Dapat meningkatkan daya
serap siswa karena
pembelajaran dilakukan
dengan demonstrasi.
Melatih siswa untuk menjadi
guru karena siswa diberikan
kesempatan untuk
mengulangi penjelasan guru
yang telah dia dengar.
Memacu motivasi siswa untuk
menjadi yang terbaik dalam
menjelaskan materi ajar.
Mengetahui kemampuan
siswa dalam menyampaikan
•
•
•
•
Siswa yang malu tidak mau
mendemonstrasikan apa yang
diperintahkan oleh guru
kepadanya atau banyak siswa
yang kurang aktif.
Tidak semua siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk
melakukannya atau
menjelaskan kembali kepada
teman-temannya karena
keterbatasan waktu
pembelajaran
Adanya pendapat yang sama
sehingga hanya sebagian saja
yang terampil
Tidak mudah bagi siswa untuk
membuat peta konsep atau
3. CIRC ( Cooperative Integrated
Reading and Composition)
• CIRC merupakan termasuk salah satu model pembelajaran
Cooperative Learning yang pada mulanya merupakan
pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis
untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah
berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa
tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.
• Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang
terdiri dari 4 atau 5 siswa.
• Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari
kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan
secara luas.
• Penutup
• Guru membuat kesimpulan bersama.
• Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok
6
5
4
1
• Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang heterogen
2
• Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3
• Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan
ditulis pada lembar kertas
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe CIRC
Kekurangan
Kelebihan
•
•
•
•
•
Untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal
pemecahan masalah
Domonasi guru dalam
pemebelajaraan berkurang
Siswa termotifasi pada hasil
secara teliti, karena bekerja
dalam kelompok
Para siswa dapat memahami
makna soal dan saling
mengecek pekerjaannya
Meningkatkan hasil belajar
Khususnya dalam
menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan
•
•
•
Pada saat presentasi hanya
siswa aktif yang tampil
Persiapan yang perlu dilakukan
yang akan mennggunakan
model pembelajaran cukup
rumit
Pengelolaan kelas dan
pengorganisasian peserta didik
lebih sulit
Wb.
Cooperative
Learning
ARDI YULIS
HUTRI HELIZARSYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTHIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUSKA RIAU
PEKANBARU
2015
Pengertian Cooperative Learning
• Cooperative learning (pembelajaran kooperatif) adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentukbentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
• Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh
guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta
menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk
membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru
biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.
• Berdasarkan pengertian diatas dapat di kemukakan bahwa
pembelajaran kooperatif disini belajar kelompok, kelompok itu dapat
terdiri dari dua orang saja, tetapi juga dapat terdiri dari banyak orang
Lanjutan
• Pembelajaran kooperatif tidak sama sekedar belajar dalam
kelompok, ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif
yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang
dilakukan asal-asalan
• Model pembelajaran koopertif akan dapat menumbuhkan
pembelajaran pembelajaran efektif yaitu pembelajaran
yang bercirikan: (1) “memudahkan siswa belajar” sesuatu
yang “bermanfaat” seperti fakta, keterampilan, nilai,
konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama. (2)
pengetahuan, nilai, dan keterampilan diakui oleh mereka
yang berkompeten menilai.
Fase Model pembelajaran kooperatif
Perilaku Guru
Fase-fase
•Present goals and set
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan
peserta didik
•Present information
Menyajikan informasi
•Organize Students into learning teams
Mengorganisir peserta didik kedalam timtim belajar
•Assist team work and study
Membantu kerja tim dan belajar
•Test on the materials
Mengevaluasi
•Provide recognition
Memberikan pengakuan atau penghargaan
•
•
•
•
•
•
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
mempersiapkan peserta didik siap
belajar
Mempresentasikan informasi kepada
peserta didik secara verbal
Memberikan penjelasan kepada peserta
didik tentang tata cara pembentukan tim
belajar dan membantu kelompok
melakukan transisi yang efesien
Membantu tim-tim belajar selama
peserta didik melakukan tugasnya
Menguji pengetahuan peserta didik
mengenai berbagai materi pembelajaran
atau kelompok-kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Mempersiapkan cara untuk mengakui
usaha dan prestasi individu maupun
kelompok
3 Metode Pembelajaran Kooperatif
JIGSAW
SFAE
CIRC
1. JIGSAW
• Model pembelajaran ini dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot Aronson
dan teman-temannya di Universitas Texas. Arti jigsaw dalam bahasa inggris
adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle
yaitu sebuah teka-teki yang menyusun potongan gambar. Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji
(zigzag),yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja
sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama.
• Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sebuah teknik yang
dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan teknik “ pertukaran
dari kelompok ke kelompok” (group to group exchange) dengan suatu
perbedaan setiap siswa mengajarkan sesuatu. Model pembelajaran ini
merupakan model pembelajaran yang menarik untuk digunakan jika materi
yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dari materi
tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaiannya.
Lanjutan
• Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6
orang (kelompok asal). Setiap anggota masing-masing
kelompok diberi materi yang berbeda . kemudian siswa
yang mendapat materi yang sama membentuk kelompok
baru (kelompok ahli) dan membahasnya bersama. Setelah
selesai berdiskusi, setiap anggota ahli kembali kepada
kelompok asalnya dan menjelaskan kepada teman-teman
yang lain. Jadi dalam model pembelajaran jigsaw siswa
bekerja kelompok sebanyak dua kali, yakni dalam
kelompok mereka sendiri dan dalam kelompok ahli.
• Pemberian penghargaan
• Memberikan penghargaan kepada kelompok dan siswa berprestasi
• Pemberian kuis individu semua materi
• Guru melakukan penilaian untuk mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa mengenai seluruh pembahasan
• Diskusi kelompok asal
• Siswa berdiskusi kembali dalam kelompok asalnya masing masing berdasarkan ketentuan guru
• Diskusi kelompok ahli
• Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli masing-masing berdasarkan ketentuan guru
7
6
5
4
22
• Membentuk kelompok yang heterogen
• Guru membagi siswa dalam kelompok yang berjumlah 4-6 orang disebut kelompok asal
3
• Membagi tugas materi
• Membagi tugas materi yang berbeda pada tiap siswa dalam tiap kelompok dan meminta siswa berkelompok dengan siswa yang
mendapatkan materi yang sama, yang disebut dengan kelompok ahli.
• Kajian materi
• Guru menyampaikan dasar-dasar materi yang telah ditentukan .
1
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw
Gambar Langkah-Langkah Teknik
Jigsaw
Kelompok Asal
A
C
A
C
A
B
D
D
B
D
A
A
A
A
B
B
B
B
C
B
A
C
B
D
C
C
D
D
C
C
D
D
Kelompok Ahli
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe Jigsaw
Kelebihan
• Meningkatkan rasa tanggung jawab
siswa terhadap pembelajarannya
sendiri dan juga pembelajaran orang
lain.
• Siswa tidak hanya mempelajari materi
yang diberikan, tetapi mereka juga
harus siap memberikan dan
mengerjakan materi tersebut pada
anggota kelompoknya yang lain,
sehingga pengetahuannya jadi
bertambah.
• Menerima keragaman dan menjalin
hubungan sosial yang baik dalam
hubungan dengan belajar
• Meningkatkan berkerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi
yang ditugaskan.
Kekurangan
• Jika guru tidak mengingatkan agar
siswa selalu menggunakan
keterampilan-keterampilan
kooperatif dalam kelompok
masing-masing maka
dikhawatirkan kelompok akan
macet dalam pelaksanaan diskusi.
• Jika anggota kelompoknya kurang
akan menimbulkan masalah.
• Membutuhkan waktu yang lebih
lama, apalagi bila penataan ruang
belum terkondisi dengan baik
sehingga perlu waktu untuk
merubah posisi yang dapat
menimbulkan kegaduhan.
2. SFAE (STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING)
•
•
Student Facilitator and Explaining merupakan salah satu dari tipe model
pembelajaran kooperatif. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling
membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar mengajar.
Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran dimana
siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta
didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk
menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Model ini memberikan
kesempatan kepada setiap peserta didik untuk bertindak sebagai seorang “pengajar/
penjelas materi dan seorang yang memfasilitasi proses pembelajaran” terhadap
peserta didik lain. Dengan model ini, peserta didik yang selama ini tidak mau
terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.
5
• Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat ini.
6
• Penutup
• Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa
• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya
melaluibaik melalui bagan atau peta konsep, hal ini bisa dilakukan secara bergiliran.
4
3
1
• Guru menyampaikan materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2
• Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran.
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe SFAE
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe SFAE
Kekurangan
Kelebihan
•
•
•
•
•
Materi yang di sampaikan
lebih jelas dan konkret
Dapat meningkatkan daya
serap siswa karena
pembelajaran dilakukan
dengan demonstrasi.
Melatih siswa untuk menjadi
guru karena siswa diberikan
kesempatan untuk
mengulangi penjelasan guru
yang telah dia dengar.
Memacu motivasi siswa untuk
menjadi yang terbaik dalam
menjelaskan materi ajar.
Mengetahui kemampuan
siswa dalam menyampaikan
•
•
•
•
Siswa yang malu tidak mau
mendemonstrasikan apa yang
diperintahkan oleh guru
kepadanya atau banyak siswa
yang kurang aktif.
Tidak semua siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk
melakukannya atau
menjelaskan kembali kepada
teman-temannya karena
keterbatasan waktu
pembelajaran
Adanya pendapat yang sama
sehingga hanya sebagian saja
yang terampil
Tidak mudah bagi siswa untuk
membuat peta konsep atau
3. CIRC ( Cooperative Integrated
Reading and Composition)
• CIRC merupakan termasuk salah satu model pembelajaran
Cooperative Learning yang pada mulanya merupakan
pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis
untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah
berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa
tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.
• Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang
terdiri dari 4 atau 5 siswa.
• Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim
kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari
kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan
secara luas.
• Penutup
• Guru membuat kesimpulan bersama.
• Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok
6
5
4
1
• Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang heterogen
2
• Guru memberikan wacana / kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3
• Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide
pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana / kliping dan
ditulis pada lembar kertas
Langkah-langkah Pembelajaran
Kooperatif Tipe CIRC
Kelebihan dan Kekurangan
Cooperative Learning Tipe CIRC
Kekurangan
Kelebihan
•
•
•
•
•
Untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal
pemecahan masalah
Domonasi guru dalam
pemebelajaraan berkurang
Siswa termotifasi pada hasil
secara teliti, karena bekerja
dalam kelompok
Para siswa dapat memahami
makna soal dan saling
mengecek pekerjaannya
Meningkatkan hasil belajar
Khususnya dalam
menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan
•
•
•
Pada saat presentasi hanya
siswa aktif yang tampil
Persiapan yang perlu dilakukan
yang akan mennggunakan
model pembelajaran cukup
rumit
Pengelolaan kelas dan
pengorganisasian peserta didik
lebih sulit