PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Program Studi DIII Manajemen Industri

Oleh : ARIF YUDIYANTO

F 3507061

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

commit to user

ii

PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA ARIF YUDIYANTO

F 3507061

Pengendalian kualitas memegang peran yang sangat penting dan merupakan kegiatan yang sangat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan dalam proses produksi. Dalam upaya melakukan pengendalian kualitas hasil produksi, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai barang jadi.

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kualitas t-shirt Puma tahun 2009 pada divisi sewing PT. Tupai Adyamas Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata – rata kerusakan, batas pengendalian atas ( UCL ) dan batas pengendalian bawah ( LCL ) apakah ada kerusakan yang out of control. Serta untuk mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan untuk mengetahui penyebab kerusakan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi t-shirt Puma pada tahun 2009 sebanyak 176.287 unit dan data kerusakan sebanyak 4480 unit.dengan menggunakan bagan pengendalian, dapat diketahui rata – rata kerusakan yaitu sebesar 373,333 atau 373 unit, batas pengendalian atas ( UCL ) sebesar 430,93 atau 431 dan batas pengendalian bawah ( LCL ) sebesar 315,07. terdapat kerusakan produk yang out of control yaitu pada bulan Juni, Juli dan Oktober. Untuk kerusakan tertinggi pada bulan Juli sebesar 443 unit. Sedangkan analisis dengan diagram pareto diketahui jenis kerusakan yang sering terjadi yaitu jahitan tidak penuh sebesar 949 unit atau 21,20 %. Penyebab dari kerusakan paling dominan terjadi karena mesin yang sudah tua, kurang perawatan dan sering rusak.

Adapun saran yang dapat diberikan untuk perusahaan berdasarkan kesimpulan yang didapat, antara lain memberikan pelatihan kepada karyawan untuk pengoperasian dan perawatan mesin serta memaksimalkan pemeliharaan mesin – mesin produksi yang sudah tua.

Kata kunci : Quality control

commit to user

iii

Tugas Akhir dengan judul :

PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA

Surakarta , 25 Januari 2011

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Drs. Atmadji ,MM NIP.19590531 198503 1 004

commit to user

iv

Tugas Akhir dengan judul :

PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA

Telah disahkan Oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Study Diploma III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Mei 2011

Tim Penguji Tugas Akhir

Drs.Moch.Amien Gunadi,MP NIP. 19561023186011001

( Penguji )

Drs. Atmadji, MM NIP.195905311985031004

( Pembimbing )

commit to user

” Kaca,porselen,dan nama baik,adalah sesuatu yang gampang sekali pecah,dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa bekas yang nampak ”

( Benjamin Franklin )

” Ada jalan yang disangka orang lurus,tetapi ujungnya menuju maut.Jalan orang bodoh lurus menurut anggapannya sendiri,tapi siapa mendengarkan nasihat,ia bijak. ”

( Phytagoras )

” Jadilah seperti burung hantu yang bijaksana.Semakin banyak ia melihat,semakin sedikit ia bicara.Semakin sedikit ia bicara semakin banyak ia mendengar ”

( Penulis )

Karya ini dipersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta

2. Kakakku

3. Almameterku

4. Teman-temanku

commit to user

vi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul

” PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA ”

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat – syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III program studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ungkapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Akt selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Intan Novela QA, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Drs.Atmadji,MM selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang telah membantu, membimbing dan menambah ilmu, serta segenap staf karyawan yang telah membantu dalam bidang keakademisan.

5. Bapak Hartanto, selaku Manajer PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA yang telah memberikan ijin untuk melakukan magang kerja pada PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA.

commit to user

vii

dalam proses magang kerja dan perolehan data guna penulisan Tugas Akhir.

7. Kedua orang tua dan kakakku, terimakasih telah memberikan dukungan dan doanya.

8. Andina Permatasari, yang telah memberikan inspirasi dan semangat.

9. Teman – temanku semua yang telah memberikan semangat dan doanya sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

10. Teman – teman MI angkatan 2007.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Surakarta, 22 Januari 2011

Penulis

commit to user

ix

A. Pengertian Kualitas ..................................................................

10

B. Pengertian Pengendalian Kualitas ...........................................

11

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas ...........................

12

D. Penentuan Standar Kualitas .....................................................

13

E. Tujuan Pengendalian Kualitas .................................................

14

F. Teknik Pengendalian Kualitas .................................................

15 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................

22

B. Laporan Magang Kerja ............................................................

33

C. Pembahasan .............................................................................

37 BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..............................................................................

52

B. Saran ........................................................................................

53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

Tabel Halaman

III.1 Jumlah Karyawan PT. Tupai Adyamas Indonesia .................................

29

III.2 Jam Kerja Karyawan PT. Tupai Adyamas Indonesia ............................

30

III.3 Data Kerusakan Produk Akhir T-Shirt PUMA ......................................

38

III.4 Jenis Kerusakan T-Shirt PUMA ..............................................................

42

III.5 Presentase Jenis Kerusakan T-Shirt PUMA ...........................................

44

commit to user

xi

Gambar Halaman

I.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................

II.1 Diagram Pareto .........................................................................................

20

II.2 Diagram Sebab – Akibat ( Fishbone Chart ) ...........................................

21

III.1 Struktur Organisasi PT.Tupai Adyamas Indonesia .................................

25

III.2 Hasil Analisis C-chart POM for Windows .............................................

40

III.3 Grafik C-chart Kerusakan Produk Akhir T-Shirt PUMA .......................

40

III.4 Diagram Pareto ......................................................................................

45

III.5 Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Chart ) .............................................

46

III.6 Siklus Penyelesaian Masalah ..................................................................

49

commit to user

PERAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA ARIF YUDIYANTO

F 3507061

Pengendalian kualitas memegang peran yang sangat penting dan merupakan kegiatan yang sangat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan dalam proses produksi. Dalam upaya melakukan pengendalian kualitas hasil produksi, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai barang jadi.

Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kualitas t-shirt Puma tahun 2009 pada divisi sewing PT. Tupai Adyamas Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata – rata kerusakan, batas pengendalian atas ( UCL ) dan batas pengendalian bawah ( LCL ) apakah ada kerusakan yang out of control. Serta untuk mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan untuk mengetahui penyebab kerusakan.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi t-shirt Puma pada tahun 2009 sebanyak 176.287 unit dan data kerusakan sebanyak 4480 unit.dengan menggunakan bagan pengendalian, dapat diketahui rata – rata kerusakan yaitu sebesar 373,333 atau 373 unit, batas pengendalian atas ( UCL ) sebesar 430,93 atau 431 dan batas pengendalian bawah ( LCL ) sebesar 315,07. terdapat kerusakan produk yang out of control yaitu pada bulan Juni, Juli dan Oktober. Untuk kerusakan tertinggi pada bulan Juli sebesar 443 unit. Sedangkan analisis dengan diagram pareto diketahui jenis kerusakan yang sering terjadi yaitu jahitan tidak penuh sebesar 949 unit atau 21,20 %. Penyebab dari kerusakan paling dominan terjadi karena mesin yang sudah tua, kurang perawatan dan sering rusak.

Adapun saran yang dapat diberikan untuk perusahaan berdasarkan kesimpulan yang didapat, antara lain memberikan pelatihan kepada karyawan untuk pengoperasian dan perawatan mesin serta memaksimalkan pemeliharaan mesin – mesin produksi yang sudah tua.

Kata kunci : Quality control

commit to user

PENDAHULUAN

A.Latar belakang masalah

Di dalam perkembangan perusahaan baik pada perusahaan kecil,menengah maupun besar,persoalan produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan tersebut akan ikut menentukan pesat dan tidaknya perkembangan perusahaan tersebut.Bahkan di dalam sebuah pemasaran yang semakin ketat persaingannya peranan kualitas produk perusahaan ini akan semakin besar produk atau jasa dari suatu perusahaan tidak dapat diabaikan,apabila perusahaan yang bersangkutan menginginkan terdapatnya perkembangan positif pada tahun-tahun yang akan datang.

Pada saat seperti ini manajemen perusahaan berkembang berlomba- lomba untuk memenuhi itu semua dengan benar-benar melakukan pengelolaan perusahaan dengan baik,pada hakekatnya manajemen adalah pengelola perusahaan,sehingga bertahan atau tidaknya suatu perusahaan tentang bagaimana cara menangani atau bagaimana suatu perusahaan menjalankan fungsi

manajemen yaitu perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,pengkoordinasian dan pengawasan atau pengendalian.

Dalam mempertahankan usaha yang sedang dijalankan perusahaan menghadapi masalah yang bermacam-macam hanya mereka yang memang berkualitas yang mampu bersaing dalam pasar global.Dalam menjaga kualitas

commit to user

dengan pengawasan atau pengendalian yang ketat agar sesuatu yang dihasilkan nanti sesuai tanpa memperhatikan kualitas,kehancuran perusahaan akan merasa kecewa atau tidak puas.Bila pelanggan merasa tidak puas maka,mereka akan lari ke perusahaan lain yang dapat memberikan kepuasan yaitu berkualitas,hal ini menjadikan pendapatan perusahaan menurun dengan pendapatan perusahaan yang terus menurun perusahaan akan mengalami kerugian dan tidak dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan sehingga hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi.

Sehubungan fenomena pada P.T. Tupai Adyamas Indonesia yang merupakan perusahaan yang menghasilkan produk yang berupa pakaian hal itu sebagai tantangan dan peluang untuk P.T. Tupai Adyamas Indonesia melakukan

produk yang berkualitas,sehingga mendapat kepercayaan dari pelanggan. Salah satu bagian yang terkait dalam masalah ini adalah di bagian Quality Control pada P.T Tupai Adyamas Indonesia karena pada bagian ini merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk yang dihasilkan perusahaan.Oleh karena itu berkesempatan melakukan magang kerja di P.T. Tupai Adyamas Indonesia ingin mengambil judul”PERAN

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK T-SHIRT PUMA PADA DIVISI SEWING P.T. TUPAI ADYAMAS INDONESIA”

commit to user

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Berapa rata-rata kerusakan produk per bulan?

2. Apakah kerusakan yang terjadi masih dalam batas pengendalian kualitas?

3. Apa saja jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi dan apa penyebabnya?

C.Tujuan penelitaian:

Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui rata-rata kerusakan produk per bulan.

2. Mengetahui kerusakan dalam batas pengendalian atau tidak.

3. Mengetahui jenis kerusakan yang sering terjadi dan penyebabnya.

D.Manfaat penelitian

1. Dengan penelitian ke perusahaan langsung penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama kuliah serta membantu dalam penyusunan Tugas Akhir.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menjalankan pengendalian kualitas dan penelitian berikutnya.

commit to user

bagi pembaca.

E.Kerangka Pemikiran

Gambar I.1 Kerangka Pemikiran Penulisan Tugas Akhir

Dalam melakukan proses produksi perusahaan menentukan standar kualitas yang digunakan sebagai tolak ukur pengendalian kualitas dalam produksi pakaian pengawasan dimulai dari proses produksi sampai dengan produk akhir yang dihasilkan.Maka menggunakan standar kualitas sebagai pedoman batasan apakah produk akhir dapat dikatakan baik atau rusak,produk dikatakan rusak apabila tidak memenuhi standar kualitas yang diterapkan.

Standar Kualitas

Pengendalian Kualitas

Proses Produksi Produk Akhir

commit to user

1. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu dengan metode studi kasus yaitu penelitian secara mendalam suatu kasus dan melakukan penelitian yang dilakukan dengan mencari sumber pustaka di perpustakaan.

2. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA yang terletak di Jl. Merbabu Km. 1 BOYOLALI.

3. Jenis Data Data sekunder Merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung dari sumber pertama, melainkan data yang diperoleh melalui studi pustaka yang berupa keterangan – keterangan atau fakta – fakta dengan cara mempelajari buku, dokumen – dokumen, laporan – laporan, jurnal perusahaan dan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, diantaranya tentang sejarah perusahaan, struktur organisasi dan data kerusakan.

Data yang diambil berupa:

a. sejarah perusahaan

b. struktur organisasi.

commit to user

Tehnik dokumentasi Tehnik dokumentasi yaitu pencarian data melalui catatan atau arsip perusahaan yang dilakukan berkaitan dengan objek perusahaan maupun perpustakaan.Data yang diambil yaitu:

a. Struktur Organisasi.

b. Sejarah Perusahaan.

c. Data produksi.

d. Data kerusakan produk.

G.Metode Pembahasan

Ada 3 hal pokok yang dibahas dalam pelaksanaan pengendalian kualitas terhadap produk akhir T-SHIRT PUMA pada PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA.

1. Menghitung rata-rata kerusakan produk per bulan dengan menggunakan metode C-Chart. Control chart adalah grafik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proses berada dalam keadaan in control atau out of control yang meliputi batas atas dan batas bawah.Grafik ini dapat membantu kita untuk menggambarkan performansi yang diharapkan dari suatu proses tersebut konsisten.Langkah-langkah yang digunakan yaitu:

Menghitung produk yang rusak pada data yang terdapat pada perusahaan.

commit to user

Dimana :

C = Rata-rata jumlah produk rusak

å C = Jumlah produk rusak

n = Jumlah waktu yang diobservasi

2. Menentukan batas pengendalian kualitas

a. Upper Control Limit(UCL) Merupakan batas pengawasan atas dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample.

UCL=

b. Lower Control Limit(LCL) Merupakan batas pengawasan bawah dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi pada pemeriksaan sample.

LCL =

c. Membuat grafik C-Chart Grafik C-Chart dibuat untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan serta penyimpangan- penyimpangan yang terjadi untuk ditindak lanjuti mencari penyababnya dan perbaikannya.

commit to user

a. Diagram Pareto Diagram pareto digunakan untuk memperbandingkan berbagai kategori kejadian yang disusun menurut ukurannya,dari yang paling besar di sebelah kiri ke yang paling kecil di sebelah kanan. Diagram ini digunakan untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan pada produk akhir T-SHIRT PUMA PT.TUPAI ADYAMAS INDONESIA. Langkah-langkah pembuatan diagram pareto sebagai berikut:

1) Menentukan presentase kerusakan untuk setiap jenis kerusakan.

2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan dari jumlah paling kecil dari kiri ke kanan.

b.Diagram sebab akibat (fishbone chart) Diagram sebab akibat ini menjelaskan bahwa akibat dari suatu permasalahan akan dapat dicari penyebabnya,baik itu berasal dari unsur manusia,alat atau mesin,metode dan material. Dengan meneliti setiap unsur tersebut maka akan dapat dianalisis penyebab timbulnya masalah,jadi dengan penjelasan tersebut diagram sebab akibat dapat bermanfaat untuk:

1) Membantu mengidentifikasi kan penyebab suatu masalah.

2) Membantu membuat solusi suatu masalah.

Diagram sebab akibat digunakan untuk menganalisa suatu masalah dan mengetahui faktor –faktor penyebabnya.Dengan diketahui penyebabnya

commit to user

kerusakan produk dapat diketahui penyebabnya dengan membuat diagram sebab akibat. Diagram sebab akibat dapat dijadikan sebagai bagan yang menjelaskan mengenai permasalahan yang muncul dari upaya pengendalian kualitas.

commit to user

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Kualitas

Kualitas atau mutu suatu hasil sangat berperan dalam kelangsungan hidup perusahaan.Untuk itu sebelumnya kita mengetahui arti dari kualitas itu sendiri.Definisi kualitas dapat diartikan bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan atau penggunaannya.

Menurut Assauri (2008:291) Kualitas adalah”sebagai faktor-faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hasil yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan atau dibutuhkan”.

(2005:253) Kualitas adalah”keseluruhan fitur dan karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlibat atu tersamar”.

Berdasarkan pengertian kualitas diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian kualitas menurut sudut pandang produsen berarti kesesuaian dengan spesifikasi. Sedangkan menurut konsumen, kualitas berarti kecocokan dalam menggunakan. Secara obyektif pengertian kualitas adalah standar khusus dimana kemampuan, kinerja, kendala pemeliharaan dan karakteristik dapat di ukur.

commit to user

Peranan pengendalian kualitas sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan keefisienan dan kualitas produk.Pengendalian kualitas memerlukan pengertian dan perlu dilaksanakan oleh perancang bagian inspeksi,bagian produksi sampai pendistribuan produk ke konsumen.Untuk itu perlu mengetahui definisi pengendalian kualitas agar lebih jelas.

1. Pengendalian kualitas menurut Purnomo (2003:162)”Aktivitas pengendalian proses untuk mengukur cirri-ciri kualitas produk membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan,dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar”.

2. Pengendalian kualitas menurut Ahyari (2002:338)”Merupakan suatu aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sebagai mana yang telah direncanakan”

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas merupakan usaha mengintregasi, mengembangkan, memelihara, serta perbaikan atas kualitas yang dihasilakan suatu perusahaan baik pada produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

commit to user

Kualitas pada dasarnya dipengeruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut (Assauri,2008:293):

1. Fungsi suatu barang Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatikan fungsi untuk apa barang tersebut digunakan atau dimaksudkan.Dengan demikian,barang- barang yang dihasilkan harus dapat benar-benar memenuhi fungsi tersebut.

2. Wujud luar Salah satu faktor yang penting dan sering digunakan oleh konsumen dalam melihat suatu barang pertama kalinya untuk menentukan mutu barang tersebut,adalah wujud luar barang tersebut.

3. Biaya barang Pada umumnya biaya barang dapat menentukan kualitas barang tersebut.Hal ini terlihat dari barang-barang yang mempunyai biaya atau harga yang mahal,dapat mewujudkan bahwa mutu barang tersebut relative lebih baik.

commit to user

Standar kualitas merupakan standar yang berhubungan dengan usaha yang dilakukan terus –menerus untuk dapat menentukan syarat-syarat mutu yang harus dipenuhi dalam proses pembuatan suatu produk.Render, Barry dan Heizer 2004:255) Langkah-langkah dalam penentuan standar kualitas:

1. Mempertimbangkan persaingan produk dari perusahaan pesaing.

2. Mempertmbangkan kegunaan produk akhir.

3. Kualitas produk yang dihasilkan harus sesuai dengan harga jual.

4. Diperlukan tim yang berkecimpumg dalam bidang:

a. Penjualan yang mewakili konsumen.

b. Tehnik yang mengatur desain dan kualitas teknis.

c. Pembelian yang menentukan kualitas bahan baku.

d. Produksi yang memerlukan ongkos untuk memproduksi dalam berbagai kualitas.

commit to user

Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk menjaga dan mengarahkan kualitas produk yang dihasilkan dapat berjalan baik dan hasil sesuai dengan standar yang ditetapkan. Menurut Handoko (2000:45) adalah:

1. Mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu.

2. Mengilhami kerja tim yang lebih baik.

3. Mendorong ketertiban dalam tugas.

4. Meningkatkan motivasi pada karyawan.

5. Menciptakan kemampuan memecahkan masalah.

6. Menimbulkan sikap-sikap mencegah masalah.

7. Memperbaiki komunikasi dan mengembangkan hubungan manajer dan karyawan.

8. Mengembangkan kesadaran akan keamanan yang tinggi.

9. Memajukan karyawan dan mengembangkan kepemimpinan.

10. Mendorong penghematan biaya.

commit to user

1. Inspeksi Menurut Render, Barry dan Heizer ( 2004:269 ) Inspeksi merupakan jalan untuk memastikan bahwa sebuah operasi menghasilkan tingkat kualitas yang diharapkan. Inspeksi meliputi : pengukuran, perasaan, peradapan, penimbangan, serta pengecekan produk. Tujuannya adalah menemukan proses yang buruk sesegera mungkin dan menghentikan pembuatan komponen yang rusak.

2. Acceptance sampling Acceptance sampling berarti penerimaan atau penolakan keseluruhan

kumpulan produk atau jasa atas dasar jumlah cacat dalam sample. Sampling penerimaan acak dari kumpulan atau ”Lot” produk yang telah ditentukan sebelumnya. Sampling lebih ekonomis dari pada melakukan inspeksi 100%.

3. Control Chart ( Bagan Kendali ) Pengendalian kualitas dilakukan setelah diketahui variabel / atribut yang

menentukan tinggi rendahnya kualitas produk. Teknik pengendalian kualitas yang digunakan dalam pelaksanaan pengendalian kualitas adalah control chart.

a. Bagan kendali untuk atribut Bagan control ini digunakan bila pengukuran dari unit sample di

klasifikasikan dalam dua kategori, misalnya baik atau buruk.

commit to user

Digunakan untuk pengukuran kualitas produk selama proses produksi apakah produk yang dihasilkan masih dalam batas yang disyaratkan dan ukuran cacat berupa proporsi, pengukuran didasarkan pada sampel yang diambil.

a) Menentukan proporsi rata – rata kerusakan ( p )

xi

Keterangan :

p = Rata – rata kerusakan å xi = Jumlah total produk rusak

å n = Besarnya ukuran sample

b) Menentukan Standar Deviasi

sr =

Keterangan :

sr = Standar Deviasi p = Rata – rata kerusakan

n = Besarnya ukuran sample

c) Menentukan Batas Pengendalian

Batas Kendali Atas ( Upper Control Limit )

UCL = p +3

commit to user

LCL = p -3

Batas pengawasan UCL dan LCL merupakan batas pengawasan dari penyimpangan kerusakan yang terjadi. Apabila kerusakan diatas atau dibawah batas kendali, maka telah terjadi penyimpangan kerusakan dan harus dilakukan koreksi atau perbaikan terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas.

d) Membuat Grafik P-Chart

grafik P – chart dibuat untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan dalam mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi untuk mencari penyebab dan cara memperbaiki.

2) C – Chart Diagram ini digunakan untuk mengendalikan jumlah produk per

unit hasil suatu proses. Bagan pengendalian c – chart berguna dalam pengawasan kerusakan – kerusakan ( cacat ). Adapun langkah – langkah bagan pengendalian kualitas c – chart sebagai berikut :

a) Menentukan Rata – rata kerusakan

Keterangan :

commit to user

C = Rata – rata jumlah kerusakan å C = Jumlah Kerusakan

n = Jumlah waktu yang diobservasi

b) Menentukan Standar Deviasi

Keterangan :

s c = Standar Deviasi

c = Rata – rata jumlah produk rusak

c) Menentukan Batas Pengendalian Batas kendali atas ( Upper Control Limit )

UCL = C + 3 c

Batas kendali bawah ( Lower Control Limit )

LCL = C - 3 c

Apabila kerusakan berada dibawah batas pengendalian ( LCL ), maka hal ini merupakan prestasi yang bagus dan kerusalakan mendekati nol ( 0 ). Apabila kerusakan berada diatas batas pengendalian atas ( UCL ), maka berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan. Bila terjadi hal seperti itu, maka segera diadakan tindakan perbaikan terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas.

commit to user

Grafik c – chart dibuat untuk mengetahui tingkat pengendalian kualitas yang dilakukan perusahaan dalam mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi untuk mencari penyebab dan cara memperbaikinya.

b. Bagan Kendali untuk Variable Variable control chart adalah variable bersambung yang dapat diukur,

misalnya berat dan volume. Variable control chart yang umum digunakan adalah :

1) Range Chart ( R-Chart ) Digunakan untuk menujukan perbedaan antara pengukuran terbesar

dan terkecil.

2) Mean Chart ( X-Chart ) Digunakan untuk pengukuran rata – rata suatu proses produksi dari

sample.

c. Diagram Pareto

Diagram pareto adalah metode untuk mengolah kesalahan, masalah atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian masalah. Tujuan dari penggunaan diagram pareto adalah untuk mencari permasalahan kualitas yang pada umumnya sering terjadi, kemudian merangking permasalahan yang ada. Tahapan pertama yaitu mencari permasalahan kualitas yang muncul, setelah itu menentukan kesalahan yang paling bnayak terjadi hingga kekesalahan

commit to user

terjadi, langkah selanjutnya adalah dengan membuat grafik dari porsi permasalahan yang ada. Diagram pareto berbentuk seperti batang, dimana setiap batangnya menunjukan porsi permasalahan yang terjadi dari yang paling banyak ke yang paling sedikit ( Render dan Heizer, 2004:266 ) . Adapun cara untuk mengetahui presentase kerusakan produk dengan menggunakan rumus :

Prosentase kerusakan=

luruhanKer JumlahKese luruhanKer

enis sakanPadaJ JumlahKeru sakanPadaJ Pr x 100%

Jenis Kerusakan

Gambar II.1 Diagram Pareto

1) Menentukan jumlah kerusakan untuk setiap jenis kerusakan. Misalnya tedapat kerusakan A jumlah kerusakannya 100,

commit to user

kerusakannya 60 dan Kerusakan D jumlah kerusakannya 40.

2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang paling kecil, dimulai dari kiri ke kanan. Misalnya kerusakan paling banyak A, lalu B, lalu C dan paling kecil D.

d. Diagram Sebab – akibat ( Fishbone Chart )

Diagram sebab akibat dikenal sebagai diagram tulang ikan ( Fishbone Chart ) yaitu sebuah alat untuk mengenal elemen proes ( penyebab ) yang mungkin memberikan pengaruh pada hasil. Diagram ini menggambarkan sebuah diagram yang bentuknya menyerupai tulang ikan. Setiap ” Tulang ” mewakili sumber kesalahan. Manajer operasi memulai dengan empat kategori, yaitu material, Machine, Man dan Method

Gambar II.2

Diagram Sebab – Akibat ( Fishbone Chart )

Man Method

Material

Machine

Masalah Kualitas

commit to user

ANALISIS DATA dan PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya PT. Tupai Adyamas Indonesia PT. Tupai Adyamas Indonesia berdiri pada hari kamis, 19 September 1991 dengan sistem kerjasama Joint Venture antara tiga perusahaan lainnya (dua perusahaan asing dan satu perusahaan dalam negeri), yaitu :

a. Milano Knit Company Limited dari Osaka, Jepang,

b. Teijin Shoji Kaisha Limited dari Osaka, Jepang dan

c. PT. Ade Textile Industries (ADETEX) dari Bandung, Indonesia. Dengan modal dasarnya sebesar Rp. 2.935.500.000,- . Modal dasar ini dijual kepada umum dengan nilai Rp. 1.957.000,- per saham, jadi perusahaan ini memiliki 1500 saham publik. Ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan tekstil yang cukup besar. Dengan struktur kepemimpinan President Director Mr. Yoshinisa Matsui, Vice President Mr. T. Mashimoto, Director Mr. Y. Kajimura dan Production Supervisor Mr. T. Okuto, sedangkan Manajer Umum untuk mengurusi segala sesuatu dengan badan pemerintahan dan pihak terkait di Indonesia adalah Bapak Harianto Budiman.

PT. Tupai Adyamas Indonesia merupakan suatu perusahaan yang usahanya bergerak di bidang garment / pakaian jadi. Produk yang

commit to user

antara lain : Jepang, Taiwan, Amerika, Korea, Hongkong.

Produk-produk yang dihasilkan berupa T-Shirt yang terdiri dari beberapa merek yaitu : Puma, Embro, Xebio.

2. Lokasi dan Data Perushaan PT. Tupai Adyamas Indonesia

Dalam penelitiian ini penulis melakukan penelitian pada perusahaan pakaian jadi (garmen) PT. Tupai Adymas Indonesia di Winong, Boyolali. Data selengkapnya dari PT. Tupai Adyamas Indonesia adalah sebagai berikut: Nama Perusahaan

: PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA Alamat Perusahaan

: Jl. Merbabu KM.1, Winong, Boyolali 57315 Jawa Tengah, indonesia. Telepon/Faximile perusahaan : (0276) 321325 (Hunting) / (0276) 321431. Jenis Perusahaan

: Garmen (pakaian jadi).

Nomor Izin Usaha Industri : 123/T/INDUSTRI/1994.

3. Tujuan Perusahaan

a. Mendirikan dan menjalankan perusahaan-perusahaan dan usaha-usaha dalam bidang industri garmen.

b. Menjalankan pemasaran hasil dari kegiatan sub a tersebut di atas di luar negeri dengan tidak mengurangi persetujuan-persetujuan yang disyaratkan oleh pemerintah Republik Indonesia.

commit to user

wujud pengabdian dalam membangun dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

4. Struktur Organisasi Definisi dari struktur organisasi itu sendiri adalah mekenisme- mekenisme formal dengan mana organisasi dikelola, yaitu menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan antar fungsi, bagian dan posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang yang berbeda-beda dalam suatu organisasi (T.Hani Handoko, 1995:169).

Struktur organisasi PT. Tupai Adyamas Indonesia menunjukkan penjelasan wewenang dan pengaturan pertanggung jawaban organisasi perusahaan, agar tugas masing-masing bagian menjadi lebih jelas sehingga dapat menunjang efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya itu, masing-masing bagian juga harus bertanggung jawab kapada supervisor, kemudian pertanggungjawaban terakhir berada di tangan Manajer dan Direktur. Bentuk struktur organisasi PT.Tupai Adyamas Indonesia sendiri adalah sebagai berikut :

25

Sumber : PT. Tupai Adyamas Indonesia

Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Tupai Adyamas Indonesia PRODUCTION SUPERVISOR

DIRECTOR

DIRECTOR

ACCOUNTING PRODUKSI MANAJER UMUM LOGISTIC PRESIDENT DIRECTOR VICE PRESIDENT

commit to user

Secara garis besar struktur organisasi di PT. Tupai Adyamas Indonesia mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagaai berikut :

a. President Director

1) Memimpin perusahaan dan semua karyawan

2) Memberikan keputusan terakhit terhadap suatu masalah yang

dihadapi perusahaan.

3) Bertanggung jawab atas semua kegiatan perusahaan

4) Membina hubungan baik dengan pihak luar perusahaan dan mitra

kerja agar terciptanya suatu hubungan yang baik.

b. Vice Director

1) Membantu tugas-tugas dari President Director.

2) Mengganti tugas President Director apabila berhalangan.

3) Membina hubungan baik dengan pihak luar perusahaan dan mitra

kerja agar terciptanya hubungan yang baik.

c. Director

1) Menjalankan instruksi dari President Director dan Vice President.

2) Memberikan laporan jalannya kegiatan perusahaan.

3) Ikut mengawasi jalannya perusahaan dan memastikan lancarnya

kegiatan di perusahaan.

4) Ikut bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan produksi.

commit to user

1) Mengawasi jalannya kelancaran produksi.

2) Memastikan ketepatan proses produksi.

3) Mengkoordinasi kelancaran pemesanan.

e. Manajer Umum

1) Mengkoordinasikan kegiatan di dalam perusahaan

2) Melakukan pengawasan ke setiap departemen.

3) Mengontrol semua kegiatan, baik keluar maupun kedalam dengan

persetujuan Direktur.

4) Melaksanakan meeting bulanan untuk mengkoordinasi

permsalahan yang dihadapi.

f. Accounting

1) Mengatur semua kegiatan keuangan perusahaan, baik keluar maupun ke dalam dengan persetujuan manajer umum.

2) Mencatat kegiatan keuangan harian.

3) Membuat laporan keuangan mingguan kegiatan perusahaan.

4) Melaporkan kegiatan keuangan perusahaan perbulan.

5) Membuat catatan hutang-piutang perusahaan.

6) Membuat keuangan input-output perusahaan.

7) Melaporkan kondisi keuangan perusahaan ke Manajer untuk

perkembangan perusahaan.

8) Membuat skala gaji sesuai tugas dalam perusahaan.

commit to user

1) Melakukan pemeriksaan bahan baku

2) Mengatur pengadaan bahan baku kebutuhan produksi sesuai dengan order serta tanggugna jawab atas kualitas bahan baku yang dibeli.

3) Mengatur pengadaan bahan, distribusi dan pemeliharaan peralatan produksi serta menjaga keamanan semua bahan dan peralatan produksi.

h. Produksi

1) Mempersiapkan kegiatan-kegiatan proses produksi dan pengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi.

2) Bertanggung jawab atas kualitas produksi yang akan dihasilkan.

3) Mengawasi administrasi pabrik.

5. Kepersonaliaan

a. Tenaga Kerja PT. Tupai Adyamas Indonesia memiliki 570 karyawan, dari tahun ke tahun jumlah karyawan relatif stabil. Usia karyawan produktif di PT.Tupai Adyamas Indonesia, berkisar antara 18-55 tahun. Secara garis besar daftar karyawan PT.Tupai Adyamas Indonesia per Februari 2010 adalah sebagai berikut :

commit to user

Jumlah Karyawan PT. Tupai Adyamas Indonesia Bulan : Februari 2010 Periode 21 Februari s/d 20 Maret 2010

NO BAGIAN

BLN FEB

BULANAN

HARIAN BORONGAN MASUK KELUAR BLN MAR TOTAL

PLP

1 MANAGER

- 1 - 1 2 STAF & MD

- 1 - 1 6 LEADER

2 12 35 47 11 QUALITY CONTROL

1 - 63 63 12 FINISHING

1 - 11 11 14 LINE I + II

36 -

36 -

1 - 35 35 15 LINE III + IV

38 -

38 -

1 - 37 37 16 LINE V + VI

4 36 -

4 36 -

- 4 36 40 17 LINE VII + VIII

4 37 -

4 37 -

- 4 37 41 18 LINE IX + X

2 41 -

2 41 -

1 2 40 42 19 LINE XI + XII

Sumber : PT.Tupai Adyamas Indonesia

b. Sistem Gaji

Gaji diberikan sesuai keahlian dan jabatan yang dimiliki. Untuk gaji karyawan bagian produksi, PT. Tupai Adyamas Indonesia menerapkan sistem pengupahan sama seperti pabrik pada umumnya dengan gaji sesuai standar Upah Minimum Regional (UMR). Gaji, dibayarkan pada setiap akhir bulan. Untuk karyawan borongan, gaji di hitung harian dan dibayarkan setiap minggunya atau bulanan. Bila ada tambahan kerja lembur dan tambahan untuk tetap masuk pada Hari Raya, Hari Libur Nasional dan pada hari Minggu, upah akan dibayarkan pada hari Senin berikutnya.

commit to user

Pada PT. Tupai Adyamas Indonesia, jam yang berlaku dari hari senin sampai dengan sabtu, tetapi hari efektif yang digunakan Senin sampai dengan Jum’at. Pada hari Senin sampai dengan Sabtu, jam kerja dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.15 WIB. Jam istirahat dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu, dimulai pukul 12 WIB sampai dengan 12.45 WIB selama 45 menit.

Khusus untuk hari Minggu dan Hari Besar Nasional, semua karyawan diliburkan. Tetapi jika ada pesanan yang belum selesai produksinya, maka karyawan akan lembur sampai dengan waktu yang tidak ditentukan tergantung dari selesainya pemenuhan target pengiriman. Secara garis besar bagan jam kerja PT. Tupai Adyamas Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel III.2

Jam kerja karyawan PT. Tupai Adyamas Indonesia

HARI

JAM KERJA

JAM ISTIRAHAT

Senin

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Selasa

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Rabu

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Kamis

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Jum’at

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Sabtu

07.30 WIB-16.15 WIB

12.00 WIB-12.45 WIB

Sumber : PT.Tupai Adyamas Indonesia

d. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan Untuk menunjang aktivitas kerja dan kesejahteraan dari staf dan semua karyawan PT. Tupai Adyamas Indonesia menyediakan fasilitas, diantaranya :

commit to user

2) Tunjangan hari raya.

3) Cuti tahunan.

4) Ijin untuk meninggalkan pekerjaan dengan alasan tertentu.

5) Pada bagian kantor, untuk staf disediakan komputer, printer, mesin

foto kopi, telephone dan faximile.

6. Proses Produksi

a. Marker Pada tahap ini dilakukan perancangan model atau bentuk desain T- Shirt yang akan dibuat.

b. Gelar Kain

Menyiapkan kain untuk masuk tahap pemotongan.

c. Potong Pemotongan bahan sesuai dengan model yang telah ditentukan.

d. Numbering Pemberian tanda sesuai pada bagian-bagian yang akan dijahit.Seperti pada bagian map atau body depan, ushiro atau body belakang, sode migi atau lengan kanan, dan sode hidari atau lengan kiri.

e. Cek Kain Pengecekan kain bila ada cacat.

f. Embroidery

Pemberian logo pada kaos dengan mesin bordir.

commit to user

Penempelan logo dengan menggunakan press mesin atom spa.

h. Printing Pemberian warna sesuai dengan desain yang telah ditentukan.

i. Sewing Menjahit bagian atau bahan yang telah di beri tanda atau numbering. j. Trimming Pemotongan sisa-sisa jahitan. k. Kensa Pengecekan kualitas jahitan. l. Ukur

Pengecekan kesesuaian ukuran yang telah ditentukan. m. Iron Penyetrikaaan T-Shirt yang telah jadi agar terlihat rapi dan bagus. n. Lipat Melipat T-Shirt yang telah disetrika untuk masuk tahap yang terakhir. o. Packing T-Shirt yang telah dilipat kemudian dimasukkan ke dalam plastik- plastik pembungkus agar tetap bersih dan siap dikirim.

Mesin yang digunakan dalam proses di atas antara lain :

1) Mesin spreading

2) Cutting besar & cutting kecil

3) Band knife

commit to user

5) Mesin embro

6) Diyer mesin

7) Single needle

8) Obras benang

9) Overdeck kepala kecil

10) Bartax

11) Mesin iron

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja secara nyata dengan tujuan agar mahasiswa dapat meneliti secara langsung aplikasi dari berbagi teori yang telah didapat pada saat perkuliahan.

2. Tujuan Magang Kerja Magang Kerja mempunya tujuan sebagai berikut :

a. Memperoleh pengalaman kerja dengan terjun secara langsung ke dalam dunia kerja secara kenyataan.

b. Dapat menambah pengalaman dan ilmu yang di gunakan dalam dunia kerja secara kenyataan.

commit to user

dihadapi dalam dunia kerja seraca kenyataan.

d. Agar dapat bekerja secara berkelompok atau dapat berinteraksi terhadap masyarakat di dalam dunia kerja.

3. Obyek magang kerja Dalam laporan ini obyek magang kerja adalah PT. Tupai Adyamas Indonesia.

a. Jenis obyek magang kerja

Obyek kerja berupa perusahaan manufaktur yang proses produksinya dilaksanakan secara manual dan menggunakan mesin. Proses produksi dilaksanakan berdasarkan faktor penjualan dan permintaan konsumen.

b. Kriteria obyek magang kerja

Kriteria obyek magang kerja, yaitu perusahaan PT. Tupai Adyamas Indonesia adalah sebagai berikut :

i. Berdiri dan beroperasi lebih dari dua puluh tahun.

ii. Bersedia menerima kedatangan peserta magang kerja serta bersedia membimbing peserta magang kerja di obyek magang kerja.

iii. Perusahaan sudah mempunyai pangsa pasar yang jelas.

commit to user

a. Tempat kegiatan Magang Kerja

Penulis melakukan magang kerja di PT. Tupai Adyamas Indonesia yang beralamat di Jalan Merbabu km 1, Winong, Boyolali. Magang dilaksanakan selama satu bulan, di mulai dari tanggal 08 Februari 2010. Magang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Waktu magang tersebut merupakan kesepakatan yang telah disetujui antara pihak perusahaan dengan pihak mahasiswa sebagai peserta magang, sesuai dengan bidang kami yaitu Manajemen Industri.

b. Kegiatan Magang Kerja

Pelaksanaan magang kerja diarahkan pada kegiatan terjun ke lapangan secara langsung. Sebagai acuan dalam menyusun tugas akhir, kegiatan yang kami laksanakan di lokasi produksi adalah :

1) Mengamati berlangsungnya proses produksi.

2) Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang telah diberikan.

3) Mendapatkan pengarahan dan pembimbing lapangan.

4) Melakukan wawancara.

5) Ikut membantu dalam kegiatan proses produksi.

commit to user

Dalam pelaksanaan magang kerja banyak manfaat yang diperoleh penulis antara lain :

a. Mengetahui secara langsung proses produksi pada PT. Tupai adyamas Indonesia.

b. Mengetahui secara langsung pekerjaan karyawan.

c. Mengetahui peralatan proses produksi pada PT. Tupai Adyamas Indonesia.

d. Memperoleh data untuk penulisan tugas akhir. Demikian laporan magang kerja yang telah dilaksanakan di PT. Tupai Adyamas Indonesia sebagai obyek penulisan Tugas Akhir. Data yang dipakai untuk penulisan tugas akhir adalah tentang proses produksi T-Shirt oleh PT. Tupai Adyamas Indonesia.

commit to user

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA pada periode Januari sampai dengan Desember 2009 pada produk T-SHIRT PUMA,maka dilakukan pembahasan mengenai pengendalian kualitas terhadap produk T-SHIRT PUMA dengan menggunakan analisis c-chart. Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah kerusakan produk T-SHIRT PUMA pada tahun 2009 masih dalam batas kendali atau belum.

1. Menghitung rata-rata kerusakan produk per bulan Analisis control chart

Analisis control chart dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk cacat dan juga digunakan untuk menentukan apakah produk akhir masih dalam batas kendali atau tidak. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh dari PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2009, diperoleh data sebagai berikut :

commit to user

Data Kerusakan Produk Akhir T-SHIRT PUMA Periode Januari – Desember 2009 PT. TUPAI ADYAMAS INDONESIA

NO

BULAN

JUMLAH PRODUKSI

(UNIT)

JUMLAH KERUSAKAN (UNIT)

Sumber : PT.Tupai Adyamas Indonesia

Dari data diatas kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode c-chart dengan langkah – langkah sebagai berikut : Menentukan rata – rata kerusakan:

12

4480

= 373,333 = 373 unit

commit to user

a. Batas Pengendalian Atas ( UCL )

UCL = C + 3 c

= 373 + 3 373 = 373 + 3 ( 19,31 )

= 373 + 57,93 = 430,93 =(431)

b. Batas Pengendalian Bawah ( LCL )

LCL = C -3 c

= 373 – 3

373

= 373 – 3 ( 19,31 ) = 373 – 57,93 = 315,07

commit to user

Gambar III.2

Hasil Analisis C – Chart POM for Windows

Gambar III.3

Grafik C-chart kerusakan produk T-SHIRT PUMA pada tahun 2009 PT.Tupai Adyamas Indonesia

commit to user

jumlah t-shirt yang diteliti sebanyak 176.287 unit dengan menggunakan bagan pengendalian c-chart, menunjukan bahwa selama tahun 2009 produksi t-shirt puma dapat diketahui rata – rata kerusakan produk.

UCL adalah garis yang berada diatas CL, yang mana apabila berada diatas CL maka kerusakan semakin besar. Sebaliknya, LCL merupakan garis yang berada dibawah CL, yang mana apabila berada dibawah CL maka kerusakan semakin kecil.

Dari data diatas, untuk UCL ( Upper Limit Control ) sebesar 430,93 atau 431 dan rata – rata kecacatan produk sebesar 373,333 atau 373 unit. Produk yang out of control terjadi pada bulan Juni, Juli dan Oktober.

commit to user

a. Analisis Diagram Pareto

Tabel III.4 Jenis Kerusakan T-SHIRT PUMA Tahun 2009

No

Bulan

Jenis Kerusakan

Jumlah

Krah loncat/

Bahu kendor

Kancing

lepas

Jahitan tidak penuh

1 Januari 68 78 61 89 78 374 2 Februari

949 4480 Sumber : PT.Tupai Adyamas Indonesia

1) Menghitung Persentase jenis kerusakan (a) Krah loncat/putus

ruhKerusak JumlahSelu ruhKerusak

JumlahKeru sakan

X 100 %

4480

801

x 100 %

= 17,87 %

commit to user

ruhKerusak JumlahSelu ruhKerusak

JumlahKeru sakan

(c) Bahu kendor

ruhKerusak JumlahSelu ruhKerusak

JumlahKeru sakan

(d) Kancing lepas

ruhKerusak JumlahSelu ruhKerusak

JumlahKeru sakan

(e) Jahitan tidak penuh

ruhKerusak JumlahSelu ruhKerusak

JumlahKeru sakan

X 100 %

commit to user

Tabel III.5 Presentase Jenis Kerusakan T-SHIRT PUMA Tahun 2009

Jenis Kerusakan

Jumlah Kerusakan

(unit)

Kerusakan (%)

Krah loncat/putus

801

17,87 % Bagian lengan loncat

922

20,58 % Bahu kendor

872

19,46 % Kancing lepas

936

20,89 % Jahitan tidak penuh

100 % Sumber: PT.Tupai Adyamas Indonesia

Dari tabel diatas dapat diketahui data mengenai kerusakan T-SHIRT PUMA selama setahun. Jenis kerusakan terbanyak adalah jahitan tidak penuh sebesar 949 unit atau 21,20 % , sedangkan untuk jenis kerusakan terendah adalah krah loncat/putus sebesar 801 unit atau 17,87 %.

2) Dari perhitungan diatas, maka akan terlihat diagram pareto sebagai berikut :

commit to user

Gambar III.4 Diagram Pareto

Berdasarkan analisis data diatas dalam diagram pareto, maka dapat diketahui dalam proses produksi T-Shirt Puma pada tahun 2009 untuk tingkat kerusakan tertinggi yang terjadi adalah jahitan tidak penuh sebesar 949 unit atau 21,20 %. Sedangkan di urutan kedua adalah kancing lepas sebesar 936 unit atau 20,89 %, untuk urutan ketiga adalah bagian lengan loncat sebesar 922 unit atau 20,58 %, urutan keempat adalah bahu kendor sebesar 872 unit atau 19,46 % dan urutan terakhir adalah krah loncat/putus sebesar 801 unit atau 17,87%.

b. Diagram Sebab – Akibat ( Fishbone Chart )

Diagram sebab – akibat atau sering disebut Fishbone Chart merupakan alat untuk mengidentifikasi masalah kualitas dan mengetahui penyebabnya. Dari permasalahan kerusakan produk akhir

tidak penuh

kancing

lepas

bagian lengan

loncat

bahu kendor

krah loncat

commit to user

terdapat empat kategori yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan t-shirt Puma yaitu process, Machine, Method dan Man .

Mesin rusak

Desain proses lemah

Perawatan mesin kurang rutin

Manajemen mutu tidak

efektif

Kurang konsentrasi

Kelelahan Instruksi kerja kurang jelas Kelalaian karyawan dan menyeluruh

Gambar III.5 Diagram Sebab – Akibat ( Fishbone Chart )

Keterangan :

1) Process Desain proses yang lemah dan manejemen mutu yang kurang efektif menyebabkan kualitas produk yang dihasilkan kurang baik.Karena desain proses yang lemah dapat mempengaruhi proses produksi.Karena proses produksi tidak satu atap,sebaiknya seluruh kegiatan proksi dijadikan satu tempat.

Kecacatan T- shirt Puma

Process

Man

Method

Machine

commit to user