BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamata

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Slameto (2015: 154) metode penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan guna menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi. Menurut Sugiyono (2016: 407) penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghgasilkan produk tertentu, serta digunakan untuk menguji keefektifan suatu produk. Berdasarkan paparan di atas penelitian ini sejalan dengan teori yan dikemkakan oleh Sugiyono. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk dapat menghasilkan produk tertentu, maka diperlukan penelitian pengembangan untuk menguji keefektifan dari produk penelitian yang dilakukan.

  Peneliti melakukan pengujian produk yang dilakukan SD Negeri Watu Agung

  1 Tuntang, Kabupaten Semarang pada Semester II Tahun 2017/2018. Langkah- langkah penelitian pengembangan sebagaimana menurut Sugiyono (2016: 409) dijelaskan secara rinci melalui gambar berikut:

  

Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi desain

Masalah data Produk Revisi Desain Uji Coba

  Revisi Produk Uji Coba Produk Pemakaian

  Revisi Produk Produksi Masal

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian Pengembangan

  Sumber : Sugiyono, (2016: 409)

3.2 Prosedur Penelitian

  Produk yang dihasilkan adalah video pembelajaran interaktif untuk menarik perhatian dan minat belajar siswa di kelas. Dalam pembuatan produk mengacu langkah-langkah penelitian pengembangan sebagai berikut : 1.

  Potensi dan masalah Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini

  a) Mengetahui langkah-langkah mengembangkan video pembelajaran interaktif pada mapel IPA kelas III materi gerak benda dengan program aplikasi Adobe Premier Pro CC 2015 sebagai media pembelajaran.

  b) Mengetahui valid tidaknya video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak benda.

  c) Mengetahui efektivitas penggunaan video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak benda.

  d) Mengetahui praktis tidaknya video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak.

  2. Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk mengetahui dalam hal ini hasil belajar siswa yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada.

  Pengumpulan data menggunakan test tertulis pretest dan posttest berupa pilihan ganda dan menggunakan lembar kuisioner penilaian produk.

  3. Desain Produk Produk yang dihasilkan melalui penelitian pengembangan diharapkan dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran yang dilakukan dalam hal ini produk penelitian yang digunakan adalah media pendidikan berupa video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak benda.

  Hasil akhir dari kegiatan penelitian pengembangan adalah berupa desain produk baru, desain ini dapat digunakan melalui pengujian pakar terkait media dan materi pembelajaran.

  4. Validasi Desain Menurut Sugiyono, (2016: 414) validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rencana produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Pada produk ini telah melalui proses validasi desain oleh pakar terkait. Hasil validasi dapat dilihat pada lampiran.

  5. Revisi Desain Setelah melalui proses validasi dengan pakar, maka dapat diketahui kelemahan dari produk yang dibuat. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Perbaikan desain dilakukan oleh peneliti sebelum produk digunakan dalam penelitian.

  6. Uji Coba Produk atau Penelitian Tahap 1 Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung digunakan melainkan harus diuji cobakan terlebih dahulu atau penelitian tahap 1. Uji coba tahap 1 dilakukan sebagai simulasi penggunaan media video pembelajaran. Pengujian ini bertujuan mendapatkan informasi apakah produk baru ini lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya. Penelitian tahap 1 meliputi : a.

  Populasi sampel sumber data b.

  Teknik pengumpulan data c. Instrumen penelitian d.

  Analisis data e. Perencanaan desain produk f. Validasi desain

  Untuk itu pengujian dilakukan dengan eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ini dilakukan dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah memakai desain produk baru (before-after). Berikut gambar desain ekperimen (before-after) :

O1 O2

  X Gambar 3.2 Desain eksperimen before-after

  Sumber : Sugiyono, (2016: 415) O1 adalah nilai hasil belajar sebelum memperoleh pembelajaran dengan produk baru sedangkan O2 adalah nilai hasil belajar setelah menggunakan produk baru. Efektifitas dapat diukur dengan cara membandingkan antara O1 dengan O2. Bila nilai O2 lebih besar dari pada O1, maka desain produk yang digunakan dalam penelitian ini efektif digunakan untuk uji coba pemakaian sebenarnya. Untuk membuktikan signifikansi perbedaan tersebut diuji cobakan secara stastistik dengtan uji T-test berkolerasi (related) berbantuan SPSS 20.

  7. Revisi Produk Penelitian Tahap 1 Pengujian efektifitas desain produk baru pada uji tahap 1 menunjukan bahwa desain produk baru terbukti lebih efektif dari desain produk lama. Sehingga desain produk baru dapat diberlakukan pada penelitian pengembangan atau penelitian tahap 2. Namun dari hasil tahap 1 hasil yang diperoleh menggunakan desian produk baru mencapai 70% baik dari hasil test maupun hasil penilaian lembar kuisioner produk. Untuk itu perlu adanya revisi produk agar mencapai hasil yang maksimal.

  8. Uji Coba Pemakaian atau Penelitian Tahap 2 Setelah pengujian produk tahap 1 dikatakan berhasil dan telah melalui revisi produk, maka selanjutnya produk yang berupa video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak benda tersebut dapat diterapkan dalam penelitian pengembangan sebenarnya. Dalam penggunaannya, produk baru ini tetap harus dinilai kekurangan maupun hambatan yang muncul guna perbaikan lebih lanjut. Berikut langkah-langkah dalam melakukan penelitian tahap 2 : a.

  Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang b.

  Populasi dan sampel c. Teknik pengumpulan datra d.

  Instrumen penelitian e. Telnik analisis data 9. Revisi Produk Penelitian Tahap 2

  Revisi produk ini dilakukan oleh peneliti untuk selalu mengevaluasi kinerja produk dalam hal ini adalah video pembelajaran interaktif pada mata pelajaran IPA kelas III materi gerak benda. Sehingga revisi produk penelitian tahap 2 dapat digunakan sebagai penyempurna produk yang dibuat.

10. Pembuatan Produk Masal

  Sugiyono, (2016: 427) bila produk yang dihasilkan berupa media pembelajaran baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka media pembelajaran baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi masal.

  3.3 Subyek Penelitian

  Subyek penelitian adalah siswa kelas III SD Negeri Watu Agung 1 yang berjumlah 23 orang yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Subjek penelitian yan digunakan pada tahap 1 menggunakan kelompok tebatas, peneliti hanya menggunakan sebanyak 10 siswa. Sedangkan subjek penelitain pada tahap 2 peneliti mengunaan kelompok besar denan keseluruhan siswa yaitu 23 siswa.

  3.4 Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian pengembangan ini instrument penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut : a.

  Lembar Kuisioner Penilaian Produk Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk memperoleh hasil pengujian poduk.

  b.

  Test Tertulis Digunakan untuk mengetahui ketuntasan dan keefektifan belajar siswa setelah menggunakan produk yang dikembangkan. Test yang digunakan berupa pre-test dan post-test berbentuk pilihan ganda.

  c.

  Lembar Observasi (observasi) Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung kepada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan dengan mencatat informasi yang dilihat, didengarkan dan dirasakan seobjektif mungkin.

  3.5 Istrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan uji validasi dari pakar, instrument tersebut adalah sebagai berikut : a.

  Lembar validasi aspek media video pembelajaran interaktif Lembar validasi aspek media video pembelajaran interaktif digunakan untuk menvalidasi draft produk awal media video interaktif yang telah dibuat sehingga layak untuk uji coba.

  4. Ejaan dalam penggunaan bahasa pada video

  5. Kesederhanaan.

  Relevan dengan tujuan belajar.

  Kualitas keterbacaan 2. Kualitas mudah digunakan 3. Kualitas tayangan atau gambar 4.

  5. Kualitas teknis 1.

  2. Isi dalam video memiliki daya menarik minat siswa.

  1. Isi dalam video memiliki daya memotivasi siswa.

  4. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan

  6. Kelogisan dalam penggunaan bahasa pada video

  5. Makna dalam penggunaan bahasa pada video

  3. Kosakata dalam penggunaan bahasa pada video

  ` Tabel 3.1 Kisi –Kisi Validasi Media Video Interaktif No Aspek Indikator 1.

  2. Tata bahasa dalam penggunaan bahasa pada video

  Tata bunyi dalam penggunaan bahasa pada video

  3. Bahasa yang sesuai usia 1.

  2. Informasi di dalam video tidak mengandung kesalahan-kesalahan.

  1. Informasi yang disampaikan jelas/ tidak ambigu.

  2. Informasinya akurat dan terbaru

  3. Uraian materi di dalam video sesuai dengan tujuan belajar.

  2. Uraian materi di dalam video sesuai dengan indikator pembelajaran.

  1. Uraian materi sesuai di dalam video sesuai dengan standar kompetensi.

  Selaras dengan standar kompetensi, hasil belajar dan tujuan belajar.

  6. Tidak ketinggalan jaman.

  7. Kualitas teknis (kontras yang bagus, tajam terfokus dengan bidang fokus dan detail yang bersih, warna alamiah dan realistik).

  Kedalaman materi 8. Kemudahan untuk dipahami 9. Penggunaan sumber dalam muatan materi.

  11

  10

  Kejelasan bahasa yang digunakan 11. Kebakuan istilah yang digunakan 12. Keterbacaan teks

  9 Bahasa 10.

  8

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  6. Kejelasan uraian materi 7.

  6. Mudah digunakan 1.

  5. Kesesuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa

  Keaktualan materi 4. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

  2. Ketetapan urutan penyajian materi 3.

  Kesesuaian materi dengan kompetensi

  Materi 1.

Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar validasi pakar materi Aspek Indikator No item

  9. Penggunaan alat bantu belajar kognitif Dilengkapi dengan rangkuman materi/ wawasan.

  8. Melaju dengan sesuai Materi yang disampaikan di dalam video melaju secara urut sesuai dengan materi.

  2. Dilengkapi dengan arahan penggunaan .

  Dilengkapi dengan panduan penggunaan.

  7. Panduan dan arahan pengguna 1.

  2. Pengoperasian sederhana dan simpel.

  Video mudah digunakan dari segi pengoperasian.

  12 b.

  Kisi-kisi validasi pakar soal Lembar validasi pakar soal digunakan untuk memvalidasi soal evaluasi yang dibuat, yaitu soal pretest dan soal posttes. Kisi-kisi lembar soal dapat dilihat pada tabel berikut

  5. Melalui media video interaktif gerak benda, siswa dapat menyebutkan contoh benda-benda yang bergerak sesuai jenis gerak bendanya dengan benar.

  12 Jumlah soal

  36

  1,2,9, 10,11, 17,24, 25,27, 29,35,

  IPA materi gerak benda, siswa dapat menampilkan sikap jujur, disiplin, percaya diri dan kerja sama dalam mengidentifikasi gerak benda dengan baik.

  5.Selama pembelajaran

  4.1.3 Menyebutkan contoh benda- benda yang bergerak sesuai jenis gerak bendanya.

  18

  40

  3,4,8, 14,15, 16,18, 19,20, 21,23, 28,30, 31,34, 37,39,

  4. Melalui media video interaktif gerak benda, siswa dapat menjelaskan pengertian berbagai jenis gerak benda dengan benar.

Tabel 3.3 Kisi-kisi lembar validasi soal pretest

  3. dan melakukan percobaan berbagai gerak benda, siswa dapat mengidentifikasi gerak benda melalui percobaan yang dilakukan dengan baik.

  4.1.2 Menjelaskan pengertian berbagai gerak benda dan maanaatnya bagi kehidupan sehari hari.

  10

  38

  2. Dengan berkelompok 5,6,7, 12,13, 22,26, 31,33,

  1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang gerak benda, siswa dapat melakukan percobaan gerak benda secara berkelompok dengan baik.

  4.1.1 Mengidentifikasi berbagai gerak benda melalui percobaan.

  4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran.

  Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Pembelajaran Butir Soal Jumlah Soal

  40

Tabel 3.4 Kisi-kisi lembar validasi soal posttest

  

Kompetensi Dasar Indikator Tujuan Butir Jumlah

soal soal

  4.1 Menyimpulkan

  4.1.1 Mengidentifikasi 1. 1,2,5,9,

  10 Setelah hasil berbagai gerak benda mendengarkan 11,22, pengamatan melalui percobaan.. penjelasan guru 23, 26, bahwa gerak tentang gerak benda, 27, 33 benda siswa dapat dipengaruhi melakukan oleh bentuk percobaan gerak dan ukuran. benda secara berkelompok dengan baik.

  2. Dengan berkelompok dan 3. 3,7,8,

  22

  4.1.2 Menjelaskan melakukan percobaan berbagai 10, 12, pengertian gerak benda, siswa 13, 14, berbagai gerak dapat 16, 17, benda dan manfaat mengidentifikasi 19, 25, bagi kehidupan gerak benda melalui 28, 29, sehari hari. percobaan yang 30, 31, dilakukan dengan 32, 34, baik. 35, 36,

  38, 39,

  40 4. 4,6,15,

  8

  4.1.3 Menyebutkan Melalui media video interaktif gerak 18, 20, contoh benda- benda, siswa dapat 21, 24, benda yang menyebutkan contoh

  37 bergerak sesuai benda-benda yang jenis gerak bergerak sesuai jenis bendanya. gerak bendanya dengan benar.

  5. Selama pembelajaran IPA materi gerak benda, siswa dapat menampilkan sikap jujur, disiplin, percaya diri dan kerja sama dalam mengidentifikasi gerak benda dengan baik. Jumlah soal

  40

3.5.1 Angket a.

  6

  3

  4. Materi mudah dipahami

  4

  5. Bahasa dalam video mudah dipahami

  5 Aspek Kemanfaatan

  6. Pembelajaran menjadi lebih menarik

  7. Meningkatkan mtivasi belajar

  2 Aspek Isi Materi

  7

  8. Memberikan pengetahuan terkait dengan materi yang disajikan

  8

  9. Meningkatkan semangat dalam belajar

  9

  10. Mendapat pengalaman baru

  10

  3. Materi sesuai dengan ompetensi dasar

  Angket respon siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.5 Kisi-kisi angket respon siswa b.

  3. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif.

  Angket respon guru dapat dilihat pada tebel berikut :

Tabel 3.6 Kisi-kisi angket respon guru No Indikator No item

  1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran video interaktif materi gerak benda lebih mudah.

  1

  2. Video interaktif materi gerak benda sangat membantu dalam pembelajaran.

  2

  3

  1

  4. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

  4 5. Desain dalam video interaktif materi gerak benda bagi siswa.

  5

  6. Pembelajaran menggunakan video interaktif materi gerak benda dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

  6 No Pernyataan No

  Item Aspek Tampilan

  1. Video interaktif dapat dilihat dengan baik dan jelas

  2. Video interatif dapat membantu dalam memahami materi

3.5.2 Lembar observasi

  Kisi-kisi lembar observasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Kisi-kisi lembar observasi

  

No Instrumen No

Item

  1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai

  1 dengan materi yang terdapat dalam video interaktif gerak benda

  2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur video

  2 interaktif gerak benda

  3. Peserta didik antusias dalam mengikuti pembelajaran

  3

  4. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

  4 yang telah dipelajarai.

  5. Guru meminta peserta didik untuk mengerjakan

  5 lembar kerja siswa yang telah disediakan.

  6. Peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa dengan

  6 antusias

  7. Guru memberikan umpan balik.

  7

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Analisis Validas Pakar, Angket Respons Guru dan Siswa

  Skor yang didapatkan dari penilaian pakar/ ahli materi, pakar/ ahli media, dan angket respons guru dan siswa dianalisis menggunakan teknik analisis secara deskriptif dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Mardapi (2008:123) acuan konversy data dengan skala 4 adalah sebagai berikut.

Tabel 3.8 Skala Likert menurut Mardapi

  No Rentang skor Kategori

  1. X > 3 Sangat positif / sangat tinggi 2. 3 > X ≥ 2,5 Tinggi/positif

  3. Negatif/rendah 2,5 X ≥ 2

  4. X < 2 Sangat negatif/sangat rendah Nilai yang terdapat dalam kolom perhitungan tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini.

  x

  = rerata ideal = ½ (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ½ (4+1) =2,5 SBх = simpangan baku ideal = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) = 1/6 (4-1) = 0,5.

Tabel 3.9 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 4

  No Rentang Skor Kategori

  1. X > 3 Sangat Positif /Sangat Baik

  2. Positif / Baik 3 > X ≥ 2,5

  3. Negatif / Cukup 2,5 X ≥ 2

  4. X < 2 Sangat Negatif / Kurang

3.6.2 Analisis Perbedaan Hasil Pretest dan Posttest

  Hasil pretest dan posttest diuji dengan Uji T sampel berpasangan (Paired

  Sample T-Test ). Menurut Sugiyono (2010:31) pengujian hipotesis komparatif 2

  sampel berpasangan berarti menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan/berkorelasi. Sebelum dilakukan uji t sampel berpasangan harus dilakukan uji normalitas. Jika data terbukti berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji t sampel berpasangan

  (Paired-Samples T Test) . Namun, jika data berdistribusi tidak normal, uji yang dilakukan adalah uji nonparametris yakni dengan uji Wilcoxon.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 70

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN JARIMATIKA PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD GUGUS MUWARDI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - Institutional Rep

1 1 18

6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

0 0 68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 99

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang

0 0 5

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pembelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Video Interaktif dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok Gerak Benda untuk Kelas III SD Negeri Watu Agung 01 Kecamatan Tuntang

0 0 19