Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

  Penelitian dan pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar tema 1 Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan subtema 4 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan telah dilaksanakan menggunakan metode Research

  (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan

  and Development

  model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, mengetahui kualitas model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, dan mengetahui seberapa tinggi model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada sub bab ini penelitian ini akan disajikan proses pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

  Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan survai lapangan dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas 3 sekolah dasar. Dari hasil survai lapangan ditemukan bahwa guru di Sekolah Dasar di Salatiga masih belum memahami konsep pembelajaran tematik terpadu secara utuh dan masih kesulitan dalam merancang pembelajaran di kelas. Guru kelas hanya menggunakan dan melaksanakan pembelajaran yang ada pada buku pegangan guru yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga desain pembelajaran tematik terpadu oleh ahli yang berupa model, silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain ahli desain peneliti juga melakukan validasi materi yang ada dalam penggalan Buku Siswa. Setelah melakukan validasi ahli, peneliti melakukan revisi desain yang berupa silabus, RPP dan penggalan buku siswa sebelum melakukan uji coba terbatas pada siswa kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN Mangunsari 01. Setelah uji coba terbatas selesai dilakukan revisi produk yang menandakan tahap sudah selesai dan model dikatakan final.

  

4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan Model Desain Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Dari survey pada studi pendahuluan diketahui bahwa terjadi kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi di lapangan padaimplementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Beberapa guru kelas mengatakan bahwa Buku Siswa belum sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Walaupunketidaksesuaian itu telah diakui oleh responden namun guru tetapberpanduan pada Buku siswa dari Pemerintah.Hal itudisebabkan karena guru tidak sempat mengembangkan Buku Siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa. Semestinya guru melakukan usahamandiri untuk menciptakan pembelajaran yang relevan terhadap kebutuhan belajar siswa dan situasi kelas yang dihadapi, karena yang dapat mengertikarakteristik siswa dan kebutuhan belajar siswa adalah guru sebagaipengelola pembelajaran tersebut, bukan Pemerintah yang hanyamenerka-nerka situasi pembelajaran yang akan terjadi. membuat siswa kesulitan mendapatkan pengetahuannya sendiri. Dengan pengembangan pembelajaran tematik siswa akan mudah memperoleh pengetahuannya sendiri mengingat pembelajaran tematik menuntut siswa aktif dalam pembelajaran dengan penggunakan tema yang disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas 3 sekolah dasar. Sehingga dengan adanya pengembangan desain pembelajaran tematik terpadu tersebut dapat menjadi kebutuhan guru agar kedepannya lebih bisa mempersiapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

  

4.1.2 Hasil Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa adalah perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpadu yang didasarkan pada tema-tema tertentu yang disusun sesuai dengan tahap perkembangan siswa sekolah dasar yaitu konkret, integrated dan hierarkis agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

  Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa yang diadaptasi dari teori yang dikembangkan oleh Atwi Suparman (2014:131).

  a. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik Dalam tahap ini, dilakukan observasi dengan siswa kelas 3 SD dan guru kelas yang bertujuan untuk menentukan tema pembelajaran yang perlu diajarkan dan tidak perlu diajarkan kepada peserta didik, kemudian dilakukan pengembangan subtema yang dikembangkan. a. Melakukan analisis SKL, KI, KD dan membuat indikator

  b. Membuat hubungan pemetaan antara KD dan indikator dengan tema c. Membuat jaring KD

  Pada tahap analisis instruksional dihasilkan tabel analisis SKL, KI, KD dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tabel keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan indikator.

  c. Menyusun strategi instruksional Dalam strategi instruksional dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  (1) Menyusun silabus (2) Menyusun RPP (3) Menyusun penggalan buku siswa Pada tahap ini dihasilkan silabus, RPP dan penggalan buku siswa.

  d. Menyusun alat penilaian hasil belajar Dalam tahap ini, penulis menggunakan teknik tes dan non tes untuk mengukur tingkat penguasaan setiap siswa.

  Pada langkah mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu menurut Atwi Suparman kemudian di padukan dengan kebutuhan belajar siswa. Tujuan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu berbasis Kebutuhan belajar siswa adalah sebagai pedoman bagi guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa yang digunakan guru untuk sesuai dengan revisi tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perbaikan pembelajaran yang sebelumnya dan menjadikan pembelajaran lebih terfokus, spesifik dan lebih konkret. Berikut gambar Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

  Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik Memilih Tema awal peserta didik

  Mengembangkan sub- sub tema Kebutuhan Belajar Siswa

  Tabel analisis SKL, Melakukan analisis KI, KD dan SKL, KI, KD dan membuat indikator membuat indikator

  Melakukan analisis Tabel keterhubungan Membuat hubungan instruksional KD dan indikator pemetaan antara KD dan indikator dengan tema dengan tema

  Membuat jaringan KD Jaringan KD dan indikator Menyusun silabus Silabus Menyusun strategi Menyusun RPP RPP instruksional Menyusun Buku Siswa Menyusun Buku Siswa

  Pedoman bagi guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa.

  

4.1.2.1 Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa

  5

  Angka Persentase 82,5%

  33 Rata-rata 16,5

  16 Jumlah

  17

  4 Total

  4

  4 Memperhatikan konsep-konsep model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

  4 Kesusuaian dengan kebutuhan belajar siswa

  Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa menggunakan 2 ahli model desain pembelajaran yaitu Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. (A1) dan Supriyadi, S.Pd, M.Pd. (A2). Data validasi ahli yaitu data yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli model desain pembelajaran melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian ahli model desain pembelajaran pada model, silabus dan RPP.

  4

  4 Kejelasan tujuan model desain pembelajaran tematik terpadu dengan kebutuhan belajar siswa

  4

  Sistematika yang runtut, logis,dan jelas yang menggambarkan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

  Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

  Model Pernyataan Skor A1 A2

Tabel 4.1 Hasil Validasi Model oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

  Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

  Berdasarkan angka persentase yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampi 100%. Walaupun model sudah teramasuk dalam kategori “Sangat Tinggi” namun masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desan pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum dilakukan uji coba terbatas. Adapun yang perlu diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. tidak ada yang perlu diperbaiki.

  Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan pada bahasa/alat komunikasi agar sesuai dengan perkembangan siswa kelas 3 sekolah dasar.

Tabel 4.2 Revisi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

  Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Model

  Alur gambar perlu diperjelas Sebelum Sesudah Perbaikan bahasa agar sesuai dengan perkembangan siswa kelas 3 Sekolah Dasar Sebelum Sesudah

Tabel 4.3 Hasil Validasi Silabus oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

  17. Kesesuaian antara teknik penilaian dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik

  4

  5

  13. Kesesuaian antara pengalaman belajar tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan indikator

  4

  4

  14. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang pencapaian KD

  5

  5

  15. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  4

  5

  16. Kesesuaian instumen penilaian dengan tujuan pembelajaran

  1

  4

  1

  5

  4

  97 Jumlah 180 Rata-rata

  83

  5 Total

  4

  21. Kesesuaian antara sumber belajar dengan pencapaian KD

  5

  20. Kesesuaian antara sumber belajar dengan indikator

  4

  5

  4

  19. Kesesuaian antara mata pelajaran yang dipadukan dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  4

  4

  18. Kesesuaian antara alokasi waktu dengan keleluasaan/kedalaman materi

  12. Kesesuaian antara kegiatan pembelajaran dengan indikator

  4

  Desain

Butir Pernyataan

  4

  Skor A1 A2 Silabus

  1. Kelengkapan komponen silabus

  4

  5

  2. Kemampuan komponen silabus dalam mencakup pencapaian 4 Kompetensi Inti (KI)

  5

  5

  3. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan fisik peserta didik

  4

  5

  4. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan intelektual

  4

  4

  5. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan sosial

  4

  11. Kesesuaian antara indikator dan tujuan pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  5

  5

  5

  10. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan indikator

  5

  5

  9. Kemampuan caupan indikator dalam menunjang KD

  5

  6. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan emosional

  8. Kesesuaian pemilihan KD dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  4

  4

  7. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan spiritual

  4

  4

  90 Angka Presentase 85% Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model desain pembelajaran pada silabus sebesar 90 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 85%. Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

  Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada silabus perlu ditambahkan penilaian dan media pembelajaran. Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. tidak ada yang perlu diperbaiki.

Tabel 4.4 Revisi Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik

  Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Silabus

  Penambahan penilaian dan media pembelajaran Sebelum Sesudah

Tabel 4.5 Hasil Validasi RPP oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

  4

  4

  4

  24. Kemampuan kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pendekatan scientific

  4

  4

  23. Kemampuan membangun pemahaman peserta didik dalam memfasilitasi peserta didik

  4

  4

  22. Kejelasan dan tingkat operasionalisasi kegiatan pembelajaran

  4

  4

  21. Tingkat kerincian langkah-langkah pembelajaran

  4

  4

  20. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  4

  4

  19. Kesesuaian pendekatan dengan pendekatan dan strategi pembelajaran dengan alokasi waktu

  3

  4

  18. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran

  25. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami

  4

  4

  30. Kesesuaian jumlah butir soal instrumen penilaian hasil belajar dengan alokasi waktu yang tersedia

  263 Rata-rata 131,5 Angka Presentase

  4 Jumlah 128 135 Total

  4

  32. Cakupan isi instrumen penilaian dengan indikator pencapaian

  4

  5

  31. Kesesuaian rumus penilaian hasil belajar dengan kaidah penilaian

  4

  4

  4

  26. Tingkat kesesuaian bahasa dengan taraf berpikir peserta didik

  1

  29. Tingkat kemampuan instrumen evaluasi dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

  4

  3

  28. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran

  4

  4

  27. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran

  4

  4

  4

  17. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan materi pembelajaran

  Desain Butir Pernyataan Skor A1 A2 RPP

  5

  5

  4

  7. Kejelasan rumusan indikator dalam mencapai tujuan pembelajaran

  5

  4

  6. Kesesuaian pemilihan indikator dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  5

  4

  5. Kemampuan cakupan indikator dalam menunjang KD

  4

  4

  4. Kemampuan jaringan KD dalam mencapai 4 KI

  5

  4

  3. Kesesuaian pemilihan KD mata pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  5

  4

  2. Kelengkapan komponen RPP secara keseluruhan

  5

  5

  1. Kelengkapan identitas RPP

  8. Banyaknya indikator dibandingkan dengan waktu yang disediakan

  5

  4

  13. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  5

  16. Kesesuaian alokasi waktu untuk setiap tahapan pembelajaran

  4

  5

  15. Kesesuaian alokasi waktu dengan keluasaan/kedalaman materi

  4

  4

  14. Kesesuaian materi pelajaran dengan materi sajian pada buku siswa

  4

  4

  4

  9. Kesesuaian indikator dengan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan

  4

  12. Kesesuaian materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran

  4

  4

  11. Kesesuaian proses dan hasil belajar dengan tujuan pembelajaran

  4

  4

  10. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan KD dan indikator

  4

  4

  82% Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model desain pembelajaran pada silabus sebesar 131,5 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 82%. Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

  Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada RPP perlu ditambahkan instrument penilaian. Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan pada metode pembelajaran yang digunakan agar sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.6 Revisi RPP Model Desain Pembelajaran Tematik

  Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Silabus

  Penambahan penilaian dan media pembelajaran Sebelum Sesudah

  Tuliskan instrumen penilaian Sebelum Sesudah

4.1.2.2 Validasi Materi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Tabel 4.7 Hasil penilaian materi oleh ahli materi

  3

  4

  4

  7. Kelengkapan materi pembelajaran

  5

  5

  6. Kesesuaian materi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

  4

  3

  5. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang pencapaian KD

  4

  4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan tujuan

  Desain Pernyataan Skor A1 A2

  Penilaian materi menggunakan 2 ahli materi yaitu Romirio Torang Purba, S.Pd., M.Pd. (A1) dan Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. (A2). Berikut merupakan hasil penilaian materi oleh ahli materi.

  3

  3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator

  4

  4

  2. Tingkat kerincian langkah-langkah penyajian materi

  4

  4

  1. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami

  Materi

  4 terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan indikator

  14. Kesuaian soal dengan KD

  3

  4

  15. Kesesuaian soal dengan indikator

  4

  4

  16. Kesesuaian soal dengan kegiatan

  4

  4

  17. Kualitas soal

  3

  4

  18. Kesesuaian instrumen penilaian dengan tujuan

  3

  4 pembelajaran Jumlah

  61 73 Total

  134 Rata-rata

  67 Angka Persentase 74%

  Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli materi sebesar 67 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 74%. Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5

  Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori

  “Tinggi” dengan interval 61% sampai 80%, namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Adapun yang perlu diperbaiki menurut Romirio Torang Purba, S.Pd., M.Pd adalah KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran, serta alokasi waktu tiap pembelajaran atau per aktivitas harus ditampilkan di buku. Sedangkan menurut Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. tidak ada yang perlu

  

4.1.2.3 Validasi Soal Pretest dan Posttest Model Desain Pembelajaran

Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Validasi soal pretest dan posttest dilakukan oleh Giman S.Pd. Data validasi ahli yaitu data yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian soal pretest dan posttest

Tabel 4.8 Hasil validasi soal pretest

  Jumlah Mata Jumlah Jumlah Kompetensi Dasar Indikator soal Tidak

  Pelajaran soal soal Valid Valid

  Bahasa

3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, Menjelaskan cara perkembangbiakan

  25

  15

  10 Indonesia kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, tumbuhan sesuai teks yang dibaca dan perkembangan makhluk hidup yang ada di melalui kegiatan mengamati lingkungan lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, sekitar tulis, dan visual

  Mengidentifikasi perkembangan

  4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, tanaman semangka kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan Mengidentifikasi perkembang biakan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di buatan (cangkok) lingkungan setempat secara tertulis menggunakan Mengidentifikasi cara pengolahan umbi kosakata baku dan kalimat efektif menjadi makanan

  SBdP

  4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara pembuatan karya kolase menggunakan biji-bijian Matematika

  4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, Menyelesaikan soal pembagian 2 angka hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah dengan 1 angka Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka melalui soal cerita Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka melalui soal cerita

  PPKn

  3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam keberagaman Menjelaskan pentingnya kerja sama di lingkungan sekitar

Tabel 4.9 Hasil validasi soal posttest

  Jumlah Mata Jumlah Jumlah soal Kompetensi Dasar Indikator soal Tidak

  Pelajaran soal Valid Valid

  Bahasa

3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, Menjelaskan cara perkembangbiakan

  25

  18

  7 Indonesia kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, tumbuhan sesuai teks yang dibaca dan perkembangan makhluk hidup yang ada di melalui kegiatan mengamati lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lingkungan sekitar lisan, tulis, dan visual

  Mengidentifikasi perkembangan

  4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, tanaman semangka kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan Mengidentifikasi perkembang biakan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di buatan (cangkok) lingkungan setempat secara tertulis menggunakan Mengidentifikasi cara pengolahan kosakata baku dan kalimat efektif umbi menjadi makanan

  SBdP

  4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara pembuatan karya kolase menggunakan biji-bijian Matematika

  4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, Menyelesaikan soal pembagian 2 hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah angka dengan 1 angka Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka melalui soal

cerita

Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka melalui soal

cerita

  PPKn

  3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam Menjelaskan pentingnya kerja sama keberagaman di lingkungan sekitar

  

4.1.2.4 Hasil Uji Coba Terbatas Dan Revisi Model Desain Pembelajaran

Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

  Uji coba terbata dilakukan di kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN Mangunsari 01. Pada uji coba terbatas SDN Mangunsari 01 digunakan sebagai kelas control yang dilakukan oleh peneliti dan pengamatan oleh guru kelas yaitu Siti Ambarukmi. Siswa yang dilibatkan sejumlah 30 siswa. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 8 Juni 2017, alokasi waktu yaitu 6×35 menit. Sedangkan, SDN Salatiga 06 digunakan sebagai kelas eksperimen yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan pengemat dilakukan oleh guru kelas yaitu Giman (P1) dan teman sejawat yaitu Annisa Tiara WS (P2). Siswa yang dilibatkan sebagai subjek penelitian sejumlah 28 siswa. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017, alokasi waktu yaitu 6×35 menit.

a) Proses Pembelajaran

  Proses pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang telah disusun. Terdiri dari Pendahuluan atau kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup atau kegiatan akhir. Pada kegiatan awal dilakukan apresepsi yaitu menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” serta diakhiri dengan pemberian pretest. Pada kegiatan inti dilakukan menggunakan buku siswa yang dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan keseluruhan bertema pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kegiatan penutup dilakukan kesimpulan bersama siswa dan guru, Tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian posttest. Posttest dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran dapat diterima Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa pada uji coba terbatas dituliskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada uji coba terbatas

  Nilai Butir Pernyataan P1 P2

  1. Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan yang

  4

  5 ada di buku siswa

  2. Penyampaian materi dikaitkan dengan kebutuhan

  4

  5 belajar siswa atau peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar siswa

  3. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-

  4

  5 langkah yang tertulis di RPP

  4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

  3

  5

  5. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai

  4

  4 dengan materi yang sedang didiskusikan

  6. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi

  4

  5

  7. Memberikan stimulus kepada siswa untuk setiap

  3

  4 miskonsepsi yang terdapat pada siswa

  8. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan

  4

  5 atau rangkuman hasil belajar selama sehari. Jumlah

  30

  38 Total

  68 Rata-rata

  34 Angka Persentase 85%

  Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian sebesar 34 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 85% . Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar “Baik”. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

Tabel 4.11 Hasil respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran pada uji coba terbatas.

  SDN Salatiga

  06 No Butir Pertanyaan P1 P2

  1 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk Ya Ya dipahami?

  2 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk Ya Ya dilaksanakan?

  3 Apakah materi sudah sesuai dengan tingkat perkembangan Ya Ya kognitif peserta didik?

  4 Apakah alokasi waktu sudah sesuai dengan kedalaman Ya Ya materi?

  5 Apakah keterpaduan mata pelajaran sudah menunjukkan Ya Ya pembentukan sikap dan ketrampilan?

  6 Apakah proses pembelajaran yang dirancang sudah berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan minat, motivasi, Ya Ya rasa ingin tahu, kreatifitas, inspirasi, kemandirian, ketrampilan dan kebiasaan belajar?

  7 Apakah proses pembelajaran sudah dikembangkan dengan kondisi di sekolah (kemampuan awal, minat, potensi, latar Ya Ya belakang budaya, nilai dan lingkungan)?

  8 Apakah kegiatan pembelajaran yang disusun sudah Ya Ya membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran?

  9 Apakah bahasa yang digunakan komunikatif? Ya Ya

  10 Apakah bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami? Ya Ya

  11 Apakah bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan taraf Ya Ya berpikir peserta didik?

  12 Apakah jumlah butir soal instrument penilaian hasil belajar Ya Ya sudah sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia?

  13 Apakah rumus penilaian hasil belajar sudah sesuai? Ya Ya

  14 Apakah cakupan isi instrumen penilaian sesuai dengan Ya Ya indikator pencapaian kompetensi?

  Berdasarkan tabel observasi pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat bahwa model desain yang disusun peneliti sudah baik.

c) Hasil Pretest dan Posttest

  = 6,6 dibulatkan menjadi 7 Berikut tabel 4.8 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3 SDN Salatiga 06.

  Frekuensi Persen-

  Frekuensi Persen-

  Interval Skor Posttest

  Skor Pretest Kelas

  Kelas Interval

  SDN Salatiga 06 No

Tabel 4.12 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3

  Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus

  Sturges (Sugiono, 2013: 35) yaitu:

  100−60

  −

  = 5,3 dibulatkan menjadi 5 Interval kelas pada skor posttest diperoleh dari

  6

  76−44

  Interval kelas pada skor pretest diperoleh dari −

  = 1 + 3,3 log 28 = 1 + 3,3 × 1,4 = 1 + 4,7 = 5,7 atau dibulatkan menjadi 6.

  K = 1 + 3,3 log n K : jumlah kelas n : adalah banyaknya siswa Maka dapat diperoleh, K = 1 + 3,3 log n

  6 Melalui tabel diatas dapat dikatakan bahwa skor pretest dari 28 siswa SDN Salatiga 06 yang memperoleh skor antara 44 sampai 48 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 49 sampai 53 terdapat 3 siswa dengan persentase 11%, antara 54 sampai 58 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 59 sampai 63 terdapat 5 siswa dengan persentase 18%, antara 64 sampai 68 terdapat 9 siswa dengan persentase 32%, antara 69 sampai 73 terdapat 2 siswa dengan persentase 7% dan lebih dari sama dengan 74 terdapat 1 siswa dengan persentase 4%.

  Sedangkan diketahui skor posttest dari 28 siswa diperoleh skor antara 60 sampai 66 terdapat 1 siswa dengan persentase 4%, antara 67 sampai 73 terdapat 1 siswa dengan persentase 4%, antara 74 sampai 80 terdapat 3 siswa dengan persentase 11%, antara 81 sampai 87 terdapat 5 siswa dengan persentase 18%, antara 88 sampai 94 terdapat 7 siswa dengan persentase 25% dan lebih dari sama dengan 95 terdapat 11 siswa dengan persentase 38%.

d) Hasil Uji T

  Untuk mengetahui dampak perlakuan terhadap hasil belajar dilakukan uji T berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut tabel hasil uji T skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.13 Hasil Uji T Skor Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Uji Coba Terbatas.

  

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

  95% Confidence Interval of the Difference Sig. (2- Mean Std. Error

  F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper Hasil_Bel Equal variances .089 .767 -3.161 54 .003 -9.143 2.893 -14.942 -3.344 ajar assumed

  Equal variances

  • 3.161 53.587 .003 -9.143 2.893 -14.943 -3.343 not assumed

  Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai T tabel 3,161 dengan nilai α 0,003 Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih tinggi daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari Pemerintah.

e) Hipotesis

  Berdasarkan hasil dari uji T maka hipotesis penelitian ini

  H 1 diterima yang artinya kompetensi hasil belajar menggunakan

  Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih tinggi dari Pemerintah. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, sehingga H 1 diterima dan model dikatakan berhasil.

f) Respon Siswa

  Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi lembar respon siswa dan semua siswa mengisi “Ya” yang menandakan siswa antusias mengikuti pembelajaran dan memberikan respon positif terhadap Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

Tabel 4.14 Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

  Jawaban No Butir Pertanyaan Ya Tidak

  1. Apa pendapatmu tentang cara Menyenangkan Tidak belajar yang baru saja Menyenangkan √ berlangsung?

  2. Apakah kamu tertarik dengan Tertarik Tidak Tertarik pembelajaran yang gurumu √ sampaikan hari ini? Mengapa?

  3. Dengen pembelajaran yang Lebih mudah Sulit melibatkan situasi memahami memahami disekitarmu, apakah kamu √ lebih mudah memahami materi pelajaran? Mengapa?

  4. Bagaimana pendapatmu Menarik Tidak menarik tentang buku siswa yang kamu √ gunakan dalam belajar hari ini?

  5. Apakah kamu setuju jika buku Setuju Tidak setuju siswa ini digunakan dalam √ pembelajaran sehari-hari?

4.2 Pembahasan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar, mengetahui seberapa tinggi tingkat validitas produk model pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa, dan apakah kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu rancangan pemerintah.

  Dalam mengembangkan langkah Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa langkah pertama yang dilakukan adalah memilih tema. Pada tahap memilih tema dilakukan pengembangan sub-sub tema. Pada tahap pengembangan sub-sub tema dihasilkan jaringan tema. Pada penelitian ini peneliti memilih sub-sub tema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan untuk melakukan penelitian di kelas 3 Tema 1 Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 4 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. Pemilihan sub tema disesuaikan dengan perkembangan peserta didik di kelas 3, sehingga materi yang disajikan harus bersifat kongkret agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna.

  Langkah kedua melakukan analisis instruksional sehingga dihasilkan tabel analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tabel keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan indikator. Langkah ketiga menyusun strategi instruksional menghasilkan silabus, RPP dan penggalan buku siswa, pada langkah penyusunan RPP terdapat tahap untuk menemukan sendiri. Selain itu dengan mengembangkan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa menjadikan guru lebih leluasa dalam merancang pembelajarannya sendiri tanpa memikirkan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

  Tujuan pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yaitu mengetahui seberapa tinggi validasi produk model oleh ahli. Diperoleh validasi model oleh ahli desain sebesar 82,5% dengan kategori sanggat tinggi, validasi silabus pembelajaran oleh ahli desain sebesar 85% dengan kategori sangat tinggi, validasi RPP oleh ahli desain sebesar 82% dengan kategori sangat tinggi dan validasi materi oleh ahli materi sebesar 74% dengan kategori tinggi. Selain mengatahui seberapa tinggi validasi ahli juga untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu dari Pemerintah.

  Diperoleh hasil Uji T pada uji coba terbatas menunjukkan nilai T tabel 3,161 dengan nil ai α 0,003. Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadudari Pemerintah, dan dapat disimpulkan bahwakompetensi hasil belajar siswa lebih tinggi sehingga H

  1 diterima. Selain itu Model Desain Pembelajaran Tematik

  Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa layak digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

  Pada penelitian terdahulu juga banyak yang mengembangkan model saja tanpa memperhatikan kebutuhan belajar siswa. Sehingga hasil penelitian ini menjadi kebaruan dari penelitian terdahulu.

  Berdasarkan penelitian Isniatun Munawaroh (2014) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SD Kelas Rendah”. Hasil validasi menunjukanmodel cukup valid dengan tingkat presentase 95%, dilihat dari kenaikan skor nilai pre-test terhadap skor nilai post-test. Hasil tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran tematik telah valid dan layak digunakan dalam pembelajaran.

  Berdasarkan penelitian Fatchurrohman (2015) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif Eksternal dan Internal di Madrasah Ibtidaiyah. Hasil menunjukan guru nyaman dan cocok terhadap model yang dikembangkan dan hasil evaluasi yang baik. Sehingga hasil tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran tematik layak digunakan dalam pembelajaran.Penelitian Sa’dun Akbar, I Wayan Sutama, Pujianto (2010) dengan judu l “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar”. Hasil pengembangan model pembelajaran tematiktema “Keluarga” yang diujicobakan dalam skalaluas ini adalah valid/layak digunakan dengan revisikecil. Validitas dan kelayakan tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis gabungan dengan pencapaiannilai 80,03% dari skor maksimal yang diharapkan dan penelitian Sukini (2012) dengan judul “Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Kelas Rendah Dan Pelaksanaannya”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemberian pelatihan pembelajaran tematik pada para guru SD yang mengajar di kelas rendah.

  Hal ini penting dilakukan agar guru benar-benar paham akan seluk-beluk pembelajaran tematik, dapat menerapkan pembelajaran tematik itu dalam menyumbang pengetahuan dalam segi pengembangangan model desain pembelajaran juga memberikan pengetahuan dalam melihat perbedaan kompetensi hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasi Kebutuhan Belajar Siswa dengan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari Permendikbud.

  Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu juga mendukung penelitian ini terbukti bahwa dari kedua model pembelajaran tematik terpadu yang dikembangkan semuanya menunjukan cocok dan layak digunakan dalam pembelajaran di kelas rendah maupun dikelas tinggi, sehingga dapat dikatakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa memang tepat diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

  Dari pencapaian tujuan yang diinginkan, dalam proses pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan peneliti harus menyiapkan segala sesuatunya dengan matang agar mendapat hasil yang maksimal. Hasil dari revisi uji coba terbatas keseluruhan dinyatakan sangat baik dengan masukan dari pengamat bahwa perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan belajar penguasaan kelas. Setelah diperbaiki diperoleh hasil model final. Pada dasarnya Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa ini baik karena memenuhi kriteria model desain pembelajaran yang baik, dan mendapat respon positif dari ahli, guru maupun siswa. Sehingga sudah dapat digunakan oleh guru sebagai pedoman untuk mengembangkan model desain pembelajaran tematik yang lain. Namun bila hendak diperbanyak sebaiknya dilakukan uji coba luas dan uji keefektifan model. langkah-langkah Kemendikbud dalam mengembangkan desain pembelajaran dan perpijak pada teori belajar piaget yang menegaskan bahwa peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar dari sisi perkembangan kognitif berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut peserta didik mudah mempelajari sesuatu melalui kegiatan dan pengalaman yang nyata dan konkret.

  Model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa juga memiliki tujuan yang jelas dan dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran. Pengembangan model desain pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang terkait dalam mengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa. Buku siswa produk model dapat digunakan siswa dalam belajar di sekolah maupun di rumah, silabus dan RPP yangdapat digunakan guru sebagai salah satu pedoman dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan informasi guru dalam ketrampilan mengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang lain.

  Berdasarkan pemaparan model desain pembelajaran yang baik dapat disimpulkan bahwa model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa memenuhi kriteria dan layak digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

Dokumen yang terkait

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Character Building Apple Kids Preschool Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Penbelajaran - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa Sekolah Dasar

0 0 70

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DENGAN JARIMATIKA PADA MATERI PERKALIAN SISWA KELAS II DI SD GUGUS MUWARDI KECAMATAN TINGKIR KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - Institutional Rep

1 1 18

6 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Hakikat Pembelajaran Tematik Terpadu 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

0 0 68

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

0 0 18