1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Mata Pelajaran IPS Kelas

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

  Sekolah adalah tempat di mana peserta didik didewasakan pengetahuannya dari yang tidak tahu menjadi tahu. Salah satunya yang berperan aktif di lingkungan sekolah adalah Guru. Guru merupakan pendidik tanpa tanda jasa yang bertanggung jawab atas akademik peserta didik dalam lingkungan sekolah. Guru mempunyai tanggung jawab sepenuhnya terhadap peserta didik selama berada di lingkungan sekolah. Karakteristik guru menjadi salah satu ciri khas guru ketika mengajar di kelas. Guru dengan pembawaan yang santai menjadi primadona peserta didik akan tetapi kelemahannya adalah disepelekan peserta didik karena pembawaannya yang santai dalam mengajar, terdapat juga guru dengan pembawaan yang tegas atau galak (killer) guru yang seperti ini banyak tidak disukai peserta didik namun hal ini dapat membuat peserta didik menjadi disiplin dan serius dalam belajar.

  Keberbagian macam pembawaan guru yang berbeda- beda ketika mengajar tersebut, guru mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk mencerdaskan peserta didik agar menjadi pribadi yang berguna bagi masa depannya kelak. Berbagai hal disiapkan guru sebelum mengajar seperti Silabus, Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran, Strategi, Medode berserta Modelnya agar pembelajaran terlaksana dengan lancar dan peserta didik dapat mengerti makna dari kegiatan pembelajaran yang disampaikan guru serta hasil dari pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

  Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah motivsi belajar. Motivasi belajar merupakan kemauan yang membangkitkan aktivitas akademik untuk memicu semangat belajar pada diri peserta didik. Definisi tersebut didukung oleh pendapat (Sani, 2013:49) yang mengartikan motivasi belajar sebagai suatu hal yang dapat mendorong dan memberi motivasi peserta didik atau individu dalam belajar. Begitu pula sejalan dengan Ismanto Bambang dan Setyowati Ana (2015:2) mengajatakan salah satu hal yang berpengaruh terhadap belajar peserta didik yaitu motivasi didalam diri peserta didik tersebut.

  Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diambil sebagai simpulan bahwa motivasi belajar adalah segala sesuatu yang berupaya untuk mendorong dan meningkatkan aktivitas akademik atau memotivasi untuk memicu semangat dari belajar peserta didik. Motivasi belajar membuat perubahan atau peningkatan terhadap perilaku belajar ke arah yang lebih baik dari yang sebelumnya. Tanpa adanya motivasi dalam kegiatan belajar peserta didik maka peserta didik tidak akan mempunyai semangat belajar yang tinggi karena motivasi belajar sendiri sangat berperan penting bagi kemauan peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Motivasi belajar mempunyai dampak bagi peningkatan hasil belajar, motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi ketercapaian hasil belajar yang tinggi dan sebaliknya motivasi belajar yang rendah mengakibatkan hasil belajar menjadi turun.

  Menurut Agus (2013: 16) mengartikan bahwa hasil belajar merupakan ketrampilan yang berupa sikap, apresiasi, pola perbuatan yang mewujudkan nilai.

  Selain itu hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil dari upaya peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran. Didukung dari pendapat Sani (2010: 155) menyatakan bahwa hasil belajar terlihat sebagai perubahan terhadap pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa yang dapat diukur dan diamati. Perubahan yang terjadi tersebut dapat diartikan sebagai adanya peningkatan atau perkembangan yang lebih baik, misalnya dari yang belum dapat membedakan baik buruk menjadi dapat membedakan, dari yang tidak tahu ketrampilan menggambar menjadi bisa menggambar.

  Definisi-definisi tersebut dapat diartikan sebagai pola perbuatan atau upaya peserta didik ketika mengalami proses pembelajaran sehingga diketahui perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan tingkah laku pada diri siswa tersebut. Perubahan tersebut berkaitan erat dengan adanya motivasi, karena jika motivasi dalam belajarnya kurang maka perubahan akan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan juga tidak akan meningkat. Maka dari itulah untuk mendukung agar ketercapaian dari motivasi belajar dan hasil belajar diperlukananya beberapa faktor pendukung seperti :

  a) Guru yang memfasilitasi, fasilitas guru dengan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik akan lebih menarik perhatian peserta didik dalam belajar dikarenakan adanya komunikasi terarah antara guru dan peserta didik, selain itu sumber belajar yang melengkapi akan mempermudah peserta didik dalam belajar. b) Tempat belajar yang nyaman jauh dari kebisingan akan membuat konsentrasi belajar perserta didik meningkat, dan c) keluarga yang mendukung, dukungan keluarga untuk perserta didik sangat berpengaruh bagi semangat belajar peserta didik, misalnya orangtua menanamkan pikiran untuk menjadi orang yang pantang menyerah, jangan takut dengan kegagalan maka dari prinsip yang ditanamkan orang tua tersebut akan membuat peserta didik percaya diri dan pantang menyerah dalam segala hal.

  IPS merupakan mata pelajaran yang terdapat di semua jenjang pendidikan dari tingkat pendidikan Sekolah Dasar sampai tingkat SMA. IPS lebih menekankan peserta didik dapat belajar mengenai kehidupan sosial yaitu terkait dengan lingkungan yang ada di sekelilingnya misalnya interaksi antara individu dengan individu lain, letak geografis tempat tinggal, sejarah kota tempat tinggal, dan lain- lain. Mata pelajaran IPS bagi sebagian orang dianggap mudah karena tidak banyak memakai rumus seperti matapelajaran IPA, namun jauh berbeda dari yang digambarkan oleh beberapa orang mengenai mata pelajaran IPS. Matapelajaran IPS akan sulit dipahami jika peserta didik dan guru tidak dapat berinteraksi dengan baik, dikarenakan dalam mata pelajaran IPS sendiri harus banyak mengingat dan memahami dari yang dipelajari, maka dari itu guru harus menyiapkan beberapa model dalam belajar agar peserta didik mudah memahami dan mengingat dari pelajaran yang disamapaikan.

  Studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Kristen 04 Salatiga kelas VIII mata

  pelajaran IPS, menemukan beberapa masalah yang terlihat pada waktu peneliti melakukan observasi sebagian besar peserta didik ketika belajar mandiri masih berjalan kesana kemari mengangu temannya, saut-sautan suara membicarakan topik yang keluar dari materi belajar, ketika duduk kepala diletakkan dimeja, dan tidak melaksanakan perintah dari guru. Hal tersebut terjadi dimunginkan karena kurang tepatnya model belajar yang diterapkan oleh guru dan kemandirian belajar siswa masih rendah.

  Selain observasi kegiatan pembelajaran peserta didik dikelas, peneliti juga melakukan wawancara terhadap peserta didik kelas VIII SMP Kristen 4 Salatiga yang meyatakan: pembelajarannya membosankan, tidak ada variasi ketika mengajar dan guru menggunakan metode konvensional. Sedangkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS menyatakan bahwa: peserta didik sedikit susah untuk diajak komunikasi ketika belajar, peserta didik masih pasif dalam belajar, terjapat juga peserta didik yang tidur dikelas, peserta didik tidak meyukai ketika diberikan tugas individu, dan berbicara dengan temannya yang berada disekelilingnya.

  Ketika wawancara, guru juga menyertakan hasil belajar terahir peserta didik kelas VIII. diketahui hasil belajar mata pelajaran IPS masih rendah. Namun untuk nilai pekerjaan rumah (PR) sudah diatas KKM yaitu 70 tetapi nilai ulangan harian masih dibawah KKM, Kriteria ketuntasan minimum atau KKM merupakan patokan kebehasilan minimum yang ditentukan oleh guru berdasarkan kemampuan peserta didik dalam menerima materi, tingkat kesulitan dari mata pelajaran tersebut, dan sarana prasarana yang ada di tersebut. Maka dari itu ketuntasan KKM mata pelajaran

  IPS dari peserta didik kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga perlu ditingkatkan supaya dapat tercapaianya hasil yang memuaskan. adapun rincian data ulangan IPS sebagai berikut :

  Tabel 1.1 Nilai Ulangan IPS Siswa Kelas VIII semester 1

  Tahun Pelajaran 2017/2018

  

Nilai Frekuensi Presentase Keterangan

  9 43% Tuntas ≥ 70 < 70 12 57% Tidak tuntas

  Jumlah 21 100

  Rata-rata

  6.2 kelas

  Sumber: data sekunder, ulangan harian Tabel tersebut memaparkan ketidak berhasilan hasil belajar peserta didik, ketidak berhasilan tersebut harus segera diatasi karena hal itu merupakan masalah yang penting. Karena IPS sendiri merupakan mata pelajaran yang cangkupannya materinya banyak sehingga guru perlu segera mungkin mengatasinya. Salah satunya adalah membuat pembelajaran yang menyenangkan dan tidak monoton dengan merapkan model belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan model yang cocok untuk diterapkan di kelas ini, karena model ini dilakukan sesuai karakteristik belajar peserta didik. Model belajar Numbered Heads Together (NHT) menurut Agus Suprijono (2009 : 92), adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dalam bentuk kelompok yang diawali dengan Numbering. Sedangkan Huda Miftahul (2011:29), mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai kegiatan pembelajaran dengan cara pengelompokan dan didasarkan pada prinsip informasi yang berubah secara sosial didalam kelompok -kelompok pembelajar didalamnya supaya setiap pembelajar mempunyai tanggung jawab atas pembelajarannya sendiri sehingga mendorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota dalam kelompoknya. Melalui pembelajaraan dengan menggunakan model NHT ini mengarahkan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga pembelajaran tidak berpusat pada guru melainkan berpusat pada peserta didik.

  Berdasarkan permasalahan yang sudah teruraikan di latar belakang. Penulis akan melakukan penelitian dengan judul “PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP KRISTEN 04 SALATIGA”.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diambil identifikasi masalah yang dihadapi peserta didik kelas VIII SMP Kristen 04 Salatiga s ebagai berikut :

1. Model belajar yang digunakan guru belum sesuai dengan karakteristik peserta didik.

2. Peserta didik kurang menyukai belajar secara mandiri sehingga perlu dibentuknya kelompok belajar.

  1.3 Rumusan Masalah 1.

  Apakah model belajar Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan Motivasi Belajar kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP Kristen 04 Salatiga? 2. Apakah model belajar Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan Hasil Belajar kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMP

  Kristen 04 Salatiga?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :

  1. Meningkatkan Motivasi Belajar peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran

  IPS menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di SMP Kristen 04 Salatiga.

  2. Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik kelas VIII pada mata pelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) di SMP Kristen 04 Salatiga.

  1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

  Sani (2013: 131) mengatakan aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran peserta didik agar saling membantu, mencari dan mengolah informasi, mengaplikasikan pengetahuan dan ketrampilan. Dikatakan juga oleh Sani (2013: 134) pembelajaran kooperatif tipe Team Game Turnamen (TGT) mempunyai pengaruh utuk memotivasi peserta didik dalam kelompok agar tercapainya hasil belajar yang di inginkan. Numbered Heads Together (NHT) juga mempunyai pengaruh yang hampir sama dengan tipe TGT yaitu untuk meningkatkan hasil dari motivasi dan belajar.

1.5.2 Manfaat Praktis a.

  Bagi Peserta Didik Dengan adanya penelitian ini, peserta didik dapat menerima pembaruan terhadap cara belajar peserta didik sehingga memberikan semangat belajar yang berupaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan menciptakan hasil belajar yang dinginkan.

  b.

  Bagi guru Diharapkan melalui penelitian ini, guru dapat memadukan model pembelajaran yang digunakan dengan model belajar yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik supaya pembelajaran mencapai tujuan belajar yang optimal dan memotivasi meningkatkan hasil. c.

  Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk proses perbaikan pembelajaran bagi peserta didik maupun guru, sehingga mutu pendidikan di SMP Kristen 04 Salatiga dapat meningkat.

  d.

  Peneliti Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dan dapat meneliti dan mengembangkan dengan model atau metode atau strategi yang lain beserta varibel yang berbeda.

1.6 Keterbatasan Masalah

  Melalui penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan antara: waktu, tenaga, dan biaya. Maka dalam penelitan ini peneliti hanya berfokus pada:

  1. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah penggunaan model belajar kooperatif tipe

  Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS.

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di SMP Kristen 04 Salatiga.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa pada Muatan Matematika Kelas 4 SD Negeri Beji 02 Ungaran Timur Tahun Pembelajaran 2

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Papan Pecahan untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Muatan Pelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SD N Kopek Kecamatan Godong

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Cukil 01 Kabupaten Semarang Semester II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Metode Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kelas V SD Negeri 1 Ngadirejo Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “Think Pair Share” untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas XI Pemasaran SMK Kristen BM Salatiga

0 1 28

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 0 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 47

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GETASAN SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20172018

0 5 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Getasan Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018

0 1 46