Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Perencanaan

  Tahap satu perencanaan tindakan, langkah awal yang dilakukan adalah menyimak tujuan pembelajaran. Setelah siswa menyimak tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh guru, kemudian mengidentifikasi masalah terkait materi IPS. Hasil analisis menunjukkan bahwa, siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015, memiliki permasalahan dalam pembelajaran, yang terkait dengan minat belajar IPS siswa. Materi yang dipergunakan untuk pemecahan masalah pembelajaran IPS, ditentukan dengan kesepakatan bersama guru kelas 5, yakni menggunakan materi IPS kelas 5 semester 2 dengan KD. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pembelajaran disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) beserta perangkat pembelajaran yang berupa materi pembelajaran buku paket IPS Bse kelas 5, sumber belajar lainnya LKS IPS kelas 5 , kertas HVS, spidol, alat tulis, alat peraga yang berupa gambar-gambar pahlawan yang berperan penting dalam proklamasi kemerdekaan dan lembar evaluasi, disajikan melalui (lampiran 4). Di samping itu, mengembangkan lembar pengamatan untuk melakukan pengamatan terhadap tindakan pendekatan PBL yang dilakukan guru, dan lembar observasi untuk respon siswa dalam pembelajaran. Lembar angket siswa digunakan untuk mengukur keberhasilan penelitian terdiri dari 20 kegiatan siswa.

  Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Siklus 1 Pertemuan 1

  Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 08 April 2015 dengan KD. 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Guru kelas 5 melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan RPP yang sudah disediakan dan dipelajari. Pembelajaran harus dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran PBL yang telah dirancang dalam RPP. Pada saat pembelajaran siklus 1 pertemuan 1 berlangsung, dilakukan pengamatan oleh satu orang observer. Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Lembar observasi tersebut, meliputi butir pernyataanuntuk mengamati tindakan guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas, dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang berlangsung.

  Kegiatan awal pembelajaran guru mengucapkan salam, mengkondisikan siswa agar siap menerima pembelajaran, melakukan presensi siswa yang dan melakukan apersepsi yang sesuai dengan materi proklamasi kemerdekaan yaitu dengan mengajak siswa bernyanyi lagu maju tak gentar, kemudian guru menanyakan arti makna dari lagu tersebut. Berdasarkan jawaban yang diutarakan siswa, guru menegaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu proklamasi kemerdekaan.

  Kegiatan inti diawali dengan siswa menyimak penjelasan dari guru tentang periswtiwa-peristiwa penting dalam proklamasi kemerdekaan. Dari penjelasan guru siswa mengeluarkan pendapatnya tentang proklamasi kemerdekaan. Siswa membentuk kelompok untuk diskusi tentang proklamasi kemerdekaan, pembentukan kelompok kelas menjadi 8 yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa. Guru melakukan pembelajaran dalam kelasdengan menggunakan pendekatan problem based learning untuk meningkatkan minat belajar siswa dan mempermudah siswa memahami materi IPS tentang proklamasi kemerdekaan. Setelah siswa menyimak penjelasan dari guru tentang proklamasi kemerdekaan yang meliputi peristiwa detik-detik proklamasi, nama tokoh-tokoh yang berperan penting dalam proklamasi, dari penjelasan guru siswa mendapatkan masalah tentang apa saja yang terjadi pada peristiwa detik-detik proklamasi yang akan dibahas dalam diskusi kelompok. Guru menempelkan gambar pahlawan pada papan tulis siswa maju untuk menunjukkan nama dan daerah asal pahlawan proses ini diharapkan agar siswa lebih mudah mengenal nama pahlawan dan daerah asalnya. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan pertama dilakukan pengamatan oleh observer, dengan cara mengisi lembar pengamatan tindakan pendekatan problem based learning untuk guru serta respon siswa dalam pembelajaran (lampiran 10 dan 11). Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dapat diketahui apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dan akan diperbaiki lagi pada pertemuan kedua.

  Pertemuan 2

  Pelaksanaan pembelajaran siklus 1, pada pertemuan ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis 09 April 2015, dengan KD.2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan selama 2x35 menit. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini, dimulai dengan memberikan motivasi dan apersepsi melalui tanya jawab tentang materi proklamasi kemerdekaan yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan memberi evaluasi kepada siswa untuk mengukur pengetahuan siswa dari materi pertemuan 1 sampai pertemuan 2. Pada saat evaluasi, juga dilakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS.

  Kegiatan inti pembelajaran berlangsung sama seperti kegiatan inti pada pertemuan 1. Siswa dibentuk menjadi 8 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Dalam kelompok siswa melakukan diskusi bersama kelompok untuk memecahkan masalah yang telah didapatkan mengenai proklamasi kemerdekaan,mencari infromasi dari berbagai sumber, kemudian dibuat laporan yang akan dipresentasikan di depan kelas. Kelompok maju satu-satu untuk mempresentasikan hasil laporan, kemudian kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil laporan kelompok yang sedang mempresentasikan sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif. Pengamatan dilakukan oleh 1 orang observer, untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Dari hasil observasi menunjukkan bahwa, ada peningkatan dalam kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan 2 yang sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar siswa sudah aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan PBL, hal ini nampak pada saat guru memberi pertanyaan, sebagian besar siswa sudah berani mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, walaupun masih ada beberapa siswa yang malu dan takut dalam menjawab, guru memberikan pengertian kepada siswa bahwa tak ada jawaban yang salah, tapi yang ada hanya jawaban yang kurang tepat, ini bertujuan untuk mendorong siswa agar termotivasi dalam menjawab, tidak malu dan takut dalam mengeluarkan pendapatnya. Nampak pula interaksi antar siswa dalam diskusi kelompok siswa bersama-sama mencari informasi dari berbagai sumber dan mengeluarkan pendapat masing-masing anggota kelompok.

  Saat guru menyampaikan hal tentang proklamasi kemerdekaan, nampak siswa menyimak pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan serius. Dalam diskusi kelompok, nampak siswa memberikan pendapatnya, pertanyaan, dan tanggapan. Tetapi masih ada siswa yang belum aktif dalam berkelompok siswa tersebut cenderung diam tanpa mengeluarkan pendapatnya. Untuk itu, guru mendorong kepada setiap anggota kelompok untuk berani mengeluarkan pendapatnya dan menjawab pertanyaan. Kegiatan pembelajaran pertemuan ke 2 ini dari keseluruhan aspek siswa, sudah melaksanakannya dengan lebih baik dibandingkan dengan pertemuan 1. Kekurangan guru yang nampak adalah dalam pengaturan waktu. Kelebihan guru pada saat mengajar, adalah guru sudah lebih optimal dalam membimbing siswa pada saat diskusi kelompok dan selama pengamatan, dari awal kegiatan hingga akhir guru lebih melibatkan siswa dalam pembelajaran, persiapan guru sebelum mengajar telah optimal, sudah adanya ketegasan guru saat menegur siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, pada saat membuat kesimpulan telah melibatkan siswa, dan kegiatan pembelajaran sudah terprogram dengan baik. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PBL ini akan dilanjutkan ke Siklus 2 dengan 2 pertemuan sebagai pemantapan keberhasilan Siklus 1.

  Refleksi

  Setelah kegiatan pembelajaran siklus 1 terlaksana, maka dilakukan refleksi pembelajaran, dengan menganalisis hasil pengamatan dari lembar observasi, dan catatan yang dilakukan oleh observer. Hasil observasi terhadap respon siswa, secara rinci disajikan melalui tabel 4.1.

  

Tabel 4.1

  Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1 Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  1 Kegiatan Awal

  3

  2

  4

  1 Kegiatan Inti

  7

  4

  10

  1

  2 Pendekatan PBL

3 Kegiatan Akhir

  1

  1

  2 Jumlah

  11

  7

  16

  2 Sumber : Data Primer Hasil dari pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pendekatan PBL yang dilakukan siswa pada siklus 1, meliputi pengamatan terhadap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, pelaksanaan kegiatan menyimak apersepsi, dan menyimak tujuan pembelajaran, sudah dilaksanakan dengan baik, namun pada kegiatan awal pertemuan pertama guru kurang menyiapkan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, misalnya mengajak siswa menyiapkan alat tulis karena guru lupa memberi pengarahan pada siswa, sebelum kegiatan inti dimulai. Hasil pengamatan, menunjukkan 3 kegiatan awal dapat terlaksana dan 1 kegiatan awal tidak terlaksana oleh guru.

  Dalam kegiatan inti ada 11 kegiatanyang menjadi fokus dalam pengamatan. menyimak tujuan pembelajaran dari guru tentang proklamasi kemerdekaan, siswa dengan bimbingan guru mengidentifikasi masalah terkait materi yang telah dipelajari, kemudian membentuk 8 kelompok masing-masing kelompok terdiri 4 siswa, mengumpulkan informasi proklamasi kemerdekaan dan melaksanakan diskusi pemecahan masalah proklamasi kemerdekaan. Dalam kegiatan inti ini, ada 4 kegiatan yang tidak dilakukan oleh siswa. Ini merupakan kekurangan- kekurangan pada pertemuan pertama siklus 1, pada aspek mengeluarkan pendapat, memberikan tanggapan pada kelompok lain, membantu teman yang kesulitan, menjawab pertanyaan dengan benar, masih belum dilakukan siswa dengan baik. Disamping itu, catatan observer yang merupakan kelebihan yang muncul dalam pelaksanaan tindakan adalah perhatian siswa dalam proses belajar sudah terjadi peningkatan, keberanian siswa dalam mengeluarkan gagasan sudah cukup baik. Distribusi aktivitas tindakan pendekatan PBL oleh siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang, diperjelas dengan diagram garis sebagai berikut :

  12

  10 n pertemuan 1 ka

  8 a d pertemuan 2 in

6 T

  h la

  4 m Ju

  2 kegiatan awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Tindakan Pendekatan PBL

  

Gambar 4.1

  Diagram Garis Distribusi Aktivitas TindakanPendekatan PBL Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01Suruh Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

  Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1 Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan bahwa tindakan pendekatan PBL yang dilakukan siswa pada siklus 1 pertemuan 1 kegiatan awal terlaksana 3 kegiatan, pada kegiatan inti terlaksana 7 kegiatan, dan kegiatan akhir terlaksana 1 kegiatan, sedangkan pada pertemuan 2 pada kegiatan awal terlaksana 4 kegiatan yang belum terlaksana 1 kegiatan, pada kegiatan inti terlaksana 10 kegiatan ada 1 kegiatan yang belum terlaksana, dan kegiatan akhir sudah terlaksana 2 kegiatan. Semua jumlah kegiatan yang harus terlaksana ada 16 kegiatan.

  Aktivitas pembelajaran dengan pendekatan PBL pada mata pelajaran IPS yang dilakukan oleh guru, secara rinci disajikan melalui tabel 4.2 Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Guru berikut:

  

Tabel 4.2

  Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Guru Kelas 5 SDN Plumbon 01Suruh Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 1

  Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  1 Kegiatan Awal

  3

  2

  4

  1 Kegiatan Inti Pendekatan

  9

  2

  10

  1

  2 PBL

3 Kegiatan Akhir

  1

  1

  2 Jumlah

  13

  5

  16

  2 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.2. aktivitas tindakan pendekatan PBL yang dilakukan guru pada siklus 1, masih nampak ada beberapa kekurangan dalam pengelolaan pendekatan pembelajaran menggunakan PBL yakni, pada saat pembelajaran guru kurang optimal dalam menjelaskan tujuan pembelajaran, dalam mendampingi saat diskusi kelompok dan dalam membantu membuat kesimpulan. Kelebihan guru dalam pembelajaran, adalah telah melakukan seluruh aktivitas sesuai RPP yang telah dibuat, dan hanya 2 kegiatan saja yang pelaksanaannya kurang optimal pada kegiatan inti. Sedangkan dari catatan observer yang telah diamati adalah, bahwa guru memberikan belum memberikan motivasi siswa pada yang terkait pada materi, guru belum menggunakan contoh yang konkrit pada siswa sehingga pembelajaran belum berhasil secara efektif, dalam ketepatan waktu guru kurang tepat, dan dalam penggunaan alat peraga guru kurang efektif. Disajikan dalam bentuk gambar 4.2 diagram garis :

  12

  10 n

  8 ka a d in

6 T

  h pertemuan 1 la m

  4 pertemuan 2

  Ju

  2

  1

  2

  3

  4 Tindakan Pendekatan PBL

Gambar 4.2

  Diagram Garis Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan Problem Based

  

Learning Guru Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang Semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 Berdasarkan gambar diagram garis 4.2 dalam siklus 1 pertemuan 1 dan pertemuan 2 masih ada kegiatan yang tidak terlaksana. Pertemuan 1 masih ada 5 kegiatan yang belum terlaksana, namun sudah meningkat dipertemuan 2 hanya 2 kegiatan yang belum terlaksana. Kekurangan-kekurangan yang muncul dalam pertemuan 1 siklus 1 sudah diperbaiki pada pertemuan 2. Kemudian untuk kekurangan pada siklus 1 akan dilanjutkan siklus 2 sebagai perbaikan.

  Hasil Minat Belajar IPS Siklus 1

  Kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan

  

problem based learning (PBL) yang merupakan unjuk kerja siswa meliputi

  menyimak, mengidentifikasi masalah, membentuk kelompok, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, membuat laporan, mengkomunikasikan hasil karya dan melakukan evaluasi pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai selanjutnya siswa diberi lembar angket untuk mengukur besarnya minat belajar terhadap mata pelajaran IPS dari angket minat belajar IPS maka akan diperoleh skor minat belajar IPS yang dibagi menjadi 3 kriteria minat IPS tinggi, minat belajar IPS sedang, dan minat belajar IPS rendah. Secara rinci disajikan melalui tabel 4.3 berikut ini.

  

Tabel 4.3

  Distribusi Frekuensi Skor Minat Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1

  Interval Proses Pembelajaran Skor Kriteria Minat Siklus 1 belajar IPS

  Frekuensi % Tinggi

  24

  75 ≥ 16

  10 Sedang

  5

  16 15

  Rendah

  3

  9 ≤ 9

  Jumlah 32 100 Sumber: Data Primer

  Dari tabel 4.3 distribusi frekuensi skor minat belajar IPS diatas, terlihat bahwa distribusi skor minat belajar IPS yang diperoleh siswa kriteria sedang dan kriteria minat belajar IPS tinggi yaitu skor

  ≥16 ada 24 siswa atau 75% sedangkan skor minat belajar IPS sedang ada 5 siswa atau 16% dan untuk skor minat belajar

  IPS rendah ≤9 ada 3 siswa atau 9%.

  Mendasarkan minat belajar IPS dari tabel 4.3, maka distribusi minat belajar

  IPS akan ditunjukkan melalui gambar 4.3, Diagram garis minat belajar IPS berdasarkan ketuntasan skor minat belajar IPS siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 siklus 1 di bawah ini.

  Gambar 4.3 Diagram Garis Minat Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01Suruh

kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1

  20

  Siklus 1

   I P S

Jumlah Siswa

  8 9 10 11 12 Ju m lah B u tir P er n yat aan M in at B el aj ar

  7

  

6

  5

  4

  3

  2

  1

  18

  Dari gambar 4.3 nampak bahwa, siswa yang mendapatkan butir pernyataan minat belajar IPS dengan jumlah 6 ada 1 siswa, 7 ada 1 siswa, 8 ada 1 siswa, 10 ada 1 siswa, 12 ada 1 siswa, 13 ada 1 siswa, 15 ada 1 siswa, 16 ada 11 siswa, 17 ada 5 siswa, 18 ada 7 siswa, dan 19 ada 1 siswa yang masuk pada kriteria minat belajar IPS tinggi mencapai 75% (24 siswa) dari seluruh siswa (32) dengan skor minat ≥16 , ini mengalami peningkatan yang awalnya hanya 10 siswa dalam kriteria minat belajar IPS tinggi, untuk kriteria minat belajar IPS sedang mencapai 16% (5 siswa) dan kriteria minat belajar IPS rendah mencapai 9% (3 siswa) yang ditentukan sebesar kurang atau sama dengan

  16

  14

  12

  10

  8

  6

  4

  2

  Perencanaan dan pelaksanaan PTK dalam Siklus 2, mendasarkan pada hasil

  ≤9. Keadaan ini menunjukkan peningkatan minat belajar IPS yang signifikan. Kriteria minat belajar IPS yang ingin dicapai 100% dari seluruh siswa sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus 2.

4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Perencanaan

  perencanaan yang disiapkan sama persis yang dilakukan dalam siklus 1. Perbedaan yang muncul hanya terletak pada materi atau kompetensi dasar pembelajaran yang diberikan. Pada siklus 2 menggunakan KD. 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dengan demikian materi menyesuaikan Kompetensi Dasar yang akan dicapai

  Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Siklus 2 Pertemuan Pertama

  Pertemuan pertama siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu 15 April 2015, dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 16 April 2015 selama 4x35 menit. Dalam setiap pertemuan terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

  Kegiatan awal guru memulai pembelajaran dengan mengkondisikan kelas dan memberikan motivasi dengan mengajak siswa tanya jawab tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Kemudian guru memberi penjelasan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan langkah-langkah pembelajaran PBL dengan KD. 2.4 menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Pembelajaran dengan PBL dimulai dengan langkah-langkah yang sama persis dengan siklus 1 dengan lebih mengoptimalkan setiap aktivitas PBL.

  Kegiatan inti diawali siswa mendapatkan masalah tentang perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, didalam materi tersebut terdapat peristiwa-peristiwa perjuangan para pahlawan siswa mencari contoh dan mengidentifikasi peristiwa-peristiwa kemudian dibentuk 8 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri 4 siswa, guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran menggunakan problem based learning. Langkah selanjutnya guru membimbing siswa agar mencari masalah dan menyelesaikan sendiri serta mencari informasi dari berbagai sumber. Guru juga memberikan contoh terkait materi pada dunia nyata misalnya cara menghargai pahlawan dengan memperingati hari pahlawan pada 10 November. Siswa dapat mencari masalah dari berbagai sumber seperti majalah, koran, dan surat kabar lainnya. Pada saat pembelajaran siklus 2, baik dalam pertemuan ke 1 maupun pertemuan ke 2 berlangsung, dilakukan observasi. Hasil observasi menunjukkan bahwa seluruh kegiatan pembelajaran baik dari mulai kegiatan awal, kegiatan inti maupun kegiatan akhir, sudah dilaksanakan dengan baik, baik yang dilakukan oleh guru maupun respon siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS kelas 5 SDN Plumbon

  01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 siklus 2.

  Pertemuan Kedua

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada 16 April 2015. Pertemuan kedua pada siklus 2 terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini merupakan lanjutan dari pembelajaran pada pertemuan pertama.

  Kegiatan awal guru melakukan presensi. Kemudian guru melakukan appersepsi dengan memberikan pertanyaan umpan balik untuk mengetahui pengetahuan siswa. Siswa kemudian diberi masalah terkait materi dengan memberikan lembar kerja kelompok untuk bahan diskusi, mencari informasi dari berbagai sumber, selanjutnya membuat laporan untuk dipresentasikan di depan kelas, maju satu-satu untuk mempresentasikan hasil laporan, kemudian kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil laporan kelompok yang sedang mempresentasikan sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif. Setiap kelompok akan melakukan tanya jawab pada kelompok yang presentasi jika ada jawaban atau pendapat yang berbeda.

  Kegiatan akhir guru mengajukan pertanyaan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran. Membuat kesimpulan bersama siswa, siswa nampak sangat antusias dalam menjawab pertanyaan guru. Di akhir pembelajaran, observer membagikan angket minat belajar IPS (lampiran 5) agar diisi secara individu dan jujur untuk mendapat skor minat sebagai pengukur besarnya minat belajar IPS siswa.

  Dalam proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran dari awal hingga akhir pada pertemuan kedua dilakukan pengamatan oleh observer dengan cara mengisi lembar observasi tindakan guru serta respon siswa dalam pembelajaran (lampiran 10 dan 11). Dari hasil pengamatan dapat dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran pertemuan kedua. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan problem based learning.

  Refleksi

  Setelah selesai kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 dan 2 siklus 2, maka dilakukan refleksi. Hasil observasi terhadap minat siswa IPS di dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPS, secara rinci disajikan melalui tabel 4.4 distribusi aktivitas tindakan pendekatan PBL siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 siklus 2 berikut:

  

Tabel 4.4

  Distribusi Minat Belajar IPS Pendekatan PBL Siswa Kelas 5 SDN Plumbon

  01Suruh kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 2

  Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  1 Kegiatan Awal

  5

  5 Kegiatan Inti

  11

  11

  2 Pendekatan PBL

3 Kegiatan Akhir

  2

  2 Jumlah

  18

  18 Sumber : Data Primer Mendasarkan kegiatan pembelajaran siklus 2, pembelajaran berlangsung sesuai dengan yang diharapan dan berjalan dengan baik. Pada kegiatan inti, guru sudah berhasil melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP, seluruh kegiatan belajar telah dilakukan oleh siswa, termasuk ketika guru memberikan pertanyaan, seluruh siswa sudah berani dan mau menjawab pertanyaan. Meski masih ada 3 siswa yang tidak berani mengeluarkan pendapatnya, bertanya di kelompok diskusi. Untuk mengatasi siswa tersebut guru harus lebih melakukan pendekatan pada siswa tersebut dengan memberi kesempatan kepada setiap diberikan. Kegiatan pembelajaran baik dalam pertemuan ke 1maupun ke 2, nampak siswa ada peningkatan lebih berani dalam melakukan tanya jawab seputar materi yang dipelajari, lebih semangat dalam melakukan kegiatan belajar

  IPS nampak dari keseriusan dan semangatnya dalam diskusi kelompok. Di akhir kegiatan pembelajaran diadakan evaluasi dengan menggunakan non tes yaitu siswa mengisi lembar angket yang telah diberi untuk mengetahui minat siswa dalam belajar IPS menggunakan pendekatan PBL. Hasil angket menunjukkan bahwa sebagian besar siswa suka dan terlibatdalam mengikuti pembelajaran PBL. Dari tabel 4.4 dapat disajikan juga dalam bentuk diagram garis :

  

Gambar 4.4

  Diagaram Garis Distribusi Minat Belajar IPS Pendekatan PBL Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran

  2014/2015 Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 2 Dari gambar 4.5 diagram garis tersebut, dalam siklus 2 semua kegiatan pembelajaran siswa sudah terlaksana semua pada kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir sehingga dari siklus 1 ke siklus 2 sudah mengalami peningkatan.

  Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL yang dilakukan oleh guru, ditunjukkan melalui tabel 4.5 distribusi aktivitas

  2

  4

  6

  8

  10

  12

  1

  2

  3

  4 Ju m la h T in d a ka n Tindakan Pendekatan PBL pertemuan 1 pertemuan 2 tindakan pendekatan PBL guru pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus 2 berikut:

  Tabel 4.5

  Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Guru Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

  Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 2

  Pertemuan 1 Pertemuan 2 No Aktivitas Tindakan Terlaksana Tidak Terlaksana Tidak

  1 Kegiatan Awal

  5

  5 Kegiatan Inti Pendekatan

  11

  11

  2 PBL

  3 Kegiatan Akhir

  2

  2 Jumlah

  18

  18 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.5 tindakan PBL yang dilakukan oleh guru dalam siklus 2 sudah terlaksana semua. Dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir guru sudah melakukan tindakan PBL dengan baik tanpa ada satu kegiatan yang terlewati. Tindakan PBL yang dilakukan guru dapat disajikan dalam diagram garis:

  12

  10 n

  8 ka a d in

6 T

  h pertemuan 1 la m

  4 pertemuan 2

  Ju

  2

  1

  2

  3

  4 Tindakan Pendekatan PBL

Gambar 4.5

  Diagram Garis Distribusi Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Guru Kelas 5 SDN Plumbon 01Suruh Semarang Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

  Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.5 diagram garis, nampak bahwa guru sudah melakukan semua tindakan PBL pada siklus 2 dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir sudah terlaksana semua. Respon siswa tehadap pembelajaran sudah sangat baik, terbukti siswa dan guru terjadi timbal balik dalam pembeleajaran, guru yang bertanya siswa menjawab maupun sebaliknya siswa bertanya seputar materi yang belum dipahami, pembelajaran berlangsung aktif, pembelajaran berpusat pada siswa.

  Hasil Minat Belajar IPS Siklus 2

  Kegiatan pembelajaran IPS yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan PBL yang merupakan unjuk kerja siswa meliputi menyimak, mengidentifikasi masalah, membentuk kelompok, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, membuat laporan, mengkomunikasikan hasil karya dan melakukan evaluasi pembelajaran. Hasil belajar secara rinci, disajikan melalui tabel 4.6 distribusi frekuensi minat belajar IPS siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 siklus 2 berikut ini.

  

Tabel 4.6

  Distribusi Frekuensi Minat Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 2

  Interval Proses Pembelajaran Skor Kriteria Minat Siklus 2

  Frekuensi % Tinggi 32 100

  ≥ 16 10-15 Sedang

  Jumlah 32 100 Sumber: Data Primer

  Dari tabel 4.6 diatas, terlihat bahwa distribusi skor minat belajar IPS mengalami peningkatan yang signifikan dari sebelumnya 75% menjadi 100% siswa yang memiliki kriteria minat belajar IPS tinggi. Peningkatan minat belajar ini karena dalam pembelajaran ada tindakan belajar yang berupa pendekatan PBL, dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, adanya tindakan pendekatan ini pembelajaran berpusat pada siswa atau siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran sehingga guru hanya sebagai fasilitator. Tabel 4.7 akan diperjelas melalui diagram garis sebagai berikut :

  20 t a

  18 in

16 M

  n

  14 a

  12 ta S a

  IP y

  10 r rn ja e

  8 la P

  6 Siklus 2 ir Be

  4 But h

  2 la m Ju

  1

  2

  3

  4

  5

  

6

  7

  8

  9

  10 Jumlah Siswa

Gambar 4.6

  Diagram Garis Frekuensi Minat Belajar IPS Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran

  2014/2015 Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.6 diagram garis tersebut menunjukkan butir peryataan minat belajar IPS pada siklus 2 mengalami peningkatan. Nampak dari seluruh jumlah siswa atau 32 siswa memiliki minat belajar IPS tinggi atau mencapai 100%. Pada siklus 2 ini tidak ada kriteria minat belajar IPS sedang maupun minat belajar IPS rendah semua siswa sudah memiliki minat belajar IPS tinggi, namun belum semua dalam garis butir penyataan minat belajar IPS maksimal. Siswa dalam angka butir pernyataan 16 ada 4 siswa, dalam angka 17 ada 4 siswa, dalam angka 18 ada 6 siswa, dalam angka 19 ada 8 siswa, dan dalam angka maksimal yaitu 20 ada 10 siswa.

  Setelah kegiatan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 untuk diperoleh hasil terjadi peningkatan terhadap minat belajar IPS siswa kelas 5 melalui pendekatan

  

problem based learning pada materi proklamasi kemerdekaan bagi siswa kelas 5

  SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

  

Tabel 4.7

  Perbandingan Minat Belajar IPS Berdasarkan Jumlah Pernyataan Minat Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Kriteria Minat Siklus 1 Siklus 2 Frekuensi % Frekuensi % Tinggi

  24

  75 32 100 Sedang

  5

  16 Rendah

  3

  9 Jumlah 32 100 32 100 Sumber : Data Primer

  Berdasarkan tabel 4.7 ditunjukkan bahwa pada siklus 1 dan siklus 2 menduduki kriteria minat tinggi pada siklus 1 yaitu 24 siswa atau 75% dan tercapai pada siklus 2 yaitu 32 siswa atau 100%. Disini terdapat kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 atau terdapat kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 25% dari 75% menjadi 100% di siklus 2.

  Sedangkan rentang minat belajar IPS yang semula di siklus 1 terdapat 24 siswa atau 75% menjadi 32 siswa atau 100% di siklus 2 dari sini berarti siswa secara langsung mengalami peningkatan minat belajar IPS, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa menduduki kriteria diatas atau minat belajar IPS tinggi dan dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa kelas 5 dalam proses pembelajaran. Berikut disajikan dalam diagram perbandingan siklus 1 dan siklus 2

  35

  30 a

  25 isw

  20 S h la

  15 Siklus 1 Jum

  10 Siklus 2

  5 Rendah Sedang Tinggi Kriteria Minat Belajar IPS

Gambar 4.7 Diagram Batang

  Perbandingan Minat Belajar IPS Berdasarkan Jumlah Pernyataan Minat Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun

  Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.7 diagram batang perbandingan minat belajar IPS siklus 1 siswa yang memiliki minat belajar IPS rendah ada 3 siswa atau 9% , siswa yang memiliki minat belajar IPS sedang ada 5 siswa atau 16%, dan siswa yang memiliki minat belajar IPS tinggi ada 24 siswa atau 75% dan siklus 2 siswa yang memili minat belajar IPS rendah 0% atau tidak ada siswa pada kriteria minat rendah, pada kriteria minat belajar IPS sedang di siklus 2 0% atau tidak ada siswa dalam kriteria minat belajar IPS sedang, pada kriteria minat belajar IPS tinggi ada 32 siswa atau 100%. Mengalami peningkatan sebesar 25% dari siklus 1 ke siklus 2 untuk kriteria minat belajar IPS tinggi. Hal ini menunjukkan penelitian telah berhasil meningkatkan minat belajar IPS sebesar 100%.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

  Hasil penelitian tindakan pembelajaran IPS melalui pendekatan PBL yang diberikan kepada siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015, menunjukkan adanya peningkatan minat belajar IPS menggunakan pendekatan pembelajaran PBL yang dilakukan oleh siswa, dari siklus 1 ke siklus 2, ditunjukkan melalui tabel 4.8 berikut ini.

  Tabel 4.8

  Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Siswa Kelas 5 SDN Plumbon

  01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2

  Aktivitas Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Siklus1 Siklus 2 Siklus1 Siklus2 Siklus1 Siklus 2 F % F % F % F % F % F %

  Aktivitas

  3

  60 5 100

  

7

  64 11 100 1 50 2 100

  Tindakan PBL yang dilakukan Aktivitas

  2

  40

  

4

36 1 50

  Tindakan PBL yang belum dilakukan Jumlah Aktivitas 5 100

  5 100 1 100 11 100 2 100 2 100

  

1

Sumber : Data Primer Keterangan F = Frekuensi

  Dari tabel 4.8 nampak bahwa, dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL yang diberikan, di siklus 1, masih ada kegiatan yang belum terlaksana tetapi ada peningkatan jumlah aktivitas yang dilakukan siswa dari siklus 1 ke siklus 2, baik dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Menunjukkan adanya perbandingan aktivitas tindakan pendekatan PBL siswa, nampak terlihat pada siklus 1 kegiatan awal masih ada 2 kegiatan yang belum terlaksana, kegiatan inti ada 4 kegiatan yang belum terlaksana, kegiatan akhir ada 1 kegiatan yang belum terlaksana, semua itu telah diperbaiki pada siklus 2 sehingga semua kegiatan di siklus 2 terlaksana dengan optimal. Siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan langkah-langkah pendekatan

  problem based learning yang dikemukakan (Pannen, 2001 ), yaitu: masalah berdasarkan pada data yang ada dan analisisnya, memilih cara untuk memecahkan masalah, merencanakan penerapan pemecahan masalah, melakukan ujicoba terhadap rencana yang ditetapkan, dan melakukan tindakan untuk memecahkan masalah.

  Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PBL, ditunjukkan melalui tabel 4.9 perbandingan aktivitas tindakan pendekatan PBL yang dilakukan guru dalam siklus 1 dan siklus 2 berikut ini.

  

Tabel 4.9

  Perbandingan Aktivitas Tindakan Pendekatan PBL Guru Kelas 5 SDN Plumbon

  01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 Siklus 1 dan Siklus 2

  Aktivitas Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Akhir Siklus1 Siklus 2 Siklus1 Siklus2 Siklus1 Siklu2 F % F % F % F % F % F %

  Aktivitas

  3

  60 5 100

  9

  82 1 100

  1 50 2 100

  Tindakan PBL

  1

  yang dilakukan AktivitasTindakan

  2

  40

  2

  18

  1

  50 PBL yang belum

  dilakukan Jumlah Aktivitas

  5

  10 5 100

  1

  10 1 100 2 100 2 100

  1

  1 Sumber : Data Primer Keterangan F = Frekuensi

  Dari tabel 4.9 nampak bahwa, dalam kegiatan awal, jumlah tindakan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan pendekatan PBL dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan jumlah aktivitas, yakni jumlah kegiatan yang dilakukan dalam siklus 1, hanya 3 dari 5 kegiatan, dan dalam siklus 2, jumlah kegiatan yang dilakukan sebanyak 5 kegiatan atau seluruh kegiatan awal sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini nampak, ketika guru memberikan apersepsi dan dicapai, dan adanya kesiapan mengkondisikan kelas, sebelum kegiatan inti dilakukan. Dalam kegiatan inti, jumlah tindakan pendekatan PBL yang dilakukan guru nampak ada peningkatan, yang semula hanya 9 kegiatan yang dilakukan pada siklus 1, meningkat menjadi 11 kegiatan atau seluruh kegiatan inti sudah dilakukan dengan baik dalam siklus 2, yang sama terjadi pula pada kegiatan akhir, yang pada siklus 1 dilakukan 1 kegiatan saja, dan dalam siklus 2 melakukan seluruh aktivitas atau 2 aktivitas tindakan PBL. Hal ini sejalan dengan langkah- langkah pendekatan problem based learning yang dikemukakan oleh Sudjana (dalam Sulaiman, 2003:18) yang meliputi: Merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, menarik kesimpulan dan bisa diakhiri dengan penerapan atau aplikasi.

4.2.1 Pembahasan Siklus 1

  Berdasarkan hasil penelitian kegiatan proses pembelajaran pada siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015, nampak mengalami peningkatan pada minat belajar IPS melalui pendekatan problem based learning. Fokus penelitian ini adalah meningkatkan minat belajar IPS melalui pendekatan PBL yang mendorong siswa lebih aktif mencari dan memecahkan masalahnya sendiri. Dengan demikian kegiatan pembelajaran menjadi menarik. Pada tindakan siklus 1 presentase siswa yang memiliki kriteria minat belajar IPS tinggi ada 24 siswa atau 75% namun belum memenuhi 100% atau dikatakan penelitian belum berhasil maka dilakukan tindakan pada siklus ke 2.

  Perolehan skor minat belajar IPS pada siklus 1 belum optimal, masih ada beberapa kekurangan pada penelitian tindakan siklus 1 antara lain pada penyampaian materi belum maksimal, guru tidak memberikan contoh yang konkrit pada dunia nyata dalam penyampaian materi ajar, dalam ketepatan waktu guru masih kurang tepat, dalam membimbing kerja kelompok masih kurang maksimal. Semua siswa hendaknya memiliki minat belajar IPS yang tinggi mengingat selama ini dalam pembelajaran IPS cenderung banyak menghafal dan cenderung menggunakan metode ceramah maka melalui pendekatan problem

  

based learning perbaikan pembelajaran agar pembelajaran lebih efektif dan

menarik.

4.2.2 Pembahasan Siklus 2

  Pada siklus 2 ini merupakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar IPS siswa, pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yang sangat baik, baik peran guru dalam membimbing jalannya proses pembelajaran, presentase pembelajaran maupun presentase minat belajar IPS siswa. Minat belajar IPS pada siklus 2 ini sudah dapat dikatakan minat belajar IPS maksimal dilihat dari kegiatan refleksi bahwa pada siklus sebelumnya guru belum maksimal dalam menyampaikan materi pada siklus 2 guru sudah memaksimalkan dalam penyampaian materi sehingga siswa lebih minat mengikuti pembelajaran, pada siklus 1 guru belum memberikan contoh yang konkrit dikehidupan sehari-hari atau di dunia nyata kini guru sudah memberikan contoh di dunia nyata sehingga siswa dengan mudah mengeluarkan pendapatnya tentang materi yang diketahuinya, dalam mengelola waktu guru sudah tepat pada siklus 2 dan guru juga membimbing kerja kelompok dengan maksimal sehingga kerja kelompok terkoordinir dengan baik. Dari sini berarti dapat dikatakan siswa memiliki minat belajar IPS tinggi.

  Selanjutnya pada siklus 2 merupakan perbaikan minat belajar IPS siswa dari siklus 1 yang belum mencapai harapan yang diinginkan yang akan difokuskan pada kekurangan pada siklus 1 selama pembelajaran. Siswa tampak mengalami peningkatan, memiliki minat belajar IPS yang baik. Pada penelitian siklus 1 siswa yang mempunyai minat belajar IPS tinggi hanya 24 siswa atau 75% dan pada siklus ke 2 terdapat adanya peningkatan siswa yang memiliki minat belajar IPS yang tinggi yaitu 32 siswa atau 100%. Berarti dapat dikatakan bahwa semua siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Semarang pada siklus 2 menduduki kriteria minat belajar yang tinggi dari hasil ini penelitian dapat dikatakan berhasil karena seluruh siswa berada pada kriteria minat belajar tinggi dengan ketuntasan 100%.

4.2.3 Pembahasan Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2

  Pada siklus 1 minat belajar IPS yang menduduki kriteria minat tinggi yaitu 24 siswa atau 75% dan pada siklus 2 siswa yang menduduki kriteria minat tinggi yaitu 32 siswa atau 100%. Seluruh siswa menduduki kriteria minat belajar tinggi dalam pembelajaran. Disini terdapat kenaikan dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu dari presentase 75% menjadi 100% ini mengalami 25% kenaikan. Rentang minat belajar IPS sedang dari siklus 1 yang semula 5 siswa atau 16% menjadi 0% atau tidak ada siswa pada kriteria minat sedang pada siklus 2, jadi mengalami peningkatan pada siklus 2.

  Pada kriteria minat belajar siswa rendah pada siklus 1 terdapat 3 siswa atau 9% dan pada siklus 2 tidak ada siswa yang menduduki kriteria minat rendah. Berarti disini siswa mengalami kenaikan minat belajar IPS dari siklus ke siklus 2. Dan dapat dikatakan siswa berada pada kriteria minat tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa penelitian yang dilakukan dapat menumbuhkan minat belajar pada proses pembelajaran sebab telah memenuhi kriteria keberhasilan belajar 100%.

  Hipotesis tindakan yangberbunyi peningkatan minat belajar IPS diduga dapat diupayakan melalui pendekatan problem based learning siswa kelas 5 di SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015. Dapat ditunjukkan bahwa terbukti pembelajaran yang menerapkan pendekatan pembelajaran problem based learning minat belajar IPS bagi siswa kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2014/2015 meningkat.

  Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

  Ratna Dwi Pratiwi

(2013) dengan judul Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

  Pecahan Melalui Model Problem Based Learning. Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 4 Kota Tegal

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Patemon 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Patemon 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun

0 1 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatkan Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Discovery pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Patemon 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Semester II Tahun

0 3 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Aplikasi Penyuluhan Pertanian Berbasis WebGIS Menggunakan Google Fusion dan Leaflet: Studi Kasus Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Salatiga

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisa Tingkat Kematangan Pengguna Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMBADA) Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM): Studi Kasus Badan Keuangan Daerah Kota Salatiga, Kantor Bagian Bar

0 0 22

Analisis Sistem Informasi Perusahaan Butik Dukomsel Bandung Menggunakan Cobit 5 Domain Deliver, Service and Support Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Sistem Informasi Perusahaan Butik Dukomsel Bandung Men

0 0 20

Audit Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Menggunakan COBIT 5 Domain Deliver, Service and Support (Studi Kasus : Badan keuangan Daerah Kota Salatiga) Artikel Ilmiah

0 6 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Sistem Informasi Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kota Salatiga Menggunakan Framework Ward and Peppard

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 3 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Pendekatan Problem Based Learning Siswa Kelas 5 SDN Plumbon 01 Suruh Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 10 9