Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) Dipadukan dengan Eksperimen pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas,

penelitian dilakukan pada proses pembelajaran sedang berlangsung di dalam

kelas. Menurut Uno dkk (2011: 41) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelasnya

memalui refleksi diri, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai guru,

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa

meningkat.

  Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan pada

peserta didik kelas 5 mata pelajaran IPA. Penelitian dilakukan untuk memberikan

pengalaman langsung kepada peserta didik dalam proses pembelajaran dan

mengningkatkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagai upaya

untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Berdasarkan alasan itulah dilakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS)

dipadukan dengan Eksperimen untuk SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan

agar hasil belajar peserta didik meningkat.

  Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD Negeri Tolokan

Kecamatan Getasan yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan

18 siswa perempuan. SD Negeri Tolokan beralamat di Dusun Kali Kembang,

Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, 50774. Penelitian ini

dilaksanakan melalui kerja sama dengan guru kelas dalam pemilihan materi dan

observasi tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Share

(TPS) dipadukan dengan eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I

tahun pelajaran 2017/2018 yaitu pada bulan Oktober 2017. Rincian jadwal

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

  2 Proposal PTK

  Penelitian tindakan kelas ini menggunakan desain penelitian yang

dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi perencanaan, tindakan,

  

198). Dalam penelitian ini, variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas 5

SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan.

  3.2.2 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat disebut juga variabel dependent adalah variabel yang

timbul akibat dampak dan pengaruh langsung dari variabel bebas (Slameto, 2015:

  

(Slameto, 2015: 198). Dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah

model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan dengan Eksperimen.

  3.2.1 Variabel Bebas (X) Variabel bebas disebut juga variabel independent adalah variabel yang

diduga dan sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain

  Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel yang diselidiki, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y).

  5 Pelaporan

  4 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  Siklus 2

  3 Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  Siklus 1

  3 Uji Validitas Soal Siklus 1 dan siklus 2

  4 Observasi

  No Pelaksanaan

  3

  2

  1

  4

  3

  2

  1

  1 2 3 4

  4

  3

  2

  1

  Penelitian Agustus September Oktober November

3.2 Variabel Penelitian

3.3 Prosedur Penelitian

  

pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian ini tindakan dan obervasi dilakukan

secara bersamaan. Model yang dikemukaan oleh Kemmis dan MC Taggart dalam

Uno dkk (2011: 87) pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-

untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan,

tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian

tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian dari siklus

adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi. Berikut adalah bagan model siklus penelitian tindakan

yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tanggart.

Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart

  

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam minimal 2 siklus dimana tiap

siklus melalui 3 tahap yaitu, perencanaan, tindakan dan observasi, dan rerleksi.

  Siklus I 1. Perencanaan Dalam tahap kegiatan perencanaan, yang pertama dilakukan adalah

melakukan observasi dalam proses pembelajaran di kelas untuk mengetahu

masalah yang ada. Selanjutnya, setelah masalah diketahui ditentukan cara untuk

mengatasi masalah tersebut, dimana dalam penelitian ini cara untuk mengatasi

  

pembelajaran Think Pair Share (TPS) dipadukan degan eksperimen. Setelah itu,

pemecahan masalah ditindak lanjuti dengan pembuatan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS)

dipadukan dengan eksperimen dengan materi cara tumbuhan hijau membuat

makanannya.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Dalam tahap kedua, dilakukan implementasi RPP yang telah dipersiapkan

sebagai tindakan yang direncanakan untuk proses pembelajaran di dalam kelas.

  

Kegiatan observasi dilakukan untuk mengawasi kesesuaian implementasi RPP

dengan pelaksanaan tindakan penelitian.

  3. Refleksi Pada tahap akhir di siklus I dilakukan refleksi untuk mengetahui hasil dari

tindakan yang telah dilakukan, juga untuk mengetahui kelemahan, hambatan dan

kesulitan yang terjadi. Dari hasil refleksi ini dapat diketahui tingkat hasil belajar

siswa dari tindakan pembelajaran pada siklus I serta kelemahan, hambatan, dan

kesulitan yang terjadi. Selanjutnya hasil dari refleksi pada siklus I dijadikan acuan

untuk menyusun rencana pembelajaran pada siklus 2.

  Siklus 2 1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan pada siklus 2 diawali dengan penyusunan RPP

berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Dalam RPP siklus 2 diberikan

penambahan/penyesuaian kegiatan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Kegiatan dalam tahap ini berupa implementasi RPP yang telah dirancang.

  

Observasi dilakukan oleh guru dan peneliti yang bertindak sebagai observer untuk

mengawasi kesesuaian tindakan dengan RPP yang telah dirancang.

  3. Refleksi Tahap refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan

upaya peningkatan hasil belajar siswa yang menjadi tujuan penelitian. Kegiatan

refleksi dilakukan oleh guru pengajar, guru observer dan perwakilan beberapa

  

mencapai Indikator kinerja maka tidak perlu diadakan siklus selanjutnya, namun

apabila indikator kinerja yang diharapkan belum tercapai maka perlu diadakan

siklus selanjutnya.

3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Data

  3.4.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa angka yang didapatkan dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.

  3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang berhubungan

dengan hasil belajar IPA pada peserta didikkels 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan

  Getasan yaitu: 1.

   Teknik Non Tes Teknik non tes yang digunakan dalam peneltian ini berupa observasi.

  

Menurut Slameto (2015: 232) observasi atau pengamatan merupakan kegiatan

pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Dalam penelitian ini,

obervasi dilakukan untuk mengawasi kesesuai tindakan guru dalam kelas dengan

RPP yang telah dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) yang akan dilaksanakan pada siklus I dan siklus II di SD Negeri

Tolokan Kecamatan Getasan.

2. Teknik Tes

  Tes adalah langkah pengukuran yang sengaja dibuat secara sistematis

untuk mengukur suatu indikator/kompetensi tertentu berhasil dicapai atau tidak,

pengukuran tersebut dilakukan dengan proses administratif dan pemberian angka

yang jelas dan spesifik, sehingga hasil yang didapat relatif ajeg bila dilakukan

pada kondisi yang sama (Slameto, 2015: 233).

  Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berupa tes formatif yang

dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II sebagai upaya untuk mengetahui hasil

belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkat atau tidak.

3.4.3 Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

  Lembar observasi dalam penelitian berupa pernyataan yang digunakan sebagai laporan kesesuaian tindakan guru dalam proses pembelajaran dengan RPP yang telah dirancang. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi observasi tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS). Kisi-kisi tindakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran secara jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Mengajar Guru dengan Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati

  Kegiatan awal Guru melaksanakan kegiatan apersepsi Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  Kegiatan inti Guru membimbing siswa dalam membuat kelompok Guru membimbing siswa untuk membuat hipotesa awal Guru membimbing siswa dalam menyiapkan alat percobaan Guru membimbing siswa dalam melakukan percobaan Guru membimbing siswa dalam menuliskan hasil percobaan sesuai percobaan yang dilakukan Guru membimbing diskusi antara kelompok presentasi dengan seluruh kelas

  Kegiatan penutup Guru melakukan refleksi dengan meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan kepada siswa

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa dengan Menggunakan Model

  

Think Pair Share (TPS) dipadukan Eksperimen

Tahap Kegiatan Aspek yang Diamati

  Kegiatan awal Siswa aktif dalam menanggapi apersepsi Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran

  Kegiatan inti Siswa aktif dalam membuat hipotesa awal Siswa aktif dalam melakukan percobaan Siswa berinterkasi dan aktif dalam berdiskusi dengan anggota kelompoknya Siswa berhasil membuat kesimpulan dengan kelompoknya Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan pasangannya di depan kelas Siswa menanggapi hasil presentasi dengan memberikan pertanyaan

  Kegiatan penutup Siswa ikut serta dalam melakukan refleksi dan tindak lanjut pembelajaran

2. Soal

  Instrumen soal dalam penelitian ini berupa butir-butir pertanyaan yang

akan digunakan sebagai tes formatif. Instrumen soal disusun berdasarkan kisi-kisi

butir soal belajar IPA yang dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus I

  Standar Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Nomor Kompetensi Soal Soal

  2. Memahami

  2.1 Mengidentifikasi cara 1. 2 1, 15 Menjelaskan manfaat cara tumbuhan hijau fotosintesis tumbuhan membuat makanan.

  2.

  1

  30 Menyebutkan hijau pengertian membuat fotosintesis makanannya 3.

  1

  27 Menyebutkan hasil . dari proses fotosintesis

  4.

  1

  2 Menyebutkan waktu terjadi fotosintesis 5. 9 3,6,7,8,1

  Menjelaskan bagian tumbuhan yang 6, 18,23, berperan dalam 28, 29 proses fotosintesis

  6. 3 4,10,22 Menyebutkan jenis- jenis tumbuhan

  7. 4 5,11,24, Menyebutkan bahan- bahan dalam proses

  26 fotosintesis

  8.

  1

  17 Menyebutkan tempat terjadinya proses fotosintesis 9. 6 9,12,13,

  Mengidentifikasi tempat tumbuhan 14,19, menyimpan

  21 cadangan makanannya 10. 2 20,25

  Menyebutkan contoh tumbuhan sesuai tempat menyimpan cadangan makanan

  Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen soal siklus I

berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi Memahami cara tumbuhan hijau

membuat makanannaya dan kompetensi dasar Mengidentifikasi cara timbuhan

hijau membuat makanan. Selanjutnya kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Kognitif Siklus II

  Standar Kompetensi Dasar Indikator Jumlah Nomor Kompetensi Soal Soal

  2. Memahami

  2.2 Mendeskripsikan 1. 7 1, 3, 10, Mengidentifikasi cara ketergantungan bagian tumbuhan 11, 18, tumbuhan manusia dan hewan yang digunakan oleh 23, 27 hijau pada tumbuhan manusia dan hewan membuat hijau sebagai untuk makanan. makanannya sumber makanan.

  2. 9 14, 15, Menyebutkan

  . tumbuhan yang 19, 22, dimanfaatkan oleh 24, 25, manusia dan hewan 26, menurut 28,29 kegunaannya 3. 3 2, 7, 20

  Menyebutkan kandungan tumbuhan yang dimanfaatkan manusia dan hewan untuk makanan 4. 2 5, 13

  Menjelaskan keistemewaan tumbuhan hijau diabndingkan dengan makhluk hidup lain 5.

  1

  21 Mengidentifikasi fungsi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan 6. 4 6, 8,

  Menjelaskan pentingnya 17,30 tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber energi.

  7. 2 4, 12 Memprediksi yang akan terjadi bila di dunia ini tidak ada tumbuhan hijau.

  8. 2 9, 16 Menyebutkan cara melestarikan tumbuhan hijau.

  Dari tabel 3.5 dapat dilihat bahwa kisi-kisi instrumen kognitif untuk siklus

  

II juga berjumlah 30 soal dengan standar kompetensi yang sama dengan siklus I

yaitu memahami cara tumbuhan hijau membuat makanannya namun dengan

kompetensi dasar yang berbeda. Kompetensi dasar pada kisi-kisi instrumen

  

kognitif siklus II adalah mendeskeripsikan ketergantungan manusia dan hewan

pada tumbuhan hijau sebagai sumber makanan.

  Terdapat kesalahan saat mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan

  Tidak dapat menjelaskan percobaan dan hasil diskusi dengan baik

  Terdapat kesalahan saat menjelaskan hasil diskusi

  Menjelaskan hasil diskusi kurang baik

  4. Mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Dapat menjelaskan percobaan dan hasil diskusi dengan baik

  Banyak kesalahan dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan

  Tidak teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan

  Kurang teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan

  Teliti dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan

  Mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan tidak sesuai langkah-langkah 3. Ketelitian dalam menuliskan jawaban dari hasil percobaan

  Terdapat 2 kesalahan saat mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan

  Dari instrumen soal siklus I dan siklus II terdapat butir soal yang akan

digunakan untuk menunjukkan indikator pembelajaran yang berada pada

instrumen soal untuk siklus I dan siklus II.

  Mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan dengan benar sesuai langkah- langkah

  Tidak terlibat sama sekali dalam menjalankan kegiatan percobaan 2. Mengoperasikan alat dan bahan dalam percobaan dengan benar

  Aktif dalam menjalankan beberapa kegiatan percobaan

  Aktif dalam menjalankan sebagian besar kegiatan percobaan

  Aktif dalam menjalankan semua kegiatan percobaan

  Telibat secara aktif dalam melakukan percobaan

  Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) 1.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Psikomotor Siklus I dan II

  Selain aspek kognitif, penelitian ini juga melakukan penilaian dalam aspek

psikomotor yang ditunjukkan peserta didik dalam prose pembelajaran yang

berlangsung. Kisi-kisi instrumen psikomotor siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel dibawah.

  Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan

kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan

siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada

siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I

menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses

  

mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian

aspek psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk

menilai ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran.

Skor 1 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik

masih kurang, skor 2 menunjukkan bahwa aspek ketrampilan yang ditunjukkan

peserta didik cukup, nilai 3 menujukkan bahwa aspek ketrampilan yang

ditunjukkan peseerta didik baik, dan nilai 4 menunjukkan bahwa aspek

ketrampilan yang ditunjukkan peserta didik baik sekali.

  Kurang ikut berpartisipasi saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok

  Menjawab pertanyaan guru maupun kelompok lain dengan tidak tepat

  Menjawab pertanyaan guru maupun kelompok lain tetapi kurang tepat

  Tanggung jawab Menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain dengan tepat

  Dapat menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain

  Menolak pendapat yang dikemukakan oleh teman satu kelompok 4.

  Pendapat sendiri yang harus digunakan oleh teman satu kelompok

  Bekerjasama dengan teman tertentu dalam memadukan pendapat untuk tercapainya suatu kesimpulan

  Bekerjasama Saling bekerjasama memadukan berbagai pendapat kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan

  Tidak ikut berpartisipasi saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok 3. Dapat memadukan berbagai pendapat kelompok untuk tercapainya suatu kesimpulan

  Kadang-kadang ikut berpartisipasi saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok

  Selain aspek kognitif dan psikomotor, penelitian ini juga melakukan

penilaian afektif pada sikap yang ditunjukkan peserta didik pada proses

pembelajaran. Kisi-kisi instrumen aspek afektif siklus I dan siklus II dapat dilihat

pada tabel di bawah.

  Partisipasi Ikut berpartisipasi aktif saat melakukan percobaan dengan teman satu kelompok

  2. Dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran

  Berbicara dan bermain saat orang lain sedang mengemukaka n pendapat

  Bermain sendiri saat orang lain sedang mengemukakan pendapat

  Berbicara dengan teman saat orang lain sedang mengemukakan pendapat

  Menghormati Memperhatikan pendapat/ gagasan orang lain saat berbicara.

  Mendengarkan pendapat/ gagasan orang lain

  Kriteria Sikap Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1) 1.

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Afektif Siklus I dan II

  Tidak menjawab pertanyaan dari guru maupun kelompok lain Kisi-kisi instrumen psikomotor pada siklus I dan siklus II menggunakan

kisi-kisi yang sama karena proses pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan

siklus II menggunakan model pembelajaran yang sama. Hal yang berbeda pada

siklus I dan siklus II adalah percobaan yang dilakukakn. Pada siklus I

menggunakan percobaan untuk mengetahui peran cahaya dalam proses

fotosintesis, sedangkan pada siklus II percobaan yang dilakukan adalah

mengetahui tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya. Penilaian aspek

afektif pada siklus I dan siklus II menggunakan penskoran 1-4 untuk menilai

ketrampilan yang ditunjukkan peserta dididk dalam proses pembelajaran. Skor 1

menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik masih kurang,

skor 2 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik cukup,

nilai 3 menujukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peseerta didik baik, dan

nilai 4 menunjukkan bahwa aspek sikap yang ditunjukkan peserta didik baik

sekali.

3.4.4 Validitas, Reliabilitas dan Uji Kesukaran

3.4.4.1 Uji Validitas

  Validitas adalah ukuran tingkat ketetapan atau kesahihan suatu instrumen,

suatu instrumen dinyatakan valid apabila instrumen tersebut mampu memberikan

kesahihan terhadap apa yang akan diukur (Sugiyono, 2015: 348). Dalam

penelitian ini uji validitas soal perlu dilakukan untuk mengetahui instrumen soal

tersebut valid atau tidak. Menurut Azwar (2011: 158) butir soal dikatakan valid

apabila nilai koefisien korelasi setiap skor dan skor total lebih besar dari 0.30.

  Uji validitas dilakukan dengan cara Analyze-Scale_Reliability Analysis

menggunakan software SPSS 16.00. Uji validitas soal siklus I dan II dilakukan

pada siswa kelas 5 di sekolah lain yaitu SD Negeri Wates 02 Kecamatan Getasan

yang berjumlah 31 siswa. Jumlah butir soal yang diuji tingkat validitasnya

sebanyak 30 soal pilihan ganda pada siklus I dan II. Uji validitas dinyatakan valid

apabila Corrected Item Total Correlation lebih besar da ri 0.30 (≥0.30).

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I

  Indikator Nomor Valid Tidak Valid Butir Instrumen Item Soal yang digunakan dalam Instrumen Evaluasi

  1. 2,15

  2

  15

  2 Menjelaskan manfaat fotosintesis

  2.

  30

  30

  30 Menyebutkan pengertian fotosintesis 3. hasil

  27

  27

  27 Menyebutkan dari proses fotosintesis

  4.

  2

  2

  2 Menyebutkan waktu terjadi fotosintesis 5. bagian 3,6,7,8,16, 6, 8, 23, 29 3, 7, 16, 18, 6, 8, 23, 29

  Menjelaskan tumbuhan yang 18,23,28,2 28 berperan dalam proses

  9 fotosintesis 6. jenis- 4,10,22 10 4, 22

  10 Menyebutkan jenis tumbuhan 7. 5,11,24,26 5, 11, 24, 26 5, 11, 24, 26

  Menyebutkan bahan- bahan dalam proses fotosintesis 8.

  17

  17

  17 Menyebutkan tempat terjadinya proses fotosintesis

  9. 9,12,13,14, 9, 12, 13, 14, 9, 12, 13, 19, 21 Mengidentifikasi tempat tumbuhan 19,21 19, 21 menyimpan cadangan makanannya

  10. 20,25

  25

  20

  20 Menyebutkan contoh tumbuhan sesuai tempat menyimpan cadangan makanan Jumlah

  30

  21

  9

  20 Sumber: Lampiran Uji Validitas

  Hasil pada validitas soal evalusi siklus I dari 30 soal terdapat 21 soal yang

valid, namun yang akan digunakan untuk soal evaluasi 20 soal. Soal no 14 dengan

indikator mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya

tidak digunakan karena jumlah soal yang valid pada indikator tersebut cukup

banyak apabila dikurang 1 masih bisa mewakili sehingga dikurangi untuk

membulatkan soal evaluasi yang akan digunakan pada siklus I berjumlah 20 soal.

Soal dengan indikator menjelaskan bagian tumbuhan yang berperan dalam proses

fotosintesis, menyebutkan bahan-bahan dalam proses fotosintesis, dan

mengidentifikasi tempat tumbuhan menyimpan cadangan makanannya dibuat

  

banyak karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut

cukup banyak.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II

  Indikator Nomor Valid Tidak Valid Butir Instrumen Item Soal yang digunakan dalam Instrimen Evaluasi

  1. 1, 3, 10, 1,3,10, 18, 23, 11 1, 10, 18, 27 Mengidentifikasi bagian tumbuhan 11, 18, 23

  27 yang digunakan oleh ,27 manusia dan hewan untuk makanan. 2. 14, 15, 19, 14, 19, 22, 24, 15, 25 14, 19, 22, 26, 28

  Menyebutkan tumbuhan yang 22, 24, 25, 26, 28, 29 dimanfaatkan oleh 26, 28, 29 manusia dan hewan menurut kegunaannya. 3. 2, 7, 20 7, 20 2 7, 20

  Menyebutkan kandungan tumbuhan yang dimanfaatkan manusia dan hewan untuk makanannya. 4. 5, 13 5, 13 5, 13

  Menjelaskan keistemewaan tumbuhan hijau dibandingkan dengan makhluk hidup lain 5.

  21

  21

  21 Mengidentifikasi fungsi bagian tumbuhan yang digunakan oleh manusia dan hewan. 6. 6, 8, 17, 30 6, 17 8,30 6, 17

  Menjelaskan pentingnya tumbuhan hijau bagi manusia dan hewan sebagai sumber enenrgi

  7. 4, 12 4, 12 4, 12 Memprediksi yang akan terjadi bila didunia ini tidak ada tumbuhan hijau.

  8. 9, 16 9, 16 9, 16 Menyebutkan cara melestarikan tumbuhan hijau

  Sumber: Lampiran Uji Validitas Hasil validitas soal evaluasi siklus II terdapat 24 soal yang valid, yang

  

digunakan karena jumlah soal yang valid untuk indikator dari soal-soal tersebut

cukup banyak apabila dikurangi masih bisa mewakili indikator tersebut sehinga

dikurangi untuk membuat soal evalusi yang digunakan pada siklus II berjumlah

20 soal. Soal dengan indikator mengidentifikasi bagian tumbuhan yang digunakan

oleh manusia dan hewan untuk makanan dan indikator menyebutkan tumbuhan

yang dimanfaatkan oleh manusia dan hewan menurut kegunaannya dibuat banyak

karena materi pelajaran yang berhubungan dengan indikator tersebut cukup

banyak.

3.4.4.2 Reliabilitas

  Reliabilitas atau keajegan tes merupakan kemampuan alat ukur dalam

memberikan hasil pengukuran yang konstan atau ajeg (Wardani, 2012: 344).

Reliabilitas dilakukan untuk mengetahui keajegan skor tes. Dalam penelitian ini,

uji realibitas dilaksanakan pada siswa kelas 5 di SD Negeri Tolokan Kecamatan

Getasan. Uji reliabilitas menggunakn software SPSS 16.00. Untuk menentukan

tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman pendapat dari Wardani (2012:

346) pada tabel berikut ini.

Tabel 3.10 Rentang Indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi

  1 0,80 Sangat reliabel

  • – 1,00 2 < 0, 80 Reliabel – 0,60 3 < 0,60 Cukup reliabel
  • – 0,40 4 < 0,40 Agak reliabel
  • – 0,20 5 < 0,20 Kurang reliabel

  Hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat dilihat pada

tabel 3.13 berikut ini :Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I dan II

  

Siklus N of item Interpretasi

Cronbach’s Alpha

  1 .905

  20 Sangat Reliabel 2 .893

  20 Sangat Reliabel Sumber: Lampiran Uji Reliabilitas

3.4.4.3 Uji Tingkat Kesukaran Soal

  Slameto (dalam Wardani, 202: 38) menyatakan bahwa tingkat kesukaran

adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab betul

suatu butir soal. Uji kesukaran ini dilakukan untuk mengetahui soal tersebut

masuk dalam kategori sukar, sedang, atau mudah.

  Indeks tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan rumus seperti berikut ini.

  B P = ---- N Keterangan:

  P = indeks tingkat kesukaran B = jumlah peserta didik yang menjawab betul N = jumlah peserta didik

Tabel 3.12 Rentang Nilai Tingkat Kesukaran Soal Rentang Nilai Tingkat Kesukaran

  0,00- 0,25 0,26- 0,75 0,76-1,00 Sukar

  Sedang Mudah Tingkat kesukaran soal evalasi siklus1 dan siklus 2 disajikan pada tabel 3.15 sebagai berikut:

  Tabel 3.13

Tingkat Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 dan 2

  Kriteria Siklus 1 Siklus 2 Sukar 1, 9, 13 9, 20, 26 Sedang 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16,

  

17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 26,

27, 28, 29, 30 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 30 Mudah 5,6, 10, 24 1, 5, 17, 28

  Sumber: Lampiran Uji Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran soal evaluasi dilakukan setelah peserta didik

mengerjakan evaluasi yang diberikan. Dari uji tingkat kesukaran yang dilakukan

pada siklus I dan siklus II soal evaluasi cenderang berkriteria sedang.

  3.5 Indikator Kinerja Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Think

  

Pair Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen ini dilakukan dengan harapan

dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Tolokan

kecamatan Getasan. Penelitian ini diharapkan dapat mencapai angka 90% dari

total siswa kelas 5 yang mampu memenuhi KKM.

  3.6 Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu untuk

membandingkan nilai tes sebelum perbaikan, setelah siklus I dan setelah siklus II.

  

Perbandingan hasil belajar pada siklus I dan siklus II digunakan untuk mengetahui

peningkatan yang terjadi setelah menggunakan model pembelajaran Think Pair

Share (TPS) dipadukan dengan eksperimen yang dilaksanakan pada siklus I dan

siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jagongan sebagai Pendampingan Pastoral Budaya: Kajian Pastoral Budaya kepada Warga Jemaat GITJ Sembaturagung-Pati yang Mengalami Kedukaan

0 3 35

4.1. Analisis Landasan filosofis Jagongan. - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jagongan sebagai Pendampingan Pastoral Budaya: Kajian Pastoral Budaya kepada Warga Jemaat GITJ Sembaturagung-Pati yang Mengalami Kedukaan

0 0 19

PENERAPAN MODEL SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALY UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TEMA DAERAH TEMPAT TINGGALKU KELAS IV B SD 1 MAYONG LOR

0 0 22

5 BAB II KAJIAN REPERTOAR a) Sejarah Drumset

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unexpected Result dalam Penerapan Teknologi pada Dua Tahun Pertama: Sebuah Kajian Kelembagaan pada Kasus PT. Pasti Sukses

0 0 12

4. BAB IV - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Unexpected Result dalam Penerapan Teknologi pada Dua Tahun Pertama: Sebuah Kajian Kelembagaan pada Kasus PT. Pasti Sukses

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kemiskinan di Distrik Jila Kabupaten Mimika Provinsi Papua

0 0 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kemiskinan di Distrik Jila Kabupaten Mimika Provinsi Papua

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Model Think Pair Share (TPS) Dipadukan dengan Eksperimen pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Tolokan Kecamatan Getasan

0 0 14

PENGARUH FLYPAPER EFFECT DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP BELANJA DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintahan Se-Eks Karesidenan Pati Tahun 2012-2016)

0 0 15