ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
A.
Alam Semesta
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana
semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau
mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Dari
waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh
kemajuan teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas.
Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat
manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta, belum ada yang dapat
membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia adalah hal
nisbi bagi alam raya. Manusia adalah sesuatu yang sangat baru di alam raya. Maka
walaupun manusia dengan susah payah mencari-cari bagaimana terbentuknya alam
semesta sering terhalang keterbatasan pandangannya. Keterbatasan pandangan ini
sangat terikat dengan pengetahuan apriori yang dimiliki manusia. Hal ini menyebabkan
bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan
sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada
didalamnya. Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang berakal budi dan
sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin
tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang
diamati.
B.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam
cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi timbulah
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam
semesta, diantaranya adalah :
1.
Teori Keadaan Tetap (Steaddy-State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun
selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada
suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam
semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa
galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi
lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya
mati.
Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga
tuanya. (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang di hubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan
bumi dari hasi pemotretan satelit, maka di simpulkan bahwa makin
jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut
bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang
menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah.
Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu
mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan demikian
harus ada
“ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya
pengembangan.
2.
Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat
besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya
reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut
kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat
ledakan. Menurut teori ini ada beberapa massa yang penting selama
terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta
berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b. Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10 -23 detik, dengan
jari-jari alam semesta 10-13cm dengan kerapatanya 1055 kali
kerapatan air.
c. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10 -4
detik. Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih
dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron
yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
d. Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta
berumur setelah 10-4 detik.
e. Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai
satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen
menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat
usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai
suhu 3000 derajat Kelvin.
f.
Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 10 8109 tahun. Pada saat usia inigalaksi masih berupa kabut pilin
yang berputar membentuk piringan raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 X 109 tahun.1
3.
Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini
tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. Ia masih berupa
kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhanya berbentuk
bulat. Karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal;
pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang
besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah
menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.
Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan
panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya.
Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang boleh
dikatakan tetap seperti halnya matahari kita. Hipotesis itu di yakinkan
oleh suatu observasi yang ditunjukan kepada pusat galaksi dimana
selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan-lahan maupun
secara eksplosif.
Galaksi. Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan,
dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu:
a) Galaksi berbentuk spiral
b) Galaksi berbentuk elips
c) Galaksi berbentuk tak beraturan.
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky
Way. Bima Sakti mempunyai bentuk spiral. Tetangga terdekat dari
Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral dan
jauhnya 870.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan
300.000 km/ detik, jadi tahun cahaya berjarak 300.000 x 365 x 24 x
60 x 60 km =1013 km). Letak matahari dan bumi tempat tinggal kita
kira-kira adalah pada tanda (X), yang jauhnya kuranglebih 2/3 dari
pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang
terletak dibawah dan diatas pusat galaksi adalah kumpulan-kumpulan
bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai kumpulan
bintang seperti itu. Galaksi kita ini mengadakan rotasi dengan arah
yang berlawanan dengan jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang
dari 100 ribu juta bintang. Selain itu masih terdapat gumpalangumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak
jumlahnya.
4.
Hipotesis Nabular
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun
1796. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi
awan panas atau kabut gas yang sangat panas berupa cincin.
Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang
mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda ini akan menjadi
planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya
berupa satelit atau bulan. Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan
teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah
merupakan bakal satelitnya. Salah satu keberatan dari hipotesis ini
adalah ditemukanya dua buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di
Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi planet-planet
tersebut. Hal ini menunjukan bahwa satelit tersebut bukan
merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
5.
Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton.
Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori
nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas
yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedannya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari
satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan
sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan
bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh
daya tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah bendabenda yang disebut planettesimal.
Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena
daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil
tersebut akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini
disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori
ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dari
Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit yang
berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.
6.
Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold
Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan
percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai
kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut “tidal”. Tidal yang
besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena
adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat satu
dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti
teori tersebut diatas.
Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis.
Setelah teruji, teori itu masih mungkin diperbaiki dengan teori yang
lebih akurat. Namun demikian teori-teori tersebut di atas masih
diyakini orang sampai sekarang.
C.
Terbentuknya Alam Semesta Menurut Pandangan Al-Qur’an
Allah menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Al-Quran
mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya. Beberapa fakta
yang baru dapat diungkap dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan Allah
dalam Al-Quran empat belas abad yang lalu.
Dalam Al-Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar
mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa dalam AlQuran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal
penting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa firman Allah dalam surat Fussilat
(41:11)
قييا ي ي
ض ٱئئت تي يييا
خييانن في ي
ي دد ي
م ٱسئت يويىى إ تل يييى ٱل س
سيي ي
ثد س
ماتء ويه تيي ي
ل لهيييا ويل تلئرئ ت
ي
ي
ها يقال ييتا أت ييئينا ي
١١ ن
ط يوئ ع
عا أوئ ك يرئ ه
طائ تتعي ي
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami
datang dengan suka hati"
Kata asap dalam ayat tersebut menurut para ahli tafsir adalah merupakan
kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair
pada tempratur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau
kurang stabil.
Dalam Al-Quran surat Al-Anbiya (21:30) :
ي
ي
ض ي
ميياا
قا في ي
كان ييتا يرتئ ه
ن كي ي
موىي ت
أوي ل يمئ ي يير ٱل س ت
فدروىا ا أ س
ن ٱل س
فت يقئن ىيهد ي
س ىي
ت ويٱلئرئ ي
ذي ي
ي
ماتء ك د س
ل ي
٣٠ ن
ح ييي أفييل ي دؤئ ت
جعيلئينا ت
مدنو ي
شيئءء ي
وي ي
ن ٱلئ ي
م ي
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman.”
Matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar
mengelilingi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan
kecepatan tinggi itu, maka terhamburkan bongkah-bongkahan yang akhirnya menjadi
beberapa benda angkasa termasuk bumi. Masing-masing bongkah beredar menurut garis
tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masingmasingnya menempati garis edarnya yang sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar
dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat [51] ayat 47 yang berbunyi:
ي
٤٧ ن
مو ت
سدعو ي
ويٱل س
مايء ب ين ييئن ىييها ب تأيئي ادد ويإ تسنا ل ي د
س ي
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa.”
Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan dibanyak tempat
dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta.
Semua galaksi yang kita lihat di angkasa terlihat berlari menjauh dari kita. Dan
semakin jauh mereka berada, semakin cepat mereka terlihat bergerak. Hal ini berarti
bahwa keseluruhan Alam semesta sedang mengembang seolah-olah berasal dari ledakan
yang sangat dahsyat miliaran tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa galaksi-galaksi bargerak menjauh
dari galaksi kita secara kontinu. Para ilmuan menganalogikan galaksi dengan sebuah
balon yang diisi udara sampai ukurannya membesar. Selanjutnya, setiap titik (yang
melambangkan galaksi) pada balon itu bergerak saling menjauh. Hal ini menunjukkan
bahwa titik-titik yang melingkupi galaksi Bimasakti semakin menjauh.
Meskipun alam semesta terus menngembang dan galaksi-galaksi menjauh secara
kontinu alam semesta tidak akan mengalami kekosongan. Karena sesungguhnya,
galaksi-galaksi baru selalu bermunculan mengisi kekosongan tersebut. Galaksi baru ini
terbentuk dari hidrogen dan gas-gas alam melalui perputaran dan pengumpulan akibat
gaya gravitasi. Selanjutnya terjadilah pemadatan gas yang dihimpun oleh bintangbintang. Dengan demikian, gas alam (hidrogen) merupakan materi dasar dari alam
semesta.
Dalam surat Al-Sajadah (32:4)
ي
م
ذي ي
ما تفي ت
موىي ت
ه ٱل س ت
خل يقي ٱل س
ست سةت أي سييامد ث ديي س
ما ب ييئن يهد ي
ض وي ي
س ىي
ٱلل س د
ت ويٱلئرئ ي
ما ل ي د
من ويل تديي وييل ي
ع أ يفييل
في ي ي
شيي ت
من ددون تهتۦ ت
كم م
ٱسئت يويىى ع ييلى ٱلئعير شئشا ي
٤ن
ت يت يذ يك سدرو ي
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy. Tidak ada bagi kamu
selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa´at.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan.”
D.
Tata Surya
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut
matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet,
planet-planet dan satelit-satelit alami.
Secara kelompok, planet didalam tata surya kita ini dapat terbagi
dalam dua golongan kecil, yaitu:
1. Planet Kecil (Kerdil)
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
2. Planet Raksasa
a. Jupiter
b. Saturnus
c. Uranus
d. Neptunus
Menurut pengetahuan terkini dalam fisika modern, planet bumi mengelilingi
matahari. Galaksi bintang-bintang tempat matahari berada merupakan satu dari jutaan
galaksi yang tersebar pada sistem ruang dan waktu yang berkembang dari ledakan
energi milyaran tahun lalu.
Surya adalah kata lain dari Matahari. Tata surya berarti adanya
suatu organisasi yang teratur pada matahari itu. Matahari ini
dikelilingi oleh planet-planet, antara lain adalah bumi. Planet-planet
juga dikitari oleh benda lain yang disebut dengan satelit. Oleh karena
itu satelit dari Bumi adalah Bulan.
1.
Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang berpijar dan ternyata ia
tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena
gerak rotasinya. Garis tengah akuatorialnya : 864.000 mil, sedangkan
garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai
sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit
= AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Gaya tarik
matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi.
Bagaimana
dengan
temperatur
di
matahari?
Menurut
perhitungan para ahli, temperature di permukaan matahari sekitar
60000C; jenis batuan atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini
akan lebur pada temperatur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak
dibagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta oC.
Pada pembukaanya tampak ada bercak hitam. Dengan adanya bercak
hitam itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan
rotasi, yaitu 27 hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata
makin lambat, di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34 hari.
Lapisan bola matahari bagian dalam disebut photosfer, tebalnya
kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal
dari suatu ledakan. Semburanya mencapai ketinggian 140.000 mil.
Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer, berwarna
kemerahan dan berasal dari hidrogen yang pijar. Lapisan ini
mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer
kira-kira 9.000 mil, lapisan lebih luar dari chromosfer adalah korona.
Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang
melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona nampak jelas
waktu gerhana matahari.
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :
Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi
bumi. Minyak bumi dan batu bara itu sebenarnya juga berasal dari
energi matahari yang pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan
atau binatang.
Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi yang berarti
mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta juga
mengontrol peredaran planet lain.
Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan
mempelajari matahari kita tak langsung dapat memahami bintangbintang lain.
2.
Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis
tengah 3.000 mil (hanyasedikit lebih besar dari bulan yang bergaris
tengah 2.160 mil). Karena letaknya yang begitu dekat dengan
matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali yaitu
antara 550 sampai 770 derajat F. Sebaliknya pada bagian yang tak
menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tak ada air
maupun udara). Dengan demikian maka Merkurius mempunyai
temperatur yang tertinggi dan terendah bila dibandingkan dengan
temperatur pada planet-planet yang lain. Diperkirakan tak ada
kehidupan sama sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit dilihat dari
bumi karena letaknya dekat sekali dengan matahari, namun pada
cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari terbenam.
Merkurius mengadakan rotasi (berputar pada sumbunya) dalam
waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih,
demikian juga malam harinya. (Temperatur minimum malam hari
adalah -4000F). Merkurius beredar mengelilingi matahari dalam waktu
88 hari, tidak mempunyai bulan, dan berat jenisnya 5,13.
3.
Bumi
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung air yang sangat
banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan makhluk hidup,
dan mengandung berbagai senyawa kimia yang juga mendukung kehidupan. Sejauh ini,
hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manapun di tata surya. Di antara bentangan
jagat raya yang luasnya tak terbatas, planet Bumi sebenarnya hanyalah sebuah planet
kecil yang tampak tidak lebih dari setitik debu di tata surya. Namun, Bumi begitu unik
dan berbeda dari planet maupun benda langit lain. Bumi adalah mukjizat dalam alam
semesta.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4.6 milyar tahun. Jarak antara bumi dan matahari adalah 149.6 juta
kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
magnotosfer yang melindungi bumi dari matahari, sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar
angkasa. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer
dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 km, berada dilapisan stratosfer dan mesosfer
untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Perbedaan suhu bumi adalah antara -70 0 C
hingga 550C tergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun
35,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliyar ton, dengan luas
permukaan 510 juta km persegi. Berat jenis bumi sekitar 5.500 km/m kubik digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain.
Kerak bumi lebih tipis didasar laut yaitu sekitar 5 km. Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng yang menghasilkan
gempa bumi. Titik tertinggi dipermukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848
meter, dan titik terdalam adalah palung mariana di samudra pasifik dengan kedalaman
10.924 meter. Dan danau terdalam adalah danau baikal dengan kedalam 1.637 meter.
Ada beberapa teori yang menyatakan asal usul bumi, diantaranya :
a.
Teori Sedimen
Pengukuran usia Bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang
membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang
terbentuk setiap tahunnya dengan membandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat
di Bumi sekarang ini, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi. Berdasar
perhitungan macam ini di perkirakan Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b.
Teori Kadar Garam
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Diduga
bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam alam ini,
maka air yang mengalir dari darat melalui sungai ke laut membawa garam-garam.
Keadaan semacam itu berlangsung terus-menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui
kenaikan kadar garam setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat
ini, yaitu kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk
1000 juta tahun yang lalu.
c.
Teori Termal
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu Bumi. Diduga bahwa Bumi
mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama-kelamaan mendingin.
Dengan mengetahui massa dan suhu Bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris
bernama Elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin
seperti saat ini batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000
juta tahun.
d.
Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu
peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan
tentang waktu paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan
unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh.
Misalnya, a gram U radio aktif 1/2 a gram Pb radioaktif + Pb tak radioaktif + zat lain.
Reaksi itu membutuhkan waktu n tahun, maka waktu paroh umur U radioaktif = n
tahun.
Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil
peluruhan dalam suatu bantuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Misalnya 1 gram
U238 mempunyai waktu paroh 4,5 x 109tahun, meluruh menjadi 0,5 gram U235 + 0,0064
gram He dan 0.436 gram Pb206. Bila dalam suatu batuan terdapat perbandingan berat
antara U238 dan Pb206, seperti contoh tersebut, maka umur batuan sama dengan paroh
U238, yaitu 4500 juta tahun.Berdasarkan perhitungan seperti tersebut, dapat disimpulkan
bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
e.
Teori Al-Qur’an
1)
Q.S Ali ‘Imran : 190
ن تفي ي
موىي ت
ض ويٱخئت تل ىييي ت
إت س
ق ٱل س
س يى
ف ٱل س ٱٱيئ ت
ل ٱويٱٱلن سهيييارت
خلئ ت
ت ويٱلئرئ ت
د
١٩٠ ب
يل ىي ىي د
ت ملواتلي ٱلئلئب ىي ت
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
2)
Q.S Al An’am : 73
قييو د
ل
م يي د
ذي ي
موىي ت
ويهدوي ٱل س ت
ض ب تييٱلئ ي
ح ش يقا ويي يييوئ ي
خل يقي ٱل س
سيي ىي
ت ويٱلئرئ ي
كن فيي ي د
د
ملئ د
ف د
صييو ش ير
م دين ي
ه ٱلئ ي
ك ي يوئ ي
ه ٱلئ د
ح يققي ويل ي د
كو قني قيوئل د د
خ تفي ٱل ص
ب ويٱل س
٧٣ ختبيدر
م ٱلئ ي
ح ت
شهىيد ي شةي ويهدوي ٱلئ ي
كي د
ع ىيل ت د
م ٱلئغييئ ت
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan
benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu
terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
3)
Q.S Al A’raf : 54
ذي ي
سييت سةت
ض فتييي ت
موىي ت
ه ٱل س ت
إت س
خل يقي ٱل س
سيي ىي
م ٱلل س د
ن يرب سك د د
ت ويٱلئرئ ي
ي
شي ٱل سيئ ي
هييۥ
م ٱسئت يويىى ع ييلى ٱلئعير شئشا ي دغئ ت
ل ٱلن سيهيياير ي يطئل دب د د
أسيامد ث د س
حتثيهثا ويٱل س
خىير شتت تبييأ يمئرتهتۦۦ أ ييل
س ويٱلئ ي
س س
مير ويٱلن ص د
ي
جو ي
م ي
م د
ق ي
شمئ ي
ي
س
خلئقد ويٱلئم قئرۦ ت ييباير ي
٥٤ ن
ه ٱلئ ي
ب ٱلئعىيل ت
ه ير ص
ك ٱل ل د
لي د
مي ي
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masingmasing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
4)
Q.S Qaf : 38
ي
ويل ي ي
قدئ ي
ما تفي ت
موىي ت
خل يقئينا ٱل س
ما ب ييئن يهد ي
ض وي ي
س ىي
ت ويٱلئرئ ي
ست سةت أسيييامد
٣٨ ب
سينا ت
م س
من ل صدغو د
ما ي
وي ي
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa
keletihan.”
E.
Kesimpulan
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di
dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Namun perlu disadari bahwa jauh ayat- ayat Al-Quran telah secara jelas
menceritakan bagaimana alam semesta ini diciptakan.
Allah menciptakan alam semesta ini bukan untukNya, tetapi untuk seluruh
makhluk yang diberi hidup dan kehidupan. Sebagai pencipta dan sekaligus pemilik,
Allah mempunyai kewenangan dan kekuasaan absolut untuk melestarikan dan
menghancurkannya tanpa diminta pertanggungjawaban oleh siapapun. Namun begitu,
Allah telah mengamanatkan alam seisinya dengan makhlukNya yang patut diberi
amanat itu, yaitu manusia. Dan oleh karenanya manusia adalah makhluk Allah yang
dibekali dua potensi yang sangat mendasar, yaitu kekuatan fisik dan kekuatan rasio,
disamping emosi dan intuisi. Ini berarti, bahwa alam seisinya ini adalah amanat Allah
yang kelak akan minta pertanggungjawaban dari seluruh manusia yang selama hidupnya
di dunia ini pasti terlibat dalam amanat itu.
Manusia diberi hidup oleh Allah tidak secara otomatis dan langsung, akan tetapi
melalui proses panjang yang melibatkan berbagai faktor dan aspek. Ini tidak berarti
Allah tidak mampu atau tidak kuasa menciptakannya sekaligus. Akan tetapi justru
karena ada proses itulah maka tercipta dan muncul apa yang disebut “kehidupan” baik
bagi manusia itu sendiri maupun bagi mahluk lain yang juga diberi hidup oleh Allah,
yakni flora dan fauna.
Kehidupan yang demikian adalah proses hubungan interaktif secara harmonis dan
seimbang yang saling menunjang antara manusia, alam dan segala isinya utamanaya
flora dan fauna, dalam suatu “tata nilai” maupun “tatanan” yang disebut ekosistem.
F.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, Ilmu Alamiah Dasar
Al-Hajj Ahmad, Yusuf. Seri Kemukjizatan Al-Quran dan Sunnah, Sajadah Press,
Yogyakarta, 2009.
Aly, Abdullah, Ilmu Alamiah Dasar
Hadhriri SP, Choiruddin, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an, Gema Insani Press,
Jakarta, 2005.
Kamaludin, Ahmad, Manusia Dan Alam Semesta, Gema Insani Press, Jakarta,
2005.
Muthahari, Murthada, Al-Qur’an Dalam Keseimbangan Alam Dan Kehidupan,
Lentera, Jakarta, 2006.
Soewandi, Hariwijaya, Ilmu Alamiah Dasar
A.
Alam Semesta
Alam semesta atau jagad raya didefinisikan sebagai ruang dan waktu dimana
semua energi dan materi berpadu. Alam semesta, kadang disebut alam raya atau
mayapada. Terjadinya alam semesta telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Dari
waktu ke waktu, sejalan dengan perkembangan akal pikiran manusia yang diikuti oleh
kemajuan teknologi, pandangan terhadap alam semesta semakin luas.
Terbentuknya alam semesta menjadi teka-teki yang menyibukkan bagi umat
manusia. Sejauh perkembangan teori terbentuknya alam semesta, belum ada yang dapat
membuktikan secara empirik kebenarannya. Hal ini dikarenakan manusia adalah hal
nisbi bagi alam raya. Manusia adalah sesuatu yang sangat baru di alam raya. Maka
walaupun manusia dengan susah payah mencari-cari bagaimana terbentuknya alam
semesta sering terhalang keterbatasan pandangannya. Keterbatasan pandangan ini
sangat terikat dengan pengetahuan apriori yang dimiliki manusia. Hal ini menyebabkan
bahwa pandangan tentang alam raya sulit diuji kebenarannya melalui pengalaman.
Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokosmos. Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba dan
sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet,
galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada
didalamnya. Manusia sebagai Makhluk Tuhan yang berakal budi dan
sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin
tahunya untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang
diamati.
B.
Teori Terbentuknya Alam Semesta
Dengan diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam
cahaya dari benda-benda langit yang sampai di bumi timbulah
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam
semesta, diantaranya adalah :
1.
Teori Keadaan Tetap (Steaddy-State Theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang
menyatakan bahwa alam semesta dimanapun dan bilamanapun
selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut alam semesta terjadi pada
suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu di alam
semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi saling bergerak
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa
galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi
lama. Dengan demikian teori ini secara ringkas menyatakan bahwa
tiap-tiap galaksi terbentuk (lahir), tumbuh, menjadi tua dan akhirnya
mati.
Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga
tuanya. (tanpa awal dan tanpa akhir).
Dengan diketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi menjauhi
bumi yang di hubungkan dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan
bumi dari hasi pemotretan satelit, maka di simpulkan bahwa makin
jauh jarak galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut
bergerak menjauhi bumi. Hal ini sesuai dengan garis spectra yang
menuju merah, yang hal ini sering dikenal dengan pergeseran merah.
Dari hasil penemuan ini menguatkan bahwa alam semesta selalu
mengembang (ekspansi) dan menipis (kontraksi). Dengan demikian
harus ada
“ledakan” atau “dentuman” yang memulai adanya
pengembangan.
2.
Teori Dentuman Besar (Big-bang theory)
Teori ini berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat
besar dan mempunyai masa jenis yang sangat besar, karena adanya
reaksi inti kemudian meledak dengan hebat. Massa tersebut
kemudian mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat
ledakan. Menurut teori ini ada beberapa massa yang penting selama
terjadinya alam semesta, yaitu:
a. Masa batas dinding Planck yaitu masa pada saat alam semesta
berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b. Masa Jiffy yaitu masa pada saat alam berumur 10 -23 detik, dengan
jari-jari alam semesta 10-13cm dengan kerapatanya 1055 kali
kerapatan air.
c. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10 -4
detik. Pada masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih
dan tidak berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron
yang mempunyai kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
d. Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semesta
berumur setelah 10-4 detik.
e. Masa Radiasi yaitu masa alam semesta berumur 1 detik samapai
satu juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen
menjadi helium mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat
usia alam semesta berumur 105 sampai 106 tahun mempunyai
suhu 3000 derajat Kelvin.
f.
Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 10 8109 tahun. Pada saat usia inigalaksi masih berupa kabut pilin
yang berputar membentuk piringan raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 X 109 tahun.1
3.
Teori Terbentuknya Galaksi dan Tata Surya
Menurut Fowler, 12 ribu juta tahun yang lalu Galaksi kita ini
tidaklah seperti dalam keadaan seperti sekarang ini. Ia masih berupa
kabut gas hidrogen yang sangat besar sekali yang berada di ruang
angkasa. Ia bergerak perlahan mengadakan rotasi sehingga
keseluruhanya berbentuk
bulat. Karena gaya beratnya maka ia
mengadakan kontraksi. Massa bagian luar banyak yang tertinggal;
pada bagian yang berkisar lambat dan mempunyai berat jenis yang
besar terbentuklah bintang-bintang. Gumpalan kabut yang telah
menjadi bintang itupun secara perlahan mengadakan kontraksi.
Energi potensialnya mereka keluarkan dalam bentuk sinar dan
panas radiasi dan bintang-bintang itupun makin turun temperaturnya.
Setelah berpuluh ribu juta tahun ia mempunyai bentuknya yang boleh
dikatakan tetap seperti halnya matahari kita. Hipotesis itu di yakinkan
oleh suatu observasi yang ditunjukan kepada pusat galaksi dimana
selalu dilahirkan bintang baru baik secara perlahan-lahan maupun
secara eksplosif.
Galaksi. Berdasarkan apa yang nampak dari hasil pengamatan,
dapat kita bedakan adanya tiga macam galaksi, yaitu:
a) Galaksi berbentuk spiral
b) Galaksi berbentuk elips
c) Galaksi berbentuk tak beraturan.
Induk dari matahari kita adalah galaksi Bima Sakti atau Milky
Way. Bima Sakti mempunyai bentuk spiral. Tetangga terdekat dari
Bima Sakti adalah galaksi Andromeda yang juga berbentuk spiral dan
jauhnya 870.000 tahun cahaya (cahaya bergerak dengan kecepatan
300.000 km/ detik, jadi tahun cahaya berjarak 300.000 x 365 x 24 x
60 x 60 km =1013 km). Letak matahari dan bumi tempat tinggal kita
kira-kira adalah pada tanda (X), yang jauhnya kuranglebih 2/3 dari
pusat galaksi sampai batas tepian luarnya. Bulatan-bulatan yang
terletak dibawah dan diatas pusat galaksi adalah kumpulan-kumpulan
bintang (globular). Dalam satu galaksi ada yang mencapai kumpulan
bintang seperti itu. Galaksi kita ini mengadakan rotasi dengan arah
yang berlawanan dengan jarum jam. Bima Sakti memiliki tidak kurang
dari 100 ribu juta bintang. Selain itu masih terdapat gumpalangumpalan kabut gas maupun semacam galaksi kecil yang banyak
jumlahnya.
4.
Hipotesis Nabular
Hipotesis ini dikemukakan pertama kali oleh Laplace pada tahun
1796. Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi
awan panas atau kabut gas yang sangat panas berupa cincin.
Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari. Bagian yang
mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi. Setelah mendingin benda-benda ini akan menjadi
planet-planet seperti bumi dengan benda-benda yang mengelilinginya
berupa satelit atau bulan. Dapat dibayangkan bahwa berdasarkan
teori ini, planet Saturnus yang dikelilingi oleh cincin Saturnus itulah
merupakan bakal satelitnya. Salah satu keberatan dari hipotesis ini
adalah ditemukanya dua buah bulan pada Jupiter dan sebuah bulan di
Saturnus yang berputar berlawanan arah dengan rotasi planet-planet
tersebut. Hal ini menunjukan bahwa satelit tersebut bukan
merupakan bagian dari planetnya sesuai dengan hipotesis Laplace.
5.
Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan pertama kali oleh Chamberlin dan Moulton.
Hipotesis ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori
nebular yaitu bahwa sistem tata surya ini terbentuk dari kabut gas
yang sangat besar yang berkondensasi. Perbedannya adalah terletak
pada asumsi bahwa terbentuknya planet-planet itu tidak harus dari
satu badan tetapi diasumsikan ada bintang besar lain yang kebetulan
sedang lewat dekat bintang dimana tata surya kita merupakan
bagianya. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian terpengaruh oleh
daya tarik matahari kita dan setelah mendengin terbentuklah bendabenda yang disebut planettesimal.
Planettesimal merupakan benda-benda kecil yang padat. Karena
daya tarik menarik antar benda itu sendiri, benda-benda kecil
tersebut akan bergumpal menjadi besar dan menjadi panas. Hal ini
disebabkan oleh tekanan akibat dari akumulasi dari massanya. Teori
ini dapat menjawab pertanyaan mengapa ada satelit-satelit dari
Jupiter maupun pada Saturnus yang mempunyai orbit yang
berlawanan dengan rotasi planet-planet itu.
6.
Teori Tidal
Teori ini diungkapakan pertama kali oleh James Jeans dan Harold
Jeffreys pada tahun 1919. Menurut teori ini planet itu merupakan
percikan dari matahari yaitu seperti percikan matahari yang sampai
kini masih nampak ada. Percikan tersebut disebut “tidal”. Tidal yang
besar yang kemudian akan menjadi planet itu disebabkan karena
adanya dua buah matahari yang bergerak saling mendekat satu
dengan yang lain maka akan terbentuklah planet-planet baru seperti
teori tersebut diatas.
Usaha para ilmuan itu hanyalah sekedar menguji hipotesis.
Setelah teruji, teori itu masih mungkin diperbaiki dengan teori yang
lebih akurat. Namun demikian teori-teori tersebut di atas masih
diyakini orang sampai sekarang.
C.
Terbentuknya Alam Semesta Menurut Pandangan Al-Qur’an
Allah menurunkan Al-Quran kepada manusia 14 abad yang lalu. Al-Quran
mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam tautan keagamaannya. Beberapa fakta
yang baru dapat diungkap dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan Allah
dalam Al-Quran empat belas abad yang lalu.
Dalam Al-Quran, terdapat banyak bukti yang memberikan informasi dasar
mengenai beberapa hal seperti penciptaan alam semesta. Kenyataan bahwa dalam AlQuran tersebut sesuai dengan temuan terbaru ilmu pengetahuan modern adalah hal
penting, karena kesesuaian ini menegaskan bahwa firman Allah dalam surat Fussilat
(41:11)
قييا ي ي
ض ٱئئت تي يييا
خييانن في ي
ي دد ي
م ٱسئت يويىى إ تل يييى ٱل س
سيي ي
ثد س
ماتء ويه تيي ي
ل لهيييا ويل تلئرئ ت
ي
ي
ها يقال ييتا أت ييئينا ي
١١ ن
ط يوئ ع
عا أوئ ك يرئ ه
طائ تتعي ي
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami
datang dengan suka hati"
Kata asap dalam ayat tersebut menurut para ahli tafsir adalah merupakan
kumpulan dari gas-gas dan partikel-partikel halus baik dalam bentuk padat maupun cair
pada tempratur yang tinggi maupun rendah dalam suatu campuran yang lebih atau
kurang stabil.
Dalam Al-Quran surat Al-Anbiya (21:30) :
ي
ي
ض ي
ميياا
قا في ي
كان ييتا يرتئ ه
ن كي ي
موىي ت
أوي ل يمئ ي يير ٱل س ت
فدروىا ا أ س
ن ٱل س
فت يقئن ىيهد ي
س ىي
ت ويٱلئرئ ي
ذي ي
ي
ماتء ك د س
ل ي
٣٠ ن
ح ييي أفييل ي دؤئ ت
جعيلئينا ت
مدنو ي
شيئءء ي
وي ي
ن ٱلئ ي
م ي
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman.”
Matahari adalah benda angkasa yang menyala-nyala yang telah berputar
mengelilingi sumbunya sejak berjuta-juta tahun. Dalam proses perputarannya dengan
kecepatan tinggi itu, maka terhamburkan bongkah-bongkahan yang akhirnya menjadi
beberapa benda angkasa termasuk bumi. Masing-masing bongkah beredar menurut garis
tengah lingkaran matahari, semakin lama semakin bertambah jauh, hingga masingmasingnya menempati garis edarnya yang sekarang. Dan seterusnya akan tetap beredar
dengan teratur sampai batas waktu yang hanya diketahui oleh Allah SWT
Allah SWT berfirman dalam surat Adz-Dzariyat [51] ayat 47 yang berbunyi:
ي
٤٧ ن
مو ت
سدعو ي
ويٱل س
مايء ب ين ييئن ىييها ب تأيئي ادد ويإ تسنا ل ي د
س ي
“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami
benar-benar berkuasa.”
Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan dibanyak tempat
dalam Al-Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta.
Semua galaksi yang kita lihat di angkasa terlihat berlari menjauh dari kita. Dan
semakin jauh mereka berada, semakin cepat mereka terlihat bergerak. Hal ini berarti
bahwa keseluruhan Alam semesta sedang mengembang seolah-olah berasal dari ledakan
yang sangat dahsyat miliaran tahun yang lalu.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa galaksi-galaksi bargerak menjauh
dari galaksi kita secara kontinu. Para ilmuan menganalogikan galaksi dengan sebuah
balon yang diisi udara sampai ukurannya membesar. Selanjutnya, setiap titik (yang
melambangkan galaksi) pada balon itu bergerak saling menjauh. Hal ini menunjukkan
bahwa titik-titik yang melingkupi galaksi Bimasakti semakin menjauh.
Meskipun alam semesta terus menngembang dan galaksi-galaksi menjauh secara
kontinu alam semesta tidak akan mengalami kekosongan. Karena sesungguhnya,
galaksi-galaksi baru selalu bermunculan mengisi kekosongan tersebut. Galaksi baru ini
terbentuk dari hidrogen dan gas-gas alam melalui perputaran dan pengumpulan akibat
gaya gravitasi. Selanjutnya terjadilah pemadatan gas yang dihimpun oleh bintangbintang. Dengan demikian, gas alam (hidrogen) merupakan materi dasar dari alam
semesta.
Dalam surat Al-Sajadah (32:4)
ي
م
ذي ي
ما تفي ت
موىي ت
ه ٱل س ت
خل يقي ٱل س
ست سةت أي سييامد ث ديي س
ما ب ييئن يهد ي
ض وي ي
س ىي
ٱلل س د
ت ويٱلئرئ ي
ما ل ي د
من ويل تديي وييل ي
ع أ يفييل
في ي ي
شيي ت
من ددون تهتۦ ت
كم م
ٱسئت يويىى ع ييلى ٱلئعير شئشا ي
٤ن
ت يت يذ يك سدرو ي
“Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy. Tidak ada bagi kamu
selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa´at.
Maka apakah kamu tidak memperhatikan.”
D.
Tata Surya
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut
matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk 8
buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet,
planet-planet dan satelit-satelit alami.
Secara kelompok, planet didalam tata surya kita ini dapat terbagi
dalam dua golongan kecil, yaitu:
1. Planet Kecil (Kerdil)
a. Merkurius
b. Venus
c. Bumi
d. Mars
2. Planet Raksasa
a. Jupiter
b. Saturnus
c. Uranus
d. Neptunus
Menurut pengetahuan terkini dalam fisika modern, planet bumi mengelilingi
matahari. Galaksi bintang-bintang tempat matahari berada merupakan satu dari jutaan
galaksi yang tersebar pada sistem ruang dan waktu yang berkembang dari ledakan
energi milyaran tahun lalu.
Surya adalah kata lain dari Matahari. Tata surya berarti adanya
suatu organisasi yang teratur pada matahari itu. Matahari ini
dikelilingi oleh planet-planet, antara lain adalah bumi. Planet-planet
juga dikitari oleh benda lain yang disebut dengan satelit. Oleh karena
itu satelit dari Bumi adalah Bulan.
1.
Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang berpijar dan ternyata ia
tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena
gerak rotasinya. Garis tengah akuatorialnya : 864.000 mil, sedangkan
garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai
sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit
= AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Gaya tarik
matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi.
Bagaimana
dengan
temperatur
di
matahari?
Menurut
perhitungan para ahli, temperature di permukaan matahari sekitar
60000C; jenis batuan atau logam apapun yang kita kenal di bumi ini
akan lebur pada temperatur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak
dibagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta oC.
Pada pembukaanya tampak ada bercak hitam. Dengan adanya bercak
hitam itulah orang bisa menghitung kecepatan matahari mengadakan
rotasi, yaitu 27 hari. Namun semakin dekat ke kutubnya ternyata
makin lambat, di dekat kutub kecepatan rotasi adalah 34 hari.
Lapisan bola matahari bagian dalam disebut photosfer, tebalnya
kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api yang berasal
dari suatu ledakan. Semburanya mencapai ketinggian 140.000 mil.
Lapisan luar dari photosfer yang disebut chromosfer, berwarna
kemerahan dan berasal dari hidrogen yang pijar. Lapisan ini
mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke luar. Tebal chromosfer
kira-kira 9.000 mil, lapisan lebih luar dari chromosfer adalah korona.
Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang
melebihi garis tengah matahari itu sendiri. Korona nampak jelas
waktu gerhana matahari.
Matahari ini sangat penting bagi kehidupan di bumi karena :
Merupakan sumber sinar dan sumber panas (energi) utama bagi
bumi. Minyak bumi dan batu bara itu sebenarnya juga berasal dari
energi matahari yang pada zaman dahulu diserap oleh tumbuhan
atau binatang.
Matahari mengontrol stabilitas peredaran bumi yang berarti
mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta juga
mengontrol peredaran planet lain.
Matahari adalah bintang yang terdekat, maka dengan
mempelajari matahari kita tak langsung dapat memahami bintangbintang lain.
2.
Merkurius
Planet yang terdekat dengan matahari, terkecil dengan garis
tengah 3.000 mil (hanyasedikit lebih besar dari bulan yang bergaris
tengah 2.160 mil). Karena letaknya yang begitu dekat dengan
matahari maka bagian yang menghadap matahari panas sekali yaitu
antara 550 sampai 770 derajat F. Sebaliknya pada bagian yang tak
menghadap matahari menjadi dingin sekali (karena tak ada air
maupun udara). Dengan demikian maka Merkurius mempunyai
temperatur yang tertinggi dan terendah bila dibandingkan dengan
temperatur pada planet-planet yang lain. Diperkirakan tak ada
kehidupan sama sekali di Merkurius. Planet yang kini sulit dilihat dari
bumi karena letaknya dekat sekali dengan matahari, namun pada
cuaca yang baik dapat dilihat pada saat matahari terbenam.
Merkurius mengadakan rotasi (berputar pada sumbunya) dalam
waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya 28 hari lebih,
demikian juga malam harinya. (Temperatur minimum malam hari
adalah -4000F). Merkurius beredar mengelilingi matahari dalam waktu
88 hari, tidak mempunyai bulan, dan berat jenisnya 5,13.
3.
Bumi
Bumi memiliki atmosfer yang kaya akan oksigen, mengandung air yang sangat
banyak, memiliki suhu relatif sedang sehingga cocok untuk kehidupan makhluk hidup,
dan mengandung berbagai senyawa kimia yang juga mendukung kehidupan. Sejauh ini,
hal tersebut tidak dimiliki oleh planet lain di manapun di tata surya. Di antara bentangan
jagat raya yang luasnya tak terbatas, planet Bumi sebenarnya hanyalah sebuah planet
kecil yang tampak tidak lebih dari setitik debu di tata surya. Namun, Bumi begitu unik
dan berbeda dari planet maupun benda langit lain. Bumi adalah mukjizat dalam alam
semesta.
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4.6 milyar tahun. Jarak antara bumi dan matahari adalah 149.6 juta
kilometer. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
magnotosfer yang melindungi bumi dari matahari, sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar
angkasa. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer
dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 km, berada dilapisan stratosfer dan mesosfer
untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Perbedaan suhu bumi adalah antara -70 0 C
hingga 550C tergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun
35,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliyar ton, dengan luas
permukaan 510 juta km persegi. Berat jenis bumi sekitar 5.500 km/m kubik digunakan
sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain.
Kerak bumi lebih tipis didasar laut yaitu sekitar 5 km. Kerak bumi terbagi kepada
beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng yang menghasilkan
gempa bumi. Titik tertinggi dipermukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848
meter, dan titik terdalam adalah palung mariana di samudra pasifik dengan kedalaman
10.924 meter. Dan danau terdalam adalah danau baikal dengan kedalam 1.637 meter.
Ada beberapa teori yang menyatakan asal usul bumi, diantaranya :
a.
Teori Sedimen
Pengukuran usia Bumi didasarkan atas perhitungan tebal lapisan sedimen yang
membentuk batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang
terbentuk setiap tahunnya dengan membandingkan tebal batuan sedimen yang terdapat
di Bumi sekarang ini, maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak Bumi. Berdasar
perhitungan macam ini di perkirakan Bumi terbentuk 500 juta tahun yang lalu.
b.
Teori Kadar Garam
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan kadar garam di laut. Diduga
bahwa mula-mula laut itu berair tawar. Dengan adanya sirkulasi air dalam alam ini,
maka air yang mengalir dari darat melalui sungai ke laut membawa garam-garam.
Keadaan semacam itu berlangsung terus-menerus sepanjang abad. Dengan mengetahui
kenaikan kadar garam setiap tahun, yang dibandingkan dengan kadar garam pada saat
ini, yaitu kurang lebih 320, maka dihasilkan perhitungan bahwa bumi telah terbentuk
1000 juta tahun yang lalu.
c.
Teori Termal
Pengukuran usia Bumi berdasarkan perhitungan suhu Bumi. Diduga bahwa Bumi
mula-mula merupakan batuan yang sangat panas yang lama-kelamaan mendingin.
Dengan mengetahui massa dan suhu Bumi saat ini, maka ahli fisika bangsa Inggris
bernama Elfin memperkirakan bahwa perubahan bumi menjadi batuan yang dingin
seperti saat ini batuan yang sangat panas pada permulaannya memerlukan waktu 20.000
juta tahun.
d.
Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling benar ialah berdasarkan waktu
peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini, diperlukan pengetahuan
tentang waktu paroh unsur-unsur radioaktif. Waktu paroh adalah waktu yang dibutuhkan
unsur radioaktif untuk luruh atau mengurai sehingga massanya tinggal separoh.
Misalnya, a gram U radio aktif 1/2 a gram Pb radioaktif + Pb tak radioaktif + zat lain.
Reaksi itu membutuhkan waktu n tahun, maka waktu paroh umur U radioaktif = n
tahun.
Dengan mengetahui perbandingan kadar unsur radioaktif dengan unsur hasil
peluruhan dalam suatu bantuan dapat dihitung umur batuan tersebut. Misalnya 1 gram
U238 mempunyai waktu paroh 4,5 x 109tahun, meluruh menjadi 0,5 gram U235 + 0,0064
gram He dan 0.436 gram Pb206. Bila dalam suatu batuan terdapat perbandingan berat
antara U238 dan Pb206, seperti contoh tersebut, maka umur batuan sama dengan paroh
U238, yaitu 4500 juta tahun.Berdasarkan perhitungan seperti tersebut, dapat disimpulkan
bahwa usia bumi berkisar antara 5 sampai 7 ribu juta tahun.
e.
Teori Al-Qur’an
1)
Q.S Ali ‘Imran : 190
ن تفي ي
موىي ت
ض ويٱخئت تل ىييي ت
إت س
ق ٱل س
س يى
ف ٱل س ٱٱيئ ت
ل ٱويٱٱلن سهيييارت
خلئ ت
ت ويٱلئرئ ت
د
١٩٠ ب
يل ىي ىي د
ت ملواتلي ٱلئلئب ىي ت
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
2)
Q.S Al An’am : 73
قييو د
ل
م يي د
ذي ي
موىي ت
ويهدوي ٱل س ت
ض ب تييٱلئ ي
ح ش يقا ويي يييوئ ي
خل يقي ٱل س
سيي ىي
ت ويٱلئرئ ي
كن فيي ي د
د
ملئ د
ف د
صييو ش ير
م دين ي
ه ٱلئ ي
ك ي يوئ ي
ه ٱلئ د
ح يققي ويل ي د
كو قني قيوئل د د
خ تفي ٱل ص
ب ويٱل س
٧٣ ختبيدر
م ٱلئ ي
ح ت
شهىيد ي شةي ويهدوي ٱلئ ي
كي د
ع ىيل ت د
م ٱلئغييئ ت
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan
benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu
terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di waktu sangkakala
ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang
Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”
3)
Q.S Al A’raf : 54
ذي ي
سييت سةت
ض فتييي ت
موىي ت
ه ٱل س ت
إت س
خل يقي ٱل س
سيي ىي
م ٱلل س د
ن يرب سك د د
ت ويٱلئرئ ي
ي
شي ٱل سيئ ي
هييۥ
م ٱسئت يويىى ع ييلى ٱلئعير شئشا ي دغئ ت
ل ٱلن سيهيياير ي يطئل دب د د
أسيامد ث د س
حتثيهثا ويٱل س
خىير شتت تبييأ يمئرتهتۦۦ أ ييل
س ويٱلئ ي
س س
مير ويٱلن ص د
ي
جو ي
م ي
م د
ق ي
شمئ ي
ي
س
خلئقد ويٱلئم قئرۦ ت ييباير ي
٥٤ ن
ه ٱلئ ي
ب ٱلئعىيل ت
ه ير ص
ك ٱل ل د
لي د
مي ي
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan
bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ´Arsy. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masingmasing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
4)
Q.S Qaf : 38
ي
ويل ي ي
قدئ ي
ما تفي ت
موىي ت
خل يقئينا ٱل س
ما ب ييئن يهد ي
ض وي ي
س ىي
ت ويٱلئرئ ي
ست سةت أسيييامد
٣٨ ب
سينا ت
م س
من ل صدغو د
ما ي
وي ي
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa
keletihan.”
E.
Kesimpulan
Alam semesta atau jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar yang di
dalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik, serta di dalamnya terjadi segala
peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
Namun perlu disadari bahwa jauh ayat- ayat Al-Quran telah secara jelas
menceritakan bagaimana alam semesta ini diciptakan.
Allah menciptakan alam semesta ini bukan untukNya, tetapi untuk seluruh
makhluk yang diberi hidup dan kehidupan. Sebagai pencipta dan sekaligus pemilik,
Allah mempunyai kewenangan dan kekuasaan absolut untuk melestarikan dan
menghancurkannya tanpa diminta pertanggungjawaban oleh siapapun. Namun begitu,
Allah telah mengamanatkan alam seisinya dengan makhlukNya yang patut diberi
amanat itu, yaitu manusia. Dan oleh karenanya manusia adalah makhluk Allah yang
dibekali dua potensi yang sangat mendasar, yaitu kekuatan fisik dan kekuatan rasio,
disamping emosi dan intuisi. Ini berarti, bahwa alam seisinya ini adalah amanat Allah
yang kelak akan minta pertanggungjawaban dari seluruh manusia yang selama hidupnya
di dunia ini pasti terlibat dalam amanat itu.
Manusia diberi hidup oleh Allah tidak secara otomatis dan langsung, akan tetapi
melalui proses panjang yang melibatkan berbagai faktor dan aspek. Ini tidak berarti
Allah tidak mampu atau tidak kuasa menciptakannya sekaligus. Akan tetapi justru
karena ada proses itulah maka tercipta dan muncul apa yang disebut “kehidupan” baik
bagi manusia itu sendiri maupun bagi mahluk lain yang juga diberi hidup oleh Allah,
yakni flora dan fauna.
Kehidupan yang demikian adalah proses hubungan interaktif secara harmonis dan
seimbang yang saling menunjang antara manusia, alam dan segala isinya utamanaya
flora dan fauna, dalam suatu “tata nilai” maupun “tatanan” yang disebut ekosistem.
F.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, Ilmu Alamiah Dasar
Al-Hajj Ahmad, Yusuf. Seri Kemukjizatan Al-Quran dan Sunnah, Sajadah Press,
Yogyakarta, 2009.
Aly, Abdullah, Ilmu Alamiah Dasar
Hadhriri SP, Choiruddin, Klasifikasi Kandungan Al-Qur’an, Gema Insani Press,
Jakarta, 2005.
Kamaludin, Ahmad, Manusia Dan Alam Semesta, Gema Insani Press, Jakarta,
2005.
Muthahari, Murthada, Al-Qur’an Dalam Keseimbangan Alam Dan Kehidupan,
Lentera, Jakarta, 2006.
Soewandi, Hariwijaya, Ilmu Alamiah Dasar