BAB VII Pancasila Sebagai Sistem Sistema

BAB VII
Pancasila Sebagai Sistem Sistematika
Perjalanan Ketatanegaran Indonesia mengalami pasang surut seiring
dengan perjalanan waktu.setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945,sehari
kemudian dimulailah lembaran baru ketatanegaraan Indonesia yaitu dengan
disyahkannya UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Krmerdekaan Indonesia
(PPKI). Sebagai bentuk hukum dasar tertulis Undang-Undang Dasar 1945
merupakan sumber hukum, artinya segala peraturan yang ada dalam
ketatanegaraan haruslah bersumber pada UUD maka peraturan tersebut
dihapuskan.
Tetapi

sejarah

mencatat,

bahwa

ketatanegaraan

Indonesia


mengalami dinamisasi seiring dengan perubahan rumusan dasar Negara
yang menjadi landasan pijak keberlangsungan berbangsa dan bernegara itu
sendir
1. RUMUSAN DAN

SISTEMATIKA

PANCASILA

DALAM SEJARAH

PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN PERIODE 17 AGUSTUS 1945
SAMPAI 27 DESMBER 1949
Sebagaimana diketauhi pada periode pertama terbentuknya Negara
RI, konstitusi yang berlaku adalah UUD 1945 yang di tetapkan dan di sahkan
oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945, yang dalam Pembukaan UUD
1945 Rumusan dasar Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 inilah yangsah dan benar karena disamping mempunyai kedudukan
konstitusional, juga disahkan oleh suatu badan yang mewakili seluruhbangsa

Indonesia (PPKI) yang berarti rumusan Dasar Negara Indonesia yang
terkenal dengan “Pancasila”, yaitu:
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil Dan Beradap

1

3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan

yang

Dipimpin

Oleh

Hikmat

Kebijaksanaan


dalam

Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Menurut UUD 1945, yang berdaulat itu adala rakyat dan di lakukan
oleh MPR. Sebagaimana yang ditentukan Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 karena
MPR melakukan kedaulatan rakyat oleh UUD 1945 ditetapkan pula beberapa
tugas dan wewenangnya, diantara menetapkan UUD dan GBHN memilih dan
mengangkat presiden dan mengubah UUD MPR sebagai pemegang
kedaulatan yang tertinggi dalam sistem ketatanegaraan, denag jumlah
anggota yang begitu banyak tidak dapat bersidang setiap hari karenanya
untuk melaksanakan tugas sehari-hari diserahkan kepada Presiden sebagai
Mendataris MPR. presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dibantu
oleh Wakil presiden dan mentri-mentri nya. Mentri-mentri diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden dan tudak bertanggung jawab kepada DPR.
Presiden dalam melaksanakan kekuasaanya (fungsi) tidak bertanggung
jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat( DPR) walaupun demikian presiden
harus dapat berkerja sama
Dengan DPR, sebab DPR merupakan anggota MPR dan sebaliknya Presiden
tidak dapat membubarkan DPR.

Perubahan Praktek Ketatanegaraan
PPKI menyadari bahwa untuk menyelenggarakan pemerintahan
menurut UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan sekaligus dalam waktu
sesingkat mungkin. Untun itu masih diperlukan masa-masa peralihan.
Hasil kespakatan PPKI menetapkan empat pasal aturan peralihan
dan dua ayat tambahan menurut pasal3 aturan peralihan untuk pertamakali
Presiden dan Wakil presiden dipilih oleh PPKI

2

Realisasi dari Pasal tersebut maka atas usul Otto Iskandardinata dipilih
secara aklamasi Soekarno dan Moh.Hatta sebagai Presiden dan Wakil
Presiden sedangkan dalam menjalankan kekuasaan nya Presiden di bantu
oleh Komite Nasional.
Sebagai wujud sistem Presidensial maka kabinet bertanggung jawab
kepada presiden tetapi tidak lebih dari satu setengah bulan terjadi perubahan
ketatanegaraan dengan keluarnya maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16
oktober 1945 isi dari maklumat menyebutkan komite nasional Indonesia.
Pusat


(KNIP)

sebelum

terbentuk

MPR

dan

DPR

sebelum

terbentukMPR dan DPR di serahi tugas legistlatif dan menetapkan GBHN
serta menyetujui pekerjaan Komite Nasional Pusat sehari hari berhubung
dengan gentingnya keadaan, di jalan kan oleh sebuah badan pekerja yang
dipilih diantara mereka dan bertanggung jawab kepada Komite Nasional
Pusat.
Berdasarkan

pertama KNIP

ikut

maklumat

tersebu

Joniarto

menetapkan

GBHN

bersama

menyimpulkan:
sama

dengan


Presiden .Kedua KNIP bersama-sama Presiden menetapkan undang-undang
yang

boleh

mengenai

segala

urusan

pemerintahan

; ketiga kaerna

gentingnya keadaan, maka dalam melaksanakan tugas kewajiban sehari hari
dari Komite Nasional pusat tersebut akan di jalankan oleh badan pekerja
yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Pusat.
Menurut Inu Kencana syafii: Sejak sistem Presiden sial beralih

kepada sistem parlementer, walaupun tidak dikenal dalam UUD 1945, sistem
itu berjalan hingga tanggal 27 Desember 1949 dan UUD 1945 sendiri tidak
mengalami perubahan secara tekstual. Oleh karenaitu perubahan sitem
pemerintahan dan administrasi Negara tersebut merupakan tindakan yang
menyalahi UUD

3

2. RUMUSAN DAN

SISTEMATIKA

PANCASILA

DALAM SEJARAH

PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN PERIODE 27 DESEMBER
1949 SAMPAI 17 AGUSTUS 1950
Perjalanan Negara baru republic Indonesia, tidak luput dari
rongrongan pihak Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di

Indonesia. Belanda mencoba untuk mendirikan Negara-negara seperti
Negara sumatera Timur(24 Maret 1948), Negara Indonesia Timur (1946),
Negara Pasundan (termasuk Distrik Feseral Jakarta), Negara Jawa Timur (16
Nopember 1948), Negara Madura (23 Januari 1948), dan sebagai nya.
Usaha tersebut sebagai taktik untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Untuk merealisasikan tujuan tersebut belanda mengadakan dua cara
Pertama;melakukan kontak senjata (agresi) yaitu agresi 1 tahun 1947 dan
agresi kedua 1948. Terbukti pada tanggal 27 juli 1947 belanda melakukan
penyerbuan ke berbagai wilayah Indonesia, sehingga sebagian wilayah
Indonesia kembali dalam kekuasan nya. Pada tanggal 19 desember 1948
Yogyakarta yang dijadikan Ibukota Negar Republik Indonesia berhasil di
kuasai, Presiden dan Wakil Presiden ditawan. Atas ultimatum wakil Presiden
memberi mandat kepada Mr.Syarifudin Prawinegara untuk mendirikan
Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di sumatera Utara jika tidak
mungkin dapat di bentuk PDRI di india.
Demi merebut kembali wilayah Negara kesatuan republic Indonesia
(NKRI) yang dikuasai Belanda Panglima Besar Jendral Sudirman bersama
masyarakat melakukan perang gerilia yang puncaknya pada tanggal 1 Maret
1949 Letkol Soeharto memimpin penyerbuan ke Yogyakarta dan berhasil

mendudukinya selama 6 jam. Dan di dalam KMB dihasilkan 3 buah
persetujuan pokok antara lain:
1. Mendirikan Negara republic Indonesia Serikat

4

2. Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat. Didirikan Uni
antara Republik Indonesia Serikat dengan Kerajaan Belanda
Persetujuan penyerahan kedaulatan sendiri meliputi:
1. Piagam penyerahan kedaulatan
2. Status Uni
3. Persetujuan perpindahan
Rumusan

dan

sistemmatika

Pancasila


yang

terdapat

pada

mukadimah Konstitusi RIS, yaitu:
1. Ketuhanan yang maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
Mukadimah Konstitusi RIS tersebut, telah menghapuskan sama
sekali jiwa, semangat, atau isipembukaan UUD 1945.
Sistem Pemerintahan Menurut Konstitusi RIS
Menurut Pasal 1 ayat (1), “ Republik Indonesia serikat yang merdeka
dan bardaulat ialah suatu Negara hukum yang demokrasidan berbentuk
demokrasi”.
Selanjutnya dalam Pasal 1 ayat(2) disebutkan bahwa kekuasaan
kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan oleh pemeri,tah bersamasama dengan DPR dan senat” Hal ini berarti bahwa ketiga lembaga Negara
tersebut yaitu Pemerintah ,DPR dan senat adala pemegang kedaulatan untuk
membentuk undang-undang secara bersama sama apabila:
1. Menyangkut hal khusus
2. Mengenai satu atau beberapa atau semua bagian atau bagianya atupun
yang khusus mengenai hubungan antara RIS dan daerah-daerah. Adapun
undang-undang yang tidak termasuk hal tersebut pembentukannya cukup
antara pemerintah dengan DPR,

5

Secara khusus sistem pemerintahan Indonesia disebutkan dalam
pasal 118 ayat (2) yang menyatakan : “Tanggung jawab kebijaksanaan
Pemerintah berada di tangan Mentri tetapi apabila kebijaksanaan Mentri,
atau para mentri ternyata tidak dapat di benarkan oleh DPR, maka MenteriMenteri itu harus mengundurkan diri atau DPR dapat membubarkan Menterimenteri (cabinet) tersebut dengan alasan tidak percaya.
Berdasarkan ketentuan tersebut dapat di simpulkan bahwa: Pertama,
yang
atau

dimaksud
beberapa

Pemerintah
Menteri,

adalah

Presiden

Presiden

didalam

dengan

seseorang

menyelenggarakan

Pemerintahan Negara tidak dapat diganggu gugat. Yang bertanggung jawab
untuk kebijaksanaan pemerintah di tangan Mentri-mentri baik secara
bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya
sendiri. Kedua, dari segi pertaggungjawaban Mentri-mentri maka sistem
pemerintahan berdasarkan Konstitusi RIS menganut sistem pemerintahan
parlemen, yaitu mentri-mentri baik secara bersama-sama maupun sendirisendiri bertanggung jawab kepada Parlemen (DPR).
Selain presiden dan DPR dalam Konstitusi RIS terdapat senat yang
merupakan wakil Negara bagian/daerah bagian yang jumlahya 2 Orang untuk
masing-masing Negara/daerah bagian. Jadi senat adalah suatu badan
perwakilan Negara bagian yang anggota-anggotanya di tunjuk oleh masing
masing pemerintah negarbagian masing-masing.

3. RUMUSAN DAN

SISTEMATIKA

PANCASILA

DALAM SEJARAH

PERKEMBANGAN KETATANEGARAAN PERIODE 17 AGUSTUS 1950
SAMPAI 5 JULI 1959
Menurut Dasril Radjab:
Sistem ketatanegaraan berdasarkan Konstitusi RIS tidak berumur
panjang. hal ini disebabkan oleh konstitusi itu tidak mengakar dari kehendak

6

Rakyat dan bukan pula merupakan keputusan politik dari rakyat Indonesia,
akan tetapi merupakan rekayasa dari luar baik dari pihak Belanda maupun
PBB.
Persetujuan mendirikan Negara kesatuan Republik Indonesia kembali
tertuang dalam perjanjian 19 mei 1990. Untuk mewujudkan kemauan itu di
bentuklah suatu Panitia yang bertugas membuat UUD yang baru pada
tanggal 12 Agustus 1990. Rancangan UUDtersebut oleh badan pekerja
Komite Nasional Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta Senat RIS pada
tanggal 14 Agustus 1950 disyahkan ,dan di nyatakan mulai berlaku pada
tanggal 17 Agustus 1950.
Pembukan UUD 1950 ini dengan menggunakan pasal 190,pasal
127a dan pasal 191 ayat (2) UUD RIS maka dengan UUD No.7 tahun 1950
Lembaran RIS 1950 No.56,yang berisi dua ketentuan ,yaitu:
1. Indonesia kembali menjadi Negara kesatuan dengan menggunakan
UUD,S1950 yang merupakan hasil perubahan konstitusi RIS
2. Perubahan bentuk susunan Negara dengan UUD,S 1950 secara resmi
dinyatakan berlaku mulai 17 Agustus 1950.
Dalam pembukaan Undang-undang Dasar Sementara republik
Indonesia [UUD 1950], tersebut terdapat rumusan dan sistematika dsar
Negara Pancasila yangsama dengan yang tercantum dalam Konstitusi RIS,
yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Kedailan Sosial

7

Bentuk Negara Menurut UUDS 1950
Mengenai bentuk Negara diatur dalam Alinea IV UUD 1950 yang
menentukan: maka ini kami menyusun kemerdekaan kami itu, dalam suatu
piagam Negara yang berbentuk republic kesatuan ….Demikian pula yang
ditegaskan dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1950 yang menentukan Republik
Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah Negara hukum yang deokratis
dan berbentuk kesatuan
Sistem Pemerintahan Negara
Menurut pasal 45 ayat (1) dan UUD 1950 menentukan ;Presiden
adalah Kepala Negaradalam melakukan ktwajibannya di bantu oleh seorang
Wakil presiden. Presiden dan Wakil presiden tidak dapat di gangu gugat
pemerintahan adala di tangan dewanMentri yang di ketuai oleh seorang
Perdana

Menteri.

Menteri-menteri

bertanggung

jawab

atas

semua

kebijakanPemerintahan baik bersama-sama seluruhny, maupun masingmasing untukbagianya sendiri-sendiri kepada DPR.
Dasar Hukum Dekrit 5 Juli 1959
Seperti halnya UUD 1949, UUD 1950 juga bersifat sementara
sementara sebagaimana di sebut dalam pasal 134 tentang perubahan yang
mengharuskan Konstituante bersama-sama dengan pemerintah untuk
menyusun UUD RI yang akan menggantikan UUD 1950 Untuk memilih
anggota Konstituante tersebut ,pada Desember 1950 di adakan pemilu
pemilu ini berdasarkan UU.No 7 Tahun
1953 dan UUNo.9 tahun 1954 dan pada tanggal 10 November1956 di
bandung. Konstituante di resmikan oleh Presiden. Konstitusi yang di bentuk
oleh hasil pemilu yang telah bersidang selama kurang lebih 2.5 tahun belum
dapat menyelesaikan tugasnya membuat UUD Untuk mengatasi hal tersebut,
maka pada tangal 22 April 1959 atas nama pemerintah, Presiden
memberikan amanat di depan sidang pleno konstituante yang berisi anjuran

8

agar Konstituante menetapkan saja UUD 1945 sebagai UUD yang tetap bagi
Negara RI. Setelah di berikan tenggang waktu konstituante belum juga
mampu menyusun UUD.
4. RUMUSAN DAN

SISTEMATIKA

PANCASILA

DALAM SEJARAH

PERKEMBAGAN KETATANEGARAAN PERIODE 5 JULI 1959 SAMPAI
SEKARANG
Dengan dekrit presiden 5 Juli 1959,maka berlaku kembali UUD
Dengan demikiaan rumusan dan sistematika pancasila tetap seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 .
Untuk mewujudkan pemerintahan Negara berdasarkan UUD 1945
dan Pancasila di bentuklah alat-alat perlengkapan Negara .
a. Presiden dan menteri-menteri
Dengan

berlakunya

kembalinya

UUD

1945,

presiden

yang

sebelumnya hanya berlaku sebagai kepala Negara maka selanjutnya juga
sebagai kepala pemeritah. Pada tangal 10 juli 1959 Preiden Soekarno di
ambil sumpahnya sebagai presiden Menurut UUD 1945 dari bersamaan
dengan itu Presiden mengumumkan susunan dan nama-nama mentri dan
cabinet baru. Menteri-menteri tersebut sebagai pembantu presiden, di angkat
dan di hentikan oleh Presiden di angkat dan di hentikan oleh Presiden dan
tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada Presiden.
b. Dewan Perwakilan rakyat Gotong Royong (DPRGR)
DPR tidak memenuhi harapan Presiden. Sehingaga di keluarkan
Pempres No. 3 Th1960 tentang pembaharuan susunan DPR, yang berisi
1. Penghentian pelaksanaan tugas pekerjaan anggota DPR
2. Pembaharuuan susunan DPR berdasarkan uud 1945 pada waktu
sesingkat-singkatnya
3. Penpres mulai berlaku tanggal 5 maret 1960.

9

c. Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)
Selain pembentukan
keluarkan

juga

penpres

Permusyawaratan Rakyat

DPRGR untuk merealisasikan dekrit di
No.2

tahun

1959

tentang

Majelis

(MPR) dan peraturan presiden No.12 tahun

1960 tentang susunan Majelis Permusyawaratan Sementara (MPRS).
Menurut penetapan Presiden Nomor 2 tahun 1959 tentang majelis
permusyawaratan rakyat (MPR)sebagai berikut:
1. Sebelum susunan MPR menurut pasal 2 ayat 1 UUD 1945.maka dibentuk
MPRS yang terdiri dari snggota-anggota DPR yang di maksud dalam
Penetapan Presiden No.1 tahun 1959 di tamba dengan utusan-utusan dari
daerah-daerah dan golongan-golongan menurut Aturah
2. Jumlah anggota MPRS ditetapkan Presiden
d. Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Melengkapi alat perlengkapan Negara sebagaiamana di maksut Dekrit
5 Juli 1959, bahwa harus di bentuk Dewan Pertimbangan Agung Sementara
(DPAS) di keluarkan Penpes Nomor 3 tahun 1959 tentang dewan
Pertimbangan AgugSementara (DPAS) menurut penpes No. 3 tahun 1959.
a. Anggota DPAS di angkat dan di berhentikan oleh Presiden
b. Jumlah anggota DPAS di tetapkan oleh Presiden
c. Anggota DPAS di anggkat dari golongan-golongan karya orang-orang
yang dapat mengemukakan persoalan daerah dan Tokoh-tokoh nasional
e. Pelaksanaan UUD 1945
Walaupun semenjak Dekrit 5 Juli 1959 di nyatakan kembali ke[ada
UUD 1945 tetapi dalam praktek Ketatanegaraan hingga tahun 1966 ternyata
belum perna melaksanakan jiwa dan ketentuan-ketentuan UUD 1945 Dengan
kata lain dalam kontek ketatanegaran pelaksanaan UUD 1945 terjadi
beberapa penyimpangan antara lain

10

1. Pelaksanaan demokrasi terpimpin di mana presiden terbentuk MPRS dan
DPAS dengan penpres Nomor 2 tahun 1955 yang bertentangan sistem
pemerintahan presidensiil sebagaimana dalam UUD 1945
2. Penentuan massa jabatan Presiden seumur hidup.hal ini tentnya
bertentangan dengan pasal UUD yang menyebutkan bahwa masa jabatan
presiden adalah 5 tahun dan setelah nya dapat di pilih kembali
3. Berdirinya partai Komunikasi Indonesia yang berhaluan qtheisme hal ini
bertentangan dengan falsafah bangsa Indonesia yang tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yang pada sila pertama menyebutkan Ketuhanan
Yang Maha Esa ,artinya bahwa Bangsa Indonesia harus mengakui adanya
tuhan
4. Adanya kudeta dari PKI dengan gerakan 30 September (G 30/PKI) yang
jelas-jelas akan membentuk Negara Komunis di Indonesia, hal ini
merupakan penyimpangan terbesar terhadap pelaksanaan UUD 1945.
f. Surat Perintah 11 maret 1966
Menyikapi

kondisi

ketatanegaraan

yang

semraut

demikian

memunculkan tuntutan rakyat yang di kenal dengan Tritura (tiga tuntutan
rakyat) yaitu:
1. pelaksanaan kembali secara murni dan konsekuen Pancasila dan UUD
1945
2. pembubaran partai komunis Indonesia (PKI)
3. Penurunan harga barang
g. Dasar hukum surat Perintah 11 Maret 1966
Konsideran Surat perintah 11 Maret 1966 menyatakan
1. Perlu adanya ketenangan dan kesetabilan pemerintah dan jalanya revolusi
2. Perlu adanya jaminan Keutuhan pemimpin Besar revolusi, ABRI, dan
rakyat untuk memelihara kepentingan dan kewajiban presiden /panglima

11

tertinggi / pemimpin besar revolusi / mandaritas MPRS serta ajaran-ajaran
nya.

A.PENGERTIAN NILAI, NORMA DAN MORAL
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan.
Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan
pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila sebagai
suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi
sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaran lainnya. Di samping itu, terkandung juga
pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan
komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai
yang bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis
atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan negara maka
diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang
menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai bersumber
pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap
dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu
wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam
masyarakat :
Alport mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat dalam enam macam, yaitu :
1. Nilai teori
2. Nilai ekonomi

12

3. Nilai estetika
4. Nilai sosial
5. Nilai politik dan
6. Nilai religi
Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:
1. Nilai kenikmatan
2. Nilai kehidupan
3. Nilai kejiwaan
4. Nilai kerohanian
Notonagoro, membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai material
2. Nilai vital
3. Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap
manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran
sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai
sistem nilai.
Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya,
moral, religi, dan sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur
yang dikehendaki oleh tata nilai untuk dipatuhi. Oleh karena itu norma dalam
perwujudannya norma agama, norma filsafat, norma kesusilaan, norma
hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi karena
adanya sanksi.

13

Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :
Norma agama

: adalah

ketentuan

hidup

masyarakat

yang

Norma

bersumber pada agama
: adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hati

kesusilaan
Norma hukum

nurani, moral atau filsafat hidup.
: adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku

Norma sosial

dan bersumber pada UU suatu Negara tertentu
: adalah ketentuan hidup yang berlaku dalam
hubungan antara manusia dalam masyarakat

Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim
dengan kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan
buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan
bertindak secara moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu
dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau
prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR FUNDAMENTAL
Nilai-nilai pancasila sebagai dasar filsafat Negara Indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu sumber dari segala sumber hukum dalam
Negara Indonesia. Sebagai sumber dari segala sumber hukum secara
objektif merupakan pandangan hidup, kesadaran, cita-cita hukum, serta citacita moral yang luhur yang meliputi suasana kejiwaan, serta watak
bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai sumber filsafat nilai yang fundamental dan terbuka
mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat
14

dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan
tuntutan perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat
kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Berkaca
kepada kalimat yang mengatakan bahwa pengembangan Pancasila harus
memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia
memiliki arti bahwa dalam usaha menciptakan keselarasan antara Pancasila
dan kondisi masa kini haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati, agar
pengembangan yang dilakukan tidak melenceng dari nilai-nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila itu sendiri.
Nilai-nilai pancasilla terkandung dalam UUD 1945 secara yuridis
mamiliki kedudukan sebagai pokok kaidah Negara yang fundamental.
Adapun pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya memuat nilai-nilai
pancasila mengandung empat pokok pikiran yang bilamana dianalisis makna
yang terkandung di dalamnya tidak lain adalah merupakan devirasiatau
penjabarn pancasila.
Pokok pikiran pertama menyatakan bahwa Negara Indonesia adalah
Negara persatuan. Pokok pikiran kedua bahwa Negara hendak mewujudkan
suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ketiga
menyatakan bahwa Negara berkedaulatan rakyat. Pokok pikiran keempat
menyatakan bahwa, Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Hal itu dapat disimpulkan bahwa keempat pokok pikiran tersebut
tidak lain merupakan perwujudan dari sila-sila pancasila. Pokok pikiran ini
sebagai dasar fundamental dalam pendirian Negara, yang realisai berikutnya
perlu diwujudkan atau dijelmakan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945.
Dalam kehidupan bangsa yang mengacu kepada Pancasila ada
beberapa nilai fundamental yang terkandung di dalamnya seperti; nilai ideal,

15

nilai material, nilai spiritual, nilai pragmatis, nilai positif, nilai logis, nilai etis,
nilai estetis, nilai sosial dan nilai religius atau keagamaan.
Dalam menghadapi dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara
yang lebih banyak berupa persoalan-persoalan yang pelik dalam berbagai
sendi kehidupan, masyarakat Indonesia harus memahami bahwa untuk
menghadapi polemik tersebut sesungguhnya Pancasila telah memberikan
orientasi ke depan yang mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari
situasi kehidupan yang sedang dan akan dihadapinya, terutama menghadapi
globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala bidang. Ideologi
Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahan dalam jiwa
dan budaya bangsa Indonesia dalam ikatan negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

C. MAKNA NILAI-NILAI SETIAP SILA PANCASILA
1. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan
dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa
yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga memilik arti
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif
antarumat beragama.
2. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas
dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana
mestinya.

16

3. Nilai Persatuan
Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa
indonesia..
4. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan.
5. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat
Indonesia Yang Adil dan Makmur secara lahiriah atauun batiniah.
Nilai-nilai dasar itu sifatnya abstrak dan normatif. Karena sifatnya
abstrak dannormatif, isinya belum dapat dioperasionalkan. Agar dapat
bersifat

operasional

dan

eksplisit,

perlu

dijabarkan

ke

dalam

nilai

instrumental. Contoh nilai instrumental tersebut adalah UUD 1945 dan
peraturan perundang-undangan lainnya. Sebagai nilai dasar, nilai-nilai
tersebut menjadi sumber nilai. Artinya, dengan bersumber pada kelima nilai
dasar

diatas

dapat

dibuat

dan

dijabarkan

penyelenggaraan negara Indonesia.

SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan makna dari sila pertama pancasila !
17

nilai-nilai

instrumental

Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan
dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan
bangsa yang religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan juga
memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,
menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak
berlaku diskriminatif antarumat beragama.
2. Tuliskan dan jelaskan Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat !
Norma agama

:

adalah ketentuan hidup masyarakat yang

Norma

:

bersumber pada agama
adalah ketentuan hidup yang bersumber

kesusilaan
Norma hukum

:

pada hati nurani, moral atau filsafat hidup.
adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang
berlaku dan bersumber pada UU suatu

Norma sosial

:

Negara tertentu
adalah ketentuan hidup yang berlaku
dalam hubungan antara manusia dalam
masyarakat

3. Jelaskan maksud dari pancasila sebagai nilai dasar fundamental !
Nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dapat dikembangkan
sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan
perkembangan zaman secara kreatif dengan memperhatikan tingkat
kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri dalam usaha
menciptakan keselarasan antara Pancasila dan kondisi masa kini yang tidak
melenceng dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.

18