MAKALAH AKUTANSI DAN DASAR SAHAM

MAKALAH
AKUTANSI DASAR
SAHAM

Disusun Oleh :
32151172
Elisabeth Josephine

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER

IKMI
CIREBON
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, makalah dengan judul penyelesaian system informasi dalam organisasi dapat
kami selesaikan dengan baik, dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Perancangan
Strategi SI.
Makalah dengan judul penyelesaian system informasi dalam organisasi ini berisi materi

mengenai pengertian SI, karakteristik SI dan hubungan SI dalam organisasi.
Semoga makalah ini membawa manfaat bagi para pembaca dalam menyelesaikan
masalah yang berhubungan dan bisa diselesaikan dengan sistem informasi.

Cirebon, 03 Mei 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2.
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1.

2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.

Pengertian Sistem Informasi dan Organisasi.........................................3
Organisasi dan Sistem Informasi............................................................4
Karakteristik Umum Organisasi.............................................................4
Hubungan Sistem Informasi dan Organisasi..........................................4
Peranan Sistem Informasi dalam Organisasi..........................................7
Peranan SI dalam Kegiatan Manajemen Organisasi..............................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................10
3.1. Kesimpulan ..........................................................................................10
3.2. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

3


BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara

yang menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk
menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut
menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. Para
pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek dan mereka
menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka atas saham-saham
dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan. Para pemegang saham dari
sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang disahkan secara hukum dan berhak
untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh perusahaan dalam bentuk deviden.
Dalam menilai harga saham sebuah perusahaan, analisis aspek perusahaan sangat
penting dilakukan. Kemampuan perusahaan dalam mengoperasikan kegiatan operasional

perusahaan memiliki hubungan timbal balik dengan pendapatan atau laba yang diperoleh
perusahaan. Hal inilah yang akan dipertimbangkan oleh investor saat akan menanamkan
modalnya. Beberapa faktor yang diteliti berkaitan dengan harga saham dapat dilihat dari
laporan keuangan 3 perusahaan diantaranya adalah basic earning power, return on asset,
financial leverage, earning yield, dan kas operasi. Basic earning power merupakan salah satu
ukuran profitabilitas, dimana mampu mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba (Atmaja, 2003:415). Basic earning power dihitung dengan membagi laba usaha/operasi
dengan total aktivanya.
Untuk memulai investasi, investor akan melihatkinerja perusahaan, kemudian harga
saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai berapa banyak yang akan
diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam melakukan investasi saham seorang
investor tidak cukup hanya melihat dari segi harga saham tanpa mengerti resiko dan return.
Tetaoi kunci utama untuk sukses dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai
aset tersebut dan juga sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut.

4

1.2

Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dalam makalah ini adalah:
1. Pengertian saham
2. Apa saja jenis-jenis saham
3. Bagaimana proses pembelian saham

1.3

Tujuan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa itu saham, jenis-jenis saham
2. Untuk memberitahukan kepada pembaca tentang apa hak seseorang yang memiliki

suatu saham dan bagaimana cara pembelian saham
1.4

Manfaat
1. Manfaat untuk penulis ialah mengetahui teluk beluk tentang saham dan mendalami


tentang pengertian saham berserta cara pengambilan keputusan dalam pembelian
saham yang benar.
2. Bagi kalangan umum penulisan ini mampu memperkaya wawasan serta berguna bagi

pengembangan penelitian selanjutnya.
3. Bagi investor atau calon investor penelitian ini juga berguna bagi pihak eksternal dan

internal perusahaan untuk mengetahui secara pasti tentang pembelian saham.

BAB II
5

PEMBAHASAN
A.

Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.

Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan bukti
kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia ikut

menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut.
Dalam bahasa Belanda, Saham disebut “aandeel”, dan dalam bahasa Inggris disebut
dengan “share”, dalam bahasa Jerman disebut “aktie”, dan dalam bahasa Perancis disebut
“action”. Semua istilah ini mempunyai arti surat berharga yang mencantumkan kata “saham”
di dalamnya sebagai tanda bukti kepemilikan sebagian dari modal perseroan, dengan mana
Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya
Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan
rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya
berdasarkan Undang-Undang ini.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama dengan menabung di
bank, setiap kali kita menabung maka kita akan mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa
kita telah menyetor sejumlah uang. Dalam investasi saham, yang kita terima bukan slip
melainkan saham.
Dalam persyaratan kepemilikan saham, dapat ditetapkan dalam anggaran dasar
dengan memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan
saham telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh kepemilikan saham
tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham tersebut tidak

diperhitungkan dalam kuorum yang hams dicapai sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Untuk mendapatkan suatu saham, seseorang harus melakukan investasi atau
penanaman modal kesuatu perusahaan atau persero, dengan mana penanaman modal di bagi
menjadi, penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal Asing
1. Penanaman Modal dalam negeri
Penanaman modal dalam negeri menurut UU No.25 tahun 2007 adalah kegiatan
penanaman modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Modal dalam negeri adalah modal yang

6

dimiliki oleh negara Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia, atau badan
usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbadan hukum.
Sejalan dengan pengertian penanaman modal dalam negeri di atas, pengertian penanam
modal dalam negeri menurut pasal 1 ayat (5) UU No.25 tahun 2007 adalah penanam modal
dalam negeri adalah perseorangan warga negara Indonesia, badan usaha Indonesia, negara
Republik Indonesia, atau daerah yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia.
2. Penanaman modal asing
Berdasarkan UU No.25 tahun 2007 memberikan pengertian penanaman modal asing

sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing
sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Penanam modal asing adalah perseorangan warga negara asing, badan usaha asing,
dan/atau pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Modal asing adalah modal yang dimiliki oleh negara asing, perseorangan warga
negara asing, badan usaha asing, badan hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang
sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing.
Dalam prakteknya perusahaan Penanaman Modal Asing selalu berbentuk PT.
Menurut Pasal 5 ayat (2) UU No 25 Tahun 2007 tentang PMA :
“Penanaman modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan hukum
Indonesia dan berkedudukan di dalam wilayah negara Indonesia”.
Menurut Pasal 5 ayat (3) PMA dalam bentuk PT itu dilakukan dengan 3 cara,yaitu :
1. Mengambil bagian saham pada saat pendirian PT.
2. Membeli saham
3. Melakukan cara lain sesuai dengan peraturan per-UU-an
Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali
bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.
Bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:
1. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan

2. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.
B. Jenis-jenis Saham
Suatu perusahaan dapat menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham
preferen.
1. Saham Biasa (common stock)
7

Saham biasa merupakan saham yang mempunyai hak suara untuk mengambil keputusan
dalam RUPS mengenai segala hal yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan, mempunyai
hak untuk menerima dividen yang dibagikan, dan menerima sisa. kekayaan hasil likuidasi.
Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama yaitu:


Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris



Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru




Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa
menghasilkan pendapatan tetap. Saham ini lebih aman dibandingkan dengan saham biasa
karena memiliki hak klaim terhadap kekayaan perusahaan dan pembagian dividen terlebih
dahulu. Saham preferen sulit diperjualbelikan seperti saham biasa karena jumlahnya yang
sedikit.
Karakteristik Saham Preferen adalah sebagai berikut:


Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda



Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan



pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang



saham dan organisasi penerbit terbentuk
C.

Persayaratan Kepemilikan Saham
Berdasarkan UU No. 40 Tahun 2007, Persyaratan Kepemilikan Saham yaitu:

1. Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya,
2. Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan
memperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal persyaratan kepemilikan saham
sebagaimana hal tersebut, telah ditetapkan dan tidak dipenuhi, pihak yang memperoleh
kepemilikan saham tersebut tidak dapat menjalankan hak selaku pemegang saham dan saham
tersebut tidak diperhitungkan dalam kuorum yang harus dicapai sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini dan/ atau anggaran dasar.
3. Nilai saham harus dicantumkan dalam mata uang rupiah, dengan mana Saham tanpa nilai
nominal tidak dapat dikeluarkan
8

Dalam Saham, Direksi Perseroan wajib rnengadakan dan menyimpan daftar
pemegang saham, yang memuat sekurang-kurangnya:
1. Nama dan alamat pemegang saham;
2. Jumlah, nomor, tanggal perolehan saham yang dimiliki pernegang saham, dan klasifikasinya
dalam ha1 dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham;
3. Jumlah yang disetor atas setiap saham;
4. Nama dan alamat dari orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai hak gadai
atas saham atau sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai
atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;
5. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain , dengan penilaian setoran modal saham
ditentukan berdasarkan nilai wajar yang ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli
yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.
Perseroan wajib mengadakan dan menyimpan daftar khusus yang memuat keterangan
mengenai saharn anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan
dan/atau pada Perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Sehingga Pemegang saham
diberi bukti atas pemilikan saham untuk saham yang dimilikinya.
D. Cara Membeli Saham
Masalah keuangan yang sering dihadapi menuntut seseorang untuk mulai berfikir
jauh ke depan agar masalah keuangan yang terjadi pada saat ini tidak terjadi lagi pada
masa yang akan datang. Nah, berinvestasi merupakan salah satu solusi keuangan yang
sering digunakan oleh banyak orang untuk mengatasi hal tersebut. kegiatan investasi
pada saat ini sudah sangat bervariasi dan beraneka ragam. Ada yang memanfaatkan
barang- barang berharga seperti emas dan permata sebagai sarana investasi. Ada pula
yang berfikir untuk melakukan investasi dengan cara menyertakan sejumlah modal
tertentu ke dalam perusahaan yang bonafit atau memiliki prospek keuntungan yang
bagus untuk bisa mendapatkan hsil yang maksimal pula. Salah satu implikasinya adalah
yaitu berinvestasi dengan cara membeli saham.
Investasi saham ini adalah investasi dnegan cara membeli sejumlah saham yang
ditawarkan oleh suatu perusahaan dan akan mendapatkan imbal hasil jika perusahaan
yang disertakan modal mendapatkan keuntungan pula. Investasi yang satu ini bisa
dikatakan investasi paling populer dalam masyarakat. Pengertian masyarakat tentang
investasi pun sebgaian besar bisa digambarkan dalam investasi saham ini. padahal
sebenarnya masih banyak jenis dan macam cara investasi yang lainnya.
Investasi saham ini biasanya dilakukan oleh orang- orang yang mengerti mengenai
investasi saham. Mereka membeli sejumlah saham di suatu perusahaan yang memang
profitabilitasnya tinggi dan memiliki kinerja yang baik. Dalam melakukan investasi saham
ini tidak bisa secara sembarangan jika mengharapkan imbal hasil yang maksimal. Anda
sebagai investor haruslah memiliki pengetahuan dan melakukan analisis terlebih dahulu
terutama kepada perusahaan yang akan Anda beli sahamnya. Jika Anda sudah
menemukan perusahaan mana yang akan Anda pilih sebagai investasi maka
selanjutnya Anda juga perlu mengetahui cara pembelian saham tersebut. Hal tersebut
adalah hal yang paling dasar dalam melakukan investasi saham. Maka dari itu untuk
memberikan wawasan mengenai cara pembelian saham dalam investasi saham maka
kami berikan sedikit penjelasan mengenai tata cara dan alur dalam cara pembelian
saham.
1.

Membuka Rekening Saham
Cara membeli saham Indonesia atau menanam saham di bursa saham
membutuhkan beberapa tahap. Langkah yang paling awal adalah Anda akan diminta
membuka satu rekening saham yang tercantum nama Anda. Teknis pembukaan
rekening saham sangat mirip dengan pembukaan rekening tabungan. Jika Anda
membuka rekening tabungan, maka Anda datang ke cabang Bank terdekat. Sedangkan
untuk membuka rekening saham Anda anda perlu datang ke perusahaan sekuritas yang
melayani pembukaan rekening saham. Perusahaan sekuritas yang ada di Indonesia

9

terbagi menjadi dua yaitu atas milik pemerintah dan atas milik swasta. Salah satu
perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh pemerintah adalah Danareksa Sekuritas.
Namun, Anda bisa memilih salah satu dari banyak perusahaan sekuritas yang ada
untuk melakukan pembukaan rekening saham. Saat ini ada beberapa kemudahan yang
diberikan dalam pembukaan rekening saham yaitu salah satunya adalah setoran awal
untuk membuka rekening saham termasuk cukup rendah yaitu minimal Rp 5 juta.
Namun setiap perusahaan sekuritas mempunyai ketentuannya masing-masing. Jadi,
untuk detail jumlah setoran untuk pembukaan rekening saham, Anda bisa tanyakan
langsung ke perusahaan sekuritas yang terkait. Sama halnya membuka rekening
tabungan, Anda diminta untuk memberikan beberapa data atau dokumen penting
seperti, Foto copy identitas, data alamat tempat tinggal saat ini, data usaha atau
pekerjaan, data ahli waris, dan Foto Copy buku rekening tabungan. Data data tersebut
adalah data yang Anda butuhkan untuk membuka rekening saham perorangan.
2.

Pilih Saham
Tahap selanjutnya setelah anda membuka rekening saham dan sudah menyetor
dana awal minimal yang disyaratkan oleh Perusahaan Sekuritas maka sewaktu- waktu
anda sudah dapat untuk bertransaksi saham. Jika penyetoran modal sudah Anda
lakukan maka selanjutnya adalah melakukan pemilihan saham- saham yang hendak
anda beli sebelum anda benar- benar melakukan pembelian. Dalam pemilihan saham
(sebelum anda ingin membelinya) diperlukan analisa- analisa khusus yang wajib untuk
Anda lakukan. Pertama yang penting untuk Anda perhatikan adalah mengenai
perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut. analisalah apakah perusahaan
tersebut aman atau resmi. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, Anda harus melihat
bagaimana perkembangan perusahaan tersebut dan apakah keuntungannya selalu
meningkat atau malah menurun. Kemudian, Anda juga perlu menentukan waktu yang
tepat dalam melakukan pembelian saham. Hal ini juga memerlukan analisa mengenai
grafik harga saham pada perusahaan tersebut. Anda harus menentukan bahwa saham
yang akan Anda beli berpotensi untuk memperoleh keuntungan besar untuk invesasi
saham Anda. Tahap ini harus Anda lakukan demi kesuksesan yang Anda peroleh
nantinya.

3.

Membeli saham
Jika Analisis mengenai jenis saham dan saham apa yang akan Anda beli sudah
Anda lakukan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pembelian saham itu
sendiri. Inilah tahapan terakhir dalam pembelian saham. Pembelian saham bisa Anda
lakukan dalam dua cara. Cara yang pertama adalah Melalui Broker atau pialang saham
dan cara yang kedua adalah dengan membeli saham dengan cara mengorder langsung
pembelian saham secara online menggunakan Trading saham Online System. Untuk
lebih jelasnya kami berikan penjelasan di bawah ini.
a. Melalui broker (pialang saham). Anda bisa melakukan pembelian saham langsung
melalui broker atau pialang saham. Bahkan Anda bisa lebih mudah lagi yaitu hanya
dengan menelpon broker atau pialang saham tersebut ketika hendak melakukan
pembelian saham. Cara ini bisa Anda lakukan jika Anda sudah mengenal dan
mengetahui broker atau pialang- pialang yang ada di dalam bursa saham.
b. Melalui Memasukkan langsung order pembelian saham secara online menggunakan
Trading Saham Online System. Jika melalui broker atau pialang saham maka Anda bisa
membeli saham langsung dengan datang ke kantornya atau hanya via telepon. Nah,
untuk cara yang kedua, Anda bisa melakukan pembelian saham melalui Trading Saham
Online System. Seperti namanya tentu sistem ini menggunakan cara atau fasilitas
online. Anda bisa menginstal system ini di komputer atau bisa juga langsung di
smartphone Anda.
E.

Alur Pengambilan Keputusan Pembelian Saham
Merujuk pada Keputusan Ketua Badan

KEP-13/PM/1997tentang

Pokok-Pokok

Anggaran

Pengawas
Dasar

Pasar

Modal

Perseroan yang

Nomor

Melakukan

Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik (“Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-13/PM/1997”), menjelaskan bahwa setiap pemindahan hak atas saham wajib
memenuhi kententuan yang tercantum dalam angka 11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
No. Kep-13/PM/1997, yang menyatakan:
1.

Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani
oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak, termasuk oleh atau atas nama Pihak yang
menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas
saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.
10

2.

Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3.

Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.
Adapun perolehan saham bagi PT Terbuka yang diperdagangkan di Pasar Modal,
dapat dilakukan dengan cara:

1. Membeli saham pada saat penawaran umum (Pasar Perdana)
Jika ingin membeli saham pada saat pasar perdana ini, biasanya investor dapat mengisi
Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang terdapat pada prospektus ringkas atau
yang terdapat pada agen-agen penjual yang dituju dan mengirimkan kembali formulir
tersebut disertai dengan pengiriman dana ke alamat yang tertera pada formulir.
2. Membeli saham yang telah beredar (Pasar Sekunder)
Transaksi jual beli saham yang telah beredar dilakukan melalui perdagangan di Bursa
Efek, yang mana Saudara dapat membelinya melalui anggota bursa. Kenapa Saudara tidak
dapat melakukan pembelian secara langsung dengan Perusahaan yang dituju? Karena setiap
perusahaan yang telah melakukan penjualan sahamnya di Bursa Efek wajib menunjuk
perusahaan efek sebagai perantara perdagangan efek/pialang yang termasuk dalam daftar
perusahaan efek yang mendapat izin dari BAPEPAM-LK dan telah menjadi anggota bursa.
Pialang inilah yang nantinya akan melakukan pesanan untuk kepentingan investor.
F.

Penyetoran Saham
Pada umumnya penyetoran saham adalah dalam bentuk uang. Namun, tidak ditutup
kemungkinan penyetoran saham dalam bentuk lain, baik berupa benda berwujud maupun
benda tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang dan yang secara nyata telah diterima
oleh Perseroan. Penyetoran saharn dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang
menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat kedudukan, dan lain-lain yang
dianggap perlu demi kejelasan rnengenai penyetoran tersebut.
Dalam Pasal 34 ayat 1, 2 dan 3, UU No. 40 Tahun 2007, yaitu:

1.

Penyetoran atas modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk
lainnya.

11

2.

Dalam hal penyetoran modal saham dilakukan dalam bentuk lain sebagaimana dimaksud
pada ayat (I), penilaian setoran modal saham ditentukan berdasarkan nilai wajar yang
ditetapkan sesuai dengan harga pasar atau oleh ahli yang tidak terafiliasi dengan Perseroan.

3.

Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak hams diumumkan dalam 1 (satu) Surat
Kabar atau lebih, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah akta pendirian
ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham tersebut

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berdasarkan Pasal 60 UU NO. 40 Tahun 2007, Saham merupakan benda bergerak dan

rnemberikan hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi serta menjalankan hak lainnya
berdasarkan Undang-Undang ini.
Dalam pembelian saham atau pengambilan keputusan pembelian saham alangkah
baiknya seseorang atau suatu perusahaan untuk memahami alur dan cara pembelian saham
beserta mengusai harga pasar saham yang sedang berlaku. Saham bisa dibeli oleh siapa saja
jika syarat dan ketentuan hukum yang berlaku sudah terpenuhi semuanya.
B.

Saran
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya

banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena masih
terbatasnya kemampuan kami.
Oleh karena itu, Kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun.Kami juga mengharapkan makalah ini sangat bermanfaat
untuk kami khususnya bagi pembaca.

12

DAFTAR PUSTAKA
Garrison, Noreen, Brewer. 2007. Managerial accounting (Akuntansi Manajerial) buku
ke – 2,edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.
Hansen, Mowen, 2005. Manajemen Accounting (Akuntansi Manajemen) buku ke – 2 edisi 7.
Salemba Empat. Jakarta
http://www.ceobisnis.com/2014/12/cara-membeli-saham-perusahaan-di-bursa.html
http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/06/makalah-penilaian-saham.html
http://elib.unikom.ac.id/

13