PDF ini PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BIRO UMUM SETDA PROVINSI SUMATERA BARAT | Rizal | 1 PB

Pengaruh Locus of Control dan Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening pada Biro Umum Setda
Provinsi Sumatera Barat
Jhon Rizal, Syafrizal Chan, Yuhelmi
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta

email: jhonrizal64@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the role of motivation as a a variabel intervening between
locus of control, leadership, and job satisfaction in Bureau of the General Secretariat of West
Sumatera Province. The population of this study is civil servant that currently working in General
Secretariat of West Sumatera Province , in total are 122 employees. And this study was also
sampling technique, which is the Proportional cluster random sampling. In the research of the
hypotheses, the research was using multiple linear regression, simple and graded by using SPSS
version 15.0. The result of analysis revealed that a) there was a positive and significant effect of
locus of control and leadership on job satisfaction, b) there was a positive and significant effect of
locus of control and leadership on job motivation, c) There was a positive and significant effect of
motivation on job satisfaction, d) motivation acts as partial variabel intervening between the locus
of control, leadership and job satisfaction. And as result of this study, researcher suggest that the
civil servants should increase the locus of control and motivation of their job in the next future and

leaders are expected to give more attention and motivation to their subordinate, like how satisfied
they are about their job also service to the society is expected to be maximum.
Keywords:Locus of Control,L e a d e r s h i p , M o t i v a t i o n , a n d J o b S a t i s f a c t i o n

masyarakat.

PENDAHULUAN
Pelayanan

adalah

kegiatan

Untuk dapat memberikan

pelayanan yang baik

yang

Pegawai Negeri


ditawarkan oleh organisasi atau perorangan

Sipil harus mempunyai dan membentuk

yang tidak berwujud dan tidak dapat dimiliki.

sikap dan prilaku yang baik, dan

Pengertian pelayanan adalah menyiapkan

mempunyai kepuasaan dalam bekerja,

(mengurus ) apa yang diperlukan seseorang.

Kepuasan kerja ( Job satisfaction )

Pegawai Negeri Sipil adalah unsur aparatur

adalah faktor yang sering digunakan


Negara dan abdi masyarakat harus

sebagi variabel penentu kinerja pegawai.

memberikan pelayanan yang baik kepada

Menurut Gibson (1997) kepuasan kerja

masyarakat.

dihasilkan dari persepsi karyawan atau

memberikan

Tujuan

pelayanan

pelayanan


yang

adalah

pegawai terhadap pekerjaanya.

dapat

Seseorang

memenuhi dan memuaskan pelanggan atau
1

mempunyai

tingkat

kepuasan kerja yang tinggi apabila sikap


Sumatera Barat kepada masyarakat yang

positip terhadap pekerjaanya, demikan pula

dalam hal ini kepada rekanan seperti

sebaliknya. Seseorang mempunyai sikap

pengadaan barang ( komputer, AC dan

negatip terhadap pekerjaannya, menunjukkan

meubilier ) dan jasa ( spanduk dll )

orang tersebut tidak puas. Kepuasan kerja
dipengaruhi juga dari kepribadian seseorang

Hipotesis

dan cara pandang yang berbeda yang dikenal


H1 : .Diduga ada pengaruh positif dan

dengan locus of control.

signifikan

Kepuasan kerja

antara

locus

of

control

juga dipengaruhi oleh motivasi kerja karena,

terhadap kepuasan kerja pegawai Biro


pegawai yang memiliki motivasi kerja yang

Umum Setda Provinsi Sumatera Barat.

tinggi cenderung akan puas

dalam

H2 : Diduga ada pengaruh positif dan

melaksanakan pekerjaannya. Kepuasan kerja

signifikan antara kepemimpinan terhadap

juga dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan

kepuasan kerja pegawai Biro Umum

karena kepemimpinan yang baik dapat


Setda` Provinsi Sumatera Barat.

menggerakkan

H3 : Diduga ada pengaruh positif dan

bawahannya

dan
bekerja

mengarahkan
lebih

maksimal.

signifikan

Biro Umum Setda Propinsi Sumatera


antara

locus of control

terhadap motivasi kerja pegawai Biro

Barat adalah aparatur pemerintah yang

Umum Setda Provinsi Sumatera Barat.

bertugas memberikan layanan kepada publik

H4 : Diduga ada pengaruh positif dan

atau masyarakat, yang tujuannya sudah jelas

signifikan antara kepemimpinan terhadap

memberikan


motivasi kerja pegawai Biro Umum

pelayanan

yang

maksimal

kepada masyarakat atau publik.

Setda`Provinsi Sumatera Barat.

Rendahnya kepuasan kerja pegawai

H5 : Diduga ada pengaruh positif dan

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera Barat

signifikan antara kepemimpinan terhadap


tentu akan membawa dampak kurang baik

kepuasan kerja pegawai Biro Umum

terhadap pelayanan kepada masyarakat, jika

Setda Provinsi Sumatera Barat.

pegawai merasa tidak puas dalam bekerja

H6 : Apakah motivasi berperan sebagai

maka tentunya pegawai akan memberikan

variabel intervening antara locus of

pelayanan yang kurang maksimal kepada

control terhadap kepuasan kerja pegawai

masyarakat.

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

Adapun bentuk layanan yang diberikan

Barat.

oleh pegawai Biro Umum Setda`Provinsi
2

H7 : Apakah motivasi berperan sebagai

Rivai dan Sagala,2009).

variabel intervening antara kepemimpinan

menggunakan 2 indikator dimana kedua

terhadap

indikator tersebut diukur dengan 16

kepuasan

kerja

pegawai

Biro

Umum Setda Provinsi Sumatera Bara

Variabel ini

pernyataan yang dikembangkan oleh
Spector ( 1988) dalam Mas’ud ( 2004 ).

METODE PENELITIAN

Kedua indikator tersebut yaitu external

Populasi dan Sampel
Populasi

locus of control dan internal locus of

penelitian

adalah

seluruh

control.

Pegawai pada Biro Umum Setda Provinsi

Kepemimpinan adalah kemampuan

Sumatera Barat yang berjumlah 175 orang,

seseorang untuk mempengaruhi orang lain

dan jumlah sampel adalah 122 orang dengan

( para bawahan ) sedemikian rupa

teknik penarikan sampel, yang digunakan

sehingga orang lain mau melakukan

adalah proportional cluster random sampling
yaitu,

penarikan

sampel

secara

kehendak

acak

pemimpin

(Siagian,

2008)

Indikator kepemimpinan ini adalah (

berdasarkan klaster (bagian ) dan proportional

Yeh,1996 ), kedua indikator tersebut
adalah orientasi pada tugas, dan orientasi

Definisi dan Operasional Variabel
Kepuasan Kerja

pada orang.

adalah seperangkat

perasaan yang dirasakan pegawai tentang

HASIL DAN PEMBAHASAN

pekerjaannya yang menyenangkan atau tidak

Uji Validitas dan Reliabilitas

menyenangkan ( Simamora,2005 ), dan
item

Validitas merupakan alat uji untuk

pernyataan (Gellucy dan David ( 1978 ) dalam

mengetahui apakah suatu butir pertanyaan

Mas’ud (2004 )

dinyatakan valid atau tidak (Sekaran,

diukur

dengan

menggunakan

5

2006).

Motivasi kerja adalah dorongan yang

Untuk

mengetahui

apakah

memenuhi

pertanyaan-pertanyaan valid atau tidak,

kebutuhan dalam bekerja. Indikator pada

maka digunakan nilai corrected item-total

penelitian ini adalah ( Steer dkk,1976 ) dalam

correlation.

Mas’ud ( 2004), diukur dengan menggunakan

pertanyaan memiliki nilai corrected item-

3 item pernyataan.

total correlation lebih besar dari 0,30,

dirasakan

pegawai

dalam

Apabila

suatu

butir

Locus of control adalah tingkatan dimana

maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan

seseorang menerima tanggung jawab personal

valid, dan sebaliknya (Maholtra, 2009).

terhadap apa yang terjadi pada diri mereka (

Sedangkan reliabilitas merupakan alat uji
3

untuk mengetahui besar dari 0,70 (Sekaran,

responden ( TCR ) sebesar 65,77%. Hal

2006). Ringkasan hasil uji validitas

ini berarti variabel locus of control pada

dan

reliabilitas dapat dilihat sebagai berikut:

kriteria cukup baik.

Tabel 1. Uji Validitas dan Reliabilitas

b.Kepemimpinan

Variabel
Locus of
Control (X1)

Jumlah
item
16

Tidak Valid Cron Ketera
Valid
bach’ ngan
s
16
0,887
Reliabel

20

-

10

0,889 Reliabel

TCR 70,46%. Hal ini menunjukkan

-

15

0,981 Reliabel

bahwa indikator pada tugas cukup baik.

-

20

0,893 Reliabel

Selanjutnya

pada

indikator

yang

berorientasi pada orang dengan skor rata-

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Dari

berorientasi pada pada tugas diperoleh
skor rata rata sebesar 3,52 dengan tingkat

Kepemimpin 10
an (X2)
Motivasi (I) 15
Kepuasan
Kerja (Y)

Pada variabel kepemimpinan yang

tabel

diatas

dapat

rata 3,48 dengan tingkat capain responden

dilihat

( TCR ) 69,61%. Hal ini menunjukkan

bahwa semua item pernyataan pada variabel

bahwa indikator yang berorientasi pada

dinyatakan valid, karena memiliki nilai

orang cukup baik. Secara keseluruhan

corrected item total correlation lebih besar

hasil

dari 0,30, dan semua variabel dinyatakan

penelitian

pada

variabel

kepemimpinan diperoleh skor rata rata

reliabel karena memiliki cronbach’s alpha

sebesar 3,50 dengan TCR sebasar 70,03%

lebih besar dari 0,70.

pada kategori cukup baik.
c.Motivasi

Deskripsi Variabel

Pada

a.Locus of Control
Berdasarkan

variabel

motivasi

diperoleh

informasi bahwa skor rata indikator
hasil

analisis

deskriptif

kebutuhan

diperoleh informasi skor rata rata internal

berprestasi

sebesar

3,97

dengan TCR sebesar 79,38%. Hal ini

locus of control sebesar 3,68 dengan tingkat

menunjukkan bahwa indikator kebutuhan

capaian responden ( TCR ) sebesar 73,55 %

berprestasi

pada kriteria cukup baik. Selanjutnya pada

pada

kategori

sedang

,

Selanjutnya pada indikator kebutuhan

indikator external locus of control dengan

kekuasan diperoleh informasi bahwa skor

skor rata rata sebesar 2,90 dengan tingkat

rata rata 3.53 dengan TCR sebesar

capaian responden ( TCR ) sebesar 57,99%

70,62%. Hal ini menunjukkan indikator

pada kriteria kurang baik. Secara keseluruhan

kebutuhan

data hasil penelitian pada diperoleh skor rata

kategori

rata sebesar 3,29 dengan tingkat capaian
4

kekuasaan
sedang,

berada

pada

Selanjutnya

pada

indikator

kebutuhan

afliasi

diperoleh

kerja diperoleh skor rata rata sebesar 3.48

informasi bahwa skor rata rata sebesar 3,80

dengan TCR sebesar 69.59%. Hal ini

dengan TCR sebesar 76.07%.

menunjukkan bahwa variabel kepuasan

Hal ini

menunjukkan kebutuhan afliasi pada kategori
sedang.

Secara

penelitian

pada

keseluruhan
variabel

data

hasil

motivasi

kerja

kerja berada pada kategori cukup puas.

Uji Asumsi Klasik
Tujuan menggunakan uji asumsi klasik

diperoleh skor rata 3,77 dengan TCR sebesar
75,36%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

adalah

sebagai

prasyarat

sebelum

motivasi pegawai pada kategori sedang.

melakukan analisis regresi linear. Uji

d. Kepuasan Kerja

asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji

Deskripsi selanjutnya pada variabel kepuasan

linearitas, uji multikolonearitas dan uji

kerja diperoleh informasi skor rata rata

heteroskedastisitas (Suliyanto, 2011).

indikator terhadap gaji sebesar 3,13 dengan

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

TCR 62,50%. Hal ini menunjukkan bahwa

apakah dalam model regresi residual

indikator gaji berada pada kategori kurang

terdistribusi secara normal . Menurut

puas. Selanjutnya pada indikator kepuasan

Suliyanto

kerja terhadap promosi dilihat skor rata

digunakan untuk uji normalitas adalah uji

ratanya sebesar 3,35 dengan TCR sebesar

Kolmogorov Smirnov dimana kriteria uji

67,01%

Kolmogorov Smirnov adalah jika nilai

dengan

berikutnya

adalah

cukup

puas.

terhadap

Indikator

rekan

(

2011)

pedoman

yang

kerja

signifikasi lebih besar dari 0,05 maka

diperoleh informasi skor rata-rata sebesar 4,03

disimpulkan bahwa, residual terdistribusi

dengan TCR sebesar 80,66% dengan kategori

secara normal, sebaliknya jika nilai lebih

puas. Selanjutnya indikator kepuasan kerja

kecil dari 0,05 maka disimpulkan bahwa

terhadap atasan diperoleh skor rata rata

residual terdistribusi secara tidak normal.

sebesar 3,58 dengan TCR sebesar 71,56%

Hasil uji normalitas menunujukkan bahwa

dengan kategori cukup puas. Selanjutnya

residual terdistibusi secara normal karena

kepuasan kerja terhadap pekerjaan diperoleh

semua variabel memiliki signifikan lebih

informasi skor rata rata sebesar 3.31dengan

besar dari 0,05.

TCR sebesar 66,23%. Hal ini menunjukkan

Uji linearitas digunakan untuk melihat

kepuasan kerja terhadap pekerjaan berada

apakah fungsi persamaan regresi yang

pada kategori cukup puas. Secara keseluruhan

digunakan berbentuk linear. Uji linearitas

data hasil penelitian pada variabel kepuasan

ini
5

dapat

dilakukan

dengan

teknik

compare means dimana kriteria uji linearitas (

Glejser. Uji Glejser ini dilakukan dengan

Santoso, 2002 ) adalah, jika nilai signifikasi

cara meregres variabel bebas terhadap nilai

lebih kecil dari 0,05 maka disimpulkan bahwa

residualnya yang telah unstandardized.

persamaan regresi berbentuk linear, sebaliknya

Bila nilai signifikannya lebih besar dari

jika nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka

0,05 maka berarti tidak terdapat gejala

disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak

heteroskedatisitas

linear. Hasil uji linearitas menemukan bahwa

Hasil uji heterokedastisitas menemukan

terdapat

antara

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

kepuasan kerja dengan locus of control,

kerena semua variabel memilik nilai

kepemimpinan dan motivasi kerja

signifikan lebih besar dari 0,05.

hubungan

yang

linear

(Suliyanto, 2011).

Uji multikolinearitas digunakan untuk
menentukan apakah terdapat korelasi yang

Pengujian Hipotesis

tinggi antar variabel bebas. Model regresi

Pengujian H1, H2

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

Hipotesis H1 dalam penelitian ini

yang kuat diantara variabel bebas (Ghozali,

adalah locus of control berpengaruh

2011). Uji multikolonieritas

dapat dilakukan

signifikan terhadap kepuasan kerja pada

dengan melihat nilai tolerance dan variance

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerence

Barat.

lebih kecil dari 0,10 atau nilai VIF lebih

kepemimpinan berpengaruh signifikan

besar

terhadap kepuasan kerja

dari

10,

maka

terdapat

gejala

Hipotesis

H2

adalah

pada Biro

multikolonieritas, dan sebaliknya. Hasil uji

Umum Setda Provinsi Sumatera Barat.

multikolinearitas menemukan bahwa antar

Hasil pengujian kedua hipotesis tersebut

variabel bebas tidak memiliki korelasi yang

dapat dilihat sebagai berikut:

kuat karena semua variabel bebas memiliki

Tabel 2. Hasil Uji H1, H2
Variab Konstanta dan Koefisien Signifi
el
Variabel
Regresi
kan
Terika Konstanta
Bebas
Kepuas
(a)
34,793
0,000
an
0,375
0,000
Locus of
Kerja Control (X1)
(Y)
0,000
Kepemimpinan 0,430
(X2)
F hitung
22,541
0,000
2
R
0,275
Sumber: Data Primer yang diolah,2015
Tabel 2 diatas dapat dijelaskan

tolerance lebih besar dari 0,10 dan CIF lebih
kecil dari 10.
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah

dalam

ketidaksamaan

model
varian

regresi

dari

terjadi

residual

satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
mendeteksi

ada

atau

tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji
6

sebagai berikut:

locus of control berpengaruh signifikan

1. Koefisien regresi variabel locus of control

terhadap motivasi kerja pegawai pada

(X1) adalah 0,375 dengan signifikan 0,000

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

(lebih

Dengan

Barat. Hipotesis H4 adalah kepemimpinan

bahwa

berpengaruh signifikan terhadap motivasi

locus of control (X1) berpengaruh positif

kerja pegawai pada Biro Umum Setda

dan signifikan terhadap kepuasan kerja

Provinsi Sumatera Barat. Hasil pengujian

pegawai pada Biro Umum Setda Provinsi

kedua hipotesis tersebut dapat dilihat

Sumatera Barat, sehingga H1 dapat diterima.

pada Tabel 3.

kecil

demikian

dari 0,05).
dapat disimpulkan

2. Koefisien regresi variabel kepemimpinan
(X2)

adalah 0,430

dengan

Tabel 3. Hasil Uji H3, H4
Variabel
Konstanta dan Koefisien Signifi
Intervening Variabel
Regresi
kan
Bebas
Motivasi (I) Konstanta
(a)
37,656
0,000
0,000
Locus of Control 0,278
(X )
0,122
0,006
Kepemimpinan
(Xhitung
)
F
10,536
0,000
2
R
0,150
Sumber: Data Primer yang diolah,
2015

signifikan

0,000 (lebih kecil dari 0,05). Dengan
demikian

dapat

simpulkan

bahwa

kepemimpinan (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
pada Biro Umum Setda Provinsi Sumatera
Barat sehingga H2 dapat diterima.

Berdasarkan

3. F hitung diperoleh sebesar 22,541 dengan

diinterpretasikan:

signifikan 0,000 (lebih kecil dari 0,05).
Dengan

demikian,

dapat

1. Koefisien regresi variabel

disimpulkan

signifikan

locus of control, kepemimpinan terhadap

0,05).

kepuasan kerja adalah layak.

bahwa,

(X1)

kontribusi

Dengan

(lebih kecil dari
demikian

dapat

berpengaruh

positif

dan

signifikan terhadap motivasi kerja

variabel locus of control, kepemimpinan
terhadap kepuasan kerja

0,000

simpulkan bahwa, locus of control

4. R2 (R square) diperoleh sebesar 0,275
bermakna

locus of

control (X1) adalah 0,278 dengan

bahwa model penelitian tentang pengaruh

yang

tabel tersebut dapat

pegawai sehingga H3 dapat diterima.

adalah 27,5%,

2. Koefisien

dimana sisanya sebesar 72,5% merupakan

regresi

kepemimpinan

kontribusi variabel lainnya.

dengan

(X2)

signifikan

variabel
adalah 0,122
0,006 (lebih

kecil dari 0,05). Dengan demikian

Pengujian H3, H4
Hipotesis H3 dalam penelitian ini adalah

dapat simpulkan bahwa kepemimpinan
7

(X2) berpengaruh positif dan signifikan

diperoleh

terhadap

motivasi kerja pegawai pada

signifikan 0,000 (lebih kecil dari 0,05).

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

Dengan demikian dapat simpulkan

Barat,sehingga H4 dapat diterima.

bahwa motivasi (I) berpengaruh positif

Dengan

0,000

(Y) pada Biro Umum Setda Propinsi

(lebih kecil dari 0,05).

demikian,

dapat

Sumatera Barat sehingga H5 dapat

disimpulkan

diterima.

bahwa model penelitian tentang pengaruh
locus

of

control,

kepemimpinan

2. F hitung diperoleh 34,903 dengan

dan

terhadap motivasi kerja pegawai adalah

signifikan

layak.

0,05).

4. R2 (R square) diperoleh sebesar

0,000

Dengan

(lebih

variabel locus of control, kepemimpinan

kepuasan kerja adalah layak.

dapat

pengaruh motivasi terhadap

3. R2 (R square) diperoleh 0,225 yang

terhadap motivasi adalah 15%, dimana
85%

dari

disimpulkan bahwa model penelitian
tentang

sebesar

kecil

demikian,

0,150 yang bermakna bahwa, kontribusi

sisanya

dengan

dan signifikan terhadap kepuasan kerja

3. F hitung diperoleh sebesar 10,536 dengan
signifikan

sebesar 0,658

merupakan

bermakna bahwa kontribusi variabel

kontribusi variabel lainnya.

motivasi terhadap kepuasan kerja pada
Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

Pengujian H5
Hipotesis H5 dalam penelitian ini adalah

Barat adalah 22,5%, dimana

sebesar 77,5% merupakan kontribusi

motivasi berpengaruh signifikan terhadap

variabel lainnya.

kepuasan kerja pegawai pada Biro Umum
Setda Provinsi Sumatera Barat. Hasil uji H5

Pengujian H6, H7
Hipotesis H6 dalam penelitian ini

dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Uji H5
Variabel
Terikat

Kepusan
Kerja (Y)

Konstanta dan
Variabel
Intervening
Konstanta (a)

Motivasi (I)
F hitung
R2

adalah
Koefisien
Regresi

Signifikan

32,410
0,658
34,903
0,225

0,000
0,000
0,000

sisanya

motivasi

berperan

sebagai

variabel intervening antara locus of
control dan kepuasan kerja pada Biro
Umum Setda Provinsi Sumatera Barat.
Hipotesis H7 adalah Motivasi berperan

Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 4 diatas dapat dijelaskan sebagai

sebagai

berikut:

kepemimpinan dan kepuasan kerja pada

1. Koefisien regresi variabel m o t i v a s i (I)

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera
8

variabel

intervening

antara

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari

Barat.
Untuk

pengujian

H6,

H7

0,05.

digunakan

teknik

3. F hitung adalah sebesar 22,541 dan

statistic yang digunakan untuk mengetahui

signifikan 0,000 atau lebih kecil

pengaruh variabel intervening (Baron dan

dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan

Kenny, 1986).

bahwa model penelitian pada tingkat

hierarchical regression yaitu

1 adalah layak.
4. R2 (R square) diperoleh 0,275 yang
bermakna bahwa besarnya pengaruh

Tabel 5. Pengujian H6, H7,
Variabel
Terikat

Konstanta,

Tingkat 1

Tingkat 2

langsung

variabel locus of control

Variabel
Bebas dan
Intervening

Koefisien Sig.
Regerasi

Koefisien Sig.
Regerasi

(X1), kepemimpinan (X2) terhadap

Kepuasan
kerja (Y)

Konstanta (a) 34,793

0,000 17,587

0,008

Locus of

0,375

0,000 0,249

0,014

Kepemimpina 0,430

0,000 0,374

0,001

kepuasan

kerja

(Y) adalah

27,5%.

Control (X1)

1. Variabel locus of control (X1) masih

n(X2)
Motivasi
(I)

-

-

F hitung

22,541

0,000 22,795

2
R
2
R Change

0,275

0,457

0,000

berpengaruh

0,000

kepuasan kerja (Y) karena

0,092

dapat diartikan bahwa

kepuasan
of

control
dan

motivasi (I)

antara locus of control (X1) dan

Model 1

positif

nilai

berperan sebagai partial intervening

5 dapat dijelaskan sebagai berikut:

berpengaruh

terhadap

kecil dari 0,05. Dengan demikian

Hasil hierarchical regression pada Tabel

locus

signifikan

signifikannya adalah 0,000 atau lebih

0,367

Sumber: Data Primer yang diolah, 2015

1. Variabel

Model 2

(X1)

kerja

(Y),

sehingga

hipotesis H6 dapat diterima.

signifikan

2. Variabel kepemimpinan (X2) masih

terhadap kepuasan kerja (Y) karena,

berpengaruh

memiliki nilai signifikan sebesar 0,000

signifikan

terhadap

kepuasan kerja (Y) karena

atau lebih kecil dari 0,05.

nilai

signifikannya adalah 0,000 atau lebih

2. Variabel kepemimpian (X2) berpengaruh

kecil dari 0,05. Dengan demikian

positif dan signifikan terhadap kepuasan

dapat diartikan bahwa motivasi (I)

kerja (Y) karena, memiliki nilai signifikan

berperan sebagai partial intervening
9

antara kepemimpinan (X2) dan kepuasan

signifikan terhadap kepuasan kerja pada

kerja (Y), sehingga hipotesis H7 dapat

Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

diterima.

Barat Temuan ini memberikan makna

3. F hitung adalah sebesar 22,795 dan

bahwa apabila dimasa yang akan datang

signifikan 0,000 atau lebih kecil dari

Biro Umum Propinsi Sumatera Barat

0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

dapat meningkatkan locus of control yang

model penelitian pada tingkat 2 adalah

tinggi, memiliki pemimpin yang

layak.

baik maka kondisi tersebut akan dapat
meningkatkan kepuasan kerja pegawai

4. R2 (R square) diperoleh 0,367 yang

pada

bermakna bahwa besarnya pengaruh tidak

Biro

Umum

Setda

Propinsi

Sumatera Barat.

langsung variabel locus of control (X1),

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis

kepemimpinan (X2) terhadap kepuasan

H3, H4 diketahui bahwa locus of control,

kerja (Y) yaitu melalui motivasi (I) adalah

dan kepemimpinan berpengaruh positif

36,7%.

dan signifikan terhadap motivasi kerja

Berdasarkan penjelasan Model 1 dan 2,

pegawai pada Biro Umum Setda Propinsi

maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
langsung

lebih

variabel

kepemimpinan

locus

of

Sumatera Barat, Temuan ini memberikan

control,

makna bahwa apabila dimasa yang akan

terhadap kepuasan kerja

(27,5%) lebih kecil dari pada pengaruh tidak
langsungnya yaitu melalui variabel motivasi

datang

Biro Umum Setda Propinsi

Sumatera

Barat

dapat

memberikan

motivasi yang tinggi kepada pegawainya,

(36,7%). Dengan demikian maka peranan

locus of control yang tinggi, memiliki

motivasi sebagai variabel intervening telah

pimpinan yang lebih baik yang selalu

meningkatkan pengaruh variabel kualitas

memperhatikan

locus of control, kepemimpinan terhadap

bawahannya,

maka

kondisi tersebut akan dapat meningkatkan

kepuasan kerja sebesar 9,2% (R2 Change =

motivasi kerja pegawai pada Biro Umum

0,092)

Setda Propinsi Sumatera Barat itu sendiri.
Hasil pengujian hipotesis H5 diketahui

PEMBAHASAN

bahwa variabel motivasi berpengaruh

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis H1,

positif dan signifikan terhadap kepuasan

H2 diketahui bahwa locus of control, dan
kepemimpinan

berpengaruh

positif

kerja pada Biro Umum Setda Propinsi

dan

Sumatera Barat, Temuan ini memberikan
10

65,77% .

makna bahwa apabila dimasa yang akan
datang Biro Umum Setda Propinsi Sumatera

2. Locus of control mempunyai pengaruh

Barat Kantor, dapat lebih meningkatkan

yang signifikan terhadap kepuasan

motivasi pegawai maka kondisi tersebut akan

kerja

dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai

3. Locus of control mempunyai pengaruh

pada Biro Umum Setda Provinsi Sumatera

pengaruh

Barat.

motivasi

Hasil

pengujian

diketahui

hipotesis

bahwa

variabel

berperan sebagai variabel

H6,

H7

4. Kepemimpinan pegawai pada Biro

motivasi

Umum Setda Provinsi Sumatera Barat

intervening antara

locus of control, k e p e m i m p i n a n
kepuasan kerja

yang signifikan terhadap

cukup

dan

baik

dengan

TCR

sebesar

70,03%.

pegawai pada Biro Umum

5. Kepemimpinan mempunyai pengaruh

Setda Propinsi Sumatera Barat, Temuan ini

yang signifikan terhadap kepuasan

memberikan makna bahwa apabila dimasa

kerja.

yang

akan

datang

Setda

Propinsi

Biro Umum

Sumatera

dapat lebih meningkatkan

6. kepemimpinan mempunyai pengaruh

Barat,

Signifikan terhadap motivasi

motivasi kerja,

7. Motivasi pegawai pada Biro Umum

locus of control, kepemimpinan dan kepuasan

Setda

kerja maka kondisi tersebut akan

termasuk kategori sedangdengan TCR

meningkatkan

m ot i va s i

dapat

kerja pegawai

yang tinggi dan seterusnya akan

Provinsi

Sumatera

Barat

sebesar 75,36%.

dapat

8. Motivasi mempunyai pengaruh yang

kepuasan kerja yang tinggi pula pada Biro

signifikan terhadap kepuasan kerja

Umum Setda Propinsi Sumatera Barat.

9. Motivasi sebagai intervening terbukti
memiliki pengaruh antara locus of

KESIMPULAN DAN SARAN

control dengan kepuasan kerja

Kesimpulan
Berdasarkan
kesimpulan

10.Motivasi sebagai variabel intervening
hasil

penelitian,

penelitian

beberapa

yang

terbukti memiliki pengaruh antara
kepemimpinan dan kepuasan kerja.

dapat

11.Kepuasan kerja pegawai pada Biro

disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Locus of control, pegawai pada Biro Umum

Umum Setda Provinsi Sumatera Barat

Setda Propinsi Sumatera Barat termasuk

termasuk kategori cukup puas dengan

kategori cukup baik denagn TCR sebesar

TCR sebesar 69,59%.
11

bersikap

meningkatkan

penyampaian

kepuasan kerja

keluhan,

pegawai pada Biro Umum Setda Propinsi

hendaknya

Sumatera Barat dimasa yang akan datang

komitmen

maka

melaksanakan pekerjaan.

disarankan,

meningkatkan

agar

lebih

kepuasan Kerja

karena

motivasi kerja dan selanjutnya motivasi
kerja di pengaruhi oleh locus of control
dan kepemimpinan.
upaya

kerja

pegawai

yang

dimaksudkan pada poin diatas, maka Biro
Umum Setda Propinsi Sumatera Barat
perlu melakukan peningkatan locus of

dapat

dilaksanakan dengan cara memberikan

Antoni
dan
Govindarajan
(2004)
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Binarupa Aksara, Jakarta

arahan yang positip memasukan nilai nilai
agama yang kuat, prinsiatif, yang dapat
membedakan mana hal yang baik dan

Arikonto, Suharsismi. ( 2009 ) Prosedur
Penelitian,
suatu
Pendekatan
Praktek Penerbit ,Rineka Cipta
Jakarta

buruk dalam menjalani kehidupan.
4. Perbaikan

kepemimpinan

dilaksanakan

dengan

cara

dapat
melakukan

Baron,RM dan Kenny, DA ( 1986 ). The
Moderator–Mediator
Variable
Distinction in Social Psychological
Research: Conceptual, Strategic, and
Statical consideration. Journal of
Personality
and
Social
Psychology.Vol 51 No.6 Pp 1173-118

rekuitmen kepemimpinan, tes, dan pelatihan
kepemimpinan
memilih

yang

diharapkan

dapat

yang

dapat

pemimpin

mengarahkan

bawahan

dan

dalam

Agustina, Arianto. T. 2009. Analis faktorfaktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja pada Staf Kantor Akuntan
Publik. Jurnal Akutansi & Keuangan
Vol.3 No.2

control, kepemimpinan dan motivasi kerja
locus of control

tinggi

Agung,Wibowo (2013). Analisis Peran
Locus of Control dan Tekanan
Kerja terhadap Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi Auditor.
Jurnal Ilmiah Dinamika Ekonomi
dan Bisnis Vol 1 No.1

meningkatkan kepuasan
sebagaimana

yang

menujukkan

Adedeji,T., Adeyinka,T., dan Ollufemi
,A.2009. Locus of control ,interest
in
schooling,self-efficacy
and
academic-achievement.
Cypriot
Jurnal of Educational Sciences Vol
4

bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh

2. Dalam

selalu

pegawai

REFERENSI

hasil penelitian ini telah membuktikan

3. Perbaikan

kepada

pengunjung, mempermudah prosedur

Saran-Saran
1. Untuk

bersahabat

dapat

memotivasi bawahan sehingga bawahan
merasa

terlindungi

dan

Brahmasari dan Suprayetn.2008 . Analisis

diperhatikan,
12

Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan
Kerja dan Kinerja Pegawai di PTSang
Hyang Sari (Persero ) Regional III
Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen Vol
10 No 4
Dessler, Gery. ( 2007 ).Manajemen Sumber
Daya Manusia.10th ed Jilid 1.PT Indeks
Jakarta.

10,pp.68
Jeffrey,L dan Jhon,S.1998.Relationship
Between Metacognition.Motivation
Locus of Control,Self-Efficacy, and
Achademic Achievement Canadian
Journal of Councelling Vol 32 No,3
Julianto,2002.Analisis
Pengaruh
Kepuasan Kerja terhadap Locus of
control, Konflik Peran, Komitmen
Organisasi dan Job Insecurity yang
mempengaruhi
Keinginan
Berpindah Kerja pada Perusahan
Freight Forwading di Jakarta
Jurnal Empirik Vol 14.No 10,pp 68

Dubrin Andrewj. 2005.Leadership Terjemahan
edisi Kedua : Prenada Media, Jakarta,
Ghozali, Imam, 2007, Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang.

Kreitner dan Kincki. 2005. Prilaku
Organisasi, Salemba empat, Jakarta

Gibson,IvanelevichDonelly.1997.
Organization (terjemahan): Cetakan ke
empat PT Gelora Aksara Pratama.Jakarta.

Koncoro, Mudrajat. 2003, Metode Riset
untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga.
Jakarta

Greenberg J and Baron R.A 1997 .Behavior
in Organization: Managing the Human
Side of Work, New Jersey : Practice Hall
International,Inc

Luthan, Fred. 2006. Prilaku Organisasi :
Andi, Yogyakarta
Maholtra, N.K ( 1993 ). Marketing
Research,4th. Prentice Hall New
Jersey.

Handoko,T
Hani
2001,Manajemen
Personalia
dan
Sumber
Daya
Manusia,FE UGM,Yogyakarta

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu.
2006. Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : PT Refika Aditama
Mas’ud Fuad 2004 : Survai Diagnosis
Organisisional: Konsep dan Aplikasi
Semarang
:
Badan
Penerbit
Universitas Diponegoro.

Hans,A Mubee,SA,dan Ghabshi AS.2013. A
Study on Locus of Control and Job
Satisfaction
in
Semi-Government
Organization in Sultanate og Oman.The
SIJ Transaction on Industrial, Finacial &
Business Management ( IFBM ) Vol 1
No2,May-June .

Munandar, A.S. 2008. Psikologi Industri
dan Organisasi . : UI-Press ,Jakarta

Hasibuan,Malayu,SP
2006.
Manajemen
Sumber Daya Manusia ,Bumi,Jakarta.

Nimran,Umar.2004.Prilaku Organisasi :
CV Citra Media,Surabaya

Ida,J dan Agus,2008. Analisi Pengaruh
Kepemimpinan,Job
Insecurity
dan
Konflik Peran terhadap Kepuasan Kerja
pada Perusahan Freight Forwading di
Jakarta. Jurnal Empirik Vol 14.No

Nitisemito, Alex. A. 2002. Manajemen
Personalia, Manajemen Sumber Daya
Manusia : Ghalia Indonesia, Jakarta
13

Aksara, Jakarta.
Prasetyo, Puji 2002” Pengaruh Locus of
control terhadap Hubungan Antara
Ketidakpastian
Lingkungan
dengan
Karakteristik Informasi Sistem Akutansi
Manajemen” Jurnal Riset Akutansi ,Vol.5
No.1 Januari : 119-136

Simamora, Henry. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia .STIE YKPN,
Jakarta
Soewartono, C.T,Armanu,T, Djumilah
Z,dan Minarti, R, 2012. Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
terhadap
Kinerja Dosen dengan Kepuasan
Kerja dan Motivasi Kerja sebagai
Mediator( Studi pada Perguruan
Tinggi Swasta di Jayapura ) Jurnal
Aplikasi Manajeme.Vol.10,No.3.

Reffiani,2009.Pengaruh Budaya
Organisasi,Motivasi Kerja,dan Gaya
Kepemimpinan yang diinteerasikan
dengan pengendalian Sikap Individu (
Locus of Control ) terhadap Prestasi
Kerja pada pusat Pelatihan Kelapa
Sawit ( PPKS ) Medan.Tesis Universitas
Sumatera Utara Medan.

Sopiah. 2008. Prilaku Organisasi
Penerbit Andi, Yoyakarta.

Reis, Michelle dan Kaushik Mitra ( 1998 )”
The Effect of Individual Difference
Factor on The Acceptability of Ethical
and Unethical Workplace Behavior”
Jurnal of Business Ethiss 17.

:

Sudarwan 2004. Kepemimpinan: Konsep
dan Aplikasi: Dewi Ruci, Bandung
Sudiyanto, 2010. Analisis Budaya
Organisasi
dan
Kepemimpinan
melalui Kepuasan Kerja Pengaruhnya
terhadap Intent to Leave Karyawan
pada Industri Jasa Perhotelan di
Kabupaten Badung dan Kota
Denpasar.Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis Vol.3 No.1.

Ridwan dan Akdon ( 2007 ),Aplikasi Statistik
dan Metode Penelitian untuk Administrasi
dan Manajemen, : Dewi Ruci,Bandung.
Rivai,Veithzal dan Sagala,Ella Jauvani
2009,Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan: Dari Teori ke
Praktek, Rajagrafindo Persada, Jakarta

Sugiyono,2007. Metode Penelitian
Kuantitaif dan Kualitatif dan R & D:
Alfabeta, Bandung.

Robbins, Stephen P. 2006. Prilaku
Organisasi. Edisi ke sepuluh. Indeks
Kelompok Gramedia, Jakarta

Suliyanto.2011.Ekonometrika Terapan:
Teori & Aplikasi dengan SPSS.CV
Andi Offset.

Sekaran, Umar.( 2006 ). Metode Penelitian
Untuk Bisnis. Buku 1 dan 2. Penerbit
Salemba. Jakarta.

Usaman,Untung.2009.Pengaruh
Karakteristik
Personal,Karakteristik
Kerja dan Pengalaman Kerja terhadap
motivasi dan Kepuasan Kerja.Jurnal
Manajemen Sumber Daya Manusia.Vol
3 No.1.

Seniati, L 2006” Pengaruh Masa Kerja, Trait
Kepribadian, Kepuasan Kerja, dan Iklim
Psikologis Terhadap Komitmen Dosen
pada Universitas Indonesia” Makara
Sosial Humaniora,10,2 .Desember.

Vivi
Ariyani.2011.Pengaruh
Kepemimpinan
Transformasional
terhadap Motivasi Kerja Dosen pada

Siagian, Sondang, 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia ( cetakan 15 ) Bumi
14

Universitas yang berada di Madiun.Jurnal
Widya Warta No.01 Tahun XXXV.
Wahyusumidjo.2002.Kepemimpinan,Tinjauan
Teoritik dan Permasalahannya: PT Raja
Grafindo Persada,Jakarta.
Wiyono,J dan Hakim,S.2009.Pengaruh Role
Conflict dan Motivasi terhadap Kepuasan
Kerja ( Studi pada KAP di Sumatera
Bagian Selatan ).Jurnal Ekonomi dan
Akutansi.Vol.2 No.3.

15

16

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25