BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal dI Klinik Merah Medan Tahun 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan

1. Definisi

  Kepuasan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui (Gerson, 2002) . Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada keistimewaan produk/jasa merespon kebutuhan pelanggan. Kepuasan produk/jasa adalah suatu rangsangan terhadap daya jual produk/jasa (Syafruddin, et al, 2011).

  Menurut Azwar, kualitas pelayanan kesehatan mengacu pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pasien (Syafruddin, 2011).

  Soejadi (1996, dalam Agustina, 2008) mengatakan bahwa kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan di sini, ukuran kepuasan pasien memakai jasa pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu, apabila penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien. Dengan pendapat ini, mudahlah dipahami bahwa ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu lebih bersifat luas, karena di dalamnya tercakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai ketersediaan pelayanan kesehatan, kewajaran pelayanan kesehatan, kesinambungan pelayanan kesehatan, serta penerimaan pelayanan kesehatan.

2. Dimensi Kepuasan Pasien

  Menurut Estiwidani, et al. (2008) dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a.

  Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan. Kepuasan yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai: 1)

  Hubungan bidan dengan pasien Hubungan antara bidan dengan pasien yang baik karena kepekaan, kepedulian dan perhatian bidan terhadap pasien yang memungkinkan bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua informasi tindakan yang diperlukan pasien. Pasien mengerti, menerima dan menyetujuinya. 2)

  Kenyamanan pelayanan Menyelenggarakan suatu pelayanan yang nyaman adalah salah satu kewajiban dari etik.

  3) Kebebasan melakukan pilihan

  Suatu pelayanan kebidanan yang bermutu apabila kebebasan memilih ini dapat diberikan oleh bidan.

4) Pengetahuan dan kompetensi (scientific knowleg and technical skill).

  Makin tinggi kemampuan teknis bidan akan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

  5) Efektifitas pelayanan (effectivenes)

  Makin efektif pelayanan yang diberikan oleh bidan, makin tinggi mutu pelayanannya. b.

  Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan dikatakan bermutu bila penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan dapat memuaskan pasien.

3. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan Pasien

  Menurut Parasuraman dalam Wiyono (1999) terdapat 10 indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan. Dalam perkembangan selanjutnya ke sepuluh faktor tersebut dirangkum menjadi lima dimensi mutu pelayana sebagai penentu kualitas jasa yaitu: a.

  Bukti langsung adalah segala sesuatu yang tampak seperti:fasilitas,peralatan,kenyamanan ruangan, dan sikap petugas.

  b.

  Keandalan adalah elemen yang berkaitan dengan kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dapat diandalkan.

  c.

  Daya tanggap adalah elemen yang berkaitan dengan kesediaan karyawan dalam membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, petugas dapat memberikan informasi yang jelas, petugas memberikan pelayanan dengan segera dan tepat waktu, petugas memberikan pelayanan yang baik.

  d.

  Jaminan hal ini terutama mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya petugas. Selain itu, bebas dari bahaya saat pelayanan merupakan jaminan juga.

  e.

  Empati meliputi perhatian pribadi dalam memahami kebutuhan para pasien (Syafruddin, et al. 2011).

  4. Konsep Kepuasan Pasien

  Berbicara mengenai kepuasan pasien berarti berbicara mengenai mutu pelayanan kesehatan. Menurut Safri dikutip Nani(2006) dalam Agustina (2008) Kepuasan pasien adalah tingkat pelayanan pasien dari persepsi pasien dan keluarga terdekat pasien. Kepuasan pasien akan tercapai apabila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan kesehatan memperhatikan kemampuan pasien dan keluarganya, memperhatikan setiap keluhan dan kondisi lingkungan fisik dan tenaga serta memprioritaskan kebutuhan pasien sehingga tercapai keseimbangan yang sebaik-baiknya antara tingkat kepuasan atau hasil dan derita jerih payah yang telah dan harus dialami guna memperoleh hasil tersebut.

  5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

  Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien, antara lain: a.

  Pendekatan dan prilaku petugas terutama saat pertama kali datang b. Mutu informasi yang diterima, seperti yang dikerjakan, apa yang bisa diperoleh c.

  Prosedur perjanjian d. Waktu tunggu e. Pelayan lainnya seperti mutu makanan, privasy dan pengaturan kunjungan f. Fasilitas umum yang tersedia g.

  Outcome terapi dan pelayanan yang diterima (Syarifuddin, et al. 2011) Menurut Simatupang (2008) kepuasan pelanggan pengguna jasa pelayanan kesehatan (pasien/klien) dipengaruhi oleh beberapa faktor: a.

  Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya. b.

  Empati (sikap peduli) yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. Sikap ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien (compliance.

  c.

  Biaya (cost), tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sumber moral hazard pasien dan keluarganya.

  d.

  Penampilan fisik (kerapian) petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan (rangibility).

  e.

  Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan (assurance), ketepatan jadwal pemeriksaan, dan kunjungan dokter juga termasuk faktor ini.

  f.

  Keandalan dan keterampilan (reability) petugas kesehatan dalam memberi perawatan.

  g.

  Kecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien(responsiveness).

B. Ibu hamil

1. Definisi

  Ibu adalah lebih takzim dari sebutan mak, wanita yang telah bersuami, dalam beberapa kata majemuk searti dengan induk yaitu bagian yang pokok yang besar, besar, asal dan sebagainya (Anwar, 2002).

  Hamil adalah keadaan rahim mengandung janin (Maryunani, 2009). Dari kedua pengertian tersebut disimpulkan pengertian ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung.

  Kehamilan adalah masa saat seorang wanita membawa embrio ataupun fetus atau janin di dalam tubuhnya. (Sulistyowati, 2009)

  Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. (Mandriwati, 2008)

  Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani(spermatozoa). (Saminem, 2006).

2. Tanda-tanda kehamilan a.

  Tanda yang tidak pasti (probable signs) /dugaan hamil 1)

  Tidak menstruasi Anda mungkin mulai tidak menstruasi dua minggu setelah pembuahan. Kehamilan adalah alasan paling tidak terjadinya menstruasi, tapi bukan satu-satunya. Jadi, jangan menganggap ini sebagai tanda mutlak dari kehamilan. Masih ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anda tidak menstruasi, seperti jet lag, sakit parah, pembedahan ,syok, kedukaan atau stress berat.

  Menstruasi pun tidak selalu berhenti saat hamil. Beberapa wanita mengalami menstruasi ringan hingga enam bulan, bahkan sepanjang kehamilan. 2)

  Ingin lebih sering buang air kecil Ketika tingkat progesteron naik dan embrio mulai memproduksi hCG, aliran darah ke daerah panggul meningkat, yang memicu penyumbatan panggul. Ini mempengaruhi kandung kemih sehingga mudah terganggu dan mencoba mengeluarkan urin sekalipun sedikit. Inilah mengapa kebanyakan wanita ingin lebih sering buang air kecildari biasanya. Kondisi ini dapat terjadi setidaknya satu minggu setelah pembuahan

3) Kelelahan.

  Tingginya kadar progesteron dalam tubuh mempunyai pengaruh sedatif. Inilah salah satu sebab anda cendrung kelelahan saat hamil. Di awal kehamilan, metabolisme anda dipercepat untuk mendukung perkembangan bayi dan organ-organ penting yang harus bekerja lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat membuat anda sangat lelah dan tidak ada yang dapat anda lakukan kecuali tidur. Jika ini yang dirasakan, anda harus beristirahat untuk kepentingan anda dan bayi anda.

  4) Mual pada pagi hari

  Meski paling umum terjadi pada pagi hari, mual-mual dapat datang kapan saja dalam sehari. Resiko terjadinya mual-mual meningkat ketika anda tidak cukup makan dan kadar gula darah anda dibiarkan menurun.

  5) Rasa yang aneh

  Saliva (ludah) sering kali mencerminkan kandungan kimia dari darah dan karena naiknya kadar hormon rasa dimulut bisa berubah. Banyak wanita menggambarkan rasanyan seperti logam. Anda juga menemukan beberapa makanan terasa berbeda dari biasanya dan berhenti menyukai sesuatu rasa, yang biasanya anda suka (kopi). Beberapa wanita mulai menginginkan makanan tertentu atau mengidam dan terkadang ingin makan hal-hal aneh seperti arang. Tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti untuk ini. Mungkin saja ini adalah cara tubuh untuk mengatasi kekurangan mineral tertentu dan elemen penting. Tetapi sebaiknya kendalikan keinginan untuk makan bahan-bahan yang tidak dapat dimakan. 6)

  Bau Anda mungkin mendapati indra penciuman menjadi lebih tajam ketika anda hamil, dan bau sehari-hari seperti aroma masakan membuat anda mual. Anda mungkin merasakan hal yang sama terhadap parfum. Bagaimana perasaan tercium tubuh anda mungkin juga berubah, karena kandungan kimia di kulit anda berubah.

  7) Perubahan payudara Sejak awal kehamilan anda merasakan perubahan payudara.

  Payudara mungkin tersa sedikit mengeras dan nyeri terhadap sentuhan, daerah disekitar puting terasa sangat lembut dan sensitif, puting berwarna lebih gelap. Pembuluh darah di payudara anda mungkin juga mulai terlihat lebih besar dan jelas (Stoppard, 2008).

  b.

  Tanda Pasti Hamil Tanda-tanda pasti kehamilan adalah adalah data atau kondisi yang mengidentifikasi adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan gerakan janin.

  (Prawirohardjo, 2008).

  Menurut Stoppard (2008) sekali menduga hamil akan cendrung ingin sering memastikannya. Ada beberapa tes yang dijalani pada interval-interval berbeda setelah pembuahan. Beberapa tes lebih akurat dari yang lain. Dulu wanita perlu menjalani pemeriksaan dalam, tapi karena kini kebanyakan melakukan penilaian ultrasonografi pada minggu ke-12, pemeriksaan dalam tidak terlalu dibutuhkan. Untuk memastikan hamil maka perlu dilakukan tes sebagai berikut:

  1) Tes urin

  Hormon kehamilan dapat dideteksi dalam urin anda. Es Tes urin dapat dilakukan dirumah, dirumah sakit, di praktek dokter, di klinik keluarga berencana, atau di apotik. Hasilnya dapat diandalkan lebih dari 99%. Tes ini bisa dilakukan paling cepat 2 minggu setelah pembuahan. Namun anda akan mendapatkan hasil yang lebih pasti jika menunggu sedikit lama.

  2) Tes darah

  Tes ini dilakukan oleh dokter, biasanya hanya terdapat masalah seperti perdarahan atau rasa sakit, atau setelah satu siklus reproduksi dengan asistensi. Tes ini secara akurat mendeteksi HCG di dalam darah 2 minggu setelah pembuahan sekitar waktu masa menstruasi anda berikutnya.

C. Pelayanan Antenatal care

1. Definisi

  Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan,mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat (Soepardan, 2008).

  Pelayanan Antenatal (ANC) adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya.

  Pelayanan antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan (Pantikawi&Saryono, 2010).

  Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkain kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2008).

  Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaa umum kebidanan, pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta inttervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal standar 5T untuk pelayanan antenatal (timbang berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toxoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan) (Syafrudin, 2009).

  2. Tujuan Pelayanan Antenatal

  Menurut Saefuddin dkk (2000) tujuan dari ANC adalah: a.

  Memantau kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak b.

  Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial budaya ibu dan bayi c.

  Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, pembedahan d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin e.

  Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif f. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Pantikawi&Saryono,

  2010).

  3. Filosofi Asuhan Antenatal a.

  Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah b. Pemberdayaan wanita dan keluarga dalam melaksanakan asuhan c. Adanya otonomi klien dalam pengambilan keputusan d. Tidak memberikan asuhan yang dapat menimbulkan penderitaan e. Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kebutuhan klien (Sulistyawati, 2009).

  4. Lingkup asuhan Antenatal a.

  Mengumpulkan data riwayat kesehatan b. Melakukan pemeriksaan fisik c. Menilai keadaan janin d. Menghitung usia kehamilan e. Mengkaji status nutrisi f. Mengkaji kenaikan berat badan g.

  Memberikan penyuluhan h. Penatalaksanaan pada anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat

  I, abortus iminen, dan pre-eklamsi ringan f. Memberikan imunisasi (Sulistyawati, 2009).

  5. Standar Pelayanan Antenatal

  Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang disingkat dengan 7 T adalah sebagai berikut: a.

  Timbang berat badan dan pengukuran tinggi Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : Boddy Masa indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMT wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal adalah 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu <145 cm (Yeyeh, et al.2009). Tinggi badan diperiksa sekali pada ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm (Pantikawi&Saryono, 2010).

  b.

  Ukur tekanan darah Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung.

  Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cendrung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan pre eklamsi. Apabila turun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80 mmHg (Pantikawi & Saryono, 2010).

  Ukuran darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi (Yeyeh, et al. 2009).

  c.

  Ukur tinggi fundus uteri Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukura mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus uteri memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya (Depkes RI, 2001) (Yeyeh, et al. 2009).

  Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan) (Pantikawi & Saryono,2010).

  d.

  Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) secara lengkap Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil (Yeyeh, et al. 2009).

  Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorium (Pantikawi & Saryono, 2010).

  e.

  Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan Pemberian tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar haemoglobin. Wanita hami perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Yeyeh, et al.2009).

  f.

  Tes terhadap penyakit menular seksual Menurut PPIBI (2008)menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya risiko IMS (Yeyeh, et al.2009).

  g.

  Temu wicara Menurut Yeyeh, et al. (2009, dalam Saifudin, 2002:90) mengatakan bahwa anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan pasien

D. Motivasi

1. Definisi

  Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki makna daya penggerak yang akan menjadi aktif jika disertai kebutuhan yang akan dipenuhi (Setiawati&Dermawan, 2008).

  Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Stoner dan Freeman, 1995:134). Motivasi menurut Ngalim Purwanto(2000:60) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekaryaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berprilaku (Sbortell dan Kaluzny, 1994:59). Dari berbagai macam defenisi motivasi, menurut Stanford (1970), ada 3 hal penting dalam pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan tujuan (Nursalam, 2007).

  Motivasi juga dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga individu mau melakukan tindakan dalam mencapai tujuan. (Setiawati & Dermawan, 2008).

  Menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: a.

  Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

  b.

  Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

  c.

  Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami motivasi, ialah (1) motivasi dipandang sebagai suatu proses.(2) menentukan karakteristik proses ini berdasarkan prtunjuk- petunjuk tingkah laku seseorang.

  Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah keinginan dan tujuan yang mengarahkan perbuatan seseorang. Komponen dalam ialah kebutuhan- kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai (Hamalik, 2008).

2. Sifat Motivasi

  Menurut Heri julianti, Indriani dan Artini (2001) dalam Yuniarti (2005), jenis-jenis motivasi adalah : a.

  Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yaitu semacam dorongan yang bersumber dari dalam diri tanpa harus menunggu rangsangan dari luar. Oleh karena motivasi intrinsik ini sangat berpengaruh pada perubahan perilaku. Motivasi intrinsic ini merupakan dorongan atau rangsangan yang bersifat konstan dan biasanya tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan, bahkan sebagian orang berpendapat bahwa motivasi intrinsic ini identik dengan panggilan jiwa yaitu dorongan yang timbul dari dalam dan sudah merupakan bagian dari dalam diri.

  b.

  Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya rancangan atau dorongan dari luar. Rangsangn tersebut bisa dimanifestasikan bermacam-macam sesuai dengan karakteristik pendidikan, latar belakang orang yang bersangkutan. Kelemahan motivasi ini adalah harus senantiasa didukung oleh lingkungan atau orang yang terdekat. Motivasi ekstrinsik bersifat kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi melalui orang lain, ketenangan dan perasaan aman yang diperoleh dari persepsinya sendiri seperti seseorang akan melakukan sesuatu tapi dia belum tahu cara untuk melakukannya dan ia butuh orang lain untuk mendorong kebutuhan tersebut.

  Motivasi banyak jenisnya. Para ahli mengadakan pembagian jenis- jenis motivasi menurut teorinya masing-masing. Dari keseluruhan teori motivasi, dapat diajukan tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis motivasi, yakni : (1) pendekatan kebutuhan, (2) pendekatan fungsional, dan (3) pendekatan deskriptif.

  3. Unsur-unsur Motivasi

  Menurut Sardiman ( 2007) motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu: a.

  Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penamapakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

  b.

  Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang.

  Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

  c.

  Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari diri manusia , tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

  Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

  4. Fungsi motivasi

  Fungsi motivasi erat kaitannya dengan tujuan, apa pun kegiatannya akan dengan mudah tercapai jika diawali dengan sebuah motivasi yang jelas.

  Menurut Setiawati dan Dermawan (2008) fungsi motivasi yaitu: a.

  Motivasi sebagai pendorong individu untuk berbuat b. Motivasi sebagai penentu arah perbuatan c. Motivasi sebagai proses seleksi perbuatan d.

  Motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

  A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah abstraks dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2003).

  Adapun variabel-variabel yang akan diteliti dalam dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen

  Kepuasan Ibu HamilPada Motivasi Antenatal Care Pelayanan Antenatal

  Skema 1: Kerangka Konsep

  B. Hipotesa

  Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha)

yaitu menyatakan ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan

motivasi melakukan antenatal.

C. Defenisi Operasional

  

N Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

o Penelitian Operasional Ukur

  1 Independen Kepuasan Kuesioner Menghitung

  1. Odinal Sangat puas : yang pilihan jawaban jika skor Kepuasan dirasakan ibu responden pada 44-60 ibu hamil hamil pada kuesioner 2.

  Puas, jika pelayanan Dengan kriteria : skor 29-43 antenatal Sangat puas = 5 3.

  Tidak puas, Puas = 4 jika skor 12- Cukup puas = 3

  28 Kurang Puas = 2 Tidak puas =1

  2 Dependen : Alasan atau Kuesioner Menghitung

  1. Ordinal Motivasi daya dorong Motivasi pilihan jawaban tinggi, jika antenatal pada ibu responden pada skor 9-12 care hamil untuk kuesioner

  2. Motivasi melakukan Dengan kriteria : sedang, jika antenatal Benar = nilai 1 skor 5-8 care Salah= nilai 0

  3. Motivasi

  

N Variabel Defenisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

o Penelitian Operasional Ukur rendah, jika skor <4

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal dI Klinik Merah Medan Tahun 2012

0 48 96

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Melakukan Pemeriksaan Antenatal Care Di Desa Tanjung Rejo Kec.Percut Sei Tuan Kab.Deli Serdang Tahun 2012

2 62 79

Pengaruh Akses dan Motivasi Terhadap Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Kunjungan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

4 63 143

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care dengan Jumlah Kunjungan Antenatal Care di Desa Laut Dendang Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Medan Tahun 2011

3 39 63

Implementasi Pelayanan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Klinik Siti Aisyah Lubuk Pakam Tahun 2008

1 23 55

Penilaian Ibu Hamil Yang Melakukan Kunjungan ANC (K4) Terhadap Kualitas Pelayanan Antenatal di Klinik Bersalin Bidan Sitorus Pematangsiantar Tahun 2008

0 29 63

Hubungan Dukungan Suami pada Ibu Hamil dengan Kunjungan Antenatal Care di Rumah Bersalin Hadijah Medan Tahun 2015

16 107 81

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 35 74

Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu Hamil Dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal di Klinik Cahaya Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Timur Tahun 2013

1 33 82

Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal dI Klinik Merah Medan Tahun 2012

0 0 33