Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal dI Klinik Merah Medan Tahun 2012

(1)

HUBUNGAN KEPUASAN IBU HAMIL PADA PELAYANAN

ANTENATAL DENGAN MOTIVASI MELAKUKAN

ANTENATAL DI KLINIK MERA MEDAN

NURFARISA

NIM: 115102076

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS

KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

Judul : Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Dengan Motivasi

Melakukan Antenatal DI Klinik Merah Medan Tahun 2012 Nama : Nurfarisa

Nim : 115102076

Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Tahun : 2012

ABSTRAK

Latar Belakang : Kepuasan pasien diukur dengan indikator akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu pelayanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana mutu layanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Motivasi merupakan suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode korelasi yang bersifat cross sectional dengan sampel yaitu ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di klinik mera. Tekhnik sampelnya adalah accidental sampling dan variabel yang digunakan yaitu variabel independent adalah kepuasan ibu hamil dan variabel dependent adalah motivasi ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang. Metode pengumpulan data dengan kuesioner.

Hasil : Hasil dari analisa dari 90 responden. Mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 70 orang (77,7%), mayoritas responden hamil anak ke < 2 sebanyak 70 orang (77,7 %). Mayoritas responden memberikan jawaban sangat puas sebanyak > 50%. Dan untuk motivasi ibu hamil pada pelayanan Antenatal memiliki jawaban Ya sebanyak 85 orang (94,4%). Dengan menggunakan analisis korelasi Spearmen, didapatkan hasil bahwa p=0,012 dan r=0,263

Kesimpulan : Maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera medan tahun 2012 dan kekuatan hubungan tersebut sedang. Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan mempertahan dan meningkatkan kualitas pelayanan antenatal tersebut.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis diberikan kesehatan dan kesempatan dalam menyelesaikan “Karya Tulis Ilmiah” yang berjudul “Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal di Klinik Mera Tahun 2012.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat menjadi perbaikan dimasa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yaitu :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU.

2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep. Ns. M.Kep. selaku ketua program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan dosen pembimbing dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberi arahan dan bimbingan. 3. dr. Zulkifli M.Si selaku dosen pembimbing dalam penyusunan karya tulis

ilmiah ini, yang telah membimbing hingga proposal penelitian ini selesai. 4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan USU.

5. Bidan Dewi Sesmera AmKeb, selaku pimpinan klinik bersalin Mera yang telah memberikan izin penelitian.


(6)

6. Ayahanda dan Ibunda juga suami dan anak-anakku yang kusayang yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal karya tulis ilmiah ini.

7. Teman-teman satu bimbingan yang selalu bersama dalam suka dan duka selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

8. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik yang telah memberikan dukungan, dan semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untukkesempurnaanKarya Tulis Ilmiah inisehingga bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2012 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan ... 6

1. Definisi ... 6

2. Dimensi Kepuasan Pasien ... 7

3. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan Pasien ... 8

4. Konsep Kepuasan Pasien ... 9

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien ... 9

B. Ibu Hamil ………...10

1. Definisi ………. 10

2. Tanda-Tanda Kehamilan ………11

C. Pelayanan Antenatal Care ... 15


(8)

2. Tujuan Pelayanan Antenatal ... 16

3. Filosofi Asuhan Antenatal ... 16

4. Lingkup Asuhan Antenatal ... 17

5. Standar Pelayanan Antenatal ... 17

D. Motivasi……… ... 20

1. Definisi ... 20

2. Sifat Motivasi……….. ... 21

3. Unsur-Unsur Motivasi……….. ... 23

4. Fungsi Motivasi ... 23

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konseptual ... 24

B. Hipotesa………24

C. Defenisi Operasiosional ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

C. Tempat Penelitian………..27

D. Waktu Penelitian ... 27

E. Pertimbangan Etik ... 27

F. Instrumen Penelitian ... 28

G. Validitas dan Realibilitas ... 28

H. Prosedur Pengumpulan Data ... 29


(9)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian………33

1. Analisis Univariat……… .. 33

2. Analisis Bivariat………. 39

B. Pembahasan………...39

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan...43

B. Saran ...43


(10)

DAFTAR TABEL

halaman Tabel Definisi Operasional... 25


(11)

DAFTAR SKEMA

halaman Skema 1 Kerangka Konsep...24


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Pesetujuan Setelah Permohonan Lampiran 3 : Lembar Kuesioner

Lampiran 4 : Surat Pernyataan Content Validity Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah Lampiran 6 : Master Data Penelitian

Lampiran 7 : Hasil Output Data Penelitian

Lampiran 8 : Surat Izin Data Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 9 : Balasan Surat Izin Penelitian


(13)

Judul : Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal Dengan Motivasi

Melakukan Antenatal DI Klinik Merah Medan Tahun 2012 Nama : Nurfarisa

Nim : 115102076

Jurusan : D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU Tahun : 2012

ABSTRAK

Latar Belakang : Kepuasan pasien diukur dengan indikator akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu pelayanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana mutu layanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien. Motivasi merupakan suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode korelasi yang bersifat cross sectional dengan sampel yaitu ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di klinik mera. Tekhnik sampelnya adalah accidental sampling dan variabel yang digunakan yaitu variabel independent adalah kepuasan ibu hamil dan variabel dependent adalah motivasi ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 orang. Metode pengumpulan data dengan kuesioner.

Hasil : Hasil dari analisa dari 90 responden. Mayoritas responden berumur < 30 tahun sebanyak 70 orang (77,7%), mayoritas responden hamil anak ke < 2 sebanyak 70 orang (77,7 %). Mayoritas responden memberikan jawaban sangat puas sebanyak > 50%. Dan untuk motivasi ibu hamil pada pelayanan Antenatal memiliki jawaban Ya sebanyak 85 orang (94,4%). Dengan menggunakan analisis korelasi Spearmen, didapatkan hasil bahwa p=0,012 dan r=0,263

Kesimpulan : Maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera medan tahun 2012 dan kekuatan hubungan tersebut sedang. Dengan hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan mempertahan dan meningkatkan kualitas pelayanan antenatal tersebut.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, berfokus pada pelayanan kesehatan perempuan, bayi baru lahir dan anak balita (Nurmawati, 2010).

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit sekali diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Oleh karena itu pelayanan antenatal/asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Kusmiyati, 2009).

Kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan bayi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor pelayanan kebidanan, antara lain asuhan kebidanan yang diberikan oleh tenaga bidan melalui pendekatan manajemen kebidanan. Asuhan kebidanan merupakan pelayanan kesehatan utama yang diberikan kepada ibu, anak, keluarga, dan masyarakat. Setiap ibu hamil akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap ibu hamil memerlukan asuhan selama masa kehamilannya (asuhan antenatal) (Salmah, 2006).

Sejarah asuhan kehamilan sejalan dengan perkembangan dunia kebidanan secara umum. Dimana dunia menyadari bahwa persalinan akan berjalan lancar apabila adanya peningkatan pelayanan antenatal care.


(15)

Tujuanutama ANC adalah menurunkan /mencegah kesakitan dan kematian maternal dan perinatal (Pantikawi&Sayono, 2010).

Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi sehat ( Mufdillah, 2009).

Menurut Imbalo, (2007,dalam Agustina,2008) Kepuasan pasien diukur dengan indikator : akses pelayanan kesehatan, kepuasan mutu layanan kesehatan, proses layanan kesehatan, sistem layanan kesehatan. Pengukuran tingkat kepuasan pasien mutlak diperlukan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. Melalui pengukuran tersebut, dapat diketahui sejauh mana mutu layanan yang telah diselenggarakan dapat memenuhi harapan pasien.

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2002/2003 menunjukkan angka kematian ibu sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup dengan penyebab utamanya adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus lama dan komplikasi abortus. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam mencegah atau menangani setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervensi yang merupakan komponen penting dalam ANC seperti: mengukur tekanan darah, memeriksa kadar protein uria, mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan dan infeksi, maupun deteksi dan penanganan awal terhadap anemia. Namun ternyata banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan tersebut tidak efektif untun menurunkan angka kematian maternal dan perinatal (Pantikawi & Saryono, 2010 ).


(16)

Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya menurunkan kesakitan dan kematian ibu dimulai dari pelayanan antenatal dengan skrining untuk menemukan ibu risiko tinggi selama kehamilan sampai menjelang persalinan, pertolongan nifas dan KB (Rochiati, 2003).

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan mandiri dalam melakukan asuhan pada ibu hamil, perlu memiliki kemampuan profesional yang distandardisasi (Mandriwati, 2008) .

Persoalan motivasi dapat dikaitkan dengan persoalan minat. Minat dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri (Sardiman, 2007).

Membicarakan perihal motivasi tidak bisa dipisahkan dengan adanya berbagai kebutuhan. Kebutuhan hidup manusia yang mencakup biologis, psikologis, sosial dan spiritual mendasari munculnya motivasi. Kebutuhan hadir sebagai bentuk responden karena adanya ketidakseimbangan, ketidakserasian dan ketegangan yang menuntut kepuasan. Jika kebutuhan yang satu telah terpuaskan, maka individu akan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang lainnya (Setiawati&Dermawan, 2008).

Notoadmodjo (2007, dalam Harahap 2008) mengatakan bahwa motivasi pada dasarnya merupakan interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapinya. Di dalam diri seseorang terdapat keinginan (wants) terhadap objek di luar seseorang tersebut, kemudian bagaimana seorang tersebut menghubungkan antara kebutuhan dengan situasi di luar objek tersebut dalam


(17)

rangka memenuhin kebutuhan yang dimaksud. Motivasi merupakan suatu alasan seseorang untuk bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Klinik Mera merupakan salah satu layanan kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Dari survey awal yang dilakukan jumlah pasien pada bulan Desember sebanyak 117 orang.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal yang diberikan oleh bidan dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera Tahun 2012.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik tersebut.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal di klinik Mera Tahun 2012

b. Untuk mengetahui bagaimana motivasi ibu untuk melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012


(18)

c. Untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di klinik Mera tahun 2012

D. Manfaat penelitian

1. Untuk ibu hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pada ibu hamil mengenai pelayanan antenatal.

2. Untuk profesi bidan

Hasil penelitian ini diharapkan agar bidan memberikan pelayanan yang baik pada ibu hamil.

3. Untuk profesi bidan pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan materi kepada mahasiswa untuk memperhatikan kepuasan dan motivasi ibu hamil pada pelayanan antenatal.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Sebagai bahan masukan dalam penambahan wawasan dan pengetahuan serta sebagai bahan referensi bagi perpustakaan dan hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti selanjutnya.


(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan 1. Definisi

Kepuasan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui (Gerson, 2002) . Kepuasan pelanggan adalah hasil yang dicapai pada keistimewaan produk/jasa merespon kebutuhan pelanggan. Kepuasan produk/jasa adalah suatu rangsangan terhadap daya jual produk/jasa (Syafruddin, et al, 2011).

Menurut Azwar, kualitas pelayanan kesehatan mengacu pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pasien (Syafruddin, 2011).

Soejadi (1996, dalam Agustina, 2008) mengatakan bahwa kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan di sini, ukuran kepuasan pasien memakai jasa pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan tersebut sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu, apabila penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan dapat memuaskan pasien. Dengan pendapat ini, mudahlah dipahami bahwa ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu lebih bersifat luas, karena di dalamnya tercakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai ketersediaan pelayanan kesehatan, kewajaran pelayanan kesehatan, kesinambungan pelayanan kesehatan, serta penerimaan pelayanan kesehatan.


(20)

2. Dimensi Kepuasan Pasien

Menurut Estiwidani, et al. (2008) dimensi kepuasan pasien dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

a. Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik serta standar pelayanan profesi kebidanan. Kepuasan yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien mengenai:

1) Hubungan bidan dengan pasien

Hubungan antara bidan dengan pasien yang baik karena kepekaan, kepedulian dan perhatian bidan terhadap pasien yang memungkinkan bidan dapat memberikan penjelasan terhadap semua informasi tindakan yang diperlukan pasien. Pasien mengerti, menerima dan menyetujuinya.

2) Kenyamanan pelayanan

Menyelenggarakan suatu pelayanan yang nyaman adalah salah satu kewajiban dari etik.

3) Kebebasan melakukan pilihan

Suatu pelayanan kebidanan yang bermutu apabila kebebasan memilih ini dapat diberikan oleh bidan.

4) Pengetahuan dan kompetensi (scientific knowleg and technical skill). Makin tinggi kemampuan teknis bidan akan lebih meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.

5) Efektifitas pelayanan (effectivenes)

Makin efektif pelayanan yang diberikan oleh bidan, makin tinggi mutu pelayanannya.


(21)

b. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan dikatakan bermutu bila penerapan semua persyaratan pelayanan kebidanan dapat memuaskan pasien.

3. Indikator Untuk Mengukur Kepuasan Pasien

Menurut Parasuraman dalam Wiyono (1999) terdapat 10 indikator untuk mengukur kepuasan pelanggan. Dalam perkembangan selanjutnya ke sepuluh faktor tersebut dirangkum menjadi lima dimensi mutu pelayana sebagai penentu kualitas jasa yaitu:

a. Bukti langsung adalah segala sesuatu yang tampak seperti:fasilitas,peralatan,kenyamanan ruangan, dan sikap petugas.

b. Keandalan adalah elemen yang berkaitan dengan kemampuan untuk mewujudkan pelayanan yang dapat diandalkan.

c. Daya tanggap adalah elemen yang berkaitan dengan kesediaan karyawan dalam membantu dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, petugas dapat memberikan informasi yang jelas, petugas memberikan pelayanan dengan segera dan tepat waktu, petugas memberikan pelayanan yang baik.

d. Jaminan hal ini terutama mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya petugas. Selain itu, bebas dari bahaya saat pelayanan merupakan jaminan juga.

e. Empati meliputi perhatian pribadi dalam memahami kebutuhan para pasien (Syafruddin, et al. 2011).


(22)

4. Konsep Kepuasan Pasien

Berbicara mengenai kepuasan pasien berarti berbicara mengenai mutu pelayanan kesehatan. Menurut Safri dikutip Nani(2006) dalam Agustina (2008) Kepuasan pasien adalah tingkat pelayanan pasien dari persepsi pasien dan keluarga terdekat pasien. Kepuasan pasien akan tercapai apabila diperoleh hasil yang optimal bagi setiap pasien dan pelayanan kesehatan memperhatikan kemampuan pasien dan keluarganya, memperhatikan setiap keluhan dan kondisi lingkungan fisik dan tenaga serta memprioritaskan kebutuhan pasien sehingga tercapai keseimbangan yang sebaik-baiknya antara tingkat kepuasan atau hasil dan derita jerih payah yang telah dan harus dialami guna memperoleh hasil tersebut.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien

Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien, antara lain: a. Pendekatan dan prilaku petugas terutama saat pertama kali datang

b. Mutu informasi yang diterima, seperti yang dikerjakan, apa yang bisa diperoleh

c. Prosedur perjanjian d. Waktu tunggu

e. Pelayan lainnya seperti mutu makanan, privasy dan pengaturan kunjungan f. Fasilitas umum yang tersedia

g. Outcome terapi dan pelayanan yang diterima (Syarifuddin, et al. 2011) Menurut Simatupang (2008) kepuasan pelanggan pengguna jasa pelayanan kesehatan (pasien/klien) dipengaruhi oleh beberapa faktor:

a. Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterimanya.


(23)

b. Empati (sikap peduli) yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan. Sikap ini akan menyentuh emosi pasien. Faktor ini akan berpengaruh pada tingkat kepatuhan pasien (compliance.

c. Biaya (cost), tingginya biaya pelayanan dapat dianggap sumber moral hazard pasien dan keluarganya.

d. Penampilan fisik (kerapian) petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan (rangibility).

e. Jaminan keamanan yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan (assurance), ketepatan jadwal pemeriksaan, dan kunjungan dokter juga termasuk faktor ini.

f. Keandalan dan keterampilan (reability) petugas kesehatan dalam memberi perawatan.

g. Kecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien(responsiveness).

B. Ibu hamil 1. Definisi

Ibu adalah lebih takzim dari sebutan mak, wanita yang telah bersuami, dalam beberapa kata majemuk searti dengan induk yaitu bagian yang pokok yang besar, besar, asal dan sebagainya (Anwar, 2002).

Hamil adalah keadaan rahim mengandung janin (Maryunani, 2009). Dari kedua pengertian tersebut disimpulkan pengertian ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung.

Kehamilan adalah masa saat seorang wanita membawa embrio ataupun fetus atau janin di dalam tubuhnya. (Sulistyowati, 2009)


(24)

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi yang sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. (Mandriwati, 2008)

Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani(spermatozoa). (Saminem, 2006).

2. Tanda-tanda kehamilan

a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) /dugaan hamil 1) Tidak menstruasi

Anda mungkin mulai tidak menstruasi dua minggu setelah pembuahan. Kehamilan adalah alasan paling tidak terjadinya menstruasi, tapi bukan satu-satunya. Jadi, jangan menganggap ini sebagai tanda mutlak dari kehamilan. Masih ada beberapa hal yang bisa menyebabkan anda tidak menstruasi, seperti jet lag, sakit parah, pembedahan ,syok, kedukaan atau stress berat. Menstruasi pun tidak selalu berhenti saat hamil. Beberapa wanita mengalami menstruasi ringan hingga enam bulan, bahkan sepanjang kehamilan.

2) Ingin lebih sering buang air kecil

Ketika tingkat progesteron naik dan embrio mulai memproduksi hCG, aliran darah ke daerah panggul meningkat, yang memicu penyumbatan panggul. Ini mempengaruhi kandung kemih sehingga mudah terganggu dan mencoba mengeluarkan


(25)

urin sekalipun sedikit. Inilah mengapa kebanyakan wanita ingin lebih sering buang air kecildari biasanya. Kondisi ini dapat terjadi setidaknya satu minggu setelah pembuahan

3) Kelelahan.

Tingginya kadar progesteron dalam tubuh mempunyai pengaruh sedatif. Inilah salah satu sebab anda cendrung kelelahan saat hamil. Di awal kehamilan, metabolisme anda dipercepat untuk mendukung perkembangan bayi dan organ-organ penting yang harus bekerja lebih banyak dari biasanya. Hal ini dapat membuat anda sangat lelah dan tidak ada yang dapat anda lakukan kecuali tidur. Jika ini yang dirasakan, anda harus beristirahat untuk kepentingan anda dan bayi anda.

4) Mual pada pagi hari

Meski paling umum terjadi pada pagi hari, mual-mual dapat datang kapan saja dalam sehari. Resiko terjadinya mual-mual meningkat ketika anda tidak cukup makan dan kadar gula darah anda dibiarkan menurun.

5) Rasa yang aneh

Saliva (ludah) sering kali mencerminkan kandungan kimia dari darah dan karena naiknya kadar hormon rasa dimulut bisa berubah. Banyak wanita menggambarkan rasanyan seperti logam. Anda juga menemukan beberapa makanan terasa berbeda dari biasanya dan berhenti menyukai sesuatu rasa, yang biasanya anda suka (kopi). Beberapa wanita mulai menginginkan makanan tertentu atau mengidam dan terkadang ingin makan hal-hal aneh


(26)

seperti arang. Tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti untuk ini. Mungkin saja ini adalah cara tubuh untuk mengatasi kekurangan mineral tertentu dan elemen penting. Tetapi sebaiknya kendalikan keinginan untuk makan bahan-bahan yang tidak dapat dimakan. 6) Bau

Anda mungkin mendapati indra penciuman menjadi lebih tajam ketika anda hamil, dan bau sehari-hari seperti aroma masakan membuat anda mual. Anda mungkin merasakan hal yang sama terhadap parfum. Bagaimana perasaan tercium tubuh anda mungkin juga berubah, karena kandungan kimia di kulit anda berubah.

7) Perubahan payudara

Sejak awal kehamilan anda merasakan perubahan payudara. Payudara mungkin tersa sedikit mengeras dan nyeri terhadap sentuhan, daerah disekitar puting terasa sangat lembut dan sensitif, puting berwarna lebih gelap. Pembuluh darah di payudara anda mungkin juga mulai terlihat lebih besar dan jelas (Stoppard, 2008).

b. Tanda Pasti Hamil

Tanda-tanda pasti kehamilan adalah adalah data atau kondisi yang mengidentifikasi adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan gerakan janin. (Prawirohardjo, 2008).


(27)

Menurut Stoppard (2008) sekali menduga hamil akan cendrung ingin sering memastikannya. Ada beberapa tes yang dijalani pada interval-interval berbeda setelah pembuahan. Beberapa tes lebih akurat dari yang lain. Dulu wanita perlu menjalani pemeriksaan dalam, tapi karena kini kebanyakan melakukan penilaian ultrasonografi pada minggu ke-12, pemeriksaan dalam tidak terlalu dibutuhkan. Untuk memastikan hamil maka perlu dilakukan tes sebagai berikut:

1) Tes urin

Hormon kehamilan dapat dideteksi dalam urin anda. Es Tes urin dapat dilakukan dirumah, dirumah sakit, di praktek dokter, di klinik keluarga berencana, atau di apotik. Hasilnya dapat diandalkan lebih dari 99%. Tes ini bisa dilakukan paling cepat 2 minggu setelah pembuahan. Namun anda akan mendapatkan hasil yang lebih pasti jika menunggu sedikit lama.

2) Tes darah

Tes ini dilakukan oleh dokter, biasanya hanya terdapat masalah seperti perdarahan atau rasa sakit, atau setelah satu siklus reproduksi dengan asistensi. Tes ini secara akurat mendeteksi HCG di dalam darah 2 minggu setelah pembuahan sekitar waktu masa menstruasi anda berikutnya.

C. Pelayanan Antenatal care 1. Definisi


(28)

Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan,mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan kesehatan masyarakat (Soepardan, 2008).

Pelayanan Antenatal (ANC) adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pelayanan antenatal ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan (Pantikawi&Saryono, 2010).

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkain kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjo, 2008).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal. Pelayanan antenatal yang lengkap mencakup banyak hal, seperti anamnesis, pemeriksaa umum kebidanan, pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, serta inttervensi dasar dan khusus (sesuai resiko yang ada). Penerapan operasionalnya dikenal standar 5T untuk pelayanan antenatal (timbang berat badan dan tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi tetanus toxoid secara lengkap, pengukuran tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan) (Syafrudin, 2009).


(29)

2. Tujuan Pelayanan Antenatal

Menurut Saefuddin dkk (2000) tujuan dari ANC adalah:

a. Memantau kemajuan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial budaya ibu dan bayi

c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, pembedahan

d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif

f. Mempersiapkan peranan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Pantikawi&Saryono, 2010).

3. Filosofi Asuhan Antenatal

a. Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah b. Pemberdayaan wanita dan keluarga dalam melaksanakan asuhan c. Adanya otonomi klien dalam pengambilan keputusan

d. Tidak memberikan asuhan yang dapat menimbulkan penderitaan e. Pemberian asuhan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada


(30)

4. Lingkup asuhan Antenatal

a. Mengumpulkan data riwayat kesehatan b. Melakukan pemeriksaan fisik

c. Menilai keadaan janin d. Menghitung usia kehamilan e. Mengkaji status nutrisi

f. Mengkaji kenaikan berat badan g. Memberikan penyuluhan

h. Penatalaksanaan pada anemia ringan, hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen, dan pre-eklamsi ringan

f. Memberikan imunisasi (Sulistyawati, 2009).

5. Standar Pelayanan Antenatal

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, standar minimal pelayanan pada ibu hamil adalah tujuh bentuk yang disingkat dengan 7 T adalah sebagai berikut:

a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi

Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : Boddy Masa indeks) dimana metode ini untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMT wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal adalah 11,5-16 kg. Adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain yaitu <145 cm (Yeyeh, et al.2009). Tinggi badan diperiksa


(31)

sekali pada ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm (Pantikawi&Saryono, 2010).

b. Ukur tekanan darah

Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekanan darah yang cendrung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan pre eklamsi. Apabila turun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal berkisar systole/diastole: 110/80-120/80 mmHg (Pantikawi & Saryono, 2010).

Ukuran darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg pada saat awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertensi (Yeyeh, et al. 2009).

c. Ukur tinggi fundus uteri

Apabila usia kehamilan di bawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan jari, tetapi apabila kehamilan di atas 24 minggu memakai pengukura mc Donald yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus uteri memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusnya (Depkes RI, 2001) (Yeyeh, et al. 2009).

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan


(32)

sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan) (Pantikawi & Saryono,2010).

d. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) secara lengkap

Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu kemudian. Akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil (Yeyeh, et al. 2009).

Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus neonatorium (Pantikawi & Saryono, 2010).

e. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan

Pemberian tablet zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikkan kadar haemoglobin. Wanita hami perlu menyerap zat besi rata-rata 60 mg/hari (Yeyeh, et al.2009).

f. Tes terhadap penyakit menular seksual

Menurut PPIBI (2008)menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) lain pada kecurigaan adanya risiko IMS (Yeyeh, et al.2009).

g. Temu wicara

Menurut Yeyeh, et al. (2009, dalam Saifudin, 2002:90) mengatakan bahwa anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi,


(33)

riwayat kesehatan, riwayat persalinan dan nifas, biopsikososial, dan pengetahuan pasien

D. Motivasi 1. Definisi

Motivasi berasal dari kata motif yang memiliki makna daya penggerak yang akan menjadi aktif jika disertai kebutuhan yang akan dipenuhi (Setiawati&Dermawan, 2008).

Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu (Stoner dan Freeman, 1995:134). Motivasi menurut Ngalim Purwanto(2000:60) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang melakukan pekaryaan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam berprilaku (Sbortell dan Kaluzny, 1994:59). Dari berbagai macam defenisi motivasi, menurut Stanford (1970), ada 3 hal penting dalam pengertian motivasi yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan tujuan (Nursalam, 2007).

Motivasi juga dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga individu mau melakukan tindakan dalam mencapai tujuan. (Setiawati & Dermawan, 2008).

Menurut Mc. Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan


(34)

tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu:

a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami motivasi, ialah (1) motivasi dipandang sebagai suatu proses.(2) menentukan karakteristik proses ini berdasarkan prtunjuk- petunjuk tingkah laku seseorang.

Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (outer component). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah keinginan dan tujuan yang mengarahkan perbuatan seseorang. Komponen dalam ialah kebutuhan- kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai (Hamalik, 2008).


(35)

Menurut Heri julianti, Indriani dan Artini (2001) dalam Yuniarti (2005), jenis-jenis motivasi adalah :

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yaitu semacam dorongan yang bersumber dari dalam diri tanpa harus menunggu rangsangan dari luar. Oleh karena motivasi intrinsik ini sangat berpengaruh pada perubahan perilaku. Motivasi intrinsic ini merupakan dorongan atau rangsangan yang bersifat konstan dan biasanya tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan, bahkan sebagian orang berpendapat bahwa motivasi intrinsic ini identik dengan panggilan jiwa yaitu dorongan yang timbul dari dalam dan sudah merupakan bagian dari dalam diri. b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh adanya rancangan atau dorongan dari luar. Rangsangn tersebut bisa dimanifestasikan bermacam-macam sesuai dengan karakteristik pendidikan, latar belakang orang yang bersangkutan. Kelemahan motivasi ini adalah harus senantiasa didukung oleh lingkungan atau orang yang terdekat. Motivasi ekstrinsik bersifat kebutuhan sosial yang dapat dipenuhi melalui orang lain, ketenangan dan perasaan aman yang diperoleh dari persepsinya sendiri seperti seseorang akan melakukan sesuatu tapi dia belum tahu cara untuk melakukannya dan ia butuh orang lain untuk mendorong kebutuhan tersebut.

Motivasi banyak jenisnya. Para ahli mengadakan pembagian jenis-jenis motivasi menurut teorinya masing-masing. Dari keseluruhan teori motivasi, dapat diajukan tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis


(36)

motivasi, yakni : (1) pendekatan kebutuhan, (2) pendekatan fungsional, dan (3) pendekatan deskriptif.

3. Unsur-unsur Motivasi

Menurut Sardiman ( 2007) motivasi mengandung tiga unsur penting, yaitu: a. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu

manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penamapakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari diri manusia , tetapi kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

4. Fungsi motivasi

Fungsi motivasi erat kaitannya dengan tujuan, apa pun kegiatannya akan dengan mudah tercapai jika diawali dengan sebuah motivasi yang jelas. Menurut Setiawati dan Dermawan (2008) fungsi motivasi yaitu:

a. Motivasi sebagai pendorong individu untuk berbuat b. Motivasi sebagai penentu arah perbuatan


(37)

d. Motivasi sebagai pendorong pencapaian prestasi

BAB III


(38)

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraks dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2003).

Adapun variabel-variabel yang akan diteliti dalam dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 1: Kerangka Konsep

B. Hipotesa

Kepuasan Ibu HamilPada


(39)

Hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha) yaitu menyatakan ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal.

C. Defenisi Operasional

N o Variabel Penelitian Defenisi Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Independen : Kepuasan ibu hamil Kepuasan yang dirasakan ibu hamil pada pelayanan antenatal

Kuesioner Menghitung pilihan jawaban responden pada kuesioner Dengan kriteria : Sangat puas = 5 Puas = 4 Cukup puas = 3 Kurang Puas = 2 Tidak puas =1

1. Sangat puas jika skor 44-60 2. Puas, jika

skor 29-43 3. Tidak puas, jika skor 12-28

Odinal

2 Dependen : Motivasi antenatal care Alasan atau daya dorong pada ibu hamil untuk melakukan antenatal care

Kuesioner Menghitung pilihan jawaban responden pada kuesioner Dengan kriteria : Benar = nilai 1 Salah= nilai 0

1. Motivasi tinggi, jika skor 9-12 2. Motivasi

sedang, jika skor 5-8 3. Motivasi


(40)

N

o

Variabel

Penelitian

Defenisi

Operasional

Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

rendah, jika skor <4


(41)

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat deksriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik Mera tahun 2012.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester I-III yang memeriksakan kehamilannya pada bulan Desember 2011 di Klinik Mera sebanyak 117 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Tehnik pemgambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling dimana pengambilan sampel dilakukan dengan kebetulan bertemu. Teknik pengambilan sampel dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan (Hidayat, 2007).

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang mewakili seluruh populasi sebanyak 117 orang.

Maka sampel (n) berdasarkan rumus sebagai berikut :

)

(

1

2

d

N

N

n

+

=


(42)

Keterangan :

N : Besar Populasi

n : Besar sampel

d : Tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,05)

(Notoatmodjo, 2002).

) 05 , 0 ( 117 1

117 2 +

= n

= 90,52

Berdasarkan rumus maka sampel yang diperoleh sebanyak 90 orang

C. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Klinik Merah Medan tahun 2012. Alasan memilih klinik ini karena jumlah pasien yang datang banyak dan meningkat setiap tahunnya. Klinik ini juga tempat praktek mahasiswa keperawatan dan kebidanan, lokasi ini juga mudah dijangkau oleh peneliti.


(43)

D. Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012.

E. Pertimbangan Etik

Hidayat (2007, dalam Setiawan dan Saryono, 2010, hlm.141) mengatakan penelitian : 1 mengaplikasikan informed consent ( penelitian diajukan atas persetujuan responden dan responden suka rela untuk menjadi subjek dalam penelitian) : 2 tidak mencantumkan nama (anonymity) responden pada lembar observasi : 3 semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti (confidentially).

F. Instrumen Penelitian

Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang berisi data demografi dan data motivasi ibu untuk melakukan antenatal. Data demografi meliputi umur, dan gravida.

Untuk data motivasi ibu hamil pada pelayanan antenatal terdiri dari 12 pertanyaan tentang motivasi yang diisi dengan jawaban ya atau tidak pada pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Pada penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup dimana responden hanya menulis jawaban yang telah disediakan oleh peneliti dengan alternative jawaban yang disediakan.


(44)

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk menunjukkan tingkat ke validan dan kesahihan sebuah instrument, yang mampu mengukur apa yang diingikan, sehingga dapat mengukur instrument secara benar. Uji validitas dilakukan secara content validity yaitu instrument dikonsultasikan pada Dokter Spesialis Obgyn : dr. Sarma Lumban Raja, SpOg.

2. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas dilakukan dengan alpha cronbach. Tes reliabilitas menggunakan analisis item, yaitu masing-masing skor item dikorelasikan dengan skor totalnya dengan ketentuan apabila koefisien alpha mendekati angka dinyatakan reliable. Berdasarkan hasil penghitungan alpha cronbach. Uji realibilitas dilakukan peneliti pada saat sebelum dilakukannya penelitian, hasil yang didapatkan dengan ketentuan apabila r hasil >r tabel maka instrument tersebut dinyatakan realible (Machfoed,2009).

Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan pada 30 orang sampel di BPS Henny yang mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel penelitian, bahwa hasil uji statistik (r hitung ) lebih tinggi dari r tabel sehingga kuesioner penelitian ini dinyatakan reliabel. Pada uji reliabilitas didapatkan bahwa alpha 0,9503 > nilai r tabel maka uji kuesioner dinyatakan memiliki reliabilitas dengan konsistensi baik.


(45)

Pengumpulan data dimulai setelah peneliti mengajukan permohonan izin untuk melakukan penelitian pada Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Setelah mendapat izin dari Akademik, dan telah mendapat izin dari pimpinan klinik Mera.

Kemudian setelah mendapat izin, peneliti melaksanakan proses pengumpulan data dari responden. Peneliti menjelaskan tujuan penelitian ini kepada calon responden dan meminta kesediaannya untuk menjadi subjek penelitian. Setelah responden setuju untuk menjadi subjek penelitian, peneliti mengajukan surat persetujuan untuk ditanda tangani.

Peneliti menjelaskan cara pengisian kuisioner kepada responden. Peneliti mengingatkan responden untuk mengisi kuisioner sesuai yang dialami dengan jujur dan mengingatkan untuk mengisi semua pertanyaan yang ada dilembar kuisioner. Selanjutnya peneliti memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang disusun peneliti.

I. Analisa Data

Setelah terkumpul maka dilakukan pengolahan data melalui pengecekan kelengkapan data, skoring dan tabulasi data kemudian dilakukan analisa data, diantaranya :

Metode statistik untuk analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variable.Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen kepuasan ibu


(46)

hamil pada pelayanan antenatal dan variabel dependen motivasi melakukan antenatal.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel-variabel bebas yang diduga mempunyai hubungan dengan variable terikat. Untuk menguji hipotesa dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji spearman, hal ini dikarenakan distribusi data tidak normal. Hasil analisa bivariat dikatakan berpengaruh jika nilai p <α (0,05), artinya terdapat hubungan signifikan antara kepuasan dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik Mera Medan Tahun 2012. Dan untuk melihat mengetahui tingkat hubungan digunakan nilai r. Dimana, menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel dapat dibagi atas:

r = 0,00 – 0,25 tidak ada hubungan/hubungan lemah

r = 0,26 – 0,50 hubungan sedang

r = 0,51 – 0,75 hubungan kuat


(47)

Untuk mengukur kepuasan dilakukan dengan menggunakan skala likert yaitu dengan graduasi Sangat Puas, Puas, Cukup Puas, Kurang Puas, Tidak Puas

Analisa Kepuasan :

Selanjutnya hasil jawaban pertanyaan diubah ke dalam nilai koding yang telah ditentukan yaitu :

Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah (Sugiyono, 2006)

Nilai Max (tertinggi) = 60 Nilai Minimal (nilai terendah) = 12

Range = 48

Penilaian menggunakan 3 kategori sesuai pengelompokan skor. Rentang skor yang diperoleh :

16 3 48 Kategori Jumlah

Range

= = Mengklasifikasi kepuasan :

Sangat puas = 44 – 60

Puas = 29 – 43


(48)

Dalam penentuan motivasi terdapat 12 pertanyaan, sehingga didapatkan :

Analisa Motivasi:

Nilai maximal (nilai tertinggi) = 12 Nilai Minimal (nilai terendah) = 0 Range (Nilai tertinggi – Nilai terendah) = 12

Penilaian menggunakan 3 kategori sesuai pengelompokan skor. Rentang skor yang diperoleh :

4 3 12 Kategori Jumlah

Range

= = KlasifikasiMotivasi :

Motivasi Tinggi = 9 – 12 MotivasiSedang = 5 – 8 Motivasi Rendah = < 4

Koefisien korelasi adalah suatu alat statitik yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran 2 variabel yang berbeda agar dapat ditentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel (Suharsimi, 2002).


(49)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik Mera Medan tahun 2012. Dari hasil pengambilan data diperoleh sampel sebanyak 90 responden.

1. Variabel Univariat

a. Karakteristik Demografi responden

Dari hasil penelitian ini didapatkan karakteristik responden berdasarkan umur <30 tahun sebanyak 70 orang (77,7%), dan yang memiliki umur > 30 tahun adalah sebanyak 20 orang (27,3%). Sedangkan untuk kehamilan yang dialami oleh responden mayoritas responden sedang hamil ke <2 kehamilan yakni sebanyak 70 orang (77,7%) dan yang kehamilan ke > 2 adalah 20 orang (27,3%).Hasil dari karakteristik responden dapat dilihat dalam tabel 5.1. berikut:


(50)

Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Ibu Hamil di Klinik Mera Tahun 2012

No Karakteristik f %

1 Umur

a. < 30 Tahun b. > 30 Tahun

70 20

77,7 27,3 2 Kehamilan ke

a. < 2 b. > 2

70 20

77,7 27,3

Total 90 100,0

b. Gambaran Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal

Untuk mengetahui kepuasan ibu hamil pada pelayananantenataldi Klinik Mera, peneliti menggunakankuesioner yang berisikan 12 pertanyaan dan pengambilan dilakukan denganwawancara yang tetap berpedoman pada kuesioner yang telah dibuat peneliti.

Dari 90 responden mayoritas memberikan jawaban sangat puas pada setiap pertanyaan yakni responden rata-rata menjawab lebih dari 50% menyatakan sangat puas dan responden yang paling sedikit menjawab kurang puas yakni hanya berkisar 1 atau 2 responden saja atau paling tinggi hanya 2,2%. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut :


(51)

Tabel 5.2. Distribusi Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Tahun 2012

No Pertanyaan Jawaban Total

SP P CP KP

N % n % n % N % n %

1 Sikap bidan pada saat pertama kali ibu hamil melakukan kunjungan

54 60,0 24 26,7 10 11,1 2 2,2 90 100

2 Waktu tunggu pada saat ibu

hamil memeriksakan kehamilan

62 68,9 18 20,0 9 10,0 1 1,1 90 100

3 Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil

64 71,1 15 16,7 10 11,1 1 1,1 90 100 4 Perhatian bidan pada saat

melakukan pemeriksaan fisik

61 67,8 17 18,9 11 12,2 1 1,1 90 100 5 Kemampuan bidan dalam

menangani masalah kebidanan pada ibu hamil

60 66,7 13 14,4 17 18,9 0 0,0 90 100

6 Pemberian informasi tentang keadaan janin

62 68,9 17 18,9 10 11,1 1 1,1 90 100

7 Sikap bidan dalam

mengumpulkan data riwayat pasien

55 61,1 21 23,3 13 14,4 1 1,1 90 100

8 Masukan/saran yang

diberikan bidan pada saat mengkaji status nutrisi ibu hamil

61 67,8 18 20,0 10 11,1 1 1,1 90 100

9 Kemampuan bidan dalam menghitung usia kehamilan

58 64,4 24 26,7 8 8,9 0 0,0 90 100 10 Pengetahuan bidan dalam

memberikan penyuluhan

59 65,6 23 25,6 7 7,8 1 1,1 90 100 11 Pengetahuan bidan dalam

mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil

64 71,1 18 20,0 6 6,7 2 2,2 90 100

12 Fasilitas dan kenyamanan yag tersedia pada saat melakukan pemeriksaan

66 73,3 17 18,9 7 7,8 0 0,0 90 100

Dari tabel dibawah ini diketahui bahwa responden yang memiliki kategori sangat puas berjumlah 76 orang (84,4%) dan yang memiliki kategori puas adalah sebanyak 14 orang (15,6%).


(52)

Tabel 5.3. Distribusi Kategori Kepuasan Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Medan Tahun 2012

No Kategori Frekuensi %

1 Sangat Puas 76 84,4

2 Puas 14 15,6

Total 90 100,0

c. Motivasi Ibu Hamil Melakukan Antenatal di Klinik Mera Medan

Untuk mengetahui motivasi ibu hamil pada pelayananantenatal di Klinik Mera, peneliti menggunakankuesioner yang berisikan 12 pertanyaan dan pengambilan dilakukan denganwawancara yang tetap berpedoman pada kuesioner yang telah dibuat peneliti, hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut :

Dari tabel di bawah ini di ketahui bahwa responden memberikan jawaban Ya dan memiliki jawaban tertinggi adalah pada pertanyaan nomor 5, 8 dan 11 yakni masing-masing pertanyaan memiliki jawaban sebesar 94,4% (85 orang responden) dan yang paling rendah adalah pada pertanyaan Saya tidak perlu periksa hamil lagi jika kehamilan saya tidak bermasalah yakni sebesar 72,2% (65 orang). Sedangkan untuk jawaban Tidak paling tinggi adalah pada pertanyaan Saya tidak perlu periksa hamil lagi jika kehamilan saya tidak bermasalah yakni sebanyak 27,8% (25 orang) dan yang paling rendah adalah pertanyaan nomor 5, 8 dan 11 yakni masing-masing sebesar 5,6% (5 orang).


(53)

Tabel 5.4. Distribusi Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Tahun 2012

No Pertanyaan Jawaban Total

Ya Tidak

n % n % n %

1 Saya tidak akan memeriksakan kehamilan apabila bidan tidak menyuruh untuk melakukan pemeriksan

76 84,4 14 15,6 90 100

2 Alasan saya memeriksakan kehamilan karena ingin saya dan janin saya dalam keadaan sehat sampai saat melahirkan

84 93,3 6 6,7 90 100

3 Saya senang sekali ketika bidan memeriksa sangat sabar dan penjelasannya mudah dimengerti karena itulah yang menjadi pendorong untuk kembali lagi

80 88,9 10 11,1 90 100

4 Bisa mengobrol dan membicarakan banyak hal dengan ibu hamil yang lain adalah salah satu alas an saya rajin periksa ibu hamil

83 92,2 7 7,8 90 100

5 Menjadi seorang ibu merupakan kebanggaan bagi seorang wanita, karena itu saya ingin memberikan yang terbaik bagi bayi saya

85 94,4 5 5,6 90 100

6 Keinginan untuk memeriksa kehamilan timbul dari diri sendiri

81 90,0 9 10,0 90 100 7 Saya tidak perlu periksa hamil lagi jika

kehamilan saya tidak bermasalah

65 72,2 25 27,8 90 100 8 Yang menjadi alasan saya untuk periksa

hamil karena tuntutan dari suami

85 94,4 5 5,6 90 100 9 Selama hamil saya harus sering periksa

hamil, kebutuhan yang harus dipenuhi

77 85,6 13 14,4 90 100 10 Rumah saya dengan bidan agak jauh jadi

saya jarang periksa hamil

79 87,8 11 12,2 90 100 11 Saya hanya mau periksa hamil jika

diantar suami

85 94,4 5 5,6 90 100 12 Saya ingin kembali periksa hamil karena

puas dengan pelayanan yang diberikan bidan


(54)

Dari tabel di bawah ini diketahui bahwa responden yang memiliki kategori motivasi tinggi berjumlah 76 orang (84,4%) dan yang memiliki kategori motivasi sedang adalah sebanyak 14 orang (15,6%).

Tabel 5.5. Distribusi Kategori Motivasi Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Medan Tahun 2012

No Kategori Frekuensi %

1 Motivasi Tinggi 76 84,4

2 Motivasi Sedang 14 15,6

Total 90 100,0

2. Variabel Bivariat

a. Hubungan Kepuasan Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antenatal di Klinik Mera Medan

Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal digunakan uji korelasi pearson, hal ini dilakukan karena memiliki distribusi normal.

Dari tabel dibawah ini diperoleh hasil nilai r = 0,299 dan nilai p = 0,004. Dengan demikian bahwa terdapat antara hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik Mera Tahun 2012 menunjukkan hubungan yang sedang (r = 0,299) dan berpola positif artinya semakin baik kepuasan maka semakin baik pula motivasinya. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna


(55)

Tabel 5.6. Analisis Korelasi Spearmen Variabel Kepuasan dengan Motivasi Ibu dalam Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Medan Tahun 2012

B. Pembahasan

1. Kepuasan Ibu Hamil dalam Pelayanan Antenatal

Kepuasan Ibu Hamil pada Pelayanan Antenatal, berdasarkan hasil perhitungan seluruh jawaban responden bahwa dari 90 responden, diketahui responden yang memiliki kategori sangat puas berjumlah 76 orang (84,4%) dan yang memiliki kategori puas adalah sebanyak 14 orang (15,6%).

Kepuasan adalah Suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. (Imbalo S.P, 2006).

Dari 90 responden yang menjawab kuesioner sejumlah 12 pertanyaan dapat diketahui 76 ibu hamil menjawab sangat puas, ini berarti pelayanan sangat memuaskan atau melebihi harapan. Perasaan sangat puas ini dipengaruhi oleh perasaan ibu hamil saat pertama kali datang ke tempat pemberi layanan, sikap staf/ petugas kesehatan saat

No Variabel R P

1 Kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal


(56)

bertemu misalnya tersenyum dan menyapa dengan ramah. Ibu hamil akan merasa nyaman dengan keramahan yang diberikan. Hal tersebut juga perlu ditunjang dengan kualitas pelayanan yang baik, apa saja yang dilakukan bidan kepada pasien berkaitan dengan proses kesembuhan atau mengurangi keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil. Hal yang juga penting yaitu fasilitas-fasilitas yang disediakan meliputi tersedianya tempat tunggu yang menyenangkan, adanya tempat periksa yang nyaman, dapat menjaga privasi pasien, sehingga ibu hamil dengan leluasa mengemukakan keluhannya tanpa merasa terganggu dengan pasien yang lain, penjelasan bidan dalam memberikan konseling menggunakan bahasa yang mudah dipahami, mendengarkan dengan baik setiap keluhan yang disampaikan ibu.

Sementara itu 4 responden lainnya menjawab puas yang berati penampilan bidan sebanding atau sama dengan apa yang menjadi harapan ibu hamil. Banyak di perusahaan – perusahaan besar menggunakan motto “Pelanggan adalah Raja”. Banyak slogan yang digunakan untuk mengenal para pelanggan/ pasien dan dipergunakan untuk memotivasi diri sendiri agar bisa bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan (Djoko W, 2006). Dengan pelayanan yang baik dan sesuai dengan standart, ibu hamil akan terpuaskan. Jika ibu hamil sudah terpuaskan akan senantiasa melanjutkan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa pelayanan untuk masa yang akan datang, ibu hamil tersebut akan berbagi rasa dan pengalamannya dengan pelanggan lain. Suatu proses penilaian yang diberikan oleh ibu hamil bisa positif atau negatif berdasar pengalaman yang diterimanya.


(57)

2. Motivasi Melakukan Antenatal

Motivasi adalah karakteristik psikologi manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang (Nursalam, 2007). Motivasi juga dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi –kondisi tertentu, sehingga individu mau melakukan tindakan dalam mencapai tujuan (Setiawati &Dermawan, 2008).

Dari 90 responden yang menjawab kuesioner sejumlah 12 pertanyaan dapat diketahui 76 ibu hamil memiliki motivasi tinggi dan 14 ibu hamil memiliki motivasi sedang, ini berarti motivasi ibu hamil sangat baik dalam melakukan antenatal.

Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem neurophysiological yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia, penamapakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia (Sardiman, 2007).

3. Hubungan Kepuasan Ibu Hamil dengan Motivasi Melakukan Antenatal

Dari tabel 5.8. diperoleh hasil nilai r = 0,299 dan nilai p = 0,004. Dengan demikian bahwa terdapat antara hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal di Klinik Mera Tahun 2012 menunjukkan hubungan yang sedang (r = 0,299) dan berpola positif artinya semakin baik kepuasan maka semakin baik pula motivasinya. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna (signifikan) antara kepuasan dengan motivasi (p= 0,004).


(58)

Setiap individu memiliki hierarki kebutuhan yang menentukan tindakannya, sekali kebutuhan paling dasar dipuaskan, individu akan termotivasi untuk mencapai kebutuhan berikutnya. (Sunaryo, 2004).

Ibu akan merasa puas jika mendapat kejelasan tentang kehamilan, ibu diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. Ini sesuai dengan teori yang dikemukan oleh Mufdilah, (2009), Bahwa semua ibu hamil memerlukan dukungan moril selama masa kehamilan.


(59)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Hubungan Kepuasan Ibu Hamilpada Pelayanan Antenatal Dengan Motivasi melakukanAntenatal Di Klinik Mera Medan Tahun 2012, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal care oleh bidan adalah sangat puas dengan jumlah 66,67%

2. Ibu hamil mempunyai motivasi terhadap antenatal care adalah tinggi dengan jumlah 83,33%

3. Ada hubungan kepuasan ibu hamil pada pelayanan antenatal dengan motivasi melakukan antenatal berdasarkan korelasi pearson didapatkanr = 0,299 dan nilai p = 0,004 dengan interval kepercayaan 95 %.

B. Saran

Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya, maka peneliti memberikan saran-saran kepada pihak terkait antara lain:

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan bidan dapat memberikan pendidikan kesehatan tentang antenatal, tujuan ibu melakukan antenatal, jadwal kunjungan antenatal, sehingga setiap kunjugan yang dilakukan ibu hamil bermakna dan bermanfaat.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat memberi motivasi bagi tenaga pendidik dankhususnya bagi calon tenaga kesehatan yaitu bidan dalam memberikanpelayanan


(60)

kebidanan yang sesuai dengan standart dengan tetapmemperhatikan mutu pelayanan kebidanan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat meneliti pada bidang yangsama dapat melaksanakan penelitian pada variabel yang lain yangbelum diteliti yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasiibu hamil melakukan antenatal care.

4. Bagi Responden

Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang tujuan pemeriksaan kehamilan, jadwal kunjungan sehingga jumlah kunjungan ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan, dengan harapan segala komplikasi dapat dideteksi sedini mungkin guna mencegah kesakitan serta kematian ibu dan bayi.


(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

Lampiran 1

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Calon Responden Penelitian Di-

Tempat Dengan Hormat,

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik pada Fakultas Keperawatan USU, saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Kepuasan Ibu Hamil Pada Pelayanan Antenatal dengan Motivasi Melakukan Antental di Klinil Mera Tahun 2012”.

Untuk maksud tersebut saya memerlukan data/informasi yang nyata dan akurat dari saudara melalui pengisian kuesioner yang akan saya lampirkan pada surat ini, namun penelitian ini sangat berdampak terhadap kemajuan dalam bidang kebidanan bila semua pihak ikut berpartisipasi. Bila saudara setuju terlibat dalam penelitian ini, mohon menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang telah disediakan dan mohon menjawab pertanyaan dalam kuesioner dengan sejujurnya.

Kesediaan dan perhatian saudara sangat saya harapkan dan atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti

Nurfarisa


(66)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bernama Nurfarisa/115102076 adalah mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang melakukan penelitian tentang Hubungan Kepuasan Pada Pelayanan Antenatal di Klinik Mera Tahun 2012. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, dalam memberikan jawaban atas wawancara sesuai dengan pendapat ibu tanpa di pengaruhi oleh orang lain. Jika bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu. Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukrela, sehingga bebas mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apa pun. Identitas pribadi ibu dan semua informasi yang ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya di gunakan untuk keperluan ini saja. Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.

Peneliti Medan, 2012

Responden


(67)

Lampiran 3

Petunjuk 1

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti

2. Berikan tanda silang (x) pada kotak yang telah disediakan dengan jawaban anda Keterangan : SP= Sangat Puas(5) P=Puas(4) CP=Cukup Puas(3) KP=Kurang Puas(2) TP=Tidak Puas (1) Tanggal Pengisian :

Nomor Responden : (Diisi oleh Peneliti) Hamil Ke : Usia Responden :

NO Pertanyaan SP P CP KP TP

1 Sikap bidan pada saat pertama kali ibu hamil melakukan kunjungan

2 Waktu tunggu pada saat ibu hamil memeriksakan kehamilan

3 Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil

4 Perhatian bidan pada saat melakukan pemeriksaan fisik

5 Kemampuan bidan dalam menangani masalah kebidanan pada ibu hamil

6 Pemberian informasi tentang keadaan janin

7 Sikap bidan dalam mengumpulkan data riwayat pasien

8 Masukan/saran yang diberikan bidan pada saat mengkaji status nutrisi ibu hamil

9 Kemampuan bidan dalam menghitung usia kehamilan

10 Pengetahuan bidan dalam memberikan penyuluhan 11 Pengetahuan bidan dalam mengkaji kenaikan berat

badan ibu hamil

12 Fasilitas dan kenyamanan yag tersedia pada saat melakukan pemeriksaan


(68)

Petunjuk 2

Tanggal Pengisian : Nomor Responden : (Diisi oleh Peneliti)

Hamil Ke : Usia Responden :

No. Pertanyaan. :

NO Pertanyaan Ya Tidak

1 Saya tidak akan memeriksakan kehamilan apabila bidan tidak menyuruh untuk melakukan pemeriksan

2 Alasan saya memeriksakan kehamilan karena ingin saya dan janin saya dalam keadaan sehat sampai saat melahirkan

3 Saya senang sekali ketika bidan memeriksa sangat sabar dan penjelasannya mudah dimengerti karena itulah yang menjadi pendorong untuk kembali lagi

4 Bisa mengobrol dan membicarakan banyak hal dengan ibu hamil yang lain adalah salah satu alas an saya rajin periksa ibu hamil

5 Menjadi seorang ibu merupakan kebanggaan bagi seorang wanita, karena itu saya ingin memberikan yang terbaik bagi bayi saya

6 Keinginan untuk memeriksa kehamilan timbul dari diri sendiri bukan kerena orang lain

7 Saya tidak perlu periksa hamail lagi jika kehamilan saya tidak bermasalah

8 Yang menjadi alasan saya untuk periksa hamil karena tuntutan dari suami

9 Selama hamil saya harus sering periksa hamil Karena itu kebutuhan yang harus dipenuhi

10 Rumah saya dengan bidan agak jauh jadi saya jarang periksa hamil

11 Saya hanya mau periksa hamil jika diantar suami

12 Saya ingin kembali periksa hamil karena puas dengan pelayanan yang diberikan bidan


(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

Validitas n Reliabilitas

Reliability

_

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases 1. PUAS1 4,3667 ,8503 30,0 2. PUAS2 4,3333 ,8442 30,0 3. PUAS3 4,6000 ,6215 30,0 4. PUAS4 4,4667 ,7303 30,0 5. PUAS5 4,2667 ,8277 30,0 6. PUAS6 4,3333 ,8841 30,0 7. PUAS7 4,1000 ,9229 30,0 8. PUAS8 4,2333 ,8976 30,0 9. PUAS9 4,3000 ,7497 30,0 10. PUAS10 4,2000 ,7611 30,0 11. PUAS11 4,2667 ,8277 30,0 12. PUAS12 4,4000 ,7701 30,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 51,8667 61,2920 7,8289 12

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted PUAS1 47,5000 50,9483 ,7926 ,9451 PUAS2 47,5333 51,0161 ,7930 ,9451 PUAS3 47,2667 54,0644 ,7486 ,9471 PUAS4 47,4000 51,6966 ,8629 ,9433 PUAS5 47,6000 51,8345 ,7361 ,9469 PUAS6 47,5333 49,6368 ,8729 ,9423 PUAS7 47,7667 50,7368 ,7380 ,9472 PUAS8 47,6333 50,1713 ,8112 ,9445 PUAS9 47,5667 52,5989 ,7477 ,9466 PUAS10 47,6667 53,1954 ,6771 ,9486 PUAS11 47,6000 51,6276 ,7549 ,9463 PUAS12 47,4667 53,2920 ,6587 ,9492


(75)

Alpha = ,9503

Reliability

_ ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

_

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Mean Std Dev Cases 1. MOTIV1 ,5000 ,5085 30,0 2. MOTIV2 ,6000 ,4983 30,0 3. MOTIV3 ,8000 ,4068 30,0 4. MOTIV4 ,7333 ,4498 30,0 5. MOTIV5 ,6333 ,4901 30,0 6. MOTIF6 ,7333 ,4498 30,0 7. MOTIF7 ,7333 ,4498 30,0 8. MOTIF8 ,6667 ,4795 30,0 9. MOTIV9 ,6667 ,4795 30,0 10. MOTIV10 ,7333 ,4498 30,0 11. MOTIV11 ,7667 ,4302 30,0 12. MOTIV12 ,7000 ,4661 30,0 N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 8,2667 15,3057 3,9123 12 s

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted MOTIV1 7,7667 13,4954 ,4153 ,9105 MOTIV2 7,6667 12,5057 ,7241 ,8946 MOTIV3 7,4667 13,0161 ,7236 ,8956 MOTIV4 7,5333 12,9471 ,6662 ,8977 MOTIV5 7,6333 12,5851 ,7133 ,8952 MOTIF6 7,5333 13,1540 ,5975 ,9008 MOTIF7 7,5333 13,2230 ,5749 ,9019 MOTIF8 7,6000 13,0069 ,5982 ,9009 MOTIV9 7,6000 12,9379 ,6198 ,8999 MOTIV10 7,5333 12,8782 ,6893 ,8966 MOTIV11 7,5000 12,9483 ,7017 ,8962 MOTIV12 7,5667 12,9437 ,6395 ,8989

Reliability Coefficients

N of Cases = 30,0 N of Items = 12 Alpha = ,9067


(76)

Frequencies

Frequency Table

New Motivasi Total

1 1,1 1,1 1,1

1 1,1 1,1 2,2

13 14,4 14,4 16,7

5 5,6 5,6 22,2

14 15,6 15,6 37,8 14 15,6 15,6 53,3 42 46,7 46,7 100,0 90 100,0 100,0

6 7 8 9 10 11 12 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

New Kepuasan Total

1 1,1 1,1 1,1

2 2,2 2,2 3,3

3 3,3 3,3 6,7

1 1,1 1,1 7,8

3 3,3 3,3 11,1

5 5,6 5,6 16,7

1 1,1 1,1 17,8

1 1,1 1,1 18,9

1 1,1 1,1 20,0

1 1,1 1,1 21,1

1 1,1 1,1 22,2

3 3,3 3,3 25,6

2 2,2 2,2 27,8

2 2,2 2,2 30,0

4 4,4 4,4 34,4

4 4,4 4,4 38,9

5 5,6 5,6 44,4

17 18,9 18,9 63,3

8 8,9 8,9 72,2

25 27,8 27,8 100,0 90 100,0 100,0

30 38 40 41 42 43 44 45 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(77)

Umur Responden

2 2,2 2,2 2,2

1 1,1 1,1 3,3

1 1,1 1,1 4,4

4 4,4 4,4 8,9

7 7,8 7,8 16,7

5 5,6 5,6 22,2

11 12,2 12,2 34,4

8 8,9 8,9 43,3

9 10,0 10,0 53,3

5 5,6 5,6 58,9

9 10,0 10,0 68,9

3 3,3 3,3 72,2

5 5,6 5,6 77,8

3 3,3 3,3 81,1

7 7,8 7,8 88,9

3 3,3 3,3 92,2

1 1,1 1,1 93,3

2 2,2 2,2 95,6

2 2,2 2,2 97,8

1 1,1 1,1 98,9

1 1,1 1,1 100,0

90 100,0 100,0 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 32 33 34 35 36 37 38 40 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Responden Hamil

Ke-39 43,3 43,3 43,3 31 34,4 34,4 77,8 16 17,8 17,8 95,6

2 2,2 2,2 97,8

2 2,2 2,2 100,0

90 100,0 100,0 1 2 3 4 5 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sikap bidan pada saat pertama kali ibu hamil melakukan kunjungan

14 15,6 15,6 15,6

76 84,4 84,4 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Waktu tunggu pada saat ibu hamil memeriksakan kehamilan

6 6,7 6,7 6,7

84 93,3 93,3 100,0

TIDAK YA Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(78)

Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil

10 11,1 11,1 11,1

80 88,9 88,9 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Perhatian bidan pada saat melakukan pemeriksaan fisik

7 7,8 7,8 7,8

83 92,2 92,2 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kemampuan bidan dalam menangani masalah kebidanan pada ibu hamil

5 5,6 5,6 5,6

85 94,4 94,4 100,0 90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pemberian informasi tentang keadaan janin

9 10,0 10,0 10,0

81 90,0 90,0 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Sikap bidan dalam mengumpulkan data riwayat pasien

25 27,8 27,8 27,8

65 72,2 72,2 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Masukan/saran yang diberikan bidan pada saat mengkaji status nutrisi ibu hamil

5 5,6 5,6 5,6

85 94,4 94,4 100,0 90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(79)

Kemampuan bidan dalam menghitung usia kehamilan

13 14,4 14,4 14,4

77 85,6 85,6 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pengetahuan bidan dalam memberikan penyuluhan

11 12,2 12,2 12,2

79 87,8 87,8 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pengetahuan bidan dalam mengkaji kenaikan berat badan ibu hamil

5 5,6 5,6 5,6

85 94,4 94,4 100,0

90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Fasilitas dan kenyamanan yag tersedia pada saat melakukan pemeriksaan

6 6,7 6,7 6,7

84 93,3 93,3 100,0 90 100,0 100,0

TIDAK YA Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Saya tidak akan memeriksakan kehamilan apabila bidan tidak menyuruh untuk melakukan pemeriksan

2 2,2 2,2 2,2

10 11,1 11,1 13,3 24 26,7 26,7 40,0 54 60,0 60,0 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Alasan saya memeriksakan kehamilan karena ingin saya dan janin saya dalam keadaan sehat sampai saat melahirkan

1 1,1 1,1 1,1

9 10,0 10,0 11,1 18 20,0 20,0 31,1 62 68,9 68,9 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(80)

Saya senang sekali ketika bidan memeriksa sangat sabar dan penjelasannya mudah dimengerti karena itulah yang menjadi pendorong untuk kembali lagi

1 1,1 1,1 1,1

10 11,1 11,1 12,2 15 16,7 16,7 28,9 64 71,1 71,1 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Bisa mengobrol dan membicarakan banyak hal dengan ibu hamil yang lain adalah salah satu alas an saya rajin periksa ibu hamil

1 1,1 1,1 1,1

11 12,2 12,2 13,3 17 18,9 18,9 32,2 61 67,8 67,8 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Menjadi seorang ibu merupakan kebanggaan bagi seorang wanita, karena itu saya ingin memberikan yang terbaik bagi bayi saya

17 18,9 18,9 18,9 13 14,4 14,4 33,3 60 66,7 66,7 100,0 90 100,0 100,0

Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Keinginan untuk memeriksa kehamilan timbul dari diri sendiri bukan kerena orang lain

1 1,1 1,1 1,1

10 11,1 11,1 12,2 17 18,9 18,9 31,1 62 68,9 68,9 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Saya tidak perlu periksa hamail lagi jika kehamilan saya tidak bermasalah

1 1,1 1,1 1,1

13 14,4 14,4 15,6 21 23,3 23,3 38,9 55 61,1 61,1 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(81)

Yang menjadi alasan saya untuk periksa hamil karena tuntutan dari suami

1 1,1 1,1 1,1

10 11,1 11,1 12,2 18 20,0 20,0 32,2 61 67,8 67,8 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Selama hamil saya harus sering periksa hamil Karena itu kebutuhan yang harus dipenuhi

8 8,9 8,9 8,9

24 26,7 26,7 35,6 58 64,4 64,4 100,0 90 100,0 100,0

Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Rumah saya dengan bidan agak jauh jadi saya jarang periksa hamil

1 1,1 1,1 1,1

7 7,8 7,8 8,9

23 25,6 25,6 34,4 59 65,6 65,6 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Saya hanya mau periksa hamil jika diantar suami

2 2,2 2,2 2,2

6 6,7 6,7 8,9

18 20,0 20,0 28,9 64 71,1 71,1 100,0 90 100,0 100,0

Kurang Puas Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Saya ingin kembali periksa hamil karena puas dengan pelayanan yang diberikan bidan

7 7,8 7,8 7,8

17 18,9 18,9 26,7 66 73,3 73,3 100,0 90 100,0 100,0

Cukup Puas PUas Sangat Puas Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(82)

Pie Chart

New Motivasi Total

12 11 10 9 8 7 6

New Kepuasan Total

60 59 58 57 56 55 54 53 52 51 50 49 45 44 43 42 Umur Responden 40 38 37 36 35 34 33 32 30 29 28 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18


(83)

Responden Hamil

Ke-5 4

3

2

1

pada saat pertama kali ibu hamil melakuka

YA

TIDAK

unggu pada saat ibu hamil memeriksakan ke

YA


(84)

Pelayanan yang diberikan pada ibu hamil

YA

TIDAK

atian bidan pada saat melakukan pemeriksaa

YA

TIDAK

bidan dalam menangani masalah kebidanan

YA


(85)

Pemberian informasi tentang keadaan janin

YA

TIDAK

p bidan dalam mengumpulkan data riwayat p

YA

TIDAK

n yang diberikan bidan pada saat mengkaji s

YA


(86)

mampuan bidan dalam menghitung usia keha

YA

TIDAK

ngetahuan bidan dalam memberikan penyul

YA

TIDAK

an bidan dalam mengkaji kenaikan berat bad

YA


(87)

enyamanan yag tersedia pada saat melakuk

YA

TIDAK

memeriksakan kehamilan apabila bidan tida

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

emeriksakan kehamilan karena ingin saya da

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas


(88)

kali ketika bidan memeriksa sangat sabar da

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

dan membicarakan banyak hal dengan ibu h

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

g ibu merupakan kebanggaan bagi seorang w

Sangat Puas

PUas Cukup Puas


(89)

uk memeriksa kehamilan timbul dari diri sen

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

rlu periksa hamail lagi jika kehamilan saya ti

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

alasan saya untuk periksa hamil karena tunt

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas


(90)

saya harus sering periksa hamil Karena itu k

Sangat Puas

PUas Cukup Puas

a dengan bidan agak jauh jadi saya jarang p

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas

aya hanya mau periksa hamil jika diantar sua

Sangat Puas

PUas Cukup Puas Kurang Puas


(91)

bali periksa hamil karena puas dengan pelay

Sangat Puas

PUas Cukup Puas


(1)

bali periksa hamil karena puas dengan pelay

Sangat Puas

PUas Cukup Puas


(2)

Correlations

Nonparametric Correlations

Frequencies

Frequency Table

Descriptive Statistics

10,67 1,586 90

54,49 7,144 90

New Motivasi Total New Kepuasan Total

Mean Std. Deviation N

Correlations 1,000 ,263* . ,012 90 90 ,263* 1,000 ,012 . 90 90 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N New Motivasi Total

New Kepuasan Total Spearman's rho New Motivasi Total New Kepuasan Total

Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *. Statistics 90 90 0 0 10,67 54,49 ,167 ,753 11,00 58,00 12 60 1,586 7,144 2,517 51,039 6 30 6 30 12 60 960 4904 10,00 52,00 11,00 58,00 12,00 60,00 Valid Missing N Mean

Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum 25 50 75 Percentiles New Motivasi Total New Kepuasan Total


(3)

New Motivasi Total

1 1,1 1,1 1,1

1 1,1 1,1 2,2

13 14,4 14,4 16,7

5 5,6 5,6 22,2

14 15,6 15,6 37,8

14 15,6 15,6 53,3

42 46,7 46,7 100,0

90 100,0 100,0

6 7 8 9 10 11 12 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

New Kepuasan Total

1 1,1 1,1 1,1

2 2,2 2,2 3,3

3 3,3 3,3 6,7

1 1,1 1,1 7,8

3 3,3 3,3 11,1

5 5,6 5,6 16,7

1 1,1 1,1 17,8

1 1,1 1,1 18,9

1 1,1 1,1 20,0

1 1,1 1,1 21,1

1 1,1 1,1 22,2

3 3,3 3,3 25,6

2 2,2 2,2 27,8

2 2,2 2,2 30,0

4 4,4 4,4 34,4

4 4,4 4,4 38,9

5 5,6 5,6 44,4

17 18,9 18,9 63,3

8 8,9 8,9 72,2

25 27,8 27,8 100,0

90 100,0 100,0

30 38 40 41 42 43 44 45 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(4)

(5)

(6)