PERAN POLITIK MAHASISWA Studi Kasus Liga

PERAN POLITIK MAHASISWA
(Studi Kasus Liga Mahasiswa Nasdem Pada Pemilihan Umum 2014
di Kota Malang)
Fikri Ferdiansyah

ABSTRAK
Liga Mahasiswa Nasdem adalah organisasi sayap Partai Nasdem, organisasi
ini menjadi fenomena baru dalam tataran mahasiswa, mereka yang terbiasa menjadi
controling dari pemerintah yang mayoritas adalah orang-orang partai politik, namun
sekarang mereka menjadi bagian dalam partai politik. Liga Mahasiswa Nasdem
Malang bisa dikatakan sebagai salah satu yang terbesar pada awal terbentuknya
organisasi tersebut. Berdasarkan sejarah pergerakan kelompok mahasiswa, mereka
tidak ada yang menjadi organisasi sayap partai politik, yang ada hanya berafiliasi
dengan partai politik. Lantas kenapa mahasiswa tertarik dengan Liga Mahasiswa
Nasdem, dan bagaimana peran Liga Mahasiswa Nasdem dalam mendukung partainya
pada pemilihan umum 2014 di Malang. Berdasarkan permasalahan tersebut, ada
jawaban bahwa mahasiswa yang tertarik dengan Liga Mahasiswa Nasdem ternyata
senang dengan partai Nasdem, dan keberadaan Liga Mahasiswa Nasdem berbeda
dengan organisasi ekstra mahasiswa yang lain, serta ada juga yang hanya sekedar
ikut-ikutan. Untuk perannya sendiri pada pemilihan umum di Kota Malang ternyata
Liga Mahasiswa Nasdem mensosialisasikan Partai Nasdem di kalangan mahasiswa.

Sehingga ditemukan kesimpulan bahwa dibentuknya Liga Mahasiswa Nasdem tidak
semata-mata dimanfaatkan dalam pemilihan umum, sesuai dengan semboyannya,
yaitu, Belajar, Berpartai, Berbakti.
Pendahuluan
Selama 16 tahun paska runtuhnya kekuasaan pemerintah orde baru,
perpolitikan di Indonesia memiliki banyak perubahan dinamika sosial dan politik. Di
awal masa reformasi, euphoria kebebasan berpolitik telah memberi ruang munculnya
kekuatan-kekuatan politik baru yang selama masa orde baru tidak di mungkinkan
untuk terjadi. keberadaan partai politik yang ada saat ini juga masih menyisakan
banyak pertanyaan. Pada satu sisi kekuatan partai politik adalah sebagai sebuah
keharusan sebagai instrumen penting dalam proses-proses politik. Namun disisi lain,
perilaku-perilaku para politisi dan pengurus partai yang belum menunjukan sikap
profesionalitasnya dalam hubungan dengan konstituen ataupun dalam pembuat
kebijakan adalah persoalan serius yang masih dihadapi. Bahkan citra partai politik
secara keselruhan di mata masyarakat juga tidaklah baik karena para politisinya telah
melakukan tindakan yang membuat hilangnya kepercayaan masyarakat. Untuk

1

menjaga kepercayaan masyarakat, dan memenuhi kebutuhan kinerja, partai politik

harus bisa mencakup semua kalangan yang ada untuk bergabung di dalam partai
politik dari kalangan pemuda, perempuan, buruh, tani, dll. Seperti yang sudah
dilakukan hampir setiap partai yang sudah ada di Negara ini, mereka membentuk
organisasi-organisasi sayap di dalam partainya dengan berbagai macam kalangan.
Kalangan buruh misalnya; beberapa partai memiliki organisasi sayap pada
kalangan ini, seperti Golkar memiliki Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia
(SOLSKI), PDI Perjuangan memiliki Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM),
PAN memiliki Petani Buruh Reformasi (PBR), Gerindra memiliki Sentral Gerakan
Buruh Indonesia Raya (SEGARA), Hanura memiliki Kesatuan Buruh Hanura (KBH),
Nasdem memiliki Gerakan Massa Buruh (GEMURUH). Banyak juga partai yang
memiliki organisasi sayap kepemudaan seperti Gerindra memiliki Tunas Indonesia
Raya (TIDAR), Golkar memiliki Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Demokrat
memiliki Angkatan Muda Demokrat (AMD), Nasdem memiliki Gerakan Pemuda
Nasdem (GARDA), PPP memiliki Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK), PDI-P memiliki
Taruna Merah Putih (TMP). Dan hampir setiap partai memiliki organisasi
kepemudaan untuk regenerasi pengurus partai.
Namun tidak semua partai memiliki organisasi sayap berbasis mahasiswa.
Partai Nasdem adalah salah satu partai politik yang memiliki organisasi sayap dengan
basis massa dari kalangan mahasiswa yang bernama Liga Mahasiswa Nasdem
(LMN), partai Nasdem menyetarakan Liga Mahasiswa Nasdem dengan organisasi

mahasiswa ekstra kampus seperti HMI, PMII, GMNI, PMKRI, dll. Meskipun setara
dengan organisasi mahasiswa lainnya, namun Liga Mahasiswa Nasdem tidak dapat
disamakan dengan organisasi ekstra lainnya, karena Liga Mahasiswa Nasdem jelas di
bentuk oleh partai politik, kepentingan politiknya juga jelas mengarah pada partai
Nasdem, sedangkan organisasi ekstra yang lain tidak memiliki afiliasi yang jelas
terhadap partai politik.
Liga Mahasiswa Nasdem didirikan pada tanggal 28 Oktober 2011.
Keberadaan Liga Mahasiswa Nasdem masuk di dalam struktur Partai Nasdem dan
menjadi tulang punggung serta penyedia kader bagi partai tersebut. Tujuan umum
organisasi Liga Mahasiswa Nasdem adalah organisasi pergerakan yang bertujuan
mendidik mahasiswa Indonesia untuk menjadi tulang pungung bagi gerakan
perubahan restorasi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia berdasarkan
Pancasila. Melihat dari sejarah, kelompok pergerakan mahasiswa yang terlibat dalam
poltik tidak ada yang berasal dari partai politik, kelompok-kelompok mahasiswa
hanya berafiliasi dengan partai politik, perbedaan inilah yang menarik minat penulis
untuk menelusuri pergerakan mahasiswa di dalam partai politik terutama di Kota
Malang. Liga Mahasiswa Nasdem di Malang adalah salah satu yang terbanyak
mendapatkan anggota dibanding dengan Kota pendidikan lainnya, karena pada
angkatan pertama sejak terbentuknya Liga Mahasiswa Nasdem di Malang berjumlah
400 mahasiswa, banyaknya kampus serta mahasiswa yang berada di Malang sangat

mendukung pertumbuhan organisasi mahasiswa di Malang.

2

Partisipasi Politik
Secara lebih spesifik, Budiarjo (2008.367) mendefinisikan partisipasi politik
sebagai kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam
kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah ( public policy). Kegiatan ini
mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri
rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok kepentingan, mengadakan
hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau parlemen dan sebagainya
Partai Politik
Definisi partai politik menurut Carl Friendrich dalam Ramlan (2010.148)
adalah kelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan tujuan unuk
merebut atau mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan bagi pemimpin
materiil maupun idiil kepada para anggotanya. Semetara itu, Soltau menjelaskan
dalam Ramlan (2010.148) partai politik sebagai yang sedikit banyak terorganisasikan,
yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik, dan yang memanfaatkan kekuasaannya
untuk kebijakan umum yang yang mereka buat.

Fungsi utama partai politik adalah mencari dan mempertahankan kekuasaan
guna mewujudkan program-program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu,
Ramlan (2010. 149). Dalam UU No.2 thn 2008, BAB V, Pasal 11 Partai politik
berfungsi sebagai sarana pendidikan politik, penciptaan iklim yang kondusif bagi
persatuan dan kesatuan bangsa, penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik
masyarakat dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara, partisipasi politik
warga negara, dan yang terakhir adalah rekrutmen politik dalam pengisian jabatan
melalui mekanisme demokrasi.
Pemilihan Umum
Menurut Jimly (2013.1) Sistem Pemilihan Umum diartikan sebagai suatu
kumpulan metode atau suatu pendekatan dengan mekanisme prosuderal bagi warga
masyarakat dalam menggunakan hak pilih mereka. Jimly menambahkan bahwa
Pemilihan Umum di era ini memiliki sejarah sendiri dimana pergolakan dan potensi
ancaman disintegrasi bangsa serta letupan-letupan kecil di daerah mengarah pada
perpecahan dapat teratasi dengan baik melalui sistem pemilu demokratis. Semua
pihak turut serta dalam pemilu karena hanya melalui jalur Pemilu semua peserta
diberi kesempatan yang adil untuk meraih dukungan rakyat.
Dalam persektif yang sederhana, menurut Jimly (2013.7) kebebasan
masyarakat dalam demokrasi ini makin memperjelas sistem pemilu yang adil dan
demokratis. Masyarakat tidak saja menikmati kebebasan menyatakan pendapat dalam

arti sempit, tetapi bahkan makna menikmati kebebasan menyatakan pendapat ini
diterjemahkan dengan cara menggunakan hak politik untuk menentukan preferensi
tentang suatu masalah, baik yang berkaitan langsung dengan urusan pribadinya
maupun dalam hubungannya dengan masyarakat. Sementara hak untuk menikmati
kebebasan dalam berserikat dinyatakan warga dalam bentuk berbagai organisasi
termasuk partai politik.

3

Menurut Ramlan (2010. 232) ada tiga tujuan dalam pemilihan umum.
Pertama, sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan dan
alternatif kebijakan umum, sesuai dengan prinsip demokrasi yang memandang rakyat
sebagai yang berdaulat, meski pelaksanaannya dilakukan oleh wakil-wakilnya.
Kedua, pemilihan umum juga dapat dikatakan sebagai mekanisme memindahkan
konflik kepentingan dari masyarakat kepada badan-badan perwakilan rakyat melalui
wakil-wakil rakyat yang terpilih melalui partai-partai yang memenangkan kursi
sehingga integrasi masyarakat tetap terjamin. Ketiga, pemilihan umum merupakan
sarana memobilisasikan dan atau menggalang dukungan rakyat terhadap negara dan
pemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik.
Faktor Mahasiswa tertarik pada Liga Mahasiswa Nasdem

Pada awal kemunculan Liga Mahasiswa Nasdem di Malang, organisasi ini
mampu mendapatkan anggota sebanyak 400 mahasiswa dari berbagai kampus yang
berada di Malang Raya. Dan secara otomatis jumlah anggota Partai Nasdem juga ikut
bertambah, karena mahasiswa yang masuk dalam Liga Mahasiswa Nasdem secara
otomatis telah resmi bergabung sebagai anggota Partai Nasdem. Kenapa mahasiswa
tertarik dengan Liga Mahasiswa Nasdem, padahal banyak organisasi mahasiswa yang
tidak berhubungan langsung dengan partai politik. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan oleh pengurus Liga Mahasiswa Nasdem Malang kepada calon anggota baru
yang telah di screaning untuk mengikuti pelatihan tingkat dasar di LMN, menurut
Gilang, mayoritas mereka mengatakan ketertarikannya bergabung dengan Liga
Mahasiswa Nasdem adalah;
1. Karena senang dengan Partai Nasdem
Hadirnya partai baru dalam perpolitikan di Indonesia ternyata dapat
menjadi daya tarik mahasiswa, melihat partai-partai pendahulunya yang
sudah terlibat berbagai masalah, nampaknya partai Nasdem memberikan
harapan baru atas kondisi perpolitikan yang telah di nilai buruk oleh
masyarakat terutama mahasiswa.
Dengan Visi memantapkan eksistensi Negara, memperkuat persatuan
bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, mendorong pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, mendorong keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan Misi dari Partai Nasdem, Gerakan mengembalikan Indonesia kepada
tujuan dan cita-cita Proklamasi 1945, yaitu Indonesia yang berdaulat
secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara
kebudayaan. Membuat mahasiswa yang memiliki pemikiran sama dengan
Partai Nasdem langsung tertarik dengan Liga Mahasiswa Nasdem.
2. Berbeda dengan organisasi mahasiswa yang lain
Perbedaan Liga Mahasiswa Nasdem dengan organisasi mahasiswa lain
adalah salah satu penyebab tertariknya mahasiswa ingin bergabung
dengan Liga Mahasiswa Nasdem. Karena Liga Mahasiswa Nasdem jelas
di bentuk oleh partai politik, dan jelas memiliki afiliasi dengan Partai
Nasdem, tidak seperti organisasi mahasiswa yang laing yang tidak terangterangan menyebutkan afiliasinya terhadap partai politik. Liga Mahasiswa
Nasdem secara tegas menyatakan diri secara sadar menjadi bagian dari
4

3.

partai politik, tidak munafik, dan berani berterus terang menyatakan
keberpihakannya untuk melangkah bersama Partai Nasdem di bawah
naungan gerakan perubahan restorasi Indonesia.
Wadah bagi para mahasiswa yang senang dan yang ingin berkarir di

bidang politik
Banyak mahasiswa yang berharap dapat menjadi politisi ketika tergabung
dalam Liga Mahasiswa Nasdem, karena kader dari Liga Mahasiswa
Nasdem memang sengaja dipersiapkan oleh partai untuk nantinya
menempatkan posisi di partai sesuai dengan bidang keilmuannya.

Peran LMN untuk Partai Nasdem pada Pemilu 2014
Setelah 16 tahun reformasi, yang dinilai hanya melahirkan demokrasi
prosedural karena tidak berimbas pada kesejahteraan rakyat banyak, kini menjadi
tantangan berat yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dengan solusi berbeda dari
pola pikir mainstream yang ada. Selain tantangan eksternal tadi, mahasiswa pun
mempunyai tantangan secara internal, yakni gaya hidup yang bertentangan dengan
nilai kepribadian bangsa sudah semakin dalam mengakar di tengah budaya organisasi
yang berpura-pura ideal. Sehingga tak dapat ditawar lagi, bahwa hal terpenting yang
harus dilakukan sekarang adalah mewujudkan gerakan perubahan baru dan maju
Berbicara mengenai peran politik mahasiswa tentu tidak lepas dari Pemilu
yang ada di Negara ini. Seperti yang dikatakan Ramlan (2010, 233) bahwa Pemilu
memiliki makna yang strategis dalam proses berdemokrasi, antara lain: 1) Pemilu
menunjukan seberapa besar dukungan rakyat kepada pejabat atau partai politik. 2)
Sarana bagi rakyat untuk melakukan kesepakatan politik baru dengan partai, wakil

rakyat dan penguasa. 3) Sebagai sarana mempertajam kepekaan pemerintah dan
anggota legislatif terhadap aspirasi rakyat. Berdasarkan pemahaman Ramlan di atas
mengenai makna Pemilu, keterlibatan mahasiswa dalam Pemilu khususnya bagi
mahasiswa yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasdem adalah sebuah keharusan.
Artinya dalam Pemilu ini Liga Mahasiswa Nasdem dapat menunjukan perannya
sebagai kaum intelektual dan yang paling dekat hubungannya dengan masyarakat
untuk membawa kepentingan rakyat yang sesuai dengan visi misi partainya.
Pada pemilu 2014 kali ini bagi Partai Nasdem adalah pertama kali mereka
terlibat dalam kancah perpolitikan di Indonesia. Namun Partai Nasdem mampu
bersaing dengan partai-partai besar yang lebih dulu mengikuti Pemilu seperti PDI-P,
Golkar, Partai Demokrat, dan partai-partai yang lebih dulu mengikuti pemilu di
Indonesia. Di Malang Raya yang notabene adalah basis PDI-P, Golkar, Partai
Demokrat, dan PKB, perolehan suara Partai Nasdem tidak bisa dikatakan sedikit,
karena perolehan suara Partai Nasdem sebagai partai baru cukup mengejutkan peta
perpolitikan baik di daerah maupun tingkat nasional.

5

Berikut perolehan suara Partai Nasdem di Malang Raya;
a. Kota Malang

PBB
Kota
1% Hanura
6%
PPP
PAN 5%
5%

Malang

PKB
16%

Demokrat
7%

PKPI
0%

Nasdem
5%

PKS
5%

PDI
29%

Gerindra
12%
Golkar
9%

Sumber: Hasil olah penulis (2014)

Pada Pemilu di Kota Malang, Partai Nasdem mendapatkan suara sebanyak
364.793 atau sekitar 5% dari total pemilih. Angka tersebut terbilang sangat baik
untuk ukuran partai baru. Nasdem mampu mengimbangi perolehan suara partai-partai
besar yang sudah cukup lama mengikuti Pemilu seperti PKS, PAN, PPP, yang
masing- masing memperoleh suara 5% dari total pemilih.
a. Kota Batu
Hasil Pemilu 2014 Kota Batu
PBB
Kota
1% Hanura
4% PPP
PAN
2%
8%

Batu

PKB
14%

Demokrat
8%
Gerindra
15%

PKPI
1%

Nasdem
4%

PKS
4%

PDI
27%

Golkar
12%
Sumber: Hasil olah penulis (2014)

Sedangkan di Kota Batu Partai Nasdem memperoleh suara sebanyak 104.702
atau 4% dari jumlah pemilih. Pemilihan di Kota Batu perolehan suara Partai Nasdem
mampu mengimbangi perolehan suara PKS dan Hanura, namun masih belum mampu
melewati perolehan PDI-P dan PKB yang notabene adalah basis massa mereka di
Kota ini, meskipun belum mampu menempati lima besar namun perolehan suara
tersebut harus di apresiasi.
6

a. Kabupaten Malang
Hasil Pemilu 2014 Kab. Malang
Hanura
4%

Kab.Malang

PPP
PAN 3%
Demokrat 5%

PBB
1%

6%

PKPI Nasdem
0%
8%

PKB
16%

Gerindra
11%

PKS
4%
Golkar
17%

PDI
25%

Sumber: Hasil olah penulis (2014)

Dan perolehan suara Partai Nasdem terbanyak di dapatkan di Kabupaten
Malang. Partai Nasdem memperoleh suara sebanyak 1.234.093 suara atau 8%, Partai
Nasdem mampu melewati perolehan partai Demokrat yang hanya memperoleh suara
6%, Hanura 4%, PKS 4%, PAN 5%, PPP 3%. Partai Nasdem menempatkan posisi
keempat setelah PDI-P, Golkar, PKB, dan Gerindra.
b. Total Malang Raya
Hasil Pemilu 2014 Malang Raya

Malang Raya
Hanura PBBNasdem
PAN 4% 1% 4%
8%
PPPPKPI PKB
Demokrat
2% 1% 14%
8%

Gerindra
15%

PKS
4%

PDI
27%

Golkar
12%
Sumber: Hasil olah penulis (2014)

Total suara Partai Nasdem di Malang Raya sebanyak 1.703.588 atau 4% dari
jumlah pemilih. Banyaknya suara yang di peroleh Partai Nasdem di Malang Raya
membuktikan keseriusan Partai dalam mewujudkan cita-citanya. Seperti yang

7

dikatakan oleh Ramlan (2010,149) bahwa fungsi utama partai politik adalah mencari
dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program-program yang disusun
berdasarkan ideologi tertentu. Dalam Pemilu 2014 ini Partai Nasdem begitu serius
menjalankan fungsinya sebagai partai politik. Dilihat dari persiapan yang begitu
matang, mempersiapkan kader-kader partai dari berbagai kalangan seperti pemuda,
perempuan, buruh, dan mahasiswa yang di bentuk dan dijadikan organisasi sayap
partainya untuk menunjang kebutuhan partai.
Kekuatan Liga Mahasiswa Nasdem pada 2014 memang sudah tidak begitu
kuat seperti pada saat baru berdiri di Malang, ini diakibatkan oleh kaderisasi yang
buruk di internal Liga Mahasiswa Nasdem sendiri, banyaknya jumlah anggota yang
menghilang dan mengundurkan diri menjadi kelemahan bagi Liga Mahasiswa
Nasdem untuk mendukung Partai Nasdem, mereka tidak dapat berbuat banyak dalam
Pemilu 2014 di Malang. Hanya ada beberapa anggota yang tersisa untuk mendukung
Partai Nasdem di Malang.
Liga Mahasiswa Nasdem Malang tidak memiliki peran signifikan pada
pemilihan umum 2014, menurut Dedi, gerakan mereka tidak terorganisir dengan baik,
dan tidak ada intruksi dari Liga Mahasiswa Nasdem pusat untuk bergerak pada
pemilihan umum 2014 lalu. Namun mahasiswa yang tersisa di Liga Mahasiswa
Nasdem memiliki inisiatif untuk mensosialisasikan partai Nasdem kepada temanteman mahasiswa di kampusnya masing-masing. Tidak salah juga ketika Liga
Mahasiswa Nasdem tidak bergerak pada pemilihan umum 2014 di Kota Malang,
dalam anggaran dasar sudah jelas tertulis bahwa tujuan Liga Mahasiswa Nasdem
adalah untuk mendidik mahasiswa Indonesia menjadi tulang punggung bagi gerakan
perubahan restorasi Indonesia dalam mewujudkan masyarakat Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Pada anggaran dasar Liga Mahasiswa Nasdem, organisasi ini terbentuk
dengan fungsi; mewadahi kebutuhan mahasiswa dalam bidang akademis, sebagai alat
perjuangan mahasiswa dalam membela kepentingan pendidikan, sosial, ekonomi, dan
politiknya, menumbuhkan kesadaran politik mahasiswa, dan mempersiapkan
mahasiswa untuk menjadi kader yang ahli di bidangnya. Ini yang menjadi alasan
bahwa anggota Liga Mahasiswa Nasdem tidak memiliki tanggung jawab dalam hal
mobilisasi massa pada saat Pemilu. Tugas utama anggota Liga Mahasiswa Nasdem
adalah belajar, sesuai dengan semboyannya, yaitu Belajar, Berpartai, Berbakti.
Belajar adalah tugas utama, kemudian setelah tugas akademisnya tuntas barulah
berpartai dan kemudian mengabdi. Dan kegiatan Liga Mahasiswa Nasdem sudah bisa
dikatakan sebagai partisipasi politik, karena organisasi tersebut termasuk organisasi
politik yang memiliki sumbangsih terhadap Partai Nasdem terutama dalam hal
kaderisasi.
Meskipun tidak memiliki kewajiban untuk melaksanakan kegiatan pada waktu
pemilihan umum, seharusnya Liga Mahasiswa Nasdem bisa memanfaatkan moment
pemilihan umum tersebut sebagai pembelajaran. Misalnya dalam hal survey
popularitas partai Nasdem, ini bisa dilakukan oleh mahasiswa, khususnya untuk
mahasiswa ilmu politik di Universitas Brawijaya Malang. Liga Mahasiswa Nasdem
juga bisa mengadakan real count dengan menempatkan kadernya di beberapa tempat
pemungutan suara atau menempatkan kadernya untuk membantu DPD Nasdem Kota
8

Malang untuk sekedar menjadi saksi perhitungan suara di tempat pemungutan suara.
Banyak sekali yang seharusnya bisa dilakukan oleh Liga Mahasiswa Nasdem di Kota
Malang, namun memang anggota Liga Mahasiswa Nasdem di Kota Malang pada
waktu itu tidak terorganisir, jadi mereka tidak dapat berbuat apa-apa.
Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan mengenai peran politik mahasiswa dalam
Pemilu legislatif 2014 di Kota Malang, dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor penyebab mahasiswa tertarik mengikuti Liga Mahasiswa Nasdem
adalah:
a. Liga Mahasiswa Nasdem berbeda dengan organisasi mahasiswa lain
dalam menentukan afiliasinya. Hingga saat ini belum ada organisasi massa
kemahasiswaan yang berani secara sadar dan terbuka menjadi bagian dari
gerakan politik untuk melakukan perubahan baru dan maju. Perbedaan
Liga Mahasiswa Nasdem dengan organisasi mahasiswa lain adalah salah
satu penyebab tertariknya mahasiswa ingin bergabung dengan Liga
Mahasiswa Nasdem
b. Karena senang dengan partai Nasdem. Hadirnya partai baru dalam
perpolitikan di Indonesia dapat menjadi daya tarik bagi kaum intelek
seperti mahasiswa, melihat partai-partai pendahulunya yang sudah terlibat
berbagai masalah, nampaknya partai Nasdem memberikan harapan baru
atas kondisi perpolitikan yang telah di nilai buruk oleh masyarakat
terutama mahasiswa.
c. Hanya ikut-ikutan teman. Mahasiswa yang tergolong dalam golongan ini
adalah mahasiswa dari Indonesia timur yang berada di Malang,
pergerakan meraka tergantung pada sosok yang ditokohkan dalam
kelompoknya. Dan beberapa mahasiswa daerah lainnya.
d. Wadah bagi para mahasiswa yang senang dan yang ingin berkarir di
bidang politik
Banyak mahasiswa yang berharap dapat menjadi politisi ketika tergabung
dalam Liga Mahasiswa Nasdem, karena kader dari Liga Mahasiswa
Nasdem memang sengaja dipersiapkan oleh partai untuk nantinya
menempatkan posisi di partai sesuai dengan bidang keilmuannya
2. Sistem kaderisasi di Liga Mahasiswa Nasdem tidak berjalan dengan baik.
Dari jumlah anggota pada angkatan pertama sekitar 400 orang, menyusut
begitu cepat dan tersisa hanya tidak 47 orang. Ini membuktikan bahwa sistem
kaderisasi Liga Mahasiswa Nasdem tidak mengakar kuat di dalam diri
anggotanya.
3. Perolehan suara sebanyak 4% di Malang ternyata tidak ada sumbangsih yang
signifikan dari Liga Mahasiswa Nasdem pada Pemilu 2014 di Malang.
4. Peran Liga Mahasiswa Nasdem pada Pemilu 2014 di Kota Malang hanya
sebatas mensosialisasikan partai Nasdem di kalangan mahasiswa.
5. Semboyan Liga Mahasiswa Nasdem adalah Belejar, Berpartai, Berbakti, tentu
tugas utama dari pada anggota Liga Mahasiswa Nasdem adalah untuk fokus

9

belajar pada bidangnya masing-masing dan menyiapkan diri agar dapat
menjadi kader yang di inginkan oleh Partai Nasdem.

10

DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Anwar, Yozar. Protes Kaum Muda!. Jakarta. PT. Variasi Jaya – Kartini Group. 1982
Anwar, Yozar. Pergolakan Mahasiswa Abad ke-20: Kisah Perjuangan Anak-Anak
Muda Pemberang. Sinar Harapan, 1981
Asshiddiqie, Jimly. Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu. Jakarta. PT.
RajaGrafindo Persada. 2013
Burhan, Bugin. Analisis Data Penelitian Kualitatatif.Jakarta : PT.Remaja Rosda
Karya.2003
Budiarjo, Miriam. Dasar Dasar Ilmu Politik . Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
2008
K,Yin, Robert. Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta. Raja Grafindo Persada. 2013
Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
2005
Raillon, Francois. Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia . Jakarta. CV. Teruna
Grafica. 1985
Salim Agus. Teori Dan Paradigma Penelitian Social: Buku Sumber Untuk Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta : Tiara Wacana. 2006
Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta. PT. Grasindo. 2010
Website:
Tinjauan Partai Nasdem. Diakses melalui http://www.partainasdem.org (Pada tanggal
20 April 2014 pukul 20:00 WIB)
Fasilitas Pendidikan di Kota Malang. Diakses melalui http://jurnalmalang.com (Pada
tanggal 18 Agustus 2014 pukul 19:00 WIB)
Jumlah mahasiswa di tiga perguruan tinggi negri. Diakses melalui
http://antarajatim.com (Pada 10 Juni 2014 pukul 22:00 WIB)

11

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52