BISNIS MADU DAN MARTABAK manis

MARTABAK merupakan jajanan yang umumnya dijual pada malam hari. Entah siapa yang
memulai kebiasaan ini, namun yang jelas akan kesulitan mencari pada siang hari. Seperti yang
ditekuni Abdulkadir.
Pria asal Cirebon, Jawa Barat, itu membuka lapak mulai selepas Maghrib hingga tengah malam.
Dia maupun beberapa pedagang lainnya juga tidak tahu kenapa hampir tidak ada jualan martabak
khas Bangka pada siang bolong. “Mungkin perlu dicoba juga buka siang. Mana tahu malah lebih
laris,” papar Abdulkadir yang mangkal di kawasan kuliner malam Pecenongan, Jakarta Pusat,
kemarin.
Dibantu saudaranya, Muhaimin, dua pemuda ini berdagang aneka martabak telur maupun
martabak manis yang terbuat dari tepung, keju, cokelat, mesis, susu, dan selai buah. Lapak yang
terlihat sederhana dan bersih itu selalu ramai dikerubuti pembeli.
Dalam sehari, dia sedikitnya menjual 50 porsi martabak telur dan manis. “Harga bervariasi.
Martabak telur mulai Rp22 ribu sampai Rp35 ribu. Sedangkan martabak manis dari Rp18 ribu
hingga Rp30 ribu,” ujar pedagang yang tinggal di kawasan Asem Reges, Sawahbesar, Jakarta
Pusat tersebut.
SEHARI RP3 JUTA
Dari tempat usaha yang terkesan kecil itu, omset penjualan Abdulkadir setiap hari tidak mati dari
Rp1,5 juta. “Kalau week end, omsetnya bisa mencapai Rp3 jutaan,” ujarnya.
Dengan pendapatan sejumlah itu ia memperoleh laba bersih sekitar 20 persen. Ini berarti setiap
hari dia bisa membawa pulang keuntungan bersih antara Rp300 ribu dan Rp600 ribu. Kalau
dihitung dalam sebulan berjualan selama 25 hari, maka penghasilan bulanannya berkisar antara

Rp7,5 juta dan Rp15 juta.
Penghasilan sebesar ini setara dengan kalangan eksekutif muda yang rata-rata bermodal ijazah S1. “Alhamdulillah, saya cuma jebolan STM, tapi bisa punya penghasilan lumayan. Bisa bisa beli
rumah, sepeda motor, dan menyekolahkan dua anak,” ujar lelaki yang sudah 11 tahun berjualan
martabak itu.
KUNCI SUKSES
Apa kunci suksesnya sehingga banyak pelanggan yang datang? Abdulkadir menjelaskan bahwa
kuncinya bukan hanya menyajikan martabak yang lezat rasanya. Tetapi juga memberikan
layanan terbaik kepada konsumen.
“Antara lain ramah dan murah senyum setiap melayani pelanggan. Saya juga memajang nomor
telepon agar, pelanggan bisa memesan sebelum tiba di lokasi. Jadi, setelah pelanggan sampai di
sini, pesanan sudah siap. Ini sangat menghemat waktu pelanggan. Selain itu, di lokasi juga tidak
terlalu banyak pelanggan yang antre,” jelasnya.

Hal yang tak kalah penting adalah selalu menjaga kebersihan diri dan lapak. “Lapak harus sering
dilap, saya juga selalu cuci tangan sebelum menggoreng martabak,” ucapnya. (joko/ak)
Perkenalkan. Ane pebisnis martabak dan sekarang sedang bertumbuh pesat, namun sayangnya sedang
ada kebutuhan mendesak yang dengan berat hati harus merelakan resep rahasi ini Ane jual. Resep dari
hasil trial and error selama bertahun-tahun.
Ini mungkin keputusan yang paling sulit karena bikin martabak itu gak gampang. Banyak orang nyerah di
tengah jalan, termasuk ane sendiri dipertengahan sempat putus asa dan sekarang ane udah binis

martabak (udah buka kios) dan sedang menikmati hasilnya.
Tapi sudahlah. Mudah-mudahan resep yang ane punya sampai ke orang yang tepat.
Sebelum masuk ke sesi jual-beli. Tolong dipelajari dulu informasi di bawah ini:
Mungkin belum banyak orang yang tahu soal prospek bisnis Martabak Manis. Kalau Agan dan Sist tahu,
bisnis ini bisa bikin orang kaya-raya.
Sekarang Ane mau buka-bukaan soal bisnis ini:
Ane mau bikin itung-itungan dengan asumsi, Agan bisa jual martabak 20 loyang saja per hari. Percaya gak
sih, dengan jualan segituh, Agan bisa dapet untung bersih Rp 9.000.000,SEMBILAN JUTA, GAN! ITU DARI 20 LOYANG. Menurut Agan, tukang martabak langganan Agan berapa
banyak bisa jual martabak setiap harinya? 20 loyang, lewat gak Gan?! Kalau menurut Agan 20 loyang
kedikitan, coba itung ulang aja. Kalau menurut Agan per hari bisa 40 loyang, berarti keuntungan
bersihnya bisa sampai 18 Jeti.......!
Ini Resume Kalkulasinya. Detailnya lihat di bawah :

Sekarang bandingkan keuntungan bila Agan memilih bisnis ini dengan cara franchise. Yang pasti ini lebih
menguntungkan karena franshise memiliki kelemahan berikut:
1. Agan tidak akan mendapatkan resep karena dirahasiakan pemilik franchisenya. Agan hanya dapet
bahan baku jadi yang tidak bisa diketahui komposisinya.
2. Agan tidak bisa mengaplikasikan potensi/kemampuan/kecerdasan/naluri bisnis agan yang mungkin
lebih baik dari tim marketing pihak franchisenya karena Agan gak bisa ikut campur. Semua aktifitas


marketing biasanya ditangani oleh pihak yang punya franchise.
3. Terikat kontrak yang bisa jadi tidak menguntungkan Agan.
4. Kalau usaha sudah berjalan lama (kios agan udah rame banget) terus kontrak habis atau pihak
franchisenya bermasalah. Wah, bisa kiamat gan. Karena orang mengenal merek dari usaha yang Agan
jalani. Masalahnya, itu merek bukan punya Agan, tapi punya pemilik francisenya.
5. Ada banyak biaya yang harus dibayar atau disetor secara rutin ke pemilik franchise.
6. Bisnis Agan akan sepenuhnya bergantung sama pemilik franchise. Kalau franchisenya bermasalah
sudah pasti akan berimbas ke bisnis agan dan agan pasti gak bisa berbuat apa-apa.
7. Paket franchise yang ditawarkan sangat mahal antara 75 jt-100 jt. (silahkan Agan cari informasinya
sendiri di google atau langsung ke orang-orang yang menawarkan franchise martabak.)
Nah, sekarang bandingkan saja dengan tawaran Ane.
Agan bisa mendapatkan langsung resep rahasianya. Semuanya Agan yang ngatur karena Agan pemilik
sepenuhnya. Kalau agan berhasil. Agan sendiri yang panen dan gak khawatir dengan hal-hal di atas.

MOHON DI SIMAK
Ini dia itung-itungannya (dapur Ane). Ane pake asumsi jualan 20 loyang per hari.

Nah sekarang Ane mau jual resep rahasia ini Rp 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah).
Ane akan ajarin sampai bisa dan karena ane dapet resep bukan dari orang lain tapi hasil trial and error
bertahun-tahun jadi jangan khawatir. Ane udah hapal banget setiap persoalan di proses pembuatan

martabak. Semua penyebab kegagalan dan cara mengatasinya ane tahu.
Kalau ada yang tertarik, Agan bisa mampir ke kios Ane di BSD Serpong. Jajal dulu martabaknya, baru
komentar.
Yang berminat silahkan hubungi:

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya ternak lebah dimulai dengan sejarah singkat ternak lebah,
sentra budidaya ternak lebah, jenis-jenis ternak lebah, manfaat ternak lebah, persyaratan lokasi
budidaya ternak lebah, pedoman teknis budidaya ternak lebah, hama dan penyakit ternak lebah
dan lain-lain.
1. SEJARAH SINGKAT
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba
manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk
diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia
kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai
membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung,
gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di
Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya
tawon Odeng.
2. SENTRA PERIKANAN

Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa
Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya.
Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang
untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang
dan Italia.
3. JENIS
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya
bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea.
Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar
penyebarannya:
1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina
maupun Jepang.
2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia
serta di daerah sekitar Mediterania.
3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis
dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia
merata mulai dari Sumatera sampai Irian.

4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai

Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon
klanceng.

4. MANFAAT
Produk yang dihasilkan madu adalah:
1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat
berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan

campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan
farmasi.
4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai
pelengkap bahan campuran.
5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus
influensa.

Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga
tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.
5. PERSYARATAN LOKASI

Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat
beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng
pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang dan Bandung
lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh
dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang
lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi
dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah
jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh
untuk memimpin koloni.
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu
ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup
tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca
yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.

c. Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu,
secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan
framenya.
2. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian
kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat,
tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lainlain.
2. Pembibitan

1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A.
mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh
karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat
produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan
ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit
unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
a. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
b. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap

dengan 3 sisiran sarang.
2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan
dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah
tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih
peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat
dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
3. Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya
pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan
pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran.
Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk
mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah
berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.
4. Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah
pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina
yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi
berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang

diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di
udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam
spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu
kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk
ratu bertelur.
5. Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang
masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang
telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan

setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh
penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5
menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk
makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di
pinggir sarang.
b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik
hitam di tengahnya.
c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak
jumlahnya.

Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa
dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang
bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
6.
a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari,
iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari,
total waktu jadi lebah 15 hari.
b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2
hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3
hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larvalarva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyakbanyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi
kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum,
di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah
sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda
sesuai asal selnya.
3. Pemeliharaan
1. Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa
kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame
atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga
dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari

kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air
di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu.
2. Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta
menjaga kebersihan stup.
3. Pemberian Pakan

Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di
mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam
penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak
menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk
mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat
penggeembalaan. Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi
untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air
dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu
kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.
7. HAMA DAN PENYAKIT
1. Penyakit
Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub
tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit
lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan
penyebabnya antara lain:
1. Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan
oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton.
Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah.
2. Chalk Brood
Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan
menutupnya hingga mati.

3. Stone Brood
Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress.
Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
4. Addled Brood
Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
5. Acarine
Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan
lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang.
6. Nosema dan Amoeba
Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit
Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah
dan akan menuju usus.
2. Hama
Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
1. Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai
salah satu makanannya.
2. Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh
burung.
3. Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
4. Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat
merusak sisiran.
5. Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
3. Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
1. Pembersihan stup setiap hari.
2. Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
3. Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
4. Pintu masuk dibuat seukuran lebah.
8. PANEN

1. Hasil Utama
Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai
ekonomi tinggi.
2. Hasil Tambahan
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen
(tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).
3. Pengambilan madu
Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap
dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen
dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran
dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
1.
1. Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan
pisau.
2. Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
3. Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
4. Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
5. Pengemasan madu dalam botol.
9. PASCAPANEN …
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya lebah madu dengan jumlah 100 koloni lebah dalam satu tahun pada
tahun 1999 adalah sebagai berikut:
No
1
)

Perincian

Jumlah
(Rupiah)

Biaya Produksi
a.Penyusutan kamar madu 16 m2 (0,05xRp.1.600.000,-)
b Penyusutan rumah lebah 100 m2 (0,1xRp.2.500.000,-)
c Paket lebah 100 buah @ Rp. 100.000,d Penyusutan ekstraktor 1 buah (0,1xRp. 225.000,-)

80.000
250.000
10.000.000
22.500

e Penyusutan pengasap 2 buah (0,5xRp. 50.000,-)
f Penyusutan stup 100 buah (0,2xRp.2.500.000,-)
g Perawatan bangunan (2%xRp.4.100.000,-)
h Gaji 2 orang @ Rp. 200.000,-x12
i Pakaian, sarung tangan, dll
j Makanan
k Botol dan lain-lain
Jumlah biaya produksi
2
)

25.000
500.000
82.000
4.800.000
250.000
100.000
400.000
16.509.500

Pendapatan
Madu 1200 kg @ Rp. 13.000,Paket lebah 30 buah @ Rp. 150.000,Jumlah pendapatan Rp.

3
Keuntungandalam satu tahun
)
4
Parameter kelayakan usaha
)
a.B/C ratio

15.600.000
4.500.000
20.100.000
3.590.500

1,22

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Beternak lebah madu memiliki prospek sangat cerah, karena kebutuhan madu dalam negeri
sampai saat ini masih belum mencukupi. Harga dari produk lebah yang tinggi, biaya produksi
yang relatif murah, tatalaksana pemeliharaan yang mudah dan kondisi lingkungan yang
mendukung merupakan peluang emas yang perlu mendapat perhatian.

JOMBANG - Hanya dengan beternak lebah untuk menghasilkan madu, seorang guru di Kabupaten
Jombang, Jawa Timur, bisa mengantongi lebih dari Rp50 juta setiap bulannya.
Samsiran (54), seorang guru SMA asal Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur, giat menjaga dan memelihara lebah di kebun-kebun pohon randu yang telah disewanya.
Samsiran mengaku sudah 30 tahun menggeluti usaha sebagai peternak lebah.Meski bagi kebanyakan
orang lebah dianggap sangat berbahaya, bagi Samsiran jutaan lebah ini seolah sudah menjadi teman
baiknya. Walau tidak mengenakan pengaman sama sekali, Samsiran tidak takut disengat.
Untuk beternak lebah, menurut Samsiran, awalnya memang sulit karena belum mengetahui teknik
seperti cara membuat lebah betah tinggal di dalam kandang yang disediakan hingga bagaimana caranya
lebah-lebah tersebut menghasilkan madu sesuai dengan yang kita inginkan.
Samsiran menambahkan, untuk beternak lebah hanya perlu menyediakan box sebagai rumah bagi lebah.
Lalu, sebagai makanannya, harus rajin menggembalakan lebah-lebah tersebut di kebun yang banyak
bunganya, misalnya kebun pohon randu, kebun mangga, atau kebun buah rambutan.
Jika makanannya cukup, lebah tersebut tidak akan kabur dan betah tinggal di kotak yang disediakan
hingga menghasilkan madu.
Samsiran menjelaskan, semua jenis lebah bisa diternakkan. Namun,yang paling bagus adalah jenis avis
melivera.
Lebah jenis ini, menurut Samsiran, memiliki kantong abdomen yang lebih besar sehingga bisa
menghasilkan madu lebih banyak. Selain itu, lebah jenis avis melivera juga lebih jinak dan kerjanya lebih
aktif.
Kini, dengan 150 boks lebah yang ia miliki, Samsiran mengaku bisa menghasilkan 4 kuintal madu (sekali
panen) per 15 harinya. Dengan harga madu saat ini Rp70 ribu hingga Rp80 ribu per kilogram, Samsiran
mampu meraup pendapatan hingga Rp28 juta per dua minggu atau Rp56 juta rupiah per bulan.
Sebuah hasil yang tentunya sudah sangat fantastis bagi seorang guru seperti Samsiran.
Anda ingin mendapat penghasilan tambahan seperti Samsiran?



Home



usaha sampingan



Usaha Rumahan



Usaha Modal Kecil



Usaha Online



Peluang Usaha



Kisah Sukses

Home » usaha sampingan » Usaha Sampingan Menjanjikan » Peluang Bisnis Melalui Usaha
Sampingan Budidaya Lebah Madu Yang Menjanjikan

Peluang Bisnis Melalui Usaha Sampingan
Budidaya Lebah Madu Yang Menjanjikan
Posted by Haroen Ricky at 5:36 AM

Budidaya Lebah Madu
Bisnis budidaya ternak lebah merupakan usaha sampingan menjanjikan untungnya. Anda yang
ingin membuka usaha ini dan menjadikan usaha ini usaha sampingan Anda, saya ada beberapa
masukan atau tips untuk budidaya lebah madu. Lebah madu adalah lebah yang banyak
keuntungannya, mulai dari lebahnya, sarangnya, madunya, bahkan hampir semua bagian dari
lebah madu sangat bermanfaat bagi manusia, karena mengandung banyak gizi dan fungsi ditiap
bagiannya. Berikut tips yang sudah saya rangkum didalam artikel ini :

Tips Membuka Usaha Ternak Lebah Madu
1. Pemilihan Bibit Yang Baik
Lebah madu yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Memiliki Ratu yang dalam kondisi baik, rata-rata berumur 3 bulan sampai dengan 1 tahun.
- Menghasilkan kualitas telur baik, dan produksi telur sang ratu banyak.
- Larva lebah terlihat segar dan sehat
- Panen dari hasil baik (bee pollen, propolis, royal jelly)
- Lebah yang baik rata-rata bersifat agresif.
Didalam usaha ternak/budidaya lebah madu supaya mendapatkan hasil yang sempurna, Anda
harus menyiapkan minimal 100 kotak sarang untuk koloninya. Adapun cara-cara guna
meningkatkan kuantitas koloni lebah Anda, sebagai berikut :
- Taruh lebah madu Anda ke lokasi yang sekiranya menyediakan cukup banyak makanan. Karena
makanan yang cukup banyak membuat sang ratu lebah akan menghasilkan lebih banyak telur
dan para lebah pekerja secara otomatis akan membuat sarang baru dengan giat.
- Menyediakan/menyiapkan sekumpulan lebah madu guna ditaruh kedalam sekumpulan lebah
madu yang baru.
- Pisahkan juga sarang lebah madu yang sudah penuh atau padat kedalam sarang/kotak lebah
madu yang baru, serta tempatkan calon ratu baru atau ratu yang sudah jadi.
2. Menciptakan calon ratu lebah yang baru
1. Anda ambil larva atau telur lebah yang baru saja menetas, biasanya minimal berumur 1 hari
2. Masukanlah kedalam 1 kotak frame royal jelly
3. Berikutnya kotak/frame royall jelly yang sudah Anda isikan larva tersebut tempatkan lah
kedalam kotak/frame super (kotak yang berisikan sekumpulan lebah madu yang minimal 2
tingkat).
4. Berikan sekat/pemisah antara kotak super tersebut dalam posisi sang ratu tepat berada kotak
yang bawah. Dan juga frame royal jelly calon ratu tepat berada pada kotak diatasnya. Setelah itu
maka ratu lebah tidak mungkin mendekati calon ratu lebah yang baru.
5. Biarkanlah kira-kira paling tidak 11 hari sampai calon ratu berubah menjadi kepompong.
Setelah sudah 11 hari, pindahkan calon ratu lebah yang sudah jadi kedalam kotak yang belum
berisi ratu atau hanya lebah pekerja saja.
6. Setelah 2 minggu (13-15 hari) calon ratu lebah keluar dari kepompong dan langsung diangkat
menjadi ratu oleh lebah koloni yang baru. Pada biasanya setelah 7 hari sang ratu pun siap untuk
proses kawin dan siap untuk membangun koloni yang baru ditempat/kotak tersebut.
3. Alat Untuk Beternak
1. Kotak, atau yang merupakan rumah tempat dimana koloni lebah bersarang, bahan yang baik

adalah kayu mahoni dan suren.
2. Alat untuk pengasapan, fungsinya adalah untuk menjinakkan lebah yang terlalu agresif.
3. Pelindung bagi Anda, semacam masker untuk melindungi Anda dari sengatan lebah.
4. Pollen trap untuk tempat panen bee pollen.
5. Pengungkit sisiran.
6. Sikat sisir untuk lebah.
7. Frame royal jelly untuk tempat panen dan untuk pembuatan calon ratu.
8. Sisiran yang terbuat dari rangka kayu serta diberi kawat pada tengahnya untuk penahan dasar
sarang lebah.
9. Tambahan ekstrator untuk panen madu.
4. Penaruhan atau Penarangan Lebah Madu
Bulan Mei sampai bulan September adalah bulan dimana masa-masa peternak menaruh lebah di
perkebunan yang sekiranya ada banyak makanan untuk lebah madu. Biasanya para peternak di
Pulau Jawa pada umumnya menaruh sarang lebah madu di perkebunan kapuk, karet, lengkeng,
duwet, rambutan, mangga, dan kopi, jadi hasil madu yang diciptakan lebah lebih dominan
menurut jenis bunga di tempat tersebut. Pada saat inilah Anda bisa menikmati hasil panen lebah
Anda, dari madu yang berasal dari berbagai jenis bunga, bee pollen dan royal jelly.
September sudah berlalu dan Anda mengalami masa-masa dimana lebah tidak menghasilkan
madu (paceklik), dan solusi untuk menutupinya adalah menaruh lebah madu pada perkebunan
jagung. Di tempat ini lebah mulai menghasilkan bee pollen jagung dan royal jelly lagi.
5. Contoh Masalah yang Biasa Dihadapi Peternak Lebah
1. Faktor cuaca yang buruk atau tak menentu, itu dapat berpengaruh besar dalam proses
menghasilkan madu, karena bunga pada perkebunan kadang juga tidak sempurna tumbuhnya.
2. Faktor lingkungan masyarakat, masyarakat yang memiliki perkebunan rata-rata telah
menganggap lebah madu adalah suatu hama untuk kebunnya, padahal lebah madu itu membantu
menyuburkan tanaman/kebun tersebut. Jika kita tetap menaruhkan lebah kita ke perkebunan
orang lain, biasanya orang itu jika mau memasang tarif sewa, dan mereka meminta tarif yang
agak mahal untuk hal tersebut.
Demikian tips usaha sampingan menjanjikan melalui budidaya ternak lebah madu yang
sekiranya bermanfaat bagi Anda yang ingin memulainya. Sukses selalu.

Peluang Usaha Ternak Lebah Madu
Sunday, 21 July 2013
5 Komentar
18109 Views
Tag ternak lebah madu

Budidaya tawon atau lebah madu ternyata sudah

lama dilakukan oleh masyarakat tradisional. Kegiatan budidaya ini umumnya dilakukan oleh
masyarakat di pelosok pedesaan, terutama berdampingan dengan usaha tani masyarakat. Pada
saat ini, ternyata kegiatan budidaya tawon atau lebah semakin meningkat, hal ini sejalan dengan
makin meningkatnya semangat hidup sehat setiap orang salah satunya dengan mengkonsumsi
madu. Info wirausaha kali ini membahas mengenai peluang usaha ternak lebah madu
berdasarkan hasil sharing dari peternak yang telah sukses membudidayakan lebah madu.
Secara khusus pihak pemerintah dan swasta telah memberi perhatian besar untuk budidaya lebah
ini. Celah bisnis budidaya madu bisa dikatakan masih terbuka lebar untuk dimasuki siapapun.
Adi, salah satu peternak lebah asal Jawa Timur mengungkap, jika budidaya lebah itu sebenarnya
cukup mudah. Masalah yang sering dihadapi, seperti penyakit atau hama, biasanya tidak terlalu
berbahaya. “Yang sering menyerang lebah madu biasanya predator, inipun kalau lebah terbang
terlalu tinggi. Selain predator, yang perlu diwaspadai dalam budidaya lebah adalah kutu.” Ujar
Adi yang memiliki ratusan kotak lebah di pinggiran hutan jati di Caruban.
Sebenarnya terdapat beragam jenis lebah yang bisa diternakkan. Selain lebah hutan (Apis
Dorsata), terdapat juga lebah lokal (Apis Cerana), maupun lebah unggul (Apis Mellifera) yang
merupakan lebah populer, yang biasanya diternakkan oleh petani lebah. Lebah unggul memiliki
karakter yang produktif dalam menghasilkan madu, dan juga lebih jinak dari jenis-jenis yang
lain.

“Saat ini yang dikembangkan pemerintah adalah jenis Apis Mellifera. Lebah ini berasal dari
Eropa, dan sangat produktif dalam menghasilkan madu, bee polen maupun propolis. Selain itu,
kakarakter lebah ini lebih jinak dan cocok diternakkan di daerah yang berada tidak jauh dari
pemukiman warga.” Ungkap Adi.
Prospek bisnis Agro ini ke depan, dipastikan akan semakin baik. Permintaan yang semakin
meningkat dari masyarakat maupun pabrik-pabrik yang membutuhkan suplay madu, membuat
bisnis ini juga semakin populer. Waktu panen lebah madu juga relatif singkat, hanya diperlukan
15 hari, Anda bisa memanen koloni lebah Anda. Artinya, dalam waktu satu bulan, lebah bisa
dipanen dua kali. Dalam sekali panennya, lebah menghasilkan madu 3 kg, 3 kg royal jelly, 100
gram bee pollen, hal ini untuk kapasitas 100 box koloni.
“Untuk harga madu bisa sangat bervariatif dan fleksibel. Karena pada bulan-bulan tertentu, madu
bisa menjadi mahal. Karena pada bulan tersebut tawon atau lebah madu susah dalam
menghasilkan madu karena kurangnya suplay nektar dari bunga. Madu hitam yang biasanya
digunakan untuk obat, biasanya saya jual 100 ribuan per botol. Sedangkan bunga mangga, buah
rambutan, buah kelengkeng saya jual dibawah harga madu hitan atau madu pahit. Selain madu,
tempat saya juga menjual bee pollen, royal jelly, dan propolis.” Ujar pria yang juga mahir
menunggang kuda ini.
Sangat penting untuk memperhatikan ciri-ciri lebah madu kwalitas super ketika ingin beternak
lebah. Adi memberikan tips dalam memilih bibit lebah madu kwalitas super, yaitu Ratu lebah
harus memiliki fisik bagus dan berusia antara 3 bulan hingga satu tahun. Jumlah dan kwalitas
telus yang dihasilkan ratu lebah banyak. Hasil panen lebih banyak, baik hasil madu, bee pollen,
royal jelly dan propolis. Larva yang dihasilkan segar. Dan yang utama, lebah yang baik biasanya
agresif dan lincah.
Antara bulan Mei hingga September, merupakan

bulan-bulan dimana para peternak lebah bisa menikmati manisnya pendapatan dari hasil lebah
madu, bee pollen, maupun Royal Jelly. Namun, selepas bulan-bulan ini, biasanya peternak madu
mengalami masa sulit. Untuk membiayai perawatan, peternak biasanya memindah atau
menggembalakan madu di perkebunan jagung.
Yang penting dalam beternak lebah ini, menurut Adi adalah banyak belajar, dan tidak sungkan
bertanya pada petani yang terjun terlebih dulu. Suhu ideal yang cocok untuk lebah sekitar 26
derajat celcius. Karena pada suhu ini, lebah akan beraktifitas normal. Lokasi yang disukai lebah

adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga, karena bunga-bunga ini
pakan utama lebah.
Tertarik berbudaya lebah atau tawon madu? Mungkin inilah saatnya. Silakan kunjungi Bursa
Wirausaha kami untuk mendapatkan panduan dan informasi lengkap tentang wirausaha ternak
lebah madu.
Sumber : http://wartawirausaha.com/2013/07/peluang-usaha-ternak-lebah-madu/#ixzz4LYqkbAbb
Follow us: @idewirausaha on Twitter

Hasilkan omzet puluhan juta per bulan dari
madu
Wikha Setiawan

Kamis, 6 Juni 2013 − 15:46 WIB

Qozin saat menunjukkan lebah penghasil madu miliknya.
A+ ASindonews.com - Usaha ternak lebah ternyata cukup menjanjikan. Hal ini seperti yang digeluti Qozin
(29), warga Dusun Brongkol, Desa Tanjungsari, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa

Tangeh (Jateng) ini sudah akrab dengan ribuan lebah.
Bahkan, dia mampu menaklukkan lebah tanpa harus terkena sengatan. Saat berkunjung ke rumahnya,
dia langsung menunjukkan pekarangan belakang rumahnya yang penuh dengan bok-bok rumah lebah.
Bok berukuran sekitar 40 cm persegi itu tertata di samping tembok rumah.
Suami dari Nova Darmawanti ini memang sudah menekuni bisnis produksi madu murni sejak lima tahun
yang lalu. Usaha ini terbilang langka di wilayah Borobudur. Sebab, satu produsen madu lainnya di miliki
oleh Sunaryo, ayah kandung Qozin.
Berbekal pengalaman mengikuti jejak ayahnya, Qozin akhirnya mampu mengembangkan usaha ini secara
mandiri.
"Sejak SD saya sering membantu orang tua mengurus usaha madu. Sehingga saya paham betul cara
kerjanya. Nah, lima tahun terakhir ini saya sudah mengembangkan secara mandiri," katanya, Kamis
(6/6/2013).
Awalnya, kata dia, usaha ini dimulai dengan pencarian lebah secara manual di wilayah Gunung Merapi
dan Bukit Menoreh. Lebah yang didapat dipelihara di rumah selama satu bulan. Selanjutnya, lebah yang
sudah mapan dipindahkan ke lokasi produksi madu yakni di Bukit Menoreh.
Menurutnya, lokasi produksi harus banyak tanaman bunga. Lahan produksi miliknya sudah disediakan
ratusan bunga kaliandra dengan ukuran 100 meter persegi.
"Biasanya, lebah itu akan mencari sari bunga saat malam hari. Selanjutnya berproduksi di rumah lebah,
yang kami siapkan di tiap bok," lanjutnya.
Sejauh ini, dia sudah memiliki sekitar 300 bok lebah yang berada di lokasi produksi. Selain itu, ada
puluhan bok yang ada di pekarangan rumahnya.
Keberhasilan memproduksi madu dari lebah lokal, membuat Qozin ingin menembangkan usahanya ini
dengan menambah lebah jenis melivera (Australia).
"Sekarang ada dua jenis lebah yang saya kembangkan untuk menghasilkan madu. Kalau melivera bisa
panen madu jangka waktu sepuluh hari, sedangkan yang lokal paling produktif pada Januari sampai
Agustus," terangnya.
Dalam kondisi normal, kedua jenis lebah tersebut mampu menghasilkan madu sekitar 4-5 kuintal per
bulan. Namun, dalam kondisi cuaca yang tidak menentu, madu yang dihasilkan hanya satu kuintal per
bulan.
"Usaha madu ini kaitannya dengan kondisi alam, jadi cuaca sangat berpengaruh. Kalau normal omzet

bisa mencapai Rp20 juta per bulan. Tapi waktu cuaca tidak menentu bisa jadi hanya Rp3 juta per bulan,"
paparnya.
Saat ini, usaha madu yang diberi nama Madu Murni Ashfa ini sudah memiliki pelanggan tetap di wilayah
Yogyakarta, Purwokerto, dan Jakarta. Harga per botol besar Rp70 ribu, sedangkan botol ukuran kecil
seharga Rp18 ribu.
"Karena tempatnya dekat Candi Borobudur, banyak juga turis yang beli madu di sini secara ecer atau per
botol," imbuh Qozin.
Sementara, terkait dengan perawatannya, dia dibantu oleh 10 karyawan. Menurutnya, perawatan lebah
sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya banyak.
"Hanya membersihkan bok, barangkali ada rayapnya. Selain itu rumput di bawah bok juga harus
dibersihkan. Terpenting bunganya juga terawat," jelasnya.
Selain menghasilkan madu, lebah yang dia miliki kerap dibuat terapi penyakit reumatik dan asam urat.
"Tetangga sering ke sini minta sengat lebah untuk mengobati penyakit. Tapi ini hanya permintaan
tetangga sendiri saja," ujar dia.
Ayah dari Ashfa Sabila dan Kurnia Masruroh ini menuturkan, terapi yang dilakukan dengan cara sengatan
lebah diletakkan di tempat yang dikeluhkan sakit. "Misalnya tangan atau bagian mana, terus disengatkan
saja," tuturnya.
Nova Darmawanti, istrinya menyampaikan, usaha produksi madu suaminya cukup untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari. Namun, dia secara terus terang tidak paham cara mengelola lebah dan madu.
"Yang paham suami saya, karena saya tidak membantu secara langsung di lapangan," tandasnya.