Potofolio sekolah Budaya Mutu. docx

DOKUMEN PORTOFOLIO

LOMBA BUDAYA MUTU SEKOLAH DASAR

SD NEGERI KALIMULYA 4
KECAMATAN CILODONG
KOTA DEPOK
TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA DEPOK
UNIT PELAKSANA TEKNIS PENDIDIKAN KECAMATAN CILODONG

SEKOLAH DASAR NEGERI KALIMULYA 4
Alamat : Jalan Raya Kalimulya Kel Jatimulya Cilodong Kota Depok

LEMBAR PENGESAHAN

DOKUMEN PORTOFOLIO BUDAYA MUTU

SD NEGERI KALIMULYA IV
KECAMATAN CILODONG KOTA DEPOK

PROVINSI JAWA BARAT

Disyahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan
verifikasi
Pada hari ..................tanggal , ......... Februari 2016

Mengesyahkan
Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah,

IJAH SOPIAH, M.Pd.
NIP. 196504301984102001

LIA MULIA, S.Pd.
NIP. 1962 0128 1982 04 2007

Mengetahui,
Kepala UPT Pendidikan
Kecamatan Cilodong,


Drs. EBENG DJAYADI SOFHYAN, M.Si
Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19600302 198303 1 019

IDENTITAS SEKOLAH
A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah
: SD NEGERI KALIMULYA 4
2. NPSN / NIS
: 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12
3. Tahun Berdiri
: 1981
4. Izin Operasional
:
5. Status Akreditasi/ Tahun
: B / 2011
6. Koordinat
: Bujur : E 106.8252200 Lintang : S
-6.445200
7. Alamat Sekolah

a. Kelurahan
b. Kecamatan
c. Kab/ Kota
d. Provinsi
e. Kode Pos
f. Telp/ Fax.
g. E-mail
h. Website

: Jalan Raya Kalimulya
: Jatimulya
: Cilodong
: Depok
: Jawa Barat
:
:
: sdnkalimulya4@gmail.com
:-

B. Visi Sekolah

Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan,
Berwawasan Teknologi dan Berbudaya
C. Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Budaya Mutu Sekolah dapat diselesaikan.
Sekolah Dasar Berbudaya Mutu adalah sekolah dasar yang memberikan layanan
prima yang merefleksikan budaya mutu. Budaya Mutu Sekolah Dasar tercermin pada
komponen-komponen: (1) pembelajaran dan ekstrakurikuler yang efektif dalam

pembentukkan karakter peserta didik, (2) kepemimpinan visioner dan manajemen
berbasis sekolah termasuk didalamnya sekolah bersih dan sehat (3) pengelolaan
perpustakaan mendukung keefektifan pembelajaran dan menumbuhkembangkan budaya
baca warga sekolah, dan (4) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih,

rapih, dan sehat.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dengan kebaikan
yang berlipat ganda.
Walaupun demikian, kami juga sadar bahwa kami hanyalah manusia yang pasti
memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, segala bentuk kritik dan saran dari berbagai
pihak sangat kami nantikan demi perbaikan untuk penyusunan laporan di masa datang.

Depok, 11 Februari 2016
Penyusun,

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ..............................................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................

ii


IDENTITAS SEKOLAH .........................................................................................

iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................

iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................
I.

Pendahuluan
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Visi dan misi sekolah ..............................................................................
C. Struktur organisasi ..................................................................................

II.

PROGRAM
A. Program makro (renstra) pengembangan budaya mutu sekolah dalam

jangka 4 tahun .......................................................................................
B. Program mikro (rencana kegiatan tahunan/ rencana operasional sekolah
dalam jangka 1 tahun ) ............................................................
C. Rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kegiatan anggaran
sekolah (RKAS) ......................................................................................
D. Program ..................................................................................................
A) Pembelajaran ...................................................................................
B) Kegiatan ekstrakurikuler .................................................................
C) Manajemen berbasis sekolah ..........................................................
D) Perpustakaan sekolah ......................................................................
E)

III.

v

UKS...................................................................................................

PELAKSANAAN
A. Struktur organisasi dan penanggung jawab setiap jenis kegiatan

pengembangan budaya mutu






Pembelajaran
Kegiatan Ekstrakurikuler
Manajemen Berbasis Sekolah
Perpustakaan Sekolah
UKS

B. Pelaksanaan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu
Pembelajaran




Kegiatan Ekstrakurikuler

Manajemen Berbasis Sekolah
Perpustakaan Sekolah

1



UKS

C. Laporan kegiatan setiap jenis kegiatan pengembangan budaya mutu






Pembelajaran
Kegiatan Ekstrakurikuler
Manajemen Berbasis Sekolah
Perpustakaan Sekolah

UKS

D. Keterlibatan warga sekolah dan pihak lain mendukung kegiatan
pengembangan mutu di
sekolah ...................................................................
IV.

EVALUASI
A. Hasil evaluasi diri sekolah terhadap kegiatan






Pembelajaran
Kegiatan Ekstrakurikuler
Manajemen Berbasis Sekolah
Perpustakaan Sekolah
UKS


B. Unit dan prosedur operasional standar dalam monitoring dan evaluasi
untuk menjamin kualitas pelaksanaan seluruh jenis kegiatan
pengembangan budaya mutu..............
C. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi terhadap seluruh jenis
kegiatan pengembangan budaya mutu ..................................................
V.

PRESTASI
A. Akademik ...............................................................................................
B. Non-akademik ........................................................................................

VI.

PENUTUP

VII
.

LAMPIRAN- LAMPIRAN

PROFIL SEKOLAH

A. IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah
2. NPSN / NIS
3. Tahun Berdiri
4. Izin Operasional
5. Status Akreditasi/ Tahun
6. Koordinat
-6.445200
7. Nama Kepala Sekolah
8. Alamat Sekolah
a. Kelurahan
b. Kecamatan
c. Kab/ Kota
d. Provinsi
e. Kode Pos
f. Telp/ Fax.
g. E-mail
h. Website

: SD NEGERI KALIMULYA 4
: 20.22.87.65 / 10.10.26.60.80.12
: 1981
:
: B / 2011
: Bujur : E 106.8252200 Lintang : S
: Lia Mulia, S.Pd.
: Jalan Raya Kalimulya
: Jatimulya
: Cilodong
: Depok
: Jawa Barat
:
:
: sdnkalimulya4@gmail.com
:-

B. Visi Sekolah
Terbentuknya Manusia Beriman, Bertakwa, Berilmu Pengetahuan,
Berwawasan Teknologi dan Berbudaya
C. Misi Sekolah
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
2. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi
3. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa
D. Data Umum Sarana dan Prasarana Sekolah Pendukung
Pelaksanaan Budaya Mutu
No
.
1
2
3
4
5
6

Sarana dan Prasarana
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang Kelas
WC Kepala Sekolah/ Guru
WC Peserta Didik Laki-Laki
WC Peserta Didik Perempuan

Ketersediaan
Ya
Tidak







Kondisi
Baik
Rusak






7

8
9

10
11

12
13
14
15
16
17
18

Perpustakaan
a. Buku (buku teks, buku
penunjang kurikulum,
buku bacaan, buku
referensi, dan buku
biografi)
b. Terbitan berkala (majalah,
surat kabar)
c. Audio visual
d. Multimedia
Laboratorium
Alat peraga IPA
a. Model kerangka manusia
b. Model tubuh manusia
c. Bola dunia (globe)
d. Contoh peralatan optik
e. KIT IPA untuk
eksperimen dasar
f. Poster/ carta IPA
UKS
Perlengkapan ruang UKS
a. Tempat tidur
b. Tempat cuci tangan
c. Timangan
d. Kotak P3K & obat
sederhana
e. Alat ukur tinggi badan
Kantin
Sarana ibadah
Gudang
Tempat cuci tangan setiap
kelas
Halaman sekolah
Taman dan kebun sekolah
Tempat sampah pada setiap
ruangan








































































E. Keadaan Sekolah
1. Data Siswa dalam 4 (empat) Tahun terakhir
Kelas I
Tahun
Pelajaran
2011/201
2

Jumlah
Sis
47

Rb
l
1

Kelas II
Jumlah

Kelas III
Jumlah

Kelas IV
Jumlah

Kelas V
Jumlah

Kelas VI
Jumlah

Sis

Sis

Sis

Sis

Sis

54

Rb
l
2

48

Rb
l
2

43

Rb
l
1

45

Rb
l
1

41

Rb
l
1

Jumla
h
Siswa

278

2012/201
3
2013/201
4
2014/201
5
2015/201
6

39

1

46

1

63

2

48

1

45

1

51

1

292

60

2

40

1

47

1

68

2

49

1

43

1

307

54

2

61

2

50

1

47

1

74

2

49

1

335

F. Data Ruang
Kondisi
Rusak

Jumlah
Ruang

Ukuran
(M2)

Ruang Kepala
Sekolah Ruang Guru,
Lab Komputer dan
UKS
Ruang kelas

1

7x8

1

5

7x8

3

WC Guru
WC Siswa

2
2

2 x 2,5
2 x 2,5

2

Gudang

1

2 x 2,5

1

Dapur

1

1 x 1,5

1

Tahun Pelajaran

Baik

Kategori
Kerusaka
n

Keteranga
n

2

Rusak
Ringan

RR

2

Rusak
Ringan
Rusak
Ringan
Rusak
Ringan

RR
RR
RR

G. Keadaan Guru
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Nama / NIP

NUPTK

Lia Mulia, S.Pd.
1962 0128 1982 04
2007
Rosiah, A.Ma

7460740641300
012

Sri Asih Astuti, S.Pd.
Yani Ahmad, S.Pd.
Irfan Apandi
Ida Rosida, A.Ma
Dede Mulyanih,
S.Pd.
Afan Syaifudin
Sumiyati, S.Pd.
Yuni Sri Widayati,
S.Pd
Rasmin
Hesti

Gol
Ruan
g
IV/a

Jabatan
Guru

Jenis
Guru

Tugas
Mengajar

Jumlah
Jam

Kepala
Sekolah

Guru
Kelas

Kls IV - VI

24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24

Ket

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini selalu menjadi
perhatian

berbagai

kalangan,

tidak

hanya

kalangan

pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka menginginkan
munculnya
kualitas

perubahan

pendidikan.

dalam

Fakta

hal

upaya

menunjukkan

meningkatkan
bahwa

kualitas

pendidikan kita belum sebagaimana yang diharapkan bila
dibandingkan dengan di negara lain.
Menghadapi abad 21 tuntutan terhadap peningkatan
kualitas pendidikan semakin kuat.Hal ini dikarenakan adanya
tuntutan antara lain: (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi (2) persaingan global yang semakin ketat, dan (3)
kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan pendidikan
yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa
dampak

perubahan

dalam

berbagai

aspek

kehidupan

manusia, sehingga permasalahan dapat dipecahkan dengan
mengupayakan

penguasaan

pengetahuan

dan

teknologi.

pengetahuan

dan

teknologi,

mengantisipasi

serta
Tanpa

peningkatan
penguasaan

seseorang

perubahan-perubahan

kurang

dalam

ilmu
ilmu
bisa

kehidupan

sehari-hari dan tidak mampu mengatasi persoalan-persoalan
hidup yang selalu berkembang dengan pesat.
Menurut Slamet PH (2005), budaya adalah nilai dan
keyakinan dalam suatu masyarakat, baik yang berdaya
preservatif

maupun

progresif,

yang

digunakan

sebagai

sumber penggalangan konformisme perilaku bagi masyarakat
pendukungnya. Nilai dan keyakinan memberi tahu mana yang

benar dan yang salah. Nilai-nilai yang merupakan kolektifitas
saripati kualitas kejiwaan manusia diwujudkan dalam bentuk
nilai religi, ekonomi, teori, solidaritas, seni, dan politik.

Mutu mengandung makna derajat/tingkat keunggulan
suatu kinerja atau upaya baik yang tampak maupun yang
tidak tampak, sedangkan mutu sekolah dimaknai sebagai
layanan prima yang diberikan sekolah kepada peserta didik
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Pada tingkat
sekolah, mutu mencakup input (segala hal yang diperlukan
untuk

berlangsungnya

(berubahnya

peserta

proses
didik

belajar-mengajar),

dari

belum

terdidik

proses
menjadi

terdidik) dan output (prestasi belajar).
Budaya mutu adalah nilai dan keyakinan mutu dalam
suatu

masyarakat

yang

digunakan

sebagai

sumber

penggalangan konformisme perilaku yang bermutu tinggi bagi
masyarakat pendukungnya. Budaya Sekolah meliputi nilai-nilai
dan keyakinan. Nilai merupakan penghayatan warga sekolah
tentang

apa

keindahan

yang

dan

dianggap

benar-salah,

ketidakindahan,

layak

dan

baik

buruk,

tidak

layak,

sedangkan Keyakinan merupakan sikap tentang bagaimana
cara sesuatu seharusnya dilakukan. Untuk itu keyakinan
merupakan

sesuatu

yang

penting,

berharga,

bersifat

konseptual yang harus diyakini dan dihayati sebagai dasar
untuk bersikap dan bertindak, dengan demikian budaya
sekolah awalnya merupakan aturan dan tata tertib yang
disepakati

bersama

oleh

warga

sekolah,

dihayati

dan

dilakukan terus-menerus sampai menjadi kebiasaan.
Budaya mutu sekolah merupakan faktor yang paling
penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang
optimis, berani, terampil, berperilaku kooperatif, ulet, disiplin,
beretos

kerja

yang tinggi,

pandai

menangkap peluang.

Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu
tertentu biasanya dapat dilihat dari beberapa variabel yang

mempengaruhinya

seperti

perolehan

nilai,

kondisi

fisik,

lingkungan sekolah, dan budaya sekolah. Untuk mewujudkan
sekolah berbudaya mutu setidaknya ada lima faktor penting
yang

perlu

mendapat

perhatian

sekolah

yaitu:

1)

kepemimpinan yang tangguh, 2) visi misi sekolah yang jelas,
3) iklim budaya yang aman dan kondusif, 4) memiliki harapan
yang tinggi, dan 5) melakukan monitoring kemajuan siswa
secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan budaya mutu di sekolah SD Negeri
Kalimulya
peningkatan

IV

telah
budaya

melaksanakan
mutu

baik

berbagai
melalui

program
penguatan

pembelajaran yang bermutu, perbaikan sarana dan prasana,
penataan managemen sekolah, program pendidikan karakter,
program sekolah sehat dan bersih, program optimalisasi
kinerja perpustakaan dan berbagai program lainnya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah juga
telah melaksanakan berbagai jenis lomba sebagai bentuk
apresiasi pada sekolah-sekolah yang berhasil, seperti lomba
MBS, sekolah dasar bersih dan sehat, dan seterusnya.
Lomba Budaya Mutu di sekolah dasar tahun 2016
merupakan kelanjutan dan perbaikan dari lomba sejenis tahun
2015. Dalam Lomba tahun 2016 ini, seluruh sekolah peserta
dievaluasi dari seluruh komponen budaya mutu secara
komprehensif (whole school assessment), sehingga penilaian
menjadi lebih terpadu.
Lomba dilakukan dengan cara memberikan kesempatan
kepada seluruh propinsi di Indonesia untuk mengirimkan
wakil-wakil sekolah terbaiknya,yang kemudian akan dipilih
melalui tiga tahapan seleksi yaitu seleksi administratif (desk
evaluation), seleksi visitasi lapangan, dan seleksi presentasi

(grand final). Seleksi yang terakhir ini akan menetapkan
sekolah berbudaya mutu tingkat nasional.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007,
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Tahun 2005 – 2025;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, yang telah
diperbarui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomoir
71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5410;
C. Tujuan
1. Tujuan Umum Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini
adalah:
Mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu
dalam memberikan layanan prima dan menjadi benchmark
(patok duga) bagi sekolah lain di sekitarnya dan acuan bagi
pembinaan para pemangku kepentingan.
2. Tujuan Khusus Lomba Budaya Mutu di Sekolah Dasar ini
adalah:
a. Menemukan sekolah dasar yang memiliki budaya mutu
dengan segala kekhasan dan keunggulannya masingmasing sebagai model yang baik (good practices) bagi
sekolah lain.

b. Menghimpun
sekolah

dasar

berbagai
yang

pengalaman
memiliki

inspiratif

budaya

mutu

dari
dan

lingkungan yang bermutu
c. Mendokumentasikan dan mensosialisasikan pengalaman
inspiratif pengembangan budaya mutu pembelajaran,
kepemimpinan

dan

perpustakaan

sekolah

manajemen,
dan

kegiatan

pengembangan
ekstrakurikuler

kepada sekolah dasar di seluruh Indonesia.
d. Memotivasi para pemangku kepentingan, baik di satuan
pendidikan sekolah dasar maupun Pemerintah Daerah,
untuk mewujudkan sekolah dasar yang memiliki budaya
mutu dalam memberikan layanan prima kepada peserta
didik.

D. Visi dan Misi Sekolah
1. Visi SD Kalimulya 4
Terbentuknya Manusia

Beriman,

Bertakwa,

Berilmu

Pengetahuan, Berwawasan Teknologi dan Berbudaya.
2. Misi SD kalimulya 4
a. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
b. Meningkatkan kemampuan dasar siswa melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi
c. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya bangsa
E. Struktur Organisasi Sekolah
1. Kepala Sekolah : Lia Mulia, S.Pd
2. Komite Sekolah : Drs. Dahlan, MM
3. Tata Usaha
: Irfan Apandi, S.Pd
4. Unit Perpustakaan
: Ida Rosyida
5. Unit UKS
: Ahmad Yani, S.Pd.
6. Guru Kelas 1
/a/b :
7. Guru Kelas 2
/ab :
8. Guru Kelas 3
a
:
9. Guru Kelas 3 b
:

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru

Kelas 4
Kelas 5
/b
Kelas 5 /b :
Kelas 6
Olah Raga :
Agama Islam
TIK
:

:
:
:
:

STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SD NEGERI KALIMULYA 4

KOMITE SEKOLAH

Drs. DAHLAN, M.Pd

KEPALA SEKOLAH

TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

BENDAHARA SEKOLAH

SEKSI KURIKULUM
SEKSI KESISWAAN
Asih Tri Astuti ,S.Pd

PUSTAKAWAN

GURU KELAS I

GURU KELAS II

LIA MULIA, S.Pd

SEKSI
AHMAD
SARANA
YANI, S.Pd.
& PRASARANA

iRFAN APANDI, S.Pd.

SEKSI HUMAS
Afan Syaifudin

Sumiyati,S.Pd.SD

Dede Mulyanih, S.Pd.

GURU KELAS II

PENJAGA SEKOLAH

GURU KELAS IV

PESERTA DIDIK

GURU KELAS V GURU KELAS VI

SATPAM SEKOLAH

GURU AGAMA GURU PENJAS GURU MULOK

BAB II
PROGRAM
a. Program Makro (RKJM) Pengembangan Budaya Mutu
dalam 4 Tahun
Permendiknas nomor 19 Tahun 2007

menyatakan, bahwa

sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri atas
Rencana Kerja Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan
yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) yang dituangkan dalam Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS), yang disusun dan dilaksanakan
berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah. Untuk selanjutnya
glosarium nomor 10 pada Permendiknas tersebut menyatakan,
bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah yang berdasar
pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan
Belanja Sekolah (RAPB-S).
Rencana

Kerja

mempertimbangkan
kepentingan,

dan

SDN

Kalimulya

4

disusun

keadaan

sekolah,

harapan

tantangan

dalam

lingkungan

dengan

pemangku
strategis

pendidikan di sekolah agar sasaran dan program pengembangan
sekolah dalam 4 tahun ke depan lebih realistis dan konsisten
dengan prinsip-prinsip pengelolaan

pendidikan yang efektif,

efisian, akuntabel, dan demokratis. Hasil dari identifikasi dan
analisis pemecahan tantangan sekolah dapat dilihat pada tabel A
dan B terlampir.
Dalam bab ini dikemukakan hasil pengembangan program
sekolah,

yang mencakup telaah mengenai: (1) sasaran, (2)

program, (3) indikator keberhasilan, (4) penanggung jawab, (5)
kegiatan, dan (6) jadwal kegiatan.

Sasaran digunakan sebagai panduan dalam menyusun
program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu 4 tahun
guna merealisasikan alternatif pemecahan tantangan yang telah
dirumuskan pada tahap II (lihat tabel B kolom 2). Dalam
menetapkan sasaran, sekolah telah melakukan analisis kesiapan
sekolah untuk mencapai sasaran tersebut, antara lain dengan
melihat kesiapan sumberdaya manusia, sarana & prasarana,
keuangan, dan situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran
pengembangan sekolah dalam kurun waktu 4 tahun ke depan
dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 1.
Setelah sasaran dirumuskan, sekolah menetapkan programprogram

yang

merupakan

perlu

dikembangkan

di

sekolah.

Program

pernyataan yang berisi kesimpulan dari satu atau

beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki
karakteristik yang saling mendukung, saling tergantung, atau
saling berkaitan untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama
tersebut, maka program-program yang akan dikembangkan di
SDN Kalimulya 4 sebagai berikut:
1) Kesiswaan.
2) Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran.
3) Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Pengembangannya.
4) Sarana dan Prasarana.
5) Keuangan dan Pembiayaan.
6) Budaya dan Lingkungan Sekolah.
7) Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan.
8) Administrasi dan Manajemen Sekolah.
9) Organisasi dan Kelembagaan
Untuk mengetahui keberhasilan apakah program / sasaran
yang ditetapkan berhasil atau tidak, maka dirumuskan beberapa

indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang dirumuskan,
berkaitan dengan proses dan/atau hasil akhir. Rumusan indikator
keberhasilan dapat dilihat dalam tabel 3.1 kolom 3.
Setelah

indikator

keberhasilan

ditetapkan,

langkah

berikutnya adalah merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan

di

sekolah.

Kegiatan

pada

dasarnya

merupakan

tindakan-tindakan yang akan dilakukan di dalam program untuk
memecahkan

tantangan

yang

dihadapi

sekolah.

Kegiatan-

kegiatan yang akan dilakukan di sekolah dapat dilihat pada tabel
3.1 kolom 4. Sedangkan penanggung jawab program dan
kegiatan dapat dilihat di kolom 5.
b. Program Mikro (RKAS) Pengembangan Budaya Mutu
dalam 1 Tahun.
Penyusunan RKAS SD Negeri Kalimulya 5 didasarkan
pada landasan hukum, landasan operasional dan landsan
emviris, yang kontesnya didasarkan pada delapan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan pencapaiannya disesuaikan
dengan kebutuhan.
RKAS

merupakan

Rencana

program

dikembangkan

dengan tujuan untuk memperjelas bagaimana suatu visi dapat
dicapai. Rencana program pada dasarnya merupakan upaya
untuk

implementasi

strategi

utama

organisasi.

Rencana

program merupakan proses penentuan jumlah dan jenis
sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan
suatu rencana.
PP Nomor 19 Tahun 2005 mengamanatkan bahwa
Rencana

Kegiatan

dan

Anggaran

Sekolah

(RKAS)

pada

dasarnya harus mencakup substansi yang telah ditetapkan,
sesuai dengan tuntutan SNP.

Sementara itu, Permendiknas

No. 19 Tahun 2007 secara rinci mengatakan bahwa RKAS
harus memuat secara jelas tentang;
1) kesiswaan
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik

dan

tenaga

kependidikan

serta

pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peranserta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana

kerja

lain

yang

mengarah

kepada

peningkatan dan pengembangan mutu.
RKAS disusun berdasarkan hasil analisis kesenjangan
antara

kondisi

riil

sekolah

dengan

kondisi

ideal

yang

diharapkan dengan memperhatikan skala prioritas. Menurut
Muhaimin (2009; 196) RKAS disusun dengan tujuan sebagai
berikut:
1) menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang ditetapkan
dapat dicapai dengan tingkatan kepastian yang tinggi dan
resiko yang kecil;
2) mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
3) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik antar pelaku sekolah dan/atau antara sekolah dan
Dinas Pendidikan;
4) menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
5) mengoptimalkan

partisipasi

warga

sekolah

dan

masyarakat;
6) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, dalam penyusunan RKAS juga harus
menerapkan prinsip-prinsip berikut:
1. demand driven (berdasarkan kebutuhan)
2. data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis konteks
3. dapat memperbaiki prestasi belajar peserta didik
4. membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/
pengembangan)
5. sistematis, terarah, terpadu (saling terkait & sepadan),
dan menyeluruh
6. tanggap terhadap perubahan
7. bersifat partisipasif, keterwakilan, dan transparansi,
8. berdasarkan pada hasil review dan evaluasi.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan pada lampiran bagian A butir 4.d
menyatakan bahwa Rencana Kerja Tahunan dijadikan dasar
pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Dalam penyusunan RKAS kepala sekolah membentuk
Tim Perumus RKAS yang selanjutnya bertugas menyelesaikan
RKAS sesuai dengan mekanisme penyusunan.
Tahap

penyusunan

RKAS

SD

Negeri

Kalimulya

1

mempertimbangankan pada penentuan rencana kegiatan
yang didasarkan pada hasil analisis dan penentuan kebutuhan
biaya dalam RKAS yang meliputi kondisi ideal, kondisi riil,
rencana tindak lanjut atau kegiatan, anggaran dan sumber
dana.
c. Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dan Rencana
Kegiatan Anggaran Sekolah.
1. Pemenuhan Standar Kompetensi Kelulusan :

a. Peningkatan kedisiplinan siswa dan peningkatan
ketaqwaan terhadap Tuhan Y.M.E.
 Pemantapan tata tertib siswa

 Peningkatan kegiatan keagamaan melalui sholat
dhuha berjamaah , kebaktian
b. Peningkatan nilai ujian sekolah dan nilai ujian nasional
 Pemantapan ( bimbingan ) materi UAS dan UNAS
 Pembuatan slogan persiapan ujian nasional.
 Pelaksanaan kegiatan tutor sebaya.
 Pembahasan SKL.
c. Peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
 Mengadakan kegiatan workshop pemahaman KKM
d.

Peningkatan prestasi di bidang Olah Raga
 Mengefektifkan semua kegiatan olah raga
 Mengikutsertakan dalam kegitan turnamen
e. Peningkatan prestasi di bidang seni
 Mengefektifkan semua kegiatan seni yang ada di
sekolah
 Mengikutsertakan dalam turnamen / pagelaran seni.
f. Peningkatan prestasi di bidang akademik
 Mengaktifkan kegiatan ektrakurikuler Matematika, IPA,
Bahasa Inggris dan IPS
 Mengikutsertakan dalam kegiatan lomba baik dalam
dan luar kota.
2. Pemenuhan Standar Isi :
a. Pengembangan Buku/Dokumen 1 Kurikulum KTSP
2013
 Workshop Kurikulum KTSP 2013 Buku/Dokumen 1
b. Pengembangan Silabus
 Workshop penyusunan silabus
c. Pengembangan Rencana Pelaksanan Pembelajaran

 Workshop penyusunan RPP
d. Pengembangan bahan ajar dan LKS
 Workshop penyusunan bahan ajar dan LKS
e. Pengembangan panduan pembelajaran
 Workshop panduan pembelajaran
f. Pengembangan panduan evaluasi.
 Workshop panduan evaluasi .

3. Pemenuhan Standar Proses
a. Pengembangan pembelajaran dengan
mengintegrasikan Imtaq , karakter, Iptek , Life skills
dan enterprenensip
 Mengadakan IHT dan menyusun perangkat
pembelajaran dengan mengitegrasikan Imtaq dan
Karakter
b. Pengembangan pembelajaran dengan berbagai
pendekatan
 Merencanakan dan menerapkan pembelajaran
dengan berbagai pendekatan
c. Pengembangan pembelajaran untuk semua mata
pelajaran dengan menggunakan berbagai sumber
 Mengembangkan dan menerapkan dalam
pembelajaran dengan menggunakan berbagai
sumber
d. Peningkatan pengawasan proses pembelajaran
 Melaksanakan kegiatan monitoring.
4. Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan :
a. Peningkatan pemahaman kurikulum KTSP 2013 untuk
Kepala Sekolah , Guru dan tenaga kependidikan
 Mengadakan in house traning kurikulum KTSP 2013
b. Peningkatan kompetensi berbahasa Inggris untuk guru

 Mengikut sertakan dalam kursus bahasa Inggris
c. Peningkatan kemampuan penguasaan komputer dan
internet
 Mengikut sertakan dalam kursus komputer dan internet
d. Peningkatan kompetensi pengembangan media
pembelajaran berbasis IT
.

Mengadakan pelatihan multi media dan pembuatan

media pembelajaran berbasis IT
e. Peningkatan kompetensi guru melalui Lesson Study
berbasis Sekolah
.

Mengadakan lesson study berbasis sekolah setiap hari
sabtu.

5. Pemenuhan Standar Sarana prasarana

:

a. Pemenuhan Fasilitas 27 ruang belajar
 Melengkapi sarana pembelajaran di ruang kelas
b. Perpustakaan Digital ( Digital Library )
 Melengkapi sarana perpustakaan
c. Pemenuhan ruang Laboratorium IPA , Komputer , IPS,
Matematika, Tata Bog , Guru, Multi media , UKS , Kesenian ,
BK dan Kantin lesehan 3 R.
 Melengkapi sarana ruang diatas dalam pengembangan
pembelajaran.
d. Pemenuhan Ruang Elektronika / Prakarya, sanggar
pramuka , gudang dan tempat parkir.
 Membangun Ruang tersebut diatas dan sarana yang
diperlukan.
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan :
a. Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan
rencana kerja dan kegiatan sekolah.
 Penyusunan RKAS

b. Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja
sekolah
 Peyusunan pedoman job descripsion struktur dan
mekanisme kerja sekolah.
c. Peningkatan supervisi , monitoring , evaluasi dan
akreditasi sekolah.
 Penyusunan progam dan pelaksanaan supervisi ,
monitoring , evaluasi dan persipan akreditasi.
d. Peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan
( humas )
 Menjalin kerja sama dengan masyarakat melalui media
komunikasi dan mengaktifkan website.
e. Pengembangan PAS / SIM sekolah menuju e - school
 Persiapan dan pengembangan pengoperasikan PAS / SIM
f.
Pengembangan Standar ISO 9001 : 2008 dan 14001 :
2004.
 Persiapan pelaksanaan audit internal dan eksternal.
g. Pengimplementasikan TQS dan TQM
 Perencanaan dan pelaksanaan pengimplementasikan TQM
dan TQS
h. Pemenuhan kerja sama dengan sekolah baik dari dalam
negeri
 Membuat progam dan pelaksanaan kerja sama dengan
sekolah di dalam
i. Pemenuhan kerja sama dengan dunia usaha.
 Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama
dengan dunia usaha
j. Pemenuhan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan
baik didalam negeri maupun luar negeri
 Penyusunan progam dan pelaksanaan menjalin kerja sama
dengan lembaga lain yang relevan baik dalam negeri.
k. Penciptaan sekolah terbebas dari rokok , narkoba ,
kekerasan , kriminal dan pelecehan seksual.
 Penyusunan progam dan melaksanakan sekolah terbebas
dari rokok , narkoba , kekerasan , kriminal , pelecehan
seksual dan trafficking ( Perdagangan orang).

7. Pemenuhan Standar Pembiayaan :
a.
Peningkatan sumber dana pendidikan dari
pemerintah daerah
 Mengalokasikan sumber dana BOSDA sesuai dengan
rekening dengan permintaan tambahan.
b.
Pemenuhan pengalokasikan dana sesuai dengan
kebutuhan dalam bentuk pengawasan.
 Mengalokasikan dana sesuai dengan kebutuhan dengan
melakukan bentuk pengawasan.
c.
Pemenuhan penggunaan dana yang transparan dan
akuntabel
 Semua penggunaan dana BOS ,BOSDA,BLOCKGRAND dan
usaha lain dilaporkan secara transparan dan akuntabel
terhadap pihak yang terkait.
d.
Pemenuhan dokumen pendukung pelaporan
penggunaan dana
 Semua pelaporan dana BOS ,BOSDA , BLOCKGRAND dan
e.

usaha lain didokumentasikan dengan baik.
Pengembangan income generating unit-unit usaha

lain
 Pemenuhan income generating dari usaha lain diantaranya
kantin ,koperasi dan gren house..
f.
Pemenuhan kerja sama dengan alumni.
 Mengadakan pertemuan dengan alumni guna menggalang
pemasukan dana
g.
Pemenuhan penggalian dana dari dunia usaha /
industri.
 Mengadakan kerja sama dengan dunia usaha / industri
h.

seperti teh botol sosro ,air minum dll.
Terbangunnya kerja sama dengan lembaga

independen non pemerintah baik dalam dan luar negeri.
 Menjalin kerja sama dengan lembaga independen dalam
penggalian dana untuk mengembangkan sekolah.
8. Pemenuhan Standar Penilaian :
a. Terimplentasikannya model evaluasi dengan teknik
penilaian yang bervariasi dan berbasis IT.

. Pembuatan model evaluasi berbasis IT untuk UH , UTS ,
UAS dan UKK.
b. Pengembangan instrumen penilaian materi bertaraf
internasional untuk ulangan kenaikan kelas.
. Penyusunan instrumen penilaian materi untuk UH , UTS ,
UAS dan UKK
c. Pengembangan Instrumen penilaian UAS .
. Menyusun instrumen penilaian dalam bentuk kisi – kisi
dan soal untuk ulangan akhir semester.
d. Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru dan
sekolah
. Menyusun mekanisme dan prosedur penilaian.
e. Pengembangan perangkat pendokumentasikan penilaian
. Menyusun dan mendokumentasikan perangkat penilaian
9. Pemenuhan Standar Budaya dan Lingkungan
Sekolah:
a. Penciptaan Lingkungan Sehat ,asri,indah,rindang,sejuk
dengan taman sekolah dan hutan sekolah.
 Kegiatan saji sapu untuk semua personil

sekolah
b.  Perwujudan adiwiyata tingkat nasional
mandiri
 Pemberian reward kelas terbersih
 Penanaman tanaman pagar

Penin
gkata
n

 Pergantian pot bunga

Budaya berbudi pekerti luhur
 Mengadakan kegiatan sapa pagi saling berjabat
tangan
 Membuat dan menetapkan norma – norma pergaulan
di sekolah.
c. Pengembangan kegiatan yang menumbuhkan sikap
peduli terhadap lingkungan,
 Mengadakan Kegiatan Jumat Bersih dan Olahraga

Bersama
 Mengadakan kegiatan workshop tentang sekolah
peduli lingkungan
 Mengadakan kegiatan selama 5 menit pengambilan
sampah
 Mewajibkan semua personil sekolah turun dari
kendaraan bermotor dan mesin dimatikan di
gerbang pintu masuk
 Mengadakan Lomba Kebersihan Kelas setiap Bulan
d. Pengembangan kerja sama dengan lembaga lingkungan
baik dari dalam maupun luar negeri
 Mengadakan Kegiatan Posyandu bersama Warga
Sekitar
 Mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
 Mempromosikan Sekolah
 Mengadakan Program Lingkungan Bersih
d. Program
1) Pembelajaran
a) Pembelajaran berdasarkan kepada permendiknas No 41
tahun

2007

tentang

memperhatikan

4

standar

tahapan

proses

dengan

yang

meliputi

proses

perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan
b) embelajaran di SD Negeri Kalimulya 4 mengembangkan
pembelajaran yang raham anak dan mengintegrasikan
pendidikan karakter ke dalam setiap mata pelajaran.
c) Dalam

Penyusunan

Silabus

dan

RPP

guru

wajib

memenuhi prinsip-prinsip penyusunan.
d) Penerapan model-model pembelajaran yang PAKEM
e) Pengelolaan
ketertiban,
dan

hpembelajaran

harus

menciptakan

kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan,

keputusan

pada

peraturan

menyelenggarakan proses pembelajaran;

dalam

f) Implementasi pembelajaran harus meliputi kegiatan
awal,

kegiatan

Inti

memperhatikan

dan

proses

Kegiatan

eksplorasi,

akhir,

dengan

elaborasi

dan

konfirmasi pada kegiatan inti.
g) Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan
terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam
bentuk

tertulis

atau

lisan,

pengamatan

kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk, portofoiio, dan penilaian diri.
Penilaian hasil pembelajaran menggunakan Standar
Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok
Mata Pelajaran.
h) Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui 5
tahapan meliputi : pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut.
2) Kegiatan Ekstra Kurikuler
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem

Pendidikan

pendidikan

nasional

Nasional

menyebutkan

bertujuan

untuk

bahwa

berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana
dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat
diwujudkan

melalui

kegiatan

ekstrakurikuler

yang

merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler yang
alokasi

waktunya

tidak

ditetapkan

dalam

kurikulum.

Jelasnya

bahwa

kegiatan

ekstrakurikuler

merupakan

perangkat operasional (supplement dan complements)
kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam
rencana

kerja

tahunan/kalender

pendidikan

satuan

pendidikan.
Kegiatan
perkembangan

ekstrakurikuler
peserta

menjembatani

didik

yang

kebutuhan

berbeda;

seperti

perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan,
dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan
ekstrakurikuler

peserta

mengembangkan
sama

dengan

didik

kemampuan
orang

lain,

dapat

belajar

berkomunikasi,
serta

dan

bekerja

menemukan

dan

mengembangkan potensinya. Kegiatan ekstrakurikuler juga
memberikan manfaat sosial yang besar.
Ekstrakurikuler

adalah

kegiatan

pendidikan

yang

dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum
standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar
minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan
definisi tersebut, maka kegiatan di sekolah atau pun di luar
sekolah yang terkait dengan tugas belajar suatu mata
pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dapat berbentuk.
a) Krida;

meliputi

Kepramukaan,

Latihan

Dasar

Kepemimpinan Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja
(PMR), Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka),
dan lainnya;

b) Karya ilmiah; meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR),
kegiatan

penguasaan

keilmuan

dan

kemampuan

akademik, penelitian, dan lainnya;
c) Latihan/olah

bakat/prestasi;

meliputi

pengembangan

bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik,
teater, keagamaan, dan lainnya;
Kegiatan ekstrakurikuler dapat diselenggarakan dalam
berbagai bentuk.
a) Individual;

yakni

kegiatan

ekstrakurikuler

dapat

dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik
secara perorangan.
b) Kelompok;

yakni

kegiatan

ekstrakurikuler

dapat

dilakukan dalam format yang diikuti oleh kelompokkelompok peserta didik.
c) Klasikal; yakni kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan
dalam format yang diikuti oleh peserta didik dalam satu
kelas.
d) Gabungan;

yakni

kegiatan

ekstrakurikuler

dapat

dilakukan dalam format yang diikuti oleh peserta didik
antarkelas.
e) Lapangan;

yakni

kegiatan

ekstrakurikuler

dapat

dilakukan dalam format yang diikuti oleh seorang atau
sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar sekolah
atau kegiatan lapangan.
Jenis kegiatan di SD Negeri Kalimulya 4 sebagai
berikut :
N
o
1.
2.
3.
4.

Program Ekstrakurikuler
Kepramukaan
Seni Tari
Sepak Bola
Futsal

Keteranga
n
Wajib
Pilihan
Pilihan
Pilihan

5.
6.

Atletik
Rohani Islam

Pilihan
Pilihan

f) Pelaksanaan
Peserta

didik

harus

mengikuti

program

ekstrakurikuler wajib (kecuali bagi yang terkendala), dan
dapat mengikuti suatu program ekstrakurikuler pilihan
baik yang terkait maupun yang tidak terkait dengan
suatu mata pelajaran di satuan pendidikan tempatnya
belajar.
Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah
harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di
bawah bimbingan kepala sekolah bidang kurikulum dan
peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler
diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat
pelaksanaan

kegiatan

kurikuler

atau

dapat

menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam
mengikuti kegiatan kurikuler.
Kegiatan

ekstrakurikuler

dilakukan

di

luar

jam

pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan
ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu
tertentu (blok waktu). Kegiatan ekstrakurikuler seperti
OSIS, klub olahraga, atau seni mungkin saja dilakukan
setiap hari setelah jam pelajaran usai. Sementara itu
kegiatan lain seperti Klub Pencinta Alam, Panjat Gunung,
dan kegiatan lain yang memerlukan waktu panjang
dapat direncanakan sebagai kegiatan dengan waktu
tertentu (blok waktu).
Khusus

untuk

Kepramukaan,

kegiatan

yang

dilakukan di luar sekolah atau terkait dengan berbagai
satuan pendidikan lainnya, seperti Jambore Pramuka,

ditentukan oleh pengelola/pembina Kepramukaan dan
diatur agar tidak bersamaan dengan waktu belajar
kurikuler rutin.
g) Program kegiatan ekstrakurikuler (terlampir).
3) Manajemen Berbasis Sekolah
Manajemen Berbasis Sekolah diartikan sebagai “model
manajemen yang memberikan otonomi atau kemandirian
yang lebih besar kepada sekolah”. (Sagala, 2006: 133)
Model manajemen ini mendorong pengambilan keputusan
partisipatif

yang

melibatkan

langsung

semua

warga

sekolah sesuai dengan standar mutu yang berkaitan
dengan kebutuhan sarana dan prasarana, fasilitas sekolah,
peningkatan kualitas kurikulum, dan pertumbuhan jabatan
guru. Keputusan sekolah yang diambil harus melibatkan
secara langsung semua warga sekolah yaitu guru, siswa,
kepala sekolah, karyawan, orang tua siswa dan masyarakat
yang

berhubungan

dengan

sekolah.

Keputusan

yang

demikian dapat membangun rasa memiliki bagi setiap
warga sekolah dan dapat meningkatkan rasa tanggung
jawab dan dedikasi warga sekolah.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), merupakan salah
satu jawaban dari pemberian otonomi daerah di bidang
pendidikan dan telah diundang-undangkan dalam UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidik
Nasional

Pasal

“Pengelolaan

48

dana

ayat

(1)

menyatakan

bahwa

pendidikan

berdasarkan

prinsip

keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik”.
Sedangkan Pasal 51 ayat (1) yang berbunyi, “Pengelolaan
pendidikan
pendidikan

anak

usia

menengah

dini,

pendidikan

dilaksanakan

dasar,

dan

berdasarkan

pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah/madrasah”.
Sejalan dengan hal diatas, maka pemerintah juga
mengeluarkan

peraturan

pemerintah

yang

melandasi

pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan
pendidikan yaitu, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 Pasal 19 ayat (1) menyatakan bahwa “Pengelolaan
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah menerapkan Manajemen Berbasis Sekolah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas”.
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah, sampai saat
ini masih mengalami kendala yang berarti. Hal ini terjadi
disebabkan

karena

manajemen

belum

pendidikan

persekolahan.

Tidaklah

familiarnya

berbasis
mudah

konsep-konsep

sekolah

dijajaran

menerapkan

inovasi

manajemen dalam waktu yang singkat, namun fenomena
yang

terlihat

menunjukkan

bahwa

keinginan

untuk

melakukan perubahan di sektor pengelolaan manajemen
persekolahan

telah

penyelenggaraan
Manajemen

mempengaruhi

pengelolaan

Berbasis

Sekolah

pendidikan
dengan

sistem
kearah

meninggalkan

pengelolaan manajemen yang konvesional.
Tugas dan fungsi utama sekolah adalah mengelola
penyelenggaraan

MBS

di

sekolah

masing-masing.

Mengingat sekolah merupakan unit utama dan terdepan
dalam penyelenggaraan MBS, maka sekolah menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai berikut:
a) Menyusun rencana dan program pelaksanaan MBS
dengan melibatkan kelompok-kelompok, antara lain;

wakil sekolah (kepla sekolah, wakil kepala sekolah, guru,
tata usaha), wakil siswa (OSIS), wakil orang tua siswa,
wakil organisasi professi, wakil pemerintah, dan tokoh
masyarakat.
b) Mengkoordinasikan

dan

menyerasikan

segala

sumberdaya yang ada di sekolah dan di luar sekolah
untuk mencapai sasaran MPMBS yang telah ditetapkan :
c) Melaksanakan MBS secara efektif dan efisien dengan
menerapkan prinsip-prinsip total quality management
(fokus

pada

pelanggan,

perbaikan

secara

terus-

menerus, dan keterlibatan total warga sekolah dalam
meningkatkan
(berfikir

mutu

sekolah)

holistik/tidak

parsial,

dan

berfikir

saling

sistem

terkait,

dan

terpadu).
d) Melaksanakan pengawasan dan pembimbingan dalam
pelaksanaan MBS sehingga kejituan implementasi dapat
dijamin untuk mencapai sasaran MBS.
e) Pada setiap akhir tahun ajaran melakukan evaluasi
untuk menilai tingkat ketercapaian sasaran program
MBS yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi ini kemudian
digunakan untuk menentukan sasaran baru program
MBS tahun-tahun berikutnya.
f) Menyusun

laporan

penyelenggaraan

MBS

beserta

hasilnya secara lengkap untuk disampaikan kepada
pihak-pihak

terkait

yaitu

Dinas

Pendidikan

Kabupaten/Kota. Pengawas Sekolah, Komite Sekolah,
dan yayasan (bagi sekolah swasta), dan
g) Mempertanggung jawabkan hasilpenyelenggaraan MBS
kepada

pihak-pihak

yang

berkepentingan

dengan

sekolah yaitu Dinas Pendidikan kabuapten/Kota, Komite
Sekolah, dan yayasan (bagi sekolah swasta).
Adapun beberapa program yang dikembangkan dalam rangka
manajemen berbasis sekolah meliputi: (1) proses belajar mengajar, (2)
perencanaan dan evaluasi program sekolah, (3) pengelolaan kurikulum, (4)
pengelolaan ketenagaan, (5) pengelolaan peralatan dan perlengkapan, (6)
pengelolaan keuangan, (7) pelayanan siswa, (8) hubungan sekolahmasyarakat, dan (9) pengelolaan iklim sekolah.
Di bawah ini disajikan beberapa kutipan dari Program
MBS SD Kalimulya 4, sebagai berikut :
a) Kurikulum dan Pembelajaran
(1) Kurikulum

disusun

karakteristik

dengan

peserta

mempertimbangkan

didik, potensi

lingkungan

sekolah, masyarakat, dan potensi daerah.
(2) Perangkat kurikulum dan pembelajaran disusun
secara mandiri oleh sekolah melalui kerja tim yang
terdiri dari Kepala Sekolah, guru, unsur komite
sekolah dan/atau orang tua siswa yang memiliki
keahlian.
(3) Kurikulum

sekolah

dikembangkan

berdasarkan

prinsip-prinsip pengembangan kuriklum.
(4) Tahapan

pengembangan

kurikulum

dilakukan

melalui langkah-lagkah yanga sistematis.
(5) Sekolah memiliki dokumen muatan lokal yang
disusun dengan melibatkan kepala, guru, komite,
tokoh masyarakat, instansi terkait.
(6) Sekolah memiliki dokumen silabus dan RPP setiap
mata pelajaran.
(7) Sekolah memiliki program pembinaan bakat dan
minat

peserta

ekstrakurikuler.

didik

melalui

kegiatan

(8) Sekolah

memiliki

dokumen

program

kegiatan

layanan konseling dengan sasaran layanan individu
dan layanan kelompok.
(9) Proses

pembelajaran

di

dengan pendekatan

sekolah

aktif,

dilaksanakan

kreatif,

efektif

dan

menyenangkan (PAKEM).
(10) Strategi pembelajaran memberikan kesempatan
dengan

leluasa

kepada

peserta

didik

untuk

berpartisipasi aktif, interaktif, kreatif, inovatif dan
mandiri.
(11) Penilaian pembelajaran dilaksanakan mencakup
penilaian proses dan hasil belajar.
(12) Instrumen penilaian yang digunakan bervariasi,
menerapkan teknis tes maupun non tes
(13) Pengorganisasian
pembelajaran

peserta

bervariasi

didik

(klasikal,

dalam
kelompok,

berpasangan, individu)
(14) Aktifitas belajar peserta didik bervariasi ( misalnya:
wawancara,

pengamatan,

penelitian,

bermain

peran, melakukan percobaan ) sesuai dengan
kompetensi yang dikembangkan.
(15) Tata tertib kelas disusun dan disepakati bersama
oleh siswa dan guru.
(16) Perilaku warga kelas (guru dan siswa) sesuai
dengan etika yang berlaku.
(17) Proses pembelajaran memberi kesempatan peserta
didik

agar

berani

bertanya,

mengemukakan

pendapat, mengkomunikasikan ide/gagasan secara
tertulis dan/atau lisan.

(18) Guru

memanfaatkan

berbagai

sumber

belajar

(bahan pustaka, lingkungan sekitar, pengalaman
peserta didik, nara sumber, internet) disesuaikan
dengan kompetensi yang dikembangkan.
(19) Guru menggunakan alat bantu belajar (media atau
alat

peraga,

lembar

kerja)

sesuai

dengan

kompetensi yang dikembangkan bersama peserta
didik.
(20) Guru membuat dan menggunakan lembar kerja
untuk mengkondisikan peserta didik menemukan
konsep/

gagasan/cara/rumus

dan

mengamati

konteks kehidupan nyata.
(21) Pertanyaan yang diajukan guru memancing siswa
untuk membangun gagasannya sendiri.
(22) Guru

memberikan

mendorong

umpan

peserta

balik

didik

yang

dapat

mengemukakan

ide/gagasan.
(23) Peserta

didik

aktif

dan

tekun

melakukan

kegiatan/aktifitas pembelajaran.
(24) Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik

tampil

di

depan

kelas

untuk

bercerita,

mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu,
memimpin diskusi kelas.
(25) Guru

bersama

refleksi/perenungan

siswa
tentang

melakukan
kesan

dan/atau

pemahaman terhadap proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
(26) Hasil

karya

peserta

didik

dari

kegiatan

pembelajaran dipajang, ditata rapi, dan diganti
secara rutin dan teratur.

(27) Hasil

belajar

berkelanjutan

peserta
untuk

didik
dapat

dipantau

secara

mencapai

kriteria

ketuntasan minimal (KKM).
(28) Kompetensi peserta didik dikembangkan secara
seimbang baik personal maupun sosial sesuai
dengan

latar

belakang

potensi

peserta

didik

(contoh: jujur, tanggung jawab, disiplin, kerjasama,
toleransi,

empati,

percaya

diri,

musyawarah,

kepemimpinan).
(29) Setiap proses pembelajaran bebas dari perlakuan
kekerasan

(emosional,

fisik,

dan

pelecehan

seksual)
(30) Memberikan pelayanan remedial bagi siswa yang
belum mencapai kompetensi dan pengayaan bagi
yang sudah mencapai kompetensi.
(31) Sekolah memiliki kalender akademik.
(32) Sekolah memiliki dokumen perumusan Kriteria
Ketuntasan Minimal yang dilaksanakan melalui
rapat dewan guru.
b) Peserta Didik
(1) Cakupan “pengelolaan peserta didik” di sekolah
meliputi penerimaan, penempatan, dan pelayanan
sehari-hari di sekolah.
(2) Penerimaan peserta didik memberi kesempatan
kepada semua anak usia SD, dari berbagai latar
belakang

status

ekonomi,

sosial,

agama,

bangsa/suku bangsa.
(3) Prosedur penerimaan peserta didik dilakukan secara
transparan, mulai dari pengumuman pendaftaran,
proses seleksi, hingga pengumuman penerimaan.

(4) Pelayanan prima kepada peserta didik, sejak siswa
diterima

menjadi

peserta

melaksanakan

kegiatan

memperhatikan

minat,

didik,

hingga

sehari-hari,
bakat,

dan

pada

dengan
kebutuhan

khusus peserta didik.
(5) Sekolah memiliki dokumen buku induk peserta didik
(6) Sekolah memiliki dokumen kehadiran peserta didik.
(7) Sekolah memiliki dokumen mutasi peserta didik.
(8) Sekolah memiliki papan statistik peserta didik (yang
menggambarkan tentang jumlah siswa laki-laki dan
perempuan di setiap kelas, jumlah lulusan setiap
tahun, jumlah siswa melanjutkan setiap tahun,
jumlah siswa berdasarkan usia).
(9) Sekolah memiliki dokumen pembinaan terhadap
peserta didik yang berada di kelas akhir
(10)

Sekolah memiliki dokumen tentang alumni.

c) Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(1) Pembagian tugas guru yang jelas dan terpajang.
(2) Sekolah memiliki agenda kegiatan pelatihan internal
sekolah dan/atau tingkat gugus bagi guru dan
kepala sekolah.
(3) Minimal 50% dari jumlah guru yang ada telah
mengikuti pelatihan professional.
(4) Kepala sekolah memiliki program dan/atau agenda
supervise pembelajaran.
(5) Kepala

sekolah

memilki

agend