METODE PENILAIAN SOSIAL EKONOMI DALAM PE
METODE PENILAIAN SOSIAL
EKONOMI DALAM PERENCANAAN
DAN PENGELOLAAN PESISIR DAN
KELAUTAN
OLEH: ADDINUL YAKIN (Addy)
FAPERTA UNRAM
Disampaikan Workshop Tentang Pengelolaan
Pesisir dan Kelautan di Granada Hotel,
Mataram, NTB 07 Desember 2005
POKOK BAHASAN
LATAR BELAKANG
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
•
•
•
•
PENILAIAN SOSIAL EKONOMI
•
•
•
•
•
Keterlibatan dalam Pengelolaan
Pengelolaan perikanan: Barang Publik
Tipe Pengelolaan Perikanan di Indonesia
Model Co-Management
Kenapa perlu kajian Sosial Ekonomi
Bioeconomic Model
Efisiensi Statis dan Dinamis
Perspektif Pembangunan Berkelanjutan
Alat Analisis
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
2
BAGIAN SATU
LATAR BELAKANG
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
3
LATAR BELAKANG
Perikanan dunia dalam kritis akibat eksploitasi
berlebihan. Alverson dkk melaporkan bahwa
90% stok ikan dunia telah dieksplotasi
berlebihan dan FAO sebesar 69 %. Indonesia
telah mengalami hal yang sama.
Penyebabnya: usaha penangkapan yang berlebihan
(overexplopitation) Vs fluktuasi dalam dinamika
populasi karena perubahan lingkungan alam.
Pesisir dan kelautan memiliki Sumberdaya ikan;
Terumbu Karang;Hutan Bakau; Hutan Pantai, dll.
Perlu penilaian ekonomi yang
komprehensif
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
4
Sumberdaya pesisir dan kelautan sebagai barang publik
atau common property (no property rights)
Menyebabkan overfishing, fish blasting, and konflik
dalam pengelolaannya
Perlu perencanaan strategi dan langkah-langkah
konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan
Karena argumen ekonomi dan kebutuhan manusia
menjadi motivasi utama dari eksploitasi sumber daya,
untuk itu perlu kajian sosial ekonomi yang tepat untuk
kepentingan tersebut.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
5
Pengeloaan Perikanan
Pengelolaan Perikanan (Fisheries management)
pada dasarnya terdiri dari 3 set kegiatan:
Penelitian (biological and economic).
Formulasi, disseminasi, dan
implementasi kebijakan dan aturanaturan pengelolaan
Penegakan aturan-aturan pengelolaan
(Enforcement of management rules)
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
6
Keterlibatan dalam Pengelolaan
Tiga dimensi ruang yang terlibat:
Ruang masyarakat (civil sphere)
Ruang pemerintah (government sphere)
Ruang pasar (market sphere)
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
7
Pengelolaan Perikanan sebagai
Barang Publik
CIRI BARANG PUBLIK
Non-rivalry in consumption (NRIC): Semua orang bisa
konsumsi tanpa mengganggu yang lain
Non-excludability (NE): Semua bisa konsumsi tanpa kecuali
Sistem pasar tidak berlaku dan sulit menerapkan harga
untuk jasa itu
Pemerintah seharusnya menyediakan jasa pengelolaan
perikanan, tapi sangat mahal dan rumit .
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
8
Industri perikanan memperoleh benefit utama dari jasa
penelitian dan pengelolaan perikanan
Jasa tersebut seharusnya mereka
sediakan, tapi tidak dilakukan
Ada 2(dua) alasan:
1. Industri tidak memiliki kewenangan legal untuk mengatasi
masalah2 agar regulasi perikanan berjalan dengan baik;
2. Dalam penyediaan informasi dan regulasi, industri
cendrung menerapkan free riding behavior daei industri
karena itu barang publik.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
9
Tipe Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan di Indonesia
Tipe Informatif: Kepulauan Riau
Tipe Frontier Based Management:
Orientasi ekonomi tanpa
sustainabilitas: Propinsi Jawa Barat
dan Propinsi Sulawesi selatan
Tipe Kooperatif: Propinsi NTB
Tipe Konsultatif: Propinsi Jawa Timur
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
10
Model Pengelolaan Perikanan
CO-MANAGEMENT: Diterapkan hampir di seluruh dunia;
merupakan suatu paradigma baru dalam pengelolaan
sumberdaya alam yang mendorong partisipasi pengguna
sumberdaya dalam pengelolaan dan pengambilan
keputusan. Ada pengaturan hubungan/kemitraan antara
pemerintah, pengguna sumberdaya, dan stakeholders
lainnya di mana tanggung jawab dan kewenangan dibagi
untuk mengelola sumberdaya.
Keunggulan co-management:
• Mengurangi biaya transaksi yang mencakup Biaya informasi, biaya
pengambilan keputusan dan biaya operasional.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya SDA bagi
kehidupan
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam tahap-tahap pengelolaan
• Meningkatkan pendapatan masyarakat dari pengelolaan yang
11
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
berkelanjutan
BAGIAN II
PENILAIAN SOSIAL EKONOMI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
12
Kenapa Kajian Sosial Ekonomi?
Kawasan Pesisir dan Kelautan memiliki ragam sumberdaya
dan multi fungsi
Sumberdaya ekonomi yang menonjol adalah perikanan
Nilai ekonomi sumberdaya perikanan dipengaruhi faktor biologi dan
ekonomi sehingga keduanya saling terkait sehingga dikembangkan
Bioeconomic model untuk pengelolaan perikanan
Pengelolaan perikanan harus menguntungkan secara berkelanjutan
Analisa sosial ekonomi dibutuhkan untuk mengestimasi tingkat
keuntungan (financial dan economic surplus) yang digunakan bagi
formulasi kebijakan yang sesuai
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
13
Bioeconomic model
Grafik Hubungan antara Pertumbuhan dan Populasi Ikan (Biological Model)
S ke titik S* : Increasing
Pertmbhn
S* ke S: Decreasing
G(S*)
G(S0)
S
S*
S0
Stok Ikan
S
Titik S adalah jumlah populasi ikan alamiah
titik keseimbangan alamiah (natural
equilibrium) tanpa penangkapan
Titik S: tingkat populasi minimum yang
dapat hidup (minimum viable populasi)
Pada titik negatif Ikan bisa punah.
Sustainable yield jika tingkat tangkapan itu
sama dengan tingkat pertumbuhan populasi
ikan (S – S), stok ikan tetap sepanjang
masa. Titik tangkapan sustainabel pada
persilangan antara garis vertikal dan
horisontal.
G(S0) - S0
G(S*) - S* = MSY
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
14
Efisiensi Statis
Asumsi-Asumsi:
Maximum sustainable yield tidaklah dikatakan efisien karena faktor
biologis semata, sedangkan efisiensi (statis dan dinamis) berkaitan
dengan aspek biaya dan benefit dari usaha penangkapan ikan (fishing)
Harga Ikan konstan
Biaya marjinal per usaha penangkapan/ trip konstan
Jumlah ikan yang ditangkap tiap usaha penangkapan/trip
proporsional dengan jumlah populasi ikan yang ada.
Hasil tangkapan, populasi, tingkat usaha penangkapan
dan benefit bersih dianggap konstan sepanjang masa.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
15
Kurva Efisiensi Statis
Total Biaya
Biaya
dan
Benefit
Persinggungan
Net Benefit
Benefit
(revenue)
R (Ee)
C(Ee)
0
Ee = tk efisien krn
Selisih benefit dan
biaya terbesar
MR = MC (titik
singgung)
Level MSY tdk
sama dgn Tk.
efisien
Ee
Em Ec
Jlh usaha penangkapan (unit)
Kurva Tangkapan Ikan yang Sustainabel dan Efisien
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
16
Efisiensi Dinamis
Mempertimbangkan nilai waktu:
tingkat diskonto
Pada Gambar di atas: Jika tingkat
diskonto meningkat, tingkat usaha
penangkapan dinamis meningkat
sampai pada tingkat tidak terbatas
sampai = Ec, titik dimana net
benefit = 0
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
17
Suatu Pengelolaan Perikanan Harus
didasarkan Pada:
Pemahaman tentang lingkungan kelautan dimana stok ikan
berada dan penilaian tentang ukuran dan produktivitas stok
pada setiap waktu tertentu;
Karena pengelolaan harus menguntungkan maka perlu
pemahaman menyeluruh tentang ekonomi perikanan serta
pengukuran parameter-parameter ekonomi yang relevan.
Untuk mencapai tujuan ganda yaitu preservasi stok ikan
dan maksimisasi keuntungan, jumlah penangkapan (total
catch) dan usaha penangkapan (fishing effort) harus
dibatasi baik langsung maupun tidak langsung. Teknik
pengelolaan perikanan, selain yang lain, adalah metode
pembatasan total penangkapan, usaha penangkapan atau
keduanya. Penegakan pembatasan2 tersebut merupakan
bagian integral dalam kegiatan pengelolaan perikanan.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
18
Penilaian Ekonomi Sumberdaya
Pesisir dan Kelautan
Metodologi (tergantung konteks kajian):
• Data sekunder
• Data primer:
Observasi langsung
Wawancara dan indepth interview
Analisis laboratorium
FGD (Focus group discussion)
RRA/PRA
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
19
Tiga perspektif dalam Pembangunan
Perikanan Berkelanjutan
PERSPEKTIF EKONOMI: Efisiensi
ekonomi, pertumbuhan, dan stabilitas, dan
internalisasi biaya lingkungan
PERSPEKTIF LINGKUNGAN: Integritas
lingkungan di mana biodiversitas dan fleksibilitas
sumberdaya alam dipertahankan dgn ekosistem
dapat memproduksi kulitas barang dan jasa yang
baik sepanjang waktu;
PERSPEKTIF SOSIAL: Menekan kemiskinan,
keadilan antar generasi, kelestarian budaya,
partisipasi kolektif masyarakat;
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
20
Lingkup Penilaian
Aspek Sosial budaya
Aspek ekonomi
Aspek Lingkungan/ekologi
Sumberdaya yang bisa diukur (tangible resources)
Sumberdaya yang sulit/tidak bisa diukur (intangible
resources)
Contingent Valuation
Ada nilai pasar
Tidak ada nilai
pasar
Contingent ranking
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
Choice model
21
ALAT ANALISA
Bisa Parsial dan Bisa Secara Total tergantung konteks
permasalahan yang dikaji
Untuk Penilaian Komprehensif:
NILAI EKONOMI TOTAL (TOTAL ECONOMIC VALUE)
Cost Benefit Analysis
Cost = Environmental cost +
private cost
Benefit= Private benefit +
Environmental benefit
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
Biaya Sosial
Benefit Sosial
22
BAGIAN KEEMPAT
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN PESISIR &
KELAUTAN
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
23
Kebijakan Pengelolaan Perikanan
Meningkatkan Biaya Penangkapan: Mengatur area penangkapan dan
alat penangkapan khususnya pada daerah yang sangat produktif
Pajak penangkapan
Quota yang bisa ditransfer secara individu ( Individual
transferable quotas) dengan syarat:
•
Quota diberikan pada pemegangnya untuk menangkap
berat tertentu untuk ikan tertentu
•
Jumlah ikan yang diberikan dengan quota untuk semua
nelayan = tingkat penangkapan yang efisien
•
Quota bisa ditransfer secara bebas diantara nelayan
(mendorong perbaikan teknologi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
24
BAGIAN KELIMA
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
25
Kesimpulan
Kondisi pesisir dan kelautan sudah mengkhawatirkan perlu
pengelolaan yang berkelanjutan
Pengelolaan perikanan tidak hanya mempertimbangkan aspek
sosial dan ekonomi tetapi juga lingkungan
Penilaian sosial ekonomi harus mengintegrasikan biaya
sosial/lingkungan
Kebijakan pengelolaan harus bergeser dari regulasi (biaya
penegakan yang tinggi) ke pendekatan ekonomi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
26
Rekomendasi
Penilaian ekonomi sumberdaya perikanan harus
komprehensif
Pilihan kebijakan lingkungan tidak hanya fokus
pada peran pemerintah tetapi juga serahkan ke
pasar dan masyarakat (co-management)
Kegiatan riset perlu digalakkan untuk
menyediakan informasi yang cukup bagi
pengambilan keputusan yang baik.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
27
Sekian dan
Terima Kasih
Mari
Berdiskusi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
28
EKONOMI DALAM PERENCANAAN
DAN PENGELOLAAN PESISIR DAN
KELAUTAN
OLEH: ADDINUL YAKIN (Addy)
FAPERTA UNRAM
Disampaikan Workshop Tentang Pengelolaan
Pesisir dan Kelautan di Granada Hotel,
Mataram, NTB 07 Desember 2005
POKOK BAHASAN
LATAR BELAKANG
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
•
•
•
•
PENILAIAN SOSIAL EKONOMI
•
•
•
•
•
Keterlibatan dalam Pengelolaan
Pengelolaan perikanan: Barang Publik
Tipe Pengelolaan Perikanan di Indonesia
Model Co-Management
Kenapa perlu kajian Sosial Ekonomi
Bioeconomic Model
Efisiensi Statis dan Dinamis
Perspektif Pembangunan Berkelanjutan
Alat Analisis
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
2
BAGIAN SATU
LATAR BELAKANG
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
3
LATAR BELAKANG
Perikanan dunia dalam kritis akibat eksploitasi
berlebihan. Alverson dkk melaporkan bahwa
90% stok ikan dunia telah dieksplotasi
berlebihan dan FAO sebesar 69 %. Indonesia
telah mengalami hal yang sama.
Penyebabnya: usaha penangkapan yang berlebihan
(overexplopitation) Vs fluktuasi dalam dinamika
populasi karena perubahan lingkungan alam.
Pesisir dan kelautan memiliki Sumberdaya ikan;
Terumbu Karang;Hutan Bakau; Hutan Pantai, dll.
Perlu penilaian ekonomi yang
komprehensif
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
4
Sumberdaya pesisir dan kelautan sebagai barang publik
atau common property (no property rights)
Menyebabkan overfishing, fish blasting, and konflik
dalam pengelolaannya
Perlu perencanaan strategi dan langkah-langkah
konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan
Karena argumen ekonomi dan kebutuhan manusia
menjadi motivasi utama dari eksploitasi sumber daya,
untuk itu perlu kajian sosial ekonomi yang tepat untuk
kepentingan tersebut.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
5
Pengeloaan Perikanan
Pengelolaan Perikanan (Fisheries management)
pada dasarnya terdiri dari 3 set kegiatan:
Penelitian (biological and economic).
Formulasi, disseminasi, dan
implementasi kebijakan dan aturanaturan pengelolaan
Penegakan aturan-aturan pengelolaan
(Enforcement of management rules)
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
6
Keterlibatan dalam Pengelolaan
Tiga dimensi ruang yang terlibat:
Ruang masyarakat (civil sphere)
Ruang pemerintah (government sphere)
Ruang pasar (market sphere)
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
7
Pengelolaan Perikanan sebagai
Barang Publik
CIRI BARANG PUBLIK
Non-rivalry in consumption (NRIC): Semua orang bisa
konsumsi tanpa mengganggu yang lain
Non-excludability (NE): Semua bisa konsumsi tanpa kecuali
Sistem pasar tidak berlaku dan sulit menerapkan harga
untuk jasa itu
Pemerintah seharusnya menyediakan jasa pengelolaan
perikanan, tapi sangat mahal dan rumit .
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
8
Industri perikanan memperoleh benefit utama dari jasa
penelitian dan pengelolaan perikanan
Jasa tersebut seharusnya mereka
sediakan, tapi tidak dilakukan
Ada 2(dua) alasan:
1. Industri tidak memiliki kewenangan legal untuk mengatasi
masalah2 agar regulasi perikanan berjalan dengan baik;
2. Dalam penyediaan informasi dan regulasi, industri
cendrung menerapkan free riding behavior daei industri
karena itu barang publik.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
9
Tipe Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan di Indonesia
Tipe Informatif: Kepulauan Riau
Tipe Frontier Based Management:
Orientasi ekonomi tanpa
sustainabilitas: Propinsi Jawa Barat
dan Propinsi Sulawesi selatan
Tipe Kooperatif: Propinsi NTB
Tipe Konsultatif: Propinsi Jawa Timur
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
10
Model Pengelolaan Perikanan
CO-MANAGEMENT: Diterapkan hampir di seluruh dunia;
merupakan suatu paradigma baru dalam pengelolaan
sumberdaya alam yang mendorong partisipasi pengguna
sumberdaya dalam pengelolaan dan pengambilan
keputusan. Ada pengaturan hubungan/kemitraan antara
pemerintah, pengguna sumberdaya, dan stakeholders
lainnya di mana tanggung jawab dan kewenangan dibagi
untuk mengelola sumberdaya.
Keunggulan co-management:
• Mengurangi biaya transaksi yang mencakup Biaya informasi, biaya
pengambilan keputusan dan biaya operasional.
• Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya SDA bagi
kehidupan
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam tahap-tahap pengelolaan
• Meningkatkan pendapatan masyarakat dari pengelolaan yang
11
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
berkelanjutan
BAGIAN II
PENILAIAN SOSIAL EKONOMI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
12
Kenapa Kajian Sosial Ekonomi?
Kawasan Pesisir dan Kelautan memiliki ragam sumberdaya
dan multi fungsi
Sumberdaya ekonomi yang menonjol adalah perikanan
Nilai ekonomi sumberdaya perikanan dipengaruhi faktor biologi dan
ekonomi sehingga keduanya saling terkait sehingga dikembangkan
Bioeconomic model untuk pengelolaan perikanan
Pengelolaan perikanan harus menguntungkan secara berkelanjutan
Analisa sosial ekonomi dibutuhkan untuk mengestimasi tingkat
keuntungan (financial dan economic surplus) yang digunakan bagi
formulasi kebijakan yang sesuai
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
13
Bioeconomic model
Grafik Hubungan antara Pertumbuhan dan Populasi Ikan (Biological Model)
S ke titik S* : Increasing
Pertmbhn
S* ke S: Decreasing
G(S*)
G(S0)
S
S*
S0
Stok Ikan
S
Titik S adalah jumlah populasi ikan alamiah
titik keseimbangan alamiah (natural
equilibrium) tanpa penangkapan
Titik S: tingkat populasi minimum yang
dapat hidup (minimum viable populasi)
Pada titik negatif Ikan bisa punah.
Sustainable yield jika tingkat tangkapan itu
sama dengan tingkat pertumbuhan populasi
ikan (S – S), stok ikan tetap sepanjang
masa. Titik tangkapan sustainabel pada
persilangan antara garis vertikal dan
horisontal.
G(S0) - S0
G(S*) - S* = MSY
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
14
Efisiensi Statis
Asumsi-Asumsi:
Maximum sustainable yield tidaklah dikatakan efisien karena faktor
biologis semata, sedangkan efisiensi (statis dan dinamis) berkaitan
dengan aspek biaya dan benefit dari usaha penangkapan ikan (fishing)
Harga Ikan konstan
Biaya marjinal per usaha penangkapan/ trip konstan
Jumlah ikan yang ditangkap tiap usaha penangkapan/trip
proporsional dengan jumlah populasi ikan yang ada.
Hasil tangkapan, populasi, tingkat usaha penangkapan
dan benefit bersih dianggap konstan sepanjang masa.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
15
Kurva Efisiensi Statis
Total Biaya
Biaya
dan
Benefit
Persinggungan
Net Benefit
Benefit
(revenue)
R (Ee)
C(Ee)
0
Ee = tk efisien krn
Selisih benefit dan
biaya terbesar
MR = MC (titik
singgung)
Level MSY tdk
sama dgn Tk.
efisien
Ee
Em Ec
Jlh usaha penangkapan (unit)
Kurva Tangkapan Ikan yang Sustainabel dan Efisien
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
16
Efisiensi Dinamis
Mempertimbangkan nilai waktu:
tingkat diskonto
Pada Gambar di atas: Jika tingkat
diskonto meningkat, tingkat usaha
penangkapan dinamis meningkat
sampai pada tingkat tidak terbatas
sampai = Ec, titik dimana net
benefit = 0
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
17
Suatu Pengelolaan Perikanan Harus
didasarkan Pada:
Pemahaman tentang lingkungan kelautan dimana stok ikan
berada dan penilaian tentang ukuran dan produktivitas stok
pada setiap waktu tertentu;
Karena pengelolaan harus menguntungkan maka perlu
pemahaman menyeluruh tentang ekonomi perikanan serta
pengukuran parameter-parameter ekonomi yang relevan.
Untuk mencapai tujuan ganda yaitu preservasi stok ikan
dan maksimisasi keuntungan, jumlah penangkapan (total
catch) dan usaha penangkapan (fishing effort) harus
dibatasi baik langsung maupun tidak langsung. Teknik
pengelolaan perikanan, selain yang lain, adalah metode
pembatasan total penangkapan, usaha penangkapan atau
keduanya. Penegakan pembatasan2 tersebut merupakan
bagian integral dalam kegiatan pengelolaan perikanan.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
18
Penilaian Ekonomi Sumberdaya
Pesisir dan Kelautan
Metodologi (tergantung konteks kajian):
• Data sekunder
• Data primer:
Observasi langsung
Wawancara dan indepth interview
Analisis laboratorium
FGD (Focus group discussion)
RRA/PRA
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
19
Tiga perspektif dalam Pembangunan
Perikanan Berkelanjutan
PERSPEKTIF EKONOMI: Efisiensi
ekonomi, pertumbuhan, dan stabilitas, dan
internalisasi biaya lingkungan
PERSPEKTIF LINGKUNGAN: Integritas
lingkungan di mana biodiversitas dan fleksibilitas
sumberdaya alam dipertahankan dgn ekosistem
dapat memproduksi kulitas barang dan jasa yang
baik sepanjang waktu;
PERSPEKTIF SOSIAL: Menekan kemiskinan,
keadilan antar generasi, kelestarian budaya,
partisipasi kolektif masyarakat;
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
20
Lingkup Penilaian
Aspek Sosial budaya
Aspek ekonomi
Aspek Lingkungan/ekologi
Sumberdaya yang bisa diukur (tangible resources)
Sumberdaya yang sulit/tidak bisa diukur (intangible
resources)
Contingent Valuation
Ada nilai pasar
Tidak ada nilai
pasar
Contingent ranking
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
Choice model
21
ALAT ANALISA
Bisa Parsial dan Bisa Secara Total tergantung konteks
permasalahan yang dikaji
Untuk Penilaian Komprehensif:
NILAI EKONOMI TOTAL (TOTAL ECONOMIC VALUE)
Cost Benefit Analysis
Cost = Environmental cost +
private cost
Benefit= Private benefit +
Environmental benefit
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
Biaya Sosial
Benefit Sosial
22
BAGIAN KEEMPAT
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN PESISIR &
KELAUTAN
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
23
Kebijakan Pengelolaan Perikanan
Meningkatkan Biaya Penangkapan: Mengatur area penangkapan dan
alat penangkapan khususnya pada daerah yang sangat produktif
Pajak penangkapan
Quota yang bisa ditransfer secara individu ( Individual
transferable quotas) dengan syarat:
•
Quota diberikan pada pemegangnya untuk menangkap
berat tertentu untuk ikan tertentu
•
Jumlah ikan yang diberikan dengan quota untuk semua
nelayan = tingkat penangkapan yang efisien
•
Quota bisa ditransfer secara bebas diantara nelayan
(mendorong perbaikan teknologi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
24
BAGIAN KELIMA
KESIMPULAN DAN
REKOMENDASI
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
25
Kesimpulan
Kondisi pesisir dan kelautan sudah mengkhawatirkan perlu
pengelolaan yang berkelanjutan
Pengelolaan perikanan tidak hanya mempertimbangkan aspek
sosial dan ekonomi tetapi juga lingkungan
Penilaian sosial ekonomi harus mengintegrasikan biaya
sosial/lingkungan
Kebijakan pengelolaan harus bergeser dari regulasi (biaya
penegakan yang tinggi) ke pendekatan ekonomi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
26
Rekomendasi
Penilaian ekonomi sumberdaya perikanan harus
komprehensif
Pilihan kebijakan lingkungan tidak hanya fokus
pada peran pemerintah tetapi juga serahkan ke
pasar dan masyarakat (co-management)
Kegiatan riset perlu digalakkan untuk
menyediakan informasi yang cukup bagi
pengambilan keputusan yang baik.
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
27
Sekian dan
Terima Kasih
Mari
Berdiskusi
ADDINULYAKIN:MetodeSosekPesisir2005
28