PENGERTIAN FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI
“PENGERTIAN, FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI”
B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Dalam penggunaanya, sering terjadi kerancuan antara istilah tujuan dan
fungsi. Memang dalam kenyataannya, fungsi evaluasi berkaitan erat dengan
tujuan dilakukannya evaluasi, namun hal ini bukan berarti bahwa antara
keduanya tidak dapat dibedakan. Perbedaan defenisi antara keduanya
sebenarnya sudah cukup memberikan alasan mengenai adanya perbedaan
tersebut. Tujuan berhubungan dengan sesuatu yang ingin dicapai, sedangkan
fungsi merupakan kedudukan dinamis yang dimiliki oleh evaluasi dalam usaha
mencapai tujuan.
Menurut Suharsimi (2004) dan Mukhtar (2003) tindak lanjut dari kegiatan
evaluasi sebagai suatu aktivitas untuk memperoleh informasi yang akurat
(cermat) mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran pada siswa
merupakan fungsi evaluasi yang masing-masing dapat dilakukan melalui
beberapa pengadaan tes. Seperti
dengan cara tes tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, proyek dan tingkah laku.
Anas Sudijono (2009) mengungkapkan bahwa, secara umum evaluasi
sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam
fungsi pokok, yaitu:
1. Mengukur kemajuan
Evaluasi merupakan kegiatan atau proses untuk mengukur dan
selanjutnya menilai, sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah
dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan
untuk
dicapai
secara
bertahap,
maka
dengan
evaluasi
yang
berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat
diselesaikan, tahapan manakah yang berjlan dengan mulus, dan mana pula
tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Walhasil, dengan
evaluasi terbuka kemungkinan bagi evaluator untuk mengukur seberapa
besar kemajuan atau perkembangan program yang dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
2. Menunjang penyusunan rencana
Dari kegiatan evaluasi setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan
hasil yang akan diperoleh; yaitu: (1) Hasil evaluasi itu ternyata
menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator,
sebab tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai yang direncanakan;
(2) Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan
mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdasarkan hasil evaluasi ternyata
dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan atau kendala,
sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Ia perlu
memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang telah
disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang
penyusunan rencana.
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Evaluasi yang dilaksanakan secara berkesinambungan, akan membuka
peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah
tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah
ditentukan ataukah tidak. Apabia berdasarkan data hasil evaluasi itu
diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dicapai sesuai dengan rencana, maka
evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan jalan keluar atau
cara-cara pemecahannya. Bukan tidak mungkin bahwa atas dasar data hasil
evaluasi
itu
evaluator
perlu
mengadakan
perubahan-perubahan,
penyempurnaan-penyempurnaan atau perbaikan-perbaikan, baik perbaikan
yang menyangkut organisasi, tata kerja, dan bahkan mungkin juga perbaikan
terhadap tujuan organisasi itu sendiri. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya
juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik
dari tiga segi, yaitu:
1. Secara Psikologis
Kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah dapat disoroti dari
dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pedidik.
a. Bagi peserta didik
Evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman
atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status
dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan
dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para
siswa
akan
mengetahui
apakah
dirinya
termasuk
siswa
yang
berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata ataukah berkemampuan
rendah. Demikian pula dengan dilakukannya evaluasi hasil belajar
tersebut maka para siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu atau
mengerti: dimanakah posisi (letak) dirinya ditengah teman-temannya.
Apakah ia termasuk siswa kelompok atas (pandai), kelompok tengah
(sedang/biasa-biasa saja), ataukah termasuk dalam kelompok bawah
(bodoh).
b. Bagi pendidik
Evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati
kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang
telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara
psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang pasti guna
menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan
selanjutnya.
2. Secara Didaktik
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya
evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan/motivasi kepada
mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan
prestasinya.
Sedangkan bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu
memiliki lima macam fungsi, yaitu:
a. Fungsi Diagnostik, yaitu memeriksa atau dengan bahasa lain mencari
penyebab terjadinya suatu masalah/kelemahan dan hal ini menyangkut
kesulitannya belajar siswa. Memberikan landasan untuk menilai hasil
usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b. Fungsi Penempatan, yaitu menempatkan peserta didik menurut
kelompoknya masing-masing untuk memberikan informasi yang sangat
berguna. Misalnya penempatan kekelas khusus sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan individu sehingga memungkinkan untuk dapat
mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal.
c. Fungsi Selektif, yaitu memilih individu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan
kemudian menetapkan status peserta didik. Misalnya memilih siswa yang
dapat naik kelas atau tingkat berikutnya,diterima disebuah program,
berhak untuk mendapatkan bantuan/penghargaan.
d. Fungsi
Bimbingan,
yaitu
pendidik
dimungkinkan
untuk
dapat
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik, guna
memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi
peserta didik yang memang memerlukannya. Misalnya tentang
bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara
membaca dan mendalami buku pelajaran dan sebagainya.
e. Fungsi
Instruksional,
sebagai
alat
pengukur
keberhasilan
yaitu
melakukan perbandingan antara Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang
telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil
belajar yang telah dicapai oleh peserta didik bagi masing-masing mata
pelajaran tersebut, dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Guna
untuk mengukur seberapa jauh tujuan dapat dicapai setelah kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan.
3. Secara Administratif
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya
memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
a. Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan
laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam rangka waktu tertentu.
Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik itu
pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar
Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk peserta didik pada
pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi
para peserta didik dilembaga pendidikan tinggi yang selanjutnya
disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap
akhir catur wulan atau akhir semester.
b. Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang
lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta
didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang
sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan
lembaga pemdidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan
naik kelas,tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus dan sebagainya.
c. Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta
didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Gambaran tentang
kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data
yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) dan lain-lain.
Jadi evaluasi yang dilakukan dalam pendidikan memiliki banyak fungsi, dan
itu disesuaikan dengan tujuan evaluasi itu dilakukan.
Berikut adalah sebuah bagan yang secara visual menggambarkan tentang fungsi
evaluasi pendidikan:
BAGAN TENTANG FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN
Mengukur Kemajuan
Menunjang Penyusunan Rencana
Secara
Umum
Memperbaiki/Menyempurnakan Kembali
Secara
Psikologis
Fungsi
Evaluasi
Pendidikan
Bagi
Peserta
Didik
Bagi
Pendidik
Mengenal Kapasitas
dan Status Dirinya
Kapasitas tentang
hasil usahanya
Secara
Khusus
Secara
Didaktik
Bagi
Peserta
Didik
Bagi
Pendidik
Dorongan Perbaikan
dan Peningkatan
Prestasi
Fungsi Diagnostik
Fungsi Penempatan
Fungsi Selektif
Fungsi Bimbingan
Fungsi Instruksional
Memberikan Laporan
Secara
Administratif
Memberikan Data
Memberikan Gambaran
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Mas’ud Zein, Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu
B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran
Dalam penggunaanya, sering terjadi kerancuan antara istilah tujuan dan
fungsi. Memang dalam kenyataannya, fungsi evaluasi berkaitan erat dengan
tujuan dilakukannya evaluasi, namun hal ini bukan berarti bahwa antara
keduanya tidak dapat dibedakan. Perbedaan defenisi antara keduanya
sebenarnya sudah cukup memberikan alasan mengenai adanya perbedaan
tersebut. Tujuan berhubungan dengan sesuatu yang ingin dicapai, sedangkan
fungsi merupakan kedudukan dinamis yang dimiliki oleh evaluasi dalam usaha
mencapai tujuan.
Menurut Suharsimi (2004) dan Mukhtar (2003) tindak lanjut dari kegiatan
evaluasi sebagai suatu aktivitas untuk memperoleh informasi yang akurat
(cermat) mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran pada siswa
merupakan fungsi evaluasi yang masing-masing dapat dilakukan melalui
beberapa pengadaan tes. Seperti
dengan cara tes tertulis, lisan, produk,
portofolio, unjuk kerja, proyek dan tingkah laku.
Anas Sudijono (2009) mengungkapkan bahwa, secara umum evaluasi
sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam
fungsi pokok, yaitu:
1. Mengukur kemajuan
Evaluasi merupakan kegiatan atau proses untuk mengukur dan
selanjutnya menilai, sampai dimanakah tujuan yang telah dirumuskan sudah
dapat dilaksanakan. Apabila tujuan yang telah dirumuskan itu direncanakan
untuk
dicapai
secara
bertahap,
maka
dengan
evaluasi
yang
berkesinambungan akan dapat dipantau, tahapan manakah yang sudah dapat
diselesaikan, tahapan manakah yang berjlan dengan mulus, dan mana pula
tahapan yang mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Walhasil, dengan
evaluasi terbuka kemungkinan bagi evaluator untuk mengukur seberapa
besar kemajuan atau perkembangan program yang dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.
2. Menunjang penyusunan rencana
Dari kegiatan evaluasi setidak-tidaknya ada dua macam kemungkinan
hasil yang akan diperoleh; yaitu: (1) Hasil evaluasi itu ternyata
menggembirakan, sehingga dapat memberikan rasa lega bagi evaluator,
sebab tujuan yang telah ditentukan dapat dicapai sesuai yang direncanakan;
(2) Hasil evaluasi itu ternyata tidak menggembirakan atau bahkan
mengkhawatirkan, dengan alasan bahwa berdasarkan hasil evaluasi ternyata
dijumpai adanya penyimpangan-penyimpangan, hambatan atau kendala,
sehingga mengharuskan evaluator untuk bersikap waspada. Ia perlu
memikirkan dan melakukan pengkajian ulang terhadap rencana yang telah
disusun, atau mengubah dan memperbaiki cara pelaksanaannya. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi itu memiliki fungsi: menunjang
penyusunan rencana.
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
Evaluasi yang dilaksanakan secara berkesinambungan, akan membuka
peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan (estimations), apakah
tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah
ditentukan ataukah tidak. Apabia berdasarkan data hasil evaluasi itu
diperkirakan bahwa tujuan tidak akan dicapai sesuai dengan rencana, maka
evaluator akan berusaha untuk mencari dan menemukan jalan keluar atau
cara-cara pemecahannya. Bukan tidak mungkin bahwa atas dasar data hasil
evaluasi
itu
evaluator
perlu
mengadakan
perubahan-perubahan,
penyempurnaan-penyempurnaan atau perbaikan-perbaikan, baik perbaikan
yang menyangkut organisasi, tata kerja, dan bahkan mungkin juga perbaikan
terhadap tujuan organisasi itu sendiri. Jadi kegiatan evaluasi pada dasarnya
juga dimaksudkan untuk melakukan perbaikan atau penyempurnaan usaha.
Adapun secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat ditilik
dari tiga segi, yaitu:
1. Secara Psikologis
Kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah dapat disoroti dari
dua sisi, yaitu dari sisi peserta didik dan dari sisi pedidik.
a. Bagi peserta didik
Evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman
atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status
dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya. Dengan
dilakukannya evaluasi terhadap hasil belajar siswa misalnya, maka para
siswa
akan
mengetahui
apakah
dirinya
termasuk
siswa
yang
berkemampuan tinggi, berkemampuan rata-rata ataukah berkemampuan
rendah. Demikian pula dengan dilakukannya evaluasi hasil belajar
tersebut maka para siswa yang bersangkutan akan menjadi tahu atau
mengerti: dimanakah posisi (letak) dirinya ditengah teman-temannya.
Apakah ia termasuk siswa kelompok atas (pandai), kelompok tengah
(sedang/biasa-biasa saja), ataukah termasuk dalam kelompok bawah
(bodoh).
b. Bagi pendidik
Evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati
kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang
telah dilakukannya selama ini telah membawa hasil, sehingga ia secara
psikologis memiliki pedoman atau pegangan batin yang pasti guna
menentukan langkah-langkah apa saja yang dipandang perlu dilakukan
selanjutnya.
2. Secara Didaktik
Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya
evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan/motivasi kepada
mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan
prestasinya.
Sedangkan bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu
memiliki lima macam fungsi, yaitu:
a. Fungsi Diagnostik, yaitu memeriksa atau dengan bahasa lain mencari
penyebab terjadinya suatu masalah/kelemahan dan hal ini menyangkut
kesulitannya belajar siswa. Memberikan landasan untuk menilai hasil
usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b. Fungsi Penempatan, yaitu menempatkan peserta didik menurut
kelompoknya masing-masing untuk memberikan informasi yang sangat
berguna. Misalnya penempatan kekelas khusus sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan individu sehingga memungkinkan untuk dapat
mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal.
c. Fungsi Selektif, yaitu memilih individu sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan
kemudian menetapkan status peserta didik. Misalnya memilih siswa yang
dapat naik kelas atau tingkat berikutnya,diterima disebuah program,
berhak untuk mendapatkan bantuan/penghargaan.
d. Fungsi
Bimbingan,
yaitu
pendidik
dimungkinkan
untuk
dapat
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para peserta didik, guna
memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi
peserta didik yang memang memerlukannya. Misalnya tentang
bagaimana cara belajar yang baik, cara mengatur waktu belajar, cara
membaca dan mendalami buku pelajaran dan sebagainya.
e. Fungsi
Instruksional,
sebagai
alat
pengukur
keberhasilan
yaitu
melakukan perbandingan antara Tujuan Instruksional Khusus (TIK) yang
telah ditentukan untuk masing-masing mata pelajaran dengan hasil-hasil
belajar yang telah dicapai oleh peserta didik bagi masing-masing mata
pelajaran tersebut, dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Guna
untuk mengukur seberapa jauh tujuan dapat dicapai setelah kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan.
3. Secara Administratif
Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya
memiliki tiga macam fungsi, yaitu:
a. Memberikan Laporan
Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan
laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah
mereka mengikuti proses pembelajaran dalam rangka waktu tertentu.
Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik itu
pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar
Siswa, yang lebih dikenal dengan istilah Rapor (untuk peserta didik pada
pendidikan dasar dan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi
para peserta didik dilembaga pendidikan tinggi yang selanjutnya
disampaikan kepada para orang tua peserta didik tersebut pada setiap
akhir catur wulan atau akhir semester.
b. Memberikan Bahan-bahan Keterangan (Data)
Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang
lengkap dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta
didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang
sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan
lembaga pemdidikan: apakah seseorang peserta didik dapat dinyatakan
naik kelas,tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus dan sebagainya.
c. Memberikan Gambaran
Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar para peserta
didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Gambaran tentang
kualitas hasil belajar peserta didik juga dapat diperoleh berdasar data
yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) dan lain-lain.
Jadi evaluasi yang dilakukan dalam pendidikan memiliki banyak fungsi, dan
itu disesuaikan dengan tujuan evaluasi itu dilakukan.
Berikut adalah sebuah bagan yang secara visual menggambarkan tentang fungsi
evaluasi pendidikan:
BAGAN TENTANG FUNGSI EVALUASI PENDIDIKAN
Mengukur Kemajuan
Menunjang Penyusunan Rencana
Secara
Umum
Memperbaiki/Menyempurnakan Kembali
Secara
Psikologis
Fungsi
Evaluasi
Pendidikan
Bagi
Peserta
Didik
Bagi
Pendidik
Mengenal Kapasitas
dan Status Dirinya
Kapasitas tentang
hasil usahanya
Secara
Khusus
Secara
Didaktik
Bagi
Peserta
Didik
Bagi
Pendidik
Dorongan Perbaikan
dan Peningkatan
Prestasi
Fungsi Diagnostik
Fungsi Penempatan
Fungsi Selektif
Fungsi Bimbingan
Fungsi Instruksional
Memberikan Laporan
Secara
Administratif
Memberikan Data
Memberikan Gambaran
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Mas’ud Zein, Darto, Evaluasi Pembelajaran Matematika.
Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Graha Ilmu