T1 362007009 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1. Jenis Pendekatan

Metode yang digunakan dalam penelitian tentang efek informasi Tabloid PULSA ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang bersifat deskriptif (Poerwandari,1998). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengambilan wawancara mendalam. Pendekatan ini dipilih dengan alasan untuk memperoleh gambaran tentang efek media berkaitan dengan media massa cetak Tabloid Pulsa terhadap pembaca yaitu gerai-gerai handphone di Salatiga.

3. 2. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan satu jenis penelitian, yakni penelitian deskriptif. Deskripsi atau narasi tertulis sangat penting dalam pendekatan kualitatif, baik dalam pencatatan data maupun untuk penyebaran hasil


(2)

adalah suatu cara atau metode untuk membuat pencandraan sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta dan sifat daerah penelitian. Penelitian deskriptif digunakan untuk tujuan penelitian yaitu, mengetahui efek media massa Tabloid PULSA.

3. 3. Unit Analisa dan Unit Amatan

Abell menyatakan bahwa unit analisis adalah hakekat dari populasi yang tentangnya hasil penelitian berlaku (Ihalauw, John J.O.I : 2003). Dengan demikian unit analisa dalam penelitian ini adalah bagaimana efek dari tabloid PULSA terhadap gerai handphone.

Menurut Ihalauw (2003), unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Dengan demikian yang menjadi unit amatan dalam penelitian ini adalah gerai handphone yang mengkonsumsi tabloid PULSA di Salatiga.

3. 4. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa kios handphone di Salatiga dengan pertimbangan sebagai berikut :

a. Beberapa gerai handphone di Salatiga tidak seluruhnya menyediakan jasa jual-beli handphone, maka karakteristik inilah yang akan dipertimbangkan peneliti menjadi obyek penelitian.

b. Di kota Salatiga merupakan kawasan kota kecil yang mudah terpengaruh oleh tekhnologi, dan masyarakatnya cukup konsumtif.


(3)

c. Di kota Salatiga merupakan daerah dimana peneliti menjalankan pendidikan perkuliahan sehingga mempermudah dalam melakuakan penelitian.

3. 5. Jenis Data

Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang sesuai dengan pokok permasalahan.

a. Data Primer

Menurut Suyanto dan Sutinah (2007), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden seperti beberapa pengelola gerai handphone sebagai pembaca tabloid PULSA.

Kegiatan pencarian data dilakukan dengan metode wawancara (interview) dan pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa gerai-gerai handphone lebih tepatnya pembaca tabloid ini. Dengan daerah penelitian yang mencakup wilayah Salatiga ini, sebagai informan kunci yang ditetapkan dari penelitian ini adalah gerai-gerai handphone di Salatiga yang telah mengkonsumsi tabloid PULSA setidak-tidaknya selama 2 tahun. Karena rata-rata gerai handphone di Salatiga yang tergolong kedalam kelas gerai menengah ke bawah itu mereka telah melakukan usaha gerai handphone antara 2-6 tahun. Sehingga minimal atau setidak-tidaknya 2 tahun membuka usaha dan juga minimal 2 tahun mengikuti tabloid PULSA akan dapat penulis tetapkan sebagai informan atau obyek dari penelitian ini dalam menjawab masalah penelitian.


(4)

b. Data sekunder, yaitu jenis data yang tidak langsung diperoleh dari objek yang diteliti. Data sekunder yang diperoleh peneliti yaitu dari buku-buku berkaitan dengan efek media massa, buku tentang media cetak, redaksi Tabloid PULSA, website Tabloid PULSA, hingga artikel-artikel berkaitan dengan Tabloid PULSA

3. 6. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan metode wawancara mendalam pada setiap subjek penelitian. Wawancara mendalam atau in-depth interview menurut Mulyana (2010:180) wawancara mendalam merupakan wawancara tak terstruktur. Wawancara ini merupakan percakapan informal dengan tujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua informan, tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap informan.

In-dept interview pada kususnya dan metode wawancara pada umumnya, biasanya berlangsung agak longgar, santai dan mungkin juga dapat diulang untuk dapat memperoleh data yang dirasakan cukup oleh peneliti. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan pedoman wawancara (interview guide), dimaksudkan untuk kepentingan wawancara yang lebih mendalam dengan lebih memfokuskan pada persoalan-persoalan yang menjadi minat penelitian. Pedoman wawancara ini tidak berisi pertanyaan yang mendetail, tetapi sekedar garis besar tentang data yang nanti dapat berkembang dengan memperhatikan konteks, dan situasi wawancara (Pawito, 2008:132).


(5)

Dalam penelitian ini, peneliti menempuh jalur wawancara mendalam, penulusuran kepustakaan dan atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan kunci atau responden (key informan/responden) sebagai sumber data primer, yaitu beberapa gerai handphone sebagai pembaca tabloid PULSA yang telah mengenal tabloid PULSA lebih dari 2 tahun berdasarkan pengakuan interview rata-rata informan.

Penentuan sample informan dalam penelitian ini adalah mengikuti kebutuhan data atau informasi yang diperlukan. Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono (2008:215-219) Purposive sampling yaitu tekhnik pengambilan sample sumber data denganpertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini berdasarkan kebutuhan peneliti akan sumber data,yang ditujukan pada orang atau lembaga tertentu yang diangap tahu. Sedangkan snowball sampling menurut Ridjal dalam Bungin (2004) mengemukakan bahwa penentuan informan menggunakan pertimbangan snowball sampling (berkembang mengikuti informasi atau data yang diperlukan), sehingga memungkinkan melibatkan pihak di luar lokasi penelitian yang dipandang mengerti dan memahami kehidupan masyarakat lokasi penelitian. Serta dalam ditelusuri juga kepustakaan dan dokumentasi yang mampu mengarahkan peneliti pada fokus penelitian. Melalui teknik snowball sampling subjek atau sampel dipilih berdasarkan rekomendasi orang ke orang yang sesuai dengan penelitian dan kuat untuk diwawancarai


(6)

Untuk menguji validitas data pada informan, teknik yang digunakan adalah Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara (Kriyantono, 2006: 156-157)

Dan dalam penelitian ini ketika penetapan informan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan batasan dari penelitian ini dirasa kurang maka akan dicari kembali informan lain sesuai dengan rekomendasi para informan sebelumnya. Dan di sini adalah para pemilik gerai handphone.

3. 7. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisa data model Miles dan Huberman (Pawito, 2008:104-106). Karena metode ini sangat sesuai dengan tujuan penelitian penulis. Metode análisis data kualitatif model Miles dan Huberman membagi analisa data kualitatif menjadi tiga komponen, yaitu (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data,(3) penarikan serta pengujian kesimpulan.

Pengumpulan

Reduksi Penarikan/pengujian


(7)

1. Reduksi Data

Pada tahap ini, peneliti melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan, dan meringkas data, dengan menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai data dilapangan. Kemudian peneliti harus mampu menyusun data atau menyeleksi masing – masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Dalam pemelitian ini penulis menyajikan reduksi data dalam bentuk data wawancara informan (terlampir) yang telah disaring sesuai dengan lingkup bahasan penelitian yaitu efek tabloid PULSA.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu, dalam penyajian data peneliti dapat di análisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Pada tahap ini penulis menyajikannya dalam “Tabel Analisis” (terlampir) dan “Bagan Analisis Informan” (terlampir).

Namun sebelum menggunakan tabel dan bagan análisis, penulis telah mendapatkan data wawancara secara lengkap dan utuh dari para informan (gerai handphone). Kemudian barulah menggunakan Tabel Analisis untuk mengetahui efek, yaitu dengan menampilkan uraian kata-kata informan kemudian di hubungkan dengan Agenda Setting yang telah ditetapkan


(8)

sehingga diketahuilah efek yang muncul sesuai tipology efek Dennis McQuail beserta keterangannya. Bagan Analisis digunakan penulis sebagai lanjutan dari tabel análisis yang sifatnya adalah memperjelas dan memperkuat efek yang muncul dari tabloid PULSA ini. Kedua tahap análisis tersebut yang kemudian di deskripsikan dalam pembahasan dan hasil penelitian.

3. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan. Didapat kesimpulan sementara yang dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.

3. 8. Proses Penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analisis, dan terkendali. Tahap-tahap dalam proses penelitian teratur secara sistematis. Konsep-konsep yang merupakan sasaran penelitian diuraikan secara operasional atas indikator-indikator empiris. Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Proses penelitian ini dimulai pertama, menemukan tema mengenai efek tabloid PULSA. Tema ini diambil karena penulis memiliki hubungan cukup dekat dengan dunia handphone dan juga gerai handphone di


(9)

1. Tema sangat menarik bagi penulis karena efek tabloid PULSA ditemukan pada gerai handphone yang mungkin bagi sebagian banyak orang mengira bahwa peran media massa kurang berpengaruh terhadap para pelaku bisnis

2. Teori yang digunakan penulis masih jarang digunakan dalam sebuah penelitian karena penelitian terdahulu lebih banyak mengarah pada efektifitas media, bukan efek media.

3. Informan gerai handphone yang digunakan penulis sebagai obyek penelitian tergolong sangat menarik karena di kota Salatiga adalah kota kecil dengan pendapatan rata-rata penduduknya tergolong menengah ke bawah. Yang menurut asumsi awal penulis bahwa peran media kurang dapat berpengaruh pada masyarakat golongan tersebut.

Kedua, penulis menyusun proposal kemudian mengikuti seminar proposal pada bulan Maret 2012. Ketiga, setelah mendapatkan banyak masukan kemudian penulis mencoba menyusun ulang proposal dan kemudian turun ke lapangan untuk melakukan penelitian. Ke-empat, setelah data pertama didapatkan penulis merasa data tersebut kurang lengkap , karena data hanya bersifat objektif yaitu data kurang terkontrol sesuai kehendak peneliti. Lalu untuk itu kemudian melakukan penelitian lanjutan dengan turun ka lapangan kembali dan data benar-benar telah dirasa cukup pada bulan Juli 2012.


(10)

Keenam, setelah olah data dilakukan kemudian penulis menyusun BAB selanjutnya yaitu BAB IV gambaran umum dan BAB V pembahasan. Keenam, setelah melakukan banyak perbaikan/revisi bada BAB IV dan BAB V, penulis menyusun BAB VI yaitu Kesimpulan pada bulan September 2012.


(1)

Dalam penelitian ini, peneliti menempuh jalur wawancara mendalam, penulusuran kepustakaan dan atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan kunci atau responden (key informan/responden) sebagai sumber data primer, yaitu beberapa gerai handphone sebagai pembaca tabloid PULSA yang telah mengenal tabloid PULSA lebih dari 2 tahun berdasarkan pengakuan interview rata-rata informan.

Penentuan sample informan dalam penelitian ini adalah mengikuti kebutuhan data atau informasi yang diperlukan. Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan snowball sampling. Menurut Sugiyono (2008:215-219) Purposive sampling yaitu tekhnik pengambilan sample sumber data denganpertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini berdasarkan kebutuhan peneliti akan sumber data,yang ditujukan pada orang atau lembaga tertentu yang diangap tahu. Sedangkan snowball sampling menurut Ridjal dalam Bungin (2004) mengemukakan bahwa penentuan informan menggunakan pertimbangan snowball sampling (berkembang mengikuti informasi atau data yang diperlukan), sehingga memungkinkan melibatkan pihak di luar lokasi penelitian yang dipandang mengerti dan memahami kehidupan masyarakat lokasi penelitian. Serta dalam ditelusuri juga kepustakaan dan dokumentasi yang mampu mengarahkan peneliti pada fokus penelitian. Melalui teknik snowball sampling subjek atau sampel dipilih berdasarkan rekomendasi orang ke orang yang sesuai dengan penelitian dan kuat untuk diwawancarai (Patton,2002)


(2)

Untuk menguji validitas data pada informan, teknik yang digunakan adalah Snowball sampling merupakan teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak. Orang yang dijadikan sampel pertama diminta memilih atau menunjuk orang lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sampai jumlahnya lebih banyak. Proses ini berakhir bila periset merasa data telah jenuh, artinya periset merasa tidak lagi menemukan sesuatu yang baru dari wawancara (Kriyantono, 2006: 156-157)

Dan dalam penelitian ini ketika penetapan informan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan batasan dari penelitian ini dirasa kurang maka akan dicari kembali informan lain sesuai dengan rekomendasi para informan sebelumnya. Dan di sini adalah para pemilik gerai handphone.

3. 7. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode analisa data model Miles dan Huberman (Pawito, 2008:104-106). Karena metode ini sangat sesuai dengan tujuan penelitian penulis. Metode análisis data kualitatif model Miles dan Huberman membagi analisa data kualitatif menjadi tiga komponen, yaitu (1) reduksi data, (2) display atau penyajian data,(3) penarikan serta pengujian kesimpulan.

Gambar 3.1

Analisis data Model Interaktif dari Miles dan Huberman (1994:12) Pengumpulan

Reduksi Penarikan/pengujian


(3)

1. Reduksi Data

Pada tahap ini, peneliti melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan, dan meringkas data, dengan menyusun kode-kode dan catatan-catatan (memo) mengenai data dilapangan. Kemudian peneliti harus mampu menyusun data atau menyeleksi masing – masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Dalam pemelitian ini penulis menyajikan reduksi data dalam bentuk data wawancara informan (terlampir) yang telah disaring sesuai dengan lingkup bahasan penelitian yaitu efek tabloid PULSA.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

Tahap ini merupakan tahap untuk penyajian data. Data hasil dari lapangan yang sangat banyak, tidak mungkin dipaparkan semuanya. Oleh karena itu, dalam penyajian data peneliti dapat di análisis oleh peneliti untuk disusun secara sistematis, atau simultan sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Pada tahap ini penulis menyajikannya dalam “Tabel Analisis” (terlampir) dan “Bagan Analisis Informan” (terlampir).

Namun sebelum menggunakan tabel dan bagan análisis, penulis telah mendapatkan data wawancara secara lengkap dan utuh dari para informan (gerai handphone). Kemudian barulah menggunakan Tabel Analisis untuk mengetahui efek, yaitu dengan menampilkan uraian kata-kata informan kemudian di hubungkan dengan Agenda Setting yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan visi-misi maupun konten tabloid PULSA


(4)

sehingga diketahuilah efek yang muncul sesuai tipology efek Dennis McQuail beserta keterangannya. Bagan Analisis digunakan penulis sebagai lanjutan dari tabel análisis yang sifatnya adalah memperjelas dan memperkuat efek yang muncul dari tabloid PULSA ini. Kedua tahap análisis tersebut yang kemudian di deskripsikan dalam pembahasan dan hasil penelitian.

3. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan

Mengambil kesimpulan merupakan analisis lanjutan dari reduksi data, dan display data sehingga data dapat disimpulkan, dan peneliti masih berpeluang untuk menerima masukan. Didapat kesimpulan sementara yang dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil penelitian telah diuji kebenarannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.

3. 8. Proses Penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi dilakukan secara sistematis, ketat, analisis, dan terkendali. Tahap-tahap dalam proses penelitian teratur secara sistematis. Konsep-konsep yang merupakan sasaran penelitian diuraikan secara operasional atas indikator-indikator empiris. Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Proses penelitian ini dimulai pertama, menemukan tema mengenai efek tabloid PULSA. Tema ini diambil karena penulis memiliki hubungan cukup dekat dengan dunia handphone dan juga gerai handphone di Salatiga. Alasan pemilihan tema adalah karena:


(5)

1. Tema sangat menarik bagi penulis karena efek tabloid PULSA ditemukan pada gerai handphone yang mungkin bagi sebagian banyak orang mengira bahwa peran media massa kurang berpengaruh terhadap para pelaku bisnis

2. Teori yang digunakan penulis masih jarang digunakan dalam sebuah penelitian karena penelitian terdahulu lebih banyak mengarah pada efektifitas media, bukan efek media.

3. Informan gerai handphone yang digunakan penulis sebagai obyek penelitian tergolong sangat menarik karena di kota Salatiga adalah kota kecil dengan pendapatan rata-rata penduduknya tergolong menengah ke bawah. Yang menurut asumsi awal penulis bahwa peran media kurang dapat berpengaruh pada masyarakat golongan tersebut.

Kedua, penulis menyusun proposal kemudian mengikuti seminar proposal pada bulan Maret 2012. Ketiga, setelah mendapatkan banyak masukan kemudian penulis mencoba menyusun ulang proposal dan kemudian turun ke lapangan untuk melakukan penelitian. Ke-empat, setelah data pertama didapatkan penulis merasa data tersebut kurang lengkap , karena data hanya bersifat objektif yaitu data kurang terkontrol sesuai kehendak peneliti. Lalu untuk itu kemudian melakukan penelitian lanjutan dengan turun ka lapangan kembali dan data benar-benar telah dirasa cukup pada bulan Juli 2012.

Kelima, penulis melakukan olah data yaitu melalui proses koding dan pemetaan dengan bagan analisis terhadap data lapangan yang diperoleh.


(6)

Keenam, setelah olah data dilakukan kemudian penulis menyusun BAB selanjutnya yaitu BAB IV gambaran umum dan BAB V pembahasan. Keenam, setelah melakukan banyak perbaikan/revisi bada BAB IV dan BAB V, penulis menyusun BAB VI yaitu Kesimpulan pada bulan September 2012.