Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

(1)

viii ABSTRAK

Putri, Andriana. 2013.PENGARUH MODEL PBM TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKEM 4. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 pada tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian Quasi eksperimental tipe non-equivalent control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan siswa kelas IV SDN Sinduadi 1 sebagai kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data pada masing-masing kelas menggunakan pretest dan

posttest dengan kuesioner, yaitu kuesioner untuk aspek minat dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows dengan menggunakan tiga tahap yaitu : 1) Uji perbedaanpretestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) uji perbedaan dari pretestke posttestantara masing-masing. 3) Uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Hasil penelitian pada kelas kontrol menunjukan bahwa pengaruh metode ceramah pada minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi berbeda. Harga

sig.(2-tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,934. Sehingga Hnull diterima maka Hi

ditolak. Dengan kata lain model PBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 0,09%. Sedangkan pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig.(2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Dengan kata lain

model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 49,1%.


(2)

ix Pada kelas eksperimen hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Hal itu ditunjukan dengan harga sig.(2-tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Dengan kata lain model PBM

berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 55%. Begitu juga pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig.(2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka

Hnull ditolak. Dengan kata lain model PBMberpengaruh secara signifikan terhadap


(3)

x ABSTRACT

Putri, Andriana. 2013. The Influence of Problem Based Learning Model

toward Student’s Interest and Awareness of GlobalizationValue of

Grade IV Students of Pakem 4 Elementary School of Education. Yogyakarta: Sanata Dharma University

The aim of the research was to find out the influence if problem based

learning model toward students’ interest and awareness of globalization value of

grade IV students of Pakem 4year 2012/2013.

The type of the research was a non-equivalent control design typed quasi experimental research. The subjects of the research were 30 students of grade IV of Pakem 4 as the experimental class and 31 students of grade IV of Sinduadi I Public Elementary School as the controller class. Data sampling of each class was taken by using pretest and posttest using questionnaire, which were the

interest aspect questionnaires and students’ awareness og globalization value

aspects questionnaires. The result of the questionnaires was analyzed using the PASW (SPSS) 20 for Windows through several processes: 1)The test of the differences of pretest result of controller group and experimental group. 2) The test of the differences of pretest and posttest result og each group. 3) The test of the difference of posttest result of controller group and experimental grou., 4)The test of the lever in both controller group and experimental group.

The result of the research showed that the problem based learning model

has influenced students’ interest and awareness of globalization value. The

conclusion is showed through the sig. (2-tailed) value of the interest aspect < 0,05 which was at 0,000. So that Hi was accepted and Hnull was unaccepted. In other words, the problem based learning model has significant influence toward

students’ interest, showed through the 5,5% level of influence. The students’ awareness of globalization value aspects showed that sig. (2-tailed) value < 0,05 was at 0,001. So that Hi was accepted and Hnull was unaccepted. In other words, the problem based learning model has significant influence toward students’ awareness of globalization value aspects, showed through the 71,74% level of influence.


(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI

GLOBALISASI PADA SISWA SD KELAS IV

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Andriana Putri Arum Sari

091134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(5)

i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA SD KELAS IV

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh : Andriana Putri Arum Sari

091134116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(6)

(7)

(8)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan rahmat dan kasih yang melimpah.

2. Bapak,Ibuku tercinta yang telah membesarkanku dan tak pernah berhenti memberikan doa serta dukungan pada saya sampai saat ini.

3. Kakak-kakak dan keluarga tercinta yang telah mendukung saya selama ini.

4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

5. Sahabat dan orang-orang yang selalu memotivasi dan menyayangi saya.


(9)

v

HALAMAN MOTO

Sesuatu yang belum dikerjakan sering kali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukanya dengan baik.


(10)

vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar refrensi sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 31 Juli 2013

Penulis,


(11)

vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Andriana Putri Arum Sari Nomor Mahasiswa : 091134116

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI

GLOBALISASI PADA SISWA SD KELAS IV

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya meupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 31 juli 2013 Yang menyatakan,


(12)

viii ABSTRAK

Putri, Andriana. 2013.PENGARUH MODEL PBM TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKEM 4. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 pada tahun ajaran 2012/2013.

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis penelitian Quasi eksperimental tipe non-equivalent control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 sebagai kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan siswa kelas IV SDN Sinduadi 1 sebagai kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data pada masing-masing kelas menggunakan pretest dan

posttest dengan kuesioner, yaitu kuesioner untuk aspek minat dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Kemudian hasilnya dianalisis menggunakan program komputer PASW (SPSS) 20 for Windows dengan menggunakan tiga tahap yaitu : 1) Uji perbedaanpretestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 2) uji perbedaan dari pretestke posttestantara masing-masing. 3) Uji perbedaan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4) Uji besar pengaruh baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.

Hasil penelitian pada kelas kontrol menunjukan bahwa pengaruh metode ceramah pada minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi berbeda. Harga

sig.(2-tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,934. Sehingga Hnull diterima maka Hi

ditolak. Dengan kata lain model PBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 0,09%. Sedangkan pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig.(2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Dengan kata lain

model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 49,1%.


(13)

ix

Pada kelas eksperimen hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Hal itu ditunjukan dengan harga sig.(2-tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Dengan kata lain model PBM

berpengaruh secara signifikan terhadap minat dengan besar pengaruh 55%. Begitu juga pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig.(2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka

Hnull ditolak. Dengan kata lain model PBMberpengaruh secara signifikan terhadap


(14)

x

ABSTRACT

Putri, Andriana. 2013. The Influence of Problem Based Learning Model

toward Student’s Interest and Awareness of GlobalizationValue of

Grade IV Students of Pakem 4 Elementary School of Education. Yogyakarta: Sanata Dharma University

The aim of the research was to find out the influence if problem based

learning model toward students’ interest and awareness of globalization value of

grade IV students of Pakem 4year 2012/2013.

The type of the research was a non-equivalent control design typed quasi experimental research. The subjects of the research were 30 students of grade IV of Pakem 4 as the experimental class and 31 students of grade IV of Sinduadi I Public Elementary School as the controller class. Data sampling of each class was taken by using pretest and posttest using questionnaire, which were the

interest aspect questionnaires and students’ awareness og globalization value

aspects questionnaires. The result of the questionnaires was analyzed using the PASW (SPSS) 20 for Windows through several processes: 1)The test of the differences of pretest result of controller group and experimental group. 2) The test of the differences of pretest and posttest result og each group. 3) The test of the difference of posttest result of controller group and experimental grou., 4)The test of the lever in both controller group and experimental group.

The result of the research showed that the problem based learning model

has influenced students’ interest and awareness of globalization value. The

conclusion is showed through the sig. (2-tailed) value of the interest aspect < 0,05 which was at 0,000. So that Hi was accepted and Hnull was unaccepted. In other words, the problem based learning model has significant influence toward

students’ interest, showed through the 5,5% level of influence. The students’ awareness of globalization value aspects showed that sig. (2-tailed) value < 0,05 was at 0,001. So that Hi was accepted and Hnull was unaccepted. In other words, the problem based learning model has significant influence toward students’ awareness of globalization value aspects, showed through the 71,74% level of influence.


(15)

xi KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Minat Dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Pada Siswa SD Kelas IV” tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberi bantuan, bimbingan serta masukan saran dan kritik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S. J. selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST.,M.A, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A.,Ed.D selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Drs. Paulus Wahana, M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengetahuan, dorongan, semangat serta masukan yang menginspirasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi.,M.A selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing peneliti, serta selalu memotivasi serta penuh kesabaran dan perhatian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

8. Ibu Sumini, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Pakem 4 yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas IV.


(16)

xii

9. Ibu Latifah selaku guru kelas IV SD Negeri Pakem 4 yang telah memberikan bantuan sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar serta memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

10.Siswa-siswi kelas IV SD Negeri Pakem 4 yang telah bekerjasama dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

11.Bapak Ibnu Pratiknyo, Ibu Sri Indaryanti, Kakak CL. Ari Setiawan dan CB. Ari Dwi Atmoko terima kasih untuk cinta, kasih sayang, nasehat, kebaikan, dukungan serta doa untuk menyelesaikan skripsi.

12.Sahabat terbaikku Desi Natalia terimakasih atas kebersamaan dan selalu membantu serta mengingatkanku untuk menyelesaikan skripsi.

13.Orang terdekatku Vitus Andika Candra Saputra yang telah memberikan doa, dorongan serta semangat selama ini.

14.Teman-teman satu kelompok payung PKn (Nila, Nia, Catrin, Mayang, Ita, Ima, Dhesi, Vitalis) yang banyak memberi masukan dan bantuan kepada peneliti dalam melakukan penelitian dan memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

15.Teman-teman seperjuanganku PGSD kelas A angkatan 2009 terimakasih atas kebersamaan dan keceriaannya.

16.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja.

Yogyakarta, 31 juli 2013 Penulis,


(17)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DARTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... 1

B Batasan Masalah ... 5

C Rumusan Masalah ... 5

D Devinisi Oprasional ... 6

E Tujuan Penelitian ... 7

F Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A Kajian Pustaka ... 9

1 Teori-teori yang mendukung ... 9

a Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) ... 9

b Minat ... 13

c Kesadaran Siswa Akan Nilai ... 15

d Pendidikan Kewarganegaraan ... 199

e Materi Ajar (Globalisasi) ... 21


(18)

xiv

C Kekhasan Penelitian ... 233

D Kerangka Berpikir ... 233

E Hipotesis ... 255

BAB III METODE PENELITIAN A Jenis Penelitian ... 26

B Setting Penelitian ... 27

C Populasi dan Sampel ... 28

D Variabel Penelitian ... 28

E Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 29

F Teknik Pengumpulan Data ... 32

G Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Peneltian ... 43

1 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Minat Siswa ... 43

2 Pengaruh Penggunaan PBM Terhadap Kesadaran Akan Nilai Globalisasi ... 55

B Rangkuman ... 66

C Pembahasan ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan ... 73

B Saran ... 74

C Keterbatasan Penelitian ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(19)

xv DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-langkah PBM ... 12

Tabel 2. Pengaruh Perlakuan ... 27

Tabel 3. Jadwal Penelitian ... 27

Tabel 4. Validitas Iem Kuesioner Minat ... 29

Tabel 5. Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Gloalisasi ... 30

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 31

Tabel 7: Reliabilitas Aspek Minat ... 32

Tabel 8: Reliabilitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 32

Tabel 9. Sebaran Item Kuesiner Minat ... 34

Tabel 10. Sebaran Item Kuesiner Kesadaran ... 36

Tabel 11. Kisi-kisi instrumen minat ... 37

Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Kesadaran ... 38

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Aspek Minat Dengan Kolmogorov-Smirnov ... 45

Tabel 14. Perbandingan skor pretest pada aspek minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 47

Tabel 15. Perbandingan Skor Pretest ke Postest aspek minat ... 49

Tabel 16: Skor Perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen aspek minat ... 51

Tabel 17. Perbandingan Skor Posttest Aspek Minat ... 54

Tabel 18. Hasil Uji Besar Pengaruh Model PBM terhadap Minat ... 54

Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi Dengan Kolmogorov-Smirnov ... 56

Tabel 20. Perbandingan skor pretest pada kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 58

Tabel 21. Perbandingan Skor Pretest ke Postest aspek kesadaran siswa akan nilai ... 60

Tabel 22. Skor Perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 62

Tabel 23. Perbandingan Skor Posttest Aspek Kesadaran Siswa Akan Globalisasi ... 65

Tabel 24. Hasil Uji Besar Pengaruh Model PBM terhadap Kesadaran Siswa akan Nilai 66 Tabel 25. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest Aspek Minat dan Kesadaran ... 66

Tabel 26. Rangkuman Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Aspek Minat dan Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi ... 67


(20)

xvi Tabel 27. Rangkuman skor perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen aspek minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi ... 68 Tabel 28 . Rangkuman Perbandingan Skor Posttest Aspek Minat dan Kesadaran ... 68 Tabel 29. Rangkuman Uji Besar Pengaruh Model PBM Terhadap Minat dan Kesadaran Siswa ... 69


(21)

xvii DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Variabel Penelitian ... 29 Gambar. 2 Perbandingan skor pretest dan posttest kelompok kontrol dan eksperimen pada aspek minat. ... 50 Gambar.3 Perbandingan skor pretest ke posttest kelompok kontrol dan eksperimen pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi. ... 61


(22)

xviii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Kelompok Eksperimen ... 79 Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ... 82 Lampiran 3. Instrumen Pengumpulan Data ... 96 Lampiran 4. Hasil Analisis Data dengan SPSS ... 109 Lampiran 5 Foto-foto Penelitian. ... 122 Lampiran 6. Lembar Kuesioner Siswa ... 124 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian. ... 126 Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 127 Lampiran 9. Riwayat Hidup Penulis ... 128


(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berhubungan dengan Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka meningkatkan kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajari. Panelitian payung ini menggunakan dua model pembelajaran yang digunakan, yaitu pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran kooperatif learning. Diantara dua model pembelajaran yang digunakan saya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah yang akan kami gunakan untuk pengajaran kesadaran akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV.

Pkn adalah program pendidikan yang berlandaskan nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonsia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para siswa, baik sebagai individu, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai umat manusia makluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan Kewarganegaraan membawa peserta didik untuk memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan memiliki warga negara yang memiliki daya saing; berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila, Kardiyat (5:2007).


(24)

2

Pendidikan kewarganegaraan berbasis nilai, dimaknai sebagai model pendidikan yang berdimensi nilai (nilai agama, nilai budaya, nilai pendidikan, dan nilai kebangsaan nasionalisme), moral dan norma, yang menjadikan seseorang mampu memperjelas dan menentukan sikap terhadap kehidupan beriman dan berbudaya, pembentukan jati diri, warga negara yang bertanggung jawab, dan menjadi totalitas suatu bangsa yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air sebagai manusia seutuhnya, Ine dan Markun, (2010:15).

Globalisasi merupakan suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Untuk menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan keterbukaan dan persaingan yang semakin ketat, dituntut kesiapan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan bela negara. Kerena itu seluruh warga negara perlu diberi kemampuan tersebut melalui Pendidikan Kewarganegaraan. Ini berarti bahwa setiap warga Negara perlu memahami dan mengimpletasikan nilai perjuangan nasional di samping ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian demi kelangsungan perjuangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dan menegakan kedaulatan NKRI.

Pendidikan globalisasi di Sekolah Dasar mengajarkan bagaimana cara untuk bersikap menghadapi pengaruh globalisasi. Pendidikan ini membuka siswa terhadap pengaruh positif dan negatif globalisasi. Pendidikan globalisasi diharapkan dapat menjadi filter bagi siswa agar warga negara Indonesia tidak menyimpang dari budaya Indonesia. Globalisasi banyak berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Kemajuan teknologi yang sangat pesat banyak memberi kemudahan bagi manusia. Alat komunikasi dan alat trasportasi yang cangih memanjakan manusia dalam melakukan aktivitas. Namun dengan adanya


(25)

3

globalisasi sering kali banyak manusia yang menyalahgunakanya. Hendaknya sebagai bangsa Indonesia yang berlandaskan atas Pancasila kita harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Pendidik sebaiknya menekankan pada pendidikan Nilai yang nantinya akan di realisasikan oleh siswa dalam kehidupan bermasyarakat maupun bernegara.

Menurut Slameto (2010:2), belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan akibat belajar dapat mudah terjadi pada anak dengan aktifitas yang dialami anak sendiri, tetapi dalam realita masih banyak guru yang mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Seperti pemngamatan yang telah peneliti lakukan terhadap pembelajaran PKn di kelas IV SDN Pakem 4 yang menyimpulkan bahwa anak sangat pasif dalam pembelajaran, terlihat dari tidak ada anak yang mau bertanya tentang materi yang dapat dimengerti, kegiatan pembelajaran yang banyak dilakukan dengan mencatat dan materi serta ceramah.Guru yang progresif berani mencoba metode-metode baru, yang dapat membantu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, seefisien dan efektif munkin. Metode pembelajaran yang menarik bagi siswa akan menumbuhkan minat belajar. Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan sesuatu yang dibutuhkan agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Apabila siswa memiliki minat dalam hal tertentu, khususnya dalam pelajaran maka tanpa diperintah siswa akan memperhatikan guru ketika pembelajaran berlangsung dan


(26)

4

berusaha menggali lebih dalam lagi sesuatu yang diminatinya. Siswa yang memiliki minat dalam belajar tentunya akan lebih menyerap apa yang dipelajarinya.

Berhubungan dengan masalah yang telah peneliti temukan bahwa pembelajaran PKn di kelas IV SDN Pakem 4 masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi pasif, banyak anak yang tidak memperhatikan, berbicara sendiri bahkan mengantuk ketika pembelajaran. Masalah lain yang ditemui yaitu kebiasaan siswa yang sering mengonsumsi makanan cepat saji ketika istirahat serta menggunakan alat komunikasi di sekolah tidak secara efektif. Dengan penelitian ini peneliti akan mencari pengaruh antara minat dan kesadaran akan Nilai Globalisasi, maka peneliti akan mencoba menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PKn pada materi globalisasi.

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa dalam memecahkan masalah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut. Melalui metode tersebut diharapkan siswa dapat menyadari nilai globalisasi dan dapat mengamalkan pada kehidupan mereka dalam kehidupan bermasyarakat maupun dalam kehidupan bernegara.


(27)

5 B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini akan membahasmenganai pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran PKn KD 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungan dan KD 4.3 menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013 ?

2. Apakah penggunaan model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013 ?

3. Apakah kelompok kontrol yang menggunakan motode ceramah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran PBM pada kelompok eksperimen?

4. Apakah kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan metode ceramah ceramah di kelompok kontrol?


(28)

6 D. Definisi Operasional

1. Kesadaran siswa akan nilai. Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau inggat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa, Widjaja,A.W (1984:14).

Nilai merupakan obyek sejati bagi tindakan merasakan manusia yang memiliki keterarahan. Setiap pengalaman selalu merupakan pengalaman akan nilai. Kita selalu tertarik atau menghindar dari yang kita alami. Tindakan merasakan yang terarah selalu mengarah pada obyek yang sebenarnya, yaitu nilai. Tindakan mencinta dan membenci merupakan dasar bagi segala tindakan menghendaki dan memikirkan. Nilai positif harus ada, sedangkan nilai negatif harus tidak ada dalam realitas inderawi ini. Dengan mewujudkan nilai-nilai dalam tindakan-tindakannya, sebenarnya orang sekaligus membangun dan membentuk kepribadiannya. Kepribadian seseorang dalam kehidupan di dunia ini bukan suatu yang sekali terbentuk dan bersifat tetap, melainkan terbentuk dan berkembang melalui tindakan-tindakannya.

Kesadaran akan nilai berarti kesadaran akan berbagai hal yang berkaitan dengan nilai, antara lain: menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan, menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik bagi manusia untuk mewujudkannya, menyadari akan sarana-sarana serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju, menyadari sikap yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan, serta menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuannya.


(29)

7

2. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

4. Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.

5. Globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat

6. Instrumen dalam penelitian adalah bentuk kuisioner. Peneliti membuat instrument penelitian dengan menggunakan 2 kuesioner yaitu kuesioner aspek minat yang berjumlah 30 pernyataan dan kuesioner aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi berjumlah 25 pernyataan.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam . penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013.

2. Mengetahui pengaruh penggunaan model PBM terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013.


(30)

8

3. Mengetahui apakah kelompok kontrol yang menggunakan motode ceramah memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran PBM pada kelompok eksperimen.

4. Mengetahui kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan metode ceramah ceramah di kelompok kontrol.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat mengembangkan ilmu dengan menerapkan teori yang telah didapat dalam perkuliahan serta dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin meneliti khususnya tentang minat dan kesadaran akan nilai, serta menambah pengalaman dan pengetahuan sebelum akhirnya terjun di dunia pendidikan. 2. Bagi Siswa

Dapat mendapatkan pengalaman belajar yang berharga dapat belajar dengan dengan model pembelajaran berbasis masalah.

3. Bagi Guru

Dapat menambah wawasan guru serta memberikan inspirasi bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn di SD dengan menggunakan PBM yang dapat meningkatkan kesadaran siswa akan nilai yang terkandung didalamnya. 4. Bagi Sekolah

Dapat memberikan sumbangan informasi dalam meningkatkan dan menentukan rencana pendidikan kedepannya serta menambah bahan bacaan yang terkait dengan pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai.


(31)

9 BAB II

KAJIAN TEORI

Bab ini akan membahas kajian pustaka, penelitian yang terdahulu atau relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan model pembelajaran, minat, kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya, dan hakikat mata pelajaran PKn. Penelitian yang terdahulu berkaitan dengan penelitian tentang minat dan penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajarab berbasis masalah (PBM).

A. Kajian Pustaka

1. Teori-teori yang mendukung

a. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

1) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik pijak untuk melakukan kegiatan pembelajaran lebih lanjut, sebagai kegiatan berpikir untuk menemukan solusi yang tepat.

Dutch dalam Amir (2009:21) mengatakan bahwa PBM merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk belajar”, bekerja sama dengan kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan análisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBM mempersiapkan siswa untuk


(32)

10

berpikir kritis dan análisis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.

Menurut Tan dalam Rusman (2011:227), pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.

Punaji Setyosari (2006:1) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu metode atau cara pembelajaran yang ditandai oleh adanya masalah nyata, a real-world problems sebagai konteks bagi siswa untuk belajar kritis dan ketrampilan memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.

Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011:229) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar.

Moffit dalam Rusman (2011:230) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan menerapkan kecakapan yang penting yaitu pemecahan masalah berdasarkan keterampilan belajar sendiri atau kerjasama kelompok dam memperoleh pengetahuna yang luas.


(33)

11

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata agar siswa dapat berpikir kritis dalam menemukan pengetahuan yang baru.

2) Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah

Tan dalam Rusman (2011: 232) mengatakan bahwa karakteristik dalam PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar. Permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective). Selain itu juga menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yeng kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang emosional dalam PBM.

Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar, dan PBM juga melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.

3) Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Amir (2009:24-26) , ada tujuh langkah yang dilakukan dalam setiap kelompok kecil yaitu yang pertama mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas. Setelah itu merumuskan masalah dan menganalisis masalah. Langkah selanjutnya adalah menata gagasan dan menganalisisnya secara sistematis.


(34)

12

Selanjutnya memformulasikan tujuan pembelajaran kemudian mencari informasi tambahan dan yang terakhir adalah mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan.

Ibrahim dan Nur (2000: 13) dan Ismail (2002: 1) dalam Rusman mengemukakan bahwa langka-langkah PBM adalah :

Tabel 1: Langkah-langkah PBM

Fase Indikator Tingkah Laku Guru

1 Orientasi siswa pada masalah

menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi siswa untuk belajar

membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut

3 Membimbing pengalaman individu atau kelompok

Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dengan proses yang mereka gunakan


(35)

13 b. Minat

1) Pengertian Minat

Winkel (1984:30) menyatakan minat adalah kecenderungan yang menetap terhadap objek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat sangat berhubungan dengan perasaan siswa. Perasaan yang berpengaruh terhadap semangat dan gairah untuk belajar. Dengan perasaan, siswa dapat memperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang diperolehnya. Perasaan senang akan menimbulkan minat yang positif atau baik. Dan sebaliknya, jika perasaan tidak senang maka akan menimbulkan minat yang negatif atau kurang baik.

Slameto (2010:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Seiring dengan ini Slameto (2010:180) juga mennyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka minat akan semakin kuat.

Moh. Surya (2003:67), minat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya ialah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya.

Dari beberapa pengertian minat di atas, disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertarikan atau perhatian pada suatu objek yang cenderung bersifat menetap yang didalamnya ada unsur rasa senang. Rasa tertarik pada suatu objek


(36)

14

mempengaruhi semangat dan gairah terhadap suatu objek. Semakin tertarik dengan suatu objek, maka semakin kuat minat terhadap objek tersebut dimana didalamnya terdapat unsur rasa senang terhadap objek tersebut.

1) Cara Meningkatkan Minat Siswa

Slameto (2010:180-181), beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada.

Di samping memanfaatkan minat yang telah ada, Tanner & Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa si masa yang akan datang.

Sardiman (1986: 95) menjelaskan beberapa cara untuk menciptakan minat, antara lain:

a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan untuk belajar.

b) Menghubungkan pengalamannya dengan persoalan atau masalah pada masa lampau.

c) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berlomba mendapatkan hasil yang lebih baik.


(37)

15 2) Aspek Minat

Hurlock (1978:116) menjelaskan adanya dua sapek minat belajar, yaitu : a) Aspek kognitif

Aspek kognitif didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Sebagai contoh, bila anak menganggap sekolah sebagai tempat dimana ia dapat belajar tentang semua hal yang yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu mereka sebagai tempat bagi mereka untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya yang tidak mereka dapatkan di bangku prasekolah. b) Aspek afektif

Aspek afektif atau bobot emosional adalah konsep yang membangun aspek kognitif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Seperti halnya aspek kognitif, aspek afektif juga berkembang dari pengalaman pribadi.

c. Kesadaran Siswa Akan Nilai

1) Kesadaran

Sadar diartikan merasa, tahu, ingat kepada keadaan yang sebenarnya, atau ingat (tahu) akan keadaan dirinya. Kesadaran diartikan keadaan tahu, mengerti dan merasa. Widjaja (1984:14) mengatakan bahwa “Kesadaran merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan perundangan yang ada pula merupakan sikap/perilaku mengetahui atau mengerti, taat dan patuh pada adat istiadat dan kebiasaan yang hidup dalam masyarakat.


(38)

16

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1983:1820) kesadaran mempunyai arti (1) keinsafan; keadaan mengerti: akan harga dirinya timbul karena ia diperlakukan secara tidak adil; (2) hal yang dirasakan atau dialami oleh seseorang.

Kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair, 1987:51). Kesadaran moral didasarkan atas nilai-nilai yang benar-benar esensial, fundamental. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesadaran adalah perasaan ingat, sadar akan sesuatu hal.

2) Nilai

Syahrial (2009:33) mengatakan bahwa “Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia.

Nilai merupakan kualitas yang memiliki daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia serta untuk mendorong manusia untuk mewujudkannya, karena nilai memiliki kesesuaian dengan kecenderungan kodrat manusia (Wahana, 2004:84).

Menurut (Takdir,1966:3) Teori nilai menyelidiki proses dan isi penilaian, yaitu proses yang mendahului dan menentukan semua kelakuan manusia. Karena itu teori nilai menghadapi manusia sebagai makhluk yang berkelakuan sebagai objeknya. Dibandingkan dengan kelakuan hewan yang menggunakan insting yang membuat hubungan antara hewan dan sekitarnya saling melengkapi, kemampuan


(39)

17

manusia yang menggunakan akal budi berada dalam suasana kebebasan yang lebih besar. Kehidupan hewan dengan instingnya lebih tetap terikat pada sekitarnya, dalam hidup manusia selalu ada proses pengaruh-mempengaruhi yang dinamik antara akal budinya dengan lingkungan alamnya, lingkungan masyarakatnya dan lingkungan kebudayaannya.

Wahana (2004:70-94) mengatakan bahwa peranan nilai dalam kehidupan sehari-hari itu sangatlah penting untuk pembentukan diri manusia melalui tindakan-tindakannya. Tanggapan nilai terhadap nilai:

a) Cara manusia memahami nilai

Dalam perwujudannya nilai tidak berada pada dirinya sendiri, melainkan selalu tampak pada kita sebagai yang ada pada pembawa nilai, atau objek bernilai. Untuk menemukan dan memahami nilai, kita dapat dan harus memisahkan antara pemahaman terhadap objek nyata dengan nilai yang termuat di dalamnya, dan mempertanyakan apakah keduanya dapat diketahui dengan cara yang sama, misalnya secara rasional indrawi. Misalnya, kila kita melihat dua buah apel, kita melihat masing-masing buah tersebut dengan mata, tetapi kesamaan antara kedua buah apel tersebut dapat diketahui hanya dengan mata, melainkan perlu juga dengan pikiran.

b) Sarana manusia memahami nilai

Hati manusia merupakan suatu kesejajaran yang tepat antara keteraturan hati yang bersifat apriori dengan susunan nilai yang bersifat hierarkis objektif. Hati memiliki dalam dirinya


(40)

18

sendiri suatu analog yang tepat dengan pikiran, meskipun tidak dipinjam dari logika pikiran. Terdapat hukum yang ditulis dalam hati yang berhubungan dengan rencana yang sesuai dengan dunia yang dibangun, yaitu dunia nilai.

c) Sikap manusia terhadap nilai

Nilai harus dicintai dan diwujudkan dalam hidup manusia sesuai dengan tingkatan tinggi rendahnya; tingkatan yang lebih tinggi harus didahulukan daripada yang lebih rendah.

Nilai memiliki peranan sebagai daya tarik serta dasar bagi tindakan manusia, serta mendorong manusia untuk mewujudkan nilai-nilai yang ditemukannya dalam tindakan-tindakannya.

a) Peranan nilai bagi tindakan manusia

Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan merasakan yang terarah. Tersedianya nilai positif memungkinkan orang menangkap dan merasakan nilai tersebut, dan mendorong bertindak untuk mewujudkannya dalam realitas, sedangkan terwujudnya nilai egatif mendorong orang yang merasakannya untuk bertindak menghapuskannya dari realitas kehidupan. b) Peranan nilai bagi pembentukan diri manusia

Segala tindakan manusia terarah untuk merespon nilai yang ditemukan dan dirasakannya, yang mengandung suatu keharusan untuk mewujudkannya (terhadap nilai positif) serta untuk menghilangkannya atau menghapuskannya (terhadap nilai negatif). Ini berarti bahwa nilai-nilai memeiliki peran


(41)

19

mengarahkan dan memberi daya tarik pada manusia dalam membentuk dirinya melalui tindakan-tindakannya.

c) Tipe-tipe person bernilai sebagai model pembentukan manusia. Ada 5 nilai tipe person, yaitu, nilai kesenangan artis, nilai kegunaan pemimpin, nilai kehidupan pahlawan, nilai kehidupan pahlawan, nilai spiritual jenius, dan nilai kekudusan santo.

3) Kesadaran Akan Nilai

Kesadaran akan nilai merupakan suatu keadaan dimana seseorang ingat atau sadar akan sesuatu hal yang yang baik. Keadaan dimana seseorang menyadari akan sesuatu yang bersumber pada budi manusia untuk mengarahkan sikap dan perilaku siswa demi terwujudnya suatu tujuan.

A. Pendidikan Kewarganegaraan

1) Pengertian

Fathurrohman dan Wuryandami (2011: 1-7) mengatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Menurut wahab (1995:11) PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik


(42)

20

sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

2) Tujuan

Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah membawa peserta didik untuk menjadi ilmuan dan professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis dan berkeadaban; dan menjadi warganegara yang memiliki daya saing; berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan system nilai pancasila (Wiharyanto, 2007:5).

Wahab (2011:315) mengemukakan bahwa dalam sistem pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini, tujuan PKn mengacu pada standar isi mata pelajaran PKn. Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik :

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi.

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.


(43)

21 B. Materi Ajar (Globalisasi)

1) Pengertian Globalisasi

Sumiati (2008: 77) mengatakan bahwa kata “globalisasi” yang diamnil dari kata globe yang artinya bola bumi tiruan atau dunia tiruan. Kemudian kata globe menjadi global, yaitu berarti universal atau keseluruhan yang saling berkaitan. Jadi, globalisasi adalah proses menyatunya warga dunia secara umum dan menyeluruh menjadi kelompok masyarakat.

Sunarso (2009:68) mengatakan bahwa istilah globalisasi berasal dari kata “globe” (peta dunia yang berbantuk bola). Dari kata “globe” yang selanjutnya lahir istilah “global” (yang artinya meliputi seluruh dunia). Globalisasi berasal dari kata global (meliputi seluruh dunia)dan sasi (proses). Jadi, globalisasi berarti proses yang melanda seluruh dunia.

2) Dampak dari globalisasi

Dampak positif yang merupakan pengaruh yang menguntungkan bagi seluruh masyarakat. Dampak positif globalisasi antara lain :

a) Hubungan Komunikasi Menjadi Lebih Mudah

Kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi memudahkan semua orang melakukan hubungan dengan orang lain meskipun berbeda tempat.

b) Pertukaran Informasi Antarnegara Sangat Lancar

Kemajuan dibidang informasi menyebabkan kita dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi di negara lain dengan mudah dan cepat.


(44)

22

c) Harga Barang Menjadi Lebih Murah

Globalisasi menjadikan banyak Negara berlomba memproduksi barang yang murah. Meski murah, mutu tetap terjamin.

Sedangkan dampak negatif merupakan pengaruh yang merugikan hampir seluruh masyarakat di dunia. Dampak negatif dari globalisasi antara lain :

a) Jati Diri Bangsa Terkikis

b) Industri Dalam Negeri Terancam

c) Batas-batas Antarnegara Menjadi Tidak Jelas B. Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1) Penelitian yang dilakukan oleh Windu Pratama (2012) program studi Pendidikan Sejarah dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas XI IPS-2 SMAN 1 Godean”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat peningkatan minat belajar sejarah dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah yaitu sebesar 4,7% dengan kondisi awal minat belajar dengan skor rata-rata mencapai 180,83% (75,34%) menjadi 192,09% (80,04%) pada keadaan akhirnya.

2) Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Ari Fajar Kristiawan dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Materi Globalisasi Menggunakan Media Audiovisual Mata Pelajaran PKn Kelas IV SDN Kledokan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitiannya adalah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan


(45)

23

minat pada materi globalisasi dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3) Penelitian yang dilakukan oleh Nana Octriana, Neni Hermita, Munjiatun (2008) yang berjudul “Penerapan Model PBM untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V”. Hasil penelitiannya adalah peningkatan aktivitas siswa pada siklus I dengan presentase 13,8% dan pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 13,84%. Peningkatan hasil belajar pada siklus I sengan nilai rata 67,38. Sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 75,63%.

C. Kekhasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) pada minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Dengan model PBM peneliti ingin melihat pengaruh pada minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

D. Kerangka Berpikir

Model PBM adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik pijak dalam pembelajaran. Dengan pembelajaran ini siswa belajar untuk memcahkan suatu masalah. Dalam usaha memecahkan masalah tersebut siswa akan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan atas masalah tersebut. Model PBM dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) materi globalisasi akan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan suatu permasalahan yang nyata di sekitar siswa serta memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan suatu permasalahan. Belajar dengan PBM juga mendorong siswa untuk bisa


(46)

24

mengumpulkan informasi yang sesuai serta membantu siswa merencanakan dan menyiapkan hasil seperti laporan dari suatu permasalahan yang telah disajikan dengan bekerja secara kelompok.

Melalui model PBM ini siswa dapat terlibat secara aktif di kelas dengan melihat suatu permasalahan yang nyata sehingga siswa berminat dalam mengikuti proses pembelajaran, dilihat dari sikap siswa yang cenderung memperhatikan (Slameto, 2010:181) karena minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang yang mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap (Hurlock, 1978: 114). Siswa juga memiliki kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajarinya. Kesadaran moral merupakan faktor penting untuk memungkinkan tindakan manusia selalu bermoral, berperilaku susila, lagi pula tindakannya akan sesuai dengan norma yang berlaku (Zubair,1987: 51).

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti ingin melihat lebih jauh, apakah penggunaan model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai terkait dengan yang dipelajarinya. Penggunaan model PBM bertujuan untuk mendorong siswa untuk lebih mudah belajar dengan menggunakan permasalahan yang nyata yang ada di sekitar mereka sehingga siswa lebih berminat dalam kegiatan pembelajaran serta memiliki kesadaran akan nilai terkait dengan apa yang dipelajarinya.


(47)

25 E. Hipotesis

1. Penggunaan model PBM berpengaruh terhadap minat pada siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013.

2. Penggunaan model PBM berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas IV SD Negeri Pakem 4 semester genap tahun ajaran 2012/2013.

3. Kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan metode ceramah pada kelompok kontrol

4. Kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki kesadaran nilai akan globalisasi lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada kelompok kontrol.


(48)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental jenis quasi-experimental design dengan tipe non-equivalent control group design, Sugiyono (2010:114-116). Penelitian ini mengambil dua kelompok yang tidak dipilih secara random atau acak yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Eksperimen ini disebut kuasi, karena bukan merupakan eksperimen murni tetapi tetap seperti murni, seolah-olah murni (Sukmadinata, 2008: 207). Eksperimen ini bisa disebut eksperimen semu.

Pada awal penelitian siswa diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal siswa apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan mengunakan model PBM, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah diberikan perlakuan, dilakukan posttest pada masing-masing kelompok. Posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang telah dilakukan pada kelas eksperimen. Pengaruh perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara : (O2-O1


(49)

27

Tabel 2. Pengaruh Perlakuan

Keterangan : X = Perlakuan dengan model PBM

O1 = Rerata pretest kelompok eksperimen

O2 = Rerata posttest kelompok eksperimen

O3 = Rerata pretest kelompok kontrol

O4 = Rerata posttest kelompok kontrol

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pakem 4 yang beralamatkan di dusun Sempol, Purwobinangun, Pakem, Sleman.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Agustus 2013. Berikut adalah susunan jadwal kegiatan yang telah dibuat peneliti dalam melakukan penelitian:

Tabel 3. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Feb. Mar. Apr. Mei Juni Juli Agts.

1. Pemilihan judul 2. Penyusunan proposal

3. Penyusunan kuesioner dan perangkat pembelajaran 4. Validasi kuesioner

5. Pengumpulan data penelitian 6. Analisis data

7. Ujian 8. Revisi

9. Penulisan artikel.

O1 X O2

---


(50)

28 C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. “Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD di Daerah Istimewa Yoyakarta”.

Menurut Sugiyono (2010:118), sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk diamati yang dapat mewakili populasi. Sampel penelitian ini ada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu siswa kelas IV SD Negeri Pakem 4 yang berjumlah 30 siswa, sedangkan kelompk kontrol yaitu siswa kelas IV SDN Sinduadi I yang berjumlah 31 siswa.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 61) “Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independent variable)

Menurut Sugiyono (2010: 61) “Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi dan menjadi sebab adanya perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran berbasis masalah (PBM).


(51)

29

2. Variabel terikat (dependent variable)

Menurut Sugiyono (2010:61) “Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat siswa dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi.

Variabel independent Variabel dependent

Gambar 1: Variabel Penelitian E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Suekardi (2008: 30) menyimpulkan bahwa instrumen dikatakan valid jika instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur, sedangkan reliabilitas (Sukardi, 2008:43) dapat diartikan sebagai konsistensi atau keajegan. Dalam penelitian ini, jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sugiyono (2010:177) untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (experts judgment). Validitas isi untuk mengukur pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Untuk mempermudah perhitungan validitas isi peneliti menggunakan

Penggunaan PBM

Minat Siswa

Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi


(52)

30

program SPSS 20 untuk menghitung kuesioner kesadaran dan minat siswa, dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 4. Validitas Item Kuesioner Minat Belajar Siswa

No. Indikator

Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan

Valid Tidak Valid

1 Lebih menyukai suatu hal daripada hal

lainnya

6 6 12 1, 4, 27, 30,

33, 36

7, 10, 13, 16, 39, 42 2 Partisipasi dalam

suatu aktivitas 7 7 14

5, 8, 14, 17, 19, 28, 31,

37, 43,45

2, 11, 39, 50 3 Memberikan

perhatian yang lebih besar terhadap subyek

13 13 26

9, 20, 21, 22, 23, 32, 35, 44, 48, 49, 50, 26, 51,

52

3, 6, 12, 15, 18, 24, 29, 38, 41, 46,

47, 25 Jumlah

26 26 52 30 22

Tabel 5. Validitas Item Kuesioner Kesadaran Siswa Akan Nilai Gloalisasi

No. Indikator

Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan

Valid Tidak Valid

1 Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas

yang perlu diusahakan

7 7 14 15, 22, 21,

44, 43, 42, 41

1,6,19,20, 23, 28, 37

2 Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya

4 4 8 7, 16, 44,

29, 38 2, 11, 33,

3 Menyadari akan sarana-sarana /

3 3 6 12, 25, 30,


(53)

31

No. Indikator

Jumlah pernyataan favorable Jumlah pernyataan unfavorable Jumlah Keterangan

Valid Tidak Valid

penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan

demi terwujudnya nilai yang akan

dituju 4 Menyadari sikap

/ sebelum melakukan yang

diperlukan demi terwujudnya

nilai yang diharapkan

4 4 8 13, 17, 31,

39 4, 9, 35, 26

5 Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

4 4 8 5, 14, 27,

36, 40 10, 18, 32

Jumlah 26 52 30 22

Numally dalam Ghonzali (2009:46), menyatakan bahwa suatu konstruk disebut reliabel atau memiliki reliabilitas jika memenuhi harga Alpha

Cronbach’s>0,60.

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah


(54)

32

Tabel 7: Reliabilitas Aspek Minat

SD Negeri Sinduadi 1 Cronbach Alpha Kualifikasi

0,957 Tinggi

Tabel 8: Reliabilitas Aspek Kesadaran Siswa Akan Nilai Globalisasi

SD Negeri Sinduadi 1 Cronbach Alpha Kualifikasi

0,869 Tinggi

Berdasarkan tabel diatas, reliabilitas pada aspek minat yaitu 0,957 dengan kualifikasi tinggi, sedangkan pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi yaitu 0,869 dengan kualifikasi tinggi. Setelah melalui uji validitas dan reliabilitas deperoleh kesimpulan bahwa instrumen yang digunakan untuk penelitian dinyatakan valid dan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest dilakukan pada awal pertemuan di kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian hasil pretest dianalisis dengan uji normalitas data, uji statistik untuk uji beda. Setelah itu diberikan perlakuan yang membedakan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yaitu pada pembelajaran kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBM) sedangkan pada kelompok kontrol menggunakan pembelajaran yang tidak menggunakan model PBM atau hanya menggunakan metode


(55)

33

pembelajaran yang tradisional seperti ceramah. Pada akhir pertemuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tersebut diberikan posttest untuk mengetahui pengaruh minat terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi menggunakan model PBM.

Menurut Margono (2007:167), kuesioner merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara meyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara tertulis oleh responden.Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur/responden, Mustaqim (2011: 171). Begitu pula Masidjo (2010:70) mengatakan bahwa kuesioner atau angket adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.

Kuesioner yang digunakan pada penenlitian ini merupakan kuesioner berstruktur atau kuesioner tertutup. Kuesioner berstruktur berisi pernyataan-pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut , Furchan (2007: 260). Pada penelitian ini, responden membubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang telah sesuai dengan pilihannya.

Pada penelitian ini kami menggunakan dua kuesioner, yaitu kuesioner untuk aspek minat dan kuesioner untuk aspek kesadaran akan nilai globalisasi. Kuesioner minat terdiri dari tiga indikator yang kemudian dijabarkan kedalam 54 pernyataan, sedangkan kuesioner kesadaran akan nilai terdiri lima indikator yang dijabarkan kedalam 44 pernyataan. Pernyataan-pernyataan ini terdiri dari pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable.

Kuesioner ini disusun berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang


(56)

34

tentang fenomena sosial, Sugiyono (2010:134). Skala Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat empat alternatif jawaban yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, “ Sangat Tidak Setuju (STS)”. Berikut ini skor untuk pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable:

1) Pernyataan favourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 4

b. Setuju (S) : skor 3

c. Kurang Setuju (KS) : skor 2 d. Tidak Setuju (TS) : skor 1

2) Pernyataan unfavourable, dengan pilihan jawaban dan skor: a. Sangat Setuju (SS) : skor 1

b. Setuju (S) : skor 2

c. Kurang Setuju (KS) : skor 3 d. Tidak Setuju (TS) : skor 4

Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden: Tabel 9. Sebaran Item Kuesiner Minat

Indikator Favorable Unfavorable

1. Lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya

 Saya menyukai pelajaran PKn daripada pelajaran lainnya

 Saya senang ketika pelajaran Pkn usai

 Saya suka jika diberi PR PKn daripada pelajaran lainnya

 Saya malas mengerjakan PR PKn

 Saya suka belajar PKn daripada belajar pelajaran lainnya

 Saya kurang berminat belajar PKn

 Saya memperhatikan guru saat pelajaran PKn daripada saat pelajaran lainnya

 Saya memikiran hal lain ketika guru sedang menjelaskan materi PKn

 Saya membicarakan pelajaran PKn di luar kelas daripada pelajaran lainnya

 Saya tidak membicarakan pelajaran PKn di luar kelas

 Saya menyukai membaca buku tentang PKn daripada membaca buku pelajaran lainya

 Saya kurang tertarik membaca buku


(57)

35 2. Partisipasi

dalam suatu aktivitas

 Saya mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru

 Saya tidak mengerjakan latihan soal yang diberikan guru.

 Saya memperhatikan guru saat kegiatan pembelajaran

 Berbicara atau ramai saat kegiatan pembelajaran

 Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

 Saya acuh ketika tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru

 Saya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru

 Saya malas mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru

 Saya aktif bertanya dalam pembelajaran PKn

 Saya hanya diam saat mengikuti pembelajaran PKn

 Saya senang membaca buku PKn  Saya malas membaca buku PKn

 Saya mencatat materi penting tentang pelajaran PKn

 Saya malas mencatat materi tentang pelajaran PKn. 3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek

 Saya belajar dengan teman untuk mencari jawaban atas pertanyaan guru.

 Saya kurang berminat mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan guru

 Saya bertanya tentang materi yang belum saya pahami kepada orang lain

 Saya tidak mau bertanya untuk materi yang belum saya pahami

 Saya akan mengulang kembali materi yang belum saya pahami

 Saya malas belajar untuk materi PKn yang belum saya pahami

 Saya akan bertanya tentang materi yang saya anggap sulit sampai mendapat jawaban

 Saya enggan bertanya ketika ada materi yang saya angap sulit

 Saya senang mendiskusikan materi pembelajaran Pkn

 Saya jarang mendiskusikan materi pembelajaran PKn

 Selalu memperhatikan guru ketika guru sedang menjelaskan pelajaran PKn

 Saya mengerjakan hal lain ketika guru sedang menjelaskan pelajaran PKn

 Saya mencari buku untuk memahami materi PKn yang sulit

 Saya tidak berusaha memahami materi yang sulit

 Saya mempelajari pelajaran PKn sebelum pembelajaran di mulai

 Saya kurang berminat mempersiapkan diri mempelajari materi yang akan diajarkan.

 Saya mengulang kembali materi yang sudah diajarkan oleh guru

 Saya tidak pernah mengulang materi yang sudah disampaikan oleh guru


(58)

36

 Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru secara tepat waktu

 Saya terlambat

mengumpulkan tugas yang diberikan guru

 Saya belajar dengan sunguh-sunguh untuk mendapatkan nilai yang memuaskan

 Saya tidak peduli terhadap nilai PKn yang akan saya peroleh

 Saya rajin membaca buku di perpustakaan untuk mendukung prestasi belajar PKn

 Saya malas membaca buku di perpustakaan dalam mendukung prestasi belajar PKn

 Saya senang belajar PKn  Saya tidak berminat mempelajari PKn

Tabel 10. Sebaran Item Kuesiner Kesadaran

Indikator Favorable Unvavorable

1. Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan

 Makanan cepat saji (KFC, Pizza Hut, dll) adalah makanan yang tidak sehat

 Permainan tradisional adalah permainan yang menarik

 Saya menyadari

bahwa tarian

tradisional merupakan salah satu kekayan budaya Indonesia

 Saya selalu membeli pakaian model terbaru

 Saya menggunakan internet untuk membuka permainan online dan hal-hal yang tidak bermanfaat

 Bermain playstastion hingga lupa waktu

 Tarian tradisional adalah tarian kuno yang tidak layak dipelajari

 Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri

2. Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik manusia untuk mewujudkannya

 Pakaian buatan luar negeri lebih baik daripada buatan dalam negeri

 Saya bersemangat untuk mempelajari tarian tradisional Indonesia

 Saya memakai

seragam sekolah tidak sesuai dengan aturan/tata tertib sekolah

 Malu mempelajari tarian negeri sendiri

 Tarian tradisional kurang menarik


(59)

37 Tabel 11. Kisi-kisi instrumen minat

No Indikator Favorable Unvavorable

1 Lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya

1, 4, 7, 10, 13, 16 27, 30, 33, 36, 39, 42 2 Partisipasi dalam suatu aktivitas 2, 5, 8, 11, 14, 17, 19, 28, 31, 34, 37, 40, 43,

45 3 Memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap subyek

3, 6, 9, 12, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26

29, 32, 35, 38, 41, 44, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52

Jumlah 26 26

3. Menyadari akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju

 Mengambil hal-hal positif dari internet

 Saya tidak pernah mencuci baju

 Mencontoh hal-hal yang buruk dari siaran TV

 Menggunakan

internet untuk melakukan hal yang

kurang baik

(menggunakan facebook untuk mengejek teman) 4. Menyadari sikap /

sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya

nilai yang

diharapkan

 Menggunakan internet sesuai dengan tujuan yang positif

 Memiliki sikap ramah dan hormat terhadap orang lain

 Senang menonton televisi secara berlebihan

 Saya tidak suka membantu orang lain yang kesusahan 5. Menyadari tindakan

yang perlu dilakukan demi terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

 Bangga menggunakan produk dalam negeri

 Saya menggunakan telepon dengan seperlunya

 Lebih bangga

menggunakan produk luar negeri

 Menggunakan telepon dengan boros

 Saya tidak suka mengenakan pakaian batik


(60)

38 Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Kesadaran

No Indikator Favorable Unvavorable

1 Menyadari akan adanya nilai sebagai kualitas yang perlu diusahakan

1, 6, 15, 19, 20, 21, 22

23, 26, 28, 37, 41, 42, 43, 44 2 Menyadari akan peranan nilai yang menjadi daya tarik

manusia untuk mewujudkannya

2, 7, 11, 16, 24, 29, 33, 38 3 Menyadari akan sarana-sarana / penunjang / wujud serta

cara-cara yang perlu diusahakan demi terwujudnya nilai yang akan dituju

3, 8, 12 25, 27, 30, 34

4 Menyadari sikap / sebelum melakukan yang diperlukan demi terwujudnya nilai yang diharapkan

4, 9, 13, 17 31, 35, 39 5 Menyadari tindakan yang perlu dilakukan demi

terwujudnya nilai yang menjadi tujuan

5, 10, 14, 18 32, 36, 40

Jumlah 22 22

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan program komputer IBM SPSS Statistic 20 for Windows. Teknik analisis data meliputi beberapa langkah, yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov.

Peneliti menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan tujuan untuk menentukan jenis ststistik yang akan digunakan (Sarwono, 2010:27), kriteria yang digunakan dalam teknik Kolmogorov-Smirnov antara lain:

a. Jika harga sig.(2-tailed)>0,05, distribusi data normal. Jika distribusi data normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik parametik uji t atau t-test.

b. Jika harga sig.(2-tailed)<0,05, distribusi data tidak normal. Jika distribusi data tidak normal, teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik yaitu Mann-Whitney, Wilcoxon, atau Kruskal-Wallis.


(61)

39 2. Uji Statistik

a. Uji persamaan data pretest (homogenitas)

Uji persamaan data pretest dilakukan untuk mengetahui apakah skor pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai titik pijak yang sama atau berbeda. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data memiliki persamaan.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara

pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dengan kata lain kedua kelompok data tidak terdapat persamaan atau berbeda.

b. Uji perbedaan data pretest keposttest

Uji perbedaan data pretestkeposttest digunakan untuk mengetahui apakah ada kenaikan yang terjadi dalamkelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria untuk menilai persamaan data sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pre-test dan posttest, dengan kata lain tidak ada kenaikan yang signifikan antara nilai pretest ke posttest.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara

pretest dan posttest, dengan kata lain ada kenaikan yang signifikan antara nilai pretest ke posttest.


(62)

40 c. Uji Pengaruh Perlakuan

Uji perlakuan dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara skor post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Kriteria untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada skor post-test kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada skor post-test kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

d. Uji Besar Pengaruh

Uji besar pengaruh dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh model PBM terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada kelas eksperimen dan uji besar pengaruh pada kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Pengujian ini dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.


(63)

41

Rumus yang digunakan untuk data yang terdistribusi normal (Field, A. 2009:57,179) :

Keterangan:

r = effect size(dengan menggunakan koefisien Pearson) t = harga uji t

df = harga derajad kebebasan

Rumus untuk data yang terdistribusi tidak normal (Field, 2009:550):

Keterangan:

r = effect size (dengan menggunakan koefesien korelasi Pearson)

Z = harga konversi dari Standar Deviasi (diperoleh dari SPSS uji Wilxocon) N = jumlah total observasi (2x jumlah siswa)

Sedangkan untuk mengetahui presentase pengaruh tersebut digunakan koefisien determinasi ( ) dengan rumus sebagai berikut:


(64)

42

Kriteria yang digunakan untuk menentukan besar pengaruh (Field, 2009:179) adalah:

1) Jika r = 0,10 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki kecil atau setara dengan 1% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

2) Jika r = 0,30 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki menengah atau setara dengan 9% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen. 3) Jika r = 0,50 , maka dapat dikatakan efek yang dimiliki besar atau setara

dengan 25% pengaruh yang diakibatkan oleh variabel independen.

e. Uji selisih skor

Uji selisih skor dilakukan jika terdapat perbedaan antara skor pretest

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, atau dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak berasal dari titik pijak yang sama sehingga tidak digunakan analisis pengaruh perlakuan namun menggunakan perhitungan selisih skor pretest dan posttest pada masing-masing kelompok. Kriteria untuk menarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Jika sig.(2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan model PBM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

2) Jika sig.(2-tailed)< 0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan pada skor posttest kelompok kontrol dan eksperimen, dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.


(1)

121 Kelas Eksperimen

Guru Menjelaskan Kepada Siswa Tentang Tugas Yang Sedang Dikerjakan Siswa Pada

Pertemuan Pertama

Siswa Mengarjakan Kartu Situasi Secara Kelompok Pada Pertemuan Pertama

Guru Menjelaskan Kepada Siswa Tentang Tugas Yang Sedang Dikerjakan Siswa Pada

Pertemuan Kedua

Siswa Mengarjakan Kartu Situasi Secara Kelompok Pada Pertemuan Kedua


(2)

122 Lembar kuesioner siswa

Lampiran 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

(4)

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

(6)

126 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Andriana Putri Arum Sari merupakan anak ketiga dari pasangan bapak Ibnu Pretiknyo dan Ibu Sri Indaryanti. Lahir di Sleman, 29 November 1990. Pendidikan awal dimulai di SD Negeri Soprayan, Turi , Sleman tahun 1998-2003. Dilanjutkan ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat pertama ST. Aloysius, Turi, Sleman Yogyakarta pada tahun 2003-2006. Tahun 2006-2009 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pakem, Sleman. Kemudian menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma pada Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2009.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan.

0 1 169

Pengaruh penggunaan model pembelajarn berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2012/2013.

0 0 132

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV.

0 0 155

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1.

0 0 146

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1 tahun ajaran 2012/2013.

0 1 129

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan

0 0 167

Pengaruh penggunaan model pembelajarn berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Kanisius Kadirojo tahun ajaran 2012 2013

0 0 130

Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa SD kelas IV - USD Repository

0 0 145

Pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah terhadap tingkat kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada mata pelajaran PKn kelas IV A SD Negeri Sinduadi 1 - USD Repository

0 0 144

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP MINAT DAN KESADARAN SISWA AKAN NILAI GLOBALISASI PADA SISWA SD KELAS IV

0 0 153