BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN - DOCRPIJM 797ccc9557 BAB VILap II Bab 6 Krka Kelembagaan CK RPIJM Nira

  BAB

  6 BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN NIAS UTARA

  Guna mencapai hasil pembangunan prasarana bidang Cipta Karya yang optimal, diperlukan kelembagaan sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat diimplementasikan dan dikelola secara efektif dan efisien. Dalam menjalankan tugas, fungsi, serta kewenangannya untuk pengembangan fisik maupun non fisik infrastruktur Bidang Cipta Karya, kelembagaan tentunya harus mengacu pada regulasi yang berlaku, baik berupa perundangan maupun peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Daerah

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

  Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan sebagai satu kesatuan. Organisasi tata kerja perangkat daerah Kabupaten Nias Utara dibentuk berdasarkan:

  1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

  2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan;

  3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut, Melalui Perda Kabupaten Nias Utara Nomor

12 Tahuh 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja pemerintah Kabupaten

  Nias Utara membentuk Organisasi Perangkat Daerahnya (OPD). Peraturan Daerah tersebut pada prinsipnya adalah untuk memberikan arahan pedoman yang jelas kepada instansi dalam menata organinasi yang baik, efektif, efektif serta rasional sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing Satuan kerja.

6.1.1. Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nias Utara

  g. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM

  d. Badan Kepegawaian Daerah;

  c. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

  b. Badan Perencanaan Pembangunan;

  a. Inspektorat;

  j. Dinas Kelautan dan Perikanan k. Dinas Pendapatan

  h. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

  f. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

  Dalam melaksanakan tugas pemerintahan daerah, Bupati Kabupaten Nias Utara selain dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf yang diwadahi dalam sekretariat. Unsur pengawas diwadahi Inspektorat, unsur perencanan yang diwadahi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, unsur pendukung tugas Bupati dalam lembaga Teknis Daerah, serta pelaksanan daerah yang diwadahi oleh Dinas-dinas Daerah.

  e. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

  d. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

  c. Dinas Pekerjaan Umum;

  b. Dinas Kesehatan;

  a. Dinas Pendidikan;

  3. Dinas –Dinas Daerah, terdiri dari:

  2. Sekretariat DPRD;

  1. Sekretariat Daerah Kabupaten;

  Keseluruhan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Nias Utara seperti yang telah dijelaskan diatas adalah:

i. Dinas Pertanian dan Kehutanan;

4. Lembaga Daerah Teknis Daerah, terdiri dari:

  e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;

  f. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah;

  g. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

  h. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

i. Kantor Lingkungan Hidup;

  j. Satuan Polisi Pamong Praja k. Kantor Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,

  Perikanan dan Kehutanan; l. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; m. Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumen;

  5. Kecamatan, yang merupakan wilayah kerja Camat sebagai Perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah Kecamatan Kabupaten Nias Utara; dan

6. Kelurahan, yang merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat daerah Kabupaten dalam wilayah Kecamatan Kabupaten Nias Utara.

  Dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah tersebut, instansi yang menangani langsung urusan Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara adalah Dinas Pekerjaan Umum; Badan Perencanaan Pembangunan; Kantor Lingkungan Hidup; dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Gambaran selengkapnya mengenai kondisi keorganisasian instansi yang terkait dengan RPIJM bidang Cipta Karya dijelaskan sebagi berikut.

6.1.2. Organisasi Perangkat Daerah Terkait Bidang Cipta Karya

A. Dinas Pekerjaan Umum

  Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan unsur pelaksanan otonomi daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten. Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut:

  Tugas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Utara adalah: i. Membantu Kepala Daerah melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Ketatausahaan, Tata Kota, Cipta Karya, Bina marga, Sumber Daya Air, Pembinaan UPT Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum serta melaksanakan Tugas Pembantuan.

  Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Utara adalah: ii. a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketatausahaan, tata kota, cipta karya, bina marga, sumber daya air, pembinaan UPT dan kelompok jabatan fungsional pada pekerjaan umum;

  b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang pekerjaan umum; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum;

  d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Nias Utara terdiri dari: iii.

  a. Dinas

  b. Sekretariat, terdiri dari

  1. Sub Bagian Umum

  2. Sub Bagian Keuangan

  3. Sub Bagian Program

c. Bidang Tata Kota, terdiri dari

  1. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman

  2. Seksi Drainase

  3. Seksi Kebersihan dan Persampahan

d. Bidang Cipta Karya, terdiri dari

  1. Seksi Tata Ruang

  2. Seksi Bangunan Gedung dan Perumahan

  3. Seksi Jasa dan Teknik Konstruksi

e. Bidang Bina Marga, terdiri dari

  1. Seksi Teknik Perencanaan dan Pertambangan

  2. Seksi Jalan dan Jembatan

  3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

f. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari

  1. Seksi irigasi

  2. Seksi Konservasi, Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Air

  3. Seksi pemeliharaan dan Pengendalian Pengairan

  g. Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD)

  h. Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Organisasni Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana digambarkan pada gambar bagan berikut:

  Sumber: BPK RI Perwakilan Sumatera Utara,

  akses website (http://medan.bpk.go.id/) 2017 Gambar 6. 1. Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Nias Utara

B. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) adalah merupakan unsur Perencanaan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Kepala Badan, berkedudukan dibawah dan tanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

  Tugas, Fungsi dan Struktur organisasi Bappeda Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut: i.

  Tugas Bappeda Kabupaten Nias Utara adalah: Membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan penyusunan dan kebijakan daerah dibidang Ketatausahaan, Ekonomi, Sosial Budaya, Fisik Prasarana, Penelitian dan Pengembangan, Penanaman Modal, Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan Kelompok Jabatan Fungsional. ii.

  Fungsi Bappeda Kabupaten Nias Utara adalah: a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketatausahaan, ekonomi, sosial budaya, fisik prasaran, penelitian dan pengembangan, penenaman modal, Unit pelaksanan Teknis Badan dan Jabtana Fungsional

  b. Pengordinasian penyusunan perencanaan pembangunan

  2. Sub Bidang Kebudayaan dan Pariwisata

  2. Sub Bidang Sistem Informasi Penanaman Modal

  1. Sub Bidang Penanaman Modal dan Investasi;

  g. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari

  2. Sub Bidang Data, Evaluasi dan Monitoring

  1. Sub Bidang Statistik dan Pengembangan;

  f. Bidang Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari

  2. Sub Bidang Pengembangan Wilayah

  1. Sub Bidang Tata Ruang;

  e. Bidang Fisik Prasarana, terdiri dari

  1. Sub Bidang Sosial dan Kesejahteraan;

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perencanaan pembangunan daerah iii. Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Nias Utara terdiri dari:

  d. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari

  2. Sub Bidang Pengembangan Usaha perekonomian

  1. Sub Bidang Sarana dan Sarana Perekonomian;

  c. Bidang Ekonomi, terdiri dari

  3. Sub Bagian Program

  2. Sub Bagian Keuangan;

  1. Sub Bagian Umum;

  b. Sekretariat, terdiri dari

  a. Badan

  h. Unit Pelaksanan Teknis Badan (UPTB) i. Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana digambarkan pada gambar bagan berikut:

  Sumber: BPK RI Perwakilan Sumatera Utara,

  akses website (http://medan.bpk.go.id/) 2017 Gambar 6. 2. Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Kabupaten Nias Utara

C. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

  Unsur Pelaksana BPBD adalah merupakan Unsur Pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana BPBD, berkedudukan berada dibawah dan tanggungjawab kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten.

  Tugas, Fungsi dan Struktur Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut: i.

  Tugas Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Nias Utara adalah: Membantu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam penanggulangan bencana secara terintegrasi dibidang ketatausahaan prabencana, tanggap darurat, pascabencana dan pembinaan kelompok jabatan fungsional, fasilitas Unsur Pengarah dan Satuan Tugas. ii.

  Fungsi Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Nias Utara adalah:

  a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengkoordinasian, pengomandoan. Pelaksana dibidang pencegahan, kesiapsiagaan, kedaruratan, dan logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang penanggulangan bencana daerah c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang penanggulangan bencana daerah d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. iii.

  Struktur Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Nias Utara terdiri dari: a. Unsur Pengarah

d. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdiri dari

e. Bidang Kedaruratan dan Logistik, terdiri dari

  2. Seksi Logistik;

  h. Satuan Tugas Bagan Organisasni Unsur Pelaksana BPBD sebagaimana digambarkan pada gambar bagan berikut:

  g. Kelompok Jabatan Fungsional

  2. Seksi Rekonstruksi;

  1. Seksi Rehabilitasi;

  1. Seksi Kedaruratan;

  b. Unsur Pelaksana

  2. Seksi Kesiapsiagaan;

  1. Seksi Pencegahan;

  3. Sub Bagian Program

  2. Sub Bagian Keuangan;

  1. Sub Bagian Umum dan tata usah;

  c. Sekretariat, terdiri dari

f. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri dari

  Sumber: BPK RI Perwakilan Sumatera Utara,

  akses website (http://medan.bpk.go.id/) 2017 Gambar 6. 3. Bagan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Kabupaten Nias Utara

D. Kantor Lingkungan Hidup

  Kantor Lingkungan Hidup (KLH) adalah merupakan Unsur Pendukung tugas Kepala Daerah, yang dipimpin oleh Kepala Kantor, berkedudukan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

  Tugas, Fungsi dan Struktur KLH Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut: Tugas KLH Kabupaten Nias Utara adalah: i. Membantu Kepala daerah dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang ketatausahaan, Pengendalian dampak lingkungan hidup, Konservasi sumber daya alam, Analisa dan undang-undang lingkungan hidup; dan Pembinaan kelompok jabatan fungsional. Fungsi KLH Kabupaten Nias Utara adalah: ii.

  a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketatausahaan, pengendalian dampak lingkungan, konservasi sumber daya alam, analisa dan undang-undang lingkungan hidup dan pembinaan kelompok jabatan fungsional b. Pemberiaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah dibidang lingkungan hidup c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai dengan tugas dan fungsinya. Struktur Organisasi KLH Kabupaten Nias Utara terdiri dari: iii.

  a. Kantor

  b. Sub bagian Tata Usaha

  c. Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan

  d. Seksi Konservasi Sumber Daya Alam

  e. Seksi Analisa dan Undang-Undang Lingkungan Hidup

  f. Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup sebagaimana digambarkan pada gambar bagan berikut: Bagan Organisasi Dan tata kerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Nias Utara

  Sumber: BPK RI Perwakilan Sumatera Utara,

  akses website (http://medan.bpk.go.id/) 2017 Gambar 6. 4. Bagan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kab. Nias Utara

6.1.3. Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Penataan tata laksana merupakan salah satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja. Secara internal, keorganisasian urusan pemerintah bidang keciptakaryaan, perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing- masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam keorganisasian urusan keciptakaryaan, maupun untuk hubungan kerja lintas dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah. Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten Nias Utara khususnya menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah dibidang keciptakaryaan. Tabel berikut merupakan contoh/draf dalam mencantumkan penjabaran peran masing-masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya di Karya Kabupaten Nias Utara.

  Tabel 6. 1. Draf Hubungan Kerja Instansi pada Bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara

  Unit/Bagian yang Peran Instansi dalam Menangani No Instansi Pembangunan Bidang Ci[ta Pembangunan Bidang Karya Ci[ta Karya

  1 Dinas Pekerjaan

  1. Perumusan kebijakan teknis

  1. Bid Bidang Cipta Karya; Umum dibidang Cipta Karya;

   Seksi Tata Ruang

  2. Penyusunan rencana dan program  Seksi Bangunan Gedung pembinaan dan bimbingan teknis dan Perumahan dibidang Cipta Karya;

  2. Bidang Tata Kota:

  3. Penanggulangan bencana alam  Seksi Penyehatan dana usaha-usaha pengendalian

  Lingkungan dan dan rehabilitasi; Permukiman

  4. Pengelolahan gedung-gedung  Seksi Drainase pemerintah dan rumah dinas;  Seksi Kebersihan dan

  5. Pengendalian pelaksanaan Persampahan pembangunan dibidang Cipta

  3. Bidang Sumber Daya Karya;

  Air:

  6. Pengumpulan data dan laporan  Seksi Konservasi, dibidang Cipta Karya.

  Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Air

  2 Bappeda

  a) Pengkoordinasian penyusunan

  1. Bidang Fisik Prasarana: perencanaan pembangunan  Sub Bidang Tata Ruang;

  b) Penetapan petunjuk pelaksanaan  Sub Bidang perencanaan dan pengendalian Pengembangan Wilayah pembangunan

  2. Bidang Penelitian dan Pengembangan

  c) Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana  Sub Bidang Data, pembangunan.

  Evaluasi dan Monitoring d) Pengendalian pembangunan.

  1. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

  1. Bidang Pencegahan dan penanggulangan bencana Kesiapsiagaan berdasarkan peraturan

  2. Bidang Kedaruratan perundang-undangan; dan Logistik

  2. Menyusun, menetapkan dan

  3. Bidang Rehabilitasi dan Badan menginformasikan peta rawan

  Rekonstruksi

  3 Penanggulangan bencana Bencana Daerah

  3. membangun tempat evakuasi sementara (selther)

  4. Pemberian bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bidang cipta karya sebagai aksi tanggap darurat bencana

  4 Kantor

  1. Pelaksanaan kegiatan

  1. Pengendalian dampak Lingkungan pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup Hidup kualitas air;

  2. Konservasi sumber daya alam

  2. Pelaksanaan kegiatan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan instansi terkait;

  3. Pelaksanaan inventarisasi permasalahan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah serta menetapkan langkah-langkah dan kebijakan pemecahan

  4. Menkoordinasikan dan atau melaksanakan program dan kegiatan pemberdayaan yang berbasis masyarakat.

  5 UPT Air Minum UPT Air Minum

  1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan UPT Air Minum.

  2. Merencanakan dan menyusun program kerja tahunan dan 5 (lima) tahunan.

  3. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

  4. Melaksanakan kegiatan teknik SPAM dan pelayanannya.

  5. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan pelayanaan SPAM.

  Sumber: Analisis penyusun, 2017

  Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu dilengkapi dengan Tata Laksana dan Tata Hubungan Kerja antar Satuan Kerja, serta Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman bagi pegawai dalam melakukan tugasnya. Tabel berikut merupakan draf/contoh inventarisasi SOP Bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara.

  Tabel 6. 2. Draft SOP Bidang Cipta Karya

  Instansi yang Tugas dan Fungsi Instansi dalam No Nama SOP Terlibat SOP Pengembangan Permukiman I.

  1. SOP Penanganan

1. Bappeda;

  1. Bappeda: Kawasan Kumuh

  2. Dinas PU  Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan kawasan kumuh  Pengendalian pembangunan

  2. Dinas PU:  Menyusun programprogram pada kawasan kumuh,  Melaksanakan pekerjaan fisik pada lokasi kawasan kumuh  Mensinergikan dengan kebijakan – kebijakan terkait bangunan dan lingkungan seperti GSB, GSJ.

  Dst...

  2. Penanganan

  1. Bappeda, Kawasan

  2. Dinas PU/CK Permukiman Perdesaan Dst...

  Penataan Bangunan dan Lingkungan II.

  1. SOP Pencegahan

  1. BNPB;

  1. BNPB : Bahaya Kebakaran

  2. Dinas PU/CK/Tata  Menyeleksi setiap dokumen kota perencanaan teknis bangunan gedung terkait pemenuhan persyaratan proteksi kebakaran.  Dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh tim teknis dari kantor pemadam setiap pelaksanaan pemasangan instalasi proteksi kebakaran pada bangunan gedung.

  2. Dinas PU/CK/Tata kota  Menerbitkan IMB setelah ada persetujuan dari instansi pemadam kebakaran.

  Dst...

  2. Penyediaan RTH

  1. Kantor BLH Perkotaan

  2. Dinas PU/Tata kota Dst...

III. Pengembangan PLP

  1. SOP penanganan

1. Dinas PU/Tata

  1. Dinas Dinas PU/Tata kota: Pengelolaan IPLT kota

   Menindaklanjuti laporan dari warga yang septik tanknya sudah

  2. Kantor BLH penuh;  Lumpur tinja pada septik tank disedot ke dalam tangki truck tinja;  Mobil tangki tersebut kemudian mengangkut endapan lumpur tinja untuk kemudian diolah di instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).

  2. Kantor BLH:  Prioritas sosialisasi terhadap dampak pencemaran lingkungan akibat limbah tidak dikelola secara benar pada daerah kumuh

  2. SOP Prasarana dan sarana persampahan

  1. Dinas PU/Tata kota

  1. Dinas Kebersihan :  Truck yang mengangkut sampahdi lengkapi penutup agar sampah tidak tercecer di jalan,

2. Kantor BLH

  2. Kantor BLH  menyiapkan wadah persampahan pada kawasan

  • – kawasan permukiman dan tempat strategis berupa wadah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pekerjaan pengumpulan.

  Dst...

  IV. Pengembangan Air Minum Dst...

  Sumber: Analisis penyusun, 2017

6.1.4. Kondisi Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya

  Nias Utara

  Tabel 6. 3. Komposisi Pegawai Dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya Di Kab.

  1. Dinas Pekerjaan Umum

  Gol. I: Gol. II: Gol. III: Gol. IV:

  Pria : Wanita :

  <SMA : Org SMA : Org Diploma : Org S1 : Org S2 : Org

  2. Bappeda

  Gol. I: Gol. II: Gol. III: Gol. IV:

  Pria : Wanita :

  <SMA : Org SMA : Org Diploma : Org S1 : Org S2 : Org

  Keberhasilan pembangunan bidang cipta karya juga dipengaruhi oleh kesiapan dan dukungan sumber daya manusia (SDM). Untuk itu peningkatan kuantitas dan terutama kualitas SDM perlu mendapat perhatian. Kualitas SDM yang menangani bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara dirasakan masih minim karena mempunyai kemampuan yang tidak merata. Demikian juga dari segi kuantitas, jumlahnya masih kurang dan bidang Cipta Karya masih memperkerjakan tenaga kontrak untuk membantu tugas dan fungsi satuan kerja tersebut. Tingkat pendidikan yang ada mulai dari SD, SMP, SMA, S1 hingga S2. Tabel berikut menggambarkan kondisi dan komposisi pegawai dalam unit kerja Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara.

  Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan Jabatan Fungsional

  3. BNPB

  Gol. I: Pria : <SMA : Org SMA : Org

  Wanita : Gol. II:

  Diploma : Org Gol. III:

  S1 : Org S2 : Org

  Gol. IV:

  4. Kantor BLH

  Gol. I: Pria : <SMA : Org SMA : Org

  Wanita : Gol. II:

  Diploma : Org Gol. III:

  S1 : Org S2 : Org

  Gol. IV:

6.2. ANALISIS KELEMBAGAAN

6.2.1. Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif keorganisasian bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut :

  1. Struktur organisasi Struktur organisasi perangkat kerja daerah yang menangani bidang Cipta Karya Kabupaten Nias Utara sudah sesuai untuk mendukung pembangunan bidang cipta karya di di Kabupaten Nias Utara.

  2. Tugas dan fungsi organisasi

  a. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan, pengorganisasian dan Monev.

  b. Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih sangat rendah.

  c. Tuntutan pelayanan administrasi perizinan dan kajian amdal, UKL, UPL dan SOP dari dunia usaha dan masyarakat umum semakin banyak;

3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi

  d. Belum maksimalnya penerapan peraturan, khususnya undang- undang persampahan bagi masyarakat yang melanggar, yaitu membuang sampah di sembarang tempat.

  e. Penegakkan aturan dan hukum lingkungan tidak jelas siapa yang bertanggung jawab;

f. Pertumbuhan penduduk kota yang semakin pesat besar.

4. Permasalahan dalam keorganisasian

  a. Rendahnya tingkat kesejahteraan personil, khususnya tenaga kontrak, tenaga teknis b. Belum optimalnya disiplin kerja tenaga operasional.

  c. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak buruk/negative dari lingkungan yang tidak terkelola dengan baik

  d. Terbatasnya dana operasional dan biaya pemeliharaan e. Rendahnya kualitas SDM bidang cipta karya.

6.2.2. Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah untuk mengetahui factor - faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif berdasarkan kondisi eksisting ketatalaksanaan bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut :

  1. Perda Penetapan Organisasi Pemerintah:  Perda penetapan organisasi sudah menguraikan tupoksi penangana bidang cipta karya dari masing-masing dinas/unit kerja yang ada.

  2. Mekanisme hubungan kerja di dalam dan antar instansi terkait:  Koordinasi dan kerjasama instansi sektor terkait dalam merumuskan sistem koordinasi bidang cipta karya masih rendah.

  3. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja daerah:  Peraturan yang terkait dengan sektor keciptakaryaan masih kurang.

  4. Permasalahan dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah  Dalam menyusun program dan kegiatan terkadang SKPD belum mengacu ke Standar Pelayanan Minimal (SPM).

6.2.3. Analisis Sumber Daya Manusia (Sdm) Bidang Cipta Karya

  Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Analisis deskriptif berdasarkan kondisi eksisting Sumber Daya Manusia bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut :

1. Ketersediaan SDM

  a) SDM yang tersedia belum memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah khususnya bidang Cipta Karya.

  Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Yang Ada Kebutuhan Jumlah SDM (5 Tahun kedepan) Dinas PU:

   Bidang Fisik Prasarana  Bidang Penelitian 1) S1/Sederajat :  S1 Teknik  S1 Ilmu Komunikasi  S1 Ekonomi S2 :

  Bappeda:

  4 orang 3 orang 4 orang 1 orang

  ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang 3 orang

   D3 Teknik/Sederajat 3) S1/ Sederajat  S1 Teknik:  S1 Ekonomi: 4) S2:

   Bid. Cipta Karya  Bid. Tata Kota  Bid. SDA 1) SMA/Sederajat : 2) Diploma :

  Nias Utara

  b) Staf teknis yang memahami tugas pokok dan fungsi sangat terbatas;

  c) Dukungan sumber pembiayaan (APBD) untuk melaksanakan program sangat terbatas; Berdasarkan hasil analisi terhadap permasalahan-permasalahan Kebutuhan Sumber Daya Manusia bidang cipta karya tersebut, dapat di identifikasi kebutuhan SDM guna mendukung kinerja organisasi maupun bagi peningkatan mutu RPIJM sebagi keluaran produk perencanaan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya di Kabupaten Nias Utara sepertti dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 6. 4. Matriks Kebutuhan Sumber Daya Manusia Bidang Cipta Karya Kab.

  a) Beban kerja dan sasaran tugas sangat luas dan mencakup lintas sektor; b) Pelatihan dan bimtek tentang keciptakaryaan hanya pada orang– orang tertentu saja yang ikut.

  3. Permasalahan dalam manajemen SDM

  b) Adanya Gerakan Disiplin Nasional untuk peningkatan waskat oleh atasan secara berjenjang; c) Adanya Perhatian dan dukungan Pemerintah pusat.

  a) Terbukanya kesempatan mengikuti pelatihan/bimtek terkait dengan tugas pokok dan fungsi.

  2. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM

  ____ orang ____ orang ____ orang Jumlah:

  dan Pengembangan  S2 Manajemen Aset 2) S2 Perenc. Wilayah:  S2 Perencanaan 3) S2 Prasarana:  S2 Adm. Pembangunan  S2 Teknik Sipil ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang 2 orang

  Kantor Lingkungan Hidup

   Bid. Pengendalian dampak LH  Bid. Konservasi Sumber Daya Alam 1) SMA/Sederajat : 2) Diploma :

   D3 Teknik/Sederajat 3) S1/ Sederajat:  S1 Teknik Lingkungan  S1 Kesehatan Link. 4) S2

  ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang

  Jumlah: 2 orang

  BPBD

   Bid. Pencegahan dan Kesiapsiagaan 1) SMA/Sederajat : 2) Diploma :  D3 Teknik/Sederajat 3) S1/ Sederajat  S1 Teknik:

  4) S2: ____ orang ____ orang ____ orang ____ orang

  Jumlah: 1 orang

  6.2.4. Analisis SWOT Kelembagaan

  Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT.

  Strategi yang digunakan adalah:  bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada (strategi S-O);  bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan daripeluang yang ada (strategi W-O);  bagaimana kekuatan mampu menghadapi ancaman yang ada (strategi

  S-T); dan  bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru (strategi W-T).

  Berdasarkan informasi serta analisis tentang keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya, dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan seperti pada tabel berikut:

  VI - 19 Tabel 6. 5. Matriks Analisis SWOT Kelembagaan

  f) Adanya kesempatan mendapatkan (O)

  e) Campaign kepada pengambil keputusan terkait (DPR dan eksekutif) terkait SWOT Kelembagaan

  d) Menerapkan program karier pegawai

  a) Meningkatkan kinerja lembaga-lembaga yang terkait dengan bidang Cipta karya b) Pengadaan pegawai yang memiliki pendidikan dan kemampuan di bidang Cipta Karya c) Menerapkan reward dan funishment kepada pegawai.

  STRATEGI PENGEMBANGAN :

  

c) Memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada pegawai untuk mengikuti Mengatasi Kelemahan untuk meraih Peluang (W - O)

  

a) Segera menyiapkan persaratan/dokumen

yang dibutuhkan pemerintahpusat dan

lembaga donor sebagai persaratan untuk mendapatkan bantuan hibah b) Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, pengembang terkait dengan isu2 lingkungan.

  

Memanfaatkan Potensi Untuk Meraih

Peluang (S - O)

STRATEGI PENGEMBANGAN :

  e) Adanya kesempatan untuk mengikuti Bimtek/ pelatihan dari pusat terkait dengan tugas pokok dan fungsi

  

Kekuatan/Potensi Pengembangan

(Strengths)

a) Secara kelembagaan, lembaga yang ada

dan terkait dengan bidang Cipta Karya

mempunyai kewenangan yang kuat

karena ditetapkan ber dasarkan Perda

b) Tersedianya dokumen RPJPD dan RPJMD

untuk periode terbaru c) Pembagian tugas dan fungsi antara satuan kerja telah merata demikian pula

wewenang dan tanggungjawab sudah

jelas d) Telah terjalinnya kekompakan kerja antar OPD

  d) Kesempatan melibatkan CSR

  c) Meningkatnya PAD

  CK sesuai amanat RPJMN sebagai bentuk dukungan Pemerintah Pusat b) Adanya dukungan dana APBN dan Provinsi sebagai dukungan pengembangan infrastruktur Bid. CK

  

( S )

( W ) Peluang Pengembangan (Opportunities) a) Adanya program-program strategis Bid.

  c) SDM bidang Cipta Karya yang tersedia kurang memadai baik kuantitas maupun kualitas d) Kurangnya sarana dan prasarana bidang Cipta Karya seperti belum dimilikinya IPLT, IPAL, kurangnya drainase lingkungan serta masih rendahnya pelayanan air minum e) Sering terjadi droping SDM yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan f) Sering terjadi mutasi pegawai ke satuan kerja diluar bidang Cipta karya g) Belum efektifnya pemberian reward dan punishment bagi SDM yang berprestasi dan yang melakukan kesalahan

  b) Dukungan dana APBD untuk operasi & pemeliharaan serta pembangunan sanitasi sangat kurang

  a) Koordinasi external antara lembaga terkait bidang Cipta Karya masih kurang.

  Kelemahan Pengembangan (Weaknesses)

  INTERNAL EKSTERNAL

  VI - 20

  d) Menerapkan reward dan funishment kepada pegawai.

  d) Memperbaiki kinerja sistem kepegawaian yang ada untuk mencegah allokasi pegawai yang tidak sesuai dengan kebutuhan serta mutasi yang tidak diinginkan.

  c) Menyediakan database bidang keciptakaryaan guna menarik minat investor/CSR untuk menanamkan modalnya.

  b) Menyediakan sarana dan prasarana kerja guna mendukung penyelenggaraan RPIJM.

  a) Mengintensifkan pertemuan antara aparat pusat dengan aparat pemda guna mendapatkan pemahaman yang jelas mengenai penyelenggaraan RPIJM.

  Meminimalkan Kelemahan untuk bertahan dari Ancaman (W - T) STRATEGI PENGEMBANGAN :

  

g) Campaign kepada pengambil keputusan

terkait (DPR dan eksekutip) terkait

dengan isu2 lingkungan.

  f) Menerapkan program karier pegawai

  

e) Penempatan personil yang tepat sesuai

dengan keahlian dan latar belakang

pendidikan

  a) Sinkronisasi antar peraturan terkait dengan bidang keciptakaryaan;

b) Pengendalian dan pengawasan terhadap

peraturan daerah yang telah dibuat;

c) Penambahan sarana dan prasarana kerja dan latihan.

  bantuan hibah dari luar

  STRATEGI PENGEMBANGAN :

  (T)

Memanfaatkan Potensi untuk

menghadapi Tantangan (S - T)

  Daerahnya.

  b) Penurunan kualitas pelayanan dasar masyarakat (perumahan, air minum, sanitasi) akibat penerapan regulasi yang tidak tegas c) Beralihnya dukungan APBN ke daerah lain yang lebih siap Organisasi Perangkat

  a) Tingkat kesehatan lingkungan menurun akibat belum maksimalnya penerapan peraturan serta sanksi pelanggaran (membuang sampah dan limbah sembarangan),

  Ancaman (Threats)

  

e) Penempatan personil yang tepat sesuai

dengan keahlian dan latar belakang pendidikan

  

d) Meningkatkan disiplin dan motivasi kerja

kepada pegawai dengan menerapkan

sistem reward dan funishment

  g) Promosi pariwisata berwawasan lingkungan pelatihan/ bimtek

  Sumber: Analisis penyusun, 2017

6.2.5. Rencana Pengembangan Kelembagaan

  Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strtategi pengembangan keorganisasian di bidang cipta karya pada OPD Kabupaten Nias Utara, adalah:

  1) strategi pengembangan organisasi di bidang cipta karya; 2) strategi pengembangan tata laksana bidang cipta karya; dan 3) strategi pengembangan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan infrastruktur bidang cipta karya.

A. Rencana Pengembangan Keorganisasian

  Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana pengembangan keorganisasian di Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut:

  1) Meningkatkan kinerja manajemen bidang ciptakarya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monev;

  2) Meningkatkan jumlah pegawai untuk mengikuti pelatihan dan bimtek bidang cipta karya; 3) Mengalokasikan dana APBD yang ada didukung dengan sumber pendanaan lainnya seperti dari APBD Provinsi, APBN Pusat, swasta melalui dana CSR serta lembaga donor untuk meningkatkan pelayanan sanitasi;

  4) Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk melakukan tindakan hukum bagi masyarakat atau badan usaha yang melakukan pelanggaran Perda yang terkait dengan isu-isu lingkungan;

  5) Bekerjasama dengan instansi terkait lainnya melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terkait isu-isu lingkungan termasuk Perda;

  6) Memelihara dan menjaga ketersediaan dan kemampuan pelayanan administrasi secara konsisten sesuai standar pelayanan minimal; 7) Mempertahankan dan meningkatkan kondisi sarana dan prasarana aparatur yang ada dalam jangka panjang; 8) Mempertahankan dan menyusun secara konsisten dan berkelanjutan pelaksanaan sistem organisasi kelembagaan dan ketersediaan laporan; 9) Menggali aspirasi masyarakat melalui berbagai pertemuan dan forum diskusi/SKPD sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

  10) Mengembangkan regulasi yang berkaitan dengan standar operasional pelayanan.

  B. Rencana Pengembangan Tata Laksana

  Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana pengembangan tata laksana OPD Kabupaten Nias Utara adalah: 1) Menciptakan koordinasi yang harmonis dengan instansi terkait lainnya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring bidang keciptakaryaan. 2) Restrukturisasi pegawai sesuai keahlian dan pendidikan yang dimilikinya menurut kebutuhan 3) Menyusun standar operasional prosedur bidang keciptakaryaan.

  C. Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia

  Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis SWOT, maka rencana pengembangan SDM pada OPD Kabupaten Nias Utara adalah sebagai berikut: 1) Menambah jumlah pegawai di SKPD terkait yang menangani sektor keciptakaryaan; 2) Meningkatkan kemampuan staf teknis dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dengan memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang Cipta karya

  3) Memberikan dukungan manajemen teknis terhadap staf bidang keciptakaryaan, seperti pengelolaan persampahan, air minum, bangunan gedung dll. 4) Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja pegawai melalui penerapan

  reward dan funishment secara berkeadilan

  Sebagai kesimpulan analisis kelembagaan Cipta Karya terhadap permasalahan, strategi serta indikasi program kelembagaan seperti ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel 6. 6. Permasalahan, Strategi dan Indikasi Program Kelembagaan bidang

  Cipta Karya Kabupaten Nias Utara

  Permasalahan Strategi Indikasi Program Jangka Menegah

  I. Aspek Organisasi

  1. Belum optimalnya manajemen bidang cipta karya mengikuti sistem perencanaan, pengorganisasian dan Monev, karena :

  1. Meningkatkan kinerja manajemen bidang ciptakarya dalam perencanaan, pelaksanaan dan monev;

  2. Meningkatkan jumlah pegawai

  1. Sosialisasi dan penyebar luasan semua dokumen perencanaan yang ada (RPJMD, RPIJM, RISPAM, dll) kepada semua pegawai bidang cipta karya untuk yang terlibat dalam

  a) Tidak meratanya kemampuan pegawai serta kurangnya mengikuti pelatihan dan bimtek perencanaan, pelatihan/bimtek khususnya keciptakaryaan; pelaksanaan dan terkait bidang monev.

  3. Mengalokasikan dana APBD dan keciptakaryaan; didukung dengan sumber

  2. Menyusun program pendanaan lainnya seperti dari pelatihan dan b) Keterbatasan anggaran APBD di sektor cipta karya; APBD Provinsi, APBN Pusat, pengembangan karier swasta melalui dana CSR serta pegawai berikut

  c) Adanya aparat daerah yang lembaga donor untuk penyiapan berprestasi pindah ke instansi meningkatkan pelayanan anggarannya lain keciptakaryaan, khususnya air

  3. Sosialisasi kepada

  d) Droping pegawai tidak sesuai minum dan sanitasi masyarakat terkait dengan keahlian dan latar dengan PERDA

  4. Bekerjasama dengan instansi belakang pendidikan yang terkait lainnya untuk melakukan tentang: dibutuhkan tindakan hukum bagi

   larangan membuang

  e) Koordinasi external antara masyarakat atau badan usaha sampah tidak pada lembaga terkait dengan yang melakukan pelanggaran tempatnya. bidang Cipta Karya masih

  Perda terkait isu-isu kurang  Penggunaan kloset perusakan/pencemaran leher angsa dan

  2. Belum maksimalnya lingkungan septiktank sehat penerapanperaturan, terkait

  5. Bekerjasama dengan instansi dengan isu-isu lingkungan

  4. Membentuk Tim terkait lainnya dalam Penyidik PNS (PPNS)

  3. Kurangnya sarana dan prasarana melakukan kegiatan sosialisasi dalam penindakan bidang Cipta Karya seperti belum kepada masyarakat terkait pelanggaran hukum dimilikinya IPLT, IPAL, drainase terkait isu-isu

  Perda/aturan daerah serta masih rendahnya pelayanan perusakan/pencemaran terkait. air minum lingkungan termasuk Perda.

4. Kurangnya pemahaman

  6. Dinas/badan lebih selektif masyarakat akan pentingnya dalam pengadaan tenaga sanitasi untuk kesehatan kontrak sesuai dengan lingkungan kualifikasi yang dibutuhkan.

  5. Pengadaan tenaga kontrak belum sesuai dengan kualifkasi yang dibutuhkan

II. Aspek Tata Laksana

  1. Koordinasi dan kerjasama antara

  1. Meningkatkankoordinasi dengan

  1. Sosialisasi kepada instansi yang terkait dengan menambah intensitas semua instasi terkait bidang cipta karya masih kurang . pertemuan untuk membahas bidang keciptakaryaan permasalahan infrastruktur untuk melakukan

  2. Tugas, wewenang dan cipta karya koordinasi secara tanggungjawab dari masing unit intens; kerja sudah jelas namun dalam

  2. Pengadaan pegawai baru yang pelaksanaanya terkendala karena memiliki keahlian dan

  2. Publikasi rekruitmen kuantitas dan kualitas SDM unit pendidikan yang sesuai dengan pegawai baru secara kerja tidak merata kebutuhan transparan

III. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

  1. Terbatasnya SDM baik dari segi

  1. Pengadaan pegawai baru yang

  3. Pengadaan pegawai jumlah dan kualitas memiliki keahlian dan baru sesuai dengan pendidikan yang sesuai dengan kualifikasi yang

  2. Terbatasnya staf teknis yang kebutuhan dibutuhkan memahami tugas pokok dan fungsi Bidang Cipta Karya

  2. Meningkatkan kemampuan staf

  4. Mengusulkan pelatihan teknis dalam melaksanakan kepada semua staf

  3. Rendahnya tingkat kesejahteraan tugas pokok dan fungsi melalui teknis personil, khususnya tenaga memberi kesempatan mengikuti kontrak/honor

  5. Mengusulkan pelatihan di bidang Cipta karya penambahan anggaran

  4. Lemahnya motivasi dan disiplin kesejahteraan pegawai

  3. Meningkatkan kesejahteraan kerja pegawai. pegawai berdasarkan mutu dalam APBD

  5. Belum diterapkanya sistem kinerja

  reward dan punishment secara

  4. Mulai menerapkan reward dan tegas dan berkeadilan.

  punishment Sumber: Analisis penyusun, 2017

6.3. KERANGKA REGULASI

  Kerangka regulasi diarahkan untuk memfasilitasi, mendorong dan/atau mengatur perilaku masyarakat, termasuk swasta dan penyelenggara negara dalam mewujudkan permukiman layak huni dan berkelanjutan. Kerangka regulasi ini disusun dengan mempertimbangkan regulasi yang ada, dan regulasi yang diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

6.3.1. Amanat Perundangan Terkait Dengan Keciptakaryaan