Pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BANGUN RUANG

YANG MENCAKUP INTERAKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN PMRI

DI KELAS IV SDN KLEDOKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  

Oleh:

Ag. Tri Hardianta

NIM: 081134006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

  Ia membuat segala sesuatau indah pada waktunya (Pengkhotbah 3: 11) Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa (Roma 12: 12) “Nothing Imposible”

  PERSEMBAHAN:

  Karya ini kupersembahkan untuk: 

  Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dalam suka dan duka 

  Bunda Maria yang selalu menjaga dan menyertaiku 

  Bapak Patricius Ponimin Wignyo Suprapto dan Ibu Tumirah yang selalu mendukung dan mendoakanku 

  Lucia Tri Hartati dan Adi Hartanto 

  Teman-teman PGSD 2008 kelas B yang selalu bersamaku 

  Mereka yang mendoakanku tanpa aku ketahui 

  Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

  Ag. Tri Hardianta. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Bangun Ruang

  

yang Mencakup Interaktivitas dengan Pendekatan PMRI di Kelas IV SDN

Kledokan Tahun Pelajaran 2011/2012 . Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru

  Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan tahun pelajaran 2011/2012 serta mengetahui interaktivitas yang nampak pada kegiatan pembelajaran bangun ruang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Development menurut Sugiyono yang telah dimodifikasi. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif yang berkaitan dengan pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI serta karakteristik PMRI tertutama interaktivitas yang nampak selama kegiatan pembelajaran. Sampel terbatas penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa dan guru matematika kelas IV SDN Kledokan. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan, yaitu mulai bulan Desember 2011 sampai bulan Juli 2012. Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara kepada guru matematika, observasi kegiatan pembelajaran matematika, studi dokumen, dan studi literatur. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian ini adalah pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI dilakukan dengan cara: (a) Analisis kebutuhan dalam pembelajaran matematika, (b) Membuat perangkat pembelajaran yang dapat mengakomodasi kebutuhan dalam pembelajaran matematika. Perangkat yang dibuat berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi.

  Hasil penelitian tentang interaktivitas yang nampak pada kegiatan pembelajaran bangun ruang di kelas IV SDN Kledokan berupa interaktivitas guru dengan siswa dan interaktivitas siswa dengan siswa. Bentuk-bentuk interaktivitas tersebut berupa: (a) membangun norma kelas, (b) mengadakan tanya jawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung, (c) melakukan demonstrasi selama kegiatan pembelajaran, (d) membimbing siswa dalam memecahkan masalah berupa soal yang diberikan guru, (e) memfasilitsi negosiasi antar siswa, (f) melakukan penilaian proses, (g) melakukan penilaian produk, (h) memberikan penguatan, (i) mempresentasikan hasil pekerjaan, (j) melakukan kerjasama dengan siswa lain, (k) menyampaikan pendapat atau pertanyaan, (l) memberikan apresiasi terhadap siswa lain, dan (m) memperhatikan siswa lain yang menyampaikan pendapat.

  Kata kunci: pengembangan, perangkat pembelajaran, bangun ruang, interaktivitas, PMRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  Ag. Tri Hardianta. 2012. Development of Solid Mathematic Learning Instrument

  

Geometry Includes Interactivity with PMRI Approach in the Fourth Grade of SDN

Kledokan Course Year 2011/2012 . Thesis. Elementary School Teacher Education

  Program Study, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

  This research aims to develop geometry learning instrument, which includes interactivity using PMRI approach in the fourth grade of SDN Kledokan, academic year 2011/2012 and to investigate the interactivity which appears on the geometry learning activities. The type of the research is Research and Development

  , according to Sugiyono’s theory which has previously been modified. The data gathered is qualitative, related to the development of geometry learning instrument using PMRI approach and to the characteristics of PMRI, particularly the interactivity which appeared during the teaching-learning activities. The limited samples of this research were the fourth grade students, consisting of 32 students and the Mathematic teacher of the fourth grade of SDN Kledokan. This research was conducted for 9 months, starting from December 2011 until July 2012. The data was obtained from an interview with the Mathematic teacher, an observation to the teaching-learning Mathematics, a document analysis, and a library study. The data obtained was analyzed using descriptive-qualitative method.

  The research result is a development of geometry learning instrument, encompassing interactivity using PMRI approach, which was conducted using: (a) needs analysis in Mathematics learning, (b) designing learning instrument which can accommodate the needs of learning Mathematics. The instrument which were designed are syllabus, lesson plan, student worksheet, teaching material, and evaluation.

  The research result on the interactivity which appeared on the geometry learning activities in the fourth grade of SDN Kledokan is in the form of interactivity between the teacher and the students and the interactivity among students. The forms of the interactivity are: (a) establishing class norms, (b) conducting question and answer session during the learning process, (c) conducting demonstrations using the learning media, (d) guiding the students in solving problems in the form of questions given by the teacher, (e) facilitating negotiation among students, (f) evaluating process, (g) evaluating products, (h) giving reinforcement, (i) presenting the works, (j) cooperating with the other students, (k) conveying opinions or questions, (l) appreciating the other students, and (m) paying attention to the students who gave opinions.

  Keywords: development, learning instrument, geometry, interactivity, PMRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skrispsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bantuan ide, kritik, saran, dan bimbinganya yang sangat berguna dalam penelitin ini.

  4. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bantuan ide, kritik, saran, dan bimbinganya yang sangat berguna dalam penelitin ini.

  5. Ibu Sri Rahayu, S.Pd., selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri Kledokan, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas

  IV SDN Kledokan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6. Ibu Sumartiani, selaku guru mata pelajaran matematika kelas IV SDN Kledokan yang telah memberikan waktu, bantuan, dan masukan kepada peneliti.

  7. Siswa kelas IV SDN Kledokan, yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

  8. Bapak, Ibu, yang telah memberikan fasilitas material maupun finansial serta support yang tidak pernah berhenti selama melakukan penelitian ini.

  9. Teman-teman penulis, terutama teman-teman kelompok PPL SDN Kledokan dan teman-teman payung PMRI yang telah memberikan bantuan, semangat, dan dorongan untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi siapa saja.

  Yogyakarta, 25 Juni 2012 Penulis Ag. Tri Hardianta

  

DAFTAR ISI

  6 G. Kontribusi Hasil Penelitian .................................................................

  Interaktivitas ................................................................................... 15 4. Bangun Ruang ................................................................................ 21 C. Kerangka Berpikir ............................................................................... 26

  8 2. Pendekatan PMRI ........................................................................... 11 3.

  8 1. Perangkat pembelajaran .................................................................

  7 B. Landasan Teori ....................................................................................

  7 A. Penelitian Lain yang Relevan ..............................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................

  5 F. Pentingnya Penelitian ..........................................................................

  Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v ABSTRAK ....................................................................................................... vii

  4 E. Spesifikasi Produk ...............................................................................

  3 D. Batasan Istilah .....................................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian ................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................

  KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

  

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................

  28 A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28 B.

  Desain dan Prosedur Penelitian ........................................................... 29 C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 31 D.

  Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ..................................... 31 E. Analisis Data ....................................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................

  36 A. Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan ........................ 36 B.

  Paparan Desain Pengembangan ........................................................... 43 C. Paparan dan Analisis Hasil Implementasi Produk pada Sampel Terbatas ..........................................................................

  49 1. Deskripsi Pelaksanaan Implementasi Disain Pembelajaran ........... 49 2.

  Pembahasan .................................................................................... 51 a.

  Karakteristik PMRI dalam Pembelajaran Bangun Ruang ......... 51 b. Bentuk Interaktivitas dalam Pembelajaran Bangun Ruang ..........................................

  57 3. Rangkuman Interaktivitas dalam Kegiatan Pembelajaran ............... 80 D. Refleksi Implementasi Pembelajaran ................................................... 102

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 103 A. Kesimpulan ......................................................................................... 103 B. Saran .................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 108 LAMPIRAN ..................................................................................................... 110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Kriteria Validitas .............................................................................

  35 Tabel 4.1. Hasil Validasi Ahli ..........................................................................

  48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Gambar bangun ruang .................................................................

  65 Gambar 4.5. Guru membimbing kelompok 2 ..................................................

  77 Gambar 4.12. Siswa memberikan tepuk tangan ...............................................

  75 Gambar 4.11. Siswa menyampaikan pendapat ................................................

  75 Gambar 4.10. Siswa melakukan kerja sama ....................................................

  73 Gambar 4.9. Siswa melakukan kerja sama ......................................................

  71 Gambar 4.8. Siswa melakukan presentasi ........................................................

  71 Gambar 4.7. Guru memberi penguatan pada siswa .........................................

  66 Gambar 4.6. Guru memberi penguatan pada siswa .........................................

  64 Gambar 4.4. Hasil pekerjaan siswa setelah dibimbing guru ............................

  22 Gambar 2.2. Gambar kubus .............................................................................

  62 Gambar 4.3. Guru melakukan demonstrasi menggunakan media pembelajaran ......................................................................

  60 Gambar 4.2. Guru dan siswa melakukan tanya jawab .....................................

  30 Gambar 4.1. Guru membangun norma kelas ...................................................

  29 Gambar 3.2. Langkah-langkah penelitian ........................................................

  26 Gambar 3.1. Langkah Research and Development menurut Sugiyono ...........

  26 Gambar 2.5. Jaring-jaring balok ......................................................................

  24 Gambar 2.4. Jaring-jaring kubus ......................................................................

  22 Gambar 2.3. Gambar balok ..............................................................................

  78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Analisis Kebutuhan ............................................................. 110 Lampiran 2 Perangkat Pembelajaran ............................................................... 119 Lampiran 3 Transkrip Data .............................................................................. 184 Lampiran 4 Hasil Validasi Perangkat .............................................................. 209 Lampiran 5 LKS Hasil Implementasi .............................................................. 232 Lampiran 6 Surat-surat .................................................................................... 236 Lampiran 7 Foto-foto ....................................................................................... 238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran pokok pada jenjang

  pendidikan dasar. Mata pelajaran ini dipelajari sejak kelas 1 (satu) sampai kelas 6 (enam) sekolah dasar (SD). Siswa SD selama ini menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit karena matematika merupakan ilmu yang abstrak. Banyak konsep dalam matematika yang tidak nyata atau tidak dapat dilihat langsung dengan mata ataupun dipegang.

  Menurut Piaget dalam Gunarsa (1980: 160) menyatakan bahwa tahap perkembangan kognitif usia anak SD termasuk dalam tahap operasional konkret. Oleh karena itu, menggunakan matematika realistik akan membantu pemahaman siswa dalam pembelajaran. Mengenal dan mempelajari matematika realistik akan mempermudah siswa dalam memahami matematika sebagai ilmu yang abstrak. Sebagai contoh, konsep geometri dan bangun ruang dalam matematika dapat dibawa ke dalam dunia nyata siswa. Mengenalkan benda-benda di sekitar anak yang memiliki bentuk geometri dan bangun ruang ( baik yang dimiliki, sering digunakan, ataupun sekedar dilihat) dapat membantu pemahaman siswa.

  Pada saat kegiatan belajar-mengajar, interaksi yang terjadi di dalam kelas dapat mendukung proses kegiatan belajar-mengajar yang efektif.

  Interaksi dapat terjadi dalam aktivitas-aktivitas dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai contoh adalah dalam aktivitas belajar dalam kelompok. Siswa saling

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berinteraksi dalam menyelesaikan tugas kelompok. Mereka dapat saling bertanya, bertukar pendapat, memberi tanggapan kepada siswa lain. Selain itu, aktivitas guru membimbing siswa dalam belajar kelompok juga merupakan salah satu bentuk interaksi. Bentuk-bentuk interaksi yang demikian disebut interaktivitas dalam kegiatan pembelajaran.

  Bentuk interaktivitas dapat terjadi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Interaksi yang baik seharusnya berlangsung dalam dua arah.

  Sebagai contoh adalah suatu pesan tidak hanya disampaikan oleh guru kepada siswa, tetapi juga oleh siswa kepada guru. Interaktivitas yang berlangsung dalam dua arah memungkinkan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Siswa tidak lagi hanya mendengarkan ceramah dari guru. Hal ini dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi pembelajaran.

  Berdasarkan uraian di atas, diketahui tentang pentingnya pembelajaran yang bersifat realistik dan interaktivitas dalam pembelajaran yang pada pemahaman konsep atau materi oleh siswa. Pembelajaran yang bersifat realistik dan adanya interaktivitas dalam pembelajaran akan memudahkan siswa dalam memahami suatu konsep atau materi yang abstrak. Melihat hal tersebut peneliti akan mencoba mengembangkan perangkat pembelajaran yang bersifat realistik dan mencakup interaktivitas dalam pembelajaran. Peneliti memilih pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) sebagai dasar pengembangan perangkat pembelajaran tersebut. Pendekatan PMRI dipilih karena pendekatan ini mudah dilaksanakan, menyenangkan dan dekat dengan siswa. Pengembangan perangkat pembelajaran dengan

  2

  3

  pendekatan PMRI diharapkan dapat mendorong nampaknya interaktivitas dalam pembelajaran matematika khususnya dalam materi bangun ruang.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah: 1.

  Apa sajakah produk pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Kledokan tahun pelajaran 2011/2012 2. Bagaimanakah mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N

  Kledokan tahun pelajaran 2011/2012? 3. Apa sajakah bentuk interaktivitas yang nampak dalam pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Kledokan tahun

  pelajaran 2011/2012? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui produk pengembangan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Kledokan tahun pelajaran 2011/2012.

  2. Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Kledokan tahun pelajaran 2011/2012.

  3. Untuk mengetahui bentuk interaktivitas yang nampak dalam pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI di kelas IV SD N Kledokan tahun

pelajaran 2011/2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Batasan Istilah

  Supaya tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir mengenai istilah yang dikemukakan pada penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah. Batasan istilah pada penelitian ini adalah: 1.

  Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah perlengkapan dalam kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

  2. Bangun ruang Bangun ruang adalah bangun matematika yang memiliki isi atau volume.

  Bangun ruang pada penelitian ini terdiri dari kubus dan balok. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah persegi yang berukuran sama. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh bangun ruang yang dibatasi oleh tiga pasang persegi panjang, dimana setiap pasangnya saling berhadapan dan berukuran sama.

  3. Interaktivitas Interaktivitas adalah bentuk interaksi sosial dalam kegiatan pembelajaran.

  Interaksi sosial tersebut melibatkan guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

  4. PMRI PMRI adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan realitas dan pengalaman siswa serta kondisi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai fokus pembelajaran.

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Spesifikasi Produk

  Produk penelitian pengembangan ini berupa perangkat pembelajaran yang terdiri dari: Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Bahan Ajar, dan Evaluasi.

  1. Silabus Silabus yang dikembangkan memiliki rumusan pengalaman belajar yang menuntut guru dan siswa banyak melakukan interaksi, sumber belajar dan media nyata.

  2. RPP RPP yang dikembangkan memiliki ketepatan metode pembelajaran yang dapat mengakomodasi interaktivitas, rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan pendekatan dan menuntut terjadinya banyak interaksi yang melibatkan guru dan siswa, adanya sumber belajar dan media nyata.

  3. LKS LKS yang dikembangkan memiliki kegiatan belajar runtut, rumusan kegiatan belajar mengakomodasi siswa untuk banyak melakukan interaksi dengan temannya, dan tampilannya menarik.

  4. Bahan Ajar Bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, atau prosedur, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  5. Evaluasi Evaluasi yang dikembangkan memiliki rumusan soal evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bentuk soal evaluasi berupa soal cerita yang

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bersifat kontekstual sehingga dapat mendorong siswa menemukan banyak strategi pemecahan masalah.

  F. Pentingnya Pengembangan

  Pengembangan penelitian berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Penelitian ini dapat membantu guru merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran yang baik, terutama untuk yang berhubungan dengan pendekatan PMRI.

  G. Kontribusi Hasil Penelitian 1.

  Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan wawasan baru dalam penggunakan pendekatan PMRI dalam pembelajaran bangun ruang di kelas IV SD N Kledokan tahun pelajaran 2011/2012.

  2. Bagi Siswa Siswa mendapatkan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran bangun ruang dengan pendekatan PMRI.

  3. Bagi Guru Guru mendapatkan bahan inspirasi dalam melakukan penelitian lainnya khususnya yang menggunakan pendekatan PMRI.

  4. Bagi Sekolah Sekolah mendapatkan tambahan dokumen penelitian dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah.

  6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Lain yang Relevan 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Eliarti tahun 2005 dengan judul

  “Interaksi dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan PMRI di Kelas IIB SD Percobaan 2 Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam pembelajaran matematika sebagai pemimpin belajar, fasilitator/ pembimbing, motivator, dan partisipator. Interaksi antar siswa yang nampak dalam pembelajaran matematika tersebut adalah kerjasama, negosisai/ diskusi, memberikan bantuan dengan penjelasan atau tanpa penjelasan dan menerima bantuan.

  Peran alat peraga dalam interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa adalah menjadikan interaksi tersebut menjadi lebih baik dan efektif.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ika Nuraisah tahun 2007 dengan judul

  “Pengelolaan Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Percobaan 2 Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dalam kegiatan pembelajaran materi pecahan, melakukan pengelolaan kelas menggunakan keterampilan-keterampilan untuk menciptakan, memelihara, dan mengendalikan kondisi belajar di kelas.

  Kegiatan yang dilakukan guru, yaitu: (a) menanggapi siswa yang terlambat, (b) memberi teguran, komentar, pertanyaan pada siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belum siap dan tidak memperhatikan pembelajaran, (c) memberikan contoh kontekstual, (d) memberikan arahan dan bimbingan, (e) memberikan pujian, PR, atau kuis di akhir pembelajaran, dan (f) membuat kesepakatan-kesepakatan di awal semester.

  Penelitian di atas menunjukkan adanya interaksi yang nampak dalam kegiatan pembelajaran matematika. Beberapa interaksi itu melibatkan guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Oleh karena itu, penggunaan pendekatan PMRI dapat mengakomodasi interaktivitas selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Atas dasar itu, peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang yang mencakup interaktivitas dengan pendekatan PMRI di kelas IV SDN Kledokan.

B. Landasan Teori 1. Perangkat Pembelajaran

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 69) perangkat adalah alat-alat perlengkapan. Menurut Sanjaya (2008: 26) pembelajaran adalah:

  “Proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber baik dari dalam diri siswa seperti lingkungan, minat, dan kemampuan dasar yang dimiliki maupun potensi dari luar seperti lingkungan sumber belajar supaya mencapai tujuan belajar tertentu”. Trianto (2010: 96) mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam proses pembelajaran. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Suhadi dalam Rusdi (2008). Ia mengemukakan bahwa perangkat pembelajaran merupakan sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, menurut peneliti perangkat pembelajaran adalah perlengkapan dalam kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

  Perangkat pembelajaran tersebut terdiri atas silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan evaluasi.

  1. Silabus Silabus adalah acuan pengembangan RPP yang memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Permendiknas, 2007: No. 27). Silabus yang baik memuat hal-hal seperti: kelengkapan unsur-unsur silabus, kualitas rumusan pengalaman belajar, sumber belajar, media nyata, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Purnomo (2011: 2) menjelaskan bahwa RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus. RPP yang baik harus memperhatikan hal-hal seperti: kelengkapan unsur, kesesuaian antara standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran, ketepatan metode atau model pembelajaran, rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan pendekatan, rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, adanya sumber

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar dan media nyata, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  3. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS adalah lembaran kertas berisi informasi dan instruksi dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui praktek, mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran. LKS yang baik harus memperhatikan unsur-unsur seperti: kelengkapan unsur, kegiatan pembelajaran runtut, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdapat pertanyaan refleksi, dan tampilan menarik.

  4. Bahan Ajar Bahan ajar adalah rangkuman seluruh materi pada satu pertemuan yang terintegrasi dengan RPP. Bahan ajar yang baik harus memperhatikan hal-hal diantaranya: sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, atau prosedur, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

  5. Evaluasi Salah satu bentuk evaluasi adalah penilaian. Penilaian adalah bentuk evaluasi yang digunakan untuk mengukur tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tercapai atau tidak. Rumusan soal evaluasi harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Evaluasi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar mudah dipahami oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pendekatan PMRI a. Pengertian PMRI

  Marpaung (2004) menyatakan bahwa PMRI adalah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Selanjutnya, Suryanto (2010: 37) menyatakan bahwa PMRI adalah pendidikan matematika sebagai hasil adaptasi dari Realistic Mathematic Education (RME) yang diselaraskan dengan kondisi budaya, geografi, dan kehidupan masyarakat Indonesia.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, menurut peneliti PMRI adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran matematika yang menggunakan realitas dan pengalaman siswa serta kondisi kehidupan masyarakat Indonesai sebagai fokus pembelajaran. Realitas, pengalaman siswa, dan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia disesuaikan dengan daerah atau tempat tinggal siswa.

b. Sejarah PMRI

  PMRI merupakan adaptasi dari Pendidikan Matematika Realistik (PMR). PMR dikembangkan oleh institude Freudenthal. Institut ini didirikan pada tahun 1971, berada di bawah Utrecht University Belanda. Freudenthal dalam Wijaya (2012: 20) mengatakan bahwa matematika sekolah tidak ditempatkan sebagai sistem tertutup (closed

  system ) melainkan sebagai aktivitas yang disebut matematisasi.

  Adanya pendapat tersebut menjadi landasan untuk mengembangkan Pendidikan Matematika Realistik (Realistic Mathematics Education).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sistem yang sama juga diadopsi di negara Indonesia, RME disesuaikan dengan budaya Indonesia. Sehingga dalam perkembangnya RME menjadi PMRI.

c. Prinsip PMRI

  Suryanto (2010: 42) menyatakan bahwa PMRI memiliki tiga prinsip, yaitu: 1)

  Guided Re-invention (Penemuan kembali secara terbimbing) Prinsip Guided Re-invention ialah penekanan pada penemuan kembali secara terbimbing. Melalui masalah kontekstual yang realistik

  (yang dapat dibayangkan atau dipahami oleh siswa), yang mengandung topik-topik matematika tertentu yang disajikan, siswa diberi kesempatan untuk membangun dan menemukan kembali ide-ide dan konsep-konsep matematis.

  Prinsip mathematization (matematisasi progresif) menekankan bahwa matematisasi dapat diartikan sebagai upaya yang mengarah pada pemikiran matematis. Dikatakan progresif karena ada dua langkah berurutan, yaitu matematisasi horizontal (berawal dari kontekstual menuju matematika formal), dan matematika vertical (dari matematika formal menuju matematika formal yang lebih luas).

  2) Didactical Phenomenology (Fenomenologi didaktis)

  Prinsip ini menekankan fenomena pembelajaran yang bersifat mendidik dan menekankan pentingnya masalah kontekstual untuk memperkenalkan topik-topik matematik kepada siswa. Masalah kontekstual dipilih karena aspek kecocokan aplikasi yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  diantisipasi dalam pembelajaran dan kecocokan dengan reinvention, yang berarti bahwa konsep, aturan, cara, sifat, termasuk model matematis tidak disediakan oleh guru, melainkan siswa perlu berusa sendiri untuk menemukan atau membangun sendiri berpangkal dari masalah kontekstual. 3)

  Self-developed model (Membangun sendiri model) Menunjukkan adanya fungsi jembatan yang berupa model. Karena berpangkal dari masalah kontekstual menuju matematika formal dan ada kebebasan siswa, maka tidak menutup kemungkinan siswa akan mengembangkan model sendiri.

d. Karakteristik PMRI

  Traffers dalam Wijaya (2012: 21) menyatakan bahwa karakteristik PMRI adalah: 1)

  Penggunaan konteks Konteks atau permasalahan realistik digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika. Konteks ini dapat berupa masalah dunia nyata atau juga permainan, penggunaan alat peraga, atau situasi lain. Suryanto (2010: 44) mengemukakan bahwa konteks adalah lingkungan siswa yang nyata, baik meliputi aspek budaya maupun aspek geografis.

  Konteks juga tidak harus diartikan konkret, tetapi dapat juga yang telah dipahami oleh siswa atau yang dapat dibayangkan oleh siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Penggunaan model untuk matematisasi progesif

  Model digunakan dalam melalukan matematisasi progeif. Model berfungsi sebagai jembatan (bridge) dari pengetahuan dan matematika tingkat konkret menuju pengetahuan matematika tingkat formal.

  Suryanto (2010: 44) menyatakan bahwa model dapat berupa benda konkret, atau semikonkret berupa gambar atau skema, yang kesemuanya dimaksudkan sebagai jembatan dari konkret ke abstrak atau dari abstrak ke abstrak yang lain.

  3) Pemanfaatan hasil konstruksi siswa

  Siswa memiliki kebebasan untuk mengembangkan strategi pemecahan masalah sehingga diharapkan akan diperoleh strategi yang bervariasi. Suryanto (2010: 44) menyatakan kontribusi siswa berupa ide, atau variasi jawaban, atau variasi cara pemecahan masalah. Hasil kerja dan konstruksi siswa selanjutnya digunakan untuk landasan pengembangan konsep matematika.

  4) Interaktivitas

  Proses belajar seseorang bukan merupakan suatu proses individu melainkan juga bersamaan dengan proses sosial. Oleh karenanya diperlukan interaksi dalam kegiatan belajar. Hal ini diperkuat oleh Suryanto (2010: 45) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran sangat diperlukan adanya interaksi, baik antara siswa dengan siswa atau antara siswa dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  simultan. Interaksi terjadi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Bentuk- bentuk interaksi dapat berupa negosiasi, diskusi, memberi penjelasan atau komunikasi. 5)

  Keterkaitan (Intertwining) Konsep-konsep dalam matematika tidak bersifat parsial, tetapi banyak konsep matematika yang memiliki keterkaitan. Oleh karenanya, konsep matematika tidak diperkenalkan secara terpisah atau terisolasi satu sama lain. Melalui keterkaitan dalam pembelajaran matematika diharapkan bisa mengenalkan dan membangun lebih dari satu konsep matematika secara bersamaan. Keterkaitan dapat terjadi antar materi dalam matematika atau dengan materi pada mata pelajaran lain.

3. Interaktivitas a. Pengertian interaktivitas

  Traffers dalam Wijaya (2012: 21) mengatakan bahwa proses belajar seseorang bukan merupakan suatu proses individu melainkan juga bersamaan dengan proses sosial. Pemanfaatan interaksi dalam pembelajaran matematika bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan kognitif dan afektif siswa secara simultan.

  Suryanto (2010: 45) mengatakan bahwa interaksi dapat terjadi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru yang bertindak sebagai fasilitator. Bentuk-bentuk interaksi meliputi diskusi, negosiasi, memberi penjelasan/komunikasi, bertanya, menyampaikan pendapat, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sardiman (1986: 18) berpendapat bahwa istilah interaksi berpangkal pada konsep komunikasi yang berarti menjadikan milik bersama atau memberitahukan tentang pengetahuan, pikiran, keterampilan, dan nilai. Dalam kegiatan pembelajaran interaksi yang terjadi adalah interaksi edukatif, yaitu proses interaksi yang disengaja, sadar tujuan, yakni untuk mengantarkan anak didik ke tingkat kedewasaannya.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, menurut peneliti interaktivitas adalah bentuk interaksi sosial dalam kegiatan pembelajaran antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

b. Ciri-ciri interaksi belajar-mengajar

  Suardi dalam Sardiman (1986: 15) mengemukakan tentang ciri-ciri interaksi belajar-mengajar sebagi berikut: 1)

  Interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membantu siswa dalam suatu perkembangan tertentu. Kegiatan belajar menempatkan siswa sebagi pusat perhatian, siswa mempunyai tujuan, kemudian unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung.

  2) Adanya suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar tercapainya tujuan belajar maka dalam melakukan interaksi perlu adanya prosedur atau langkah yang sistematik dan relevan. Oleh karena itu , untuk mencapai tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain perlu disusun prosedur dan desain yang berbeda pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3) Interaksi belajar-mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. Materi harus sudah didesain dan dipersiapkan sebelum berlangsungnya interaksi belajar-mengajar.

  4) Ditandai dengan adanya aktivitas siswa. Aktivitas siswa merupaakn salah satu syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar- mengajar. Aktivitas siswa dapat berupa aktivitas fisik maupun mental aktif. Jadi tidak ada gunanya interaksi belajar-mengajar, jika siswa hanya pasif saja. Siswalah yang belajar, maka mereka harus melakukannya.

5) Dalam interaksi belajar-mengajar, guru berperan sebagai pembimbing.

  Guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru juga bertindak sebagai mediator dalam segala situasi proses belajar-mengajar. 6)

  Dalam interaksi belajar-mengajar membutuhkan disiplin. Disiplin di sini diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah disepakati oleh semua pihak. Mekanisme nyata dari tata-tertib akan terlihat pada pelaksanaan prosedur. Langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah digariskan. Jadi, jika ada penyimpangan dari prosedur, berarti suatu indikator pelanggaran disiplin.

  7) Ada batasan waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelompok siswa), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Selain ketujuh ciri-ciri di atas, Sardiman juga menambahkan unsur penilaian sebagai salah satu unsur dalam kegiatan belajar-mengajar.

  Penilaian berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

c. Jenis-jenis aktivitas belajar

  Sardiman (1986: 99) menerangkan tentang jenis-jenis aktivitas belajar sebagai berikut: 1)

  Visual activities, contohnya dalam kegiatan pembelajaran seperti: membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2)

  Oral activities, contohnya dalam kegiatan pembelajaran seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi. 3)

  Listening activities, contohnya dalam kegiatan pembelajaran seperti: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.