Tingkat penyesuaian diri terhadap kehidupan di sekolah para siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik bimbingan - USD Repository
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP KEHIDUPAN DI SEKOLAH
PARA SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Sigit Sudarisman
NIM. 041114025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP KEHIDUPAN DI SEKOLAH
PARA SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Sigit Sudarisman
NIM. 041114025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
MOTO DAN PERSEMBAHAN
TUHAN, gembalaku yang baik
“Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di
padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab
Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu itulah yang menghibur aku. Engkau
menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku
dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan akan
mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa” (Mazmur 23)
Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.
Orang Tuaku Bapak Salimin Siswomiharjo (alm) dan Ibu Mardiyah 2.
Kakak-kakakku Mas Manto, Mas Madi, dan Mas Yono 3.
Ponakanku Anggoro, Kiano, dan Hizkia
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 16 Maret 2011 Penulis, Sigit Sudarisman
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Sigit SudarismanNIM : 041114025 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Tingkat Penyesuaian Diri Terhadap Kehidupan di Sekolah Para Siswi Kelas X
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 Dan Implikasinya
Terhadap Usulan Topik Bimbingan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal 16 Maret 2011 Yang menyatakan, Sigit Sudarisman
ABSTRAK
TINGKAT PENYESUAIAN DIRI
TERHADAP KEHIDUPAN DI SEKOLAH
PARA SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK BIMBINGAN
Sigit Sudarisman
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh
gambaran mengenai tingkat penyesuaian diri para siswi kelas X SMA Stella Duce
2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010. Masalah pertama yang diteliti adalah
“Bagaimana tingkat penyesuaian diri terhadap kehidupan di sekolah para siswi
kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010?”. Masalah
yang kedua adalah “Berdasarkan hasil penelitian nomor satu, topik-topik
bimbingan apakah yang sesuai dengan para siswi kelas X SMA Stella Duce 2
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010?”Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan metode survey. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswi kelas
X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang berjumlah 122 siswi. Instrumen penelitian
ini berupa kuesioner penyesuaian diri yang terdiri dari 50 item pernyataan yang
bersifat favorable dan unfavorable yang dikembangkan peneliti berdasarkan
teknik penyusunan skala model Likert, dengan empat alternatif jawaban yang
disusun dengan sistem summated rating scale. Teknik analisis data dalam
penelitian ini adalah dengan membuat tabulasi skor dari masing-masing item,
menghitung skor total masing-masing responden, menghitung skor total masing-
masing item, selanjutnya mengkategorisasikan penyesuaian diri berdasarkan
distribusi normal dengan kontinum jenjang yang disusun berdasarkan Azwar
(1999:108). Kategorisasi ini terdiri dari lima jenjang yaitu kategori sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.Hasil penelitian ini adalah: (1) Tingkat penyesuaian diri para siswi kelas X
SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 yang termasuk dalam
kategori “sangat tinggi” ada 33 siswi (27%), yang temasuk dalam kategori
‘tinggi” ada 76 siswi (62%), yang termasuk dalam kategori “sedang” ada 13
orang siswi (11%), dan tidak ada subyek penelitian (0%) yang termasuk dalam
kategori “rendah” dan “sangat rendah”. (2) Berdasarkan analisis dan pembahasan
hasil penelitian terhadap item-item yang memiliki skor yang termasuk dalam
kategori “sedang” disusunlah usulan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk
para siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
ABSTRACT
THE SELF ADJUSTMENT LEVEL TO LIFE AT SCHOOL
OF THE FIRST GRADE STUDENTS
OF SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA IN 2009/2010 PERIOD
AND THE IMPLICATION OF GUIDANCE TOPIC PROPOSITIONS
Sigit Sudarisman
Sanata Dharma University
2011
This research is a descriptive research that aims to get the descriptionabout the self adjustment level of the first grade students of SMA STELLA
DUCE 2 Yogyakarta in the 2009/2010 period. The first problem observed is
“How is the self adjustment level to life at school of the first grade students of
SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta in 2009/2010 period?” The second problem
is “Based on the result of the first observation, what are the topics that are
appropriate for the first grade students of SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta in
2009/2010 period?” The type of the research which is used in this research is descriptiveresearch with the survey method. The research subjects are all first grade students
of SMA STELLA DUCE 2 Yogyakarta, which consist of 122 students. The
research instrument is a questionnaire of self adjustment with a total of 50
favorable and unfavorable questions, that are developed by the researcher based
on the technique of Likert scale. The questionnaire consists of with four
alternative answers prepared with the summated rating scale system. The data
analysis technique in this research is by making score tabulation of each item,
calculating the total score of each respondent, calculating the total score of each
item, then categorizing the self adjustment based on the normal distribution with
the continuum level as Azwar stated (1999 : 108). This category consists of five
levels that are very low, low, medium, high, and very high.The results of this research are: (1) The self adjustment level of the first
grade students of SMA Stella Duce 2 Yogyakarta in 2009/2010 period included in
the category of ‘high’ is 76 students (62%), in the category of ‘medium’ is 13
students (11%), and there is no subjects included in the category of ‘low’ and
‘very low’. (2) Based on the analysis and the discussion of research results on
items which have a score included in the category of ‘medium’ that is arranged in
guidance topic propositions appropriate for the first grade students of SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta.KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih, atas segala rahmat dan
pendampingan-Nya sehingga skripsi ini dapat selesai. Berkat penyertaan dan
bimbingan-Nya, peneliti mendapatkan kekuatan dan semangat untuk tekun dalam
penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling.Disadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A., selaku Dosen Pembimbing yang
dengan penuh kesabaran, keramahan, ketulusan hati, pengertian telah memberikan bimbingan, petunjuk, masukan, pikiran, waktu, tenaga, dan dukungan kepada peneliti sehingga tersusunnya skripsi ini.
2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, yang dengan kesabaran dan ketulusannya telah membimbing dan mendidik serta membagikan kekayaan ilmunya.
4. SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang penuh keterbukaan menerima peneliti
untuk melakukan penelitian, khususnya Ibu Dra. Anna Harsanti selaku KepalaSekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, Ibu Ax. Eko Suspriyatiningsih, S.Pd. selaku Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA Stella Duce 2 Yogyakarta serta Ibu V. Siwi Sridinarti, S.Pd.
5. Seluruh siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2009/2010, atas kerjasamanya dalam pengisian Kuesioner Penyesuain Diri.
6. Bapak dan Ibu tercinta Salimin Siswomiharjo (Alm) dan Mardiyah. Atas doa,
dukungan, perhatian, cinta, biaya yang telah diberikan, serta untuk kakak-
kakakku tercinta Mas Manto, Mas Madi, Mas Yono atas doa serta dukungannya.
7. Sahabat-sahabatku tercinta di KKY (Sepri, Kris ‘Kumiz’, Asep, Pikal)
terimakasih atas sharing, doa, dukungan dan kebersamaannya selama ini.Yasinta, Sr. Lina FdCc, Priska, Irna, Aca, Ria atas dukungan dan kebersamaannya.
8. Teman-teman BK angkatan 2004 kelas A dan B: Ardi, Dita, Marsell,
Br.Yulius, Anting, Tina, Sr.Yus, Elshi, Sr.Brig, Sr.Hil, Tian, mbak Ratna, Sr.Eva, Rm.Agus, dan lain-lain. Teman BK Angkatan 2003 (Bismo, Asep, Pitra, Erna, dll) Terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya.
9. Teman-teman UKM Seni Karawitan Sanata Dharma ( Pak Surono Alm., Mas
Eko, Jentik, Deni, dll). GnC Ministry (Gugun, Donal, Mas Ino, Sr. Yus, Priska, Aca Ginting, Sisil, Sepri, Yasinta, Ardi, Mandus, dll). Teman-teman Sertifikasi Guru dan PLPG Tahun 2010. Teman-teman 4Sehat 5Sekarat (Surya, Bangkit, Arfan, Rudi) semoga kalian segera menemukan jodoh masing-masing.
10. Seseorang di masa lalu yang kembali hadir dan menjadi motivatorku untuk
berani mengejar impian lagi serta memberikan semangat dalam menjalani
kehidupan. Terima kasih atas cinta, perhatian, dukungan, dan kebersamaannya.
11. Teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi yang telah memberikan
masukan yang berguna dan semangat bagi penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.12. Semua pihak yang telah membantu peneliti yang tidak dapat disebutkan satu per satu namun telah banyak membantu.
Disadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu saran
dan kritik terhadap karya ini sangat disyukuri dan dihargai. Akhirnya semoga
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima Kasih.Penulis
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 4E. Batasan Istilah ....................................................................................... 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri .................................................................................... 6
1. Pengertian Penyesuaian Diri ............................................................ 6
2. Ciri-Ciri Penyesuaian Diri ............................................................... 8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri ...................... 13
B. Penyesuaian Diri dalam Kehidupan di Sekolah ..................................... 16
1. Sekolah ............................................................................................. 16
2. Kehidupan Sekolah .......................................................................... 17
3. Penyesuaian Diri dalam Kehidupan di Sekolah .............................. 19
C. Bimbingan .............................................................................................. 21
1. Pengertian Bimbingan ...................................................................... 21
2. Bidang Bimbingan ........................................................................... 23
3. Bimbingan dan Penyesuaian Diri ..................................................... 24
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 26 B. Subjek Penelitian .................................................................................... 26 C. Alat Pengumpul Data ............................................................................. 27
1. Jenis Alat Ukur ................................................................................. 27
2. Format Pernyataan ........................................................................... 28
3. Penentuan Skor ................................................................................ 29
4. Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................... 30
5. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian ............................. 32
6. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 33
D. Analisis Data .......................................................................................... 37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tingkat Penyesuaian Diri terhadap Kehidupan di Sekolah
Para Siswi Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2009/2010 .............................................................................................. 43B. Pembahasan ............................................................................................ 44
C. Implikasi hasil penelitian bagi penyusunan topik bimbingan ................ 49
BAB V : USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN .......................................... 52
BAB VI : PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 56 B. Saran-saran ............................................................................................. 57DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
LAMPIRAN ....................................................................................................... 60
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1 : Rincian Populasi Siswi Kelas X ....................................................... 27
Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner ........................................................................... 30
Tabel 3 : Rincian Item yang Gugur .................................................................. 36
Tabel 4 : Norma Kategorisasi Tingkat Penyesuaian Diri Siswi Kelas X SMA Stella Duce 2 .................................................... 39 Tabel 5 : Norma Kategorisasi Skor Item Tingkat Penyesuaian Diri Para Siswi Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........................ 41 Tabel 6 : Kategorisasi Penyesuaian Diri terhadap Kehidupan di Sekolah Para Siswi Kelas X SMA Stella Duce 2 YogyakartaTahun Ajaran 2009/2010................................................................... 43 Tabel 7 : Kategorisasi Skor Item Tingkat Penyesuaian Diri Para Siswi Kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ........................ 50
Tabel 8 : Item-item pernyataan yang tergolong kategori sedang ..................... 51
Tabel 9 : Usulan Topik Bimbingan .................................................................. 52
DAFTAR LAMPIRAN
HalamanLampiran 1 : Kuesioner ..................................................................................... 60
Lampiran 2 : Lembar Jawab Kuesioner ............................................................ 65
Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 66
Lampiran 4 : Tabulasi Data ............................................................................... 68
Lampiran 5 : Daftar Nama Professional Judgement ......................................... 72
Lampiran 6 : Surat Judgement Ahli .................................................................. 73
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 76
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat seseorang memasuki lingkungan yang baru ia harus
menyesuaikan lingkungan itu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosialnya. Begitu pula pada siswa yang masuk ke lingkungan sekolah yang baru,
ia dituntut untuk mengenal lingkungan sekolahnya baik gedung, karyawan, guru,
teman-teman, tata tertib, dan lain-lain. Siswa mengenal lingkungan sekolah
melalui kegiatan yang sudah diprogramkan oleh sekolah yaitu Masa Orientasi
Sekolah (MOS). Kegiatan ini bertujuan membantu siswa baru mengenal keadaan
sekolahnya dan mempercepat proses penyesuaian diri siswa.Penyesuaian diri bagi seorang siswa di lingkungan yang baru menjadi
suatu kebutuhan yang harus dipenuhi karena jika tidak siswa akan menemui
banyak kesulitan selama berada di lingkungan sekolah. Siswa perlu memiliki
berbagai keterampilan yang berkaitan dengan proses penyesuaian diri. Siswa yang
masuk di suatu lingkungan yang baru, maka mau tidak mau ia harus dapat
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi di lingkungan tersebut.
Keterampilan itu antara lain adalah keterampilan menjalankan tata tertib yang
berlaku di sekolah, keterampilan melaksanakan kegiatan belajar di sekolah,
keterampilan menjalin relasi dengan teman-teman, dan keterampilan menjalin
relasi secara baik dengan guru dan karyawan.Seorang siswa yang baru masuk SMA, dituntut untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan tersebut. Sekolah bertanggung jawab memberikan bimbingan
kepada siswa, khususnya bimbingan untuk menyesuaikan diri. Tuntutan untuk
menyesuaikan diri di lingkungan yang baru dapat menimbulkan masalah bagi
siswa. Dalam memenuhi tuntutan ini ada siswa yang cepat menyesuaikan diri.
Ada pula siswa yang lambat menyesuaikan diri.Penyesuaian diri sangat penting bagi siswa demi kelancaran kegiatan
belajar siswa. Penyesuaian diri yang baik akan membantu siswa menghadapi
masalah kehidupan. Bila siswa dapat menyesuaikan diri secara tepat terhadap
lingkungan sekolah, siswa akan merasa puas, senang, dan menganggap dirinya
berhasil di lingkungan sekolah. Sebaliknya ketidakmampuan siswa di dalam
penyesuaian diri dapat menghambat siswa di dalam proses perkembangan
belajarnya dan dapat menghambat siswa menikmati segala bentuk bantuan
pendidikan dari sekolah. Keadaan seperti ini dapat mendorong siswa untuk
melakukan tindakan penyesuaian diri yang menyimpang, seperti membolos,
berkelahi, minum minuman keras, mengkonsumsi obat-obatan terlarang.Masalah-masalah yang dihadapi oleh remaja khususnya yang dialami
siswa di sekolah tidak hanya memprihatinkan bagi guru maupun orang tua siswa,
tapi masalah ini menjadi tantangan bagi guru pembimbing di sekolah untuk dapat
mencari jalan keluar yang tepat bagi siswa, sehingga siswa dapat mengikuti proses
belajar mengajar di sekolah dengan baik.Penyesuaian diri juga dapat menjadi tema yang penting dalam bimbingan
kelas. Bimbingan dapat diberikan bagi siswa yang sedang menghadapi masalah
dan siswa yang sedang tidak mengahadapi masalah. Bimbingan yang bersifat
preventif (pencegahan) diberikan kepada siswa yang tidak bermasalah, sedangkan
bimbingan yang bersifat rehabilitasi (perbaikan) diberikan kepada siswa yang
bermasalah. Pelayanan bimbingan yang diberikan di sekolah diharapkan dapat
memperkecil bahkan mencegah permasalahan yang mungkin muncul dalam diri
siswa. Pelayanan bimbingan dapat membantu siswa di dalam pengembangan
kemampuan untuk menyelesaikan masalah penyesuaian diri. Materi bimbingan
mencakup bimbingan pribadi, sosial, akademik, dan karier.Alasan yang mendasari penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah
Menengah Atas mengalami perpindahan lingkungan pendidikan dari Sekolah
Menengah Pertama ke Sekolah Menengah Atas dan ini menuntut siswa
melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru, yang
menyangkut keadaan sekolah, guru mata pelajaran, pergaulan dengan teman
sebaya, dan pelaksanaan tata tertib sekolah.B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tingkat penyesuaian diri terhadap kehidupan di sekolah para siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010?
2. Berdasarkan hasil penelitian nomor satu, topik-topik bimbingan apakah yang sesuai dengan para siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui sejauh mana tingkat penyesuaian diri terhadap kehidupan di sekolah para siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010.
2. Mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai dengan penyesuaian diri para siswi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru pembimbing di SMA untuk mengembangkan topik pelayanan bimbingan khususnya penyesuaian diri di sekolah.
b. Bagi para siswi di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta untuk memahami sejauh mana tingkat penyesuaian diri mereka selama berada di sekolah tersebut.
2. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan dalam bidang
bimbingan dan konseling yang terkait dengan topik penyesuaian diri.
E. Batasan Istilah
1. Penyesuaian diri terhadap kehidupan di sekolah adalah usaha tiap manusia untuk memenuhi tuntutan dari dalam diri dan tuntutan dari luar diri sehingga mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya.
Penyesuain diri dalam hal ini menyangkut seluruh komponen yang ada di sekolah, yang meliputi lingkungan sekolah, kegiatan akademik, tata tertib sekolah, serta hubungan antar sesama. Dalam penelitian ini penyesuaian diri diukur dengan menggunakan kuesioner penyesuaian diri yang disusun oleh peneliti.
2. Siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010
adalah para siswi yang tercatat sebagai siswi di kelas X SMA Stella Duce2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
3. Usulan Topik Bimbingan adalah kumpulan suatu gagasan bahan/materi
untuk kegiatan bimbingan. Dalam hal ini usulan topik bimbingan adalah mengenai penyesuaian diri.BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penyesuaian Diri 1. Pengertian penyesuaian diri Setiap orang diharapkan mengadakan penyesuaian diri terhadap
diri sendiri dan lingkungan. Salah satu ciri pokok dari orang yang sehat mental ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuaian diri secara harmonis baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan hidupnya. Penyesuaian diri merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Jika penyesuaian diri seseorang berlangsung baik maka ia akan mengalami kebahagiaan dalam menjalani hidup. keadaan yang demikian akan memacu kinerja seseorang dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam kehidupannya.
Penyesuaian diri seseorang erat hubungannya dengan keberhasilan dan kebahagiaan pada masa kehidupan selanjutnya. Hal ini disebabkan oleh perilaku dan sikap yang dibentuk pada masa muda cenderung menetap. Siswa yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik di kelas satu SMA kemungkinan besar akan menyesuaikan diri dengan baik pula di kelas atasnya. Siswa yang gagal melakukan penyesuaian diri akan
mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Membahas tentang pengertian penyesuaian diri, menurut Ali (2005:173) dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu penyesuaian diri
7
sebagai adaptasi (adaptation) yaitu penyesuaian diri cenderung diartikan
sebagai usaha mempertahankan diri secara fisik. Penyesuaian diri sebagai
bentuk konformitas (conformity) menyiratkan bahwa individu seakan-akan
mendapat tekanan kuat untuk selalu mampu menghindarkan diri dari
penyimpangan perilaku baik secara moral, sosial, maupun emosional.
Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery) yaitu kemampuan
untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara
tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustasi tidak terjadi.Gerungan (1986:55) mengartikan penyesuaian diri yaitu mengubah
diri sesuai dengan lingkungan dan mengubah lingkungan sesuai dengan
diri. Gunarsa (1979) mengartikan penyesuaian diri sebagai suatu tindakan
seseorang dalam membentuk pola-pola aktivitas dan sikap-sikap lain yang
sesuai dengan keadaan baru.Menurut Hurlock (1990:287), penyesuaian diri adalah keberhasilan
seseorang dalam menyesuaikan diri dengan orang lain dan dengan
kelompok. Gerungan (Mappiare, 1982:156), mengartikan penyesuaian diri
sebagai usaha dan kemampuan individu dalam mengikuti tuntutan
perubahan sosial di sekitarnya.Kartono (1980:11) menjelaskan bahwa penyesuaian diri
merupakan penguasaan, kematangan emosi, hygiene fisik, dan reaksi
seksual yang wajar. Penyesuaian diri sebagai penguasaan berarti seseorang
memiliki kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respon agar
dapat menghadapi kesulitan hidup secara efisien. Penyesuaian diri sebagai
8 kematangan emosi yaitu respon emosional yang tepat pada setiap situasi yang dihadapi. Penyesuaian diri sebagai hygiene fisik berarti memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik dengan hidup teratur sehingga dapat mengatasi semua kelelahan dan gangguan batin. Penyesuaian diri sebagai reaksi seksual yang wajar berarti memiliki kemampuan untuk mengadakan reaksi yang wajar terhadap realita seks dengan sikap yang matang dan dengan disiplin diri.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian di atas bahwa penyesuaian diri adalah usaha tiap manusia untuk memenuhi tuntutan dari dalam diri dan tuntutan dari luar diri sehingga mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan lingkungannya.
2. Ciri-ciri penyesuaian diri yang baik
Penyesuaian diri yang baik berarti kemampuan individu untuk dapat mengadakan relasi yang baik terhadap orang-orang yang ada di lingkungan tempat tinggal yang baru dan dapat merasakan kenyamanan tinggal di lingkungan yang baru.
Menurut Heuken (1992:43) penyesuaian diri yang baik berarti orang yang bersangkutan dapat memenuhi hasrat, keperluan, keinginan serta tuntutan dari lingkungan secara wajar dan dapat mendekatkan orang tersebut pada tujuan dan maksud sebenarnya.
Ciri-ciri orang yang menyesuaikan diri dengan baik adalah yang mempunyai (Haber dan Runyon,1984:10):
9
a. Persepsi yang tepat pada kenyataan
Setiap individu dalam menjalani hidupnya selalu mengalami apa yang
disebut persepsi sebagai hasil penghayatan terhadap berbagaiperangsang (stimulus) yang berasal dari lingkungan. Menurut Ali
(2005:193) Persepsi adalah proses individual dalam menginterpretasikan, mengorganisasikan, dan memberi maknakepada stimulus yang berasal dari lingkungan di mana individu itu
berada yang merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman.
Supratiknya (2006:10) menyatakan orang yang mempunyai persepsi
terhadap realitas adalah orang yang memiliki pandangan yang
realistik terhadap diri sendiri dan terhadap dunia, orang maupun
benda di sekelilingnya.b. Kemampuan untuk mengatasi stres dan kecemasan
Stres merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam hidup kita. Mau
tidak mau semua akan menghadapinya. Namun demikian kita dapat
berbuat sesuatu untuk mencegah datangnya stres. Menurut Hardjana
(1994:45) untuk mencegah datangnya stres, kita dapat berbuat antara
lain: mengatur waktu, menghindari penundaan tugas dan kerja tanpa
alasan, cakap dan berani mangatakan ”tidak”, ketangguhan pribadi,
dan sikap siap menghadapi hal, peristiwa, dan keadaan yang dapat
mendatangkan stres. Sedangkan menurut Fabella (1993:22) strategi
menghadapi stres yaitu dengan menerima kenyataan, menentukan
10 tujuan dan prioritas, komitmen, istirahat sejenak, dan hiduplah dari hari ke sehari.
c. Memiliki gambaran diri yang positif Menurut Desmita (2009:164) konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan. Semakin baik atau positif konsep diri seseorang maka akan semakin mudah ia mencapai keberhasilan. Dengan konsep diri yang baik/ positif seseorang akan bersikap optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani sukses dan berani pula gagal, penuh percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani menetapkan tujuan hidup, serta bersikap dan berpikir secara positif. Menurut Winkel (2004:727) gambaran diri meliputi beberapa aspek, yaitu: nilai-nilai kehidupan yang menjadi ideal yang kita kejar dalam hidup ini; cita-cita pribadi di bidang pekerjaan tertentu dan bidang ilmu tertentu; kemampuan otak pada umumnya dan bakat khusus; dan ciri-ciri kepribadian yang berupa sifat-sifat yang melekat pada diri kita.
d. Kemampuan untuk mengekspresikan diri Kuswara mengungkapkan, “Setiap dari kita memiliki hak untuk menjadi dan mengekspresikan diri sendiri, serta merasa nyaman ketika melakukannya, selama kita tidak melukai perasaan orang lain dalam prosesnya. Mempromosikan kesetaraan dalam hubungan
11 manusia, yang memungkinkan kita untuk bertindak menurut
kepentingan kita sendiri, untuk membela diri sendiri tanpa kecemasan
yang tidak semestinya, untuk mengekspresikan perasaan dengan jujur
dan nyaman, untuk menerapkan hak-hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain” e. Memiliki hubungan antar pribadi yang baikTidak benar anggapan orang bahwa makin sering orang melakukan
komunikasi interpersonal dengan orang lain, makin baik hubungan
mereka. Yang menjadi soal bukanlah berapa kali komunikasidilakukan tetapi bagaimana komunikasi itu dilakukan. Bila antara dua
orang berkembang sikap curiga, makin sering berkomunikasi akan
semakin jauh jaraknya. Menurut Rakhmat (1986:162) ada beberapa
faktor yang dapat menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik,
yaitu kepercayaan, sikap suportif, dan sikap terbuka.Kartono (1971:121) menyebutkan ciri-ciri orang yang menyesuaikan diri dengan baik adalah sebagai berikut: a. Dapat melakukan regulasi pengontrolan diri, yaitu kontrol terhadap pikiran, angan-angan, keinginan-keinginan, dorongan-dorongan emosi, dan sentimen dan segenap tingkah laku.
b. Mengenal segala kemampuan beserta batas-batasnya
c. Memiliki konsep yang sehat tentang diri sendiri yaitu ada pengakuan diri dan menerima nasib dengan sikap yang rasional.
d. Mempunyai kebiasaan-kebiasaan yang baik, yaitu kebiasaan yang efisien, ketepatan dalam menanggapi situasi, cepat mengambil keputusan, berpikir secara kritis, obyektif dalam menilai diri, orang lain maupun dunia, serta teratur dan berdisiplin.
12
e. Mampu untuk mengadakan adaptasi yang baik terhadap perubahan sosial dan perubahan diri sendiri.
f. Memiliki kemampuan utuk bersikap sehat, obyektif tepat dan realistis terhadap realita hidup. Desmita (2009:195) mengungkapkan penyesuaian diri yang sehat dapat dilihat dari empat aspek kepribadian, yaitu: a. Kematangan emosional mencakup aspek-aspek: 1) Kemantapan suasana kehidupan emosional.
2) Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain. 3) Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan. 4) Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri.
b. Kematangan intelektual mencakup aspek-aspek: 1) Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri.
2) Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya. 3) Kemampauan mengambil keputusan. 4) Keterbukaan dalam mengenal lingkungan.
c. Kematangan sosial mencakup aspek-aspek: 1) Keterlibatan dalam partisipasi sosial.
2) Kesediaan kerja sama. 3) Kemampuan kepemimpinan. 4) Sikap toleransi. 5) Keakraban dalam pergaulan.
d. Tanggung jawab mencakup aspek-aspek: 1) Sikap produktif dalam mengembangkan diri.
2) Melakukan perencanaan dan melaksanakannya secara fleksibel. 3) Sikap altruisme, empati, bersahabat dalam hubungan interpersonal. 4) Kesadaran akan etika dan hidup jujur. 5) Melihat perilaku dari segi konsekuensi atas dasar sistem nilai. 6) Kemampuan bertindak independen.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang
13
kondisi yang ada, serta dapat menunjukkan reaksi emosi yang tepat sesuai
dengan situasi dan kondisi tersebut. Orang yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik adalah orang yang mampu menerima kenyataan hidup dan
dapat menjalin relasi yang baik dengan orang lain. Jika penyesuaian diri
tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka orang akan dapat mengalami
kebahagiaan dalam hidupnya serta dapat menjalankan aktivitas kehidupan
tanpa mengalami banyak hambatan yang berarti.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri
Menurut Hariyadi (dalam http://one.indoskripsi.com), mengatakan
bahwa pada dasarnya penyesuaian diri dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal, yaitu:a. Faktor-faktor internal, meliputi: 1) Faktor motif, merupakan dorongan yang menyebabkan adanya tingkah laku guna memenuhi kebutuhan individu dalam hubungannya dengan lingkungan sosialnya (Ahmadi, 2002:192)
2) Faktor harga diri, yaitu bagaimana seorang individu memandang secara positif pada dirinya sendiri, baik pada aspek fisik, psikologis, sosial maupun akademik. Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan dipelihara dalam kondisi fisik yang sehat daripada yang tidak sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat membuat seseorang memiliki penerimaan diri, percaya diri, dan harga diri. Individu dengan harga diri tinggi akan lebih
14 memiliki kemampuan untuk melakukan penyesuaian yang menyenangkan. 3) Faktor persepsi, yaitu pengamatan dan penilaian individu terhadap objek peristiwa dan kehidupan, baik melalui proses kognisi
maupun afeksi untuk membentuk konsep dengan objek tersebut.
4) Faktor sikap, yaitu kecenderungan individu untuk berperilaku baik atau menyimpang. Individu yang bersikap baik terhadap sesuatau yang dihadapi akan lebih memiliki peluang untuk melakukan penyesuaian diri.5) Faktor inteligensi dan minat, yaitu inteligensi merupakan modal untuk menalar, menganalisis dan menyimpulkan berdasarkan argumentasi yang matang, sehingga dapat menjadi dasar dalam melakukan penyesuaian diri. Individu yang memiliki minat terhadap sesuatu akan memiliki penyesuaian yang cepat dan lancar tentunya didukung pula dengan inteligensi yang baik.
6) Faktor kepribadian, yaitu individu yang memiliki kepribadian ekstrovet akan lebih lentur dan dinamis, sehingga mudah melakukan penyesuaian diri.
b. Faktor-faktor eksternal, meliputi: 1) Faktor keluarga, menurut Schneiders (dalam Moh Ali, 2005:181) interaksi individu antara orang tua dan saudara dalam lingkungan keluarga merupakan dasar dari perkembangan diri seseorang. Bila dalam keluarga tercipta saling memberi dan menerima,
15
persahabatan, saling menghargai, dan saling bekerjasama akan
sangat membantu perkembangan penyesuaian diri anak.