Analisis perbandingan perceived quality [persepsi kualitas] pada air minum dalam kemasan : studi kasus produk Aqua dan Nestle pada mahasiswa Universitas sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta - USD Repository

  

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEIVED QUALITY

(PERSEPSI KUALITAS) PADA AIR MINUM

DALAM KEMASAN

  Studi Kasus produk AQUA dan NESTLÉ pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh : Angela Merici Atika Widowati

  NIM : 042214125

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEIVED QUALITY

(PERSEPSI KUALITAS) PADA AIR MINUM

DALAM KEMASAN

  Studi Kasus produk AQUA dan NESTLÉ pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh : Angela Merici Atika Widowati

  NIM : 042214125

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MOTTO

Aku bisa, jika aku pikir aku bisa

Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata : “Tuhan adalah Penolongku.

  

Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap

aku?”

( Ibrani 13 : 6)

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada : My Lord Jesus Christ

  Kedua Orang Tuaku Kakakku

  Seseorang yang telah menjadi semangat dan keberanian bagiku Semua Pihak yang telah banyak membantu

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 01 Agustus 2008 Penulis

  Angela Merici Atika W

  

ABSTRACT

A COMPARATIVE ANALYSIS ON THE PERCEIVED QUALITY

OF DRINKING WATER

A Case Study on AQUA and NESTLE Consumers at Sanata Dharma

University

  

Angela Merici Atika Widowati

Faculty of Economy

Sanata Dharma University

2008

  The purpose of this research were 1) to find out the characteristic of the consumers of AQUA and NESTLE, 2) to know the customers perceived quality toward AQUA and NESTLE, 3) to compare the perceived quality between AQUA and NESTLE.

  The sample of this research were 90 respondents from AQUA consumers and 85 respondents from NESTLE consumers. In analyzing the data, the research used 1) Percentage analysis to know the characteristic of the customers of AQUA and NESTLE, 2) Category Analysis to analyze the perceived quality of each products, 3) Difference average test analysis and t-test to analyze the different perceived quality of each attribute between AQUA and NESTLE.

  From the percentage analysis, the result of the research showed that most of AQUA and NESTLE consumers were male (75.6 % and 53%), their age were between 22-24 years (55.6% and 81.2%), their pocket money were between Rp 500.000-1.000.00 per month (83.4% and 84.7%), the frequency of the consumption were daily (81.1% and 68.2%), the packaging that they chose were bottle (45.6% and 100%), and 90% respondents chose AQUA brand and 85% respondents chose NESTLE brand. Based on category analysis, the result of the research showed that for the AQUA brand, the attribute of performance, service, product characteristic, result and perceived quality were considered as good category, while reliability and appropriateness attribute were considered as enough category. The result of the research also showed that all attribute of NESTLE were considered as good category. Based on difference average test analysis and t-test, the comparison of attribute showed that the difference was on reliability, NESTLE was better than AQUA.

  

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEIVED QUALITY (PERSEPSI

KUALITAS) PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN

  Studi Kasus produk AQUA dan NESTLÉ pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta

  

Angela Merici Atika Widowati

Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

2008

  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui, 1) bagaimana karakteristik konsumen Aqua dan Nestlé. 2) bagaimana perceived quality yang dimiliki konsumen terhadap Aqua dan Nestlé. 3) bagaimana perceived quality produk Aqua dibandingkan dengan Nestlé.

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 orang responden Aqua dan 85 orang responden Nestlé. Teknik analisis data yang digunakan adalah, 1) analisis persentase untuk mengetahui karakteristik konsumen Aqua dan Nestlé. 2) analisis kategori untuk mengetahui bagaimana persepsi kualitas masing-masing atribut Aqua dan Nestlé. 3) analisis uji beda dua rata-rata dan uji t untuk mengetahui perbandingan persepsi kualitas masing-masing atribut antara Aqua dan Nestlé.

  Dari analisis persentase dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen Aqua dan Nestle adalah berjenis kelamin laki-laki (75.6% dan 53%), berusia antara 22-24 tahun (55.6% dan 81.2%), mempunyai uang saku antara Rp 500.000- 1.000.000 (83.4% dan 84.7%), frekuensi pengkonsumsian secara rutin (81.1% dan 68.2%), bentuk kemasan yang dipilih adalah botol (45.6% dan 100%), dan 90% responden memilih air minum merek Aqua dan 85% memilih merek Nestle.

  Untuk analisis kategori mendapatkan hasil bahwa untuk Aqua, atribut kinerja, pelayanan, ketahanan, karakteristik produk, hasil dan total persepsi kualitas masuk dalam kategori Baik. Atribut keandalan, kesesuaian masuk dalam kategori cukup. Untuk Nestle, semua atribut masuk dalam kategori baik. Berdasarkan uji beda dua rata-rata dan uji t, perbandingan persepsi kualitas menunjukkan bahwa ada perbedaan pada atribut keandalan. Produk Nestle lebih tinggi dibandingkan dengan Aqua.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerah dan karunianya, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul : “ANALISIS

PERCEIVED QUALITY (PERSEPSI KUALITAS) PADA

  PERBANDINGAN

AIR MINUM DALAM KEMASAN” Studi Kasus produk AQUA dan NESTLÉ

pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I Mrican Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangan waktu, tenaga, bimbingan, nasehat dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. Untuk itu pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Dra. Diah Utari B.R, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang, telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dengan penuh kesabaran dan perhatian sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

  4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan memberikan masukan, saran dan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

  6. Ibuku Ch.Hermiyatun yang telah berada disurga dan ayahku F.Sutoyo, yang selalu berada disampingku terima kasih atas cinta kasih, kepercayaan, dukungan, semangat, doa dan pengorbanan yang tak terhingga.

  7. Kakakku tercinta, Antonius Yudhi Setiawan, S.E., yang telah menjagaku selama ini. Sekarang adalah giliranku untuk menjaga ayah.

  8. Bulik, Om, Mbah dan adik-adikku, mas-masku yang telah banyak membuatku tersenyum. Terima kasih atas dukungan, perhatian dan doanya.

  9. Buat Pandaku tersayang ,Ronny Dwi Dewanto, S.E., atas doa, semangat, keberanian dan kasih yang tiada henti. Bapak Fx. Suwandi dan Ibu, atas sumbangan pikiran, buku dan ilmunya.

  10. Sahabat-sahabatku Manajemen’04, Maya, Fauzan, Evan, Enggar, Bayu, Gondrong, Ferry, Angga, Bangun, Wisnu, Ari, Reo, Tyas, Tyas Garfield, Simbah, Ristu, Poter, Maya Item, Ithenk, Yuli, Mira, Yor dan semua anak-anak Manjemen’04 terima kasih atas persudaraan yang indah ini. Keep contact ya.

  11. Mas Toro, mas Andi, mas Yosha, Seno terima kasih karena telah mendewasakan aku. Mas Topan ’01, Mas Wawan’02 dan Andi’UII atas semangat dan sumbangan pikiran untuk membantuku.

  12. Teman hidup KKP kelompok 17 angkatan XIV, Ria, Thomas, Bayu atas setiap detik waktu yang telah kita lalui bersama. Tetap seperti dulu ya. Hidup mbah Kerto.

  13. Mas-mas Manajemen’01’02’03, Akuntansi’99’03 atas hari-hari indah di Sadhar. Yang belum lulus cepetan lulus.

  14. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya. Semoga Tuhan Yang Maha Kasih membalas budi baik tersebut dengan penuh kelimpahan. Penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat juga sebagai bahan bacaan untuk penelitian selanjutnya.

  Akhir kata penulis terbuka atas semua kritik dan saran yang nantinya akan semakin mengembangkan dan menyempurnakan karya ini.

  Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis

  

DAFTAR TABEL

Tabel 5.14 Nilai rata-rata untuk Aqua……………………………………………88Tabel 5.15 Nilai rata-rata untuk Nestle…………………………………………..89Tabel 5.16 Hasil uji t……………………………………………………………..90

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PUBLIKASI PERPUSTAKAAN .................................................. vii

ABSTRACT ........................................................................................................ viii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR....................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiv

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xvii

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3 C. Batasan Masalah...................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3 E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4 F. Sistematika Penelitian ............................................................................ 4

  BAB II : LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran .............................................................................. 6 B. Konsep Pemasaran ................................................................................... 6 C. Pengertian Pasar ........................................................................................ 7 D. Pengertian Produk ..................................................................................... 7 E. Pengertian Atribut Produk......................................................................... 8 F. Pengertian Persepsi .................................................................................. 8 G. Pengertian Kualitas .................................................................................. 10 H. PengertianEkuitasMerek ........................................................................... 12 I. Peran Ekuitas Merek ................................................................................ 13 J. Pengertian Persepsi Kualitas ( Perceived Quality) ................................... 14 K. Dimensi Persepsi Kualitas ( Perceived Quality ) ..................................... 15 L. Hipotesis ................................................................................................... 16 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 17 B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 17 C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................................. 17 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ....................................................... 18 E. Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 19 F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 20 G. Populasi dan Sampel ................................................................................. 20 H. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 22

  1. Validitas .............................................................................................. 22

  2. Reliabilitas .......................................................................................... 23

  I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 24

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ........................................ 31 B. Gambaran Umum Produk Air Minum Aqua............................................. 34 C. Gambaran Umum Produk Air Minum Nestlé Pure Life........................... 38 BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ............................................................................................. 41 B. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................... 42 C. Analisis Data Penelitian ............................................................................ 44 D. Pembahasan............................................................................................... 57 BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan .............................................................................................. 93 B. Saran.......................................................................................................... 95 C. Keterbatasan ............................................................................................. 96 LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi saat ini semakin maju dan berkembang. Faktor ini mendorong banyak bermunculannya perusahaan-perusahaan baru. Perusahaan-perusahaan ini banyak yang memunculkan produk yang sejenis,

  maupun hampir serupa dengan produk yang sudah ada di pasar terlebih dahulu. Mereka saling bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang baru ataupun untuk menggeser perusahaan yang sudah ada untuk mendapatkan pangsa pasarnya. Setiap perusahaan berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak mungkin. Hal ini membuat kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya semakin besar.

  Tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi ini menyebabkan setiap perusahaan lebih berhati-hati untuk menjalankan usahanya. Keberhasilan perusahaan tidak hanya dilihat dari laba yang diperoleh ataupun penjualannya yang tinggi, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana tanggapan konsumen tentang produknya. Tidak hanya konsumen saja tetapi juga masyarakat luas supaya mereka dapat menjadi konsumen dari produk tersebut.

  Supaya dapat mengerti dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan harus dapat menilai dan mengetahui persepsi mereka terhadap produk yang ditawarkan. Persepsi dapat diartikan sebagai proses dalam bentuk arti dan gambar. Sangatlah penting bagi perusahaan untuk mengetahui persepsi konsumen terhadap produk mereka, untuk tetap menjaga kualitas produk mereka dipasar. Perusahaan juga harus mengetahui posisi produk mereka dan produk pesaing mereka.

  Seiring dengan perkembangan zaman, dapat menyebabkan seseorang untuk berganti gaya hidupnya. Perubahan dari gaya hidup ini dapat juga terjadi pada konsumen sebuah produk yang cukup lama untuk berganti dengan produk yang baru, dimana konsumen dihadapkan pada berbagai macam produk dengan harga, kualitas, merek dan bentuk yang berlainan dengan fungsi yang sama. Dalam memasarkan produknya, PT. Aqua Golden Mississippi Tbk juga menghadapi persaingan yang ketat dengan semakin banyaknya produk air minum mineral yang bermunculan. Strategi pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan untuk mempertahankan produk dan meningkatkan kinerja perusahaan.

  PT. Aqua Golden Mississippi Tbk dengan produk air minum Aqua mempunyai asset perusahaan yaitu berupa merek (brand) yang kuat dimasyarakat. Merek dapat diartikan sebagai nama, istilah, tanda, symbol atau kombinasinya. Merek memiliki fungsi yang penting karena dengan merek dapat membedakan atau mengidentifikasi suatu produk dari produk pesaing.

  Atas dasar uraian diatas maka sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui persepsi konsumen tentang produk mereka dibandingkan dengan produk pesaing. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Perbandingan Perceived Quality (Persepsi Kualitas)

  Pada Air Minum Dalam Kemasan” Studi Kasus produk AQUA dan

  NESTLÉ pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kampus I Mrican.

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana karakteristik konsumen Aqua dan Nestlé ?

  2. Bagaimana perceived quality yang dimiliki konsumen terhadap produk Aqua dan Nestlé ?

  3. Apakah ada perbedaan perceived quality produk Aqua dan Nestlé ?

  C. Batasan Masalah

  Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka perlu dijelaskan mengenai batasan masalahnya, yaitu sebagai berikut :

1. Peneliti hanya akan meneliti bagaimana perceived quality konsumen terhadap produk Aqua dibandingkan dengan produk Nestlé.

  2. Responden merupakan orang-orang yang pernah mengkonsumsi produk Aqua ataupun Nestlé.

D. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen Aqua dan Nestlé.

  2) Untuk mengetahui bagaimana perceived quality yang dimiliki konsumen terhadap Aqua dan Nestlé.

  3) Untuk mengetahui bagaimana perceived quality produk Aqua dibandingkan dengan Nestlé.

E. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat bagi :

  1. Perusahaan Dari hasil penelitian ini, dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mengetahui posisi produknya dibandingkan dengan produk pesaing.

  2. Universitas Sanata Dharma Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan tambahan referensi bagi perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan juga bagi penelitian selanjutnya.

  3. Peneliti Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu untuk dapat menambah pengetahuan dan pengalaman didalam menerapkan ilmu yang telah didapat selama berada dibangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori-teori terpilih berkaitan dengan topik penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, sumber dan pengumpulan data, serta teknik yang digunakan dalam analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM Bab ini membahas tentang gambaran umum PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. BAB V : ANALISIS DATA Bab ini membahas tentang proses pengolahan data dan pembahasannya. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, saran dan keterbatasan dari penelitian

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Menurut William J Stanton, pemasaran adalah : “Suatu sistem

  keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik pada pembeli yang ada maupun pembeli potensial” (Drs. Basu Swastha, 2005 : 5 ).

  Menurut Stoner, pemasaran adalah : “Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan“( T. Hani, 1995 : 8).

  Menurut Philip Kotler dan G. Armstrong ( 1995 : 9), pemasaran adalah : “Sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertahankan produk yang bernilai”.

B. Konsep Pemasaran

  Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Philip Kotler ( 1997 : 20) bahwa, konsep pemasaran adalah sebuah upaya pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan memberikan kepuasan kepada pelanggan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi”.

  Sedangkan menurut Wlilliam J. Stanton ( 1996 : 14), menyatakan bahwa : “konsep pemasaran adalah sebuah filsafat bisnis yang mengatakan bahwa kepuasan dan keinginan dari konsumen adalah dasar kebenaran sosial dan ekonomi kehidupan sebuah perusahaan.”

  C. Pengertian Pasar

  Definisi pertama menyatakan bahwa (Basu, Swastha, 2002 : 50) : “ pasar adalah tempat dimana pembeli dan penjual bertemu dan berfungsi, barang atau jasa tersedia untuk dijual dan terjadi perpindahan hak milik.”

  Sedangkan definisi kedua menyatakan : “pasar adalah jumlah seluruh permintaan barang atau jasa oleh pembeli- pembeli potensial.”

  Kedua definisi tersebut dianggap sebagai definisi yang agak sempit dam kurang memadai. Oleh karena itu kita akan menggunakan definisi pasar yang lebih luas (dikemukakan oleh William J. Stanton) : “pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.”

  D. Pengertian Produk

  Menurut William J. Stanton ( 1996 : 125) bahwa : “produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup mungkin diterima pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya”.

  Lebih lanjut Philip Kotler ( 1997 : 268) menjelaskan bahwa : “produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian pembelian, pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”.

  Produk mencakup obyek, fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi dan gagasan.

  Berdasar kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa “produk adalah segala sesuatu dengan sekumpulan atribut yang mencakup obyek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi dan gagasan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginan atau kebutuhannnya.”

E. Pengertian Atribut Produk

  Menurut H. Indriyo Gitosudarmo (2000 : 188) bahwa “atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk sumber dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli, berupa sesuatu yang berwujud (desain produk, bungkus, merek,dsb) maupun berupa sesuatu yang tidak berwujud (nama baik perusahaan)”.

  Pengertian diatas mendapat penekanan dari Radiosunu (1995 : 99) yang menyatakan bahwa “produk memiliki karakteristik sebagi berikut : tingkat kualitas, harga, ciri, model, jaminan dan pelayanan”.

F. Pengertian Persepsi

  Persepsi dapat diartikan sebagai proses dimana individu memilih, mengelola dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk arti dan gambar atau dapat juga dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang memandang lingkungan disekelilingnya (Amirullah, 2002 : 42). Dua individu dapat mempunyai pandangan yang berbeda dari suatu objek.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi mengapa individu yang satu dengan yang lainnya memiliki pandangan yang menyimpang terhadap satu objek : a) Pengaruh tampilan fisik (physical appearances). Dimana individu cenderung mengasosiasikan suatu bentuk fisik dari objek yang diamati, termasuk suatu pernyataan dengan pandangan yang berlaku umum.

  b) Gaya meniru (stereotypes). Individu cenderung untuk mengartikan sebuah gambar atau tampilan dalam pikiran mereka dari yang sesuai dengan stimuli yang mendorongnya.

  c) Isyarat yang menyimpang (irrelevant cues). Jika pertimbangan yang dibutuhkan untuk membentuk keputusan dirasakan sulit, konsumen biasanya terpaksa mengambil keputusan dengan mempertimbangkan hal-hal diluar spesifikasi dasar dari produk tersebut.

  d) Kesan pertama (first impressions). Kesan pertama cenderung diabadikan oleh konsumen, mereka akan mengankap positif atau negative dari suatu produk tergantung pada bagaimana produk tersebut memposisikannya pada benak konsumen.

  e) Pengaruh penilaian (halo effect). Persepsi seseorang cenderung dipengaruhi oleh penilaian orang lain. Jika orang lain menganggap baik suatu produk, maka konsumen biasanya percaya atas penilaian itu.

  W. Edwards Deming, ( Drs. Zulian Yamit, 2005 : 7) mendefinisikan kualitas adalah “apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen”.

  Menurut Philip B. Crosby, mempersepsikan kualitas sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan kesesuaian terhadap persyaratan ( Drs. Zulian Yamit, 2005:7).

  Sedangkan menurut Joseph M. Juran, mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi (Drs. Zulian Yamit, 2005:7).

  Geotsch Davis, 1994 membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

  10

G. Pengertian Kualitas

  11 Geotsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui melalui manusia dan proses yang berkualitas.

  David Garvin, 1994 mengidentifikasikan lima pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi bisnis, yaitu :

  1. Transcendental Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur. Produk dan jasa pelayanan, perusahaan dapat mempromosikan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan seperti kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), kecantikan wajah (kosmetik), pelayanan prima (bank), dan tempat berbelanja yang nyaman (mall).

  2. Product-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaaan atribut yang dimiliki produk secara objektif, tetapi ini tidak dapat menjelaskan dalam selera dan preferensi individu.

  3. User-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang paling memuaskan preferensi sesorang atau cocok dengan selera merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

  Pandangan yang subjektif ini mengakibatkan konsumen yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah kepuasan maksimum yang dapat dirasakannya.

  4. Manufacturing-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratannya atau prosedur. Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapakan perusahaan secara internal. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan dan bukan konsumen yang menggunakannnnya.

  5. Value-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai “affordable

  excellence”. Oleh karena itu, kualitas dalam pandangan ini bersifat

  relative, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi

  13 belum tentu produk paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli.

H. Pengertian Ekuitas Merek

  Brand equity adalah seperangkat asset dan liabilitas merek yang terkait

  dengan suatu merek, nama, symbol yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan.

  Menurut David A. Garvin (Hani Handoko, 1991 : 145), brand equity dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu : a. Brand Awareness ( kesadaran merek)

  Menunjukkan kesanggupan bahwa seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.

  b. Brand Association (asosiasi merek) Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga pesaing dan lain-lain.

  c. Perceived Quality ( persepsi kualitas) Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas- kualitas keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

  14

  d. Brand Loyalty (loyalitas merek) Mencerminkan tingkat keterkaitan konsumen dengan suatu merek produk.

  e. Other proprietary assets (asset-aset merek lainnya) Empat elemen brand equity diluar asset-aset merek lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari brand equity yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari dari empat elemen utama tersebut.

I. Peran Ekuitas Merek

  Ekuitas merek merupakan asset yang memberikan nilai tersendiri dimata pelanggannya. Brand equity dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek. Dalam kenyataannya, perceived quality dan brand equity juga memberikan nilai bagi perusahaan dalam bentuk : a. Brand Equity yang kuat dapat mempertinggi keberhasilan program dalam memikat konsumen baru atau menrangkul kembali konsumen lama. Brand equity yang kuat dapat menghilangkan keraguan konsumen terhadap kualitas merek.

  b. Empat dimensi brand equity dapat mempengaruhi alasan pembelian konsumen. c. Brand loyalty yang diperkuat merupakan hal penting dalam merespon inovasi yang dilakukan para pesaing.

  d. Brand association juga sangat penting sebagai dasar strategi positioning maupun strategi perluasan produk.

  e. Salah satu cara memperkuat brand equity dengan melakukan promosi yang kuat memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang lebih tinggi dengaan menerapkan premium price (harga premium) dan mengurangi keteragantungannya pada promosi sehingga dapat diperoleh laba yang lebih tinggi.

  f. Brand equity yang kuat dapat digunakan sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perluasan merek kepada produk lainnya atau menciptakan bidang bisnis baru yang terkait yang biayanya akan jauh lebih mahal untuk dimasuki tanpa merek yang memiliki brand

  equity tersebut.

  g. Brand equity yang kuat dapat meningkatkan penjualan karena mampu menciptakan loyalitas saluran distribusi.

  h. Asset-asset brand equity lainnya dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan memanfaatkan yang tidak dimiliki pesaing.

  J. Pengertian Persepsi Kualitas ( Perceived Quality)

  Menurut David A. Aaker (1997 : 124), “Persepsi kualitas merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau

  16 keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama dengan maksud yang diharapkannya.” Persepsi kualitas adalah salah satu kunci dimensi ekuitas merek.

  Persepsi kualitas mempunyai atribut penting yang dapat diaplikasikan dalam berbagai hal, seperti : 1) Kualitas aktual atau obyektif (Actual or Objective Quality)

  Perluasan ke suatu bagian dari produk/jasa yang memberikan pelayanan lebih baik.

  2) Kualitas isi produk (Product-based Quality) Karakteristik dan kuantitas unsur, bagian, atau pelayanan yang disertakan.

  3) Kualitas proses manufaktur (Manufacturing Quality) Kesesuaian dengan spesifikasi ; hasil akhir yang “tanpa cacat” (zero defect).

  K. Dimensi Persepsi Kualitas ( Perceived Quality )

  Mengacu pada pendapat David A. Garvin, dimensi persepsi kualitas produk dibagi menjadi delapan, yaitu :

  1. Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok dari produk inti.

  2. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan.

  3. Reliability (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.

  17

  4. Conformance (kesesuaian), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

  5. Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan.

  6. Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang memuaskan.

  7. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk.

  8. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

  Mengacu dari penelitian sebelumnya dalam buku Brand Equity Ten (Darmadi Durianto, 2004 : 52), dalam penelitian ini menggunakan tujuh dimensi persepsi kualitas produk, yaitu kinerja, pelayanan, ketahanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian serta hasil.

  L. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian sampai dibuktikan melalui data yang terkumpul. Hipotesis penelitian dapat juga diartikan sebagai dugaan yang sifatnya sementara, yang mungkin saja benar dan mungkin saja salah. Hipotesis dari penelitian ini adalah untuk membandingkan persepsi kualitas (perceived quality) produk Aqua dengan Nestlé.

  18 Rumusan Hipotesisnya : Ho : Tidak ada perbedaan persepsi kualitas untuk masing-masing atribut antara produk Aqua dan Nestlé.

  Ha : Ada perbedaan persepsi kualitas untuk masing-masing atribut antara produk Aqua dan Nestlé.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN J. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

  survey. Dalam penelitian ini informasi dikumpulkan dengan survey dari responden dengan menggunakan kuesioner. Adapun pengertian penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri Sangarimbu dan Sofian Effendi, 1995 : 3). Pada umumnya, pada penelitian survey ini data dikumpulkan dari sampel yang mewakili seluruh populasi, hal ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.

  K. Waktu dan Tempat Penelitian

  1. Penelitian dilakukan bulan April-Mei tahun 2008

  2. Lokasi penelitian dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, kampus I Mrican.

  L. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengkonsumsi air minum merek Aqua ataupun Nestlé. yang diteliti adalah persepsi konsumen Aqua terhadap produk Aqua dan persepsi konsumen Nestle terhadap produk Nestle.

  2. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah dimensi- dimensi persepsi kualitas, yaitu kinerja, pelayanan, ketahanan, keandalan, karakteristik produk, kesesuaian serta hasil.

  M. Variabel Penelitian dan Pengukuran

  1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan oleh peneliti hanya terdapat satu variabel yaitu persepsi terhadap kualitas, yang meliputi : 1) Kinerja : produk berguna bagi kesehatan (produk manjur). 2) Pelayanan : mudah didapat. 3) Ketahanan : tidak ada efek samping jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

  4) Keandalan : efeknya cepat terasa. 5) Karakteristik produk : kemasannya bagus. 6) Kesesuaian : rasa dari produk ini segar. 7) Hasil : produk mempunyai komposisi mineral yang lengkap.

  2. Pengukuran Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan rating scale. Rating

  scale berisi sangat setuju atau sangat kurang setuju yang dibagi dalam

  lima bagian skala terhadap pernyataan-pernyataan (statements) yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner ( Soehardi Sigit, 1999:88). Lima bagian tersebut masing-masing diberi skor 1-5 hingga sampai pada pertanyaan (statement) yang paling negative diberi skor 1. Misalnya : Sangat setuju ( SS) = 5 Setuju (S) = 4 Biasa saja (BS) = 3 Tidak setuju ( TS ) = 2 Sangat Tidak Setuju ( STS) = 1

  N. Jenis dan Sumber Data

  Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari :

  1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang ada biasa dilakukan oleh peneliti (Husein Umar, 2003 : 99).

  Data primer berikut ini mencakup :

  a. Karakteristik responden, meliputi jenis kelamin, umur, uang saku perbulan, frekuensi pengkonsumsian, bentuk kemasan yang dipilih, merek yang dipilih.

  b. Data mengenai persepsi kualitas (perceived quality) konsumen terhadap produk Aqua. c. Data mengenai persepsi kualitas (perceived quality) konsumen terhadap produk Nestlé.

  2. Data sekunder merupakan data primer yang diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atu oleh pihak lainnya (Husein Umar, 2003 : 100). Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku, internet, iklan televisi.

  O. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan teknik survey, merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner atau wawancara untuk mendapatkan tanggapan dari responden yang diambil sebagai sampel. Pada dasarnya ada dua jenis survey lain sebagai berikut :

  a. Survey Wawancara Survey wawancara dilakukan dengan cara jawaban dari responden atas pertanyaan dari penelitian sebagai pewawancara (Soehardi Sigit, 1999 : 76).

  b. Survey Kuesioner Survey kuesioner dilakukan dengan cara meminta kepada responden untuk menulis sendiri atas pertanyaan peneliti yang termuat dalam kuesioner yang diberikan kepada responden (Soehardi Sigit, 1999 : 76).

  P. Populasi dan Sampel

  1. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Aqua/Nestlé yang terjaring dalam penyebaran kuesioner. Selama penelitian, penulis berhasil memperoleh responden sebanyak 186 orang, yaitu 90 orang responden Aqua, 85 orang responden Nestlé dan sebanyak 11 orang yang bukan konsumen dari kedua produk tersebut. Dalam penelitian ini hanya mengambil 90 orang responden Aqua dan 85 orang responden Nestlé, sedangkan 11 orang yang bukan konsumen kedua produk tersebut akan diabaikan.

  2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi keseluruhan yang dipilih secara acak, cermat, agar mewakili populasi itu. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen Aqua dan Nestlé yang terjaring dalam penyebaran kuesioner yang berstatus pernah mengkonsumsi Aqua/Nestlé.

  a. Teknik Penarikan Sampel Dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Convinience

  Sampling , dengan cara sebagai berikut :

  1) Kuesioner disebarkan sebanyak-banyaknya kepada semua orang, baik yang pernah mengkonsumsi Aqua/Nestlé, maupun yang belum pernah mengkonsumsi.

  2) Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut, selanjutnya dipisahkan antara yang pernah mengkonsumsi Aqua/Nestlé dan yang belum pernah mengkonsumsi. 3) Selanjutnya yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini merupakan responden yang pernah mengkonsumsi Aqua/Nestlé.

  Setelah itu akan diambil sebagian dari responden yang pernah mengkonsumsi Aqua dan sebagian responden yang pernah mengkonsumsi Nestlé, yang merupakan sampel dalam penelitian ini.

  b. Besaran Sampel Besaran sampel merupakan banyaknya individu, subyek atau elemen dari populasi yang diambil sebagai sampel. Menurut Fraenkel dan Wallen (Soehardi Sigit, 1999 : 69), besarnya sampel minimum untuk suatu penelitian adalah sebanyak 100 responden. Untuk menentukan besarnya sampel dari suatu populasi dapat digunakan rumus Slovin (1960), yang dikutip dari Sevilla (1994), sebagai berikut : n = N

  1 + Ne ² Dimana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan, misalnya 2 %.

  Q. Teknik Pengujian Instrumen

  1. Analisis Validitas Validitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh alat ukur dapat mengungkapkan dengan jitu gejala yang hendak diukur (artinya alat ukur tersebut mengenai sasaran) dan seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan ukuran yang diteliti dan cermat untuk menunjukkan besar kecilnya gejala yang diukur. Uji validitas adalah prosedur pengujian untuk mengukur dengan cermat atau tidak atau dengan kata lain bahwa sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur berupa kuesioner dalam melakukan fungsi ukurannya.

  Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor masing- masing item pernyataan dengan skor total (item-total correlation).

  Perhitungan dilakukan dengan rumus teknik korelasi product moment (Sugiyono, 1999 : 213) sebagai berikut :

  N (

  XY )  (

  X Y )   

  rxy = 2 2 2 2 [ N

  X  ( X ) ][ N Y  ( Y ) ]    

  Dimana : x = nilai total skor masing-masing variable x y = nilai total masing-masing item variable y 2

  x = kuadrat variable x 2 y = kuadrat variabel y

  N = jumlah sampel Jumlah r xy dapat dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan ( £ ) = 0, 05. jika r hitung > r tabel, maka pengukuran tersebut valid.

  2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk memperoleh koefisien reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown, sebagai berikut ( Sugiyono, 1999 : 215 )

  2 rxy rxx = 1  rxy

  Dimana :

  r xx = koefisien reliabilitas

r xy = koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan genap

  jika r xx > r tabel, maka kuesioner memenuhi syarat reliabilitas.

Dokumen yang terkait

Analisa perilaku konsumen pada pembelian produk beras dalam kemasan berlabel (Studi kasus di Jember)

0 17 115

Analisis pengaruh desain kemasan produk, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian: studi kasus pada konsumen produk sabun Lux diwilayah Parung Bogor

7 125 139

Analisis pengaruh pilihan merek, kualitas produk dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian serta dampaknya pada loyalitas pelanggan : studi kasus pada mahasiswa UIN pengguna produk kosmetik sari ayu

3 16 139

strategi penguatan daya saing produk air minum dalam kemasan Dompet Dhuafa (DD) water; studi pada PT. Daya consumer goods

1 60 102

Analisis pengaruh penggunaan tagline dan persepsi konsumen dalam pembentukan brand awareness suatu produk : studi kasus pada iklan coca cola

15 63 123

Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi intensi membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada mahasiswa FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 4 14

Analisis posisi produk (product postioning oleh konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum merek Joy Tea : studi kasus pelajar Sekolah Menengah Atas di Jakarta Utara

2 61 113

Analisis perbandingan brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty produk kamera DSLR merek canon dan nikon: studi kasus pada unit kegiatan mahasiswa fotografi di Jakarta

7 16 174

Perusahaan air minum dalam kemasan

0 14 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh harga, saluran distribusi dan merek terhadap keputusan pembelian produk air minum kemasan bolesa (studi pada konsumen di desa balunijuk kabupaten bangka) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 10