PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT LATISA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH REMAJA DI DESA PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI TAHUN 2017

  

PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT LATISA

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH REMAJA

DI DESA PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI

TAHUN 2017

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Disusun oleh

SHOLIHUL HADI

NIM 11113143

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

DEKLARASI

ميحرلا نحمرلا الله مسب

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 25 Agustus 2017 Penulis,

SHOLIHUL HADI

  NIM I1113143 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jazuli NIM : 11113092 Fakultas : Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Dan saya menyatakan kesediaan apabila skripsi ini dipublikasikan.

  Salatiga, 25 Agustus 2017 Penulis

SHOLIHUL HADI

  NIM 11113143

  Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag.

  Dosen IAIN Salatiga

  Nota Pembimbing

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara SHOLIHUL HADI Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : SHOLIHUL HADI NIM : 11113143 Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan

  Agama Islam (PAI)

  Judul : PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT

  LATISA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH REMAJA DI DESA PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI TAHUN 2017

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 25 Agustus 2017 Pembimbing Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag.

  NIP. 19570812 198802 2001

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website :

  

SKRIPSI

PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT LATISA

DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH REMAJA

DI DESA PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI

TAHUN 2017

DISUSUN OLEH:

SHOLIHUL HADI

  

NIM: 11113143

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada tanggal 19 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchrurrohman, M.Pd Sekretaris Penguji :

  Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag Penguji I : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Penguji II : Dr. Imam Sutomo, M.Ag

  Salatiga, 19 September 2017 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

MOTTO



  

  



“ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada

  

Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka

masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke

dalam surga-Ku ”. (Q.S. Al Fajr: 28-30)

  

PERSEMBAHAN

  Syukur Alhamdulillah terurai dari sanubari atas karunia dan rahmat Allah SWT. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan dorongan dalam mengarungi lika-liku kehidupan ini. Yaitu teruntuk:

  1. Bapak dan Ibunda ku tercinta, Bapak Supriyono dan Ibu Siti Zaroh yang tiada henti selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, bimbingan dan nasehat dalam kehidupan ini.

  2. Kakak ku tersayang, mbak Siti Aisyah dan mas Luthfi Amiludin Anshori yang selalu memberikan arahan dan motivasi, dan adekku tercinta Nur Arifiyah Ningrum yang selalu mendo’akanku dan sebagai sumber inspirasi dalam hidupku dan semoga kebahagiaan selalu menyertai mu.

  3. Keluarga Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Salatiga Bapak Drs. K.H Abdul Basit, M.Pd, K.H Sonwasi Ridwan BA, K.H Zunaidi BA serta seluruh Asatidz Pondok Pesantren Salafiyah, terimakasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga bermanfaat dan berkah dalam kehidupan ku mendatang.

  4. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M.Ag yang membimbing dan mendidikku dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.

  5. Semua dosen dan guru-guru ku yang telah membimbing dan memberikan ilmu kepada ku.

  6. Teman-Teman Pondok Pesantren Salafiyah, terimakasih atas kasih sayang yang kalian berikan pada ku. Kalian adalah keluarga baru yang Allah anugrahkan dalam hidup ku.

  7. Keluarga besar JQH Al-Furqan IAIN semoga menjadi generasi yang lebih baik dan bisa istiqomah dalam duania Al- Qur’an 8.

  Keluarga besar FK-MASPRAS (Forum Komunikasi Mahasiswa Sunan Prawoto Salatiga) semoga menjadi generasi yang lebih baik dan bisa istiqomah dalam menuntut ilmu di Salatiga.

  9. Keluarga besar IKMP (Ikatan Mahasiswa Pati), semoga bisa menjadi tauladan yang baik, khususnya bagi masyarakat Pati dan sekitarnya.

  Walaupun kita sudah tidak bersama-sama lagi semoga silaturrahmi tetap terjalin.

  10. Keluarga besar PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kota Salatiga, yang telah memberikan tempat untuk aku menemukan banyak teman dan pengalaman yang berguna dalam kehidupanku yang akan datang 11. Mas Rio, kang Asdi, kang Rosyid, kang Fadhil, kang Jamasri, kang Mansur yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  12. Pak Edo, pak Ali, mas Ni’am, pak Luthfi, pak Adi, kang Riza yang telah mendukung dan memberikan motivasi tentang sholawat

  13. Pak bayan Sarju dan keluarga tempat KKN Posko 39 IAIN Salatiga yang telah memberikan pengalaman kehidupan keluarga dan bermasyarakat

  14. Teman-teman KKN Posko 39 desa Sendang rejo, kec. Klego, kab.

  Boyolali , mbak Fitri, mbak Qoni’, mbak Toyi, mbak Mala, mbak Liya, mbak Dian, mas Qoid, mas Amin, yang telah memberikan motivasi arti penting berkeluarga dan bermasyarakat 15. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2013, khususnya teman-teman jurusan PAI.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نحمرلا الله مسب

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah “PERAN MAJELIS DZIKIR DAN SHOLAWAT LATISA DALAM

  

PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH REMAJA DI DESA

PRAWOTO KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATITAHUN

2017

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteril. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Ag, selaku ketua IAIN Salatiga.

  2. Ibu Siti Rukhayati M. Ag, selaku ketua jurusan PAI IAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  4. Bapak Yahya, S.Ag selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  5. Seluruh anggota tim penguji skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk menilai kelayakan dan menguji skripsi dalam rangka menyelesaikan studi Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  6. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  7. Pengasuh Pondok Peasantren Salafiyah yang telah membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama studi di Pondok Pesantren.

  8. Keluarga besar Majelis Dzikir Dan Sholawat LATISA yang memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  9. Kepada orang tua yang selalu berkorban apapun demi keberhasilan penulis, Bapak Supriyono beserta Ibu Siti Zaroh tercinta.

  10. Sahabat-sahabatku Pondok Peasantren Salafiyah terima kasih atas motivasi dan persahabatannya selama ini.

  11. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi serta dukungan dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amien ya robbal ‘alamin.

  Salatiga, 25 Agustus 2017 Penulis,

SHOLIHUL HADI

  11113143

  

ABSTRAK

  Hadi, Sholihul. 2017. Peran Majelis Dzikir Dan Sholawat LATISA Dalam

  Pembentukan Akhlakul Karimah Remaja Di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017 . Skripsi. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Ibu Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag.

  Kata Kunci: Majelis Dzikir dan Sholawat, pembentukan akhlak.

  Majlis Dzikir dan Sholawat LATISA terletak di desa Prawoto kecamatan Sukolilo kabupaten Pati. Majlis ini memiliki kegiatan keislaman yang mampu memberikan kontribusi positif bagi para jamaahnya. Hal itu terkait dengan kondisi masyarakat desa Prawoto terutama terutama para remaja yang memiliki kebiasaan buruk seperti minum-minuman keras, kongkow-kongkow di pinggir jalan, dan tidak giat melakukan ibadah. Berdasarkan realita tersebut, peneliti fokus pada judul penelitian

  “ Peran Majlis Dzikir Dan Sholawat LATISA Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Remaja Di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati ”. pokok permasalahannya adalah : 1) apa saja kegiatan majlis dzikir dan sholawat LATISA di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017? 2) Bagaimana peran majlis dzikir dan sholawat dalam pembentukan akhlaqul karimah remaja di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017? 3) Apa saja faktor, pendukung dan penghambat serta solusinya?

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi serta validasi data melalui trianggulasi sumber. wawancara dilakukan dengan pengurus dan para jamaah serta observasi data dokumentasi yang berupa foto kegiatan tersebut.

  Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa : 1) jenis kegiatan majelis dzikir dan sholawat LATISA adalah : rutinan majlis dzikir dan sholawat LATISA setiap malam juam’at, majlis dzikir dan sholawat LATISA keliling setiap 1 bulan sekali, menghadiri majlis lain. 2) peran majelis dzikir dan sholawat LATISA dalam pembentukan akhlakul karimah antara lain : dapat menggugah kesadaran akan perilaku buruk yang pernah ada (jamaah), mempererat tali persaudaraan, memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, menimbulkan motivasi untuk berbuat baik. 3) faktor pendukung kegiatan majelis dzikir dan sholawat LATISA antara lain : tingginya minat jamaah LATISA, dukungan dari orang tua dan keluarga pendiri majlis LATISA dan dorongan dari orang tua jamaah LATISA, penyampaian materi enak dan mudah difahami, lokasi majlis yang dekat. Sementara faktor penghambat kegiatan majelis dzikir dan sholawat LATISA adalah : masyarakat yang belum seluruhnya bisa menerima keberadaan majlis tersebut, adanya tugas-tugas sekolah, terbatasnya ruang majlis, benturan dengan pekerjaan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, pihak pengurus senantiasa menekankan pentingnya dakwah melalui perilaku baik terhadap sesama.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi MOTTO .................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. x ABSTRAK ................................................................................................ xii DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................

  B.

  5 Fokus Penelitian ............................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ..........................................................

  D.

  6 Kegunaan Penelitian .....................................................

  E.

  6 Kajian Penelitian Terdahulu ..........................................

  F.

  9 Sistematika Penulisan ...................................................

  BAB II LANDASAN TEORI A.

  11 Majlis Dzikir dan Sholawat ..........................................

  B.

  21 Akhlak, Remaja ............................................................

  C.

  31 Faktor-faktor Pembentukan Akhlak Remaja ................

  D.

  Majlis Dan Pembentukan Akhlakul Karimah................ 33

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................

  35 B. Lokasi Penelitian ..........................................................

  35 C. Sumber Data .................................................................

  36 D. Prosedur Pengumpulan Data .........................................

  47 E. Analisis Data .................................................................

  39 F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................

  41 G. Tahap-tahap Penelitian .................................................

  42 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS A.

  Paparan Data .................................................................

  44 B. Temuan Penelitian ........................................................

  52 C. Analisis Data .................................................................

  65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................

  87 B. Saran .............................................................................

  88 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar SKK Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 5 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 6 Hasil Wawancara Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 8 Dokumenta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia remaja merupakan masa pertumbuhan seorang anak sebelum

  menginjak kedewasaan (pra dewasa). Sering kali orang gampang mendefinisikan remaja sebagai periode transisi antara masa anak-anak kemasa dewasa, atau masa usia belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tentu seperti susah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya (Sarwono, 1997:2). Remaja biasanya masih labil dalam melakukan sesuatu ataupun menentukan suatu keputusan dan masih banyak menuruti hawa nafsu dibandingkan dengan kepribadiannya sendiri.

  Peran dari orang tua amat diperlukan bagi remaja dan anak-anak pada umumnya. Karena seorang anak remaja akan meniru perilaku orang tuanya. Banyak anak yang depresi karena orang tuanya terjadi broken

  home . Selain mendapatkan perhatian orang tua juga mendapatkan pembelajaran tentang keagamaan.

  Bagi anak remaja sangat diperlukah adanya pemahaman, pendalaman serta ketaatan terhadap agama yang di anutnya. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama bahkan mungkin lalai menunaikan perintah-perintah agama (Sudarsono, 2004:120). Karena diusia remaja masih mengikuti arus yang berada di lingkungan sekitarnya. Jika dia hidup dilingkungan yang akhlaknya baik, maka perilakunya pasti juga akan menjadi lebih baik. Dan begitupun sebaliknya, jika dia berada dilingkungan yang akhlaknya buruk, maka perilakunya juga akan menjadi buruk.

  Pembinaan moral terjadi melalui pengalaman dan kebiasaan- kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua. Dalam hal ini agama memiliki peranan penting, karena nilai-nilai moral yang datang dari agama bersifat tetap tidak berubah oleh waktu dan tempat berbeda dengan moral yang bersumber pada nilai-nilai masyarakat akan berubah karena pengaruh waktu dan tempat (Islamiyah, 2013: 73). Dalam kegiatan sehari- hari, anak remaja harus dimonitoring oleh orang tua. Karena anak belum bisa berfikir kedepannya seperti apa dan hanya mengikuti kesenangan semata. Untuk itu orang tua harus mengajarkan akhlak yang baik kepada anaknya, agar menjadi anak yang baik.

  Pendidikan akhlak inilah yang dapat merubah remaja menjadi lebih baik. Dalam pendidikan akhlak ini dapat menumbuhkan keimanan seseorang. seperti yang dijelaskan dalam hadits Rosulullah,

  َ َ ا )ْيِذْيِم ْرِ تلاَُها و ر( اًقُلُخَْمُهُن سْحِاَاًنا مْي اَ نْيِنِمْؤُملْاَُل مْك

  Artinya : َ“orang mukmin yang sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (H.R Imam Tirmidzi)

  Oleh karena itu, peran pendidikan akhlak dapat memberikan stimulus-stimulus yang dapat membentuk karakter seseorang itu menjadi baik melalui kegiatan-kegiatan yang positif. Seperti halnya terdapat pada dzikir, dzikir ialah mengingat Allah SWT. Atas keagungan-Nya, kasih sayang-Nya, kemurahan-Nya, rahmat-Nya, perlindungan-Nya dan sebagainya baik melalui ucapan-ucapan, maupun renungan dalam hati sesuai petunjuk Rasulullah SAW (Yahya, 2000:41). Manfaat dari dzikir sendiri juga banyak, salah satunya yaitu bisa lebih dekat dengan Allah (sang kholiq) dan juga dapat pembentukan karakter seseorang. Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan yang maha esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam fikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat (Wiyani, 2012:3). Sebagaimana firman Allah:

  َ َََ َ َ َ َ َ      

  Artinya : “Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d : 28)

  Dzikir merupakan makanan hati. Jika hatikurang sehat (jarang diberi makan) mudah sekaliterserang penyakit hati, seperti qobil yang hasud itu, iblis yang sombong dan qorun menyombongkan kekayaannya (Fatihuddin, 2010:14). Jika kita sudah mempunyai bekal dekat dengan Allah dan dicintai oleh Allah, maka kita pasti akan dimudahan dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

  Selain berdzikir juga terdapat pada sholawat. Sholawat adalah suatu doa atau pujian yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai kecintaan kita kepada beliau (Nabi Muhammad SAW) (Alfan, 2004: 7). Karena beliau adalah manusia utusan dan sebagai manusia yang paling dicintai oleh Allah. Allah juga bersholawat kepada nabi muhammad, bahkan malaikat pun bersholawat kepada beliau. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-ahzab/33:56 :

  َ  َ  َ  َ  َ  َ  َ َ  َ  َ  َ  َ  َ  َ َََ َ

    Artinya : “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

  Dalam kehidupan sehari-hari kita perlu untuk mempunyai bekal dalam sikap maupun moralitas kita dalam bersosial. Pembinaan akhlak merupakan suatu kebiasaan penting bagi seorang pekerja keras dan yang rajin (Rahman, 2002:84). Manusia di lahirkan di dunia ini salah satunya yaitu untuk menyempurnakan akhlak. Seperti halnya yang di sampaikan oleh rosulullah, dalam hadits yang diriwayatkan oleh iman malik :

  َ م ِرا ك مَ مِ م تُ ِلَِ ُتْثِعُبَا مَّنِاَ:َملسوَهيلعَاللهَىلصَاللهَلوسرَناَ:َلاقَهنعَاللهَيضرَةريرهَيباَنع )كلامَهاور(َ.َ ْق لَْخ ْلِا

  Artinya : “Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah bersabda : sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik. ( H.R Malik)

  Majelis Dzikir dan Sholawat adalah suatu majelis atau kumpulan bagi masyarakat muslim yang di dalamnya berisi tentang keislaman, berdzikir kepada Allah dan memuji kepada Rasulullah. Selain ritual dzikir dan sholawat, materi-materi keislaman seperti: ibadah, fiqih, aqidah dan akhlak juga diberikan melalui ceramah para kiai/ustadz.

  Berdasarkan observasi penulis, majelis dzikir dan sholawat banyak memberi perubahan pada perilaku remaja setempat, yang sebelumnya gemar mengonsumsi minuman keras, mabuk dan tidak jarang berakhir dengan tawuran, kini meski gejala tersebut belum hilang semuanya, namun dapat dikatakan sudah jauh berkurang, terutama hal itu dikarenakan mereka sudah mulai aktif dalam kegiatan tersebut.

  Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Peran Majelis Dzikir dan Sholawat LATISA Dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Remaja di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017" B.

   Fokus Penelitian 1.

  Apa saja kegiatan majelis dzikir dan sholawat LATISA di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017?

  2. Bagaimana peran majelis dzikir dan sholawat LATISA dalam pembentukan akhlaqul karimah remaja di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017? 3. Apa saja faktor, penghambat dan pendukung serta solusinya? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui kegiatan majelis dzikir dan sholawat LATISA di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017.

  2. Mengetahui peran majelis dzikir dan sholawat LATISA dalam pembentukan akhlaqul karimah remaja di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Tahun 2017.

3. Mengetahui faktor, penghambat dan pendukung serta solusinya.

  D. Kegunaan Penelitian 1.

  Diharapkan dari penelitian yang ditulis ini, dapat memberikan masukan-masukan kepada pimpinan majelis dzikir dan sholawat agar lebih memperhatikan kegiatan anak remaja.

  2. Diharapkan dari penelitian yang ditulis ini, agar para remaja tidak lagi mengulangi perbuatan dalam kemaksiatan dan juga lebih mengetahui bagaimana kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

  E. Kajian Penelitian Terdahulu

  Setelah penulis membaca dan mengamati beberapa skripsi yang sudah ada, penulis menemukan beberapa skripsi yang relevan dengan penelitian ini, namun tetap ada perbedaan dengan penelitian penulis laksanakan, diantaranya adalah :

  Pertama , penelitian yang dilakukan oleh saudara Jamiin Nopri

  tahun 2017 , dengan judul penelitian “Peran Majelis Dzkir Dan Sholawat

  

Hidayatul Mubtadiin Dalam Membangun Kesadaran Beragama Terhadap

Para Preman Di Kampung Pejanggalan

  ” (skripsi). Penelitian tersebut bertujuan untuk merubah keadaan seorang preman dalam beragama melalui kegiatan Majelis Dzikir Dan Sholawat Hidayatul Mubtadiin yang berada didaerah Pejanggalan Yogyakarta.

  Perbedaan skripsi saudara Jamiin Nopri dengan skripsi ini, dalam peran majelis dzikir dan sholawat ini dapat merubah suatu keadaan yang mulanya buruk akan menjadi baik. Skripsi saudara Jamiin Nopri ini membahas tentang perubahan seorang preman, dimana preman ini menyangkut semua usia, yaitu usia remaja, dewasa, sampai usia tua. Perubahan ini konteksnya membangun kesadaran beragama didalam majelis dzikir dan sholawat hidayatul mubtadiin yang berada di daerah Pejanggalan Yogyakarta. Nawun, dalam skripsi ini membahas tentang perubahan karakter atau pembentukan akhlakul karimah didalam suatu majelis dzikir dan sholawat LATISA dan dimajelis ini malingkupi usia remaja saja yang dulu terkena kenakalan remaja di desa prawoto kecamatan sukolilo kabupaten pati.

  , penelitian yang dilakukan oleh saudara Wisnu Khoir tahun

  Kedua

  2007 , dengan judul penelitian “Peranan Sholawat Dalam Relaksasi Pada

  

Jamaah Majelis Rosulullah Di Pancoran ” (skripsi). Penelitian tersebut

  bertujuan untuk mereleksasikan seluruh tubuh, dari jasmani sampai rohaninya melalui suatu majelis rosulullah yang berada di daerah pancoran Jakarta.

  Perbedaan dari penelitian ini adalah tentang relaksasi dengan pembentukan akhlak jamaah. Dimana jamaah yang mengikuti suatua majelis ini dapat mendapatkan pencerahan agar jamaah tersebut menjadi nyaman dan tentram qolbunya. Karena setelah terdengar mana Allah dan Nabi Muhammad SAW ini hati akan terasa gemetar dan selalu ingin dekat dengan-Nya. Disitulah seseorang merasa tentram dan releks seolah-olah beban setiap harinya mereka terasa hilang. Sedangkan dalam penelitian ini remaja akan lebih takut dengan kemungkaran dan akan selalu ingat kepada Allah dan Rosulnya. Maka akan selalu menjalankan perintah-Nya dan akan menjauhi larangannya.

  Ketiga , penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faiz Fuadi

  tahun 2012, dengan judul penelitian “Peran Majelis Dzikir Dan Sholawat

  

An Najaah Krapyak Yogyakarta Terhadap Pembentukan Keluarga

Sakinah

  ” (skripsi). Penelitian tersebut bertujuan untuk membentuk keluarga yang sakinah melalui majelis dzkir dan sholawat an najaah krapyak Yogyakarta.

  Perbedaan penelitian ini adalah pembentukan keluarga sakinah dengan pembentukan akhlak remaja. Dimana dalam majelis tersebut mendapatkan suatu pencerahan keagamaan tentang pernikahan agar bisa meniru keluarga rosulullah menjadi keluarga yang sakina, mawaddah wa rohmah dan ada juga yang mendapatkan jodoh dalam majelis tersebut. Tetapi dalam penelitian ini menjelaskan tentang pembentukan akhlak remaja yang dulunya melakukan perbuatan yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Dimana didalam majelis tersebut juga diberi pencerahan tentang ibadah, fikih, akidah dam akhlak, sehingga remaja tersebut untuk menjauhi perbuatannya tersebut dan tidak mengulanginya lagi dan bertaubat kepada Allah SWT.

  Dari beberapa kajian pustaka yang dilakukan, penulis belum menemukan kajian yang membahas tentang pembentukan akhlak remaja yang dulunya sering melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain diantaranya mengonsumsi minuman keras, mabuk dan tidak jarang berakhir tawuran. Sehingga peneliti ini berbeda dengan yang sebelumnya.

F. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman secara komprehensif, maka dalam penulisan ini perlu adanya sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan penelitian.

  Bab II landasan teori yang berisi tentang Majelis, Dzikir, Sholawat , yang dipergunakan sebagai landasan melakukan

  Akhlak Dan Remaja penelitian.

  Bab III menjelaskan tentang metode penelitian dan gambaran umum kegiatan Majelis Dzikir dan Sholawat yang berada di Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati.

  Bab IV merupakan paparan data dan analisis tentang Peran Majelis Dzikir dan Sholawat dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Remaja. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil tentang Peran Majelis Dzikir dan Sholawat dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Remaja.

BAB II LANDASAN TEORI A. Majelis Dzikir dan Sholawat 1. Majelis Majelis menurut bahasa, yaitu tersusun dalam bahasa arab dari

  kata َ س ل ج

  َ yang artinya َ “duduk”. Kata majelis merupakan bentuk isim makan yang mengandung arti “tempat duduk” (Munawwir, 1997:202).

  • – َ َاًسِلْج م و
  • >– َ َ ُسِ ل جُي
  • – َ َاًس ْوُلُج
  •   Majelis dalam islam merupakan suatu kumpulan banyak orang yang didalamnya berisikan tausyiah keislaman dan dilengkapi dengan ritual keagamaan. Diantaranya majelis ta’lim, majelis dzikir, majelis sholawat, dan lain sebagainya.

    2. Dzikir

      a) Pengertian dzikir

      Dzikir menurut bahasa, diambil dari kata kerja : َ ر ك ذ

    • َ َ ا ًرْكِذdzakara – yadzkuru – dzikran yang artinya ingat. Sedangkan menurut istilah dzikir atau dzikrullah ialah mengingat Allah SWT. Atas keagungan-Nya, kasih sayang-Nya, kemurahan-Nya, rahmat- Nya, perlindungan-Nya dan sebagainya baik melalui ucapan- ucapan, maupun renungan dalam hati sesuai petunjuk Rasulullah SAW (Yahya, 2000: 41). Dzikir merupakan salah salah satu sarana untuk menambah kecintaan kita kepada Allah.
      • – َ َ ُرُكْذ ي
      Allah sudah menunjukkan dasar pokok bahwa dzikir mampu menentramkan hati manusia. Keinginan manusia tidak pernah puas-puas (nafsu), kecuali diberi siraman dzikir. Sehingga tidak tumbuh nafs-nafs yang jahat (Fatihuddin, 2010:14). Seperti yang terkandung dalam firman Allah pada Q.S Ar-

      Ra’d/13 : 28 َََ  َ  َ  َ  َ  َ 

      Artinya : Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S Ar- Ra’d/13 : 28)

      b) Fungsi dan tujuan dzikir

      Fatihuddin (2010:15) menjelaskan bahwa Fungsi dan tujuan dzikir adalah mensucikan hati dan mengagungkan Allah. Allah tidak butuh sebutan dzikir yang diucapkan manusia. Perintah Allah agar berdzikir kepada-Nya semata-mata bertujuan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Sebagai sifat allah yang maha mengetahui, tentu manusia tidak perlu berdoa (meminta), karena Allah sudah maha mengetahui permintaan manusia sebelum meminta. Namun tetap ada perintah berdoa, semata-mata untuk kepentingan manusia itu sendiri, karena seetiap permintaan manusia dicatat sebagai amal perbuatan orang-orang sholeh. Ciri- ciri orang yang beriman, dia mau berdoa kepada Allah. Allah berjanji dalam firman- Nya, bahwa orang-orang yang membasahi hati dan lidahnyadengan dzikir di jamin tentram hatinya. c) Macam-macam dzikir

      Thoha Yahya (2000:44) menyampaikan bahwa dzikir itu sendiri dibagi menjadi 3 (tiga) bagian : 1)

      Dzikrun billisan : mengingat Allah dengan lisan atau uacapan, seperti mengucapkan :

       ُالله الََّا َهَلِا لآ

      Artinya : Tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah.

       ِمْيِظَعْلا ِالله َناَحْبُس ِهِدْمَحِب َو ِالله َناَحْبُس

      Artinya : Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, maha

    suci Allah yang maha agung.

      2) Dzikrun billisan wa bijanaaan : mengingat Allah dengan lisan atau ucapan dan direnungi dengan hati. Seperti : ketika kita mengagumi ciptaan Allah pantai yang indah, matahari ketika akan terbenam, malam purnama yang indah dengan lanitnya yang ditaburi bintang gemintang, kita pun mengucapkan :

               Artinya : Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.

      3) Dzikrun biljanaan : mengingat Allah dengan hati serta difikirkan hikmahatas kehendaknya, qodho dan takdirnya, seperti terjadinya suatu kejadian baik yang menggembirakan atau menyedihkan, bahkan kejadian yang sama sekali kita tidak ingini,seperti kecelakaan, perampokan, pencurian, kematian, dll.

      Maka, jika kita mendapatkan kegembiraan, hendak kita mengucapkan : َ ََ َ َ َ

          Artinya : segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

      Jika kita mendapatkan musibah atau kematian keluarga/ teman/ orang orang kita kenal hendaklah kita mengucapkan :

      ََ َ َ َ َ     

      Artinya : Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.

    3. Sholawat

      a) Pengertian sholawat

      Ditinjau dari segi bahasa, kata sholawat merupakan bentuk jamak dari kata sholah ( هلَص) yang mempunyai pengertian doa, berkah, atau ibadah.

      Dalam praktiknya, para ulama membedakan antara pengertian sholawat, yakni sholawat oleh Allah, para malaikat dan oleh kaum mukminin, sebagaimana yangterkandung dalam Al- Qur’an Surat Al-Ahzab 56 :

      َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ      َ      

      َََ َ َ   

      Artinya : Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Q.S Al-Ahzab : 56)

      Al Mubarrad r.a berkata, “sholawat dari Allah adalah makna Rahmad dari-Nya dan sholawa dari malaikat adalah berdoa kepadanya atau mengharapkan kasih sayang dari Allah SWT.

      (Alfan, 2004:7-8)

      b) Anjuran membaca sholawat

      Mempernyak membaca sholawat adalah perkara yang sangat dianjurkan bagi setiap muslim dalam berbagai situasi dan kesempatan. Karena dengan sholawat kepada Rasulullah SAW adalah menunjukkan rasa cinta seseoang itu kepada beliau dan dengan sendirinyaia telah mengikrarkan diri untuk menjadi pengikut (umat) beliau dan mengharap syafaat dari beliau pada hari kiamat kelak.

      Allah memerintahkan kepada seluruh kaum beriman, yang sbelumnya dia menyebutkan bahwa Allah SWT dan malaikat-Nya melakukan hal tersebut. Maksutnya dia memerintahkan hal tersebut, bukan Nabi Muhammad SAW membutuhkan hal itu.

      Namun sholawat yang kalian ucapkan, tak lain hanyalah untuk memuliakan kalian wahai umat manusia. Yaitu kalian diperintahkan untuk mengamalkan, apa yang telah diamalkan oleh robbul’alamin beserta malaikat-Nya. (mauladdawilah, 2015 : 69)

      Sholawat atas Nabi Muhammad SAW mempunyai fungsi yang banyak sekali, karena memang demikian agung dan mulianya sholawat itu. Bahkan apabila sholawat itu dibaca dengan hati yang suci oleh seoang mukmin. Adapun fungsi sholawat secara global :

      1) Melaksanakan perintah Allah SWT dan berdzikir kepada- Nya.

      2) Upaya untuk cinta dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW.

      3) Usaha untuk mendapatkan petunjuk dan keutamaan. (Alfan,

      2004:27-30) Para ulama salaf telah banyak menyimpulkan dan memaparkan tentang manfaaat-manfaat sholawat. Secara garis besar manfaat sholawat atas Nabi Muhammad SAW antara lain :

      1) Upaya untuk berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

      2) Sarana dikabulnya doa oleh Allah SWT serta dapat melapangkan rizki dan segala hajat dan juga keperluan hidup.

      3) Upaya untuk mendekat dan mencintai Rasulullah SAW serta mendapatkan syafaat dari beliau pada hari kiamat.

      4) Dan lain sebagainya.(Alfan, 2004: 32-33)

      c) Fadhilah sholawat

      Pada hakikatnya, membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW adalah sama dengan memohonkan rahmat untuk diri pembacanya. Hal ini bahwa siapa saja dari umat nabi Muhammad SAW yang membaca sholawat, maka baginya mendapatkan rahmat dari Allah SWT juga para malaikat akan senantiasa memohonkan rahmat dan ampunan bagi pembaca sholawat.

      Jika kita tidak bisa bertemu langsung kepada beliau dan pula tidak bisa membalas jasanya, maka hendaknya kita berdoa untuknya sebagai balasan kita sebagai balasan umat kepada pemimpin umat, yaitu baginda Nabi Muhammad SAW. Itupun Allah masih memberikan balasan yang berlipat kepada kita.

      Dalam sebuah hadits, baginda Rasulullah SAW bersabda :

      ا ًرْش عَِهْي ل عَاللهَىَّل صًَة لَ صََّي ل عَىَّل صَْن م Artinya : “Barang siapa bersholawat sekali atasku, maka Allah akan bersholawatsepuluh kali atas orang yang membaca sholawat kepadaku itu” (H.R Muslim) (mauladdawilah, 2015 : 70).

      Al Hafidz Asy-Syirozi r.a. dan ulama-ulama lainnya menyatakan bahwa semua bacaan dzikir tiada bermanfaat dan tidak diterima apabila tidak dilakukan dengan disertai Hudlur Al Qolb (kehadiran hati/khusyuk), kecuali bacaan sholawat atas Nabi Muhammad SAW. Karena membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW meski tidak disertai dengan kehadiran hati tetap akan diterima oleh Allah SWT (Alfan, 2004:37).

      Isnaeni Fuad dalam bukunya “keajaiban sholawat” menjelaskan bahwa ada beberapa faedah sholawat, diantaranya : 1)

      Sholawat Mendatangkan Syafa’at Syafaat Nabi Muhammad SAW merupakan suatu yang diimpikan setiap muslim dimanapun ia berada. Sebab setiap kaum muslimin tidak bisa mengandalkan amaliyahnya semata dalam mengtasi dahsyatnya hari kiamat, pernyataan kubur dan peristiwa-peristiwa hebat yang terjadi di alam akhirat tanpa ada pertolongan.

      Adapun cara yang paling efektif untuk memperoleh syafaat Nabi Muhammad adalah dengan banyak membaca sholawat kepada beliau. Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa membaca sholawat, maka baginya wajib memperoleh syafa’atku di hari kiyamat”. (Fuad, tt:11) 2)

      Sholawat menjadi sebab diampuninya dosa Hal ini sesuaidengan keimanan, kecintaan, dankeikhlasan dalam bersholawat atas Baginda Nabi Muhammad SAW.

      (mauladdawilah,2015:78) Mungkin hanya sholawat yang memiliki banyak kelabihan dibandingkan dengan bacaan dzikir yang lain,selain orang yang membacanya mendapatkan syafaat, juga dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Ada suatu kisah yang bisa dijadikan pelajaran bagi orang yang ingin mengetahui keistimewaan sholawat yang bisa menghapus dosa, yaitu :

      Hasan Bisri meriwayatkan : aku pernah bermimpi melihat abu ishmah, aku lantas bertanya kepadanya : “Hai Abu Ishmah, apa yang telah diperbuat Allah kepadamu ?”.

      Dia menjawab : “Allah telah mengampuni aku”. Hasan Basri la ntas bertanya :”dengan amalan apa ?”

      Jawabnya : “Tidak ada satu hadis pun yang aku sebutkan, melainkan aku ucapkan sholawat untuk nabi Muhammad SAW”. (Fuad, tt:15)

      3) Sholawat dalam majelis membawa berkah

      Masjlis yang paling baik adalah majelis yang penuh dengan berkah, keberkahan majelis bisa didapatkan bila didalam majelis tesebut telah dibacakan sholawat.

      Oleh karena itu, majelis yang didalamnya tidak ada bacaan sholawat, kurang membawa berkah dan kemanfaatan bagi orang yang berkumpul dalam majelis tersebut, sehingga terkadang terjadi percekcokan, kesalah fahaman, tidak adanya kesepakatan, dan efak-efek negative lainnya.

      Sedangkan bila didalam majelis itu dibacakan sholawat, setidak-tidaknya orang yang berkumpul dimajelis tersebut akan diampuni dosa-dosanya, dijauhkan dari malapetaka yang diakibatkan dari perselisihan pendapat, atau ketersinggungan dari ucapan saat berkumpul. Semua ini adalah akibat dari keberkahan sholawat. (Fuad, tt:44)

      4) Sholawat menambah dekat dengan Allah

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS MENGENAI FUNGSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAHAN DESA

0 5 10

KAJIAN YURIDIS MENGENAI FUNGSI DAN PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN BANGSALSARI KABUPATEN JEMBER BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 72 TAHUN 2005 TENTANG PEMERINTAHAN DESA

0 3 15

PERAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM MEWUJUDKAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA YANG PARTISIPATIF DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 14 94

PERAN ORANG TUA TERHADAP KONSUMSI ALKOHOL PADA REMAJA PUTRA DI DESA SIDOREJO KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

0 0 9

MAKNA DZIKIR BAGI JAMAAH THARIQAH DI DUSUN KRANGKENG, DESA KARANGJATI, KECAMATAN WONCSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2008

0 0 70

KECERDASAN EMOSI REMAJA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBINAAN AKHLAKUL KARIMAH DI DESA WISATA BEJALEN KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 130

PERAN MAJELIS DZIKIR AL KHIDMAH DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI PADA JAMAAH MAJELIS DZIKIR MAHASISWA AL KHIDMAH KOTA SALATIGA 2016)

2 4 169

PERAN ORGANISASI REMAJA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK DI MASYARAKAT (STUDI ORGANISASI KARANG TARUNA DI DUSUN REMBES, DESA GUNUNGTUMPENG, KECAMATAN SURUH, KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh

0 0 99

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA ISLAM DI DESA KARANGREJO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 106

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 173