NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM

KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA

DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

ULYA NUR NIHAYATI

  

NIM : 11113015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM

KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA

DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

ULYA NUR NIHAYATI

  

NIM : 11113015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

  

MOTTO

اَنَا :َّلَج َو َّزَع ُ هاللّ ُل ْوُقَي َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُ هاللّ ىَّلَص ِ هاللّ ُلُسَر َلاَق :َلاَق َةَرْيَرُه ىِبَا ْنَع

ىِسْفَن ْيِف ُهُتْرَكَذ ِهِسْفَن ْيِف ْيِنَرَكَذ ْنِا ْيِنُرُكْذَي َنْي ِح ُهَعَماَنَاَو ْيِب ْيِدْبَع ِهنَظَدْنِع

  

ِهْيَلِأ ُتْبَّرَقَت اًرْبِش ىِهنِم َبَّرَقَت ْنِا َو ْمُهْنِم ٌر ْوُخ ْمُهِ ِلَِم ىِف ُهُتْرَكَذ ِ ِلَِم ْيِف ْيِنَرَكَذ ْنِاَو

َت ْنِا َو اًعاَرِذ ًةَل َو ْرَه ُهُتْيَتَا ىِشْمَي ْيِناَتَا ْنِاَو اًعاَب ُهْنِم ُتْبَّرَقَت اًعاَرِذ َّيَلِا َبَّرَق . ) ملسم هاور(

  

“Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Allah ‘Azza

wa Jalla berfirman: Aku senatiasa menurut sangka hamba-Ku kepada-Ku,

dan Aku senantiasa bersamanya ketika dia menyebut nama-Ku, jika dia

menyebut nama-Ku dalam hatinya, maka Aku menyebutnya pula dalam

hati-Ku. Dan jika dia menyebut-Ku dalam majlis ramai, maka Aku

menyebutnya dalam majlis ramai yang lebih baik.Jika dia mendekati-Ku

sejengkal, Aku mendekatinya sehasata.Dan jika dia mendekati-Ku sehasta,

Aku mendekatinya sedepa.Jika dia datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku

mendatanginya dengan berlari. (H.R Muslim)

  PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbil ‘alaamin denganijin dan kehendak Allah SWT,

  skripsiiniselesai.Skripsiinikupersembahkan untuk: 1.

  BapakdanIbu tercinta, terkasih, tersayang yang senantiasamencurahkankasihsayang, dukungan, dando’a yang takpernahputus.

  2. Keluarga besar di Sraten yang senantiasa mendoakan.

  3. Amas Stalist dan keluarga besar di Padaan, Gedangan yang telah memberikan semangat.

  4. Teman-teman BPP, teman-teman CAYU, teman-teman KKN posko 72 dan keluarga baru di Tawangsari, teman-teman PPL SMP 7, teman-teman remaja PANSER RW 04, dan teman-teman PAI 2013 yang telah memberikan semangat serta motivasinya.

  5. Guru-guru MI Ma’arif Sraten yang selalu memberikan semangat.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, Shalawat serta salam penulis selalu sanjungkan kepada Nabi Mhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

  “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kegiatan Dzikir Fida` di

Mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2017” dapat terselesaikan dengan baik.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.sebagai Ketua Jurusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Fatchurrohman, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku Pembimbing Akademik.

  6. Bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga.

  ABSTRAK

  Nihayati, Ulya Nur. 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Kegiatan Dzikir

  Fida` di Mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam,

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, M.Pd.

  Kata Kunci:

  Nilai, Pendidikan Islam, Dzikir Fida’ Terdapat banyak kegiatan keagamaan di Desa Sraten.Salah satunya adalah kegiatan dzikir fida`.Kegiatan dzikir fida` ini semakin diminati oleh masyarakat terbukti dengan meningkatnya jumlah jamaah yang awal mula hanya belasan sekarang telah menjadi tujuh puluh lebih.Hal demikian tentunya dipengaruhi oleh manfaat yang didapatkan dalam mengikuti kegiatan ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui nilai pendidikan terutama dalam pendidikan islam yang terdapat dalam kegiatan ini sehingga masyarakat bisa tergugah hatinya untuk mengikuti kegiatan dzikir fida` ini. Skripsi ini merupakan hasil penelitian yang memiliki tujuan yaitu berupaya untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan Islam dalam kegiatan dzikir fida` di mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2017.

  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana dalam penelitian ini berusaha memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang diteliti dan juga menafsirkan makna yang terkandung didalam kegiatan tersebut, yang menjadi fokus penelitian.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan dzikir fida` ini merupakan kegiatan keagmaan yang mengamalkan dzikir berupa bacaan kalimat tauhid “Laa Ilaaha Illallah” sebanyak tujuh puluh satu ribu kali.Dzikir ini dimaksudkan untuk berupaya menebus diri atas dosa-dosa yang telah dilakukan.Kegiatan dzikir ini selain merupakan sebuah ibadah, kegiatan ini memiliki nilai-nilai pendidikanislam yang terkandung di dalamnya, di antara nilai- nilai pendidikan islam tersebut adalah sebagai berikut: 1) Nilai pendidikan keimanan; 2) Nilai pendidikan amaliyah; 3) Nilai pendidikan ilmiah; 4) Nilai pendidikan akhlak. Selain nilai-nilai pendidikan islam tersebut terdapat juga nilai- nilai pendidikan sosial yang ada dalam kegiatan dzikir fida` ini.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN LOGO ...................................................................................... ii NOTA PEMBIMBING ................................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI ..................... v MOTTO ....................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6 C. Fokus Penelitian ................................................................................ 6 D. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 F. Penegasan Masalah ........................................................................... 8 G. Metode Penelitian.............................................................................. 11 1. Pendekatan dan jenis penelitian .................................................. 11 2. Kehadiran Peneliti ....................................................................... 12 3. Lokasi Penelitian ......................................................................... 12 4. Sumber Data ................................................................................ 12

  5. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 13 6.

  Analisis Data .............................................................................. 15 7. Tahap-tahap Penelitian ................................................................ 16 H. Statistika Penelitian ........................................................................... 18

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-nilai Pendidikan Islam ............................................................. 20 1. Pengertian Nilai ........................................................................... 20 2. Pengertian Pendidikan ................................................................. 21 3. Pendidikan Islam ........................................................................ 23 4. Tujuan Pendidikan Islam............................................................. 25 5. Nilai-nilai Pendidikan Islam ...................................................... 26 6. Nilai-Nilai Pendidikan Sosial ...................................................... 30 7. Jalur Pendidikan .......................................................................... 31 B. Dzikir Fida’ ....................................................................................... 34 1. Pengertian Dzikir ........................................................................ 34 2. Pengertian Fida’ .......................................................................... 35 3. Keutamaan Bacaan Dzikir Fida’ ................................................. 40 C. Hikmah Dzikir Bagi Kehidupan Sehari-hari ..................................... 45 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Objek Penelitian................................ 46 B. Pelaksanaan Dzikir Fida’ .................................................................. 50 C. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam kegiatan Dzikir Fida` .............. 65

  D.

  Penerapan Nilai-nilai Pendidikan dalam kegiatan Dzikir Fida` bagi Para Jamaah ....................................................................................... 69

  BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Dzikir Fida’ .................................................................. 72 B. Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam kegiatan Dzikir Fida` .............. 83 C. Penerapan Nilai-nilai Pendidikan dalam kegiatan Dzikir Fida` bagi Para Jamaah ....................................................................................... 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... 99 B. Saran ................................................................................................. 102 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 105

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

  dasarnya manusia lahir dalam keadaan yang tidak berdaya namun diberikan potensi oleh Allah SWT, dengan pendidikan manusia dapat memanfaatkan potensi itu dengan sebaik-baiknya. Walaupun telah ada potensi dalam diri manusia tetapi hanya dibiarkan dan tidak di manfaatkan dan dikembangkan, maka potensi tersebutakan sia-sia dan tidak dapat berkembang. Pendidikan menjadi salah satusarana dalam meningkatkan kualitas hidup, yaitu dengan cara mengembangkan potensi yang ada pada diri manusia. Pendidikan bukan hanya sebatas pada pendidikan yang ada di sekolah, tetapi pendidikan tidak terbatas pada siapapun, kapanpun, dan dimanapun.

  Pendidikanbukan hanya pendidikan yang formal, melainkan ada juga pendidikan nonformal dan informal.Pendidikan formal seperti halnya yang umum kita ketahui yaitu seperti yang dilaksanakan di sekolah-sekolah pada umumnya bersifat resmi.Pendidikan nonformal seperti penunjang pendidikan formal, ada yang bersifat resmi ada pula yang bersifat tidak resmi, terdapat program yang ditangani, pelaksanaannya sistematis.Kemudian pendidikan informal itu pendidikan yang bersifat tidak resmi, pendidikan ini tidak ada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, contohnya adalahpendidikan agama, budi pekerti, etika, sopan santun, moral dan sosialisasi.Pendidikan informal ini sebagaimana pendidikan yang dilakukan secara tidak sistematis, biasanya dilakukan oleh keluarga dan lingkungan.

  Berkaitan dengan pendidikan informal, sebagai salah satu contohnya adalah kegiatan kegamaan. Sebuah kegiatan keagamaan, tujuan ketika akan mendirikannya yaitu salah satunya sebagai sarana dalam melangsungkan pendidikan, terutama pendidikan yang berhubungan dengan keagamaan. Tetapi sebenarnya tidak hanya pendidikan keagamaan saja yang terdapat dalam kegiatan tersebut, apabila diteliti kemungkinan terdapat pendidikan-pendidikan lain yang diharapkan dalam kegiatan tersebut.

  Perkembangan agama yang ada di desa Sraten sangat baik. Berbagai macam kegiatan rutin bernuansa keagamaan terutama agama islam telah berlangsung. Hal ini dikarenakan kesadaran warga akan pentingnya agama bagi kehidupannya di dunia dan bekal untuk di akhirat kelak.Sebagai makhluk Allah hendaknya manusia menyadari akan kedudukannya di dunia ini, dan tujuan dari allah menciptakan manusia, yaitu untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT. hal ini telah ditegaskan Allah dalam firman-Nya Q.S Adz-Dzariyat:56

  َِن ْوُدُبْعَيِلَ َّلَِّإَ َسْنِ ْلْا َوََّن ِجْلاَُتْقَلَخَا ََم َو

  Artinya:

  

“Tidak Kuciptakan jin dan manusia itu kecuali untuk beribadah kepada-

Ku.

  

  Dzikir merupakan salah satu sarana beribadah dan untuk lebih dekat dengan sang pencipta yaitu Allah SWT.dan juga untuk mengindahkan dan mematuhi tujuan Allah SWT dalam penciptaan manusia. Selain itu Allah telah memerintahkan kepada makhluk-Nya untuk mengingat Allah SWT sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah Q.S Al-Baqarah ayat 152 berikut ini:

  َىِنَوَُرُكَْذاَف ....ْمُك ْرُكْذَأ

  Artrinya:

  “Maka ingatlah kepada-Ku, pasti Aku ingat kepadamu….”

  Banyaknya kegiatan kegamaan yang ada di desa Sraten, peneliti tertarik pada salah satu kegiatan keagamaan yaitu kegiatan dzikir

  

fida` .Dzikir fida`ada dua macam yaitu dzikir fida`kubradan dzikir

fida`sughra.D zikir fida`kubrayaitu membaca Q.S Al-Ikhlas seratus ribu

  kali, sedangkan dzikir fida`sughra yaitu membaca lafadz laa ilaaha

  

illallah sebanyak tujuh puluh satu ribu kali.Menurut salah satu pengurus

  mushola Nurul Huda yaitu bapak Sunardi, dzikir ini bertujuan untuk mencari bekal di akhirat kelak.Dalam kegiatan ini yang menjadi objek penelitian menggunakan macam dzikir fida` yang kedua yaitudzikir fida` sughra.

  Dzikir dengan cara yang berbeda-beda menurut peneliti tidaklah masalah, asalkan tidak melanggar dari ajaran agama islam. Semua dzikir bertujuan untuk beribadah dan mengingat Allah, sehingga mengamalkannya merupakan sebuah kebaikan yang tidak perlu di permasalahkan karena sebuah surga dan neraka atas diri manusia belum ada yang menjamin, maka amalan-amalan seperti ini dapat dijadikan bentuk usaha untuk mencari ridho Allah agar apat menjadi hamba yang dikasihi dan disayangi Allah SWT.

  Kegiatan dzikir fida` di desa Sraten baru ada di tiga lokasi. Penelitiakan meneliti pada lokasi yang usia kegiatan itu paling tua. Kegiatan ini telah berdiri puluhan tahun yang lalu.Awalnya dari seorang imam di mushola tempat penelitian itu mengikuti kegiatan dzikir fida`di desa lain, kemudian beliau mengadakan sendiri di mushola yang dekat dengan rumahnya.Kemudian pergantian imam pun terjadi dikarenakan imamnya meninggal.Begitupun dengan kegiatan dzikir fida` yang ada, dilanjutkan oleh imam-imam berikutnya.Kegiatan dzikir fida` ini jamaahnya semakin banyak baru dua tahun belakangan ini.Sebelumnya jamaahnya masih sedikit. Hal yang menarik untuk di teliti dalam kegiatan dzikir fida`ini adalah karena melihat dzikir ini semakin banyak jamaah yang mengikuti dan ingin mencari tahu esensi dari kegiatan ini dan pendidikan apa saja yang ingin disampaikan dalam kegiatan dzikir fida` ini.

  Kegiatan dzikir fida` yang berlokasi di mushola Nurul Huda ini dilaksana kan setiap malam sabtu mulai ba’da maghrib sampai ba’da isya’.Teknis pelaksanaanya yaitu dimulai dengan sedikit tausiyah dari pemimpin dzikir fida` kemudian bertawasul untuk Nabi Muhammad SAW, para ulama’, kemudian semua jamaah berdoa dengan tenang, masing-masing untuk memohon ampun kepada Allah SWT, kemudian dilanjutkan dengan dzikirfida`.

  Kegiatan dzikir fida`merupakan amalan yang sudah ada sejak imam mushola yang pertama kali.Amalan tersebut memang terlihat berat karena jumlahnya yang banyak tetapi di waktu sekarang ini yang banyak kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, masih ada orang yang mau mengamalkan amalan ini dan benar-benar menyempatkan waktu untuk kegiatan ini.Jamaahnya semakin lama juga semakin bertambah.Hal ini merupakan salah satu alasan yang menarik bagi peneliti, yaitu mengenai semangat para jamaah dalam mengikuti kegiatan ini serta terlihat sikap tanggung jawab para jamaah terhadap tugasnya sebagai makhluk dalam mengingat Allah SWT.Dalam kegiatan dzikir fida` ini tentu terdapat pendidikan yang dapat diambil dalam setiap proses kegiatannya. Pendidikan yang difokuskan dalam penelitian ini adalah pendidikan islam. Akan tetapi pendidikan islam bukan hanya fokus pada aspek ibadah saja. Oleh karena itu, peneliti ingin mencari tahu nilai-nilai pendidikanislam dan kemungkinan ada nilai pendidikan yang lain yang terdapat dalam kegiatan dzikir fida`, sertabagaimana penerapan pendidikan yang didapat oleh para jamaah pada kegiatan dzikir fida` dalam kehidupan sehari-hari sehingga memberikan manfaat dalam kehidupan para jamaah.

  Dari latar belakang masalah diatas peneliti mengambil judul skripsi sebagai berikut: NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM KEGIATAN DZIKIR FIDA` DI MUSHOLA NURUL HUDA DESA SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang maka didapat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan dzikir fida` di Mushola Nurul Huda

  Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada tahun 2017? 2. Apanilai-nilai pendidikan islam yang terdapat di dalam kegiatan dzikir

  fida` di Mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang

  Kabupaten Semarang pada tahun 2017? 3. Bagaimana penerapan nilai-nilai pendidikan Islam pada jamaah dzikir

  fida` dalam kehidupan sehari-hari? C.

   Fokus Penelitian

  Fokus penelitian ditetapkan dengan tujuan membantu peneliti dalam membuat keputusan yang tepat mengenai data yang akan dikumpulkan dan mana yang tidak perlu dijamah ataupun mana yang perlu dibuang. Pada penelitian ini akan difokuskan pada pendidikan yang didapatkan para jamaah dalam mengikuti kegiatan dzikir fida`.

D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian untuk: 1.

  Mengetahui pelaksanaan kegiatan dzikir fida` di Mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

  2. Mengetahui nilai-nilai pendidikanislam yang terdapat di dalam kegiatan dzikir fida` di Mushola Nurul Huda Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada tahun 2017.

3. Mengetahui penerapan nilai-nilai pendidikan islampada jamaah dzikir fida` dalam kehidupan sehari-hari.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kegiatan dzikir fida` yang dilaksanakan di Mushola Nurul Huda di Desa Sraten.Manfaat penelitian yang dilakukan ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah intelektual khususnya dalam bidang keagamaan, sehingga kita dapat lebih mengetahui nilai-nilai lain yang didapat selain dari tujuan kegiatan dzikir tersebut yaitu memohon ampun kepada Allah SWT.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Jamaah Dzikir Fida` Dengan penelitian ini, jamaah akan semakin meningkatkan kualitas beribadahnya, serta dapat menambah wawasan tentang manfaat dari pendidikan yang terdapat dalam kegiatan dzikir fida`.

  b.

  Bagi Masyarakat Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan dzikir fida` yang dilaksanakan di Mushola Nurul Huda Desa Sraten, sehingga masyarakat yang belum mengikuti dapat tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut atas kesadaran dalam mengamalakan suatu kegiatan yang berpahala ini.

  c.

  Bagi Lembaga Hasil penelitian ini diharapakan dapat dimanfaatkan oleh lembaga dalam hal ini yaitu IAIN SALATIGA untuk dijadikan tambahan ilmu atau informasi bagi para mahasiswa yang sedang belajar di IAIN SALATIGA terutama dalam hal kegiatan keagamaan.

F. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari perbedaan permaknaan istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian ini, maka penelitiakan memaparkan istilah- istilah pokok yang dimaksudkan dalam penelitian ini.

  1. Pendidikan Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat (Uyoh

  Sadulloh, 2014: 4). Pendidikan dilaksanakan bukan hanya di sekolah yang bersifat resmi saja, di luar sekolah juga bisa menjadi lokasi pendidikan.Jenis-jenis pendidikan ada tiga, yaitu formal, nonformal, dan informal.Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan informal, yaitu pendidikan yang bersifat tidak resmi, tidak berjenjang dan juga tidak terbatas pada jenis pendidikan tertentu.

  2. Pendidikan Islam Pendidikan dalam islam adalah suatu proses penyampaian informasi yang kemudian diserap oleh masing-masing pribadi, sehingga menjiwai cara berfikir, bersikap, dan bertindak baik untuk dirinya sendiri maupun hubunganya dengan manusia lain atau masyarakat serta makhluk lain dalam alam semesta maupun lingkungan dalam kedudukannya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di bumi (Kaelany, 2000: 240). Pendidikan islam bukan hanya terbatas pada aspek ibadah saja, namun juga amaliyah yang dapat menjadi penunjang dalam mempersiapkan kehidupan di akhirat.

  Pendidikan samajuga halnya dengan mencari ilmu, dalam islam mencari ilmu adalah kewajiban bagi orang islam baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana dalam hadits berikut:

  : : َِمْلِعْلاَُبَلَط ََلاَقَ ٍكِلاَمَِنْبَ ِسَنَأَْنَع ََمَّلَس َوَِهْيَلَعَُ َّاللََّىَّلَصَِ َّاللََُّلوُس َرََلاَق

  .

َ ِري ِزاَنَخْلاَ ِدِ لَقُمَكَِهِلْهَأَ ِرْيَغََدْنِعَ ِمْلِعْلاَُع ِضا َو َو َ ٍمِلْسُمَ ِ لُكَىَلَعٌَةَضي ِرَف

(

  هجامَنباَهاور -) ََبَهَّذلا َوََؤُلْؤُّللا َوَ َرَه ْوَجْلا

  Artinya:

  “Dari Anas bin Malik berkata: “Rasulullah SAW bersabda: mencari ilmu wajib bagi setiap orang muslim. Dan orang yang menyerahkan keilmuan kepada yang bukan ahlinya, seperti orang yang mengalungkandi leher babi intan, permata dan emas”. (HR. Ibnu Majah)

  Oleh karena itu, menempuh pendidikan menurut islam adalah sebuah kewajiban. Pendidikan bukan hanya terbatas pada lembaga formal saja, akan tetapi semua yang ada dalam kehidupan ini bisa dijadikan bahan pendidikan oleh manusia. Menuntut ilmu atau pendidikan tidak terbatas pada waktu.Menuntut ilmu atau pendidikan ini dilakukan sepanjang hayat.

3. Dzikir Fida`

  Fida` yang berarti tebusan atau dengan istila

  h lain “Ataqah” yang artinya kemerdekaan adalah ungkapan umum untuk suatu dzikir yang khusus membaca surat Al-Ikhlas yang diiringi dengan kalimatthayyibah seperti tasbih dan tahlil dengan jumlah bilangan tertentu dengan harapan agar orang yang membaca dan orang yang sudah meninggal dunia diberi ampunan oleh Allah serta dibebaskan dari api neraka (Irfan Yudistira, 2012:1). Dzikir fida`terdapat dua cara, yaitu yang pertama dzikir fida`kubra dengan membaca Q.S Al – Ikhlas sebanyak seratus ribu kali, dan dzikir fida`sughra dengan cara membaca kalimat tahlilLaa Ilaaha Illallahsebanyak tujuh puluh satu ribu kali. Dzikir ini dikhususkan untuk menebus diri dari api neraka dan bertujuan untuk mempersiapkan kehidupan di akhirat.

G. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitiana kualitatif adalah pendidikan yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:9)

  Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan pemahaman tentang obyek penelitian yaitu mengenai kegiatan dzikir fida` secara menyeluruh dan mendeskripsikan tentang pendidikan apa saja yang terdapat dalam kegiatan dzikir fida`ini.

  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dimana dalam penelitian ini berusaha memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang diteliti dan juga menafsirkan makna yang terdapat didalam kegiatan dzikir fida` di mushola Nurul Huda desa Sraten kecamatan Tuntang kabupaten Semarang.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini kehadiran peneliti adalah sebagai human

  instrument , berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan

  sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2010:306).

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di mushola Nurul Huda Dusun Sraten RT 002 RW 004 Desa Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten

  Semarang.Lokasi tersebut dipilih karena dekat dengan tempat tinggal peneliti, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya yang digunakan, dan di mushola ini adalah lokasi dimana kegiatan dzikir fida` dilaksanakan pertama kali di tingkat desa Sraten, sehingga lebih banyak sejarahnya daripada majelis lainnya di desa Sraten.

  4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua macam. Pertama,sumber data primer, yaitu yang bersumber dari manusia dapat didapatkan melalui mengamati, bertanya, mendengarkan informasi yang diberikan oleh narasumber. Dalam mendapatkan informasi ini, dilakukan observasi dan wawancara secara mendalam kepada pihak-pihak yang ada pada kegiatan dzikir fida` di mushola Nurul Huda yaitu imam dan jamaahnya. Pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti. Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada setiap narasumbersama dan dapat memudahkan peneliti dalam mendapatkan informasi yang diperlukan.

  Sumber data yang kedua adalah sumber data sekunder yaitu berupa data tertulis dan dokumen yang relevan dengan data yang diperlukan.Sumber data ini berupa buku-buku, makalah, jurnal penelitian, foto, dan lainnya yang dapat memberikan informasi tambahan dalam penelitian ini.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada

  natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik

  pengumpulan data yang lebih banyak pada observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi ketiga teknik pengumpulan data ini disebut juga dengan teknik triangulasi, yaitu menggunakan sumber yang sama dalam ketiga teknik tersebut. Penjabaran dari teknik pengumpulan yang digunakan sebagai berikut: a.

  Observasi Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi bertujuan untuk mengetahui secara langsung dan jelas mengenai objek yang akan diteliti. Objek yang diteliti meliputi tempat, pelaksanaan, dan anggota yang mengikuti kegiatan dzikir fida`.Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek yang diteliti sesuai prosedur penelitian yang digunakan.Observasi dilakukan untuk mengamati pelaksanaan kegiatan dzikir fida` dan perilaku para jamaah dalam kehidupan sehari-hari. Setelah melakukan pengamatan maka peneliti akan mendapatkan data yang diperlukan sebagai salah satu hasil penelitian.

  b.

  Wawancara Wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara semiterstruktur, di mana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depht interview, Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya(Sugiyono, 2010:320). Peneliti akan melaksanakan wawancara dengan imam (M) dan beberapa jamaahnya (A, S, K, W, I, F). Pertanyaan yang akan dijadikan bahan wawancara adalah mengenai pelaksanaan, tujuan mengikuti kegiatan dzikir fida`, manfaat mengikuti kegiatan dzikir fida`, nilai-nilai pendidikan yang didapatkan dari kegiatn dzikir fida`dan bagaimana para jamaah menerapkan nilai-nilai pendidikan yang didapat dari kegiatan dzikir fida`ini dalam kehidupan sehari-hari.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif

  (Sugiyono, 2010:329).Dokumen dapat berupa tulisan, catatan, gambar, dan data-data yang dapat mendukung dan menambah informasi dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data- data informasi tentang kegiatan dzikir fida`, seperti daftar nama jamaah, dan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan dzikir fida` dan foto bersama narasumber.

6. Analisis Data

  Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun dalam penelitian kualitatif ini lebih banyak pada proses selama di lapangan. Dalam menganalisi data terdapat tiga tahap: a.

  Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka dari itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.Maka dari itu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu (Sugiyono, 2010:338).

  b.

  Penyajian data Penyajian data yang digunakan dalam penelitian kualitatif bisa dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya (Sugiyono, 2010:341).Dalam penelitian ini penyajian data dengan bentuk teks yang bersifat naratif.

  c.

  Verifikasi data Tahap ini memberikan gambaran kesimpulan awal yang masih sementara, akan dikukuhkan atau bisa jadi dirubah dengan kesimpulan baru dengan bukti-bukti yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

7. Tahap-Tahap Penelitian a.

  Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimulai dengan kegiatan penyusunan rancangan penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari informasi mengenai kegiatn dzikir fida`, kemudian mencari lokasi tempat dimana diadakan kegiatan dzikir fida`, setelah itu mengamati kegiatan dzikir fida` yang berlangsung di mushola Nurul Huda Desa Sraten, kemudian membuat latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, kajian pustaka, dan mencari data-data lapangan yang diperlukan sebagai sumber data dalam penelitian.

  b.

  Pengembangan Desain Setelah mendapat fokus penelitian maka peneliti mengembangkan desain atau rancangan penelitian yang telah telah ada untuk memperluas wawasan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya.Berbekal dari desain atau rancangan yang telah dikembangkan maka dilanjutkan kepada tahap selanjutnya yaitu penelitian yang sebenarnya.

  c.

  Penelitian Sebenarnya Pelaksanaan penelitian yang sebenarnya akan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang digunakan dalam jenis penelitian yang dilakukan. Penelitian sebenarnya ini akan mendapatkan hasil yang akan menjadi bahan dalam tahap selanjutnya yaitu tahap penulisan laporan. d.

  Penulisan Laporan Penulisan laporan menggunkan pedoman penulisan yang diberlakukan. Laporan akan ditulis secara sitematis dan juga nyata dan asli dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

H. Sistematika Penelitian

  Sistematika penelitian adalah merupakan gambaran umum dalam penelitian skripsi. Sistematika penelitian skripsi sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab kedua berisi tentang pemaparan teori-teori dan gambaran umum yang berkaitan dengan fokus penelitian yang dilakukan, seperti nilaipendidikan dan kegiatan dzikir fida`.Selain itu juga terdapat pendapat peneliti terdahulu yang masih terkait dengan topik penilitian yang diangkat di penelitian ini.

  BAB III PAPARAN DATA DAN PENEMUAN PENELITIAN Bab ketiga berisi pemaparan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan juga analisis data. Pada bab ini juga terdapat hasil temuan yang diperoleh dari penggunaan metode dan prosedur pengambilan data yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  BAB IV PEMBAHASAN Bab keempat berisi tentang gagasan peneliti mengenai keterkaitan antara teori-teori yang telah dibahas pada kajian pustaka dengan hasil temuan yang didapat dalam penelitian yang dilakukan, serta penejelasan dari teori yang ditemukan dalam penelitian.

  BAB V PENUTUP Pada bab kelima berisi kesimpulan hasil penelitian, saran-saran yang didapat setelah penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-nilai Pendidikan Islam 1. Pengertian Nilai Nilai memiliki arti harga (Bambang Marhijanto, 1993:210).Nilai merupakan sifat-sifat yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Sesuatu yang dianggap bernilai, maka sudah pasti hal tersebut akan

  dianggap lebih berharga dari pada hal-hal yang lain. Manusia adalah ciptaan yang sudah dibekali dengan akal yang luar biasa hebat, maka sudah menjadi hal yang wajar sekali jika manusia akan memilih sesuatu yang lebih berharga atau bernilai untuk kehidupannya (Poerdaminta, 2006:677).

  Menurut Murshafi (2006:96) nilai adalah kumpulan dari ukuran- ukuran, orientasi, dan teladan luhur, yang selaras dengan akidah yang diyakini seseorang dan tidak bertentangan dengan perilaku masyarakat,dimana ukuran-ukuran itu menjadi moral bagi seseorang yang tercermin dalam perilaku, aktivitas, usaha, dan pengalaman- pengalamannya, baik secara eksplisit maupun implisit.

  Salah satu cara yang digunakan untuk menjelaskan nilai adalah dengan cara membandingkannya dengan fakta. Fakta adalah sesuatu yang ada atau tengah berlangsung begitu saja.Fakta dapat ditemui dalam konteks peristiwa yang unsur-unsurnya dapat diuraikan satu per satu secara rinci dan keadaan fakta pada prinsipnya dapat diterima oleh semua orang.Sementara itu, nilai menunjukkan pada suatu tema yang memikat atau menghimbau kita, ketika kita berada pada posisi sedang memaknai fakta tersebut (Rohmat Mulyana, 2011:12).Dari beberapa pengertian tersebut maka penulis menyimpulkan bahwa nilai merupakan ukuran atau tolak ukur dalam memberikan penghargaan atau memaknai atas suatu fakta yang sedang berlangsung.

2. Pengertian Pendidikan

  Bagi sebagian masyarakat awam, istilah pendidikan seringnya diidentikkan dengan sekolah, guru mengajar di sekolah, atau satuan pendidikan formal belaka (Sudarwan Danim, 2010:2).Sebenarnya tidak hanya sebatas itu.Pendidikan memiliki makna yang lebih luas, seperti pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah, alami dan juga dapat nonformal, ataupun informal.

  Menurut Undang-Undang Dasar tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengetahuna diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Pengertian pendidikan menurut Henderson yang dikutip dalam buku dari Uyoh Sadulloh (2014:5) pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir. Berdasarkan pengertian-pengertian pendidikan tersebut, ada beberapa prinsip dasar tentang pendidikan yang akan dilaksanakan yaitu pendidikan berlangsung seumur hidup, tanggung jawab pendidikan merupakan tanggung jawab bersama semua manusia, pendidikan merupakan suatu keharusan (Uyoh Sadulloh, Agus Muharram& Babang Robandi, 2014:5).

  Pendidikan menurut para ahli pendidikan di Indonesia memiliki keragaman dalam mengartikan sebuah kata pendidikan.Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada pada anak sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai kesempurnaan hidup. Aip Syarifudin mendefinisikan pendidikan merupakan proses yang dirancang dan disusun secara sitematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan, kecerdasan, dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Raka Joni menuturkan bahwa pendidikan adalah upaya sadar yang diarahkan untuk mencapai perbaikan di segala aspek kehidupan manusia.

  Dari beberapa definisi tersebut, penulis menyimpulkan definisi pendidikan adalah sebuah proses yang dilakukan secara sadar untuk mencapai aktualisasi potensi diri yang dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, oleh siapapun. Melaksanakan pendidikan adalah sebuah keharusan karena sebagai manusia setiap proses yang ada dalam kehidupannya itu mengandung pendidikan yang dapat membantu dalam pencapaian kesempurnaan hidup.

3. Pendidikan Islam Pendidikan islam terkenal dengan istilah Tarbiyah .

  Tarbiyah berasal dari kata dasarrabb yang arti kata rabb dapat dilihat

  seperti dinyatakan dalam QS. Al-Fatihah:2

  ) َا (ََنْيِمَلعْل ۲ َِ ب َرَِ ِلِلُدْمَحْلَا

  Artinya:

  “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”

  Ayat tersebut mengandung arti bahwa Allah sebagai Tuhan semesta alam.Allah SWT yang mengatur dan mendidik seluruh alam dan segala isinya.Allah SWT memberikan petunjuk tentang arti penting perencanaan, penertiban, dan peningkatan kualitas alam.Manusia diharapkan selalu memuji kepada Tuhan yang mendidik alam semsta karenanya manusia juga harus terdidik agar memiliki kemampuan untuk memahami alam yang telah dididik oleh Allah SWT sekaligus mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT Sang Maha Pendidik Sejati.Sebagai makhluk Tuhan, manusia idealnya melakukan internalisasi secara berkelanjutan (istiqamah) terhadap nilai

  

ilahiyah agar mencapai derajat insan kamil (manusia paripurna) sesuai

dengan kehendak Allah SWT (Moh Roqib, 2009:14).

  Menurut Pandangan Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang di dalam dirinya diberi potensi psikologis dan fisik yang memiliki kecenderungan ke arah yang baik dan juga ke arah yang buruk. Sebagaimana dalam QS. Asy-Syams :7-10 ٨ ٧ َ...

  (َاَهَا َّوَس

َ ْنَمََحَلْفَاْدَقَ) (َاَها َوْقَت َواَهَر ْوَجُفاَهَمَهْلَأَفَ) َاَم َوَ ٍسْفَن َو

) ٠ َ) ٩ (َاَهاَّك َز

  ۱ (َاَه سَدَنَمََباَخْدَق َو

  Artinya:

  

“… (7) dan jiwa serta penyempurnaanya, (8) maka allah

mengilhamkan kepadanya kedurhakaan, (9) sungguh beruntung

orang-orang yang menyucikannya, (10) dan sungguh merugi orang

yang mengotorinya.

  

  Tanpa melalui proses pendidikan, manusia dapat menjadi makhluk yang serba diliputi oleh keburukan, bahkan dapat menjadi kafir kepada Allah. Hanya dengan melalui proses kependidikan umum dan yang paling penting adalah pendidikan islam, manusia akan dapat dimanusiakan sebagai hamba Tuhan yang mampu menaati ajaran agama-Nya dengan penyerahan diri secara total sesuai syariat islam.

  Pendidikan dalam islam adalah suatu proses penyampaian informasi yang kemudian diserap oleh masing-masing pribadi, sehingga menjiwai cara berfikir, bersikap, dan bertindak baik untuk dirinya sendiri maupun hubunganya dengan manusia lain atau masyarakat serta makhluk lain dalam alam semesta maupun lingkungan dalam kedudukannya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di bumi (Kaelany, 2000: 240).

  Pendidikan sama juga halnya dengan mencari ilmu. Dalam islam mencari ilmu adalah kewajiban bagi orang islam baik laki-laki maupun perempuan, sebagaimana dalam hadits berikut

  ََمَّلَس َوَِهْيَلَعَُ َّاللََّىَّلَصَِ َّاللََُّلوُس َرََلاَق .

َ ِري ِزاَنَخْلاَ ِدِ لَقُمَكَِهِلْهَأَ ِرْيَغََدْنِعَ ِمْلِعْلاَُع ِضا َو َو َ ٍمِلْسُمَ ِ لُكَىَلَعٌَةَضي ِرَف

(

  : : َِمْلِعْلاَُبَلَط ََأَ ْنَع ََلاَقَ ٍكِلاَمَِنْبَ ِسَن

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI BOYONGAN RUMAH DI DESA NGENDEN KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 119

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN SURAT AN NAHL AYAT 90-91 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 83

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB ‘AQIDATUL AWAM KARYA SAYID AHMAD AL – MARZUKI SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 2 112

PERAN KEGIATAN DZIKIR DAN TAHLIL DALAM MENUMBUHKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DAN SPIRITUAL UMAT ISLAM DI DESA SRUWEN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 182

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB KHULASHAH NURUL YAQIN KARYA MUHAMMAD KHUDHARI BEK SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 5 115

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169

PERAN ORANG TUA MUALLAF DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK DI DESA BARUKAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

1 1 135

STRATEGI PEMBENTUKAN KARAKTER REMAJA ISLAM DI DESA KARANGREJO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 106