PERAN ORGANISASI REMAJA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK DI MASYARAKAT (STUDI ORGANISASI KARANG TARUNA DI DUSUN REMBES, DESA GUNUNGTUMPENG, KECAMATAN SURUH, KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh

  

ORGANISASI REMAJA DALAM PEMBENTUKAN

AKHLAK DI MASYARAKAT ( STUDI ORGANISASI

KARANG TARUNA DI DUSUN REMBES, DESA

GUNUNGTUMPENG, KECAMATAN SURUH,

KABUPATEN SEMARANG)

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh

Sarjana Pendidikan

Dosen Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  

Oleh :

Arifatul Fitriyah

111 13 176

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PERAN ORGANISASI REMAJA DALAM

PEMBENTUKAN AKHLAK DI MASYARAKAT

(STUDI ORGANISASI KARANG TARUNA DI

DUSUN REMBES, DESA GUNUNGTUMPENG,

  

KECAMATAN SURUH, KABUPATEN

SEMARANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh

  

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Arifatul Fitriyah

  

111 13 176

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  MOTTO Mengulang kesalahan yang sama hanya akan memperburuk keadaanmu dan orang-orang yang berhasil akan meengambil manfaat dari kesalahan- kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan denga cara yang berbeda.

  PERSEMBAHAN

  Skripsi inipenulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tua saya tercinta Bapak Chabib dan Ibu Zuhriyah, yang senantiasa selalu mencurahkan kasih sayang, mendidik dan membimbingku, dan do

  ’a restunya yang tak pernah putus serta nasihat- nasihatnya yang selalu saya rindukan.

  2. Saudaraku mas Fatkhur, mbak Laila, dek Najib, dan dek Lutfi, yang senantiasa selalu membuat saya semangat dalam belajar dan membuat saya lebih bertanggungjawab dalam segala hal.

  3. Keluarga besar saya yang tak henti-hentinya memberi semangat dan bimbingan kepada saya.

  4. Kepada beliau Bapak Imam Mas Arum, M. Pd. selaku pembimbing skripsi yang senantiasa selalu mengarahkan dan membimbingku dengan penuh ketulusan dan kesabaran.

  5. Seluruh anggota IKRAR (Ikatan Karang Taruna Rembes) yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

  6. Untuk semua teman-teman saya angkatan 2013, dan sahabat saya Sayyidatut Tasliyah, Asri Nariswari Hanjayani, Reza Fatmawati, dan Durotun Nasikhah dan yang selalu ada saat suka maupun duka.

7. Seluruh keluarga besar IAIN Salatiga yang sudah memberikan tempat belajar yang sangat mengesankan dan menyenangkan.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan seluruh alam

  yang telah melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya.Sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Organisasi Remaja Dalam Pembentukan Akhlak di Masyarakat (Studi Organisasi Karang Taruna di Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh, Kab. Semarang)” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.

  Sholawat dansalam peneliti haturkan atas rasulNya (Muhammad SAW), yang senantiasa menjadi pedoman dari setiap perbuatan dan syafaatnya yang dinantikan seluruh umat Islam di dunia.

  Dengan selesainya skripsi ini, peneliti menyadari peran dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dihaturkan rasa terimakasih, terutama kepada : 1.

  Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) SalatigaBapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan FTIK Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga BapakSuwardi, M.Pd.

  3. Ketua jurusan Pendidikan Agama Islam, Ibu Siti Rukhayati M. Ag.

  4. Dosen pembimbing Bapak Imam Mas Arum, M.Pd.atas bimbingan,arahan dan motivasi yang diberikan.

  5. Dosen pembimbing akademik Ibu Siti Rukhayati M. Ag.

  6. Dosen dan karyawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah memberikan fasilitas.

  7. Ketua Karang Taruna Agus Sulistiya yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  8. Bapak Chabib dan Ibu Zuhriyah tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan dan doa restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis.

  9. Saudaraku M. Fatkhur Rahman yang telah mencurahkan doa dan motivasi dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  10. Teman-teman seperjuangan PAI 2013, kalian telah mengajarkan arti sebuah persahabatan yang tidak akan pernah berakhir, amin.

  11. Semua pihak yang ikut serta memberikan bantuan dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  Tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini melainkan Dia yang Maha Sempurna.Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kepada semua pihak untuk memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.Dan penulis berharap semoga tulisa ini mempunyai nilai guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umunya.

  Salatiga, 16 Maret 2017 Arifatul fitriyah

  NIM: 111 13 176

  

ABSTRAK

  Fitriyah, Arifatul, 2013. Peran Organisasi Remaja Dalam Pembentukan Akhlak

  Di Masyarakat (Studi Organisasi Karang Taruna Di Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh, Kab. Semarang . Skripsi.Jurusan

  Pendidikan Agama Islam.Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. Pembimbing:Imam Mas Arum, M. Pd.

  Kata Kunci: Remaja, Akhlak Remaja, Peran Organisasi

  Perkembangan pergaulan remaja di Dusun Rembes mulaimengkhawatirkan.Hal ini ditandai dengan adanya akhlak remaja yang kurang baik.SementaraOrganisasi remaja juga hidup dan berkembang dengan baik.Situasi kontradiktif ini berjalan beriringan.Hal-hal inilah yang melatar belakangi penelitian dalam skripsi ini. Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui: a) keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan Organisasi Remaja Di Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh, Kab. Semarang. b) peran Organisasi Remaja dalam pembentukan akhlak di masyarakat Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh, Kab. Semarang

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan datadilakukan dengan metode,observasi, interview dan dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif diskriptif yaitu meneliti suatu peristiwa pada masa sekarang dengan membuat gambaran serta penjelasan dari peristiwa yang terjadi.

  Temuan dalam penelitian ini adalah Remaja IKRAR (Ikatan Karang Taruna Rembes) yaitumemiliki visi sebagai jembatan masyarakat untuk menciptakan pemuda pemudi yang berkualitas, cerdas, berakhlak mulia, dan berguna bagi masyarakat.Kemudian memiliki misi ikut berperan serta di dalam mengayomi masyarakat yang meliputi gotong royong, sosial, dan keagamaan Dengan tujuan untuk membina para generasi muda agar menjadi anak yang shalih dan solikhah, yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketrampilan dan berakhlak mulia. Hasil dari penelitian yang penulis teliti adalah dari 61 anggota remaja IKRAR hanya 30 anggota yang mengikuti kegiatan bulanan ini dikarenakan karena kesibukan dari anggota seperti kerja di perantauan, sekolah dan mondok di luar dusun Rembes. Sedangkan hasil dari pembentukan akhlak remaja 50% berakhlak dan 50 % berakhlak belum baik artinya remaja mengikuti

  kegiatan remaja tetapi di luar juga masih menggunakan waktunya untuk hal yang kurang bermanfaat.

  DAFTAR ISI SAMPUL

  ……………….…………………………………………………………i

  LOGO IAIN

  ………………………………………………………………………ii

  HALAMAN JUDUL

  …………………………………………………………….iii PERSETUJUAN PEMBIMBING.

  ……………………………………………..iv

  PENGESAHAN

  …………...……………………………………………………..v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.

  ………………………………….….vi

  MOTTO

  ………...……………………………………………………………....vii

  PERSEMBAHAN

  …………………..…………………………………………viii

  KATA PENGANTAR

  ……………………………………………...……….…...ix

  ABSTRAK

  …………………...…………………………………………………..xi

  DAFTAR ISI

  ………………………...…………………………………………..xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………..1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...5 C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ………………..………………5 D. Metode Penelitian ………………………………………………………...6

  1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ……………………………………....6 2.

  Definisi Operasional ………………………………………………….7 3. Kehadiran Peneliti …...………………………………………………10 4. Lokasi dan Waktu Penelitian ...……………………………………...10 5. Sumber dan Jenis Data ……………………………………………....11 6. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………..12 E. Teknik Analisis Data …………………………………………………….14 F. Sistematika Penulisan ……………………………………………………14

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Organisasi Remaja ………………………………………………......17 1. Pengertian Organisasi ……………………………………………17 2. Macam-Macam Organisasi ……………………………………...19 3. Pengertian Remaja ………………………………………………21 4. Batasan Usia Remaja …………………………………………….22 5. Perkembangan Remaja …………………………………………..22 B. Pembentukan Akhlak 1. Pengertian Akhlak ……………………………………………….27 2. Macam-Macam Akhlak ………………………………………….29 3. Pengertian Pembentukan Akhlak ………………………………..38 4. Tujuan Pembentukan Akhlak ……………………………………40 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak ……….43 C. Penelitian Yang Relevan ……………………………………………48 BAB III PAPARAN DATA dan TEMUAN PENELITIAN

  A.

  Paparan Data 1.

  Sejarah Berdirinya IKRAR (Ikatan Karang Taruna Rembes) …...52 2. Periodesasi dan Perkembangan IKRAR………………………….54 3. Tujuan Didirikannya IKRAR ……………………………………56 4. Kedudukan IKRAR …………………………...…………………57 5. Visi Dan Misi IKRAR ……………………………………...……58 6. Syarat-Syarat Keanggotaan IKRAR …………………………….59 7. Nama IKRAR ……………………………………………………59 8. Struktur Organisasi Dan Tugas Wewenang IKRAR …………….59 9. Sarana Dan Prasarana IKRAR ……………………………..……67 10.

  Realisasi Program Kerja IKRAR ………………………………..69 B. Temuan Penelitian 1.

  Keaktifan IKRAR ………………………………………………..70 2. Deskripsi Pembentukan Akhlak …………………………………73

BAB IV PEMBAHASAN A. Analisis Tentang Keaktifan Remaja Dalam Mengikuti Kegiatan Organisasi Remaja di Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh,Kab. Semarang

  ………………………………………………..90 B. Analisis Tentang Peran Organisasi Dalam Pembentukan Akhlak Di Masyarakat Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kec. Suruh, Kab.

  Semarang …………………………………………………………….92

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………...113

  B.

  Saran ………………………………………………………………..114

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN WAWANCARA DOKUMENTASI KEGIATAN NOTA PEMBIMGBING SKRIPSI LEMBAR KONSULTASI PEMBIMGBING SKRIPSI SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahkluk ciptaan Allah SWT yang paling

  sempurna dan hidup secara berkelompok. Oleh karena itu, secara tidak langsung terbentuk komunitas yang besar. Masyarakat menjadi suatu negara yang didalamnya mengandung suatu unsur persatuan dan kesatuan dari berbagai komunitas yang beragam corak budaya dan adat istiadat.

  Manusia tidak bisa hidup sendiri oleh karena itu manusia membutuhkan bantuan orang lain atau sering disebut manusia sebagai mahkluk sosial. Adanya timbal balik yang saling memerlukan maka membuat kehidupan manusia saling berinteraksi, atau yang lebih dikenal dengan interaksi sosial.

  Manusia selalu mengalami masa-masa pertumbuhan dan perkembangan. Masa remaja adalah masa pertumbuhan dimana masa itu mereka meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab. Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami. Dilihat dari perkembangan mental, sikap remaja sering kali rentan (lemah) dan mudah menyerah terkadang juga ada yang mempunyai keinginan untuk mencoba atau mengambil resiko. Hal tersebut sering terjadi karena emosi remaja belum stabil dan mudah terpengaruh dengan adanya informasi-informasi baru yang seharusnya cermat dalam memilah informasi tersebut. Mereka belum bisa mengerti mana yang baik untuk mereka mana yang buruk bagi mereka, yang mereka inginkan adalah informasi yang lagi trend atau mengikuti zaman yang tidak tahu manfaatnya.

  Banyak orang tua yang berkonsultasi dengan psikolog mengenai perubahan tingkah laku anaknya yang telah beranjak dewasa dan berbagai masalah-masalah yang menyelimuti mereka. Hal tersebut dipengaruhi oleh masalah mental atau kejiwaan yang dapat dilihat dari sikap yang selalu merasa tersisih, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan masa depan, merasa selalu sial, cepat putus asa, galau karena cinta, gelisah, bimbang, bingung dan merasa melakukan hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Apabila segala masalah yang dihadapi remaja itu tidak mendapatkan penyelesaian yang sehat dan wajar, maka masalah-masalah tersebut akan menghantuinya hingga mereka dewasa dan masalah-masalah tersebut akan menjadi bahaya yang mengancam kebahagiaan hidupnya dan menggangu kejiwaannya.

  Masa remaja adalah masa pencarian pedoman hidup, anak remaja sudah mulai aktif dan menerima akan norma-norma susila (etis) juga norma agama, estetika. Tetapi bentuk pengakuan tersebut masih terbatas pada kondisi dirinya. Dalam kegiatan keluar masih menggantungkan orang lain (Sholeh, 2005: 124).

  Di era globalisasi ini, remaja menjadi objek yang selalu mengikuti

  

trend tanpa memandang apakah sesuai dengan kultur budaya dan agama, khususnya dalam aspek food, fashion (model pakaian) and fun (hiburan- hiburan). Dampak globalisasi inilah yang banyak memberikan pengaruh bagi remaja dalam mencari identitas diri sehubungan perkembangan jiwanya. Maka perlu adanya sebuah wadah untuk mengantisipasi, mengolah, kemudian memanfaatkan dampak yang ditimbulkan. Salah satunya adalah organisasi karena dapat memberikan peran sentral untuk mengimbangi antara menimba ilmu dan mengaplikasikan dalam ranah psikomotorik. Hal positif lain dari organisiasi, dalam Psikologi Remaja Sarlito Wirawan mengemukakan bahwa untuk menjaga stabilitas perkembangan jiwa remaja adalah organisasi atau perkumpulan pemuda baik yang formal maupun informal (Sarwono, 1997: 221).

  Kondisi lingkungan yang memberikan dampak positif, makan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter baik, dan kondisi lingkungan yang memberikan dampak negatif akan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter kurang baik. Kondisi lingkungan pedesaan yang cenderung religius, tidak lepas dari kegiatan- kegiatan yang bersifat agamis, dan wadah yang diberikan kepada remaja dalam suatu wilayah adalah organisasi remaja.

  Untuk membentuk akhlak remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana salah satunya yaitu melalui organisasai remaja yang melakukan aktifitas ibadah maupun aktifitas sosial. Organisasi karang taruna di Dusun Rembes, Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang adalah sebuah organisasi remaja yang menjalankan aktifitas ibadah dan aktifitas sosial di lingkungan masyarakat Dusun Rembes. Sebagian besar anggotanya yaitu para remaja yang berada di lingkungan Dusun Rembes. Organisasi tersebut bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang sholih, yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketrampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan semua orang tua muslim. Rasulullah Saw bersabda:

  “Apabila

anak adam meninggal maka semua amalnya terputus, kecuali tiga:

sodaqah jariyah, ilmu yang bermannfaat, dan anak shalih yang selalu

mendoakan kedua orang tuanya”(HR. Muslim). Aktifitas-aktifitas yang

  dilakukan oganisasi tersebut diantaranya pembacaan sholawat al-barzanji, kajian kitab nahwu, tadarus setiap bulam ramadhan, berperan serta dalam kepanitiaan zakat, halal bihalal, kerja bakti masjid dan kegiatan lain yang ada di masyarakat Dusun Rembes.

  Dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut tentunya memberikan dampak yang positif bagi remaja dalam membentuk akhlak, baik akhlak terhadap Allah, akhlak terhadapa diri sendiri, maupun akhlak terhadap sesama manusia. Tetapi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut tidak semua remaja mengikuti semua kegiatan-kegiatan yang diselenggaran organisasi tersebut. Ada yang aktif mengikuti sholawat al-barzanji saja, aktif dalam kegiatan di bulan ramadhan saja, atau hanya aktif di salah satu kegiatan saja.

  Berdasarkan gambaran serta paparan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul:

  “PERAN ORGANISASI REMAJA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK DI MASYARAKAT (STUDI ORGANISASI KARANG TARUNA DI DUSUN REMBES, DESA GUNUNGTUMPENG, KECAMATAN SURUH, KABUPATEN SEMARANG) ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan

  Organisasi Remaja di Dusun Rembes Desa Gunungtumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana peran organisasi remaja dalam pembentukan akhlak di masyarakat Dusun Rembes Desa Gunungtumpeng

  Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ? C.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

  Berdasarkan permasalahan diatas, maka yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a.

  Untuk mengetahui keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan Organisasi Remaja di Dusun Rembes Desa Gunungtumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. b.

  Untuk mengetahui peran Organisasi Remaja dalam pembentukan akhlak di masyarakat Dusun Rembes Desa Gunungtumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

2. Manfaat penelitian

  Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah: a.

  Secara teoristis Hasil temuan penelitian ini bisa menjadi acuan masyarakat secara umumnya untuk lebih mendukung perkembangan kemajuan dari peran Organisasi dalam pembentukan akhlak remaja di Dusun Rembes. Dapat bisa diangkat dan diteliti secara detail atau dijadikan studi banding oleh peneliti lainya.

  b.

  Secara praktis Bisa dijadikan informasi bagi semua kalangan masyarakat bahwa Organisasi remaja memiliki peran penting pula dalam pembentukan akhlak remaja. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan hasanah untuk mengetahui peran penting organisasi dalam pembentukan akhlak remaja.

D. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang (Nana, 1984: 64). Menurut Arikunto (1992: 245), penelitian kualitatif deskriptif yaitu penulisan yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan status fenomena secara sistematik dan rasional (logika). Sehingga penelitian ini mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya, yakni mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan. Pemilihan pendekatan kualitatif deskriptif adalah karena pada penelitian ini berusaha meneliti status kelompok manusia dan suatu peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta penjelasan dari fenomena yang terjadi.

  Penelitian ini memiliki ciri khas yang terletak pada tujuannnya, yakni mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seluruh kegiatan objek penelitian.

2. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman dalam penafsiran judul yang dimaksud dalam penelitian, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan dibawah ini: a.

  Organisasi Remaja Menurut Sadler (1994: 115), organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui seseorang dibawah pengarahan pemimpin untuk mengejar tujuan bersama. Sedangkan menurut

  Etzioni (1982: 2), organisasi adalah unit sosial atau pengelompokan manusia yang sengaja dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.

  Remaja adalah orang yang berada pada masa peralihan dari masa anak sampai masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk mewakili masa dewasa yang mereka berumur antara 13-22 tahun (Sumini, 2004: 54).

  Organisasi remaja adalah sekelompok pemuda yang berumur 13-25 tahun yang berada di bawah pengarahan pemimpin untuk tujuan bersama dengan penuh pertimbangan.

  b.

  Akhlak Dalam pengertian sehari-hari akhlak umumnya disamakan artinya dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun dalam bahasa Indonesia, dan tidak berbeda pula dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa inggris. Manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak terpuji serta menjauhkan segala akhlak tercela (Mansyur, 2009: 221).

  Secara kebahasaan akhlak bisa baik dan juga bisa buruk, tergantung tata nilai yang dijadikan landasan atau tolok ukurnya. Adapun secara istilah, akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di muka bumi. Sistem nilai yang dimaksud adalah ajaran Islam, dengan Al-Quran dan Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya serta ijtihad sebagai metode berfikir Islami. Pola sikap dan tindakan yang dimaksud mencakup pola-pola hubungan dengan Allah, sesama manusia (termasuk dirinya sendiri), dan dengan alam.

  Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam diri manusia dan bisa bernilai baik atau bernilai buruk. Akhlak tidak selalu identik dengan pengetahuan, ucapan ataupun perbuatan orang yang bisa mengetahui banyak tentang baik buruknya akhlak, tapi belum tentu ini didukung oleh keluhuran akhlak, orang bisa bertutur kata yang lembut dan manis, tetapi kata-kata bisa meluncur dari hati munafik. Dengan kata lain akhlak merupakan sifat-sifat bawaan manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya Al-Qur'an selalu menandaskan, bahwa akhlak itu baik atau buruknya akan memantul pada diri sendiri sesuai dengan pembentukan dan pembinaannya (Sukanto, 1994: 40).

  Berbicara masalah pembentukan akhlak sama dengan berbicara tentang tujuan pendidikan, karena banyak sekali dijumpai pendapat para ahli yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan akhlak. Misalkan pendapat Muhammad Athiyah al-Abrasyi yan dikutip oleh Abuddin Nata, mengatakan bahwa pendidikan budipekerti dan akhlak adalah jiwa dan tujuan pendidikan islam (Abuddin, 2002: 5 ).

  Jadi akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang dibawa sejak lahir untuk mengatur perilaku dalam kehidupan sehari-hari baik akhlak baik maupun akhlak buruk. Sedangkan pembentukan akhlak adalah sama tujuan pendidikan, karena tujuan dari pendidikan adalah pembentukan akhlak.

  3. Kehadiran Peneliti

  Peneliti datang secara langsung pada obyek penelitian untuk mengumpulkan data. Jarak yang begitu dekat antara tempat tinggal peneliti dengan subyek penelitian sangatlah memudahkan proses penelitian.

  4. Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Tempat atau lokasi penilitian adalah di Dusun Rembes,

  Desa Gunungtumpeng, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang tahun 2016/2017. Sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah semua komponen yang terkait dengan pembentukan akhlak remaja pada organisasi IKRAR (Ikatan Karang Taruna Rembes) b.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilakanakan mulai tanggal 28 Oktober 2016 sampai selesai.

5. Sumber dan Jenis Data

  Arikunto (1992: 102) menjelaskan bahwa sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Menurut sumbernya data penelitian digolongkan sebagai data primer dan data sekunder.

  a.

  Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari observasi dan wawancara pada organisasi remaja di Dusun Rembes Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kab. Semarang.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder atau data kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini dapat diperoleh dari sumber data langsung berupa data tertulis. Selain itu data sekunder bisa diperoleh dari buku-buku maupun karya tulis, media cetak dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul penulisan. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil dokumentasi foto-foto kegiatan pada organisasi remaja Dusun Rembes Gunung Tumpeng, Kecamatan Suruh, Kab. Semarang.

6. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a.

  Observasi Teknik observasi adalah pengamatan data dengan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1983:

  136). Sama halnya dengan Djoko (1991: 63) menjelaskan bahwa observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena-fenomena sosial dengan gejala- gejala untuk kemudian dilakukan pencatatan. Metode ini digunakan penulis untuk mencari data dengan cara datang langsung ke objek penelitian dengan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan-keadaan sebenarnya.

  b.

  Interview Interview atau wawancara adalah suatu kajian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada responden secara lisan (Subagyo, 1991: 39). Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan lisan untuk dijawab secara lisan pula. Secara sederhana Hadari (2002: 111) mengartikan interview sebagai alat pengumpul data dengan mempergunakan tanya jawab antara pencari informasi dan objek penelitian.

  Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara yang menggunakan interview bebas terpimpin, yaitu dalam melaksanakan interview pewancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan di tanyakan (Suharsimi, 2002: 132). Dan sebagai pendekatannya penulis menggunakan wawancara terbuka, dengan subjeknya mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula maksud serta tujuan wawancara tersebut. Dengan metode wawancara terbuka penulis akan memperoleh informasi secara langsung mengenai semua hal yang relevan dengan penelitian ini.

  c.

  Dokumentasi Suharsimi (2002: 206) memaparkan teknik dokumentasi adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, struktur organisasi, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain sebagainya. Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data-data yang ada pada organisasi Remaja dusun Rembes yakni , dokumen- dokumen kegiatan, foto kegiatan dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

  E. Teknik Analisis Data

  Hasil data-data yang diperoleh dari observasi, interview dan juga dokumentasi, selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk kemudian data tersebut disusun dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan atau menjabarkan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

  Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubung- hubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar. Analisis data yang digunakan adalah analisis non-statistik, yaitu menggunakan analisis deskriptif analitis, analisis yang diwujudkan bukan dalam bentuk angka melainkan dalam bentuk laporan dan uraian deskriptif, dengan cara mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada organisa remaja Dusun Rembes.

  F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan dihadirkan untuk mempermudah pemahaman dalam mencerna masalah yang akan di bahas, maka diperlukan format penulisan kerangka skripsi agar memperoleh gambaran komprehensif dalam penelitian. Secara garis besarnya, sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan Dalam bab ini menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, teknik Analisis data dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menjabarkan tentang beberapa teori yang berhubungan dengan

  penelitian yang dilakukan antara lain teori-teori tentang organisasi, remaja dan macam-macam akhlak

  BAB III Paparan Data dan Temuan Penelitian Berisi tentang gambaran umum objek penelitian terdiri profil singkat

  organisasi remaja dusun Rembes, sejarah organisasi, periodesasi dan perkembangan, tujuan organisasi dan kegiatan remaja. Kemudian dijelaskan pula dalam bab ini tentang peran organisasi remaja dalam pembentukan akhlak. Serta hasil wawancara penulis pada tokoh masyarakat, ketua remaja dan anggota remaja.

  

BAB IV Analisis Peran Organisasi Remaja Dalam Pembentukan

Akhlak Menjabarkan tentang keaktifan remaja dan peran Remaja Pemuda rembes

  dalam pembentukan akhlak remaja Kelurahan Gunungtumpeng Kecamatan Suruh. Serta faktor

  • –faktor pendorong dan penghambat peranan remaja dalam pembentukan akhlak remaja Rembes Gunungtumpeng dan tanggapan masyarakat serta remaja dengan adanya organisasi remaja di Dusun Rembes.

BAB V Penutup Merupakan akhir dari pembahasan skripsi yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSATAKA A. Organisasi Remaja 1. Organisasi a. Pengertian Organisasi Organisasi sebagai kesatuan sosial terdiri dari orang atau

  kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pandangan terhadap organisasi sangat tergantung pada konteks dan perspektif tertentu dari seseorang yang merumuskannya. Beberapa pandangan mengenai organisasi tersebut dapat diuraikan seperti yang dikemukakan oleh Thompson dalam Thoha (1992: 143), merumuskan organisasi dengan penekanan pada tingkat rasionalitas dalam kerjasama yang terkoordinasi, dengan menekankan pentingnya pembagian tugas sesuai keahlian masing-masing anggota organisasi. Sedangkan menurut Robbins (1996: 45), memandang organisasi sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Pola interaksi yang diikuti oleh anggota organisasi tidak begitu saja timbul, melainkan telah dipikirkan terlebih dahulu.

  Organisasi merupakan tata hubungan sosial. Dalam hal ini seorang individu melakukan proses interaksi dengan sesamanya di dalam organisasi, baik antara pimpinan dan anggota maupun antar anggota sendiri. Organisasi mempunyai pembatasan-pembatasan tertentu. Setiap anggota organisasi yang melakukan hubungan interaksi dengan yang lainnya tidaklah didasarkan atas kemauan sendiri, akan tetapi mereka dibatasi oleh peraturan tertentu. Dengan adanya tata aturan setiap organisasi maka dapat lebih mudah dibedakan suatu organisasi dengan kumpulan kemasyarakatan. Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur, yang di dalamnya berisi wewenang, tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Adanya hirarkhi atau tingkatan mulai dari pimpinan sampai pada bawahan atau staf.

  Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa orang-orang terlibat dalam organisasi harus tunduk pada suatu aturan untuk mengadakan kerjasama dan interaksi guna mencapai suatu tujuan bersama. Peneliti mengkaitkan paradigma organisasi dengan konsep klasik, lebih banyak mempertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan struktur seperti wewenang, tanggung jawab, dan kesatuan komando. Organisasi juga dapat diartikan dalam dua macam yakni: (1) dalam arti statis, organisasi sebagai wadah kerja sama sekelompok orang yang bekerja sama, untuk mencapai tujuan tertentu, (2) dalam arti dinamis, organisasi sebagai suatu sistem atau kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Macam-Macam Organisasi

  Macam atau jenis-jenis organisasi dapat dilihat dari berbagai segi yaitu dari jumlah pucuk pimpinan, segi keresmian, segi tujuan segi luas wilayah, segi kebutuhan sosial serta segi bentuk (Wursanto, 2003: 24).

  a.

  Jenis Organisasi dari Segi Pimpinan Organisasi segi pimpinan terdiri dari dua macam yakni : (1) organisasi tunggal, apabila pimpinan organisasi tersebut berada pada tangan satu orang. Nama pimpinan yang dipergunakan tergantung dari jenis kegiatan organisasi tersebut. Contoh dalam bidang pemerintahan presiden, menteri, gubernur, direktur, bupati dan lain-lain, dalam bidang kemiliteran: panglima, komandan, kapolri, kapolda, dalam bidang pendidikan; rektor, dekan, ketua program studi, ketua departemen , dalam bidang niaga adalah adminstrator, (2) organisasi jamak, apabila pimpinan berada di tangan beberapa orang, contohnya: presidium (presidium kabinet ampera), Dewan Pempinan Pusat (DPP). Masing-masing pimpinan dan dewan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda sehingga perlu ada pembagian tugas dan wewenang maka dibutuhkan adanya koordinasi kerja. b.

  Jenis Organisasi dari Segi Keresmian Menurut segi keresmian organisasi terdiri dari dua yaitu:

  (1) organisasi formal, apabila kegiatan dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok secara sadar dikoordinasi guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, sehingga orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu mempunyai struktur yang jelas, (2) organisasi informal, organisasi disusun secara bebas dan spontan dan keanggotaannya diperoleh secara sadar atau tidak sadar c. Jenis Organisasi dari Segi Tujuan

  Menurut segi tujuan yang hendak dicapai, contohnya: organisasi niaga atau ekonomi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kegiatan yang dilakukan adalah untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Organisasi niaga ini dibedakan lagi menjadi organisasi swasta dan pemerintah.

  d.

  Jenis Organisasi dari Segi Kebutuhan Sosial/Kemasyarakatan Organisasi kemasyarakatan semua organisasi atau perhimpunan yang dibentuk atas secara sukarela oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia yang keanggotaan terdiri dari warga negara Indonesia dan warga negara asing, namun dalam pelaksanaannya harus tunduk pada ketentuan dan Undang- undang Republik Indonesia.

2. Remaja a.

  Pengertian Remaja Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia, menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa

  (Santrock, 2003: 26). Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995: 17).

  Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa Latin adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai ke matangan”. Bangsa primitif dan orang- orang purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan. Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Ali & Asrori, 2006: 32).

  Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak dan sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan remaja baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah mengalami menarche dan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah) menyebabkan masa remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya. Hal ini menyebabkan masa remaja menjadi penting untuk diperhatikan.

  b.

  Batasan Usia Remaja Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010: 28).

  Masa remaja dimulai pada usia 11 atau 12 sampai masa remaja akhir atau awal usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa perubahan besar saling bertautan dalam semua ranah perkembangan (Papalia, dkk., 2008: 30).

  Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa usia remaja pada perempuan relatif lebih muda dibandingkan dengan usia remaja pada laki-laki. Hal ini menjadikan perempuan memiliki masa remaja yang lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki.

  c.

  Perkembangan Remaja Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga mengembangkan ide-ide ini. Seorang remaja tidak saja mengorganisasikan apa yang dialami dan diamati, tetapi remaja mampu mengholah cara berpikir mereka sehingga memunculkan suatu ide baru.

Dokumen yang terkait

PERANAN KARANG TARUNA BAGELEN PUTRA DALAM MEMBINA KENAKALAN REMAJA DI DESA BAGELEN KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014

2 19 71

PERAN ORGANISASI REMAJA MASJID AL-AYYUBI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA KELURAHAN KAUMAN KIDUL, SIDOREJO, SALATIGA SKRIPSI

0 8 185

PERAN PONDOK PESANTREN MODERN BINA INSANI TERHADAP KEBERAGAMAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DUSUN BARAN DESA KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 117

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

PERANAN GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENANGGULANGI DAMPAK NEGATIF FACEBOOK TERHADAP AKHLAK SISWA DI MAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 142

PERANAN AGAMA PADA TRADISI ADAT SURONAN TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP KEAGAMAAN REMAJA DI SUROLOYO DUSUN KECEME DESA GERBOSARI KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULONPROGO DIY 2015 SKRIPSI

0 0 100

PENDIDIKAN TOLERANSI PADA MASYARAKAT SUKU SASAK DI DUSUN SADE DESA REMBITAN KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAN NTB SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 88

PERAN GURU PAI DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA (STUDI KASUS PADA MA DARUSSALAM KEMIRI KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 146

PEMBINAAN AKHLAK ANAK PADA ORANGTUA PEKERJA PABRIK DI DUSUN NGUMPUL DESA KEDUNGUMPUL KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169