PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN DHARMA BAKTI LUBUK ALUNG
2013
Pengurangan Bilangan Bulat di Sekolah Dasar

Pendekatan Pembelajaran
a) Pendekatan Konstruktivisme

Strategi Pembelajaran
a) Strategi Pembelajaran Dilakukan Secara Beregu Atau Kelompok
b) Strateg Induktif

Metode Pembelajaran
a)
b)
c)
d)
e)
f)


Metode Demonstrasi
Metode Drill dan Latihan
Metode Tanya Jawab
Metode Penemuan (Discovery)
Metode Inkuiri
Metode Permainan

Teknik Dan Taktik Pembelajaran
Selain menggunakan Model-model pembelajar di atas, kita juga harus tau cara atau
teknik dan taktik Keterampilan dalam mengajar,yang mana diantara lainKeterampilan membuka
dan menutup pelajaran, yang dimaksud dengan Siasat membuka pelajaran adalah usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam seting belajar mengajar untuk menciptakan
prakondisi,sehingga perhatian serta sikap mental siswa dapat digiring atau siap serta memasuki
pada persoalan/kegiatan yang akan dilakukan hal ini bertujuan Untuk menyiapkan mental siswa
agar involve atau siap memasuki persoalan/kegiatan yang akan dibicarakan /dilakukan serta
Untuk menimbulkan minat serta pemusatan perhatian siswa terhadap apa yang mau
dibicarakan/dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar.
Pada saat membuka pelajaran alangkah lebih baik dimulai dengan membaca doa bersama
atau Bassmallah agar ilmu yang akan di terima tidak terlepas dari pendidikan agama,ataupun
dengan sambutan atau sapaan yang ceria agar dapat membangkitkan minat siswa pada saat

menerima pelajaran.
Setelah pembukaan pada kelas sebaiknya guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok yang beranggotakan 4-6 orang agar siswa bias lebih aktif dalam belajar. Pembelajaran
tidak menguunakan metode ceramah tapi dengan cara yang bias membuat siswa berfikir secara
aktif dan hal itu berlangsung juga harus menggunakan pembelajaran yang menarik yang bias
membangkitkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap pelajaran yang kita ajarkan yaitu dengan

menggunakan media yang menarik seperti laptop,infokus,gambar yang menarik yang tentunya
tidak terlepas dari tujuan materi yang akan di sampaikan.
Selanjutnya guru akan menyampaikan judul pelajaran pada saat itu yaitu “Pengurangan
Bilangan Bulat” namun sebaiknya guru tidak langsung memulai pelajaran baru namun lebih baik
mengulas sedikit pelajaran yg lampau agar siswa tidak lupa dengan pelajaran yang lalu karena
pelajaran matematika ini merupakan pelajaran yang saling berkelanjutan dan berkesinambungan
dan ini merupakan cara yang bagus agar proses pembelajaran tidak terganggu dan pengulasan
tersebut agar lebih menarik sebaiknya menggunakan media seperti infokus yang berisi video soal
cerita matematika yaitu “Budi di antar Ayahnya ke sekolah menggunakan mobil, setelah berjalan
5km Budi bilang kepada ayahnya maaf ayah Budi lupa untuk membeli pensil warna untuk tugas
kelompok nanti, belikan dulu dong yahh,tadi ada kedai buku tulis pada 2km di belakang kita”
terletak pada km berapakah kedai buku tulis tersebut??
Tanpa harus menunggu lama beberapa siswa berebut untuk menjawab soal yang baru saja

di sajikan dengan cara yang menarik dan guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab “ 3
buukkkk… . Dan jawaban tersebut harus kita beri penguatan verbal atau non verbal yaitu kata
pujian dan sebagainya, hal ini bertujuan untuk membangkitkan motivasi dan minat siswa tersebut
bahkan juga memacu semangat siswa yang lain nya dan tidak berhenti di sana saja,sang guru
akan melanjutkan kembali bertanya”dari mana kamu dapat jawaban itu” siswa menjawab
“karena soal itu perupakan pengurangan bilangan bulat 5 dengan bilangan bulat 2” sang guru
bertanya “ bagaimana anak-anak” dengan semangat siswa menjawab “betul bukkk” dan kembali
member pengutan dengan kata-kata pujian seperti bagus,pintar,hebat dll yang sifatnya
membangun.lanjutnya guru menjelaskan tentang pengurangan bilangan bulat positif yang
dilakukan dengan alat peraga atau media yaitu menggunakan garis bilangan dan kertas warna
Setelah menjelaskan cara peragaan media di atas, untuk lebih menarik kita menunjuk satu
persatu untuk maju kedepan dan menyelesaikan soaal yang kita berikan dan mengoreksi secara
bersama dengan di iringi penguatan yang membangkitkan motifasi siswa.
Dengan berbagai macam media yang menarik untuk menjelaskan konsep pengurangan
bilangan bulat, untuk selanjutnya pada Ketampilan bertanya dalam proses belajar mengajar
bertanya memegang peranan penting ,sebab pertanyan yang tersusun baik dengan teknik
pelontaran yang tepat akan Meningkatkan partissipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang
dibicarakan, Mengembangkan pola berfikir dan cara belajar aktif dari siswa yang bersangkutan
sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya, Menuntun proses siswa, sebab

pertanyaan yang baik membantu jawaban yang baik, Memusatkan perhatian siswa terhadap
masalah yang sedang dibahas
Bagi para guru terutama yang belum mendapatkan penataran PBM atau lulusan
Universitas, faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaian pertanyaan adalah
Kejelasan dan kaitan pertanyaan Harap diusahakan agar pertanyaan yang dikemukakan itu jelas
maksudnya serta nampak benar kaitannya antara jalan pikiran satu dengan yang lainnya dan
usahakan tidak diselingi oleh kata-kata sisipan yang bersifat mengganggu ,misalnya ee,em,anu
dan lain-lain.Kecepatan dan selang waktu Kecepatan menyampaikan pertanyaan itu sendiri pada
umumnya guru-guru muda belum berpengalaman cenderung banyak melontarkan pertanyaan
ketimbang menerima jawaban dan pertanyaan-pertanyaan diucapkan denga cepat tanpa diselingi
pause.tanpa memberikan kesempatan kepada siswa unutk berfikir.Pembagian dan penunjukan
Dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa agar diperhatikan sistem distribusinya, yaitu

usahakan agar pertanyaan itu didistribusikan secara merata ke seluruh ruangan kelas,hal itu
berhubungan dengan sifat pemalu atau kurang berani yang ada pada siswa.siswa yang pemalu
biasanya cenderung segan menampilkan jawaban secara suka rela maka sebaiknya pertanyaan itu
jangan dilepas begitu saja melainkan langsung ditujukan kepada salah seorang siswa,bila yang
bersangkutan tidak dapat menjawab baru pertanyaan tersebut di “Redirecting” pada siswa lain.
Selain itu,perlu juga diperhatikan oleh guru-guru terutama guru agar memperhatikan
teknik bertanya.teknik bertanya ini berguna untuk meningatkan kualitas jawaban siswa

.disamping guru harus memperhatikan ketiga faktor di atas.Teknik bertanya tersebut ialah Teknik
menunggu(memberi waktu yang cukup bagi siswa unutk berfikir), Berikan waktu sejenak 1-5
detik kepada siswa untk berfikir dalam rangka untuk menemukan jawabannya,pemberian waktu
untuk memberikan kesempatan berfikir pada siswa itu ada efek positifnya,misalnya: Siswa dapat
memberikan jawaban yang lebih panjang dan lengkap, Jawaban siswa lebih analitis dan
kreatif ,Siswa akan merasa lebih yakin akan jawabannya, Partisipasi siswa meningkat, Teknik
renforcment Pemakaian yang tepat teknik ini akan menimbulakan sikap yang positif bagi siswa
serta meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan
pencapaian prestasi yang tinggi, Teknik menuntun dan menggali(prompting dan probing)
Prompting dan probing question dapat digunakan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas jawaban siswa.probing question ialah pertanyaan yang bersifat menggali untuk
mendapatkan jawaban yang lebih lanjut.
Variasi dalam gaya mengajar dapat di lakukan dalam berbagai cara seperti Variasi suara
:rendah, tinggi,besar, kecil, Memusatkan perhatian, Membuat kesenyapan sejenak, Mengadakan
kontak pandang, Variasi kegiatan badan dan mimic, Mengubah posisi, misalnya dari depan kelas
ke tengah atau ke belakang kelas.
Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran yaitu Variasi alat dan bahan yang
dapat dilihat, Variasi alat dan bahan yang dapat didengar, Variasi alat dan bahan yang dapat
dimanipulasi
Menjelaskan Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar mengajar atau pelatihan,

menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan yang terencana secara
sistematis,sehingga dengan mudah dapt dipahami oleh siswa.Kegiatan menjelaskan bertujuan
untuk Membimbing siswa memahami berbagsi konsep,hukum,prinsip,atau
prosedur ,Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa ”secara bernalar, Melibatkan
siswa menghayati berbagai proses penalaran, Mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa,
Menolong siswa menghayati berbagai proses penalaran.
Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan dalam menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar mengajar yang serasi
dan efektif.Guru perlu menguasai keterampilan ini agar dapat Mendorong siswa
mengembangkan tanggung jawab indbidu Maupun klasikal dalam berperilaku yang sesuai
dengan tata tertib serta aktifitas yang sedang berlangsung, Menyadari kebutuhan siswa,
Memberikan respon yang efektif terhadap perilaku siswa. Pengelolaan kelas ini merupakan trik
atau teknik yang harus di kuasai oleh setiap guru agar prses belajar mengajar menjadi efektif,
karena apabila seorang guru tidak bias mengelola kelas dengan baik dan membuat suasana
menjadi rebut apalagi oleh siswa yg relatif anak-anak maka pembelajaran tersebut tidak akan
berjalan secara baik. Untuk itu diperlukan pemikitan atau teknik agar pembelajaran itu bias
menjadi menyenangkan dan tidak membosankan.

Selajutnya dengan menggunakan beberapa metode yaitu Metode Demonstrasi dimana
Kegiatan belajar masih pada guru tetapi aktivitas murid lebih banyak. Biasanya metode ini

digunakan untuk menyajikan pembuktian rumus oleh guru atau demonstrasi alat peraga. Dalam
hal ini siswa pun memiliki kesempatan untuk melakukan demonstrasi dari hasil pengerjaan
latihan atau penggunaan alat peraga.
Metode Drill dan Latihan Metode ini dapat digunakan pada tahap peningkatan
keterampilan dan kecepatan berhitung siswa, terutama siswa sekolah dasar pada topik operasi
hitung bilangan. Metode ini dapat digunakan setelah tahap penanaman konsep dan penguasaan
konsep dalam pembelajaran.
Metode tanya jawab dapat dilakukan pada setiap pembelajaran yang dikombinasikan
dengan metode lain. Dalam pembelajaran matematika, tanya jawab dapat dilakukan untuk
mengontrol aktivitas siswa ketika menyelesaikan masalah atau soal. Dengan tanya jawab dapat
diketahui cara berpikir siswa dan kemampuan argumentasinya. Hal ini penting untuk
mengembangkan kemampuan komunikasi.
Metode Penemuan (Discovery) Dalam pembelajaran matematika yang biasa dilakukan,
siswa menerima bahan pelajaran melalui informasi yang disampaikan oleh guru. Cara belajar ini
dapat dilakukan melalui metode ceramah, ekspositori, demonstrasi dan Tanya jawab. Dari awal
sampai akhir materi disiapkan dan sajikan oleh guru sesuai dengan hasil yang hendak dicapai.
Tetapi dalam metode penemuan, siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru bagi dirinya
tetapi sebenarnya hasilnya sudah diketahui oleh guru. Jadi istilah yang lebih tepat adalah
penemuan kembali.
Contoh soal untuk metode penemuan :

3-4=...5-8=...
8-5=...3-9=...
9 x-3 = . . .4 - 3 = . . .
7 -6 = . . .. 6 - 7 = . . .
Perhatikan hasil yang diperoleh. Adakah hasilnya yang sama ? Apa yang dapat
disimpulkan ?
Metode inkuiri memiliki kesamaan dengan metode penemuan dalam hal siswa
menemukan sesuatu. Tetapi hasil yang ditemukan siswa pada metode penemuan (discovery)
adalah penemuan kembali, sedangkan dalam inkuiri hasil penemuan benar-benar baru. Metode
inkuiri ini dapat dilakukan dalam 4 tahap :Guru merangsang siswa dengan pertanyaan, masalah,
permainan dan teka-teki ,Sebagai jawaban atas rangsangan yang diterimanya, siswa menentukan
prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan untuk memecahkan
pertanyaan, pernyataan, dan masalah, Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan
inkuiri yang baru silaksanakan, Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang
ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
Metode permainan diarahkan agar pembelajaran matematika lebih menarik dan
menyenangkan. Akan tetapi, permainan ini harus mengandung nilai-nilai matematika dalam
meningkatkan penanaman konsep, pemahaman, pemantapan dan keterampilan.
Sebagai contoh menggunakan media pembelajaran yang sederhana. Salah satunya memanfaatkan
uang recehan hasil tabungan saya untuk digunakan sebagai media pembelajaran di kelas. Materi

awal kelas 7 MTs adalah bilangan bulat. Berkenaan dengan materi operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat, saya menggunakan uang recehan sebagai koin positif dan koin
negatif sebagai media pembelajaran untuk siswa.

Uang recehan itu saya kelompokkan menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama berwarna kuning
keemasan sebagai koin positif dan kelompok ke dua berwarna putih sebagai koin negatif. Aturan
penggunaan koin sebagai berikut:
Operasi + atau tambah artinya diberi lagi atau ditambahkan.
Operasi – atau kurang artinya diambil.
Koin positif dan koin negatif yang berpasangan nilainya nol.
Hasil operasi penjumlahan atau pengurangan sama dengan sisa koin yang tidak berpasangan.
Contoh aplikasi koin positif dan koin negatif pada pengoperasian penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat:
-2 + 4 = ...
Langkah-langkah:
Sediakan 2 koin negatif.
Tambahkan 4 koin positif kemudian pasangkan dengan koin negatif.
Hitung koin yang tak punya pasangan.
Karena yang tak berpasangan adalah 2 koin positif, maka :
-2 + 4 = 2

-3 - 2 = ...
Langkah-langkah:
Sediakan 3 koin negatif.
Ambil 2 koin positif.
(Ternyata tak bisa diambil sebab tidak ada koin positif)
Bantu dengan cara menambahkan 2 pasang koin positif dan koin negatif dan letakkan di
sampingnya.
Ambil 2 koin positif.
Hitung koin yang tak punya pasangan.
Karena yang tak berpasangan adalah 5 koin negatif, maka hasilnya adalah -5 (negatif lima).
Setiap kelompok mengaplikasikan koin positif dan koin negatif untuk mempelajari
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Semula siswa masih kebingungan
terutama operasi pengurangan bilangan bulat. Namun, setelah proses pembelajaran siswa
menjadi paham dan bisa menjawab soal-soal penjumlahan dan pengurangan yang saya berikan
dengan benar. Suatu kegembiraan bagi setiap guru ketika mengajarkan sesuatu kepada siswa,
siswa merespon dengan aktif dan memperoleh hasil belajar yang baik.
Apabila siswa telah mengerti maka guru biasa langsung menutup pelajaran (closure)
ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar
yang bertujuan untuk Merangkum atau membuat garis-garis besar persoalan yang baru saja
dibahas/dipelajari sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang makna serta esensi dari

pokok persoalan yang baru saja diperbincangkan, Mengkonsolidasikan perhatian siswa terhadap
hal-hal yang pokok dalam pelbicaraan/pelajaran tersebut agar Informasi yang telah diterimanya
dapat membangkitkan minat serta kemampuan pada masa-masa mendatang dalam kelanjutan
proses belajar mengajar maupun penghidupannya, Mengorganisasikan semua kegiatan maupun

pembicaraan yang telah dipelajari dalam pertemuan tersebut sehingga merupakan suatu
kebulatan yang berarti dalam memahami esensi bahan yang dipelajari.
Untuk mengakiri pembelajaran guru lebih baik memberikan pekerjaan rumah yang
berkaitan tentang pembelajaran tadi agar siswa dapat mengulang pelajaran tersebut di rumah
serta teknik yang bagus untuk menutup atau mengakiri pelajaran pada hari ini dapat di tutup
dengan membaca Alhamdulillah dan Salam.