ANTARA POLITIK DAN PENDIDIKAN 1

ANTARA POLITIK DAN PENDIDIKAN (1)
Tabrani. ZA
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
Pendidikan dan politik merupakan dua elemen yang penting dalam sistem sosial
politik suatu Negara, baik Negara maju maupun berkembang. Pada umumnya kedua
elemen ini selalu dipisahkan, sehingga seakan-akan tidak berhubungan satu dengan lain.
Padahal keduanya sangatlah berkaitan. Bila tidak ada pendidikan tidak akan ada orangorang yang mampu menjalankan dan mengelola dunia pemerintahan ataupun dunia
politik, dan sebaliknya jika tidak ada politik, pendidikan tidak akan mampu berjalan
karena kekurangan aspek-aspek pendukung seperti sarana dan prasana pendidikan yang
disebabkan tidak adanya pengelola uang Negara maupun kebijakan-kebijakan yang
mendukung terselenggaranya proses pendidikan.
Lebih dari itu, keduanya satu sama lain saling menunjang dan saling mengisi.
Lembaga-Lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku
politik masyarakat di negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, lembaga-lembaga dan
proses politik di suatu Negara membawa dampak besar pada karakteristik pendidikan di
Negara tersebut. Ada hubungan erat dan dinamis antara pendidikan dan politik di setiap
Negara. Hubungan tersebut adalah realitas empiris yang telah terjadi sejak awal
perkembangan Peradaban manusia dan menjadi perhatian para Ilmuwan.
Hubungan erat antara pendidikan dengan politik dapat memberikan dampak
positif dan negatif bagi perkembangan pendidikan. Dampak positif yang dapat
dihasilkan dari hubungan keduanya adalah pemerintah sebagai pemegang peranan

penting dalam politik dapat memberikan subsidi kepada pendidikan. Dengan adanya
subsidi tersebut pendidikan bisa berkembang sebagaimana mestinya. Jika pemegang
tanggung jawab pendidikan dalam politik tidak mempunyai kompeten dalam bidang
pendidikan, maka pasti ini sangat membahayakan pendidikan. Akan tetapi jika orang
yang memegang amanah untuk mengembangkan pendidikan dalam sistem pemerintahan
suatu negara adalah orang yang amanah serta mempunyai kapabilitas di bidang
pendidikan maka ini sangat memungkinkan untuk memberikan kontribusi besar dalam
pengembangan pendidikan, khususnya di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, Jika kita melihat realitas politik di Indonesia saat ini,
maka hendaknya pendidikan dijadikan satu hal yang netral, khususnya jika kita melihat
kondisi politik di Indonesia saat ini. Ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan lembaga pendidikan sebagai penyalur dari kepentingan politik tertentu.
Selain itu, jika pendidikan tidak dinetralisir dari dunia politik, maka kepentingan politik
akan dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan. Dan ini akan memecahkan konsentrasi
lembaga terhadap pendidikan, yang pada akhirnya akan merusak nilai-nilai mulia
pendidikan.
Dalam ungkapan Abernethy dan Coombe, Education and politics are inextricably
linked (Pendidikan dan politik terkait tanpa bisa dipisahkan). Menurut mereka, hubungan

Article Available in Education Zone


www.tabraniza.com
1

timbal balik antara pendidikan dan politik dapat terjadi melalui tiga aspek, yaitu
pembentukan sikap kelompok (group attitude), masalah pengangguran (unemployment),
dan peranan politik kaum cendekia (the polical role of the intelligentsia).
Meskipun hubungan atau keterkaitan antara politik dan pendidikan begitu kuat
dan riil, tidak semua orang mengakui dan mendukung realitas tersebut. Banyak pihak
yang resah dengan realitas tersebut dan menginginkan upaya-upaya perubahan untuk
meminimalisasi atau mengikis elemen-elemen politik dalam dunia pendidikan. Mereka
menginginkan agar pendidikan dan politik menjadi dua wilayah yang terpisah dan tidak
berhubungan. Mereka percaya bahwa pemisahan antara politik dan pendidikan dapat
dilakukan untuk membebaskan lembaga-lembaga pendidikan dari berbagai kepentingan
politik penguasa.
Namun, apapun latar belakang dan tujuan kemunculannya, kecenderungan
pemisahan dan pengintegrasian pendidikan dan politik, keduanya akan terus saling
terkait. Pendidikan menyangkut proses transmisi ilmu pengetahuan dan budaya, serta
perkembangan keterampilan dan pelatihan untuk tenaga kerja, dan politik berkenaan
dengan praktik kekuasaan, pengaruh dan otoritas yang berkenaan dengan pembuatan

keputusan-keputusan otoritatif tentang alokasi nilai-nilai dan sumber daya. Karena
keduanya sarat dengan proses pengalokasian dan pendistribusian nilai-nilai dalam
masyarakat, maka tidaklah sulit untuk memahami bahwa pendidikan dan politik adalah
dua perangkat aktivitas yang akan terus saling terkait dan berinteraksi.
Di Indonesia, kepedulian terhadap hubungan pendidikan dan politik sudah mulai
berkembang dalam wacana publik,walaupun belum menjadi satu bidang kajian
akademik. Dari beberapa pemikiran yang berkembang dari sebuah seminar tentang
Education and Nation’s Crisis yang pembicaranya salah satunya adalah Muchtar Buchori
dapat ditarik beberapa pemahaman. Pertama, Adanya kesadaran tentang hubungan erat
antara pendidikan dan politik. Kedua, Adanya kesadaran akan peran penting pendidikan
dalam menentukan corak dan arah kehidupan politik. Ketiga, adanya kesadaran akan
pentingnya pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dan politik. Keempat,
diperlukan pemahaman yang lebih luas tentang politik. Kelima, Pentingnya pendidikan
kewarganegaraan (Civic Education). Ungkapan tersebut khususnya menggambarkan suatu
keyakinan terhadap hubungan erat antara pendidikan dan politik.
Beberapa buku yang membahas aspek-aspek politik pendidikan juga mulai
bermunculan dari para penulis dalam negeri. Selain itu, juga telah bermunculan bukubuku tentang pendidikan kewarganegaraan yang secara langsung maupun tidak
langsung membahas isu-isu di seputar politik pendidikan. Dalam dua dekade terakhir,
memasuki abad 21 dan pemberlakuan otonomi daerah, lingkungan politik pendidikan.
Di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan penting. Perubahan tersebut

ditandai oleh paling tidak tiga kecenderungan utama. Pertama, terjadinya perubahan
peranan pemerintah pusat dan daerah dalam kebijakan pendidikan. Kedua, muncul
kembalinya kepentingan-kepentingan non kependidikan, terutama dari dunia bisnis,

Article Available in Education Zone

2

www.tabraniza.com

dalam wilayah negara. Dalam tulisan ini penulis mencoba melakukan pendekatan secara
filosofis namun juga tidak meninggalkan unsur-unsur historisitas dalam menjelaskannya.
Di situ terlihat beberapa paragraf mengemukakan pendapat para ahli dalam memandang
hubungan antara pendidikan dan politik, namun semua itu juga tidak bisa terlepas dari
sejarah masa lampau.

Referensi
Gooby, P. T. (2015). UK Policy Community Viewing Ethnic Diversity Policy: From
Stronger To Weaker Multi-Culturalism?. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 3(2), 217-234.
Haynes, J. (2015). Religion in Global Politics: Explaining Deprivatization. Jurnal Ilmiah

Peuradeun, 3(2), 199-216.
Lewis, M. (2016). Character Education as the Primary Purpose of Schooling for the
Future. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 137-146.
Mizal, B. (2014). Pendidikan dalam Keluarga. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(3), 155-178.
Ogwu, E. (2016). The Native Cultures on Student Discipline in School, Nigeria. Jurnal
Ilmiah Peuradeun, 4(2), 195-204.
Syahminan, S. (2014). Modernisasi Sistem Pendidikan Islam di Indonesia pada Abad
21. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(2), 235-260.
Tabrani. ZA. (2008). Mahabbah dan Syariat. Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani. ZA. (2009). Ilmu Pendidikan Islam (Antara Tradisional dan Modern). Selangor: AlJenderami Press
Tabrani. ZA. (2011). Pendidikan Sepanjang Abad (Membangun Sistem Pendidikan Islam
di Indonesia Yang Bermartabat). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional 1
Abad KH. Wahid Hasyim. Yogyakarta: MSI UII, April 2011.
Tabrani. ZA. (2011). Nalar Agama dan Negara dalam Perspektif Pendidikan Islam. (Suatu
Telaah Sosio-Politik Pendidikan Indonesia). Millah Jurnal Studi Agama, 10(2), 395410
Tabrani. ZA. (2011). Dynamics of Political System of Education Indonesia. International
Journal of Democracy, 17(2), 99-113
Tabrani. ZA. (2012). Hak Azazi Manusia dan Syariat Islam di Aceh. Makalah disampaikan
pada International Conference Islam and Human Right, MSI UII April 2012, 281300
Tabrani. ZA. (2012). Future Life of Islamic Education in Indonesia. International Journal of

Democracy, 18(2), 271-284
Tabrani. ZA. (2013). Modernisasi Pendidikan Islam (Suatu Telaah Epistemologi
Pendidikan), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(1), 65-84
Tabrani. ZA. (2013). Urgensi Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Sintesa, 13(1), 91-106
Tabrani. ZA. (2013). Pengantar Metodologi Studi Islam. Banda Aceh: SCAD Independent

Article Available in Education Zone

www.tabraniza.com
3

Tabrani. ZA & Hayati. (2013). Buku Ajar Ulumul Qur`an (1). Yogyakarta: Darussalam
Publishing, kerjasama dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA. (2013). Kebijakan Pemerintah dalam Pengelolaan Satuan Pendidikan
Keagamaan Islam (Tantangan Terhadap Implementasi Manajemen Berbasis
Sekolah), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(2), 65-84
Tabrani. ZA. (2014). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan Tafsir
Maudhu`i. Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 2(1), 19-34
Tabrani. ZA. (2014). Buku Ajar Filsafat Umum. Yogyakarta: Darussalam Publishing, kerjasama

dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani, Z. A. (2014). Islamic Studies dalam Pendekatan Multidisipliner (Suatu Kajian
Gradual Menuju Paradigma Global). Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(2), 127-144.
Tabrani. ZA. (2014). Isu-Isu Kritis dalam Pendidikan Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 13(2),
250-270
Tabrani. ZA. (2014). Buku Ajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Bahan Ajar untuk
Mahasiswa Program Srata Satu (S-1) dan Program Profesi Keguruan (PPG)).
Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press
Tabrani. ZA. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Darussalam
Publishing
Tabrani. ZA. (2015). Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat (Studi Analisis
atas QS. Al-An`am Ayat 125). Jurnal Sintesa, 14(2), 1-14
Tabrani. ZA. (2015). Arah Baru Metodologi Studi Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani. ZA. (2015). Persuit Epistemologi of Islamic Studies (Buku 2 Arah Baru
Metodologi Studi Islam). Yogyakarta: Penerbit Ombak
Walidin, W., Idris, S & Tabrani. ZA. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press
Musradinur & Tabrani. ZA. (2015). Paradigma Pendidikan Islam Pluralis Sebagai Solusi
Integrasi Bangsa (Suatu Analisis Wacana Pendidikan Pluralisme Indonesia).
Proceedings 1st Annual International Seminar on Education 2015. Banda Aceh: FTK

Ar-Raniry Press, 77-86
Tabrani. ZA. (2016). Transpormasi Teologis Politik Demokrasi Indonesia (Telaah Singkat
Tentang Masyarakat Madani dalam Wacana Pluralisme Agama di Indonesia). AlIjtima`i- International Journal of Government and Social Science, 2(1), 41-60
Tabrani, Z. A., & Masbur, M. (2016). Islamic Perspectives on the Existence of Soul And ITS
Influence in Human Learning (A Philosophical Analysis of the Classical and
Modern Learning Theories). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 1(2), 99-112.
Tabrani. ZA. (2016). Perubahan Ideologi Keislaman Turki (Analisis Geo-Kultur Islam dan
Politik Pada Kerajaan Turki Usmani). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan
Konseling, 2(2), 130-146.
Tabrani. ZA. (2016). Aliran Pragmatisme dan Rasionalisasinya dalam Pengembangan
Kurikulum 2013, dalam Saifullah Idris (ed.), Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis
dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013, Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press 2016

Article Available in Education Zone

4

www.tabraniza.com

Vitoria, L., & Monawati, M. (2016). Improving Students’ Problem Solving Skill in

Mathematics Through Writing. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 4(2), 231-238.
Yusoff, M. Z. M., & Hamzah, A. (2015). Direction of Moral Education Teacher To Enrich
Character Education. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 3(1), 119-132.

Article Available in Education Zone

www.tabraniza.com
5