T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan CSR (Corporate Social ) PT Kievit sebagai Anak Perusahaan dari di Salatiga T1 BAB V

BAB V
Analisis Peran CSR Antara Anak Perusahaan dan Induk Perusahaan Di
Salatiga

Globalisasi menghapus batas garis bisnis perusahaan multinasional terutama
antara induk dan anak perusahaan. Perbedaan budaya merupakan tantangan dari
penerapan CSR antara Induk dan anak dari perusahaan multinasional tetapi hal
itu juga dapat membangun hubungan yang baik antar negara induk dan anak
perusahaan.Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan sebuah wacana
yang sedang hangat dibicarakan dalam dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini
digunakan oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran menuju perekonomian
pasar bebas. Indonesia dan Belanda melakukan kerjasama dalam ketahanan
pangan climate smart agriculture. Beberapa pakar bidang pangan dan investasi
Belanda (termasuk FrieslandCampina berserta anak perusahaan dan Nutreco), ahli
dari Universitas Wageningen dan stakeholders berperan membantu petani
Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan dan pendapatan petani, dan pada
saat yang sama akan mempertahankan preferensi konsumen dalam memilih
produk pangan yang aman dan terjangkau melalui strtategi CSR (Hubungan
bilateral versi 2.0, 2013).

5.1 Dampak Penerapan CSR PT Kievit di Salatiga

Penerapan CSR memiliki dua dampak positif maupun negatif bagi
masyarakat di Salatiga, dampak tersebut mendapatkan penilaian beragam
dari masyarakat yang berada di sekitar perusahaan PT Kievit. Dampak
positif dari penerapan CSR PT Kievit menghasilkan beberapa perubahan
pada kota salatiga :
1. Mengurangi adanya pengangguran
2. Menambah income kota Salatiga dari kegiatan ekspor perusahaan
3. Membantu permasalahan kesehatan untuk para balita yang
membuthkan asupan gizi seimbang

55

4. Menciptakan kegiatan mandiri dengan berpenghasilan sendiri untuk
warga kampung di sekitar PT Kievit
Dampak negatif

dari penerapan CSR PT Kievit menghasilkan beberapa

perubahan pada kota salatiga :
1. Kesenjangan sosial dari adanya penerapan CSR yang hanya berlaku

pada titik tertentu di sekitar perusahaan
2. Perluasan lahan perusahaan yang mengurangi lahan pertanian warga
3. Membuat akses jalan untuk kegiatan produksi dari lahan yang
seharusnya menjadi pemukiman warga dan diambil alih perusahaan.
4. Warga yang tidak mendapatkan progam bantuan dari CSR perusahaan
di karenakan PT Kievit masih kurang cermat dalam menerapkan CSR
5. Ketidakmampuan

warga

untuk

mengutarakan

keluhan

yang

dikarenakan banyak proses yang berbelit terhadap kepemilikan tanah.
Gambar 11


Keterangan :
Terjadi kesenjagan sosial antara warga belakang perusahaan dan depan
perusahaan dimana tidak terjadi pemerataan bantuan CSR yang diberikan PT
Kievit untuk warga yang seharusnya mendapatkan bantuan. Foto kiri
menunjukan bahwa kampung kumuh yang berada dibelakang perusahaan
sama sekali tidak mendapatkan bantuan CSR dari perusahaan di bidang sosial
maupun lingkungan, baik melalui RW maupun penangung jawab CSR
perusahaan.

56

5.2

Konsep Sustainable Development

melihat penerapan CSR dari

perusahaan Kievit
Melalui ekonomi yaitu mendiskusikan mengenai pembangunan

berkelanjutan yang menghabiskan sumber daya alam dalam mengejar
pertumbuhan ekonomi yang berhubungan kelangsungan hidup kapital
daripada pemasukannya. Mengatur ekonomi bahwa, secara alami kapital
sebagai manufaktur kapital yang dirawat menjadi dasar berkembangnya
literatur mengenai pada sustainable development, (Pearce and Turner, 1990;
El Serafv. 1990; Costanza and Daly, 1991).
(Annual report FrieslandCampina, 2012) Management stakeholder
termasuk stakeholder

(customers,distributor , karyawan, management,

suppliers dan investor), pemangku kepentingan tidak langsung (komunitas

lokal, sosial dan pemerintah ) dan moderator

atau media stakeholder s

(media dan pemerintah) . Pastisipasi isu sosial termasuk lingkungan dan
indikator kinerja sosial dalam GRI guidlines. Indikator lingkungan meliputi
“energi, air, biodiversity, emisi, produk dan pelayanan, kepatuhan dan

pengeluaran , hasil lingkungan. Indikator sosial meliputi karyawan,
hubungan management buruh, kesehatan, keselamatan, latihan dan
pendidikan, keragaman dan kesempatan, hak asasi manusia, sosial dan
penghasilan sosial.
Penerapan CSR dari perusahaan Kievit memberlakukan strategi yang
fokus terhadap lingkungan dan sosial yang kedua hal tersebut diterapkan
untuk membangun citra perusahaan melalui CSR yang mempromosikan hasil
produk pertanian agar membangun pemikiran masyarakat mengenai kualitas
produk. Melalui penerapan lingkungan perusahaan Kievit bertindak kurang
bijaksana dalam pembuangan limbah yang dialirkan terhadap sungai
belakang perusahaan adanya sustainable development yaitu berguna untuk
memberikan

keseimbangan

terhadap

perusahaan

dalam


melakukan

penerapan CSR sekaligus dalam kegiatan operasi bisnis. Hal ini tidak sesuai
dengan annual report dan kinerja dari penerapan CSR yang di terapkan di
Salatiga

57

5.3 Teori Neoliberalism melihat

kerjasama penerapan CSR induk

perusahaan dan anak perusahaan FrieslandCampina di Salatiga
Salah satu faktor munculnya neoliberalisme adalah adanya
perusahaan MNC (Multinational Corporation). Adanya perusahaan MNC
dapat mendorong kemajuan tekhnologi atau transfer tekhnologi dari negara
maju ke negara berkembang. Globalisasi adalah salah satu pendorong
neoliberalisme berkembang hingga saat ini dan di perankan oleh adanya
pasar dan perdaganagan bebas dengan sedikit bermoral dan menggunakan

CSR sebagai promosi visi dan misi perusahaan. Neoliberalisme juga
memiliki bebas kontrol terhadap pemerintah bebas untuk individu
menjalankan persaingan bebas dan kebebasan dari kapitalisme untuk
mendapatkan

keuntungan

yang

besar

(Wibowo

&

Wahono,

Neoliberalisme, 2003)
Konsep dari neoliberalisme mengandalkan adanya


perputaran

ekonomi melalui mekanisme pasar bebas serta perpindahan modal secara
bebas di dalam negeri maupun antar negara melalui pasar global. Pasar
global dan globalisasi mempermudah dan mendukung kinerja dari sistem
komunikasi antara induk dan anak perusahaan. Penerapan CSR perusahan
FrieslandCampina dan Kievit memiliki skema dimana anak perusahaan
yang bekerja keras untuk membangun citra dari induk perusahaan.
Membangun citra untuk sebuah perusahaan sangat penting karena
kepercayaan dari konsumen yang kemudian menentukan pasar dari
perusahaan. Negara dimana anak perusahaan didirikan memiliki
bermacam-macam strategi CSR tetapi masih dalam fokus dari visi dan
misi yang dipakai oleh induk perusahaan.
Sesuai dengan pemahaman mengenai neoliberalisme maka konsep
CSR merupakan salah satu cara baru dari perusahaan MNC untuk
mempermudah izin perusahaan melakukan kegiatan produksi di negara
lain. MNC masih berfokus terhadap modal tetapi juga membantu negara
lain dalam mengatasi permasalahan sosial dan lingkungan dampak dari

58


adanya kegiatan produksi. Praktik dari strategi CSR PT Kievit berbanding
terbalik dengan janji yang sudah diberikan kepada masyarakat setempat
mengenai pembangunan sosial dan lingkungan di sekitar area perusahaan.
CSR yang diberikan oleh PT Kievit berupa perwakilan dan hanya
diberikan oleh tokoh masyarakat maka CSR hanya dapat dirasakan oleh
tokoh masyarakat dibandingkan dengan beberapa masyarakat yang sangat
membutuhkan bantuan.
Konteks pemberdayaan, CSR merupakan bagian dari policy perusahaan
yang dijalankan secara professional dan melembaga. CSR kemudian identik
dengan CSP (Corporate Social Policy), yakni strategi dan road map
perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis perusahaan
dengan tanggung jawab legal, etis, dan sosial sebagaimana konsep piramida
CSR-nya Archie B.Caroll. Piramida CSR yang dikembangkan ( Carroll,
1991) tersebut harus dipahami sebagai satu kesatuan. Sebab, CSR
merupakan kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang
dikenal dengan istilah triple bottom lines, yaitu profit, people dan planet
(3P).
Menurut (Keitner dan Kurniawati, 2005) beberapa strategi yang dapat
dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola CSR perusahaan ialah dengan

strategi reaktif, defensif, proaktif, dan akomodatif. Kegiatan bisnis yang
melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial atau CSR
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial.
Kemudian strategi defesif dalam CSR yang dilakukan oleh perusahaan
dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum. Kemudian strategi
akomodatif yang terjadi karena tuntutan dari masyarakat. Terakhir, strategi
proaktif merupakan bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan
stakeholders.

Konsep CSR juga bersifat mengecoh karena CSR sering digambarkan
sebagai upaya korporat yang melayani kepentingan umum, padahal
kenyataannya yang dilayani adalah

kepentingan modal. Hal ini

dimanipulasi ketika sebenarnya konsep itu adalah ideologi yang berfungsi

59

melayani legitimasi kepentingan kelompok status quo di dalam masyarakat

lewat jalan mempertahankan gambaran hubungan bisnis dan masyarakat
yang harmonis. Konsep itu hendak memberikan gambaran wajah
kapitalisme yang beradab sehingga dianggap tidak memerlukan lagi
kekuatan pengontrol lain untuk menjaga agar tetap akuntabel bagi
masyarakat. Salah satu prinsip dari neoliberalisme adalah memaksimalkan
keuntungan (maximazing profit), dan prinsip itu juga melekat pada
perusahaan (corporate),dan itulah salah satu yang membedakan antara
organisasi nirlaba dengan korporat.

Salah satu bukti dari Kievit hanya

maximazing profit yaitu salah satunya dengan adanya data mengenai

kegiatan karang taruna maupun kampung iklim yang tidak dioptimalisasikan
kegiatannya sesuai dengan adanya rancangan kegiatan tanggung jawab dari
CSR.

5.3 Konsep Kapitalisme Melihat Penerapan CSR

Pada Induk dan Anak

Perusahaan Internasional di Indonesia
Kapitalisme sudah hadir di Indonesia sejak adanya krisis terutama pada
masa pemerintahan Soeharto yang memperbolehkan investor asing masuk
dan mendirikan perusahaan di Indonesia. Kapitalisme memiliki kesempatan
untuk intervensi ekonomi dengan keadaan yang terjadi pada saat Indonesia
sedang mengalami krisis. Kapitalisme mengintervensi sistem perekonomian
lokal di Indonesia (Bulkin dan Farhan, 1984) Istilah kapitalis pinggiran atau
menunjukkan suatu keadaan di mana keuntungan dan modal yang ditarik dari
sistem ini dan kemudian tidak dikumpulkan dan dipusatkan terhadap sistem
perekonomian domestik, tetapi di luar, yaitu dalam kapitalisme pusat.
Kapitalisme mengalami adanya reformasi, (Bulkin dan Farchan, 1984)
pada pandangan teori Karl Mark dahulu pemikiran kapitalisme lebih fokus
terhadap kelas proletar, buruh dan berprioritas terhadap modal. Sedangkan
untuk saat ini seperti pandangan dari Mark Weber Kapitalisme mengejar
keuntungan dengan cara yang lebih bermoral seperti adanya CSR. Penerapan
CSR merupakan cara kapitalisme mengambil keuntungan dari negara

60

berkembang dengan cara lebih bermoral karena memiliki tanggung jawab
terhadap dampak dari produksi maupun pendirian perusahaan di tengah
masyarakat.
Penerapan CSR dari FrieslandCampina yang memiliki visi maupun misi
yang berfokus pada pengambilan nutrisi dari alam, karena produk unggulan
dari induk perusahaan ini adalah susu. Visi dan misi dari induk perusahaan
kemudian diterapkan oleh anak perusahaan di berbagai negara bertujuan
untuk mengembalikan modal ke induk perusahaan. FrieslandCampina
menerapkan sistem kapitalisme modern dengan menerapkan visi dan misi
CSR yang berfokus terhadap kesehatan dan sekaligus mempromosikan
produk unggulan dari FrieslandCampina itu sendiri yaitu susu. Alasan dibalik
mengapa visi dan misi dari induk perusahaan yang kemudian di terapkan ke
seluruh dunia salah satunya adalah membantu pembangunan petani yang ada
di Belanda. Membangun kepercayaan masyarakat dunia dengan keahlian para
petani Belanda dan membantu untuk membangun brand image dari
FrieslandCampina
(Bauwens, 1988) Belanda memiliki 19 lahan yang sudah mencapai 15
Ha dengan jumlah petani sekitar 600.000 pekerja. Petani mulai berkembang
dengan komoditas unggulan seperti : kentang, susu sapi, pengolahan berbagai
jenis pupuk. Pada tahun 1950 peningkatan di sektor pertanian dipengaruhi
oleh CAP (Common Agricultural Policy) dari European Economic
Community yang memfokuskan pada intensifikasi pada lahan pertanian. Pada

tahun 2011 Belanda menjadi negara peringkat kedua untuk pengeskpor
produk pertanian yang mencapai 72,8 miliar Euro. Sektor pertanian
merupakan pendorong utama ekonomi di Belanda dengan menyumbang 20%
pendapatan nasionalnya. Terkait dengan hal tersebut maka penerapan CSR
selain untuk membangun citra dari induk perusahaan juga membantu dalam
pembangunan produk pertanian di Belanda.

61

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45